BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 39-49
H. Teknik Pengolahan dan Analisis data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Dengan data kuantitatif beralasan bahwa metode pembiasaan dan penanaman nilai-nilai agama islam dapat diukur dalam bentuk angka, sehingga memungkinkan digunakan teknik analisis statistic.
Untuk mengetahui penelitian yang benar dan valid diperlukan analisis data yang valid. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data dalam bentuk angka-angka yang dihasilkan melalui rumus statistic dan pengolahan- pengolahan data yang akan diperoleh kesimpulan angka, table dan sebagainya.
Dalam penelitian kuantitatif, kegiatan ini dengan mengelompokkan data berdasarkan variabel, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan guna menjawab rumusan masalah yang ada, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang diperoleh
18Hartono, Analisis Item Instrumen (Cet. I; Pekanbaru Riau: Zanafa Publishing, 2015),h.
109.
19Hartono, Analisis Item Instrumen, h. 134.
dalam penelitian ini akan dianalisis dengan teknik statistic deskriptif dan statistic inferensial.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Agus Riyanto analisis deksriptif ialah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok. Tujuan analisis deksriptif untuk membuat gambaran secara sistematis data yang factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti.20 Adapun langkah-langkah untuk analisis data statistic deksriptif adalah :
a. Tabel distribusi frekuensi
1) Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar 2) Menentukan jangkauan (range) dari data
3) Jangkauan = Data terbesar - data terkecil.
4) Menentukan panjang interval kelas
Panjang interval kelas (i) =
5) Menetukan batas bawah kelas pertama
Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data terkecil yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.
b. Menghitung rata-rata skor (Mean)
̅ ∑
∑ Keterangan:
̅ :Mean untuk data bergolongan
20Agus Riyanto, Statistik Deskriptif untuk Kesehatan (Cet. I; Yogyakarta: Nuha Medika, 2013),h. 105
∑ :Jumlah frekuensi :skor yang diperoleh
c. Menghitung nilai standar deviasi
√∑ ̅ Keterangan:
: standar deviasi : masing-masing data
̅ : rata-rata : jumlah sampel
a. Persentase (%) nilai rata-rata
Keterangan:
P : Angka persentase
f : Frekuensi yang dicari persentasenya N : Jumlah responden21
e. Kategori
Selanjutnya untuk kategori hasil belajar menggunakan rumus kategori sebagai berikut:
21Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Cet, XIII; Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2014), h. 130.
Nilai perolehan tertinggi dikurangi dengan nilai perolehan terendah di bagi dengan jumlah kategori. Jumlah kategori di tentukan berdasarkan jumlah pilihan (Option).
Kategorisasi Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
No. Interval Kategori
1 51 – 58 Rendah
2 59 – 66 Sedang
3 67 – 74 Tinggi
Kategorisasi Penerapan Motivasi Belajar Peserta Didik
No. Interval Kategori
1 44 – 48 Rendah
2 49 – 53 Sedang
3 54 – 58 Tinggi
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistic inferensial digunakan untuk menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapa metode diskusi terhadap motivasi belajar Akidah Akhlak di Mts Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep, sekaligus untuk melihat besar kecilnya hubungan variabel X terhadap variabel Y.
a) Analisis Regresi Sederhana
Regresi linear sederhana memperkirakan satu variabel terikat berdasarkan satu variabel bebas. Variabel terikat diberi notasi Y dan variabel bebas diberi notasi X, sehingga bentuk yang dicari adalah regresi Y atas X.
Dengan menggunakan persamaan:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Nilai yang diprediksikan a = Koefisien regresi X b = Koefisien regresi Y
X = Nilai variable independen.22
Untuk koefisien-koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan rumus:
a = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
b = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
X = Nilai Variabel Independen Y = Nilai variabel dependen a = Koefisien regresi a b = Koefisien regresi b n = Jumlah sampel 1) Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan apakah data-data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan rumus Chi- kuadrat yang dirumuskan sebgai berikut:
X2hitung = ∑( – ) Keterangan :
X2 = Nilai Chi-kuadrat Hitung fo = Frekuensi hasil pengamatan fh = Frekuensi harapan
22Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantiatif, Kualiatif, dan R&D, h. 262.
Kriteria pengujian normal bila X2hitung lebih kecil dari X2tabel, sementara X2tabel diperoleh dari daftar X2 dengan dk = (k-1) pada taraf signifikan α = 0,05.
