• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Keberhasilan

Dalam dokumen penerapan model pembelajaran inkuiri dalam (Halaman 51-63)

BAB III METODE PENELITIAN

H. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dapat dikatakan tuntas atau meningkat apabila 85%

dari jumlah siswa mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, nilai KKM mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Makassar adalah 79.

Jadi, apabila 85% ke atas siswa mencapai nilai 79 ke atas pembelajaran dapat dikatakan tuntas atau meningkat. Adapun jumlah kategori ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Skor Kategori

0-78 79-100

Tidak Tuntas Tuntas

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian secara rinci dari data yang diperoleh di lapangan/lokasi penelitian. Data ini secara detail untuk menjawab rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kemampuan menentukan kalimat utama dalam paragraf pada siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 8 Makassar?.

Peneliti menganalisis data secara kuantitatif yaitu pengolahan data dari hasil pengaplikasian model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 8 Makassar yang pembuktiannya dengan angka, bukan mendeskripsikan. Dari hasil olah data kuantitatif, skor yang diperoleh siswa akan diolah dengan analisis menurut teknik persentase yang telah ditentukan. Data yang diolah dan dianalisis yakni hasil kerja siswa dari pertanyaan stimulasi dan pertanyaan inti dengan model pembelajaran inkuiri.

1. Siklus I

Siklus I terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

42

43

a. Perencanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan satu kali pertemuan dengan kompetensi dasar menemukan kalimat utama dalam paragraf. Tujuan pembelajaran sebagai berikut.

1) Siswa mampu menunjukkan letak kalimat utama pada setiap paragraf dalam artikel.

2) Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri kalimat utama.

3) Siswa mampu memahami cara menemukan kalimat utama.

b. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 04 Maret 2019 pukul 09.55-10.35 kemudian dilanjutkan setelah istirahat pada pukul 10.55-11.35. Pelaksanaan pada tahap ini sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelum melakukan penelitian. Pada kegiatan awal peneliti memberi arahan kepada ketua kelas untuk menyiapkan seluruh temannya sebelum melaksanakan pembelajaran dan peneliti memperkenalkan diri sebelum masuk pada inti pembelajaran.

c. Observasi Siklus I

Pada tahap ini peneliti mengamati interaksi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan model pembelajaran inkuiri, peneliti menyiapkan lembar observasi yang pelaksanaannya dilakukan oleh rekan peneliti yang telah dipersiapkan sebelumnya. Adapun hasil observasi yang dilakukan peneliti selama pelaksanaan siklus I sebagai berikut.

44

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati Keterangan

Ya Tidak

1. Kehadiran siswa > 85% 

2. Kesiapan menerima pelajaran 

3. Perhatian siswa dalam proses pembelajaran  4. Siswa memperhatikan materi pembelajaran  5. Siswa tidak melakukan aktivitas lain di luar

pembelajaran

6. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru 

7. Siswa menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu

8. Siswa memberi pendapatnya saat diberi

kesempatan

9. Siswa aktif mencatat berbagai materi yang

diberikan

10. Siswa aktif bertanya mengenai mata pelajaran

yang sedang berlangsung

Persentase 60% 40%

Berdasarkan tabel di atas, terdapat beberapa kendala yang menghambat proses pembelajaran dengan persentase 40%, kehadiran peneliti belum di sambut baik oleh siswa, pada siklus selanjutnya peneliti akan membenahi kekurangan-kekurangan tersebut agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Guru/Peneliti Siklus I

No Aspek penilaian Keterangan

Ya Tidak 1. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) secara saksama

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai

3. Guru mempersiapkan secara fisik dan mental  4. Guru mempersiapkan materi pembelajaran 

45

5. Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik

6. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan

teknik-teknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa

7. Pembelajaran dilaksanakan dengan urutan yang logis

8. Selama proses pembelajaran guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya

9. Apabila siswa bertanya guru memberikan jawaban

yang jelas

10. Guru mengajarkan kedisiplinan dalam

pembelajaran

11. Guru senantiasa mengarahkan siswa untuk

menemukan jawaban dari permasalahan dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran inkuiri

Persentase 73% 27%

Sumber: Siswa Kelas VIII-4 SMP Negeri 8 Makassar

Data di atas menjadi suatu landasan peneliti sebagai dasar untuk menarik kesimpulan bahwa sesuatu yang diharapkan sesuai atau belum dengan realitas yang telah berlangsung. Hasil observasi siswa pada siklus I sesuai yang diharapkan yakni 60% dan yang tidak sesuai yakni 40%.

