• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian

Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.38 Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar matematika. Angket motivasi belajar matematika digunakan untuk mengukur motivasi siswa dalam belajar matematika.

37A. Muri Yusuf, “ Metode…hlm. 181

38Ibid…..hlm. 76

Angket motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan indikator yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno (dalam Iis Nurfitria Lestari: 2015) yaitu sebagai berikut :

a. Adanya kasrat dan keinginan untuk berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif39

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Matematika

39 Iis Nurfitria Lestari, “Pengaruh… hlm 53

No. Indikator Variabel Nomor Butir Pertanyaan Jumlah Positif Negatif

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

1, 7, 8, 9 6, 10, 11, 12 8 2. Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar

2, 3, 4, 13 5 5

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

14, 15, 16, 17, 18

- 5

4. Adanya penghargaan dalam beajar

19, 20, 21 22 4

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

23, 25, 26, 27 24 5

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif

29, 30 28 3

Jumlah 30

G. Tekhnik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini, tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Lembar Angket

Lembar angket merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sepersngkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.40 Lembar angket yang digunakan berupa angket motivasi menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME). Skala pengukuran data yang akan digunakan pada lembar angket ini adalah skala likert.

Skala likert dikembangkan oleh Rensis Likert, yang merupakan suatu series butir (butir soal). Responden hanya memberikan persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap butir soal tersebut. Skala ini bermaksudkan untuk mengukur sikap individu dalam dimensi yang sama dan menempatkan dirinya kea rah satu kontinuitas dari butir soal.41 Kriteria skor untuk masing-masing pernyataan/pernyataan adalah sebagai berikut:

40Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2018). Hlm 199

41 A. Muri Yusuf, “ Metode…hlm. 222

Tabel 3.2 Kriteia dan Skor Angket Motivasi

Kriteria Skor

Selalu (SL) 4

Sering (SR) 3

Kadang-kadang (KK) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Untuk membantu pemahaman siswa dalam mengisi angket maka dilakukan pendampingan dalam mengisi angket. Namun, pendamping tidak boleh mempengaruhi jawaban siswa.

2. Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) sudah terlaksana dengan baik. Peneti berperan sebagai guru yang menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) sedangkan yang melakukan observasi adalah salah satu mahasiswa semester VIIID program studi matematika UIN Mataram yaitu Siti Hadijah.

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan indikator yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno (dalam Iis Nurfitria Lestari: 2015) yaitu sebagai berikut :

a. Adanya kasrat dan keinginan untuk berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif42

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Pada Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Pendekaran Realistic Mathematics Education (RME)

42 Iis Nurfitria Lestari, “Pengaruh… hlm 53

No. Indikator Variabel Nomor Butir Pernyataan 1. Adanya hasrat dan

keinginan untuk berhasil

1, 2, 3 2. Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar

4, 5 3. Adanya harapan dan

cita-cita masa depan

6 4. Adanya penghargaan

dalam beajar

7, 8 5. Adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar

9, 10 6. Adanya lingkungan

belajar yang kondusif

11 Jumlah 11

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peritiwa yang sudah berlalu dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.43 Dengan metode ini, peneliti bermaksud untuk mendokumentasikan proses pengambilan data.

H. Tekhnik Analisis Data

Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Normalitas sebaran data menjadi suatu asumsi yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang akan dipakai dalam penganalisaan selanjutnya. Asumsi normalitas senantiasa disertakan dalam penelitian pendidkan karena erat kaitannya dengan sifat dari subjek/objek penelitian. Rumus yang dignakan dalam penelitian ini adalah Chi kuadrat, yaitu:

43Ibid…hlm.430

� = ∑ −

�=

keterangan :

� = Harga chi kuadrat

= Frekuensi yang diobservasi

= Frekuensi yang diharapkan

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah data yang mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika

ℎ� maka data berdistribusi normal dan apabila terjadi sebaliknya � ℎ� maka data tidak berdistribusi normal dengan taraf segnifikannya � = % . 44

b. Uji homogenitas

Dalam menguji kesamaan dua rata-rata, berulang kali diperlukan informasi tentang kesamaan variansi dari dua populasi agar proses pengajuan dapat dilakukan. Suatu distribusi dikatakan homogen bahwa pada taraf signifikan (� = % . Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika �ℎ� < �

maka data homogen dan jika �ℎ� maka data tidak homogen.