2) Uji Linearitas (Kelinieran Persamaan Regresi)
Uji lineritas adalah uji yang memastikan apakah ata yang kita miliki sesuai dengan garis linear atau tidak. Uji linearitas digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah sifat linear antara dua variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang ada. Rumus uji linearitas adalah sebagai berikut:
Dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan pembilang n-1 serta derajat kebebasan penyebut n-1, maka jika diperoleh berarti data linear.23
3) Uji Signifikan (Uji-t)
Uji t ini digunakan untuk menguji dan mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan metode diskusi terhadap motivasi belajar Akidah akhlak di Mts Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep. Sebelum dilanjutkan dengan menguji yang telah ditentukan maka terlebih dahulu dicari kesalahan baku regresi dan kesalahan baku koefisien b (penduga b) sebagai berikut:
a) Untuk regresi, kesalahan bakunya dirumuskan:
√∑ – ∑ ∑
b) Untuk koefisien regresi b (penduga b) kesalahan bakunya dirumuskan:
=
√ – ∑
23Ridwuan, Dasar-dasar Statistika (Cet. VIII; Bandung: Alpabeta, 2010), h. 205.
4) Penguji Hipotesis
1) Menentukan formulasi hipotesis
: = 0 (Tidak ada pengaruh X terhadap Y) : ≠ (Ada pengaruh X terhadap Y)
2) Menentukan tarat nyata ( dan nilai α = 5 ⁄ = 0,025
3) Menentukan nilai
Keterangan:
t= t hitung/hasil regresi
= Simpangan baku kesalahan baku.24
24M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2 Statistik Inferensial (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 227.
56 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah jawaban dari rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya yang dapat menuangkan hipotesis. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak terhadap motivasi belajar peserta didik di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep dengan jumlah populasi sampel 193 peserta didik, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Negeri Ma’rang Kabupaten Pangkep
Hasil analisis data pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak dengan jumlah sampel 39 orang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Hasil Skor Angket Metode Diskusi Responden Skor
Responden I 69 Responden 2 57 Responden 3 62 Responden 4 53 Responden 5 71 Responden 6 60 Responden 7 71 Responden 8 67
Responden 9 69 Responden 10 72 Responden 11 71 Responden 12 73 Responden 13 70 Responden 14 57 Responden 15 69 Responden 16 74 Responden 17 70 Responden 18 58 Responden 19 69 Responden 20 51 Responden 21 58 Responden 22 57 Responden 23 60 Responden 24 55 Responden 25 60 Responden 26 58 Responden 27 69 Responden 28 59 Responden 29 63 Responden 30 53 Responden 31 67 Responden 32 58 Responden 33 66 Responden 34 52
Responden 35 64 Responden 36 55 Responden 37 63 Responden 38 68 Responden 39 61
Dari tabel di atas dapat dilihat perolehan skor angket pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak yaitu responden pertama memperoleh skor 69, responden 2 skor 57, responden 3 skor 62, responden 4 skor 53, responden 5 skor 71, responden 6 skor 60, responden 7 skor 71, responden 8 skor 67, responden 9 skor 69, responden 10 skor 72, responden 11 skor 71, responden 12 skor 73, responden 13 skor 70, responden 14 skor 57, responden 15 skor 69, responden 16 skor 74, responden 17 skor 70, responden 18 skor 58, responden 19 skor 69, responden 20 skor 51, responden 21 skor 58, responden 22 skor 57, responden 23 skor 60, responden 24 skor 55, responden 25 skor 60, responden 26 skor 58, responden 27 skor 69, responden 28 skor 59, responden 29 skor 63, responden 30 skor 53, responden 31 skor 67, responden 32 skor 58, responden 33 skor 66, responden 34 skor 52, responden 35 skor 64, responden 36 skor 55, responden 37 skor 63, responden 38 skor 68, responden 39 skor 61.
Tabel 4.2
Hasil Angket Metode Diskusi Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Varian ce
MetodeDiskusi 39 23 51 74 63,05 6,665 44,41
8 Valid N
(listwise) 39
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai range hasil angket pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak sebesar 23, Nilai maksimum dari hasil angket pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak yaitu 74. Sedangkan nilai minimum adalah terendah dari hasil angket pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak sebesar 51.
