• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Penyajian Data dan Analisis

2. Implikasi Relaksasi Pembiayaan Terhadap Manajemen

kewajibannya di bank dan dapat mendukung kolektibilitas nasabah dalam pembayarannya lancar kembali. Karena nasabah yang sebelumnya terdaftar macet dengan cara relaksasi maka otomatis akan menjadi lancar kembali.

2. Implikasi Relaksasi Pembiayaan Terhadap Manajemen Likuiditas

dana yang begitu mendesak. Kemudian selain itu di bank ini ada sistem untuk pemantauan likuiditas yaitu aplikasi fatona dimana yang bertugas bisa memantau dan menggunakan sistem itu hanya saya sebagai accounting umum dan pemimpin. Dan untuk kas yang ada pada masa pandemi ini dibatasin hanya 200 juta diantaranya untuk dua kas yang ada pada BPRS Bhakti Sumekar ini yaitu kas teller dan kas yang dipegang oleh pemimpin. Akan tetapi karena bapak pemimpin jarang membawa kas maka dijadikan satu pada kas teller.84

Bapak M. Chairil Anwar Sandy selaku pimpinan kantor BPRS Kantor Cabang Jember:

Jadi intinya mbak dalam pengelolaan likuiditas suatu bank itu pasti berubah-ubah sesuai dengan kondisinya. Seperti kondisi sekarang pada masa pandemi ekonomi yang tidak stabil kemudian pemerintah memberikan kebijakan harus lebih berhati-hati. Untuk saat ini bank kita memang dalam segi dana yang tersedia lumayan banyak kalau untuk memenuhi jangka pendeknya otomatis tidak ada masalah.

Namun untuk penyaluran dana pada pembiayaan pemerintah tidak memperbolehkan untuk realisasi terlebih dahulu, boleh realisasi dilakukan kepada nasabah yang lancar namun masih dilihat dari usaha dan omset nasabah tersebut. Dana yang tersedia pada BPRS ini diperoleh dari dana pihak ketiga dan tabungan, akan tetapi andai kata tidak nutut dari dana kita bisa meminjam pada kantor pusat namanya RAK (Rekening Antar Kantor). Kemudian dalam pemantauan likuiditas kita mempunyai sistem sendiri yaitu fatona, sistem ini yang dapat mengakses kepusat dengan orang tertentu yang bisa menjalankan.85

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pada pengelolaan likuiditas yang dilakukan pada BPRS Bhakti Sumekar Kantor Cabang Jember yaitu sesuai dengan kondisi. Namun untuk mengatasi dana yang begitu mendesak dari suatu kondisi tersebut, BPRS Bhakti Sumekar Kantor Cabang Jember mempunyai fasilitas pinjaman dari kantor pusat namanya RAK. Dan untuk sistem pemantauan likuiditas yang dimiliki

84 Meilisa Sofiyana Putri, wawancara, Jember, 13 Februari 2022.

85 M. Chairil Anwar Sandy, wawancara, Jember, 13 Februari 2022.

yaitu fatona yang digunakan untuk melihat kas rasio/deposito pada jatuh tempo. Jadi meskipun BPRS Bhakti Sumekar Kantor Cabang Jember mengalami penurunan suatu likuiditas masih bisa memberikan suatu kewajiban nasabah pada saat jatuh tempo sehingga dapat menjaga tingkat kepercayaan masyarakat.

Pada masa pandemi Covid-19 rupanya BPRS Bhakti Sumekar menunjukkan penurunan pada pengelolaan asset dan liabilitas yang diakibatkan dari kondisi suatu likuiditas yang bisa terganggu. Hal tersebut diakibatkan dari nasabah pembiayaan yang tidak dapat membayar kewajibannya kepada bank dengan tepat waktu berdasarkan suatu kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah terkait dengan relaksasi pembiayaan bagi nasabah yang terkena dampak Covid-19 dalam usahanya.

