BAB VI PENUTUP
B. Saran
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan di MTsN 3 Mataram, maka peneliti memberikan saran kebeberapa pihak diantaranya :
1. Untuk Kepala Sekolah, melakukan tes kemampuan guru, untuk mengetahui kemampuan guru. Karena guru merupakan seseorang yang menjadi tolak ukur dan suri teladan bagi siswanya. Terlebih kemampuan guru sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama kaitannya dengan aktif atau tidaknya siswa. Apabila seorang guru memiliki kemampuan yang baik maka, siswanya juga memiliki ilmu pengetahuan yang baik pula.
2. Untuk guru, agar selalu memberikan pembelajaran yang tepat, sehingga peserta didik mudah menyerap dan memahami yang disampaikan oleh
gurunya. Guru juga agar selalu memberikan motivasi dan dorongan agar selalu aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar.
3. Untuk siswa, diharapkan agar lebih giat dan lebih bersemangat dalam mengikuti rangkaian semua kegiatan belajar mengajar yang diadakan di sekolah. Yang nantinya agar dapat direalisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Muhammad. Akhlak: Menjadi Seorang Muslim Berakhlak Mulia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2016.
Agus Sumantri Budi, dkk. “Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di MTS Ar-Riyadh 13 ULU Palembang”. Jurnal PAI Raden Fatah . Vol. 1, Nomor 3. Agusutus 2019.
Ali Asrori Muhamad. Metodologi & Aplikasi Riset Pendiddikan. Jakarta:
PT Bumi Aksara. 2014.
Anam Syaiful. “Kompetensi Profesional Dan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri Se-Kecamatan Mranggen”. Jurnal Inspirasi. Vol. 4. Nomor 1. Januari 2020.
Anwar Rosihon. Aqidah Akhlak. Bandung: CV PUSTAKA SETIA. 2016.
Aqodiah, Ida Astini Baiq. “Pembelajaran Jigsaw Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Di MI An-Najah Sesela”. Jurnal Prodi PGMI. Vol.
5. Nomor 1. April 2020.
Asri Zainal. Micro Teaching. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010.
Azhari Zaidan. ”Implementasi Kurikulum PAI Di Sekolah”. Jurnal STIT Lingga. Vol.1. Nomor 1. 2020.
Cikaa Hairuddin. “Peranan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Interaksi Pembelajaran Di Sekolah”.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 3. Nomor 1. Mei 2020.
Danim Sudarman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers. 2011.
Darrmadi Hamid. “Tugas, Peran, Kompetensi, Dan Tanggung Jawab Menjadi Guru Profesional”. Jurnal Edukasi. Vol. 13. Nomor 2.
Desember 2015.
Daryanto. dkk. Pengembangan Karir Profesi Guru. Yogyakarta: Gava Media. 2015.
Daud Mohammad. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2005.
Djamarah. dkk. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta. 2002.
Doly Nst Marah. “Penerapan Strategi Instant Assessment Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Siswa SMP Al Hidayah Medan T.P 2013/2014”. Jurnal Edutech. Vol. 1. Nomor 1.
Maret 2015.
Fatimatuzahroh Fitri. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Melalui Metode Lectures Vary”. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam. Vol. 7. Nomor 1. 2019.
Haerunnisa, “Penerapan Kompetensi Pedagogik Guru Pada Mata Pelajaran Fiqh Di Kelas X MA Nurul Jannah NW Ampenan Tahun Pelajaran 2017/2018”, (Skripsi, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram. Mataram 2018).
Hamalik Oemar. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2014.
Hambali Muhammad. “Manajemen Pengembangan Kompetensi Guru PAI”. Jurnal MPI. Vol.1. 2016.
Hamid Abu Al-Gazali. Ihya ‘Ulum al-Din, Jilid 1. Beirut: Dar al-Fikr.
1991.
Hamzah. dkk. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara. 2009.
Hardani dkk. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu. 2020.
Hawi Akmal. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013.
Herlina Elly. Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Sekolah Dasar (SD) Kelas Tinggi-Kelompok Kompetensi A Pedagogik:
Karakteristik & Pengembangan Potensi Peserta Didik. Jakarta:
Hak Cipta UU. 2016.