Rata-rata (mean) merupakan ukuran pusat data yang paling sering digunakan. Dalam hal ini rata-rata yang diperoleh sebesar 63,05 untuk pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak. Selain itu, diperoleh juga standar deviasi dimana standar deviasi merupakan suatu ukuran yang menggambarkan tingkat penyebaran data dari nilai rata-rata sebesar 6,665 dengan varians sebesar 44,418 untuk pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak.
Selanjutnya, untuk melihat bagaimana kategorisasi pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak, maka peneliti membuatnya dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus kategori sebagai berikut:
Rumus kategori =
=
= 7,66
Dibulatkan menjadi 8.
Tabel 4.3
Kategorisasi Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
No. Interval Kategori Frekuensi Presentase
1 51 – 58 Rendah 13 33,33%
2 59 – 66 Sedang 10 25,64%
3 67 – 74 Tinggi 16 41,02%
Total 39 100%
Adapun jawaban dari responden dalam pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak dapat dibagi menjadi 3 yaitu, rendah, sedang, dan tinggi. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 13 orang peserta didik yang berada pada kategori rendah (33,33%), 10 orang peserta didik yang berada pada kategori sedang (25,64%) dan 16 orang peserta didik yang berada pada kategori tinggi (41,02%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa, kecenderungan variabel pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 16 orang peserta didik dengan persentase (41,02%).
2. Motivasi Belajar Peserta Didik di MTs Negeri Ma’rang Kabupaten Pangkep
Tabel 4.4
Hasil Skor Angket Motivasi Belajar Peserta Didik Responden Skor
Responden I
55 Responden 2
55 Responden 3
53 Responden 4
56 Responden 5
47 Responden 6
54 Responden 7
50 Responden 8
55 Responden 9
54 Responden 10
58 Responden 11
51 Responden 12
58 Responden 13
54 Responden 14
53
Responden 15 49 Responden 16
53 Responden 17
62 Responden 18
45 Responden 19
57 Responden 20
57 Responden 21
52 Responden 22
59 Responden 23
53 Responden 24
54 Responden 25
53 Responden 26
53 Responden 27
56 Responden 28
52 Responden 29
54 Responden 30
51 Responden 31
55 Responden 32
53 Responden 33
55 Responden 34
54 Responden 35
50 Responden 36
55 Responden 37
51 Responden 38
54 Responden 39
53
Dari tabel di atas dapat dilihat perolehan skor angket Motivasi Belajar Peserta Didik di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep yaitu responden pertama memperoleh skor 55, responden 2 skor 53, responden 3 skor 53, responden 4 skor 56, responden 5 skor 47, responden 6 skor 54, responden 7 skor
50, responden 8 skor 55, responden 9 skor 54, responden 10 skor 58, responden 11 skor 51, responden 12 skor 58, responden 13 skor 54, responden 14 skor 53, responden 15 skor 49, responden 16 skor 53, responden 17 skor 62, responden 18 skor 45, responden 19 skor 57, responden 20 skor 57, responden 21 skor 52, responden 22 skor 59, responden 23 skor 53, responden 24 skor 54, responden 25 skor 53, responden 26 skor 53, responden 27 skor 56, responden 28 skor 52, responden 29 skor 54, responden 30 skor 51, responden 31 skor 55, responden 32 skor 53, responden 33 skor 55, responden 34 skor 54, responden 35 skor 50, responden 36 skor 55, responden 37 skor 51, responden 38 skor 54, responden 39 skor 53.
Berikut ini adalah tabel hasil analisis deskriptif untuk motivasi belajar peserta didik di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep dengan jumlah sampel 39 peserta didik sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Angket Motivasi Belajar Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Varian ce
MotivasiBelajar 39 14 44 58 53,15 2,423 5,870
Valid N
(listwise) 39
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai range hasil angket motivasi belajar peserta didik sebesar 14, Nilai maksimum dari hasil angket motivasi belajar peserta didik yaitu 58, sedangkan nilai minimum adalah nilai terendah dari hasil angket motivasi belajar peserta didik sebesar 44.
Rata-rata (mean) merupakan ukuran pusat data yang paling sering digunakan. Dalam hal ini rata-rata yang diperoleh sebesar 53,15 untuk motivasi belajar peserta didik. Selain itu, diperoleh juga standar deviasi dimana standar deviasi merupakan suatu ukuran yang menggambarkan tingkat penyebaran data dari nilai rata-rata sebesar 2,423 dengan varians sebesar 5,870 untuk motivasi belajar peserta didik.
