PENDAHULUAN
Latar Belakang
Namun ada juga orang tua yang memberikan hak penuh kepada anaknya untuk memilih apa yang diinginkannya, termasuk memilih jenis pendidikan. Setiap orang tua yang beradab hendaknya mempunyai obsesi yang tinggi dan mulia terhadap masa depan anak cucunya. Tidak ada waktu bagi mereka untuk saling berkomunikasi tentang hal-hal yang diinginkan anak dan orang tua.
Sebab kasih sayang dan kasih sayang orang tua juga sangat diperlukan agar anak dapat menjalani tumbuh kembangnya hingga dewasa. Ada tiga orang anak yang bernasib sama, yakni memiliki orang tua yang tidak memperdulikan kemampuan, minat, dan bakat anaknya. Namun, ia merasa hidupnya tidak bahagia karena orang tuanya memperlakukan mereka dengan kasar dan menuntut.
Seperti yang diceritakan dalam film ini, orang tua harus memberikan kesempatan kepada anak untuk mendiskusikan apa yang mereka inginkan. Selain cerita-cerita di atas, masih banyak lagi persoalan yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dan dampaknya terhadap kepribadian.
Fokus Kajian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Istilah
Kepribadian anak yang menjadi acuan penelitian ini merupakan perpaduan seluruh ciri-ciri anak dalam film I'm Not Stupid yang diwujudkan dalam perilakunya di keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial. Perspektif Islam merupakan suatu sudut pandang yang berkaitan dengan sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Dalam penelitian ini diperkirakan pola asuh orang tua dalam film I'm Not Stupid juga sesuai dengan ajaran Islam yaitu bersumber dari Alquran dan Hadits.
Maka yang tersirat dalam judul pola asuh orang tua dalam film Aku Bukan Orang Bodoh dan Implikasinya terhadap kepribadian anak dalam perspektif Islam adalah proses interaksi orang tua dalam film Aku Bukan Orang Bodoh dalam pengasuhannya, pengasuhan dan pendidikan. anak dalam pengembangan kepribadian sesuai dengan ajaran Islam (menurut Al-Qur'an dan Hadist).
Metode Penelitian
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Sumber Data Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Sedangkan jenis penelitian ini meliputi penelitian kepustakaan, yaitu serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data perpustakaan, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian.16 Yang dimaksud dengan penelitian kepustakaan dalam penelitian ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data perpustakaan, membaca dan mencatat, serta memasukkan bahan penelitian ke dalam film I Not Stupid Too tentang pola asuh orang tua dan implikasinya terhadap kepribadian anak. Data primer merupakan data yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu film I Not Stupid Too asal Singapura berdurasi 124 menit yang dirilis pada tahun 2006 dan disutradarai oleh Jack Neo. Data sekunder merupakan data pendukung yang membantu menganalisis penelitian ini antara lain: buku, skripsi, jurnal, artikel, dan tafsir mengenai film I Not Stupid Too.
Metode pengumpulan data dokumenter yang dimaksud dalam penelitian ini menjadi acuan dalam melakukan penelitian dengan menggunakan bahan-bahan dokumenter yang tersedia seperti buku, makalah, tesis, artikel, e-book, dll. Melalui metode pengumpulan data ini, peneliti dapat mengeksplorasi data yang dapat dijadikan bahan pertimbangan mengenai pola asuh orang tua dalam film I Not Stupid Too dan implikasinya terhadap kepribadian anak. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi.
Analisis isi adalah suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematis dan obyektif dalam kaitannya dengan pesan yang terlihat.18 Selain itu, menurut West, analisis isi adalah teknik penelitian khusus untuk melakukan analisis isi. Yang dimaksud dengan analisis konten dalam penelitian ini adalah teknik yang digunakan peneliti dalam menganalisis konten dalam film Saya Tidak Bahkan Bodoh dalam kalimat, ide, kata-kata yang berkaitan dengan model pengasuhan dan implikasinya terhadap kepribadian anak dalam perspektif Islam.
Penelitian Terdahulu
Hasil disertasi ini menyatakan bahwa gaya pengasuhan orang tua mempunyai pengaruh positif terhadap pembentukan moralitas. Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2012 dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Sindutan Temon Kulon Progo”. Motivasi belajar siswa kelas V MI Negeri Sindutan sebesar 18,1% dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, sedangkan 81,9% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel penelitian yang digunakan.22
Perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada sudut pandang pola asuh yaitu pola asuh yang mempunyai implikasi terhadap kepribadian anak, jenis penelitian yang akan digunakan. 22 Siti Tsaniyatul Hidayah, “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Sindutan Negeri Temon Kulon Progo,” (Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2012). . dalam penelitian ini adalah literatur, dan pendekatan penelitiannya menggunakan kualitatif. 23 Fitriani, “Implementasi Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Sekolah Dasar di Dusun Krajan Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul,” (Skripsi, STAIN Jember, Jember, 2014).