Kementerian Agama Republik Indonesia. 2014. Buku Siswa Aqidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Tsanawiyah Kelas VII. Jakarta: Kementerian Agama.
Kunandar. Guru profesional ( implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan dan sukses dam setifikasiguru). Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2011.
Majid Abdul. Hadis Tarbawi Hadis-hadis Pendidikan. Jakarta:
KENCANA. 2012.
Manab Abdul. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif. Yogyakarta:
KALIMEDIA. 2015.
Masganti. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.
2012.
Moleong Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2011.
Muhammad Abrar Andi. “Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Interaksi Pembelajaran Peserta Didik SD Integral Rahmatullah Tolitoli”. Jurnal Kajian Islam &
Pendidikan. Vol. 2. Nomor 1. 2020.
Mulyasa E. Guru Profesional dan Implementasi Kurkulum. Jakarta:
Ciputat Press. 2008.
Mulyasa E. Standar Kompetensi Serifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007.
Mundia Sari Kiki. Dkk. “Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Melaksanakan Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini”. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 4. Nomor 2. 2020.
Okta Puspitaningdyah Dwi. Dkk. “Pengaruh Keterampilan Mengelola Kelas Dan Keaktifan Belajar Terhadap hasil Belajar IPS SD”.
Jurnal Learning Journal. Vol. 7. Nomor 1. Maret 2018.
Qadir Ahmad Muhammad Abdul. Metodologi Pengajaran Agama Islam.
Jakarta: PT RINEKA CITRA. 2008.
Raco J.R. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, Dan Keunggulannya. Jakarta: PT Grasindi. 2010.
Rahmaini. Jurnal Manajemen pendidikan Islam. Vol. 3, Nomor 1. Januari- Juni 2019.
Sri Widia Arba’in. “Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 21 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017”. (Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Mataram. Mataram 2017).
Sugiyono. Metode Penelitian Evaluasi (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi). Bandung: ALFABETA CV. 2018.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta. 2012.
Sulistyorini. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: TERAS. 2009.
Suryabrata Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2015.
Susetya Beny. “Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Silabus Dan RPP Melalui Supervisi Akadmeik DI SDN Ngambiran Yogyakarta Tahun 2016”. Jurnal Taman Cendeki. Vol 1. Nomor 2 Desember 2017.
Syarifuddin. ”Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Kelas Di SD IT Ihsanul Amal”. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal AKSARA. Vol.
6. Nomor 2. Maret 2020.
Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Wahyuningsih Roy. “Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN 5 Jombang”. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Kewirausahaan, Bisnis, Dan Manajemen. Vol. 1. Nomor 1. Juli 2017.
Yusuf A Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: KENCANA. 2014.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Kegiatan Belajar Mengajar Oleh Pak Delun
Kegiatan Belajar Mengajar Oleh Buk Intan
Kegiatan Proses Pembelajaran
Wawancara dengan Waka Kurikulum
Wawancara dengan Kepala Sekolah
Wawancara dengan Guru Aqidah Akhlak Pak Delun
Wawancara dengan Guru Aqidah Akhlak Buk Intan
Wawancara Dengan Siswa Kelas VII Terkait Pendapatnya Tentang Komponen Kompetensi Pedagogik Pada Guru Aqidah Akhlak
Wawancara Dengan Siswa Kelas VII Terkait Pendapatnya Tentang Komponen Kompetensi Pedagogik Pada Guru Aqidah Akhlak
Wawancara Dengan Siswa Kelas VII Terkait Pendapatnya Tentang Komponen Kompetensi Pedagogik Pada Guru Aqidah Akhlak
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU AQIDAH AKHLAK Nama Guru : Delun, S.Pd.I
Pertanyaan :
1. Apakah Bapak/Ibu guru memahami peserta didik?
Jawab: Saya mengetahui watak dan kebiasaan masing-masing siswa di kelas, hal tersebut untuk mendukung pembelajaran yang telah direncanakan sesuai karakternya peserta didik. Selain itu, setiap saya menyampaikan materi sebisa mungkin menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
2. Apakah Bapak/Ibu guru selalu merancang perangkat pembelajaran?
Jawab: RPP itu saya buat sebelum mengajar. Karena dengan begitu, pembelajaran akan terarah dari awal sampai akhir. Jika tidak ada RPP maka pembelajaran akan kurang terarah.
