• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kompetensi Pedagogik Guru Aqidah Akhlak Dalam

Dalam dokumen KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI (Halaman 69-96)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

B. Implementasi Kompetensi Pedagogik Guru Aqidah Akhlak Dalam

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pendidik dalam mengelola pembelajaran yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa dalam kelas. Sedemikian pentingnya kompetensi guru tersebut, sehingga kegiatan pembelajaran tidak hanya cukup didukung oleh perencanaan pembelajaran saja, tanpa adanya usaha seorang guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar yang baik.

Berdasarkan pengumpulan data melalui teknik obervasi, wawancara, dan dokumentasi, bahwa guru yang mengajar Aqidah Akhlak untuk kelas VII ada dua orang tenaga pendidik. Dari kedua guru tersebut tentu memiliki pemahaman dan cara mengajar yang berbeda. Untuk itu adapun komponen- komponen dari kompotensi pedagogik yang dimilki oleh guru Aqidah Akhlak tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pemahaman Terhadap Peserta Didik

Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu komponen dari kompetensi pedagogik yang mempunyai tujuan agar supaya guru dapat membantu perkembangan siswa-siswanya secara efektif, menggunakan strategi mengajar yang serasi, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan individu dari masing-masing siswanya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Pak Delun selaku guru Aqidah Akhlak, beliau mengatakan bahwa:

Saya mengetahui watak dan kebiasaan masing-masing siswa di kelas, hal tersebut untuk mendukung pembelajaran yang telah direncanakan

sesuai karakternya peserta didik. Selain itu, setiap saya menyampaikan materi sebisa mungkin menggunakan bahasa yang mudah dipahami.63 Disambung oleh Ibu Intan selaku guru Aqidah Akhlak, beliau mengatakan bahwa: “Tentunya saya memperhatikan dan memahami

peserta didik, karna hal tersebut selain mempermudah dalam mengontrol kelas, juga untuk mencegah perilaku menyimpang dari peserta didik”.64 Wawancara dengan Kepala Sekolah, Pak Suparman, mengatakan bahwa :

Bapak/Ibu guru Aqidah Akhlak selalu berusaha memastikan semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama dalam kegiatan pembelajaran yang tentunya sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik berdasarkan perbedaan karakternya.65

Kemudian hal yang sama di ungkapkan oleh Pak Sihabuddin, selaku Waka Kurikulum, mengatakan bahwa:

Guru Aqidah Akhlak saya rasa sudah masing-masing memahami apa yang seharusnya dibutuhkan oleh peserta didiknya. Baik dari segi caranya menasehati maupun saat memberikan materi misalnya dengan menggunakan beberapa metode berdasarkan perbedaan dari peserta didiknya.66

Kemudian wawancara dengan salah seorang siswa bernama Azizah, mengatakan: “Guru selalu memperhatikan kami sehingga ditau mana yang nakal dan tidak”.67 Dilanjutkan oleh Firzana, mengatakan : “Iya guru sering memperhatikan kami, jadinya siapa yang berbicara sendiri akan langsung ditegur”.68 Siswa yang bernama Hani, juga mengatakan bahwa :

63Delun, Guru Aqidah Akhlak, Wawancara 27 April 2021.

64Intan, Guru Aqidah Akhlak, Wawancara 27 April 2021

65Suparman, Kepala Sekolah, Wawancara 27 April 2021.

66Sihabuddin, Waka Kurikulum, Wawancara 27 April 2021.

67Azizah, Siswa Kelas VII D, Wawancara 27 April 2021.

68Firzana, Siswa Kelas VII A, Wawancara 27 April 2021.

“Iya, saat sedang belajar, jika ada siswa yang kurang mengerti, akan ditanyakan, kemudian dijelaskan lagi”.69

Berdasarkan penelitian, peneliti menemukan bahwa guru Aqidah Akhlak terkait pemahaman terhadap peserta didik sudah cukup baik.

