BAB I Pendahuluan
BAB 4 Pembahasan
4.4 Implementasi Keperawatan
modifikasi rencana untuk melanjutkan rencana keperawatan pasien. Evaluasi ini disebut juga evaluasi proses (Dinarti, Aryani dkk, 2013)
2.5 Pathway Diagnosa Keperawatan Penderita Hipertensi
Faktor yang tidak dapat diubah : Usia, Genetik, Jenis Kelamin, Ras
Faktor yang dapat diubah:
Rokok, Alkohol, Obesitas, Gaya hidup, Konsumsi garam
HIPERTENSI
Kerusakan vaskuler pembuluh darah
Perubahan Struktur
Penyumbatan pembuluh darah
Vasokontriksi
Gangguan Sirkulasi
Otak
Nyeri Kepala Resistensi pembuluh
darah otak meningkat
Pembuluh darah
Sistemik
Afterload meningkat
Fatique Vasokontriksi
MK : Intoleransi Aktifitas MK : Nyeri Akut
Kesulitan memenuhi Kebutuhansehari-hari
Kecenderungan keluarga yang mengarah ke perilaku buruk
Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi
Kurang memahami masalah Kesehatan yang diderita
keluarga
Aktifitas keluarga untuk mengatasi masalah keperawatan
tidak tepat
MK : Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Gambar 2.5 Kerangka Masalah
(Sumber: Dirangkum dari Buku Brunner &Suddart, (2019)).
Retina
Diplopia Spasme arteriol
MK : Risiko Cedera
3.1.1 Identitas Klien Tabel 3.1 Identitas Klien
IDENTITAS KLIEN 1. Nama kepala
keluarga
Tn. B
2. Umur 51 Tahun
3. Alamat RT 03 / RW 01 Gratitunon, Grati, Pasuruan
4. Pekerjaan PNS
5. Pendidikan S1
6. No telepon -
3.1.1.1 Komposisi Keluarga
Tabel 3.2 Komposisi Keluarga
No Nama Jenis
Kelam in
Hubungan Keluar ga
Umur Pekerjaan pendidikan
1. Tn. B laki-laki suami 51 th PNS S1
2. Ny. T (klien) perempuan istri 51 th PNS S1
3. Nn. I perempuan anak 17 th pelajar SMA
Genogram :
Gambar 3.1 Genogram Keluarga
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Perempuan : Tinggal Serumah
: Menikah : Pasien
Tabel 3.3 Tipe Keluarga
Pasien
Tipe Keluarga Tn.B memiliki tipe keluarga Nuclear Family (keluarga inti) : ayah, ibu, anak tinggal dalam satu rumah
Suku Bangsa Tn.B mengatakan keluarganya berasal dari suku Jawa dan berbahasa Jawa serta berbahasa Indonesia
Agama Islam
Tabel 3.4 Status Ekonomi Pasien
Status Sosial Ekonomi Keluarga
Pasien 1
a. Jumlah pendapatan perbulan
± Rp. 9.700.000 b. Sumber pendapatan
perbulan
Tn. B dan Ny. T bekerja sebagai PNS c. Jumlah pengeluaran
perbulan
± Rp. 5.000.000 - Rp. 5.500.000 sesuai kebutuhan Aktivitas Rekreasi
Keluarga
Tn.B mengatakan kalau waktu libur biasanya suka berlibur bersama keluarga. Sarana hiburan di rumah terdapat televisi, keluarga biasa mengisi waktu luang dengan berkumpul bersama dan menonton televisi pada waktu malam hari
3.1.2 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tabel 3.5 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan Pasien
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah dengan anak usia remaja (families with teenagers)
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn.B belum memenuhi tugas perkembangan sesuai tahap perkembangan yaitu melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn. B mengatakan bahwa istrinya (Ny. T) mengalami penyakit hipertensi atau darah tinggi. Ny. T mengatakan bila hipertensinya kambuh Ny. T akan merasakan nyeri pada kepala, lemas, lemah dan kesulitan beraktifitas. Ny. T mengatakan bahwa hanya kontrol ke dokter ketika nyeri pada kepala sudah tidak tertahankan.