3. Apakah Bapak/Ibu guru melaksanakan pembelajaran?
Jawab: Sebelum memulai pembelajaran sebagaimana yang tertuang dalam RPP, tentunya menyiapkan fisik dan psikis peserta didik, seperti menanyakan kabar. Kemudian dilanjutkan dengan menanyakan materi yang dipelajari sebelumnya. Setelah itu, memulai menjelaskan materi yang akan dipelajari menggunakan strategi dan metode sesuai dengan kebutuhan, dan jika waktu telah selesai maka kegiatan belajar mengajar akan diberhentikan. Kemudian, menyimpulkan dan mengucap salam penutup.
4. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi hasil belajar?
Jawab: Untuk mengukur kemampuan kognitifnya siswa, saya menggunakan tes tertulis yang biasanya dalam bentuk uraian dan pilihan ganda. Dan tes lisan yang dimana untuk melihat kemampuan siswa dalam menangkap materi yang telah diberikan.
5. Apakah Bapak/Ibu guru mengembangkan potensi peserta didik?
Jawab: Peserta didik tentu mempunyai keunggulan masing-masing, untuk itu tugas seorang guru dalam pembelajarannya adalah memahami perkembangan peserta didiknya contohnya seperti gaya belajarnya. Karena dengan itu, saya bisa memaksimalkan cara mengajar. Misalnya kemampuan salah seorang siswa lebih fokus ke visual maka dengan kurangnya memahami materi dengan saya menggunakan media audio bukan berarti peserta didik tersebut tidak memahami apa yang saya sampaikan. Oleh karena itu, sebagai pendidik yang memahami seluk beluk pendidikan, maka cara mengetahui potensi masing- masing peserta didik adalah salah satunya dengan melaksanakan remedial.
Dengan demikian, selanjutnya saya dapat menentukan kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang harus dilaksanakan dalam proses pembelajaran agar dapat tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
6. Bagaimana implementasi dari kemampuan pedagogik tersebut dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa?
Jawab: Untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran Aqidah Akhlak, tentunya tidak lepas dari kemampuan dari guru itu sendiri. Oleh karena itu, guru perlu menyiapkan segala sesuatu sebelum pembelajaran. Seperti dimulai
dari menyiapkan RPP, memahami peserta didik, menyiapkan sumber belajar, sampai ke tahap mengevaluasi tingkat pemahamannya. Semakin seorang guru paham akan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar maka semakin besar kemungkinan peserta didik ikut terlibat aktif dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung.
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU AQIDAH AKHLAK Nama Guru : Nurlailah Intan Komalasari, S.Ag
Pertanyaan :
1. Apakah Bapak/Ibu guru memahami peserta didik?
Jawab: Tentunya saya memperhatikan dan memahami peserta didik, karna hal tersebut selain mempermudah dalam mengontrol kelas, juga untuk mencegah perilaku menyimpang dari peserta didik.
2. Apakah Bapak/Ibu guru selalu merancang perangkat pembelajaran?
Jawab: RPP sangatlah penting bagi guru karena merupakan pedoman dalam pembelajaran. Dengan adanya RPP maka strategi dan tujuan pembelajaran akan jelas.
3. Apakah Bapak/Ibu guru melaksanakan pembelajaran?
Jawab: Pelaksanaan pembelajaran sudah pasti disesuaikan berdasarkan RPP yang telah dibuat. Hal tersebut sebagaimana agar pembelajaran yang dilakukan dari awal membuka pelajaran hingga akhir pelajaran dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan, serta memotivasi peserta diidk untuk selalu terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Seperti diawal pelajaran saya biasanya memotivasi anak-anak agar bangkit dan bersemangat dalam memulai pelajaran hingga akhir pelajaran memberikan gambaran serta kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.
4. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi hasil belajar?
Jawab: Penilaian dan evaluasi ada dalam bentuk pengetahuan maupun sikapnya. Untuk pengetahuan bisa dalam bentuk tulis maupun lisan.
Sedangkan sikap dengan cara observasi yang gunanya untuk mengetahui sikap siswa dikelas, berupa perilaku sopan santunnya.