44 Alfira Mulya Astuti,. “Statistik Penelitian”, (Mataram, 2015) hlm.66

ℎ� = � �

� � �

c. Pengujian Hipotesis

Sebelum melakukan analisis hipotesis maka terlebih dahulu hipotesis dinyatakan dalam hipotesa statistic yang berbunyi “Ada Implikasi Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa”.

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka alat yang akan digunakan adalah analisis Independen Sample t-Test. Analisis Independen Sample t-Test dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Analisis akan dilakukan menggunakan rumus t-t-Test.

Rumus uji t sebagai berikut:

Separated Varians:

= �̅ − �̅̅̅̅

√�� +�

Polled Varians

� = ̅ − ̅

√ � − � � + � − � �� + � − � + �

Keterangan :

�̅ = rata-rata kelas setelah eksperimen

�̅ = rata-rata kelas sebelum eksperimen

� = varian gabungan kelas setelah eksperimen

� = varian gabungan kelas sebelum eksperimen

� = jumlah subjek kelas setelah eksperimen

� = jumlah subjek kelas sebelum eksperimen45

Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:

a. Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya sama atau tidak ?

b. Apakah varians rata-rata itu berasal dari dua sampel itu homogeny atau tidak ?

Berdasarkan dau hal tersebut, maka berikut ini diberikan petunjuk untuk memilih rumus t-test.

45 Ridwan, “Dasar-dasar Statistika, (bandung: Alfabeta, 2013) hlm. 194

1) Bila jumalah anggota sampel � = � dan varians homogens

� = � , maka dapat digunakan rumus t-tes, baik untuk separated maupun polled varians untuk mengetahui t table digunakan dk yang besarnya dk = � + � − .

2) Bila � ≠ � , varians homogen � = � dapat digunakan t- tes dengan polled varians. Besarnya dk = � + � − .

3) Bila � = � , varians tidak homogen � ≠ � dapat digunukan rumus separated varians mapun polled varians dengan dk = � − atau dk = � − . Jadi derajat kebebasan (dk) bukan dk = � + � − .

4) Bila � ≠ � , dan varians tidak homogen � ≠ � . Untuk ini digunakan rumus separated varian. Harga t sebagai pengganti harga t table dihitung dari selisih harga t table dengan dk = � − dan dk = � − , dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang kecil.46

kriteria hipotesis diterima pada taraf signifikan 5% adalah apabila hasil ℎ� > maka hipotesis penelitian diterima sedangkan apabila hasil ℎ� < maka hipotesis penelitian ditolak.

46Sugiyono “Statitika… hlm. 138-139.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas XI B MA Ishlaah Al-Ummah yang dimulai pada hari selasa, 14 juli 2020 sampai dengan hari sabtu, 18 juli 2020. Penelitian ini hanya memfokuskan ingin melihat apakah ada implikasi atau dampak Penerapan Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPS 1 (Putra) MA Ishlaah Al-Ummah.