Riwayat kesehatan Keluarga Tn. B sebelumnya tidak ada yang mengalami penyakit
keluarga sebelumnya menular seperti hepatitis dll, namun Ny. T mengatakan bahwa orang tua Ny. T menderita kanker dan kakak Ny. T menderita diabetes.
3.1.3 Data lingkungan
Gambar 3.2 Denah Rumah
Tabel 3.6 Data Lingkungan
Pasien Karakteristik
Rumah
Tn. B mengatakan rumah nya adalah milik pribadi, jenis bangunan permanen, atap memakai genteng, lantai dari tekel. Mempunyai 4 kamar tidur, 2 kamar mandi beserta jamban, 1 dapur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 mushollah.Tn.B mengatakan memiliki jendela/ventilasi yang baik di setiap ruang, menggunakan listrik (lampu) untuk penerangan di malam hari.
Sumber air keluarga Tn. B berasal dari PDAM yang digunakan untuk mandi, mencuci, dan air minum. Karakteristik air tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Keluarga Tn. B bertempat tinggal di kelurahan Gratitunon, terkadang berkumpul dan ngobrol bersama tetangga dan saudara bila ada waktu senggang. Pelayanan kesehatan terdekat adalah dokter praktik swasta dan RSUD yang tidak terlalu jauh jaraknya.
Mobilitas geografis keluarga
Tn. B dan Ny. T mengatakan bahwa mereka asli orang Grati dan sejak kecil mereka bertetangga, lalu menikah dan menempati rumah keluarga Ny. T.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat
Ny. T mengatakan sering mengikuti kegiatan arisan PKK yang ada di wilayahnya. Tn. B dan Ny.T juga sering berkumpul dengan saudara-saudaranya yang juga merupakan tetangganya bila ada waktu senggang.
System pendukung keluarga
Ny. T mengatakan bahwa keluarganya mempunyai kartu sehat yaitu BPJS. Dalam keluarga Tn. B apabila ada permasalahan selalu di musyawarahkan terlebih dahulu.
3.1.4 Struktur keluarga
Tabel 3.7 Struktur Keluarga Pasien
Struktur peran Ny.T (klien) memiliki peran dalam keluarga sebagai istri sekaligus ibu Nilai atau norma
keluarga
Dalam keluarga Tn. B mempunyai peraturan yang ditanamkan kepada anak yaitu tidak boleh berbicara ketika orang tua berbicara, menghormati pintu
kamar kamar
Ruang tamu Ruang
keluarga
Ruang makan
Kamar mandi Musho llah
Ka- mar
Ka- mar
garasi dapur Kamar
mandi
yang lebih tua ataupun muda, beretika, dan jika ada masalah tidak boleh ada pertengkaran, harus dilakukan musyawarah.
Pola komunikasi keluarga
Ny. T mengatakan keluarga biasa berkomukasi menggunakan bahasa Jawa, jika ada masalah di dalam keluarga maka anggota keluarga berdiskusi dan bermusyawarah untuk mendapat pemecahannya.
Struktur kekuatan keluarga
Tn. B mengatakan bahwa pengambilan keputusan dalam segala hal adalah seluruh anggota keluarga dengan jalan diskusi terlebih dahulu hingga mendapatkan kesepakatan.
3.1.5 Fungsi keluarga
Tabel 3.8 Fungsi Keluarga Pasien
Fungsi Ekonomi Tn. B mengatakan dari penghasilan Tn. B dan istrinya setiap bulannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan
Fungsi Mendapatkan Status Sosial
Tn.B mengatakan seluruh anggota keluarga saling membantu jika ada tetangga yang mempunyai hajatan dll, juga bertoleransi dengan baik.
Fungsi Pendidikan Ny. T mengatakan bahwa anaknya harus mendapatkan pendidikan yang tinggi agar kelak memiliki kehidupan yang sejahtera dan lebih baik dari keluarga mereka sekarang.