Hasil tesis menunjukkan hubungan pola asuh orang tua dengan tanggung jawab belajar siswa sebesar 18,5%. Selain itu, besarnya hubungan pola asuh orang tua dengan persepsi siswa terhadap tugas guru dan tanggung jawab belajar adalah sebesar 46,8%.
Kajian Teori
- Pola Asuh Orang Tua
- Kepribadian
- Pola Asuh Orang Tua dalam Islam
- Kajian Teori Tentang Pola Asuh Orang Tua dengan
Sedangkan kesamaannya adalah sama-sama membahas tentang pola asuh orang tua. anak harus mempunyai kecakapan hidup agar anak dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Orang tua muda cenderung lebih demokratis dan pasif dibandingkan orang tua yang lebih tua. Purwa senada dengan pendapat Diana Baumrind dalam psikologi pendidikan yang telah melakukan penelitian terkait gaya disiplin/pola asuh orang tua.
Menurut Santrock, ibu bapa yang mempunyai corak keibubapaan yang berwibawa memberi peluang kepada anak-anak mereka untuk berdialog. Apabila ibu bapa menerapkan corak keibubapaan dengan cara yang berwibawa, kemesraan dan kasih sayang timbul dalam persekitaran keluarga. Ibu bapa yang mempunyai corak keibubapaan jenis ini cuba berkelakuan dengan cara yang menerima dan positif terhadap dorongan (dorongan emosi), keinginan dan tingkah laku anak-anak mereka.
Islam mengatur aturan yang rumit dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya tentang pola asuh orang tua. Namun bukan berarti pola asuh yang keras merupakan pola asuh yang harus ditinggalkan.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Penyajian Data dan Analisis
- Pola Asuh Orang Tua dalam Film I Not Stupid Too
- Implikasi Pola Asuh Orang Tua dalam Film
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sofia, terdapat hubungan positif antara pola asuh otoritatif orang tua dengan kecerdasan moral remaja. Pola asuh otoriter mempunyai ciri-ciri: orang tua tidak menghargai minat, bakat dan kemampuan anak. 59 Ari Sofia, Hubungan Pola Asuh Otoritatif Orang Tua dengan Konformitas Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Moral (Bandar Lampung: Unila Dalam Film Aku Bukan Orang Bodoh, Pola Asuhan Otoritatif ditunjukkan oleh Pak Chengcai, siswa SD berusia 15 tahun siswa sekolah menengah atas dari Singapura.
Implikasi model pengasuhan dalam I'm Not Stupid terhadap kepribadian anak. Kepribadian anak-anak. Bagi orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter ini, anak merasakan kehangatan dan kasih sayang dari orang tuanya. Dalam film I Not Stupid Too, Err merupakan orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan otoriter.
Bagi orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter ini, anak akan merasa tidak mempunyai arti dalam hidupnya. Dalam film ini, anak-anak yang mendapat pola asuh otoriter antara lain Chengcai, Tom dan Jerry. Bagi orang tua yang menerapkan pola asuh ini, anak cenderung menjadi tidak termotivasi dan memiliki prestasi belajar yang rendah.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, maka dalam karya ini kita akan membahas tentang pola asuh orang tua dalam film I'm Not Stupid dan pengaruhnya terhadap kepribadian anak. Seperti yang terdapat dalam film Aku Tidak Bodoh Juga, orang tua yang menggunakan pola asuh otoritatif adalah keluarga Err. Seperti yang terdapat dalam film I'm Not Stupid Too, keluarga yang menggunakan pola asuh otoriter adalah Pak.
Contoh perilaku pengasuhan otoriter dalam film I Not Stupid Too antara lain Pak. Pola asuh orang tua ini membuat anak merasa hidupnya tidak penting bagi orang tuanya. Hal ini sesuai dengan pandangan Ormrod bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter akan memberikan dampak.
Kesimpulan
Saran-saran
- Film I Not Stupid Too
- Jurnal Kegiatan
- Pernyataan Keaslian Tulisan
- Biodata Penulis
Implementasi pola asuh orang tua pada anak usia sekolah dasar di Dusun Krajan Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Sindutan Negeri Temon Kulon Progo. Pola asuh dalam penelitian ini adalah cara orang tua dalam film I Not Stupid Too memperlakukan, mengasuh dan membesarkan anaknya.
Diantara model pola asuh yang diterapkan dalam film I'm Not Even a Fool adalah model pola asuh otoritatif, otoritatif, dan permisif. Sedangkan persamaannya adalah sama-sama melibatkan jenis literatur (library study) dan membahas pola asuh orang tua. 1 Inayawati, “Peranan Pola Asuh Orang Tua Dalam Mendukung Perkembangan Anak Usia Dini”, (Skripsi, STAIN Jember, Jember, 2011).
Singkatnya, menurut Wahyuning, pola asuh adalah cara orang tua berinteraksi dengan anak. Pada bagian ini menyajikan data pola asuh orang tua dalam film I Not Stupid Too dan implikasinya terhadap kepribadian anak.