Peneliti melakukan eksperimen atau perlakuan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) sebanyak 2 kali pertemuan sekaligus dengan mengobservasi peneliti dalam proses pembelajaran oleh saudari Siti Hadijah dan memberikan angket sebanyak 2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dilakukan pada hari selasa, 14 juli 2020, peneliti hanya melakukan perkenalan, menyampaikan tujuan penelitian dan membimbing siswa dalam pengisian angket motivasi belajar matematika sebelum eksperimen/perlakuan tanpa mempengaruhi jawaban mereka. Pertemuan kedua dilakukan pada hari rabu, 15 juli 2020, peneliti memberikan eksperimen/perlakuan dengan mengajarkan sistem persamaan

dua variabel dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME). Siswa diarahkan untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan kontekstual yang diberikan oleh peneliti. Kemudian peneiti memberikan waktu kepada siswa untuk menarik kesimpulan dari jawaban mereka, kemudian membandingkan jawaban siswa yang satu dengan yang lain. Setelah itu peneliti menyimpulkan keseluruhan hasil dari pembelajaran. diakhir pembelajaran, peneliti memberikan pekerjaan rumah yang bertujuan untuk melihat sampai mana pemahaman siswa dalam memahami materi dan ketertarikan belajar menggunakan pendekatan tersebut. Pertemuan ketiga dilakukan pada hari jum’at 17 juli 2020, peneliti meminta salah satu siswa untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis, kemudian disusul sama siswa yang memiliki jawaban yang berbeda.

Peneliti memberikan mereka waktu untuk menemukan dimana kekeliruan dijawaban mereka. Setelah mereka menyampaikan pendapat, peneliti menyimpulkan hasil dari masalah tersebut. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 kali, observer melakukan observasi terhadap peneliti selaku guru yang menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).Pertemuan keempat dilakukan pada hari sabtu 18 juli 2020, peneliti memberikan angket motivasi belajar matematika setelah eksperimen.

Berikut ini adalah hasil dari yang diperoleh dari penyebaran angket motivasi matematika sebelum dan sudah eksperimen pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Nilai Angket Motivasi Matematika Sebelum Dan Sudah Eksperimen No Absen Angket Sebelum

Eksperimen

Angket Setelah Eksperimen

1 62 85

2 62 82

3 61 80

4 64 86

5 70 77

6 71 77

7 57 83

8 61 84

9 68 72

10 79 91

11 51 94

12 59 92

13 55 96

14 60 92

15 56 90

16 55 97

17 59 89

Berdasarkan hasil angket motivasi sebelum dan sesudah eksperimen di atas, adapun deskripsi statistik motivasi belajar matematika siswa dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Motivasi Belajar Matematika Siswa

No Data Angket Sebelum

Eksperimen

Angket Setelah Eksperimen

1 Banyak data 17 17

2 Nilai max 79 96

3 Nilai min 50 72

4 Rata-rata 90.830 126.905

5 Varians 105.030 112.094

6 Simpangan baku 10.248 10.587

Berdasarkan data hasil dari angket motivasi sebelum dan sesudah perlakuan, diperoleh bahwa jumlah data pada angket sebelum dan angket sesudah perlakuan adalah sebanyak 17 siswa. Pada hasil angket motivasi sebelum perlakuan nilai tertinggi yaitu 79 dan nilai terendah yaitu 50, sedangkan pada hasil angket motivasi sesudah perlakuan, nilai tertinggi yaitu 96 dan nilai terendah yaitu 72. Rata-rata hasil angket motivasi sebelum perlakuan yaitu 90.83044983, sedangkan rata-rata hasil angket motivasi setelah perlakuan yaitu 126.9058823. Simpangan baku pada hasil angket motivasi sebelum perlakuan yaitu 10.24844664, sedangkan hasil angket motivasi sesudah perlakuan yaitu 10.58746648.

2. Analisis Data a. Uji Validitas

Sebelum instrumen angket motivasi diberikan kepada sampel penelitian, instrumen harus terlebih dahulu dilakukan validasi insrumen. Validitas instrumen ini dilakukan untuk mengetahui apakah butir angket yang dibuat tersebut layak atau tidak digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah hasil validasi instrumen dari validator.

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli

Nama Validator Kriteria

Syaharuddin, M.Si. Valid

Dr. Parhaini Andriani, M.Pd. Si. Valid b. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini, peneliti melakukan perhitungan secara manual. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji chi kuadrat (� ).