Terlihat saat guru Aqidah Akhlak sebelum melaksanakan proses belajar mengajar selalu melakukan persiapan terutama dari aspek fisik, hal tersebut dilakukan untuk membangkitkan semangat peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Dengan demikian, membuktikan bahwa kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran ditinjau dari aspek penguasaan terhadap karakteristik peserta didik melalui pemahaman karakteristik dan kemampuan anak di sekolah akan menimbulkan keaktifan peserta didik. Hal tersebut karena guru dalam penyampaian materi menyesuaikan dengan perkembangan kognitif peserta didik.70

2. Perancangan Pembelajaran

Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya setiap guru mempersiapkan bekal pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efisien. Untuk itu, setiap guru dituntut untuk menyusun RPP dengan tujuan untuk memberikan landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, hal tersebut sebagai perwujudan dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran.

69Hani, Siswa Kelas VII C, Wawancara 27 April 2021.

70Observasi, MTsN 3 Mataram, 27 April 2021.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Delun guru Aqidah Akhlak, beliau mengatakan bahwa : “RPP itu saya buat sebelum mengajar.

Karena dengan begitu, pembelajaran akan terarah dari awal sampai akhir.

Jika tidak ada RPP maka pembelajaran akan kurang terarah.”71 Selanjutnya wawancara dengan Ibu Intan selaku guru Aqidah Akhlak, beliau mengatakan bahwa : “RPP sangatlah penting bagi guru karena

merupakan pedoman dalam pembelajaran. Dengan adanya RPP maka strategi dan tujuan pembelajaran akan jelas”.72 Wawancara dengan Pak Suparman, selaku Kepala Sekolah : “Guru di MTsN 3 Mataram, rata-rata sudah mampu menyusun RPP. Terlebih untuk guru Aqidah Akhlak pun demikian. Sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai”.73 Ungkapan yang sama dari Pak Sihabuddin, selaku Waka Kurikulum, mengatakan bahwa : “Rata-rata guru memang harus membuat RPP sebelum memulai pelajaran, begitupun untuk guru Aqidah Akhlak”.74 Selanjutnya wawancara dengan siswa yang bernama Firzana, mengatakan : “Guru sudah selalu mengucapkan salam, tidak lupa absen, kemudian menanyakan kabar dan menjelaskan materi”.75 Ungkapan yang sama oleh Azizah, mengatakan : “Iya dari sebelum belajar sudah absen dan berdo’a bersama”.76 Dilanjutkan oleh Hani, mengatakan : “Guru saat masuk kelas

71Delun…., Wawancara 27 April 2021.

72Intan…., Wawancara 27 April 2021.

73Suparman…., Wawancara 27 April 2021.

74Sihabuddin, …., Wawancara 27 April 2021.

75Firzana…., Wawancara 27 April 2021.

76Azizah…., Wawancara 27 April 2021.

tetap selalu menyuruh berdo’a, mengabsen, kemudian menanyakan tugas.77

Berdasarkan penelitian peneliti, bahwa guru Aqidah Akhlak selalu membuat rancangan pembelajaran.78 Dimana RPP yang telah dibuat tersebut mulai dari tujuan kegiatan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media dan bahan yang digunakan, sampai pada penilaian sudah dilaksanakan dengan baik dan matang pada pelaksanaan proses pembelajaran dari awal hingga akhir pelajaran. Dengan sudah tersistematisnya langkah-langkah pembelajaran tersebut, maka guru akan semakin mudah menentukan metode dan strategi, maupun bahan ajar yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, sehingga membuat siswa mampu mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyatanya dan membuat siswa lebih memaknai pembelajaran yang disampaikan oleh guru di dalam kelas.79

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari perencanaan pembelajaran yang telah dibuat guru. Artinya bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat, yang kegiatan pembelajaran tersebut meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Berdasarkan hasil wawancara denga Pak Delun guru Aqidah Akhlak, beliau mengatakan bahwa:

77Hani…., Wawancara 27 April 2021.