Fungsi Sosialisasi Seluruh anggota keluarga Tn. B dapat bersosialisasi dikeluarga dengan akrab, juga sosialisasi dengan tetangga, saudara maupun dengan masyarakat yang ada di wilayah tempat tinggal.
Fungsi Pemenuhan Kesehatan
5 tugas keluarga dalam fungsi kesehatan:
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga: keluarga Tn. B tidak mampu mengenal masalah kesehatan dimana keluarga tidak mengerti kalau Ny.N sakit hipertensi
2) Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga: keluarga Tn.B tidak mampu memutuskan tindakan kesehatan keluarga dengan tepat, bila ada anggota keluarga yang sakit tidak tahu harus berbuat apa
3) Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan:
keluarga Tn. B tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit, bila ada anggota keluarga ada yang sakit hanya dibelikan obat di apotek atau di warung saja.
4) Memodifikasi lingkungan keluarga: mampu memodifikasi lingkungan dimana kondisi rumah bersih ,dan pencahayaan sinar matahari cukup
5) Memanfaatkan pelayanan kesehatan: keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan, dimana bila ada anggota keluarga yang sakit dibawah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Fungsi Religious Tn. B mengatakan bahwa keluarga berpegang teguh pada agamanya yaitu islam, juga beribadah tepat 5 waktu.
Fungsi Rekreasi Tn. B mengatakan melakukan rekreasi bersama ketika musim liburan tiba, namun jika dirumah sarana hiburannya biasanya hanya menonton TV, juga ke rumah saudara-saudara.
Fungsi Reproduksi Ny. T mengatakan menggunakan KB setelah melahirkan anak pertamanya, namun sekarang sudah tidak menggunakan KB lagi.
Fungsi Afektif Keluarga Tn. B sangat rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah tangga.
3.1.6 Stress dan koping keluarga
Tabel 3.9 Stress dan Koping Keluarga Pasien
Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor Jangka Pendek
Apabila Ny. T mengalami nyeri pada kepala, lemas, dan sulit untuk beraktifitas biasanya Ny. T hanya beristirahat dan minum obat yang biasa dibeli di apotek.
Stressor Jangka Panjang
Apabila nyeri kepala tidak hilang dan bertambah parah maka dibawa ke dokter praktek swasta.
Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Tn. B mengatakan keluarga tidak bisa memutuskan tindakan yang tepat bagi pasien untuk kesembuhannya
Strategi koping yang digunakan
Ny. T mengatakan hanya berpasrah diri kepada Allah SWT, berdoa agar cepat disembuhkan dari penyakit yang dideritanya dan berusaha untuk menjaga kesehatan.
Strategi adaptasi disfungsional
Tn. B mengatakan bila ada masalah dalam keluarga Tn. B harus memecahkan bersama-sama.