1) Data Kelas Angket Motivasi Sebelum Perlakuan

Sebelum melakukan perhitungan uji normalitas pada kelas angket motivasi sebelum perlakuan, terlebih dahulu perlu dilakukan beberapa perhitungan seperti menentukan kelas interval, batas kelas, , luas , dan frekuensi harapan.

Kelas interval diperoleh dari jumlah skor terendah dengan panjang kelas dan seterusnya. Pada digunakan untuk mencari luas . Nilai luas dapat dilihit pada tabel distribsi normal. Sedangkan pada frekuensi harapan diperoleh dengan mengalikan banyak responden dengan luas

.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai �ℎ� = . dan � = 27.587 dengan taraf signifikan � =

% maka �ℎ� . sehingga dapat disimpulan bahwa data di atas berdistribusi normal.

2) Data Kelas Angket Motivasi Setelah Perlakuan

Sebelum melakukan perhitungan uji normalitas pada kelas angket motivasi setelah perlakuan, terlebih dahulu perlu dilakukan beberapa perhitungan seperti menentukan kelas interval, batas kelas, , luas , dan frekuensi harapan.

Kelas interval diperoleh dari jumlah skor terendah dengan panjang kelas dan seterusnya. Pada digunakan untuk mencari luas . Nilai luas dapat dilihit pada tabel distribsi normal. Sedangkan pada frekuensi harapan diperoleh dengan mengalikan banyak responden dengan luas

.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai �ℎ� =0.505 dan

= 27.587 dengan taraf signifikan � = % maka

ℎ� . sehingga dapat disimpulan bahwa data di atas berdistribusi normal.

c. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas, telah diketahui bahwa data hasil angket sesudah dan sebelum perlakuan berdistribusi normal.

Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji F yang bertujuan untuk mengetahui apakah kedua data tersebut bersifat homogen atau tidak.

Uji homogenitas yang dilakukan pada data angket motivasi sebelum dan sesudah perlakuan. Sebelum melakukan uji homogenitas, terlebih dahulu mencari nilai varians dari kedua data angket motivasi terlebih dahulu dengan menggunakan rumus = ∑ �2 − ∑ � 2. Setelah nilai varians kedua data angket motivasi tersebut diketahui, maka selanjutnya menentukan varians terbesar dan terkecil, kemudian mencari nilai dari Fhitung dengan menggunakan rumus � �

� � � . Langkah selanjutnya mencari nilai Ftabel. Sebelum mencari nilai dari Ftabel tersebut, terlebih dahulu menentukan dk pembilang dan dk

penyebut, kemudian mencari nilai Ftabel.Untuk lebih jelasnya hasil pengujian homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Homogentitas Pada Angket Motivasi

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, bahwa pada taraf signifikan (� = % . Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika

ℎ� < � maka data homogen dan jika �ℎ� maka data tidak homogen. Karena �ℎ� < � yaitu

, < , maka dapat disimpulkan bahwa data angket motivasi sebelum dan sesudah bersifat homogen.

d. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji homogenitas varians, maka sampel untuk data angket motivasi dalam penelitian ini bersifat homogen dan � = �

Data Angket Motivasi Sebelum perlakuan

Angket Motivasi

Setelah perlakuan

N 17 17

Variansi (S2) 3816397 3816397

Fhitung 1,068

Ftabel 2,33

Kesimpulan Varians Homogen

sehingga digunakan rumus Polled Varians. Untuk hasil perhitungan uji hipotesis data angket motivasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Data Angket Motivasi Data Angket Motivasi

Sebelum Perlakuan

Angket Motivasi Sesudah perlakuan

N 17 17

Rata-rata

 

X 90,830 126,905

Varians (s2) 105.030 202,395

thitung 10,094

ttabel 2,042

Kesimpulan H0 dtolak dan H1 diterima

Karena ℎ� yaitu , , maka

hipotesis penelitian diterima. Itu berarti bahwa ada Pengaruh Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas IPS 1 MA Ishlaah Al- Ummah Tahun Pelajaran 2019/2020.