78Observasi, MTsN 3 Mataram, 27 April 2021.

79Dokumentasi, MTsN 3 Mataram, 27 April 2021.

Sebelum memulai pembelajaran sebagaimana yang tertuang dalam RPP, tentunya menyiapkan fisik dan psikis peserta didik, seperti menanyakan kabar. Kemudian dilanjutkan dengan menanyakan materi yang dipelajari sebelumnya. Setelah itu, memulai menjelaskan materi yang akan dipelajari menggunakan strategi dan metode sesuai dengan kebutuhan, dan jika waktu telah selesai maka kegiatan belajar mengajar akan diberhentikan. Kemudian, menyimpulkan dan mengucap salam penutup.80

Sebagaimana ungkapan yang sama dari Ibu Intan, Guru Aqidah Akhlak, mengatakan bahwa :

Pelaksanaan pembelajaran sudah pasti disesuaikan berdasarkan RPP yang telah dibuat. Hal tersebut sebagaimana agar pembelajaran yang dilakukan dari awal membuka pelajaran hingga akhir pelajaran dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan, serta memotivasi peserta diidk untuk selalu terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Seperti diawal pelajaran saya biasanya memotivasi anak-anak agar bangkit dan bersemangat dalam memulai pelajaran hingga akhir pelajaran memberikan gambaran serta kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.81

Wawancara dengan Pak Suparman, selaku Kepala Sekolah, mengatakan bahwa :

Kegiatan melaksanaan pembelajaran seperti membuka kelas sampai pada saat mengajar dan menutupi pembelajaran. Saya rasa sudah sangat dilakukan dengan baik oleh Bapak/Ibu Guru di MTsN 3 Mataram ini. Hal tersebut terlihat dari guru-guru yang sangat disiplin. Selain itu, saya juga memantau bahwa ketika Bapak/Ibu Aqidah Akhlak mengajar dalam kelas sudah sesuai dengan kompetensi yang memang harus dicapai. Karena hampir setiap hari saya selaku kepala sekolah memantau Bapak/Ibu guru dalam melaksanakan KBMnya.82

Sependapat dengan Pak Sihabuddin, selaku Waka Kurikulum, mengatakan :

Guru-guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik.

Terlihat dari penyusunan RPP serta persiapannya sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, baik dalam hal menyiapkan

80Delun…., Wawancara 24 Mei 2021.

81Intan…., Wawancara 24 Mei 2021.

82Suparman…., Wawancara 24 Mei 2021.

bahan ajar maupun media yang akan digunakan dalam mencapai pembelajaran yang menyenangkan.83

Selanjutnya wawancara dengan siswa yang bernama Heni: “Cara guru aqidah akhlak ngajar biasanya berdo’a sebelum belajar, setelahnya

menjelaskan materi seperti apa, kemudian guru aqidah akhlak saat selesai belajar selalu ngasih semangat”.84 Dibenarkan oleh siswa yang bernama Firzana :

Ya biasanya guru Aqidah Akhlak awal-awalnya kita diabsen dan berdo’a, kadang guru suka nanya materi yang minggu lalu agar kami bisa mengingtanya kembali, setelahnya kami buka materi baru. Dan biasanya guru saat ngajar nulis dipapan tulis sambil jelasin materi dari awal sampai selesai jam pelajaran.85

Senada dengan siswa yang bernama Azizah :

Ya selain yang dikatakan Firzana guru Aqidah Akhlak juga setelah menjelaskan materi lalu menanyakan kembali, kemudian diakhir pembelajaran biasanya ditunjuk untuk ditanya agar diketahui sampai dimana kami memahami materi, kemudian membaca do’a penutup.86

Hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, bahwa dalam proses belajar mengajar guru Aqidah Akhlak sudah memberikan suatu pengalaman belajar yang dapat meningkatkan minat serta keaktifan belajar peserta didik. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru Aqidah Akhlak sudah sangat baik. Hal tersebut terlihat saat mengajar selain menguasai materi dan teori belajar juga menggunakan metode yang bervariasi yang membuat siswanya antusias dalam mengikuti pelajaran.

