BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Penyajian Data dan Analisis
2. Implikasi Pola Asuh Orang Tua dalam Film
Kepribadian seseorang bisa tercermin dari cara berfikir, tingkah laku, dan lain-lain. Dalam bab ini peneliti akan mendeskripsikan implikasi pola asuh orang tua terhadap kepribadian anak-anak dalam film I Not Stupid Too, diantaranya:
a. Implikasi Pola Asuh Autoritatif dalam Film I Not Stupid Too terhadap Kepribadian Anak
Bagi orang tua yang menerapakan pola asuh autoritatif ini, anak merasa adanya kehangatan dan kasih sayang dari orang tua. Karena orang tua menghargai bakat, minat dan potensi yang dimiliki oleh anaknya. Orang tua juga memberikan apresiasi kepada anak jika melakukan suatu kebaikan atau keberhasilan tertentu. Selain itu komunikasi yang dijalin tegas tapi penuh kasih sayang. Orang tua juga memberikan dukungan terhadap apa yang telah dicapai oleh anaknya. Sehingga anak akan memiliki keyakinan dan kepercayaan pada dirinya. Pada pola asuh ini anak cenderung memiliki rasa optimis, percaya diri dan berprestasi di sekolah.
Dalam film I Not Stupid Too ini, Err adalah orang tua yang menerapkan pola asuh autoritatif. Err memperlakukan anaknya dengan penuh kasih sayang, penuh pujian, mengakui bakat yang dimiliki anaknya. Hal itu
berimplikasi kepada kepribadian anaknya, anak menjadi termotivasi, percaya diri dan berprestasi di sekolahnya. Seperti cuplikan dalam film berikut ini,
Err : Aku akan menemui guru anakku untuk bicara soal bakatnya.
Mr. Lim : Bakat apa?
Err : Dia gendut, tapi dia kuat. Dia jadi juara tolak peluru Nasional. Dia suka melempar barang-barang di rumah sejak kecil.65
Anak Err suka sekali melempar peralatan dapur ketika masih kecil.
Err tidak menyangka ternyata perilaku tersebut bisa menjadi bakat yang membanggakan. Atas dukungan dan perhatian yang diberikan oleh Err kepada anaknya, anak Err berhasil meraih juara lomba tolak peluru tingkat Nasional. Err merasa bangga dengan bakat yang dimiliki anaknya tersebut.
Dilain kesempatan, di sekolah Jerry akan diadakan pertunjukkan seni drama. Jerry dipercaya untuk menjadi pemeran utamanya. Orang tua siswa diusahakan harus hadir dalam acara tersebut, dengan membeli tiket yang disediakan oleh sekolah. Jerry yang mengalami komunikasi yang buruk dengan orang tuanya masih belum memberitahu tentang acara tersebut.
Padahal guru Jerry sudah berulang kali menanyakan apakah orang tuanya bisa hadir. Karena tiket yang tersedia hanya cukup untuk 4 orang saja.
Hal itu sangat berbeda dengan yang dialami oleh Tommy Leong (teman Jerry). Tommy Leong hanya berperan sebagai bunga matahari. Tetapi orang tuanya sangat mendukung peran yang ia jalani. Walaupun ia tidak menjadi pemeran utama, tetapi dia memiliki jiwa yang optimis, bahagia,
65 Munsy Afandi. “Subtitle Indonesia Film I Not Stupid Too”, https://www.youtube.com/watch?v=jsdkl9lk4em (4 Mei 2015).
penuh percaya diri, dan semangat yang tinggi. Seperti cuplikan film berikut ini,
Jerry : Apa keluargamu akan datang pada pertunjukan?
Tommy Leong : Tentu saja. Seluruh kelurgaku dan juga semua saudara jauh akan datang kepertunjukan. Aku perlu tiket banyak. (dengan wajah ceria).
Jerry : Kau cuma jadi bunga. Apa Kau harus mengundang seluruh keluargamu?
Tommy Leong : Seluruh keluargaku mendukungku. Apa orang tuamu akan datang?
Jerry : Tentu saja!. Aku juga mengundang semua tetangga.
Aku kan pemeran utamanya. Bukan cuma jadi bunga.66 Berdasarkan dialog tersebut, terlihat bahwa Tommy Leong merasa gembira, penuh percaya diri dan optimis. Tommy Leong merasa gembira atas dukungan yang diberikan oleh keluarganya walaupun dia tidak menjadi pemeran utama. Tommy juga menjadi termotivasi dalam menjalankan perannya sebagai bunga dalam acara pertunjukan drama tersebut.
b. Implikasi Pola Asuh Autoritarian dalam Film I Not Stupid Too terhadap Kepribadian Anak
Bagi orang tua yang menerapkan pola asuh autoritarian ini, anak akan merasa bahwa dirinya tidak memiliki arti penting dalam hidupnya. Karena orang tua tidak menghargai bakat, minat, dan potensi yang dimiliki anaknya.
Anak merasa hidupnya kosong, tidak bahagia, kepercayaan diri yang rendah, walaupun ia memiliki harta yang melimpah. Orang tua yang selalu memarahinya walaupun ia berbuat baik, dan tidak memberi pujian atau
66 Munsy Afandi. “Subtitle Indonesia Film I Not Stupid Too”, https://www.youtube.com/watch?v=jsdkl9lk4em (4 Mei 2015).
apresiasi ketika melakukan suatu kebaikan dan mencapai suatu keberhasilan tertentu.
Dalam film ini, anak-anak yang mendapat perlakuan pola asuh autoritarian diantaranya Chengcai, Tom, dan Jerry. Mereka memiliki nasib yang sama yaitu mengalami komunikasi yang buruk dengan orang tuanya.
Karena pola asuh yang diterapkan tersebut, mereka merasa rumah tidak lagi tempat yang penuh kebahagiaan, sehingga mereka melakukan penyimpangan- penyimpangan yang melanggar norma-norma yang berlaku.
Chengcai dan Tom adalah teman sekelas. Pada kesempatan tertentu, ketika ada razia handphone di sekolah. Tom tidak sengaja menjatuhkan VCD porno ketika akan menyerahkan handphone kepada Pak Fu. Karena takut dan gugup, Tom menendang VCD tersebut ke siswa yang lain dan Pak Fu dibuat bingung oleh mereka. Akhirnya setelah Pak Fu berhasil mendapatkan VCD tersebut. Chengcai yang membela perilaku Tom harus berdebat dengan Pak Fu dan berujung pada perkelahian. Pihak sekolah mengetahui kejadian tersebut dan meminta kehadiran orang tua Chengcai dan Tom agar segera menemui kepala sekolah. Chengcai dan Tom mendapatkan masalah serius di sekolahnya. Seperti yang ditunjukkan dalam cuplikan film berikut ini,
Kepala Sekolah : Ini sangat serius. Aku tidak punya pilihan selain mengambil tindakan. Untuk Tom, dia akan dicambuk di depan umum. Untuk Chengcai, Dia sudah punya banyak catatan buruk. Aku harus mengeluarkan dia dari sekolah. (sambil berdiri dihadapan orang tua Chengcai dan Tom).67
67 Munsy Afandi. “Subtitle Indonesia Film I Not Stupid Too”, https://www.youtube.com/watch?v=jsdkl9lk4em (4 Mei 2015).
Berdasarkan cuplikan tersebut, Tom dan Chengcai mengalami masa yang buruk di sekolah. Chengcai putus sekolah, sedangkan Tom dicambuk di aula sekolah dan disaksikan oleh seluruh siswa. Tidak hanya sampai disitu, Tom juga mendapat ejekan dari teman-temannya atas kejadia tersebut. Hal itu membuat Tom semakin terpuruk.
Setelah kejadian tersebut, masing-masing orang tua Chengcai dan Tom tetap memperlakukan mereka seperti sebelumnya. Memukul, berkata kasar, dan tidak memberi kesempatan kepada mereka untuk memberi penjelasan. Lalu, Chengcai dan Tom akhirnya bergaul dengan anak-anak berandal. Karena ia merasa di rumahnya tidak lagi menarik bagi dirinya.
Chengcai dan Tom merasa nyaman dengan mereka karena mereka menghargai dan memuji bakat mereka. Chengcai yang memiliki bakat dalam bidang bela diri bisa dijadikan anggota baru untuk berkelahi dan Tom merupakan bloger hebat mendapat kepercayaan untuk mengoperasikan website geng mereka. Chengcai dan Tom merasa lebih menyenangkan bergaul dengan mereka dari pada berada di rumahnya yang hanya penuh dengan kemarahan orang tuanya saja.
Di lain kesempatan, para berandalan tersebut meminta Chengcai dan Tom untuk mencuri iPod di sebuah supermarket. Karena menurut mereka, wajah Chengcai dan Tom sama sekali tidak mencurigakan. Namun Chengcai dan Tom tertangkap basah juga. Tom dan Chengcai serta teman-temannya melarikan diri. Chengcai dan Tom ditangkap oleh dua orang yang mengaku sebagai polisi. Mereka meminta uang tebusan kepada Chengcai dan Tom
sebanyak 2000 dolar dalam 2 hari. Chengcai dan Tom harus memutar otak bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu yang singkat.
Tom sebenarnya ingin menceritakan tersebut kepada orang tuanya, namun karena mereka sibuk bekerja Tom tidak berkesempatan meminta bantuan kepada orang tuanya.
Tom terlahir dari keluarga kaya raya, kedua orang tuanya sangat sibuk bekerja, tidak ada perhatian, kasih sayang dan kehangatan di lingkungan keluarganya, yang ada hanya kemarahan saja yang ia dapatkan. Dari kondisi tersebut, Tom menjadi anak yang tidak bahagia, rasa percaya diri yang rendah. Seperti yang ditunjukkan dalam cuplikan film berikut ini,
Tom : Perlahan-lahan, aku menyadari kalau rumahku cuma tempatku tidur. Keluarga ini kelihatannya punya segalanya. Tapi sebenarnya aku merasa kosong.68
Berdasarkan cuplikan di atas, walaupun Tom berasal dari kelurga yang berkecukupan dia sedang tidak bahagia. Orang tua yang selalu sibuk, jarang memuji keberhasilan yang dicapai, dan langsung menghukum jika melakukan kesalahan tanpa memberi kesempatan untuk berbicara. Anak remaja seperti Tom juga membutuhkan kasih sayang, perhatian dan apresiasi dari orang tuanya.
Selain Chengcai dan Tom, Jerry juga melakukan penyimpangan yang melanggar norma hukum. Jerry menginginkan orang tuanya untuk hadir pada
68 Munsy Afandi. “Subtitle Indonesia Film I Not Stupid Too”, https://www.youtube.com/watch?v=jsdkl9lk4em (4 Mei 2015).
acara pertunjukaan drama di sekolahnya. Jerry sudah menanyakan kepada orang tuanya apakah mereka ada waktu luang, tetapi orang tua Jerry punya kesibukan masing-masing. Jerry pernah diberitahu oleh ayahnya bahwa dia dibayar 500 dolar per satu jam di kantornya. Sehingga Jerry mempunyai ide untuk mengumpulkan uang sebanyak 500 dolar agar ayahnya bisa hadir ke pertunjukan drama di sekolahnya. Karena uang yang terkumpul masih kurang dan waktu pertunjukan drama semakin dekat, Akhirnya Jerry terpaksa mencuri uang di kantin sekolah. Dan dia tertangkap basah melalui CCTV.
Berdasarkan kejadian tersebut, pemilik kantin meminta kehadiran orang tua Jerry dan menunjukkan perilaku anaknya tersebut. Seperti yang ditunjukkan dalam cuplikan film berikut ini,
Pemilik kantin : Ini masalah serius!. Kalian harus menasehatinya!
(sambil memperlihatkan hasil rekaman CCTV ketika Jerry mencuri uang).69
Berdasarkan dialog di atas, Jerry sebenarnya adalah anak yang baik.
Tetapi karena orang tua Jerry yang selalu sibuk bekerja dan mengalami komunikasi yang buruk, Jerry melakukan sesuatu yang meresahkan. Yaitu mencuri uang di kantin sekolah, Jerry sudah berputus asa mengumpulkan uang sebanyak 500 dolar yang membutuhkan waktu cukup lama, sedangkan pertunjukan drama di sekolahnya tinggal beberapa hari lagi.
Selain itu, Jerry merasa hidupnya tidak bahagia walaupun orang tuanya masih ada dan terlahir dari lingkungan keluarga yang berkecukupan.
Seperti yang ditunjukkan dalam cuplikan film berikut ini,
69 Munsy Afandi. “Subtitle Indonesia Film I Not Stupid Too”, https://www.youtube.com/watch?v=jsdkl9lk4em (4 Mei 2015).
Jerry : Meski kedua orang tuaku masih hidup, rasanya aku tidak beda dengan yatim piatu. Kakakku tidak suka padaku.
Jadi, aku harus mengerjakan semua sendiri.
Jerry merasa hidupnya tidak bahagia. Orang tuanya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya, tidak ada perhatian, kasih sayang dan kehangatan di lingkungan keluarga. Walaupun Jerry terlahir dari keluarga yang kaya raya, tetapi dia juga membutuhkan kasih sayang, perhatian dan bimbingan dari orang tuanya.
Dilain kesempatan, pada saat latihan drama untuk pertunjukan di sekolah, ada teman-teman Jerry yang suka mengganggu. Pada saat Jerry dan teman perempuannya Xiao Xi berhadapan, temannya mendorong Jerry sehingga tidak sengaja Jerry mencium bibir Xiao Xi. Tidak berhenti di situ, ketika Jerry dan Xiao Xi tertidur karena lelah, mereka dibuat tidur berdekatan. Pada latihan berikutnya, teman-teman Jerry menakut-nakuti Jerry dan mengatakan bahwa Xiao Xi hamil karena kejadian hari sebelumnya. Jerry dihantui rasa takut dan cemas.
Jerry sudah berusaha mencari berbagai informasi mengenai kehamilan, tapi hal belum membuat Jerry mengerti dengan jelas. Jerry juga tidak bisa menanyakan langsung kepada orang tuanya karena sibuk bekerja.
Jerry hanya bisa menanyakannya melalui memo yang ditempelkan dikulkas.
Hingga pada suatu saat ia mendengar percakapan seorang ibu hamil bahwa nanas bisa menggugurkan kandungan.
Mendengar hal itu, Jerry langsung membelikan nanas dengan jumlah yang banyak untuk Xiao Xi. Karena terlalu banyak memakan nanas, dan
perutnya sakit sehingga Xiao Xi harus di bawa ke Rumah Sakit. Kejadian ini membuat orang tua Jerry marah besar.
Sepulang dari rumah sakit, Jerry langsung mendapat hukuman dari orang tuanya tanpa mendengarkan penjelasan dari Jerry . Jerry merasa kesal, seandainya saja orang tuanya bisa menjelaskan tentang kehamilan dan apa yang dia alami di sekolah, pasti hal memalukan tersebut tidak akan terjadi.
peristiwa tersebut membuat Jerry terlihat bodoh di hadapan keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan uraian di atas, anak-anak sangat membutuhkan arahan, bimbingan dan perhatian dari orang tua dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu dari pola asuh autoritarian yang diterapkan oleh keluarga Mr. Yeo dan Mr. Lim berimplikasi kepada kepribadian anak- anaknya. Mereka menjadi pembangkang, memiliki kepercayaan diri yang rendah, dan tidak bahagia.
c. Implikasi Pola Asuh Permisif dalam Film I Not Stupid Too terhadap Kepribadian Anak
Mr. Yeo selain menerapkan pola asuh autoritarian juga menerapkan pola asuh permisif dari segi fasilitas. Yaitu Mr. Yeo bersikap memanjakan dan kurang pengawasan kepada Tom. Bagi orang tua yang menerapkan pola asuh ini, anak cenderung menjadi tidak termotivasi dan prestasi belajar rendah. Dalam film ini, sikap tersebut ditunjukkan oleh Tom (anak Mr. Yeo).
Dalam film ini, Tom mendapatkan nilai 38 untuk ulangan bahasa Cina. Mr. Yeo yang memberikan banyak fasilitas kepada Tom dan kurang
adanya pengawasan kepadanya berimplikasi kepada prestasinya di sekolah.
Tom juga merasa putus asa dengan hasil yang diperoleh, karena guru bahasa Cina di sekolah (Pak Fu) mengungkapkan bahwa dia sangat kecewa dengan apa yang terjadi kepada Tom. Seperti cuplikan film berikut ini,
Tom : Hari ini Pak Fu bilang ia kecewa padaku. Aku dapat 38 untuk nilai ulanganku. Dia bertanya apa aku masih bisa diharapakan?70
Berdasarkan pola asuh permisif yang diterapkan oleh Mr. Yeo, dengan memanjakan Tom dan kurang dalam memberi pengawasan, hal itu berimplikasi terhadap kepribadian Tom, yaitu tidak termotivasi dan prestasi rendah di sekolah.
B. Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, maka dalam bagian ini akan dibahas tentang pembahasan pola asuh orang tua dalam film I Not Stupid Too dan implikasinya terhadap kepribadian anak. Diantaranya:
1. Pola asuh autoritatif dalam film I Not Stupid Too dan implikasinya terhadap kepribadian anak
Seperti yang dikisahkan dalam film I Not Stupid Too, orang tua yang menerapkan pola asuh autoritatif adalah keluarga Err. Dia adalah tetangga Mr. Lim. Err tidak segan-segan untuk memberikan pujian kepada anaknya ketika mencapai keberhasilan tertentu. Walaupun anaknya hanya
70 Munsy Afandi. “Subtitle Indonesia Film I Not Stupid Too”, https://www.youtube.com/watch?v=jsdkl9lk4em (4 Mei 2015).
mendapatkan nilai 65 pada ulangan Matematika, tetapi Err tetap memberikan apresiasi dengan hasil ulangan tersebut.
Selain itu Err juga mengunakan kata-kata dan sikap yang penuh kasih sayang, apresiasi, serta kehangatan kepada anaknya. Seperti mengucapkan kata “Honey” dan “I Love You”. Dengan menggunakan komunikasi atau pola interaksi yang penuh kehangatan dan kasih sayang antara orang tua dengan anak, maka akan membuat anak merasa bahagia, memiliki arti penting dimata orang tua, percaya diri dan berprestasi di sekolah.
Hal ini sesuai dengan ciri-ciri pola asuh autoritatif yang disampaikan oleh Prawira yang mengemukakan pendapat Baumrid bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh autoritaif adalah orang tua menghargai bakat, minat dan potensi yang dimiliki oleh anak, penuh kasih sayang dan komunikatif.71
Selain itu Soedjatmiko juga mengemukakan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh autoritatif selalu penuh kasih sayang, dan kegembiraan, menciptakan rasa aman dan nyaman, serta memberikan penghargaan atau pujian atas keberhasilan atau perilaku yang baik.72
Berdasarkan sikap yang ditunjukkan oleh Err tersebut juga sesuai dengan salah satu ajaran Islam yaitu bersikap lemah lembut terhadap sesama.
Manusia diperintahkan untuk bersikap yang ramah dan penuh kasih sayang.
Seperti dalam Firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat 159 yang berbunyi:
71 Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan, 219
72 Soedjatmiko, Cara Praktis Membentuk Anak Sehat, 85
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. {Ali Imran (3) : 159 }.73
Dari pola asuh yang diterapkan tersebut, dengan orang tua memberikan pujian, komunikasi yang penuh dengan kehangatan, menghargai bakat yang ada pada diri anak akan membuat anak merasa diperhatikan, dihargai keberadaannya, berjiwa optimis, penuh percaya diri, bahagia dan berprestasi di sekolah.
Hal itu juga ditunjukkan oleh Tommy Leong (teman Jerry) yang berperan sebagai bunga pada acara drama di sekolahnya. Orang tuanya sangat mendukung peran yang Tommy jalani walaupun tidak menjadi pemeran utama. Orang tuanya menghargai bakat, minat dan potensi yang ada dirinya.
Sehingga Tommy Leong memiliki semangat tinggi, kepercayaan diri yang tinggi, dan selalu optimis dalam menjalani kehidupannya.
73 Tim Penyusun, al-Qur’an dan Terjemahnya, 71
Selain itu, Islam juga mengatur tentang perilaku untuk memberi apresiasi untuk suatu kebaikan yang dilakukan oleh seseorang. Seperi firman Allah dalam Surat Az-zumar ayat 10
Artinya: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. Bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Pujian yang proporsional memberikan dampak positif bagi anak. puji mereka ketika berhasil atau sudah berusaha melakukan sesuatu yang baik karena dengan pujian akan membuat pikiran bawah sadarnya pun menyimpan bahwa orang tua senang jika anaknya melakukan suatu kebaikan.74
Berdasarkan pola asuh yang diterapkan oleh Err dan perilaku yang tercermin dari Tommy Leong, maka pola asuh autoritatif dalam perspektif Islam yang diterapkan berimplikasi kepada kepribadian anak tersebut. Anak menjadi gembira, percaya diri, termotivasi, berjiwa optimis dan berprestasi di sekolah.
2. Pola asuh autoritarian dalam film I Not Stupid Too dan implikasinya terhadap kepribadian anak
Seperti yang dikisahkan dalam film I Not Stupid Too, keluarga yang menerapkan pola asuh autoritarian adalah keluarga Mr. Yeo dan Mr. Lim.
74 Septian el Syakir, Islamic hypnoParenting: Mendidik Anak Masa Kini ala Rasulullah (Jakarta:
PT Kawan Pustaka, 2014), 89
Keluarga tersebut memperlakukan anak-anaknya dengan keras, sering menghukum anak dan tidak memberi kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan penjelasan terlebih dahulu. Mereka juga tidak memberikan pujian ketika melakukan suatu kebaikan atau keberhasilan tertentu.
Adapun contoh perilaku dari pola asuh autoritarian dalam film I Not Stupid Too diantaranya keluarga Mr. Yeo yang tidak menghargai bakat Tom sebagai bloger hebat dan bakat seni peran yang ada pada diri Jerry. Mr. Lim melarang Chengcai untuk menekuni beladiri yang sangat diminatinya. Selain tidak menghargai bakat anak-anak mereka, keluarga Mr. Yeo dan Mr. Lim jarang bahkan tidak memberi kesempatan kepada anak-anaknya berkomunikasi secara verbal, mereka langsung menghukum tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu.
Hal ini juga diungkapkan oleh Rudi Gunawan dalam resensi film I Not Stupid Too, bahwa Tom sering mendapat penghargaan dan menjuarai perlombaan nasional yang berhubungan dengan IT, Jerry memiliki bakat di bidang seni peran. Tapi hal luar biasa itu tidak membuat orang tuanya bangga.75
Selain itu San Akilah juga mengungkapkan dalam resensi film I Not Stupid Too ini, bahwa tidak ada kesempatan bagi anak untuk berbicara, orang tua merasa bahwa ia selalu benar. Orang tua mereka miskin akan pujian dan kaya dengan cacian.76
75 Rudi Gunawan, “Resensi Film I Not Stupid Too”,
http://letsfaceit13.blogspot.com/2013/01/resensi-film-i-not-stupid-too.html (28 April 2015).
76 San Akilah, “Resensi Film I Not Stpid Too”. Http://sanakilah.blogspot.com/2014/01/resensi- film-im-not-stupid-too.html (28 April 2015).
Hal ini sesuai dengan pendapat dikemukakan oleh Santrock bahwa pola asuh autoritarian adalah gaya yang bersifat menghukum, menetapkan kendali yang tegas dan kurang memberikan peluang kepada anak untuk berdialog secara verbal.77
Berdasarkan pola asuh yang diterapkan oleh keluarga Mr. Yeo dan Mr. Lim, anak-anak mereka merasa tinggal di rumah menjadi tidak menyenangkan karena yang ada hanya omelan orang tuanya saja. Chengcai dan Tom bergabung dengan anak-anak berandalan dan berani mencuri iPod di supermarket dan kalung seorang nenek, sedangkan Jerry juga mencuri uang dikantin sekolah untuk membeli waktu ayahnya agar bisa hadir diacara sekolahnya. Tom yang berasal dari keluarga yang berkecukupan dan bergelimang harta, ia merasa dirinya kosong. Ia merasa seperti tidak punya apa-apa karena orang tuanya selalu sibuk bekerja.
Dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua tersebut, membuat anak mereka merasa hidupnya tidak penting bagi orang tuanya. Pola asuh ini akan membuat tidak bahagia, pembangkang, kepercayaan diri rendah dan memiliki jiwa pesimis. Karena orang tuanya tidak menghargai minat, bakat dan potensi yang mereka miliki dan tidak memiliki kesempatan berdialog secara verbal.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ormrod bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh autoritarian ini, akan berdampak
77 John W. Santrock, Remaja, 15.