Rumus kategori =
=
=
4,66dibulatkan menjadi 5
Tabel 4.6
Kategorisasi Penerapan Motivasi Belajar Peserta Didik No. Interval Kategori Frekuensi Presentase
1 44 – 48 Rendah 2 5,12%
2 49 – 53 Sedang 16 41,02%
3 54 – 58 Tinggi 21 53,84%
Total 39 100%
Adapun jawaban dari responden dalam kategori motivasi belajar peserta didik dapat dibagi menjadi 3 yaitu, rendah, sedang, dan tinggi. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 2 orang peserta didik dengan motivasi belajar berada pada kategori rendah (5,12%), 16 orang peserta didik yang motivasi belajarnya berada pada kategori sedang (41,02%) dan 21 orang peserta didik yang motivasi belajarnya berada pada kategori tinggi (53,84%). Jadi dapat disimpulkan bahwa, kecenderungan variabel motivasi belajar peserta didik berada pada kategori tinggi yaitu 21 orang peserta didik dengan presentase (53,84%).
3. Pengaruh Metode Diskusi dalam Pembelajaran Akidah Akhlak terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik di MTs Negeri Ma’rang Kabupaten Pangkep
Pada bagian ini dikhususkan untuk menjawab rumusan masalah ketiga yaitu ada tidaknya pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak terhadap motivasi belajar peserta didik di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep. Pengelolahan data X (pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak) dengan Y (motivasi belajar peserta didik) untuk melihat besar kecilnya sumbangan (konstribusi) variabel X terhadap variabel Y tersebut. Jenis analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak terhadap motivasi belajar peserta didik di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep. Dapat diketahui dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hal ini digunakan untuk menarik kesimpulan yang berlaku pada populasi sampel.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengatasi apakah penelitian yang dilakukan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas juga bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak. Dalam melakukan uji normalitas ini, digunakan pengujian normalitas Kolmogorov Smirnow Z dengan Unstandardized Residual dimana termasuk dari bagian uji syarat sebelum dilakukannya analisis regresi. Uji normalitas ini menggunakan taraf signifikansi 0,05. Jika angka signifikansi (sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Jika angka signifikansi (sig) > 0,05 maka data berdistribusi normal. Dalam uji normalitas ini yang di uji adalah nilai residualnya
karena yang di uji adalah asumsi normal dalam regresi bukan normalitas variabel secara terpisah.
Tabel 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 39
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 2,34464504 Most Extreme Differences
Absolute ,170
Positive ,076
Negative -,170
Kolmogorov-Smirnov Z 1,062
Asymp. Sig. (2-tailed) ,209
Berdasarkan tabel 4.4 dari hasil output SPSS di atas, pengujian normalitas dilakukan pada pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak terhadap motivasi belajar peserta didik dengan taraf signifikan yang ditetapkan adalah = 0,05. Berdasarkan hasil pengolahan dengan SPSS 21.0 pada dua variabel yaitu pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak terhadap motivasi belajar peserta didik pada kolom kedua (Unstandardized residual) diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov z sebesar 1,062 dan Asymp. Sig. Adalah 209 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak dan motivasi belajar peserta didik berdistribusi normal karena sig. Lebih besar dari taraf sig. Yang telah ditetapkan (0,209 >
0,05).
b. Uji Linearitas
Linearitas adalah sifat hubungan antara dua variabel. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang
linear secara signifikan atau tidak. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis kortelasi ataupun regresi linear. Pengujian linearitas persamaan regresi ditentukan berdasarkan Anova Table menggunakan SPSS 21.0.
Kesimpulan hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.8 ANOVA Table
Berdasarkan hasil uji linerialitas pada ouput anova table di atas, diketahui bahwa nilai sig. Deviation from linearity sebesar 0,629 klarena nilai sig. 0,629 >
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak terhadap motivasi belajar peserta didik berupa garis linear.
c. Uji Persamaan Regresi Linear
Regresi linear adalah metode statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel faktor penyebab (X) terhadap variabel akibatnya (Y).
Tabel 4.9
No. Res X Y XY X² Y²
1 69 55 3795 4761 3025
2 57 55 3078 3249 2916
3 62 53 3286 3844 2809
4 53 56 2862 2809 2916
Sum of Squares Df Mean Square
F Sig.