Adapun hasil observasi guru (peneliti) yang sesuai harapan yakni 73%

dan yang tidak sesuai 27%.

d. Refleksi Siklus I

Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan yang terdapat pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Hasil yang didapatkan pada siklus I belum sesuai yang diharapkan, ini merupakan kekurangan yang akan dibenahi pada siklus II. Adapun kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki sebagai berikut.

46

1) Siswa melakukan aktivitas lain di luar pembelajaran.

2) Siswa tidak menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.

3) Siswa tidak aktif mencatat berbagai materi yang diberikan.

4) Siswa tidak aktif bertanya mengenai mata pelajaran yang sedang berlangsung.

5) Peneliti tidak mempersiapkan secara fisik dan mental.

6) Peneliti tidak menjelaskan materi pembelajaran dengan teknik-teknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa.

7) Pembelajaran tidak dilaksanakan dengan urutan yang logis.

Tabel 4.3

Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No. Nama Siswa Nilai

1. Adelia Sakka 80

2. Ahmad Akil Idrus 50

3. Alif Hasan Al Yafi 50

4. Andi Muh Rivaldi Paottongi 50

5. Andi Nakita Amaliah 80

6. Andi Tenri Humaera 80

7. Audry Nisrina Putri Novel 80

8. Aulia Nurul Infari 80

9. Chrisna Resa Adiputra 50

10. Citra Desianti Husaini 50

11. Citra Tri Buana L 80

12. Dazza Lozhera Patulak 50

13. Kinanti Gracia Mawar Sharow 80

14. Laila Andini Nasrum 50

15. Muh Amanullah A’syam Pallawarukka 50

16. Muh. Akhlatul Ikhsan Anwar 50

17. Muh Rizqullah Dzaki 50

18. Muhammad Fiqri Adrizal 50

19. Muhammad Fatahila SR. 50

20. Muhammad Fiqram Ardiansyah 50

21. Muhammad Syarief Habuddin 50

22. Mustakin 50

23. Nabilah Dzakiyyah Putri 80

47

24. Nia Ramadhani B. 80

25. Nur Aisyah Putri S. 50

26. Rayhan Yuvito Wachyudi 25

27. Salsa Reskiana A. 50

28. Syifa Ainun Rafika 25

29. Shavira Agustian Nurahman 50

30. Zhafira Farsa Fauzi 50

Tabel 4.4

Tabel Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

Skor/Nilai Kategori Frekuensi Persentase

0-78 Tidak Tuntas 18 60%

79-100 Tuntas 12 40%

Jumlah 30 100%

Tabel di atas menggambarkan persentase ketuntasan belajar siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 8 Makassar dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai <78 sebanyak 18 orang atau 60% dan yang memperoleh nilai >79 berjumlah 12 orang atau 40% dari jumlah keseluruhan siswa yakni 30 orang. Berdasarkan hasil analisis data, proses pembelajaran pada siklus I belum meningkat atau belum tuntas karena belum mencapai target yang diharapkan pada indikator keberhasilan yaitu 85% ke atas dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 79 ke atas. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan model pembelajaran inkuiri, penelitian ini akan dilanjutkan ke siklus II.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 06 Maret 2019 pada pukul 10.30-11.50. dengan kompetensi dasar dan tujuan yang sama dengan

48

siklus sebelumnya. Berikut uraian perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi siklus II.

a. Perencanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II akan dilaksanakan satu kali pertemuan dengan RPP yang sama seperti sebelumnya. Peneliti akan menyajikan kembali materi yang sama dan menstimulasi siswa agar menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang akan dibahas.