B. Pembahasan

Sebelum dilakukannya penelitian, peneliti mendapatkan informasi dari hasil observasi awal bahwa dilihat dari hasil belajar siswa pada tabel 1.1 motivasi belajar kelas XI IPS 1 lebih rendah dibandingkan kelas XI IPS 2.

Dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah. hal ini

menunjukkan pelajaran matematika membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. Pada penelitian ini, peneliti akan menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) untuk melihat pengaruhnya terhadap motivasi belajar matematika siswa.

Proses pengambilan datanya, peneliti melakukan eksperimen atau perlakuan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) sebanyak 2 kali pertemuan sekaligus dengan mengobservasi peneliti dalam proses pembelajaran oleh saudari Siti Hadijah dan memberikan angket sebanyak 2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dilakuakn pada hari selasa, 14 juli 2020, peneliti hanya melakukan perkenalan, menyampaikan tujuan penelitian dan membimbing siswa dalam pengisian angket motivasi belajar matematika sebelum eksperimen/perlakuan tanpa mempengaruhi jawaban mereka. Pertemuan kedua dilakukan pada hari rabu, 15 juli 2020, peneliti memberikan eksperimen/perlakuan dengan mengajarkan sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME). Siswa diarahkan untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan kontekstual yang diberikan oleh peneliti. Kemudian peneiti memberikan waktu kepada siswa untuk menarik kesimpulan dari jawaban mereka, kemudian membandingkan jawaban siswa yang satu dengan yang lain. Setelah itu peneliti menyimpulkan keseluruhan hasil dari pembelajaran. diakhir pembelajaran, peneliti memberikan pekerjaan rumah

yang bertujuan untuk melihat sampai mana pemahaman siswa dalam memahami materi dan ketertarikan belajar menggunakan pendekatan tersebut.

Pertemuan ketiga dilakukan pada hari jum’at 17 juli 2020, peneliti meminta salah satu siswa untuk menuliskan jawaban mereka di papan tulis, kemudian disusul sama siswa yang memiliki jawaban yang berbeda. Peneliti memberikan mereka waktu untuk menemukan dimana kekeliruan dijawaban mereka. Setelah mereka menyampaikan pendapat, peeliti menyimpulkan hasil dari masalah tersebut. Pertemuan keempat dilakukan pada hari sabtu 18 juli 2020, peneliti memberikan angket motivasi belajar matematika setelah eksperimen.

Selanjutnya peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan dua tahap, yaitu uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk mengukur apakah data yang diperoleh peneliti tersebut normal atau tidak digunakan rumus chi kuadrat � . Berdasarkan hasil perhitungan data angket motivasi sebelum eksperimen, nilai

ℎ� = . dan � = 27.587 dengan taraf signifikan � = % maka

ℎ� . sehingga dapat disimpulan bahwa data angket motivasi sebelum eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan hasil data angket motivasi sesudah eksperimen perhitungan nilai �ℎ� = . dan

= 27.587 dengan taraf signifikan � = % maka �ℎ� . sehingga dapat disimpulan bahwa data angket motivasi sesudah eksperimen berdistribusi normal. Untuk mengukur data tersebut apakah homogen atau tidak

peneliti menggunakan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan data angket sebelum dan sesudah eksperimen, bahwa pada taraf signifikan (� = % , Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika �ℎ� < � maka data homogen dan jika �ℎ� maka data tidak homogen. Karena

ℎ� < � yaitu , < , maka dapat disimpulkan bahwa data angket motivasi sebelum dan sesudah bersifat homogen. Uji normalitas dan homogenitas peneliti menggunakan dua cara yaitu dengan bantuan Microsoftexel dan secara manual. Dimana, hasil yang diperoleh antara Microsoft exel dan manual adalah sama yaitu pada angket motivasi memiliki data yang terdistribusi normal dan varians-varians data tersebut homogen.