Sebagai mana hasil wawancara yang disampaikan oleh mbak Meilisa Sofiyana Putri selaku Accounting umum dan personalia kantor BPRS Kantor Cabang Jember:

Semenjak pandemi Covid-19 melanda dalam pengelolaan keuangan bank memang terganggu. Hal ini disebabkan dari nasabah pembiayaan yang tidak dapat membayar kewajibannya dengan tepat waktu dan ada ketetapan mengenai relaksasi pembiayaan. Sehingga pada saat itu asset pada suatu perusahaan berubah dengan kondisi masa pandemi perputaran uang yang tidak maksimal. Akan tetapi pada masa pandemi saat ini BPRS untuk memenuhi kewajiban dalam jangka pendek atau pencairan deposannya saat ditagih tidak ada masalah dengan kondisi baik-baik saja. Namun terkait dalam penyaluran dana nasabah pembiayaan baru agak was-was dan memang sudah ketentuan dari OJK masih belum bisa disalurkan guna menjaga likuiditas suatu bank akibat dari pembiayaan yang harus direlaksasi, jadi dana yang ada masih belum boleh disalurkan dalam kondisi seperti ini sehingga BPRS profitabilitasnya bisa menurun dan dapat memunculkan suatu risiko akibat dana yang

belum bisa disalurkan pada masa pandemi yang dapat menjadi kelebihan suatu likuiditas bank.86

Bapak M. Chairil Anwar Sandy selaku pimpinan kantor BPRS Kantor Cabang Jember:

Aktivitas perbankan saat ini memang semakin tertekan mbak, akibat dari masa pandemi lambatnya pada aktivitas ekonomi akan semakin berdampak pada penyaluran pembiayaan dan kualitas asetnya BPRS ini mengalami Stop Lending karena pada saat itu persediaan dana masih belum boleh direalisasikan, boleh direalisasi untuk nasabah pembiayaan yang lancar saja. Sehingga dana yang tersedia pada saat itu tidak semua terpakai karena fokus kita sekarang hanya pada penagihan pembiayaan yang direlaksasi.87

Bapak Rudy Salam selaku nasaah pembiayaan BPRS Bhakti Sumekar Kantor Cabang Jember:

Mulai adanya pandemi Covid-19 kemampuan saya membayar tanggungan mengalami kesulitan akibat pendapatan saya yang menurun, dan untuk meminta pembiayaan lagi bank sekarang masih tidak bisa memberi, karena dalam ketentuan di BPRS Bhakti Sumekar dengan adanya kebijakan pemerintah, pembiayaan boleh diberikan khusus debitur yang lancar saja. Jadi saya bukan termasuk kriteria tersebut yang tidak bisa mendapatkan pembiayaan lagi.88

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber BPRS Bhakti Sumekar yaitu bahwa dalam suatu transaksi pada masa pandemi mempunyai implikasi terhadap manajemen likuiditas bank sehingga harus berhati-hati. Seperti dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai relaksasi maka suatu bank dihimbau untuk tidak menyalurkan dananya (stop lending). Alasanya agar dalam situasi seperti ini pada masa pandemi tidak memunculkan kekhawatiran pada likuiditas kita yang terganggu.

Turunnya kemampuan memberikan pembiayaan ini memang disebabkan

86 Meilisa Sofiyana Putri, wawancara, Jember, 13 Februari 2022.

87 M. Chairil Anwar Sandy, wawancara, Jember, 13 Februari 2022.

88 Rudy Salam, wawancara, Jember, 4 Februari 2022.

dari kondisi yang tidak berjalan normal sehingga kemampuan masyarakat dalam mengajukan pembiayaan yang diberikan oleh bank semakin menurun. Hal tersebut dapat berpengaruh pada Faktor Condition atau kondisi ekonomi pada masa pandemi yang akan memberikan dampak buruk dengan adanya pembatasan berbagai aktivitas termasuk dalam dunia perbankan. Selain itu dengan turunnya pembiayaan juga dapat mengakibatkan kelebihan likuiditas yang mengakibatkan munculnya risiko likuiditas.

Dokumen terkait