Peneliti merencanakan teknik-teknik untuk membenahi kekurangan- kekurangan pada siklus I.

b. Pelaksanaan

Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas menyiapkan seluruh temannya untuk siap melaksanakan pembelajaran, mengecek kehadiran siswa, dan menyampaikan harapan- harapan dan nasihat mengenai kekurangan dalam pembelajaran pada siklus sebelumnya. Kemudian masuk pada inti pembelajaran sesuai dengan prosedur pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Setelah kegiatan inti selesai peneliti mengevaluasi siswa dengan instrumen yang sama seperti siklus sebelumnya.

c. Observasi

Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus II siswa sudah mencapai tujuan penelitian.

Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I tidak akan

49

memengaruhi tercapainya tujuan yang diharapkan, adapun hasil observasi yang dilakukan kembali yaitu.

1) Siswa melakukan aktivitas lain di luar pembelajaran sudah dapat dikendalikan.

2) Siswa tidak menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu sudah dapat ditangani.

3) Siswa tidak aktif mencatat berbagai materi yang diberikan sudah dapat ditangani.

4) Siswa tidak aktif bertanya mengenai mata pelajaran yang sedang berlangsung sudah dapat dikendalikan.

5) Peneliti mempersiapkan secara fisik dan mental sudah diterapkan.

6) Peneliti menjelaskan materi pembelajaran dengan teknik-teknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa sudah dilaksanakan.

7) Pembelajaran dilaksanakan dengan urutan yang logis sudah diterapkan.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Keterangan

Ya Tidak

1. Kehadiran siswa > 85% 

2. Kesiapan menerima pelajaran 

3. Perhatian siswa dalam proses pembelajaran  4. Siswa memperhatikan materi pembelajaran  5. Siswa tidak melakukan aktivitas lain di luar

pembelajaran

6. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru  7. Siswa menyelesaikan tugas dengan baik dan

tepat waktu

8. Siswa memberi pendapatnya saat diberi 

50

kesempatan

9. Siswa aktif mencatat berbagai materi yang diberikan

10. Siswa aktif bertanya mengenai mata pelajaran

yang sedang berlangsung

Persentase 100%

Berdasarkan tabel di atas, kekurangan-kekurangan pada siklus pertama sudah dapat dibenahi oleh peneliti sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai tujuan, kehadiran peneliti sudah direspon baik oleh siswa.

Tabel 4.6

Hasil Observasi Guru/Peneliti Siklus II

No Aspek penilaian Keterangan

Ya Tidak 1. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) secara saksama

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai

3. Guru mempersiapkan secara fisik dan mental  4. Guru mempersiapkan materi pembelajaran  5. Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar

mengikuti proses pembelajaran dengan baik

6. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan

teknik-teknik tertentu sehingga jelas dan mudah dipahami siswa

7. Pembelajaran dilaksanakan dengan urutan yang logis

8. Selama proses pembelajaran guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya

9. Apabila siswa bertanya guru memberikan

jawaban yang jelas

10. Guru mengajarkan kedisiplinan dalam

pembelajaran

11. Guru senantiasa mengarahkan siswa untuk

menemukan jawaban dari permasalahan dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran inkuiri

Persentase 100%

Sumber: Siswa Kelas VIII-4 SMP Negeri 8 Makassar

51

Data di atas menunjukkan peningkatan kualitas proses pembelajaran pada siklus II. Hasil observasi siswa dan peneliti sudah sesuai harapan 100%.