Sedangkan untuk kekatifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

83Sihabuddin…., Wawancara 24 Mei 2021.

84Hani…., Wawancara 24 Mei 2021.

85Firzana….,Wawancara 24 Mei 2021.

86Azizah….,Wawancara 24 Mei 2021.

terlihat dari antusiasnya selama mengikuti kegiatan belajar mengajar peserta didik terlihat senang dan semangat karena saat proses pembelajaran, guru Aqidah Akhlak selain menyuruh peserta didik mencatat juga peserta didik disuruh untuk mempraktekkan teori yang dibahs.87

4. Evaluasi Hasil Belajar

Kegiatan evaluasi merupakan langkah untuk mengetahui seperti apa gambaran yang ada pada peserta didik baik itu kemampuan pengetahuannya, sikap, maupun keterampilannya. Karena dengan adanya evaluasi maka guru bisa mengetahui perkembangan siswanya dalam proses pembelajaran dengan benar. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Aqidah Akhlak Pak Delun, beliau mengatakan :

Untuk mengukur kemampuan kognitifnya siswa, saya menggunakan tes tertulis yang biasanya dalam bentuk uraian dan pilihan ganda. Dan tes lisan yang dimana untuk melihat kemampuan siswa dalam menangkap materi yang telah diberikan.88

Selanjutnya wawancara dengan guru Aqidah Akhlak, Ibu Intan, mengatakan bahwa :

Penilaian dan evaluasi ada dalam bentuk pengetahuan maupun sikapnya. Untuk pengetahuan bisa dalam bentuk tulis maupun lisan.

Sedangkan sikap dengan cara observasi yang gunanya untuk mengetahui sikap siswa dikelas, berupa perilaku sopan santunnya.89 Wawancara dengan Pak Suparman, mengatakan bahwa: “Bapak/Ibu guru Aqidah Akhlak, sudah mampu mengevaluasi, hal tersebut dibuktikan

87Observasi…., 24 Mai 2021.

88Delun…., Wawancara 24 Mei 2021.

89Intan…., Wawancara 24 Mei 2021.

dengan nilai siswa yang meningkat, artinya guru sudah menjadikan evaluasi untuk meningkatkan kualitas peserta didiknya”.90

Selanjutnya wawancara dengan Waka kurikulum, Pak Sihabuddin, mengatakan bahwa :

Evaluasi yang dilaksankan oleh guru Aqidah Akhlak sudah sangat baik. Baik pemberian tugas harian maupun ujian akhir sekolah.

Evaluasi yang biasa di lakukan oleh guru-guru di MTsN 3 Mataram ini ada 3 bagian, yang pertama dilakukan saat proses pembelajaran, kemudian pada saat UTS (Ujian Tengah Semester) dan yang terakhir pada saat Ujian Akhir Semester (UAS).91

Wawancara dengan salah seorang siswa yang bernama Firzana, bahwa:

“Guru selalu membuat ujian dengan membuat soal-soal dengan materi yang sudah kami pelajari, sehingga bisa dijawab”.92 Senada dengan ungkapan siswa yang bernama Azizah, mengatakan : “Untuk ujian guru membuat soal lisan dan juga tulisan, namun materinya tidak jauh dari yang kami pelajari sehari-hari”.93 Dilanjutkan oleh Hani : “Bukan hanya saat

UTS dan UAS tapi kami diberikan soal saat selesai guru mengajar”.94 Berdasarkan penelitian peneliti, bahwa guru Aqidah Akhlak sudah melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan cukup baik. Evaluasi tersebut dilakukan selain saat UTS dan UAS, juga dilaksanakan saat proses pembelajaran berakhir, hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dalam merespon pelajaran yang telah diberikan.