5. Apakah Bapak/Ibu guru mengembangkan potensi peserta didik?
Jawab: Dalam kegiatan belajar mengajar saya sangat memperhatikan perkembangann peserta didik. Sehingga hal yang biasa dilakukan untuk mengetahui potensinya dalam aspek pengetahuan yakni dengan remedial.
6. Bagaimana implementasi dari kemampuan pedagogik tersebut dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa?
Jawab: Ya tentunya untuk meningkatkan keaktifan siswa, tentu yang pertama harus dari gurunya yaitu dengan saya menyiapkannya RPP. Karena dengan adanya RPP, akan mempermudah saya untuk menyampaikan materi saat pembelajaran. Kemudian pada pelaksanaan pembelajaran seperti biasa saya akan memberikan pertanyaan terkait materi yang sudah diajarkan minggu lalu.
Kemudian setelah dijawab dan anak-anak sudah memahaminya. Lalu saya melanjutkan materi yang diajarkan pada hari itu. Selain itu, untuk meyakinkan bahwa anak-anak sudah paham terkait materi pelajaran saya biasanya menanyakan kembali apa sudah saya paparkan, kemudian jika ada yang bisa menjawab saya akan memberikan apresiasi agar untuk membangkitkan semangatnya dalam menerima pelajaran setiap harinya.
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH Nama Kepala Sekolah : H. Suparman, M.Pd.I
Pertanyaan :
1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya MTsN 3 Mataram?
Jawab: MTsN 3 Mataram ini didirikan berangkat dari latar belakang sekolah swasta yang bernama MTs Al-Barokah. Karena banyaknya sekolah setingkat SMP membuat masyarakat pada saat itu berusaha untuk menjalin koordinasi dengan pihak pemerintah yaikni Menteri Agama. Hal tersebut agar bisa terwujudnya untuk mendirikan lembaga pendidikan Islam yang berstatus negeri. Akhirnya, salah satu MTs swasta yang rela dijadikan madrasah berstatus negeri adalah MTs Al-Barokah. Alasan lain yang membuat pemerintah ingin membangun madrasah yang berciri khas Islam adalah karena penduduknya cukup besar.
2. Apakah guru Aqidah Akhlak memahami peserta didik?
Jawab: Bapak/Ibu guru selalu berusaha memastikan semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama dalam kegiatan pembelajaran yang tentunya sesuai dengan kebutuhannya masing-masing peserta didik.
3. Apakah guru Aqidah Akhlak merancang perangkat pembelajaran?
Jawab: Guru di MTsN 3 Mataram, rata-rata sudah mampu menyusun RPP.
Terlebih untuk guru Aqidah Akhlak pun demikian. Sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
4. Apakah guru Aqidah Akhlak melaksanakan pembelajaran?
Jawab: Kegiatan melaksanaan pembelajaran seperti membuka kelas sampai pada saat mengajar dan menutupi pembelajaran. Saya rasa sudah sangat dilakukan dengan baik oleh Bapak/Ibu Guru di MTsN 3 Mataram ini. Hal tersebut terlihat dari guru-guru yang sangat disiplin. Selain itu, saya juga memantau bahwa ketika Bapak/Ibu Aqidah Akhlak mengajar dalam kelas sudah sesuai dengan kompetensi yang memang harus dicapai. Karena hampir setiap hari saya selaku kepala sekolah memantau Bapak/Ibu guru dalam melaksanakan KBMnya.
5. Apakah guru Aqidah Akhlak melakukan evaluasi hasil belajar?
Jawab: Bapak/Ibu guru Aqidah Akhlak, sudah mampu mengevaluasi, hal tersebut dibuktikan dengan nilai siswa yang meningkat, artinya guru sudah menjadikan evaluasi untuk meningkatkan kualitas peserta didiknya.
6. Apakah guru Aqidah Akhlak mengembangkan potensi peserta didik?
Jawab: Dalam memahami perkembangan potensi peserta didik, guru tidak hanya fokus pada potensi intelektualnya, akan tetapi ada juga yang melibatkan fisik yaitu seperti kegiatan ektrakurikuler misalnya kegiatan pramuka. Akan tetapi, untuk guru mata pelajaran memang biasanya lebih fokus ke pengetahuannya saja, karena memang kegiatannya berada di dalam ruangan kelas.