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, selanjutnya peneliti melakukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji hipotesis pada data angket motivasi diperoleh nilai = , dan nilai ℎ� = , maka

ℎ� sehingga hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah hipotesis penelitian diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas XI IPS 1 (Putra) MA Ishlaah Al-Ummah tahun pelajaran 2019/2020.

Penelitian tentang model pembelajaran penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) yang dilakukan oleh peneliti dalam pembelajaran matematika mengungkapkan bahwa adanya pengaruh penerapan

pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) terhadap motivasi belajar matematika siswa sesuai dengan permasalahan yang diungkapkan dalam latar belakang. Dari permasalahan itulah guru harus mempunyai kemampuan untuk mengelola pembelajaran salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME). Hasil observasi peneliti dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) berjalan dengan baik dan semestinya. Dalam penelitian ini, dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) terlihat bahwa di dalam kelas siswa lebih meningkatkan perhatiannya dalam pembelajaran.

Belajar menggunakan pendekataran Realistic Mathematics Education (RME) membuat siswa lebih aktif dalam menemukan penyelesaian dari masalah yang diberikan oleh guru. Siswa juga belajar tentang penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan belajar tentang kegunaan matematika untuk masa mendatang. Hal ini membuat siswa menjadi senang dan termotivasi dalam belajar. Menurut Freundenthal pendidikan matematika realistik adalah matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran.47 Hal ini memudahkan siswa memahami materi karena mereka mengerjakan soal menggunakan cara mereka sendiri ditambah lagi soal yang diberikan berkaitan

47 Zakarsyi Wahyudin, “Penelitian…hal 40

dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa yang dulu beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dimengerti dan tidak ada dikehidupan sehari-hari, sekarang ketika siswa belajar menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), siswa lebih mudah memahami materi dan mengetahui penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Adanya pendekatan rme membuat siswa termotivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar.

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Pupuh Fatrohman dan Sobry Sutikno bahwa motivasi diartikan sebagai daya penggerak di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi tercapainya tujuan tertentu.48

48 Pupuh Fatrohman dan Sobry Sutikno, “Strategi... hal 19

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas IPS 1 MA Ishlaah Al-Ummah Tahun Pelajaran 2019/2020.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Siswa diharapkan harus lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dan mampu bersosialisasi dengan orang lain atau teman-temannya serta lebih memahami materi pelajaran yang dipelajari dengan baik.

2. Guru diharapkan dapat melaksanakan proses pembelajaran yang lebih aktif, efektif dan efisien dan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).

3. Peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dapat mengembangkan model

pembelajaran ini pada saat proses belajar mengajar, baik pada pelajaran matematika maupun pelajaran lain.

Daftar Pustaka

Astuti. “penerapan realistic mathematics education (RME) meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SD”, jurnal pendidikan matematika. Vol. 1 No. 1. Mei 2018. Hlm 53 Astuti, Alfira Mulya. “Statistik Penelitian”, (Mataram, 2015)

Departemen Agama RI, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan ( Jakarta: direktorat Jendral Pendidikan Islam , 2006)

Hakim, Lukman “Manajeme Pendidikan”, (Yogyakarta: Genta Press, 2008),

Isrok’atun & Amelia Rosmala, “Model Pembelajaran Matematika.” (Jakarta: Bumi Aksara, 2018),

Kurniawati, Ana. “Aplikasi Pendekatan Pembelajaran Individual Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Difabel (Tunanetra) di MAN Maguwoharjo”, Jurnal Citizenship, Vol. 3 No. 1 juli 2013.

Lestari, Iis Nurfitria. “pengaruh metode permainan terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas II SDN plebengan”

(Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta: 2015) hlm. 50

Dokumen terkait