• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perumusan Tujuan dan Sasaran Dinas Perikanan

Dalam dokumen kata pengantar (Halaman 46-51)

3. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

4.2 Perumusan Tujuan dan Sasaran Dinas Perikanan

40 merupakan produk yang mudah sekali mengalami penurunan mutu dan kualitas akibat proses pembusukan maka perlu disiasati dengan meningkatkan nilai tambah produk perikanan agar harga ikan tidak turun.

Untuk mendukung pencapaian tujuan yang lebih terarah maka ditetapkan pula dukungan perencanaan, penganggaran, administrasi dan pelaporan kinerja Dinas dengan sasaran Meningkatnya Penilaian Akuntabilitas Kinerja Dinas. Hal ini diperlukan karena dalam rangka mencapai tujuan Dinas yang lebih akuntabel, transparan, efektif, efisien, ekonomis dan tepat sasaran. Adanya keselarasan mulai dari Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan yang dituangkan dalam bentuk Program Kegiatan sangat menentukan keberhasilan Dinas dalam kinerja. Setiap Kegiatan harus dapat memberikan output (keluaran) bagi penerima, dan dirasakan hasilnya serta berdampak terhadap masyarakat dalam bentuk manfaat (benefit).

41 Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar nelayan/ pembudidaya (Ib), NTNP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi nelayan/pembudidaya, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Nilai indikator ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari data BPS.

Perumusan Tujuan dan Sasaran Dinas Perikanan serta target capaian tiap tahun jangka menengah dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

Penentuan target capaian selama 5 tahun perencanaan dilakukan dengan cara mengevaluasi realisasi 2 tahun terakhir pada kondisi awal kinerja

TUJUAN SASA- RAN

INDIKAT OR KINERJA TUJUAN DAN SASARA

N

DEFINISI OPERASIONAL

SA- TU- AN

KONDISI AWAL

KINERJA TARGET CAPAIAN

KONDI SI AKHIR

2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

1 Mening- katkan Pendapat- an Nelayan/

pembudida ya ikan

Nilai Tukar Nelayan Petani (NTNP)

perbandingan indeks harga yang diterima

nelayan/

pembudidaya (It) terhadap indeks harga yang dibayar nelayan/

pembudidaya (Ib In-

deks 107,77 108.64 109.51 110.38 111.25 112.12 112.99 112.99

MENING -KATNYA PRODUK SI PERIKAN AN

Pertumb uhan Produksi Ikan

Selisiih produksi ikan tahun n dengan tahun n-

1 dibandingkan produksi ikan n-1

% 0 (0.6) 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 6.5

MENING KAT-NYA NILAI TAMBAH PRODUK PERIKAN AN

Persenta se Nilai Tambah Produk Olahan Ikan

Persentase nilai tambah olahan ikan dibanding- kan dengan harga ikan hasil olahan dalam satuan yang sama

% - - 20 20 20 20 20 20

2 Meningkat kan Akunta- bilitas Kinerja Dinas

MENING KATNYA PENILAI AN AKUNTA BI-LITAS KINERJA DINAS

Nilai AKIP OPD

Nilai akuntabilitas

kinerja yang mengidentifikasi

kemampuan OPD dalam perencanaan,

pengukuran, pelaporan, capaian kinerja

dan evaluasi internal.

Kate

gori 62.00 72.41 75 75 75 75 75 75

42 yaitu tahun 2017 dan 2018. Pertimbangan target yang dibuat dari tahun 2019 sampai dengan 2023 merupakan angka harapan yang rasional dapat dicapai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki Daerah.

Sampai dengan akhir RPJMD pada Tahun 2023 ditargetkan NTNP mencapai angka 112,99. Penentuan peningkatan setiap tahun sebesar 0,87 dari tahun awal 2018 sebesar 108,64. Selama 5 tahun ada peningkatan daya beli nelayan/pembudidaya sebesar 4,35 poin.

Untuk Sasaran 1 (S1) : meningkatnya produksi perikanan, menggunakan indikator pertumbuhan produksi ikan dalam satuan persen (%). Sampai dengan akhir RPJMD Tahun 2023 ditargetkan akumulasi pertumbuhan produksi ikan sebesar 50% dengan sebaran di tahun ke-1 (pertama) 10% dan 4 tahun berikutnya masing-masing 10%. Pertumbuhan produksi ikan setiap tahunnya ditargetkan tumbuh sebesar 10%.

Dasar penentuan 10% setiap tahunnya adalah pertumbuhan tahun 2018 sebesar 19,4% dikurangi pertumbuhan produksi budidaya laut (kerang hijau). Untuk Tahun 2019 -2023 pertumbuhan produksi perikanan meliputi produksi perikanan tangkap baik laut dan perairan umum serta produksi perikanan budidaya meliputi budidaya air tawar dan air payau (tambak).

Sedangkan pada Renstra sebelumnya (2013 -2018) produksi perikanan budidaya meliputi perikanan air tawar, payau dan laut. Untuk perencanaan 5 tahun ke depan, budidaya laut sudah menjadi wewenang Pemerintahan Provinsi. Budidaya laut yang ada di Kabupaten Tangerang itu sendiri masih merupakan budidaya kerang yang keberadaanya masih menjadi masalah dalam keamanan pangannya. Hal ini disebabkan karena perairan laut di sekitar wilayah Kabupaten Tangerang mengalami pencemaran logam berat yang berbahaya bagi tubuh manusia yang mengkonsumsinya.

Untuk Sasaran 2 (S2) : Meningkatnya Nilai Tambah Produk Perikanan, menggunakan indikator Peningkatan Nilai Tambah Produk Olahan Ikan dalam satuan persen (%). Indidkator ini diperoleh dari penghitungan dari rata-rata selisih harga produk olahan ikan dengan harga ikan segar dalam satuan berat yang sama. Salah satu upaya Pemerintah Daerah untuk meningkatkan

43 pendapatan pelaku usaha perikanan dengan cara mengintervensi harga ikan melalui nilai tambah produk-produk perikanan sehingga pelaku usaha perikanan tidak mengalami kerugian.

Dasar penentuan persentase nilai tambah per tahunnya adalah 20%

adalah : pertama indikator ini masih merupakan indikator baru yang digunakan Dinas Perikanan dalam mengukur kinerja Dinas, sehingga belum ada data dasar sebagai awal penentuan target nilai. Kedua, produk perikanan di Kabupaten Tangerang masih sangat beragam nilai bahan baku dan skala usahanya, sehingga penentuan target dihitung dengan keuntungan minimum sebesar 20%. Adapun produk-produk olahan yang akan dihitung persentase nilai tambahnya (PNT) merupakan produk yang umumnya ada di Kabupaten Tangerang dan merupakan produk binaan Dinas. Produk-produk tersebut adalah : Kerupuk Lele, Kerupuk Bloso, Nugget Ikan, Abon Lele, Abon Tuna, Otak-otak, Pindang, Ikan Asin Jambal, Ikan Asin Samge, Dimsum Ikan.

Rumus Perhitungan Nilai Tambah Produk Ikan adalah sebagai berikut :

No Nama Produk

Output (Kg/th)

Bahan baku (Kg/th)

Faktor Konversi

Harga Output (Rp/Kg)

Harga Bahan Baku (Rp/Kg)

Sumba- ngan Input Lain

(Rp/Kg)

Nilai Output (Rp/Kg)

Nilai Tambah

(Rp/Kg)

Persenta se Nilai Tambah

(%)

A B C = A/B D E F G = C X

D

H = G - E - F

PNT = H/G X 100%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Untuk Sasaran 3 (S3) : Meningkatnya Penilaian Akuntabilitas Kinerja Dinas menggunakan indikator nilai AKIP OPD. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/01 IM.PAN/01/2009, salah satu tugas dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara adalah melakukan penguatan akuntabilitas kinerja instansi- instansi pemerintahan. Usaha-usaha penguatan akuntabilitas kinerja dan sekaligus peningkatannya, dilakukan antara lain melalui Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

44 Evaluasi AKIP ini pada dasarnya dilakukan dengan tujuan:

a. Mengidentifikasi berbagai kelemahan dalam penerapan sistem akuntabilitas kinerja, di lingkungan instansi pemerintah (SAKIP).

b. Memberikan saran perbaikan atau rekomendasi untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah.

c. Menyusun pemeringkatan hasil evaluasi guna kepentingan penetapan kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur negara.

Obyek yang dinilai

Obyek yang dinilai adalah instansi-intansi pemerintah sebagai entitas atau unit yang harus memberikan akuntabilitas kinerja atau pertanggung- jawaban kinerja kepada pemberi amanah atau pemberi delegasi/wewenang.

Aspek Evaluasi Akuntabilitas Kinerja yang Dinilai

Dalam melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja, Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi (MENPAN & RB) melakukan penilaian terhadap aspek-aspek sebagai berikut :

45 5.1 Perumusan Strategi

Strategi yang dirumuskan untuk mengatasi isu/permasalahan utama Dinas Perikanan pada 5 tahun ke depan (2019 – 2023) ada 8 (delapan) yaitu sebagaimana tercantum dalam Tabel 5.1 berikut :

Tabel. 5.1

Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan

Visi : Mewujudkan Masyarakat kabupaten Tangerang yang religius, cerdas, sehat dan sejahtera Misi 3 : Mengembangkan ekonomi daerah yang kompetitif dan berbasis kerakyatan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkat kan penda- patan Nelayan/

pembudi- daya ikan

MENINGKATNYA PRODUKSI PERIKANAN

Meningkatkan Produksi Budidaya melalui Aplikasi Teknologi Meningkatkan sarana, prasarana produksi perikanan budidaya , pendidikan pelatihan dan bimtek aplikasi teknologi budidaya perikanan kepada kelompok pembudidaya ikan

Meningkatkan Produksi Benih melalui Optimalisasi Fungsi BBI Meningkatkan sarana, prasarana pembenihan perikanan budidaya , pendidikan pelatihan dan bimtek aplikasi teknologi pembenihan perikanan kepada pembenih ikan

Meningkatkan Produksi Penangkapan Ikan melalui Bantuan dan Pemberdayaan Nelayan Kecil

Meningkatkan sarana, prasarana penangkapan ikan , pendidikan pelatihan dan bimtek penangkapan ikan bagi kelompok nelayan

Membangun Pusat Kawasan Budidaya Terpadu Membangun infrastruktur pusat kawasan budidaya air payau

Merehabilitasi Lingkungan Perikanan Melaksanakan edukasi dan rehabilitasi lingkungan perikanan melalui program wanamina MENINGKATNYA

NILAI TAMBAH PRODUK PERIKANAN

Meningkatkan Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Perikanan Meningkatkan sarana, prasarana, pelatihan dan bimtek pengolahan produk perikanan kepada kelompok, pendampingan peningkatan status kelompok, pelaksanaan workshop pelaku usaha, pameran/promosi, bazar baik di dalam maupun di luar Kabupaten

Meningkatkan sistem penyelenggaraan Pelelangan Ikan Meningkatkan pelayanan TPI dalam permodalan, meningkatkan kebersihan TPI melalui gerakan jumat bersih, mendorong seluruh nelayan melelangkan hasil tangkapannya ke TPI melalui sosialisasi dan penertiban

Misi ke-4 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan dan akuntabel Meningkat

kan Akunta- bilitas Kinerja Dinas

MENINGKATNYA PENILAIAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS

Meningkatkan sistem Perencanaan, Pelaporan yang akuntabel, transparan, efektif, ekonomis dan tepat sasaran

Meningkatkan Penyelenggaraan sistem Perencanaan, Monitoring Pelaksanaan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan sesuai kebijakan yang berlaku

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi Aparatur Meningkatkan Penyelenggaraan pendidikan dan latihan kepada Aparatur dalam meningkatkan kinerja pegawai Meningkatkan sarana dan prasarana kantor untuk kelancaran

kerja

Meningkatkan pengadaan barang dan jasa perkantoran yang dibutuhkan untuk kelancaran kerja

46 5.2 Keterkaitan Sasaran dengan Strategi

Untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah maka sebagai dasar perumusan Program menurut fungsi/bidang/sub bidang urusan pemerintahah yang menjadi kewenangan daerah, maka ditetapkan strategis dan arah kebijakan. Untuk melihat keterkaitan dan hubungan yang selaras antara Sasaran dengan Strategi yang digunakan maka digunakan analisa SWOT (strength, weakness, Opportunity dan Threat) yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Meningkatkan Produksi Benih melalui

Optimalisasi Fungsi BBI sehingga benih dyang bersertifikat CPIB dapat didistribusikan ke para pembudidaya

Merehabilitasi Lingkungan Perikanan

Membangun Pusat Kawasan Budidaya Terpadu

Meningkatkan Produksi Budidaya melalui Aplikasi Teknologi

Meningkatkan Produksi Penangkapan Ikan melalui Bantuan dan Pemberdayaan Nelayan Kecil

EKSTERNAL

INTERNAL

S

Minat masyarakat yg tinggi thd

usaha produksi perikanan

W

SDM yang kurang cakap

Kurang permodal- an

Dukungan Pemda Thd sektor perikanan

Lahan potensi perikanan yang semakin berkurang baik jumlah dan kualitasnya

SASARAN 1 (S1) : MENINGKATNYA PRODUKSI PERIKANAN

47 5 STRATEGI :

Meningkatkan Produksi Budidaya melalui Aplikasi Teknologi

Meningkatkan Produksi Benih melalui Optimalisasi Fungsi BBI

Meningkatkan Produksi Penangkapan Ikan melalui Bantuan dan Pemberdayaan Nelayan Kecil

Membangun Pusat Kawasan Budidaya Terpadu

Merehabilitasi Lingkungan Perikanan

SASARAN 1 : MENINGKATNYA PRODUKSI PERIKANAN

SASARAN 2 (S2) : MENINGKATNYA NILAI TAMBAH PRODUK PERIKANAN

Meningkatkan kelembagaan dan

pemasaran

Memfasilitasi penguatan/bantuan

permodalan TPI Melakukan peningkatan

pelayanan TPI

Mendorong Nelayan untuk melaksanakan Perda No 5 Tahun 2011 melaksanakan lelang di TPI, meningkatkan

mutu ikan pascapanen EKSTERNAL

INTERNAL

S

Memiliki 3 lembaga/pe masaran TPI

W

Tidak semua nelayan melelang di TPI, Produk Ikan mudah

busuk

O

Dukungan Pemda Thd sektor

perikanan

T

TPI di luar

Kabupaten yang lebih menarik nelayan

ST1

ST2

ST3

ST4

ST5

Indikator sasaran 1 : Pertumbuhan Produksi Ikan

(%)

48 2 STRATEGI :

Meningkatkan Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Perikanan

Meningkatkan sistem penyelenggaraan Pelelangan Ikan

SASARAN 2 : MENINGKATNYA NILAI TAMBAH PRODUK PERIKANAN

3 STRATEGI :

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi Aparatur Meningkatkan sarana dan prasarana kantor untuk kelancaran kerja

Meningkatkan sistem Perencanaan, Pelaporan yang akuntabel, transparan, efektif, ekonomis dan tepat sasaran

SASARAN 3 : MENINGKATNYA PENILAIAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS

SASARAN 3 (S3) : MENINGKATNYA PENILAIAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS

Meningkatkan sarana dan prasarana kantor untuk kelancaran kerja

Meningkatkan sistem Perencanaan, Pelaporan

yang akuntabel, transparan, efektif, ekonomis dan tepat

sasaran

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi Aparatur

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi

Aparatur EKSTERNAL

INTERNAL

S

Jumlah SDM

W

Kompetensi SDM yg rendah

O

Infrastruktur

sistem memadai, dana

T

Budaya KKN

ST1

ST2

ST1

ST2

ST3

Indikator sasaran 2 : Peningkatan Nilai Tambah

Produk Olahan Ikan

(%)

Indikator sasaran 3 :

Nilai AKIP OPD (kategori

huruf)

49 5.3 Arah Kebijakan

Terkait arah kebijakan yang diambil oleh Dinas Perikanan, adalah dalam rangka melaksanakan strategi yang telah dianalisa melalui “Focus Grup Discussion (FGD) oleh para pejabat Dinas Perikanan, Fungsional Perencana Bappeda, OPD terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) dan stakeholder antara lain Asosiasi Lele Tangerang (ALETA), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) wilayah Tangerang, Perwakilan Kelompok Perikanan.

STRATEGI

Meningkatkan Produksi Budidaya melalui Aplikasi Teknologi

Meningkatkan Produksi Benih melalui

Optimalisasi Fungsi BBI

•Meningkatkan Produksi Penangkapan Ikan melalui Bantuan dan Pemberdayaan Nelayan Kecil

Membangun Pusat Kawasan Budidaya Terpadu

•Merehabilitasi Lingkungan Perikanan

Meningkatkan Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Perikanan

Meningkatkan sistem penyelenggaraan Pelelangan Ikan

Meningkatkan sistem Perencanaan, Pelaporan yang akuntabel,

transparan, efektif, ekonomis dan tepat sasaran

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi

Aparatur

Meningkatkan sarana dan prasarana kantor untuk kelancaran kerja

KEBIJAKAN

Peningkatan sarana, prasarana produksi perikanan budidaya , pendidikan pelatihan dan bimtek aplikasi teknologi

budidaya perikanan kepada kelompok pembudidaya ikan

Peningkatan sarana, prasarana pembenihan perikanan budidaya , pendidikan pelatihan dan bimtek aplikasi teknologi pembenihan perikanan kepada pembenih ikan

Peningkatan sarana, prasarana penangkapan ikan , pendidikan pelatihan dan bimtek penangkapan ikan bagi kelompok nelayan

Pembangunan infrastruktur pusat kawasan budidaya air payau

Pelaksanaan edukasi dan rehabilitasi lingkungan perikanan melalui program wanamina

Peningkatan sarana, prasarana pengolahan produk perikanan , pendidikan pelatihan,, pendampingan peningkatan status kelompok, workshop pelaku usaha, pameran/promosi, bazar

Peningkatan pelayanan TPI dalam permodalan,

meningkatkan kebersihan TPI melalui gerakan jumat bersih, mendorong seluruh nelayan melelangkan hasil

tangkapannya ke TPI melalui sosialisasi dan penertiban

Peningkatan Penyelenggaraan sistem Perencanaan, Monitoring Pelaksanaan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan sesuai kebijakan yang berlaku

Peningkatan Penyelenggaraan pendidikan dan latihan kepada Aparatur dalam meningkatkan kinerjanya

Peningkatan pengadaan barang dan jasa perkantoran yang dibutuhkan untuk kelancaran kerja

50

Arah Kebijakan merupakan pedoman utk mengarahkan rumusan strategi yg dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dgn urutan waktu pelaksanaannya. Ada 10 (sepuluh ) kebijakan yang dilaksanakan selama 5 tahun perencanaan Renstra Dinas Perikanan dengan waktu pelaksanaan setiap tahunnya sebagaimana yang terdapat pada Tabel 6.1. Setiap tahun Dinas Perikanan merencanakan penganggaran untuk mencakup ke 10 (sepuluh) kebijakan tersebut.

Arah kebijakan yang ditetapkan turut pula mendukung Program-program Unggulan Bupati terpilih yaitu Program unggulan Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan) dan Tangerang Mandiri Tahan Pangan.

Gambar 6.1

Strategi Pelaksanaan Arah Kebijakan

SASARAN/TARGET KINERJA

ARAH KEBIJAKAN

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

SASARAN 1

SASARAN 2

SASARAN 3

ST1 ST2 ST3 ST4 ST5

ST1 ST2

ST1 ST2 ST3

ST1 ST2 ST3 ST4 ST5

ST1 ST2

ST1 ST2 ST3

ST1 ST2 ST3 ST4 ST5

ST1 ST2

ST1 ST2 ST3

ST1 ST2 ST3 ST4 ST5

ST1 ST2

ST1 ST2 ST3

ST1 ST2 ST3 ST4 ST5

ST1 ST2

ST1 ST2 ST3

51 BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Cascading Renstra Dinas Perikanan

SASARAN (S)

1. Meningkatnya Produksi Perikanan

2. Meningkatnya Nilai Tambah Produk

Perikanan

3. Meningkatnya Penilaian Akuntabilitas Kinerja

Dinas TUJUAN

Meningkatkan pendapatan Nelayan/Pembudidaya ikan

Program Pengelolaan dan Pemberdayaan

Pembudidaya Program Pengelolaan

dan Pemberdayaan Nelayan Program Perikanan Budidaya Air Tawar/ Air

Payau

Program Optimalisasi Tempat Pelelangan

Ikan

Program Peningkatan Kelembagaan dan

Pemasaran Hasil Perikanan

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana

Aparatur

Program Peningkatan Perencanaan SKPD Program Peningkatan

Disiplin Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

KEGIATAN-KEGIATAN KEGIATAN-KEGIATAN KEGIATAN-KEGIATAN

IMPACT

OUTPUT OUTCOME

OUTCOME OUTCOME OUTCOME

OUTCOME BENEFIT

52 Perumusan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. Program OPD merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi OPD. Rencana program prioritas beserta indikator kinerja program dan pagu per OPD dalam Rancangan Awal RPJMD selanjutnya dijabarkan OPD ke dalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah OPD. Indikator kinerja program prioritas yang telah ditetapkan tersebut, merupakan indikator kinerja program yang pada prinsipnya berisi outcome program. Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiares tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan kegiatan dalam satu program. Kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat langsung dari jenis layanan OPD.

Rencana Program Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perikanan selama 5 tahun perencanaan sesuai arah kebijakan yang telah ditetapkan adalah terdiri dari 12 Program dan 44 Kegiatan. Program OPD dengan Kegiatannya terdiri dari 5 Program OPD, 28 Kegiatan.

Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Utama, Indikator Kinerja Outcome dan Indikator Kinerja Output adalah sebagai berikut :

Tujuan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang adalah Meningkatkan pendapatan Nelayan/Pembudidaya ikan. Untuk mewujudkan tujuan ini maka ditetapkan dua sasaran yang harus dipenuhi yaitu :

1. Sasaran pertama : Meningkatnya Produksi Perikanan. Untuk melihat tingkat keberhasilan dari sasaran ini melalui indikator Pertumbuhan Produksi Ikan dengan satuan persen (%). Indikator ini menjadi Indikator Kinerja Utama yang pertama (IKU -1). Adapun IKU -1 ini akan dicapai melalui pelaksanaan Program yang memberikan outcome/hasil sebagai berikut :

53 1.1 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN PEMBUDIDAYA

dengan indikator kinerja hasil : Produktivitas Perikanan Budidaya, dengan satuan : Ton/Ha/Tahun. Program ini terdiri dari kegiatan :

 Kegiatan Peningkatan Sumberdaya Lingkungan Perikanan yang memiliki indikator : Rehabilitasi Kawasan Lingkungan Perikanan dengan satuan : jumlah desa

 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan Budidaya yang memiliki indikator : Prosentase Jumlah Sarana dan Pasarana Kawasan Budidaya dengan satuan : Persen (%)

 Kegiatan Fasilitasi Pembangunan Kawasan Budidaya yang memiliki indikator : jumlah Feasibility Study Lokasi dan DED dengan satuan : Dokumen

 Kegiatan Peningkatan Sumberdaya Perikanan Budidaya yang memiliki indikator : Jumlah Pembudidaya ikan yang dilatih dengan satuan : Orang.

 Kegiatan Pengembangan Perikanan Budidaya yang memiliki indikator : Jumlah Sarana dan Prasarana Produksi Budidaya ikan dengan satuan : Unit.

1.2 PROGRAM PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR/ AIR PAYAU dengan indikator kinerja hasil : Laju Produksi Benih Ikan, dengan satuan Persen (%). Program ini terdiri dari kegiatan-kegiatan:

 Kegiatan Optimalisasi Perikanan Budidaya Air Tawar /Air Payau yang memiliki indikator : Jumlah Sarana dan Prasarana Pembenihan Ikan dengan satuan : Unit.

 Kegiatan Pengelolaan Induk dan Benih Unggul yang memiliki indikator : Jumlah Benih Ikan yang dihasilkan dengan satuan : Ekor.

1.3 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN dengan indikator kinerja : Laju Produksi Perikanan Tangkap dan

54 memiliki satuan Persen (%). Program ini terdiri dari kegiatan- kegiatan:

 Kegiatan Pendampingan pada kelompok nelayan yang memiliki indikator : Jumlah Nelayan yang dilatih dengan satuan : jumlah Nelayan.

 Kegiatan Pengembangan Sarana Nelayan yang memiliki indikator : Jumlah Sarana dan Pasarana Penangkapan Ikan dengan satuan : Unit.

 Kegiatan Pemberdayaan dan Perlindungan Nelayan yang memiliki indikator : Jumlah Nelayan yang mendapat sertfikat keahlian dengan satuan : jumlah Nelayan.

2. Sasaran kedua : Meningkatnya Nilai Tambah Produk Perikanan. Untuk melihat tingkat keberhasilan dari sasaran ini melalui indikator Peningkat- an Nilai Tambah Produk Olahan Ikan dengan satuan persen (%).

Indikator ini menjadi Indikator Kinerja Utama yang kedua (IKU -2).

Adapun IKU -2 ini akan dicapai melalui pelaksanaan Program yang memberikan outcome/hasil sebagai berikut :

2.1 PROGRAM OPTIMALISASI TEMPAT PELELANGAN IKAN dengan indikator kinerja : Peningkatan harga ikan di TPI dengan satuan Persen (%). Program ini terdiri dari kegiatan-kegiatan:

 Kegiatan Peningkatan Sarana tempat pelelangan ikan yang memiliki indikator : Jumlah Sarana dan Prasarana TPI dengan satuan : Unit TPI.

 Kegiatan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan yang memiliki indikator : Jumlah nelayan yang melaksanakan lelang di TPI dengan satuan : jumlah Nelayan (Orang).

2.2 PROGRAM PENINGKATAN KELEMBAGAAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN dengan indikator kinerja Tingkat Konsumsi Ikan

55 dengan satuan : Tingkat Konsumsi Ikan dengan satuan Kg/Kapita/Tahun. Program ini terdiri dari kegiatan-kegiatan:

 Kegiatan Peningkatan Sarana Pengolahan Hasil Perikanan yang memiliki indikator : Jumlah Sarana Pengolahan Produk Perikanan dengan satuan : Unit.

 Kegiatan Pengembangan Teknologi Hasil Perikanan yang memiliki indikator : Jumlah pengolah produk perikanan yang dilatih dengan satuan : Orang.

 Kegiatan Peningkatan Kelembagaan Perikanan yang memiliki indikator : Jumlah kelembagaan perikanan yang berbadan hukum dengan satuan : Kelompok.

 Kegiatan Pengembangan Pemasaran Hasil Perikanan yang memiliki indikator Jumlah produk perikanan yang siap dipasarkan sesuai standar PIRT dengan satuan : jumlah Produk.

3. Sasaran Ketiga : Meningkatnya Penilaian Akuntabilitas Kinerja Dinas.

Untuk melihat tingkat keberhasilan dari sasaran ini melalui indikator Nilai AKIP OPD (Dinas Perikanan) dengan satuan huruf (A. BB, B, CC, C).

Indikator ini menjadi Indikator Kinerja Utama yang Ketiga (IKU -3).

Adapun IKU -3 ini akan dicapai melalui pelaksanaan Program yang memberikan outcome/hasil sebagai berikut :

3.1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN dengan indikator kinerja Prosentase pemenuhan pelayanan administrasi perkantoran dengan satuan Persen (%). Program ini terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

 Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

 Kegiatan Penyediaan jasa kebersihan kantor

 Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor

 Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

56

 Kegiatan Penyediaan peralatan rumah tangga

 Kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang- undangan

 Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman

 Kegiatan Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

 Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi/Teknis Pendukung Perkantoran Non PNS

 Kegiatan Penyediaan Jasa Iklan/Media Cetak

 Kegiatan Inventarisasi Data Kepegawaian

3.2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR dengan indikator kinerja Prosentase pemenuhan sarana dan prasarana aparatur dengan satuan Persen (%). Program ini terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

 Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor

 Kegiatan Pegadaan Mebeleur

 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

 Kegiatan Penyediaan jasa perizinan dan operasional kendaraan dinas/jabatan

3.3 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR dengan indikator kinerja Prosentase pemenuhan kedisiplinan aparatur dengan satuan Persen (%). Program ini terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

 Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapan-nya

 Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan

 Kegiatan Peningkatan Koordinasi dan Kompetensi Aparatur

 Kegiatan Pengadaan Mesin/Kartu Absensi

3.4 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN dengan indikator kinerja

Dalam dokumen kata pengantar (Halaman 46-51)

Dokumen terkait