Metode Diskusi *
Motivasi Belajar
Between Groups
(Combined) 385,128 9 42,792 ,953 ,497 Linearity 107,271 1 107,271 2,388 ,133 Deviation
from Linearity
277,856 8 34,732 ,773 ,629
Within Groups 1302,770 29 44,923
Total 1687,897 38
5 71 47 3834 5041 2916
6 60 54 3180 3600 2809
7 71 50 3550 5041 2500
8 67 55 3685 4489 3025
9 69 54 3795 4761 3025
10 72 58 4032 5184 3136
11 71 51 3834 5041 2916
12 73 58 4234 5329 3364
13 70 54 3710 4900 2809
14 57 53 3021 3249 2809
15 69 49 3588 4761 2704
16 74 53 3922 5476 2809
17 70 62 3920 4900 3136
18 58 45 2552 3364 1936
19 69 57 3795 4761 3025
20 51 57 2856 2601 3136
21 58 52 3016 3364 2704
22 57 59 3135 3249 3025
23 60 53 2880 3600 2304
24 55 54 2860 3025 2704
25 60 53 3120 3600 2704
26 58 53 3016 3364 2704
27 69 56 3726 4761 2916
28 59 52 3068 3481 2704
29 63 54 3276 3969 2704
30 53 51 2703 2809 2601
31 67 55 3551 4489 2809
32 58 53 3016 3364 2704
33 66 55 3630 4356 3025
34 52 54 2808 2704 2916
35 64 50 3328 4096 2704
36 55 55 3080 3025 3136
37 63 51 3213 3969 2601
38 68 54 3672 4624 2916
39 61 53 3233 3721 2809
Jumlah 2459 2093 130860 156731 107386
Tabel 4.10 Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 47,375 3,666 12,921 ,000
Metode Diskusi ,592 ,158 ,252 1,585 ,022
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar
H0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
H1 : Adanya pengaruh positif variabel X terhadap variabel Y.
Berdasarkan tabel 4.12 dari hasil output SPSS di atas, konstanta dan koefisien persamaan regresi linear diperoleh dari kolom B, sehingga persamaan regresi Y = 47,375 + 0,592 X. Maksud dari persamaan tersebut adalah ketika pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak (X) mengalami kenaikan satu satuan, maka motivasi belajar peserta didik akan bertambah 0,592 satuan, dan apabila terjadi penurunan satu satuan pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak maka motivasi belajar peserta didik akan berkurang sebesar 0,592 satuan. Koefisien bernilai positif berarti hubungan antara pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak terhadap motivasi belajar peserta didik semakin meningkat. Kemudian nilai X didapat dari hasil jumlah item dikali jumlah skor (20 × 4 = 80), jadi:
Y = 47,375 + 0,592 X Y = 47,375 + 0,592 (80) Y = 47,375 + 47,36 Y = 94,735
Jadi, jumlah variabel terikat atau nilai duga Y adalah 94,735. Artinya jika nilai X mencapai skor 80, maka akan diperdiksikan bahwa pengaruh metode
diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak terhadap motivasi belajar peserta didik di MTs Negeri Ma‟rang kabupaten Pangkep adalah 94,735.
Hasil analisis diperoleh t hitung = 1,585 dan p-value = 0,022/2 = 0,01 <
0,05 hal ini berarti Ho ditolak. Dengan demikian, “pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak berpengaruh positif terhadap motivasi belajar peserta didik.
d. Uji Signifikansi Regresi
Tabel 4.11
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 14,177 1 14,177 2,511 ,022b
Residual 208,900 37 5,646
Total 223,077 38
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar b. Predictors: (Constant), Metode Diskusi
Hipotesis Statistik:
H0 : ß = 0 (regsi berarti) H1 : ß = 0 (regresi tak berarti)
Berdasarkan tabel 4.13 dari hasil output SPSS di atas, uji signifikansi regresi persamaan garis regresi diperoleh dari baris regression kolom ke-5, yaitu F hitung (b/a) = 2,511 dan p-value = 0,022 < 0,05 atau H0 ditolak. Dengan demikian regresi Y dan X signifikansi atau pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak berpegaruh terhadap motivasi belajar peserta didik.
e. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi X dan Y
Tabel 4.12 Model Summaryb
Model R R
Squar e
Adjust ed R Squar e
Std.