Untuk penilaian dan evaluasi yang digunakan yaitu pada aspek kognitif

90Suparman…., Wawancara 24 Mei 2021.

91Sihabuddin…., Wawancara 24 Mei 2021.

92Firzana….,Wawancara 27 April 2021.

93Azizah….,Wawancara 27 April 2021.

94Hani….,Wawancara 27 April 2021.

dengan cara tes tertulis dan lisan. Untuk tes tertulis peserta didik diberikan tugas latihan. Sedangkan untuk tes lisan, guru Aqidah Akhlak saat diakhir pelajaran menanyakan kembali kepada peserta didik ciri-ciri orang munafik pada bab akhlak tercela. Kemudian salah seorang siswa menjawab dengan lantang yaitu bila berbicara ia berdusta, dan dilanjutkan oleh siswa lainnya bila berjanji ia mengingkari, dan seterusnya. Dengan demikian guru Aqidah Akhlak merasa senang dan puas karena apa yang telah disampaikan sudah sangat dipahami oleh peserta didik. Sedangkan pada aspek sikap menggunakan teknik observasi.95

5. Pengembangan Peserta Didik

Tujuan dari pembelajaran pada hakekatnya untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya secara optimal. Oleh karena itu, guru perlu memahami dan mengenali potensi peserta didiknya yang menjadi asuhannya. Karena dengan guru memahami potensi peserta didiknya, maka guru tersebut dapat mengetahui potensi yang perlu ditingkatkan serta kelemahan yang perlu diminimalisasikan. Dengan demikian guru dapat merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan potensi masing-masing peserta didiknya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Delun selaku guru Aqidah Akhlak, beliau mengatakan :

Peserta didik tentu mempunyai keunggulan masing-masing, untuk itu tugas seorang guru dalam pembelajarannya adalah memahami perkembangan peserta didiknya contohnya seperti gaya belajarnya.

Karena dengan itu, saya bisa memaksimalkan cara mengajar.

95Observasi…., 27 April 2021.

Misalnya kemampuan salah seorang siswa lebih fokus ke visual maka dengan kurangnya memahami materi dengan saya menggunakan media audio bukan berarti peserta didik tersebut tidak memahami apa yang saya sampaikan. Oleh karena itu, sebagai pendidik yang memahami seluk beluk pendidikan, maka cara mengetahui potensi masing-masing peserta didik adalah salah satunya dengan melaksanakan remedial. Dengan demikian, selanjutnya saya dapat menentukan kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang harus dilaksanakan dalam proses pembelajaran agar dapat tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.96

Hal yang sama ditambahkan oleh Ibu Intan, beliau mengatakan:

“Dalam kegiatan belajar mengajar saya sangat memperhatikan

perkembangann peserta didik. Sehingga hal yang biasa dilakukan untuk mengetahui potensinya dalam aspek pengetahuan yakni dengan remedial”.97 Selanjutnya wawancara dengan Pak Suparman, beliau mengatakan :

Dalam memahami perkembangan potensi peserta didik, guru tidak hanya fokus pada potensi intelektualnya, akan tetapi ada juga yang melibatkan fisik yaitu seperti kegiatan ektrakurikuler misalnya kegiatan pramuka. Akan tetapi, untuk guru mata pelajaran memang biasanya lebih fokus ke pengetahuannya saja, karena memang kegiatannya berada di dalam ruangan kelas.98

Ditambah oleh Pak Sihabuddin, beliau mengatakan :

Berbagai individu dari peserta didik itu memiliki keunikan masing- masing. Ada yang lebih cepat tanggap dalam hal materi pelajaran, ada yang lebih cepat tanggap dalam kegiatan diluar materi pelajaran.

