• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

D. Informan Penelitian

Peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling dalam menentukan informan penelitian ini. Purposive sampling merupakan penentuan informan tidak berdasarkan strata, kedudukan pedoman atau wilayah tetapi didasarkan pada adanya tujuan dan pertimbangan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian ini. Sesuai dengan kebutuhan peneliti terkait dengan Efektivitas

Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Berbasis Online di Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar, maka informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Tabel 3.1 Informan Penelitian

No Informan Jumlah Informan

1 Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali

Mandar 1

2

UPTD. Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar sebagai pelaksana teknis Pengujian Kendaraan Bermotor

1

3

Staf Pegawai UPTD PKB Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar sebagai operator dari Alat Pengujian Kendaraan Bermotor.

3

4 Masyarakat 3

Jumlah 8

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Peneliti memilih Jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan spesifik. Pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Interview (Wawancara) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data primer yaitu penulis melakukan wawancara dengan beberapa informan seperti pegawai Dinas Perhubungan, masyarakat atau pengguna jasa pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor di Kabupaten Polewali Mandar, serta pihak- pihak yang relevan dengan penelitian. Wawancara tersebut dilakukan guna mempertanyakan mengenai pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor. Dari wawancara tersebut, penulis dapat mengetahui dan mendeskrpsikan Efektivitas

Dinas Perhubungan dalam pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor berbasis online di Kabupaten Polewali Mandar. Wawancara yang peneliti lakukan secara tersetruktur maupun tidak terstruktur sesuai dengan fokus penelitian ini.

2. Observasi Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati lokasi di tempat berlangsungnya pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor yaitu di Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar. Adapun hasil observasi ini sangat membantu dalam proses penelitian ini karena penulis dapat mengetahui mengenai proses pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor. Hal tersebut menambah gambaran penulis mengenai kinerja Dinas Perhubungan dalam pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor. Peneliti juga melakukan observasi di terminal Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar, dimana terminal tersebut terdapat beberapa kendaraan bermotor jenis angkutan barang. Peneliti melakukan observasi pada kendaraan tersebut dengan melihat tanda samping dari kendaraan, apakah kendaraan tersebut sudah melakukan pengujian atau kendaraan telah melampaui batas pengujian berkala

3. Dokumentasi Teknik Dokumentasi yang peneliti lakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi penunjang melalui berbagai dokumen berupa laporan-laporan, peraturan-peraturan, jurnal-jurnal, dan hasil- hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Dokumen tersebut membantu penulis guna melengkapi materi-materi tentang kinerja Dinas Perhubungan dalam Pengujian Kendaraan Bermotor jenis angkutan barang. Dokumentasi sangat diperlukan guna menunjang data yang ada dan dapat pula dijadikan sebagai bahan referensi penelitian. Serta dokumentasi juga dalam hal ini

berupa foto atau gambar yang di peroleh dari Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar.

F. Tekhnik Analisis Data

Teknik analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif, dimana pemaparan kenyataan yang peneliti peroleh dari lapangan yang kemudian dianalisis dan dinarasikan sesuai dengan mekanisme penulisan skripsi. Adapun komponen dalam analisis data, yaitu:

1. Reduksi data. Pemilihan data yang peneliti lakukan dengan memilih informasi mana yang dianggap sesuai dan tidak sesuai dari hasil wawancara dengan informan maupun observasi di lapangan, serta dokumentasi yang berupa dokumen-dokumen yanng berkaitan dengan permasalahan penelitian

2. Penyajian data. Penyajian data yang penulis lakukan dengan membuat uraian penjelasan atau narasi serta tabel. Penyajian data tersebut berdasarkan infomasi yang sesuai dengan penelitian.

3. Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan secara teliti dan cermat dengan menggunakan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan sehingga data dapat di uji validitasnya. Dimana penelitian yang valid bersifat masuk akal, kredibel dan terpercaya.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Kabupaten Polewali Mandar

Kabupaten Polewali Mandar terletak di Sulawesi Barat dengan luas wilayah sebesar 2.022,30 km2. Secara administratif, Kabupaten Polewali Mandar terdiri atas 16 kecamatan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah Tubbi Taramanu dengan luas 356,95 km2. Sementara kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Tinambung dengan luas 21,34 km2 atau 1,06 persen. Kecamatan Matangnga merupakan kecamatan terjauh yang berjarak 70,3 km antar pusat kecamatan dari ibukota kabupaten. Kabupaten Polewali Mandar terletak pada posisi antara 3o 4’ 7,83”

- 3o 32’ 3,79” Lintang Selatan dan antara 118o 53o 57,55" - 119o 29o 33,31"

Bujur Timur

Kabupaten ini dibatasi

Sebelah Utara : Kabupaten Mamasa Sebelah Timur : Kabupaten Pinrang Sebelah Selatan : Selat Makassar Sebelah Barat : Kabupaten Majene

Tabel 4.1. Luas Daerah Kabupaten Polewali Mandar menurut Kecamatan

Sumber : BPS Polewali Mandar dalam Angka 2018 a. Peta Wilayah Kabupaten Polewali Mandar

Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu Kabupaten yang ada di sulawesi barat terdiri atas 16 kecamatan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah Tutar dengan luas 356,95 km2. Sementara kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan

Tinambung dengan luas 21,34 km2 Kecamatan Matangnga merupakan kecamatan terjauh yang berjarak 70,3 km antar pusat kecamatan dari ibu kota kabupaten yaitu Kecamatan Polewali.

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Polewali Mandar

Sumber : BPS Kabupaten Polewali Mandar 2018 b. Demografi

Sebagai pelaku dari pembangunan, penduduk merupakan sasaran dari pembangunan itu sendiri. Karena pada dasarnya semua program pembangunan memang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Olehnya itu, informasi keberadaan penduduk yang akurat dapat memperlancar pembangunan pemerintah. Pada tahun 2017, jumlah penduduk Polewali Mandar sebanyak 432.692 jiwa. Jumlah ini meningkat dari tahun

2016 yang sebanyak 427.484 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk meningkat dari 1,11 persen pada tahun 2016 menjadi 1,22 persen pada tahun 2017. Jika dirinci menurut jenis kelamin, penduduk Polewali Mandar masih didominasi oleh perempuan dengan sex ratio hingga 96,3 persen.

Dari 16 kecamatan yang ada terlihat jika Kecamatan Polewali sebagai ibukota Kabupaten Polewali memiliki populasi yang terbesar, hingga 61.072 jiwa. Populasi terbesar kedua adalah Campalagian yang mencapai 56.605 jiwa. Populasi dua kecamatan ini mencapai 27 persen populasi penduduk Polewali Mandar

Tabel.4.2 Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Polewali Mandar, 2017

Sumber : BPS Polewali Mandar dalam Angka 2018

2. Profil Dinas Perhubungan

Dinas Perhubungan atau disingkat Dishub daerah Kabupaten Polewali Mandar, provinsi Sulawesi Barat. Dishub Kabupaten Polewali Mandar dulunya bernama Dishubkominfo, pada tahun 2017 Dishubkominfo berubah menjadi Dinas Perhubungan atau Dishub. Dinas Perhubungan memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakan perhubungan atau transportasi untuk wilayah Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Adapun fungsi dari Dinas perhubungan adalah merancang kebijakan bidang perhubungan, penyelenggaraan administrasi dan perizinan angkutan perhubungan, serta evaluasi dan pelaporan terkait bidang perhubungan, Dishub juga mempersiapkan SDM lebih awal dengan bekerja sama dengan sekolah ikatan dinas seperti Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD).

Melalui Dinas Perhubungan, aturan terkait transportasi dimusim padat seperti mudik hari raya diatur. Dishub rutin memberikan pelayanan bagi para pemudik dengan mendirikan posko res area yang dapat dimanfaatkan pemudik beristirahat, yang selalu bekerjasama dengan kementerian perhubungan.

Untuk wewenang, Dinas Perhubungan diberikan wewenang untuk mengeluarkan izin persuratan terkait transportasi seperti izin usaha angkutan, izin angkutan penumpang, izin angkutan barang, Izin Trayek, Izin Trayek Angkutan Antar Jemput, izin Operasi Angkutan Sewa, izin Operasi Angkutan Pariwisata, Surat Persetujuan izin Trayek (SPIT) dan lainnya.

1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan

Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksana tugas Pemerintah Daerah di bidang Perhubungan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Polewali Mandar. Terkait tugas dan fungsi mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar. Unsur pimpinan dan pembantu pimpinan memiliki Tugas sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Perhubungan yang menjadi kewenangan Daerah. Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :

a) Perumusan kebijakan Perhubungan;

b) Pelaksanaan kebijakan Perhubungan

c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Perhubungan

d) Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan e) Pelaksanaan tugas lain yang diamanahkan oleh Bupati terkait dengan

tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat Dinas

Sekretariat Dinas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melakukan kegiatan Penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, perencanaan dan penganggaran. Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis penyelenggaraan kesekretariatan;

b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional kesekretariatan;

c. Penyelenggaraan administrasi umum dan rumah tangga;

d. Penyelenggaraan perencanaan dan penganggaran;

e. Penyelenggaraan pengelolaan perlengkapan dan administrasi aset;

f. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian;

g. Penyelenggaraan administrasi keuangan h. Penyelenggaraan administrasi pelaporan

i. Penyelenggaraan koordinasi dan mitra kerja di bidang administrasi dengan perangkat kerja terkait;

j. Penyelenggaraan evaluasi serta pelaporan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, perencanaan dan penganggaran, hubungan kerja di bidang administrasi dengan perangkat daerah terkait

2.1.Sub Bagian Keuangan, Perencanaan dan Pelaporan

Sub Bagian Keuangan, Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas mengendalikan pengelolaan keuangan, penyusunan perencanaan dan pelaporan Satuan Kerja. Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian Keuangan, Perencanaan dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan petunjuk teknis pengendalian keuangan, perencanaan dan

pelaporan

b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional pengendalian keuangan, perencanaan dan pelaporan

c. pengendalian administrasi keuangan d. Pengendalian perbendaharaan

e. Pengendalian verifikasi administrasi keuangan

f. Pengendalian administrasi gaji, tunjangan dan tambahan penghasilan;

g. Pengendalian akuntansi dan pelaporan keuangan h. Pengendalian penyusunan perencanaan strategis i. Pengendalian penyusunan rencana kerja tahunan

j. Pengendalian penyusunan rencana kerja anggaran dan dokumen pelaksanaan anggaran

k. Pengendalian penyusunan perencanaan kinerja berjenjang dan rencana aksi kegiatan

l. Pengendalian pemantauan dan evaluasi serta pelaporan program dan kegiatan serta pengukuran kinerja unit

m. Pengendalian penyusunan laporan akuntabilitas kinerja

n. pengendalian penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintahan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Dinas

o. Fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsi bidangnya 2.2.Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengendalikan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan petunjuk teknis pengendalian pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian

b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional pengendalian pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian

c. Pengendalian administrasi ketatausahaan d. Pengendalian pengelolaan perlengkapan e. Pengendalian pengelolaan kerumahtanggaan f. Pengendalian administrasi barang

g. Pengendalian pengelolaan informasi public

h. Pengendalian pengelolaan pengaduan dan survei kepuasan i. Pengendalian administrasi kepegawaian

j. Pengendalian ketaatan jam kerja dan peningkatan kinerja pegawai;

k. Pengendalian pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian

l. Fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsi bidangnya

3. Bidang Bina Perhubungan

Bidang Bina Perhubungan mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan perhubungan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina Perhubungan menyelenggarakan fungsi

a. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan perhubungan

b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional pembinaan perhubungan

c. Penyelenggaraan pembinaan manajemen dan rekayasa Lalu Lintas

d. Penyelenggaraan pengembangan sarana dan prasarana perhubungan darat dan perairan

e. Penyelenggaraan koordinasi teknis pembinaan perhubungan;

f. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pembinaan perhubungan;dan

g. Fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsi bidangnya.

3.1.Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (MRLL)

Seksi MRLL memiliki tugas mengendalikan kegiatan manajemen dan rekayasa lalu lintas sebagai berikut:

a. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan MRLL

b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional pelaksanaan MRLL c. Pengendalian penyusunan rencana umum jaringan transportasi jalan;

d. Pengendalian penyusunan kelas jalan pada jaringan jalan dalam kewenangan kabupaten

e. Pengendalian penentuan lokasi rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas serta fasilitas keselamatan pengguna jalan lainnya

f. Pengendalian penataan lalu lintas pada jaringan dan ruas jalan g. Pengendalian ketertiban, keamanan dan kelancaran lalu lintas h. Pengendalian koordinasi teknis pelaksanaan MRLL

i. Pengendalian pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan MRLL j. Fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsi bidangnya 3.2.Seksi Sarana Prasarana Darat dan Perairan

Seksi Sarana Prasarana Darat dan Perairan mempunyai tugas mengendalikan pengembangan dan pengelolaan sarana prasarana lalu lintas darat dan perairan. Dalam melaksanakan tugas Seksi Sarana Prasarana Darat dan Perairan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis pengembangan dan pengelolaan sarana prasarana lalu lintas darat dan perairan

b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional pengembangan dan pengelolaan sarana prasarana lalu lintas darat dan perairan

c. Pengendalian analisa kebutuhan sarana prasarana lalu lintas darat dan perairan

d. Pengendalian pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana lalu lintas darat dan perairan

e. Pengendalian koordinasi teknis pengembangan dan pengelolaan sarana prasarana lalu lintas darat dan perairan

f. Pengendalian pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengembangan dan pengelolaan sarana prasarana lalu lintas darat dan perairan

g. Fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsi bidangnya 4. Bidang Angkutan

Bidang Angkutan mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan angkutan. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Angkutan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan angkutan

b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional pengelolaan angkutan c. Penyelenggaraan Angkutan Darat dan Perairan

d. Penyelenggaraan Angkutan Barang

e. Penyelenggaraan koordinasi teknis pengelolaan angkutan

f. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan angkutan

g. Fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsi bidangnya

4.1.Seksi Angkutan Darat dan Perairan

Seksi Angkutan Darat dan Perairan mempunyai tugas mengendalikan pengelolaan Angkutan Darat dan Perairan. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Angkutan Darat dan Perairan

a. penyusunan petunjuk teknis pengelolaan Angkutan Darat dan Perairan b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional pengelolaan

Angkutan Darat dan Perairan

c. Pengendalian penetapan jumlah armada angkutan orang dalam trayek dan tidak dalam trayek

d. Penyiapan penetapan dan pemanfaatan jaringan trayek angkutan penumpang dalam trayek

e. Pengendalian penyiapan penetapan wilayah operasi angkutan penumpang tidak dalam trayek

f. Pengendaliaan pengawasan dan penertiban angkutan penumpang g. Pengendalian pengujian kelayakan angkutan darat dan perairan

h. Pengendalian pelayanan rekomendasi ijin usaha angkutan, ijin trayek dan ijin operasi angkutan orang

i. Pengendalian perhitungan tarif angkutan penumpang j. Pengendalian pengelolaan Angkutan Darat dan Perairan

k. Pengendalian pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan Angkutan Darat dan Perairan

l. Fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsi dibidangnya.

4.2.Seksi Angkutan Barang

Seksi Angkutan Barang mempunyai tugas mengendalikan pengelolaan angkutan barang. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Angkutan Barang menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan angkutan barang

b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional pengelolaan angkutan barang

c. Pengendalian pelayanan rekomendasi usaha angkutan barang

d. Pengendalian pelaksanaan pembinaan perusahaan penyelenggara angkutan barang

e. Pengendalian pelaksanaan pengujian kelayakan angkutan barang f. Pengendalian jaringan lintas angkutan barang

g. Pengendaliaan pengawasan dan penertiban angkutan barang h. Pengendalian koordinasi teknis pengelolaan angkutan barang

i. Pengendalian pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan angkutan barang

j. Fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsi dibidangnya.

5. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian lalu lintas. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis pengawasan dan pengendalian lalu lintas b. Penyusunan rencana kerja tekhnis dan operasional pengawasan dan

pengendalian lalu lintas.

c. Penyelenggaraan operasional dan pengendalian lalu lintas darat dan perairan

d. Penyelenggaraan pengawasan kelengkapan peralatan keselamatan angkutan darat dan perairan

e. Penyelenggaraan koordinasi teknis pengawasan dan pengendalian lalu lintas

f. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengawasan dan pengendalian lalu lintas

5.1.Seksi Operasional dan Pengendalian Lalu Lintas Darat dan Perairan Seksi Operasional dan Pengendalian Lalu Lintas Darat dan Perairan mempunyai tugas mengendalikan operasional dan pengendalian lalu lintas darat dan perairan. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Operasional dan Pengendalian Lalu Lintas Darat dan Perairan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis operasional dan pengendalian lalu lintas darat dan perairan

b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional pelaksanaan operasional dan pengendalian lalu lintas darat dan perairan

c. Pengendalian pelaksanaan inventarisasi terhadap pelanggaran lalu lintas angkutan darat dan perairan

d. Pemeriksaan kendaraan dan penertiban angkutan penumpang umum dan angkutan barang

e. Pengendalian ketertiban, keamanan dan kelancaran arus lalu lintas darat dan perairan

f. Pengendalian pelaksanaan penyidikan terhadap pelanggaran lalu lintas dan angkutan darat dan perairan

g. Pengendalian koordinasi teknis Operasional dan Pengendalian Lalu Lintas Darat dan Perairan

h. Pengendalian pemantauan, evaluasi dan pelaporan Operasional dan Pengendalian Lalu Lintas Darat dan Perairan;dan

i. Fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsi dibidangnya..

5.2.Seksi Bimbingan Keselamatan Lalu Lintas

Seksi Bimbingan Keselamatan Lalu Lintas mempunyai tugas mengendalikan pelaksanaan bimbingan keselamatan lalu lintas. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Bimbingan Keselamatan Lalu Lintas menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan bimbingan keselamatan lalu lintas

b. Penyusunan rencana kerja teknis dan operasional pelaksanaan bimbingan keselamatan lalu lintas

c. Pengendalian pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pelaksanaan kebijakan lalu lintas darat dan perairan

d. Pengendalian pemberian bimbingan keselamatan lalu lintas e. Pengendalian promosi dan publikasi keselamatan lalu lintas

f. Pengendalian pemberian bimbingan kepada pihak perusahaan dan atau pengemudi angkutan penumpang dan angkutan barang tentang kebijakan angkutan dan lalu lintas darat dan perairan

g. Pengendalian koordinasi teknis pelaksanaan bimbingan keselamatan lalu lintas

h. Pengendalian pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan bimbingan keselamatan lalu lintas

i. Fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsi dibidangnya..

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional berkedudukan sebagai unsur pembantu Pimpinan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kelompok jabatan fungsional memiliki tugas menyelenggarakan sebagian tugas Kepala Dinas sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhannya.

Gambar 4.2. Bagang Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten

KEPALA DINAS

SEKRETARIS DINAS

Kasub.

Perencanaan&Pelaporan

Kasub. Umum &

Kepegawaian

BIDANG ANGKUTAN BIDANG WASDAL LALIN

BIDANG PERHUBUNGAN

Seksi Angkutan Darat&Perairan Seksi Angk. Barang

Seksi Operasional &

Pengendalian Lalin Seksi Bimbingan

Keselamatan Seksi Manajemen dan

Rekayasa Lalu Lintas Seksi Sarana Prasarana

Darat dan Perairan

JABATAN FUNGSIONAL UPT. PKB UPT PERPARKIRAN UPT TERMINAL UPT KEPELABUHANAN

57

3. Sumber Daya Manusia Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar Dalam menyelenggarakan fungsi dan tugas pokok dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas untuk menjalankan hal tersebut. Berikut adalah sumber daya manusia di Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2019. Secara kuantitas dan kualitas Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar didukung oleh 119 orang dengan rincian 32 (tiga puluh dua orang) Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 87 orang masih berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT)

1. Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikannya sumber daya manusia yang menjadi pegawai di Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul didominasi oleh lulusan SMA/SMK yaitu sebanyak 12 orang dan pegawai yang memperoleh gelar sarjana yaitu sebanyak S1 16 orang dan S2 4 orang. Dan dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini:

58

Tabel 4.3. Sumber Daya Manusia berdasarkan tingkat Pendidikan

Unit Kerja

Kualifikasi Pendidikan

Jumlah

SMA/SMK DIII S1 S2

Kepala Dinas 1 1

Sekretariat 6 2 2 10

Bidang Perhubungan 3 3

Bidang Angkutan 2 3 5

Bidang Wasdal 1 2 1 4

UPT PKB 1 1

UPT Terminal 3 2 5

UPT Perparkiran 2 2

UPT Kepelabuhanan 1 1

Jumlah 12 13 7 32

Sumber Data : Dinas Perhubungan Tahun 2019 2. Sumber Daya Manusia Berdasarkan Golongan

Berdasarkan jenis golongan sumber daya manusia yang ada di Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul di dominasi oleh golongan III yaitu sebanyak 28 orang dan yang paling sedikit adlah golongan I sebanyak 6 orang, untuk lebih jelasnya dijelaskan pada tabel dibawah ini:

59

Tabel 4.4 Sumber Daya Manusia Berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah

1 Golongan I 0

2 Golongan II 12

3 Golongan III 17

4 Golongan IV 3

Jumlah 32

Sumber Data: Dinas Perhubungan Tahun 2019

3. Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengelompokkan sumber daya manusia berdasarkan jenis kelamin di Dishub Kabupaten Polewali Mandar di dominasi oleh laki-laki dan lebih lengkap dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Sumber Daya Manusia berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 22

2 Perempuan 10

Jumlah 32

Sumber Data : Dinas Perhubungan Tahun 2019

Penelitian ini adalah mengenai Efektifitas registrasi Pengujian Kendaraan Bermotor menggunakan aplikasi berbasis Online (KIR Online) Dengan menggunakan beberapa pertanyaan mengenai seberapa Efektif sistem Registrasi Pengujian Kendaraan bermotor dengan penerapan aplikasi berbasis online.

60

Kemudian peneliti memberikan pertanyaan saat melakukan wawancara dengan pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar. wawancara dilakukan dengan beberapa Pegawai Pengujian Kendaraan Bermotor. Wawancara dilakukan peneliti di Dinas Perhubungan Kabupaten Polewali Mandar. wawancara yang digunakan peneliti berhubungan dengan indikator-indikator yang ada dalam Efektifitas Sistem registrasi Pengujian Kendaraan Bermotor berbasis online.

adapun perntanyaan yang diajukan terdiri atas dua kategori yakni untuk Pegawai UPT Pengujian Kendaraan Bermotor sebagai indikator dalam melaksanakan tugas dan pertanyaan untuk pemilik atau pengguna jasa Pengujian Kendaraan Bermotor.

Kemudian peneliti mengelompokkan hasil wawancara berdasarakan aspek aspek yang ada pada setiap indikator penerapan aplikasi sistem pendaftaran berbasis online. Selanjutnya peneliti melakukan analisa hasil wawancara tersebut.

4. Pengujian Kendaraan Bermotor

Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian menguji dana tau memeriksa bagian-bagian kenderaan bermotor, kereta gandingan, kereta tempelan, dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan yang di lakukan secara berkala.

Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.

22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pada Pasal 49 ayat 1, bahwa kenderaan bermotor, kereta gandingan, yang akan dipakai di Jalan wajib dilakukan pengujian.

Pelayanan pengujian kendaraan bermotor adalah pemeriksaan kondisi kendaraan yang dilakukan oleh penguji untuk memenuhi persyaratan laik jalan

Dokumen terkait