Error of the Estimate
Change Statistics R
Square Change
F Change
df1 df2 Sig. F Change
1 ,252
a ,064 ,638 2,376 ,064 2,511 1 37 ,022
a. Predictors: (Constant), x
Hipotesis Statistik:
H0 : ƿ = 0 H1 : ƿ ≠ 0
Berdasarkan tabel 4.14 dari hasil output SPSS di atas, uji signifikansi koefisien korelasi diperoleh dari tabel Model Summary, terlihat pada baris pertama koefisien korelasi (rxy) = 0,252 dan F hitung (F change) = 2,511. Dengan demikian, korelasi dan Y adalah signifikan. Sedangkan koefisisen determinasi yaitu adjusted R square = 0,638, yang mengandung makna bahwa 63,8% (didapat dari 0,638 × 100%) motivasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak. Artinya, pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak, berkontribusi besar 63,8% terhadap motivasi belajar peserta didik kelas VIII di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep dan sisanya 36,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan akan dikemukakan penelitian yang didapatkan. Pengaruh Metode Diskusi dalam Pembelajaran Akidah Akhlak terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep dikatakan baik, karena mampu meningkatkan motivasi
belajar belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat pada analisis deskriptif berikut ini.
1. Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Akidah Akhlak Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap Pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak dengan responden yang berjumlah 39 peserta didik dari 193 populasi dari penelitian ini dengan menggunakan instrumen skala pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak yang terdiri dari 20 pernyataan, maka diperoleh nilai maksimal dari analisis 74 dan nilai minimum berjumlah 51.
Sehingga dapat digambarkan bahwa terdapat 13 responden pada kategori rendah dengan presentase 33,33% dan 10 responden dengan kategori sedang dengan presentase 25,64% sedangkan 16 responden kategori tinggi dengan nilai presentase 41,02%. Jadi, pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran akidah akhlak kelas VIII di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep terletak pada kategori tinggi dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 63,05.
Pada hasil analisis penerapan metode diskusi dalam pebelajaran akidah akhlak di MTs Negeri Pangkep berada pada kategori tinggi disebabkan beberapa indikator yaitu aktivitas yang dilakukan peserta didik secara bersama-sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pendidik.
2. Motivasi Belajar Peserta Didik di MTs Negeri Ma’rang Kabupaten Pangkep.
Meskipun para ahli memberikan definisi yang berbeda-beda tentang motivasi dan berbagai perbedaan definisi tersebut namun esensinya menuju pada maksud yang sama. Dari beberapa pengertian motivasi, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan motivasi adalah keseluruhan daya penggerak yang terdapat di dalam diri seseorang yang mampu mendorong dan mengarahkan, serta
menimbulkan rangsangan untuk melakukan tindakan atau perilaku demi mewujudkan atau mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam pengertian yang luas, motivasi belajar merupakan kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yaitu belajar. Peserta didik yang mempunyai motivasi belajar cenderung menghargai dan menikmati belajar dengan senang hati. Mereka seakan-akan mempunyai prinsip belajar sepanjang hidup, selalu tertarik untuk menambah wawasan pengetahuan dengan berbagai cara. Mereka memiliki bakat alami untuk melakukan hal tersebut, karena rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu di sekitarnya sangat besar. Peserta didik kan melakukan suatu proses belajar berapapun beratnya jika ia mempunyai motivasi yang tinggi. Motivasi belajar sangat penting untuk mengembangkan potensi-potensi yang terdapat pada diripeserta didik dalam bidang-bidang tertentu.
Mempunyai motivasi diridan keinginan untuk belajar merupakan permasalahan kritis bagi keberhasilan anak-anak di masa depan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta didik kelas VIII mengenai motivasi belajar dengan responden yang berjumlah 39 orang dengan menggunakan instrumen skala motivasi belajar peserta didik yang terdiri dari 20 pernyataan, maka diperoleh nilai maksimum dari analisis deskriptif 58 dan nilai minumum 44.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut, dengan 39 peserta didik sebagai sampel, 2 orang responden berada pada kategori rendah dengan presentase 5,12%. 16 orang responden berada pada kategori sedang dengan presentase 41,02% dan 21 orang responden pada kategori tinggi dengan presentase 53,84%.
Berdasarkan nilai rata-rata motivasi belajar peserta didik kelas VIII di MTs Negeri Ma‟rang Kabupaten Pangkep berada pada kategori tinggi. Motivasi belajar peserta didik berada pada kategori tinggi, disebabkan beberapa indikator yaitu keinginan