Untuk itu, tugas gurulah yang dapat membantu peserta didiknya dalam mengembangkan potensinya. Karena yang tahu persis perkembangan peserta didik adalah gurunya, terlepas dari orang tuanya juga di rumah. Jadi, memang untuk bukan hanya guru Aqidah Akhlak saja, akan tetapi memang rata-rata guru kebanyakan memperhatikan potensi anak didik itu dari pemahaman sikap maupun pengetahuannya.99

96Delun…., Wawancara 24 Mei 2021.

97Intan…., Wawancara 24 Mei 2021.

98Suparman…., Wawancara 24 Mei 2021.

99Sihabuddin…., Wawancara 24 Mei 2021.

Wawancara dengan siswa yang bernama Heni : “Kadang-kadang

gurunya mengerti apa yang membuat saya kesusahan dalam memahami materi, guru akan menunjukkan ulang apa yang sulit tersebut, jadinya saat belajar merasa nyaman dan senang, karena gurunya yang baik”.100 Senada dengan Azizah : “Ya saya merasa percaya diri lagi, meskipun tidak pada semua materi pelajaran”.101

Berdasarkan hasil penelitian peneliti melihat bahwa guru Aqidah Akhlak memang sudah cukup baik dalam memahami potensi yang mesti dikembangkan lagi oleh peserta didik. Terlihat dari guru sudah memahami karakteristik peserta didiknya. Dengan memahami karakteristik peserta didik tersebut dalam berbagai aspek menjadi satu acuan dalam menentukan kedalaman dan keluasan materi sehingga sesuai dengan perkembangan peserta didik.102

Untuk itu guru Aqidah Akhlak di MTsN 3 Mataram sangat berperan penting dalam upaya mengembangkan potensi peserta didik. Karena dengan cara mengembangkan potensi peserta didik guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang dinikmati oleh peserta didik.

Dimana pembelajaran tersebut memberi kesempatan kepada peserta didik untuk beraktivitas namun tetap terkontrol dalam mengembangkan potensi tersebut.103

100Heni…., Wawancara 24 Mei 2021.

101Azizah…., Wawancara 24 Mei 2021.

102Observasi…., 24 Mei 2021.

103Dokumentasi…., 24 Mei 2021.

Tuntutan dari kelima kompetensi tersebut diatas terutama dibidang penelitian kependidikan merupakan tantangan bagi guru masa kini dan yang akan datang. Untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya standar kompetensi. Karena guru yang berkompetensi merupakan guru yang mampu memahami seluk beluk pendidikan dan pengajaran yakni seluruh komponen yang berkaitan dengan masalah pembelajaran. Dengan demikian berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Delun guru Aqidah Akhlak, terkait implementasi dari kelima kompetensi tersebut datas, beliau mengatakan bahwa :

Untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran Aqidah Akhlak, tentunya tidak lepas dari kemampuan dari guru itu sendiri. Oleh karena itu, guru perlu menyiapkan segala sesuatu sebelum pembelajaran. Seperti dimulai dari menyiapkan RPP, memahami peserta didik, menyiapkan sumber belajar, sampai ke tahap mengevaluasi tingkat pemahamannya. Semakin seorang guru paham akan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar maka semakin besar kemungkinan peserta didik ikut terlibat aktif dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung.104

Kemudian dipertegas juga dengan tanggapan dari Ibu Intan, mengatakan :

Ya tentunya untuk meningkatkan keaktifan siswa, tentu yang pertama harus dari gurunya yaitu dengan saya menyiapkannya RPP. Karena dengan adanya RPP, akan mempermudah saya untuk menyampaikan materi saat pembelajaran. Kemudian pada pelaksanaan pembelajaran seperti biasa saya akan memberikan pertanyaan terkait materi yang sudah diajarkan minggu lalu. Kemudian setelah dijawab dan anak- anak sudah memahaminya. Lalu saya melanjutkan materi yang diajarkan pada hari itu. Selain itu, untuk meyakinkan bahwa anak- anak sudah paham terkait materi pelajaran saya biasanya menanyakan kembali apa sudah saya paparkan, kemudian jika ada yang bisa menjawab saya akan memberikan apresiasi agar untuk