3.1.7 Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga Tabel 3.10 Pemeriksaan Kesehatan
Data Tn.B Ny.T (Klien) Nn.I
Kepala dan rambut
Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, penyebaran rambut merata, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, penyebaran rambut merata, tidak ada lesi, ada nyeri tekan
P : Adanya sumbatan/
vasokontriksi pada pembuluh darah (Hipertensi) Q : Nyeri seperti
ditimpa beban berat R : Kepala bagian
belakang S : 6 (nyeri sedang) T : hilang timbul
tepatnya setelah melakukan aktifitas yang berat atau berlebih
Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, penyebaran rambut merata, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Mata Mata simetris,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, kornea tidak keruh
Mata simetris,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, kornea tidak keruh
Mata simetris,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, kornea tidak keruh Telinga Bentuk telinga
simetris, ukuran sedang tidak ada perdarahan, tidak ada serumen, tidak ada benjolan pada telinga
Bentuk telinga simetris, ukuran sedang tidak ada perdarahan, tidak ada serumen, tidak ada benjolan pada telinga
Bentuk telinga simetris, ukuran sedang tidak ada perdarahan, tidak ada serumen, tidak ada benjolan pada telinga
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada Bentuk dada simetris dan tidak terdapat suara nafas tambahan
Bentuk dada simetris dan tidak terdapat suara nafas tambahan
Bentuk dada simetris dan tidak terdapat suara nafas tambahan
Abdomen Abdomen datar, simetris, tidak ada nyeri tekan
Abdomen datar, simetris, tidak ada nyeri tekan
Abdomen datar, simetris, tidak ada nyeri tekan Tanda –
tanda vital
TD : 120/80mmHg S : 36,80C
N : 78×/menit RR : 22×/menit
TD : 170/100mmHg S : 37,20C
N : 96×/menit RR : 24×/menit
TD : 110/80mmHg S : 36,90C
N : 80×/menit RR : 18×/menit Esktremitas Ekstremitas kanan dan
kiri simetris
Ekstremitas kanan dan kiri simetris
Ekstremitas kanan dan kiri simetris
3.1.8 Harapan keluarga
Tabel 3.11 Harapan Keluarga
Pasien
Harapan Keluarga Pasien Ny. T dan anggota keluarga lainnya berharap semuaanggota keluarga tetap sehat dan penyakit pasien segera disembuhkan supaya bisa melakukan aktivitas seperti biasanya
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
Tabel 3.13 Diagnosa Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal
teratasi
TT 1 02-03-2021 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d
tampak gelisah, tekanan darah meningkat, frekuensi nadi meningkat dan diaforesis
04-03-2021
2 02-03-2021 Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
b.d kompleksitas program
perawatan/pengobatan. d.d keluarga mengatakan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita oleh keluarga klien dengan anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
04-03-2021
3.3.1 Skoring Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga
Tabel 3.14 Skoring Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga Masalah keperawatan nyeri akut
No. Kriteria Skala Bobot Skoring Alasan / Pembenaran 1. Sifat masalah :
1. Aktual 2. Resiko
3. Keadaan sejahtera / diagnosa sehat
3 2
1 1
3/3x1= 1 Aktual:ditandai dengan diagnosis keperawatan yang muncul dimana Ny. T mengalami nyeri akut dengan skala nyeri 6 (sedang) dan tampak gelisah.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah :
1. Mudah 2. Sebagian 3. Tidak dapat
2 1 0
2
1/2x2= 1 Sebagian: ditandai dengan keluarga Ny. T tidak tahu bagaimana cara merawat Ny.T yang sedang sakit.
3. Potensial masalah untuk dicegah : 1. Tinggi 2. Cukup 3. Rendah
3 2 1
1
2/3x1= 2/3 Cukup: ditandai dengan
keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dan ketika penyakit Ny. T kambuh persediaan obat yang ada dirumah.
4. Menonjolnya masalah :
1. Masalah dirasakan dan harus segera ditangani
2. Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani 3. Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1
2/2x1= 1 Masalah dirasakan dan harus segera diatasi:
ditandai dengan keluarga Ny. T menginginkan Ny. T cepat sembuh dan bisa beraktifitas normal kembali.
Jumlah Skor 11/3
Masalah keperawatan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
No. Kriteria Skala Bobot Skoring Alasan / Pembenaran 1. Sifat masalah :
1. Aktual 2. Resiko
3. Keadaan sejahtera / diagnosa sehat
3 2
1 1
1/3x1= 1/3 Keadaan
sejahtera/diagosis sehat:
ditandai dengan diagnosis keperawatan yang muncul dimana keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan yang muncul 2. Kemungkinan masalah
dapat diubah : 1. Mudah 2. Sebagian 3. Tidak dapat
2 1 0
2
1/2x2= 1 Sebagian: ditandai dengan kurangnya perhatian keluarga dimana keluarga membawa Ny. T ke dokter atau rumah sakit ketika penyakitnya sudah parah.