Tabel 4.7

Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Siswa Nilai

1. Adelia Sakka 80

2. Ahmad Akil Idrus 80

3. Alif Hasan Al Yafi 80

4. Andi Muh Rivaldi Paottongi 80

5. Andi Nakita Amaliah 100

6. Andi Tenri Humaera 80

7. Audry Nisrina Putri Novel 100

8. Aulia Nurul Infari 100

9. Chrisna Resa Adiputra 80

10. Citra Desianti Husaini 80

11. Citra Tri Buana L 80

12. Dazza Lozhera Patulak 50

13. Kinanti Gracia Mawar Sharow 80

14. Laila Andini Nasrum 80

15. Muh Amanullah A’syam Pallawarukka 80

16. Muh. Akhlatul Ikhsan Anwar 80

17. Muh Rizqullah Dzaki 80

18. Muhammad Fiqri Adrizal 100

19. Muhammad Fatahila SR. 100

20. Muhammad Fiqram Ardiansyah 80

21. Muhammad Syarief Habuddin 80

22. Mustakin 80

23. Nabilah Dzakiyyah Putri 100

24. Nia Ramadhani B. 80

25. Nur Aisyah Putri S. 50

26. Rayhan Yuvito Wachyudi 50

27. Salsa Reskiana A. 80

28. Syifa Ainun Rafika 50

29. Shavira Agustian Nurahman 80

30. Zhafira Farsa Fauzi 80

Berdasarkan data hasil belajar siswa siklus II di atas, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus sebelumnya jumlah siswa

52

yang tidak tuntas yakni 12 orang dan pada siklus dua hanya 3 orang sehingga tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan target 85% ke atas siswa mencapai KKM 79 ke atas.

Tabel 4.8

Tabel Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Skor/Nilai Kategori Frekuensi Persentase

0-78 Tidak Tuntas 3 10%

79-100 Tuntas 27 90%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 30 siswa kelas VIII- 4 SMP Negeri 8 Makassar terdapat tiga orang yang tidak tuntas dengan persentase 10% dan 27 siswa tuntas dengan persentase 90%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran sudah meningkat atau tuntas.

d. Refleksi

Proses kegiatan pembelajaran pada siklus II yang telah dilaksanakan telah menunjukkan hasil yang diharapkan, hasil belajar belajar siswa telah mengalami peningkatan. Segala kekurangan yang terjadi pada siswa maupun peneliti sudah dibenahi. Jadi, pada pelaksanaan siklus II 85% ke atas siswa sudah mencapai KKM mata pelajaran bahasa Indonesia yakni 79 sehingga penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya karena sudah mencapai standar ketuntasan.

53

B. Pembahasan

Berikut beberapa hal mengenai proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II.

1. Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I dan siklus II siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 8 Makassar hadir semua dengan jumlah 30 siswa.

2. Perhatian siswa pada proses pelaksanaan pembelajaran siklus I masih kurang pada beberapa siswa karena kehadiran peneliti belum direspon dengan baik oleh beberapa siswa, sedangkan pada siklus II perubahan siswa atau perhatian siswa ke arah yang positif pada beberapa siswa sudah lebih baik.

3. Siswa yang ribut pada siklus I didominasi oleh laki-laki karena mereka asyik bercerita, bahkan ada yang melakukan aktivitas diluar pembelajaran dengan bermain gitar. Namun pada siklus II kekurangan tersebut sudah dapat diatasi atau dikendalikan.

4. Pada siklus I hanya beberapa siswa yang mengungkapkan gagasannya mengenai permasalahan yang dibahas sesuai dengan model pembelajaran inkuiri, namun pada siklus II peneliti mengajak semua siswa untuk menyampaikan gagasannya dengan memanggil setiap nama siswa di daftar hadir.

Berdasarkan hasil pengelolaan data dari kedua siklus di atas, dapat diuraikan bahwa pada siklus I 18 orang memperoleh nilai tidak tuntas dengan persentase 60% dan 12 orang memperoleh nilai tuntas dengan

54

persentase 40%. Pada siklus II keterampilan menentukan kalimat utama siswa dengan model pembelajaran inkuiri mengalami peningkatan dengan jumlah 3 siswa tidak tuntas dengan persentase 10% dan 27 siswa memperoleh nilai tuntas dengan persentase 90%. Hasil tersebut membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kemampuan menentukan kalimat utama pada siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 8 Makassar. Setelah pelaksanaan siklus II siswa mengalami peningkatan yang cukup baik.

55 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kemampuan menentukan kalimat utama dalam paragraf pada siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 8 Makassar. Hal itu terbukti berdasarkan hasil perolehan siswa pada setiap siklusnya, KKM mata pelajaran bahasa Indonesia yakni 79 dan pada siklus I siswa yang mencapai KKM hanya 12 orang dari 30 siswa keseluruhan, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 27 orang dari 30 siswa keseluruhan.

Penerapan model pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan kemampuan menentukan kalimat utama dalam paragraf pada siswa kelas VIII-4 SMP Negeri 8 Makassar dapat diterapkan dan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dikatakan sudah sesuai dengan tujuan penelitian.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ada beberapa saran sebagai berikut.

1. Guru atau peneliti hendaknya bersikap tegas pada siswa yang melakukan aktivitas di luar pembelajaran yang dapat menghambat kelancaran proses pembelajaran.

55

56

2. Guru atau peneliti hendaknya mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses kegiatan belajar mengajar sebelum melaksanakan proses pembelajaran.

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asdam, Muhammad. 2010. Prinsip Membaca. Makassar: Lipa.

Bakri, Muhammad. 2013. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Makassar: Usaha Rahmat.

Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Pers.

Harras. 1998. Membaca. Bandung: Angkasa.

Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Otentik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rumini, Mien. 2008. Pengajaran Apresiasi Sastra. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Salamadian. 2018. “Pengertian Paragraf”.

https://salamadian.com/pengertian-paragraf-fungsi-ciri-jenis-jenis- paragraf-dan-penjelasannya. Diakses pada tanggal 10 Januari 2019.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Fajar Interpramata Mandiri.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Pranada Media Group.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Suyadi. 2015. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

58

Syahputra, Irfan. 2015. “Pengertian dan Contoh Kalimat Utama dan

Kalimat Penjelas”.

https://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-contoh- kalimat-utama-dan-kalimat-penjelas-dalam-paragraf-bahasa- indonesia.htmI. Diakses pada tanggal 10 Januari 2019.

Tajuddin, Haidar. 2013. “Cara Cepat Menentukan Kalimat Utama”.

https://www.ketjink.blogspot.com/2013/12/cara-cepat-menentukan- kalimat-utama-htmI. Diakses pada tanggal 10 Januari 2019.

Tampubolon. 1987. Kemampuan Membaca. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Teknik Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2013. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tukan, Paulus. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta Timur:

Yudhistira.

59

60

INSTRUMEN PENELITIAN

MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH

Sampah dipandang sebagai barang tidak berguna bisa dijadikan sumber pendapatan apabila dikelola dengan baik. Sampah merupakan sumber daya yang dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomi. Apa yang telah dilakukan warga Pasar Ciputat, Tangerang, bisa dijadikan contoh. Warga setempat berhasil mengolah sampah dengan peralatan yang disediakan pihak swasta melalui perjanjian dengan pemerintah daerah.

Contoh lain yaitu kegiatan yang dilakukan warga Kaliabang, Kota Bekasi. Warga serta pengurus RW setempat melakukan pengolahan sampah lingkungan. Sampah dapur atau sampah rumah tangga diubah menjadi kompos dan pupuk cair. Sampah yang diolah adalah sampah basah langsung oleh warga. Langkah yang dilakukan dengan sosialisasi kepada warga agar memisahkan sampah basah dan kering. Hasil kompos yang diperoleh bisa mencukupi kebutuhan warga dan lingkungan sekitarnya. Di samping itu, hasil kompos dijual ke instansi pemerintah dan swasta di lingkungan setempat. Produksi kompos dari sampah lingkungan bisa memberi kegiatan bagi warga dan pemasukan yang positif. Termasuk juga produksi pupuk cair bisa dirasakan untuk menyuburkan tanah warga.

Berdasarkan contoh-contoh tersebut, pengolahan sampah memang tidak lepas dari keterlibatan warga masyarakat. Masyarakat harus diajari memilah sampah organik dan anorganik. Peranan pemerintah diperlukan di dalam masalah sosialisasi dan pembudayaannya. Bagaimana pun masih banyak warga yang belum tahu cara mengumpulkan dan mengolah sampah yang mereka hasilkan.

Dalam mengolah sampah diperlukan suatu teknologi. Biaya penyediaan teknologi pengolahan sampah tersebut tidak sebanding dengan keharusan pemerintah untuk menyiapkan dana ratusan miliar tiap tahunnya untuk perbaikan jalan gara-gara sampah. Apabila pemerintah berhasil menggandeng pihak swasta di dalam penyediaan teknologi pengolahan sampah, biaya dapat lebih ditekan. Peran swasta juga dapat dilibatkan di dalam penyaluran dan pembelian produk-produknya. Usaha tersebut tentunya akan lebih ringan lagi.

(Sumber: Buku Bahasa Indonesia Kelas VIII)

61

Soal...!

1. Apa yang kamu ketahui tentang kalimat utama dan kalimat penjelas?

2. Sebutkan ciri-ciri kalimat utama!

3. Bagaimana cara menentukan kalimat utama dalam paragraf?

4. Tentukan kalimat utama dalam setiap paragraf pada artikel di atas!

62

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1 Menemukan kalimat utama

dalam paragraf

1.1.1 Peserta didik dapat menunjukkan letak kalimat utama pada setiap paragraf dalam artikel.

1.1.2 Peserta didik dapat mengungkapkan pengertian dan ciri-ciri kalimat utama.

1.1.3 Peserta didik dapat menjelaskan cara menentukan kalimat utama.

Sekolah : SMP Negeri 8 Makassar Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/Genap

Materi Pokok : Kalimat Utama Alokasi Waktu : 2x pertemuan (4 JP) Tahun Pelajaran : 2018/2019

63

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, siswa dapat.

1. Menunjukkan letak kalimat utama pada setiap paragraf dalam artikel.

2. Mengungkapkan pengertian dan ciri-ciri kalimat utama.

3. Menjelaskan cara menentukan kalimat utama.

Fokus nilai-nilai sikap 1. Kesantunan

2. Tanggung jawab D. Materi Pembelajaran

1. Materi Pengetahuan Kalimat utama 2. Materi Pengayaan

Menemukan artikel pada sumber lain baik buku penunjang maupun melalui internet kemudian menentukan kalimat utama dalam setiap paragraf.

3. Materi Remedial

Remedial dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan melihat indikator pembelajaran yang belum tuntas atau belum mencapai KKM.

E. Metode Pembelajaran Inkuiri

F. Media dan Bahan Pembelajaran 1. Media/alat

 Buku siswa

 Handphone/Gadget

 Laptop

 LCD 2. Bahan

 Artikel G. Sumber Belajar

1. Buku teks Bahasa Indonesia kelas VIII edisi revisi tahun 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia halaman 67-73

64

H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendahuluan

Inti

Persiapan/

orientasi

Stimulasi/pembe rian rangsangan

 Guru bersama peserta didik mempersiapkan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

 Guru mengecek

kehadiran peserta didik

dan menanyakan

keadaannya.

 Guru menyampaikan keterkaitan

pembelajaran sekarang dengan pembelajaran sebelumnya.

 Guru mengajukan

pertanyaan dan

menyampaikan manfaat

belajar materi

menentukan kalimat utama dalam kehidupan sehari-hari.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

 Guru menyampaikan lingkup materi dan teknik penilaian.

 Peserta didik membaca artikel “Manajemen Pengelolaan Sampah”

 Guru meminta peserta didik memahami makna setiap paragraf pada artikel “Manajemen Pengelolaan Sampah”.

 Guru menyatakan pernyataan-pernyataan

yang mendorong

eksplorasi peserta didik terhadap kalimat utama

Dalam dokumen penerapan model pembelajaran inkuiri dalam (Halaman 51-63)

Dokumen terkait