104Delun…., Wawancara 24 Mei 2021.

membangkitkan semangatnya dalam menerima pelajaran setiap harinya.105

Dibenarkan oleh Pak Suparman, selaku Kepala Sekolah mengatakan : Dari beberapa kemampuan yang telah disebutkan, itu jelas sangat berpengaruh terhadap aktif atau tidaknya peserta diidk. Karena bagaimanapun guru merupakan pendidik, sehingga apabila pendidik sudah menguasainya maka kegiatan belajar mengajar akan terlaksana secara sistematis dan maksimal. Selain itu, baik secara langsung maupun tidak langsung, peserta didik kemungkinan lebih besar mendapatkan saluran ilmu pengetahuan dari gurunya. Jadi, jika guru sudah benar-benar menguasai dan menerapkan kemampuan pedagogiknya sangat berdampak sekali terhadap aktif atau tidaknya peserta didik dalam proses pembelajaran.106

Dipertegas oleh Pak Sihabuddin, beliau mengatakan :

Untuk mencapai kompetensi dasar yang memang sedari awal harus ada pada diri seorang pendidik, dan mencapai tujuan pendidikan memang seharusnya seorang guru itu dituntut untuk memiliki kemampuannya dalam mengelola kelas. Bisa dilihat dari satu kemampuan misalnya dengan kemampuannya dalam merancang RPP.

Karena dari cara merancang RPP saja itu sudah terlihat begitu terstrukturnya seorang guru dalam memberikan pengajaran yang terbaik. Apalagi ditambah dengan kemampuannya yang lain, seperti mampu menguasai kelas, berusaha semaksimal mungkin memahami apa yang menjadi kebutuhan peserta didiknya, maupun ketahap mengevaluasi. Dan saya rasa semua itu memiliki ketergantungan dalam rangka meningkatkan keaktifan belajar siswa.107

Selanjutnya wawancara dengan siswa yang bernama Heni, mengatakan:

Ya saat guru sudah mengajarnya bagus, selalu memberikan materi dengan jelas, sering bertanya dan memberikan soal, karena itu sedari rumah saya bisa menyiapkan diri untuk belajar terlebih dahulu.

Sehingga hal tersebut membuat dikelas jadi semangat belajar karena sering berebutan menjawab dengan teman lain.108

105Intan…., Wawancara 24 Mei 2021.

106Suparman…., Wawancara 24 Mei 2021.

107Sihabuddin…., Wawancara 24 Mei 2021.

108108Heni…., Wawancara 24 Mei 2021

Dilanjutkan oleh Azizah, mengatakan :

Saat guru dari awal memulai pelajaran dengan memulai memberikan motivasi saya sudah sangat semangat, ditambah lagi saat belajar selalu diperhatikan, menjelaskan materi dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Saat memberikan tugas dan latihan, juga tidak lupa selalu menasehati.109 Dilanjutkan oleh Firzana, mengatakan : “Ya saat guru sudah mengajarnya dengan baik, saya lebih gampang memahami.110

Oleh karena demikian, menjadi guru yang profesional dan berkompeten tentunya harus menguasai beberapa komponen pedagogik.

Kemampuan tersebut diantaranya adalah kemampuan memahami peserta didik, kemampuan membuat perancangan pembelajaran, kemampuan melaksanakan pembelajaran, kemampuan mengevaluasi hasil belajar, dan kemampuan mengembangkan peserta didik. Karena dengan guru memiliki kemampuan tersebut, akan dapat menciptakan proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas.

109Azizah…., Wawancara 24 Mei 2021

110Firzana…., Wawancara 24 Mei 2021

Dalam dokumen KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI (Halaman 69-96)

Dokumen terkait