3. Potensial masalah untuk dicegah : 1. Tinggi 2. Cukup 3. Rendah
3 2 1
1
2/3x1= 2/3 Cukup: ditandai dengan
keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
4. Menonjolnya masalah :
1. Masalah dirasakan dan harus segera ditangani
2. Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani 3. Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1
2/2x1= 1 Masalah dirasakan dan harus segera diatasi:
ditandai dengan keluarga tidak memahami masalah kesehatan yang diderita oleh Ny. T.
Jumlah Skor 3
Prioritas Masalah :
1) Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d tampak gelisah, tekanan darah meningkat, frekuensi nadi meningkat dan diaforesis.
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d kompleksitas program perawatan/pengobatan. d.d keluarga mengatakan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita oleh keluarga klien dengan anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
2. Aktivitas keluarga mengatasi masalah kesehatan tepat meningkat
3. Tindakan untuk mengurangi faktor risiko meningkat
4. Gejala penyakit anggota keluarga menurun
keluarga Terapeutik :
1. Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya kesehatan
2. Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
3. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
Edukasi :
1. Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
2. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
3. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
Tabel 3.16 Implementasi Keperawatan
No. Tanggal No.
DxKep
Implementasi TTD
1. 02-03- 2021
1
2
1. Bina hubungan saling percaya (BHSP) dan tetap menggunakan prinsip 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun)
2. Memperkenalkan diri kepada keluarga Ny.T dan menjelaskan tentang kedatangan ke rumah Ny.T 3. Membuat kontrak waktu dengan keluarga Ny.T 4. Mengidentifikasi faktor pemicu nyeri, kualitas,
wilayah bagian, skala nyeri, dan waktu munculnya nyeri.
P : Setelah melakukan aktifitas yang berat atau berlebih.
Q : Nyeri seperti ditimpa beban berat R : Kepala bagian belakang
S : Skala nyeri 6 (nyeri sedang) T : Hilang timbul
5. Mengobservasi TTV : TD : 170/100 mmhg S : 37,2oC
N : 96x/menit RR : 24x/menit
6. Mengidentifikasi faktor yang memperberat nyeri seperti kebisingan atau suasana yang terlalu ramai dirumah dan faktor yang memperingan nyeri seperti kompres hangat, akupressur, aroma terapi, pijat.
7. Mengajarkan dan mendemonstrasikan bagaimana cara mengurangi nyeri dengan terapi non farmakologi seperti teknik relaksasi napas dalam.
1. Memberikan edukasi mengenai penyakit hipertensi mulai dari pengertian, penyebab, gejala, cara pencegahan, dan diet untuk penderita hipertensi dengan memberikan media berupa leaflet.
2. Menganjurkan menggunakan fasilitas kesehatan apa saja yang dapat digunakan untuk penyakit hipertensi yang dialami oleh Ny.T seperti puskesmas atau rumah sakit terdekat.
3. Menganjurkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga dirumah ketika penyakit Ny.T kambuh seperti memberikan makanan yang rendah natrium atau garam, mengurangi konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dan mengontrol stress yang berlebih.
4. Memberikan kesempatan bertanya kepada keluarga Ny.T terkait masalah kesehatan yang diderita oleh Ny.T
2 03-03- 2021
1. Membuat kontrak waktu dengan keluarga Ny.T 2. Mengidentifikasi faktor pemicu nyeri, kualitas,
wilayah bagian, skala nyeri, dan waktu munculnya nyeri.
P : Setelah melakukan aktifitas yang berat atau berlebih.
Q : Nyeri seperti ditimpa beban berat R : Kepala bagian belakang
S : Skala nyeri 4 (nyeri sedang) T : Hilang timbul
3. Mengobservasi TTV : TD : 150/100 mmhg S : 37,0oC
N : 88x/menit RR : 24x/menit
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat nyeri seperti kebisingan atau suasana yang terlalu ramai dirumah dan faktor yang memperingan nyeri seperti kompres hangat, akupressur, aroma terapi, pijat.
5. Mengajarkan dan mendemonstrasikan bagaimana cara mengurangi nyeri dengan terapi non farmakologi seperti teknik relaksasi napas dalam.