7. Bagaimana implementasi dari kemampuan pedagogik tersebut dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa?
Jawab: Dari beberapa kemampuan yang telah disebutkan, itu jelas sangat berpengaruh terhadap aktif atau tidaknya peserta diidk. Karena bagaimanapun guru merupakan pendidik, sehingga apabila pendidik sudah menguasainya maka kegiatan belajar mengajar akan terlaksana secara sistematis dan maksimal. Selain itu, baik secara langsung maupun tidak langsung, peserta didik kemungkinan lebih besar mendapatkan saluran ilmu pengetahuan dari gurunya. Jadi, jika guru sudah benar-benar menguasai dan menerapkan kemampuan pedagogiknya sangat berdampak sekali terhadap aktif atau tidaknya peserta didik dalam proses pembelajaran.
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN WAKA KURIKULUM Nama Waka Kurikulum : Sihabuddin, S.Pd.I
Pertanyaan :
1. Apakah guru Aqidah Akhlak memahami peserta didik?
Jawab: Guru Aqidah Akhlak saya rasa sudah masing-masing memahami apa yang seharusnya dibutuhkan oleh peserta didiknya. Baik dari segi caranya menasehati maupun saat memberikan materi misalnya dengan menggunakan beberapa metode berdasarkan perbedaan dari peserta didiknya.
2. Apakah guru Aqidah Akhlak merancang perangkat pembelajaran?
Jawab: Rata-rata guru memang harus membuat RPP sebelum memulai pelajaran, begitupun untuk guru Aqidah Akhlak.
3. Apakah guru Aqidah Akhlak melaksanakan pembelajaran?
Jawab: Guru-guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik.
Terlihat dari penyusunan RPP serta persiapannya sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, baik dalam hal menyiapkan bahan ajar maupun media yang akan digunakan dalam mencapai pembelajaran yang menyenangkan.
4. Apakah guru Aqidah Akhlak melakukan evaluasi hasil belajar?
Jawab: Evaluasi yang dilaksankan oleh guru Aqidah Akhlak sudah sangat baik. Baik pemberian tugas harian maupun ujian akhir sekolah. Evaluasi yang biasa di lakukan oleh guru-guru di MTsN 3 Mataram ini ada 3 bagian, yang
pertama dilakukan saat proses pembelajaran, kemudian pada saat UTS (Ujian Tengah Semester) dan yang terakhir pada saat Ujian Akhir Semester (UAS).
5. Apakah guru Aqidah Akhlak mengembangkan potensi peserta didik?
Jawab: Berbagai individu dari peserta didik itu memiliki keunikan masing- masing. Ada yang lebih cepat tanggap dalam hal materi pelajaran, ada yang lebih cepat tanggap dalam kegiatan diluar materi pelajaran. Untuk itu, tugas gurulah yang dapat membantu peserta didiknya dalam mengembangkan potensinya. Karena yang tahu persis perkembangan peserta didik adalah gurunya, terlepas dari orang tuanya juga di rumah. Jadi, memang untuk bukan hanya guru Aqidah Akhlak saja, akan tetapi memang rata-rata guru kebanyakan memperhatikan potensi anak didik itu dari pemahaman sikap maupun pengetahuannya.
6. Bagaimana implementasi dari kemampuan pedagogik tersebut dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa?
Jawab: Untuk mencapai kompetensi dasar yang memang sedari awal harus ada pada diri seorang pendidik, dan mencapai tujuan pendidikan memang seharusnya seorang guru itu dituntut untuk memiliki kemampuannya dalam mengelola kelas. Bisa dilihat dari satu kemampuan misalnya dengan kemampuannya dalam merancang RPP. Karena dari cara merancang RPP saja itu sudah terlihat begitu terstrukturnya seorang guru dalam memberikan pengajaran yang terbaik. Apalagi ditambah dengan kemampuannya yang lain, seperti mampu menguasai kelas, berusaha semaksimal mungkin memahami apa yang menjadi kebutuhan peserta didiknya, maupun ketahap mengevaluasi.
Dan saya rasa semua itu memiliki ketergantungan dalam rangka meningkatkan keaktifan belajar siswa.
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS VII Nama siswa : Azizah, Firzana, dan Hani
Pertanyaan :
1. Menurut ananda, apakah Bapak/ibu guru memahami peserta didik?
Jawab Azizah: Guru selalu memperhatikan kami sehingga ditau mana yang nakal dan tidak.
Jawab Firzana: Iya guru sering memperhatikan kami, jadinya siapa yang berbicara sendiri akan langsung ditegur.
Jawab Hani: Iya, saat sedang belajar, jika ada siswa yang kurang mengerti, akan ditanyakan, kemudian dijelaskan lagi.
2. Menurut ananda, apakah Bapak/Ibu guru selalu merancang perangkat pembelajaran?
Jawab Firzana: Guru sudah selalu mengucapkan salam, tidak lupa absen, kemudian menanyakan kabar dan menjelaskan materi.
Jawab Azizah: Iya dari sebelum belajar sudah absen dan berdo’a bersama.
Jawab Hani: Guru saat masuk kelas tetap selalu menyuruh berdo’a, mengabsen, kemudian menanyakan tugas.
3. Menurut ananda, apakah Bapak/Ibu guru melaksanakan pembelajaran?
Jawab Heni: Cara guru aqidah akhlak ngajar biasanya berdo’a sebelum belajar, setelahnya menjelaskan materi seperti apa, kemudian guru aqidah akhlak saat selesai belajar selalu ngasih semangat.
Jawab Firzana: Ya biasanya guru Aqidah Akhlak awal-awalnya kita diabsen dan berdo’a, kadang guru suka nanya materi yang minggu lalu agar kami bisa
mengingtanya kembali, setelahnya kami buka materi baru. Dan biasanya guru saat ngajar nulis dipapan tulis sambil jelasin materi dari awal sampai selesai jam pelajaran.
Jawab Azizah: Ya selain yang dikatakan Firzana guru Aqidah Akhlak juga setelah menjelaskan materi lalu menanyakan kembali, kemudian diakhir pembelajaran biasanya ditunjuk untuk ditanya agar diketahui sampai dimana kami memahami materi, kemudian membaca do’a penutup.
4. Menurut ananda, apakah Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi hasil belajar?
Jawab Firzana: Guru selalu membuat ujian dengan membuat soal-soal dengan materi yang sudah kami pelajari, sehingga bisa dijawab.
Jawab Azizah: Untuk ujian guru membuat soal lisan dan juga tulisan, namun materinya tidak jauh dari yang kami pelajari sehari-hari.
Jawab Hani: Bukan hanya saat UTS dan UAS tapi kami diberikan soal saat selesai guru mengajar.
5. Menurut ananda, apakah Bapak/Ibu guru mengembangkan potensi peserta didik?
Jawab Hani: Kadang-kadang gurunya mengerti apa yang membuat saya kesusahan dalam memahami materi, guru akan menunjukkan ulang apa yang sulit tersebut, jadinya saat belajar merasa nyaman dan senang, karena gurunya yang baik.
Jawab Azizah dan Firzana: Ya saya merasa percaya diri lagi, meskipun tidak pada semua materi pelajaran.
6. Menurut ananda, bagaimana implementasi dari kemampuan pedagogik Bapak/Ibu guru tersebut dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa?
Jawab Heni: Ya saat guru sudah mengajarnya bagus, selalu memberikan materi dengan jelas, sering bertanya dan memberikan soal, karena itu sedari rumah saya bisa menyiapkan diri untuk belajar terlebih dahulu. Sehingga hal tersebut membuat dikelas jadi semangat belajar karena sering berebutan menjawab dengan teman lain.
Jawab Azizah: Saat guru dari awal memulai pelajaran dengan memulai memberikan motivasi saya sudah sangat semangat, ditambah lagi saat belajar selalu diperhatikan, menjelaskan materi dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Saat memberikan tugas dan latihan, juga tidak lupa selalu menasehati.
Jawab Firzana: Ya saat guru sudah mengajarnya dengan baik, saya lebih gampang memahami.
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Yang Telah Dibuat Oleh Guru Aqidah Akhlak