1. Memberikan edukasi mengenai penyakit hipertensi mulai dari pengertian, penyebab, gejala, cara pencegahan, dan diet untuk penderita hipertensi dengan memberikan media berupa leaflet.
2. Menganjurkan menggunakan fasilitas kesehatan apa saja yang dapat digunakan untuk penyakit hipertensi yang dialami oleh Ny.T seperti puskesmas atau rumah sakit terdekat.
3. Menganjurkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga dirumah ketika penyakit Ny.T kambuh seperti memberikan makanan yang rendah natrium atau garam, mengurangi konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dan mengontrol stress yang berlebih.
4. Memberikan kesempatan bertanya kepada keluarga Ny.T terkait masalah kesehatan yang diderita oleh Ny.T
3 04-03- 2021
1. Membuat kontrak waktu dengan keluarga Ny.T 2. Mengidentifikasi faktor pemicu nyeri, kualitas,
wilayah bagian, skala nyeri, dan waktu munculnya nyeri.
P : Setelah melakukan aktifitas yang berat atau berlebih.
Q : Nyeri seperti ditimpa beban berat R : Kepala bagian belakang
S : Skala nyeri 2 (nyeri ringan) T : Hilang timbul
3. Mengobservasi TTV : TD : 130/90 mmhg S : 37,3oC
N : 88x/menit RR : 24x/menit
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat nyeri seperti kebisingan atau suasana yang terlalu ramai dirumah dan faktor yang memperingan nyeri seperti kompres hangat, akupressur, aroma
terapi, pijat.
5. Mengajarkan dan mendemonstrasikan bagaimana cara mengurangi nyeri dengan terapi non farmakologi seperti teknik relaksasi napas dalam.
1. Memberikan edukasi mengenai penyakit hipertensi mulai dari pengertian, penyebab, gejala, cara pencegahan, dan diet untuk penderita hipertensi dengan memberikan media berupa leaflet.
2. Menganjurkan menggunakan fasilitas kesehatan apa saja yang dapat digunakan untuk penyakit hipertensi yang dialami oleh Ny.T seperti puskesmas atau rumah sakit terdekat.
3. Menganjurkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga dirumah ketika penyakit Ny.T kambuh seperti memberikan makanan yang rendah natrium atau garam, mengurangi konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dan mengontrol stress yang berlebih.
4. Memberikan kesempatan bertanya kepada keluarga Ny.T terkait masalah kesehatan yang diderita oleh Ny.T
kambuh dan minum obat yang dibeli di apotek.
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
3.7 Evaluasi Keperawatan
Tabel 3.17 Catatan Perkembangan
Tanggal 04-03-2021
No Dx. 1
Tanggal 04-03-2021
No Dx. 1 S:
1) Ny. T mengatakan nyeri pada kepalanya sudah sangat berkurang bahkan tidak terasa lagi
2) Ny. T mengatakan tubuhnya sudah terasa lebih bugar
O:
1) Kesadaran composmentis dengan GCS 4,5,6
2) Keadaan umum baik
3) Ny. T sudah tidak tampak meringis, tidak gelisah, dan sudah tidak protektif lagi terhadap lingkungannya.
4) Tidak ada diaforesis pada Ny. T 5) Skala nyeri : 2 (nyeri ringan) 6) Tanda-tanda vital :
TD : 130/90 mmhg S : 37,3oC
N : 84x/menit RR : 24x/menit A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi
S:
1) Keluarga mengatakan sudah sangat memahami masalah kesehatan yang diderita Ny. T.
2) Keluarga mengatakan bisa menjalankan perawatan yang ditetapkan seperti mengenai masalah diet untuk penderita hipertensi dan kerutinan dalam berobat.
3) Keluarga mengatakan merasa senang karena bisa merawat anggota keluarga yang sakit dengan tepat.
O:
1) Keluarga Ny. T sudah mampu untuk mengatasi masalah kesehatan yang diderita oleh Ny. T seperti bagaimana cara mencegah kekambuhan penyakit tersebut 2) Keluarga membawa Ny. T berobat rutin ke
dokter dan beli obat di apotek sesuai dengan resep dokter.
A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi
Fakta yang ada pada pengkajian didapatkan bahwa Ny. T mengatakan sering terasa nyeri pada kepala ketika sudah melakukan aktifitas berat atau berlebihan, mengeluh lemas dan lemah ketika nyerinya muncul. Kesadaran Ny.
T composmentis dengan GCS 4, 5, 6 dan keadaan umum lemah. Ny.T tampak meringis, gelisah dan protektif terhadap lingkungannya, Ny.T juga mengalami diaforesis (keringat dingin). Pada pemeriksaan nyeri didapatkan bahwa P (Provokativ) : Setelah melakukan aktifitas yang berat, Q (Quality) : Nyeri seperti ditimpa beban berat, R (Region) : Kepala bagian belakang, S (Scale) : 6 (nyeri sedang), T (Time) : Hilang timbul. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah : 170/100 mmHg, suhu : 37.2oC, nadi : 96 x/menit, respirasi : 24 x/menit.
Menurut Tim Pokja SDKI PPNI 2017, nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari tiga bulan. Tanda dan gejala nyeri
akut adalah mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, sulit tidur, tekanan darah meningkat, frekuensi nadi meningkat, pola nafas berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri, dan diaforesis
Pada kasus ini didapatkan bahwa pada klien Ny. T terdapat kesenjangan antara fakta dan teori dimana ada beberapa tanda dan gejala nyeri akut menurut teori yang tidak dialami klien. Adapun tanda dan gejala yang tidak dialami oleh Ny. T adalah sulit tidur, pola nafas berubah, nafsu makan berkurang, proses berpikir terganggu, menarik diri, dan berfokus pada diri sendiri. Hal ini dimungkinkan terjadi karena Ny. T tidak memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya yang dapat memperberat kondisi klien dan Ny. T juga cukup menjaga gaya hidupnya. Ny. T juga memiliki kebiasaan lebih banyak istirahat saat nyerinya kambuh sehingga tidak memperberat kondisi klien.
4.1.2 Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan kasus diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu nyeri akut b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi d.d tampak gelisah, tekanan darah meningkat, frekuensi nadi meningkat dan diaforesis dan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif d.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang dihadapi oleh anggota keluarga yang mengalami hipertensi. Diagnosa tersebut diambil karena klien mengeluh sering mengalami nyeri pada kepala saat beraktifitas berat namun keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan yang dialami oleh klien.
Menurut teori ada beberapa masalah keperawatan yang dapat muncul pada penderita hipertensi seperti nyeri akut, intoleransi aktifitas, risiko cedera, dan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif. Masalah keperawatan tersebut berkaitan langsung dengan faktor resiko yang berhubungan dengan penyakit hipertensi. Faktor resiko tersebut yaitu riwayat keluarga, usia, jenis kelamin, ras/etnik, dan gaya hidup.
Pada kasus ini didapatkan bahwa klien yaitu Ny. T terdapat kesenjangan antara fakta dan teori dimana ada beberapa masalah keperawatan yang tidak dimunculkan pada diagnosa keperawatan yaitu intoleransi aktifitas dan risiko cedera. Penulis tidak mengangkat diagnosa intoleransi aktifitas karena klien masih bisa untuk beraktfitas tanpa bantuan orang lain, sedangkan untuk diagnosa risiko cedera tidak diangkat karena klien tidak memiliki masalah pada kesadarannya.
4.1.3 Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan disesuaikan dengan masalah yang dialami oleh pasien sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi. Rencana asuhan keperawatan pada Ny. T diambil dalam tinjauan pustaka berdasarkan teori asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dengan masalah keperawatan nyeri akut dalam asuhan keperawatan Ny. T. Fakta yang didapat pada tinjauan kasus terdapat intervensi keperawatan yang direncanakan sebagai berikut :
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri