BAB IV: PENAFSIRAN AYAT-AYAT ISRÂILIYYÂT DALAM
B. Isrâiliyyât dalam Tafsir Ibnu Katsîr dan Al-Khâzin
Di dalam tafsir Ibnu Katsîr dan tafsir al-Khâzin terdapat Isrâiliyyât mengenai Harut dan Marut, dimana kisah di dalamnya terdapat suatu keganjalan. Setelah kita paparkan diatas dari kedua penafsiran, di sini penulis akan menunjukan beberapa uraian atau kutipan yang menunjukan keisrâiliyyâtannya dalam kisah Harut dan Marut yang terdapat dalam kedua penafsiran tersebut.
Berikut adalah uraian Isrâiliyyât kisah yang terdapat dalam tafsir Ibnu Katsîr:
1. Allah mengutus dua malaikat dengan syahwat ke bumi
هٌف اوعقو امٌف ، ملاسلا هٌلع ، مدآ دعب نم سانلا عقو امل نم
اذه ، بر اٌ : ءامسلا ًف ةكئلاملا تلاق ، للهاب رفكلاو ًصاعملا اوعقو امٌف اوعقو دق ، كتعاطو كتدابعل مهتقلخ امنإ يذلا ملاعلا انزلاو ، مارحلا لاملا لكأو سفنلا لتقو رفكلا اوبكرو هٌف ، مهنورذعٌ لاو ، مهٌلع نوعدٌ اولعجف . رمخلا برشو ةقرسلاو
27 Abu al-Hasan n „Alau Ad-Din „Ali bin Muhammad bin Ibrahim bin „Umar bin
Khalil al-Syaihi, al-Khâzin, Lubabu at-Ta‟wil Fi Ma‟ani al-Tanzil (Libanon: Dar Al-Khotob Al-Ilmiyah, 2004), Jilid I, h. 67
بٌغ ًف مهنإ : لٌقف نم مكنم اوراتخا : مهل لٌقف . مهورذعٌ ملف .
. تورامو توراه اوراتخاف . امهاهنأو امهرمآ ، نٌكلم مكلضفأ الله امهرمأو ، مدآ ًنب تاوهش امهل لعجو ، ضرلأا ىلإ اطبهأف لكأو مارحلا سفنلا لتق نع اٌهنو ، ائٌش هب اكرشٌ لاو هادبعٌ نأ رشو ةقرسلاو انزلا نعو ، مارحلا لاملا ًف اثبلف . رمخلا ب
سٌردإ نامز ًف كلذو قحلاب سانلا نٌب نامكحٌ انامز ضرلأا ملاسلا هٌلع .
28Kisah ini adalah isrâîliyyât berdasarkan “Isrâîliyyât Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an”,29 kisah ini banyak terdapat dalam tafsir Ibnu Katsir dimana ia menyantum kan begitu banyak riwayat akan tetapi beliau pun menerangkan bahwa riwayat ini berstatus tidak shahih.
Dimana seorang malaikat yang mengetahui bahwa keadaan dibumi, bahwasannya manusia pada saat itu melakukan hal-hal tercela seperti berzina, mencuri, meminum khamar, bunuh diri, dan memakan harta yang haram. Lalu dipilihan dua malaikat dengan di beri syhawat oleh Allah. Tujuannya untuk meluruskan apa yang ada di bumi dan kembali ke jalan-Nya.
Jika melihat kisah ini penulis meragukan dengan sifat kemalaikatannya. Dimana kita tahu bahwa malaikat itu suci dan terjaga dari dosa. Hal ini menunjukkan bahwa malaikat begitu buruk dan sama saja dengan manusia bila ia terdapat syahwat.
28 Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur‟an al-Adzim, Jilid I, h. 357
29 Mujahidn Muahyan, Isrâiliyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an; Kritik
Nalar Penafsiran Al-Qur‟an, (Depok : Keira Publising, 2014), hal. 210
110
2. Harut dan Marut merayu Zahrah
ًف ةرهزلا نسحك ءاسنلا ًف اهنسح ةأرما نامزلا كلذ ًفو اهادارأو لوقلا ًف اهل اعضخف اهٌلع اٌتأ امهنأو ، بكاوكلا رئاس اهلاأسف ، اهنٌد ىلعو اهرمأ ىلع انوكٌ نأ لاإ تبأف اهسفن ىلع لا : لااقف . هدبعأ اذه : تلاقف امنص امهل تجرخأف ، اهنٌد نع ةجاح اهٌلع اٌتأ مث . الله ءاش ام اربغف ابهذف . اذه ةدابع ًف انل اهٌلع اٌتأ مث ، ابهذف . كلذ لثم تلعفف ، اهسفن ىلع اهادارأف منصلا ادبعٌ نأ اٌبأ دق امهنأ تأر املف ، اهسفن ىلع اهادوارف اذه ادبعت نأ امإ : ثلاثلا للاخلا ىدحإ اراتخا : امهل تلاق لاتقت نأ امإو ، منصلا . رمخلا اذه ابرشت نأ امإو ، سفنلا هذه
ابرشف . رمخلا برش اذه نوهأو ، ًغبنٌ لا اذه لك : لااقف ناسنلإا ربخٌ نأ اٌشخف ، ةأرملا اعقاوف امهٌف تذخأف رمخلا نم هٌف اعقو ام املعو ركسلا امهنع بهذ املف هلاتقف امهنع اعٌطتسٌ ملف ، ءامسلا ىلإ ادعصٌ نأ ادارأ ةئٌطخلا
30
Riwayat ini adalah isrâîliyyât berdasarkan buku
“Isrâîliyyât Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an”.
31Dimana ketika dua malaikat turun ke bumi, ia bertemu dengan seorang wanita yang bernama Zahrah, lalu dua malaikat tersebut merayu Zurhah, akan tetapi ia menolak kecuali mereka mengikuti agama yang di anutnya. Maka wanita itu memberi tiga pilihan diantaranya adalah menyembah berhala, membunuh orang atau meminum khamar. Awalnya mereka menolak hingga mereka memilih meminum khamar dan berbuat zina. Sampai mereka membunuh seseorang dikarena mereka merasa takut akan perbuatannya diketahui oleh orang-orang.
Hingga akhirnya mereka menyadari apa yang telah
30 Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur‟an al-Adzim, Jilid I, h. 357
31 Mujahidn Muahyan, Isrâiliyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an; Kritik
Nalar Penafsiran Al-Qur‟an, (Depok : Keira Publising, 2014), hal. 210
diperbuat atas kesalahan dan mereka ingin kembali ke langit tetapi mereka tidak bisa.
Dari kisah ini menunjukkan bahwa malaikat yang turun ke bumi tidak menjalankan tugas mereka dengan baik bahkan mereka melakukan hal-hal tercela.
Akan tetapi ulama salaf berpendapat dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa kedua malaikat itu berasal dari langit dan keduanya diturunkan kebumi. Terdapat dalam satu pendapat telah disebutkan bahwa iblis itu dari golongan malaikat.32
Maka apabila penulis percaya pada pendapat ini, maka penulis beranggapan bahwa Harut dan Marut adalah jenis malaikat yang berbentuk iblis. Iblis yang telah kita kenal sebagai makhluk Allah yang membangkang serta tidak taat kepada-Nya.
Menurut Al-Qurthubi yang dikutip oleh Ibnu Katsir dalam kitabnya meriwayatkan dari „Ali, „Abdullah bin Mas‟ud, „Abdullah bin „Abbas, „Abdullah bin Umar, Ka‟ab al-Ahbar, as-Suddi dan al-Kalbi. Adapun kisah az- Zahrah adalah maudhu‟ (palsu), tidak perlu diragukan lagi.33
32 Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur‟an al-Adzim, Jilid I, h. 358
33 Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur‟an al-Adzim, Jilid I, h. 359
112
3. Harut dan Marut memilih azab dunia
َةازعَبِأَ:َلابمفَحشخَاَةازعَٚأَبٍٔذٌاَةازعَاسبزخاَ:َبًٌٍَّٙمف
َ.َ ٌَٗ عبطمٔاَ لافَ حشخَاَ ةازعَ بِأَٚ ،َ ت٘زٌَٚ عطمٌَٕ ٗٔذفَ بٍٔذٌا
َةازعَاسبزخبف
ْبثزعٌَبّٙفَ،ًَثبجثَلاعجفَ،َبٍٔذٌا
Kisah ini adalah isrâiliyyât berdasarkan dalam buku“Isrâîliyyât Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an”.
34Dimana malaikat memilih azab dunia dari pada azab akhirat. Ada yang mengatakan bahwa alasan mereka memilih azab dunia hanyalah sementara dan mereka bisa selamat pada hari kiamat nanti.35 Kemdian digantunglah mereka di langit disana sejak saat itu sampai hari kiamat.
4. Zahrah berubah bentuk menjadi Venus
ٍَُّىرَراَيزٌاََلاىٌٍاَب٘بِبعٌَْأَّلاإَبٍٍّٙعَذثؤف
َجشعٌَٗثَ)ٍُىزٌّا(
ءبّغٌاَ ىٌاَ ٗث
َ .
َذخغفَ ,ءبّغٌاَ ىٌاَ ذجشعفَ ٗثَ ذٍّىزفَ ب٘بٍّعف
َ!َبجوٛو
36
Riwayat ini adalah israiliyyat berdasarkan dalam buku
“Isrâîliyyât Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an”, dalam tafsir Ibnu Katsir pun di katakan bahwa riwayat ini berstatus Ghârib yakni oleh seorang rawi saja.
Mujahiddin Muhayan dalam bukunya mengkritik kisah Harut dan Marut, bagaimana bisa perempuan pezina naik ke langit dan menjadi bintang yang bersianr? Bintang
34 Mujahidn Muahyan, Isrâiliyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an; Kritik
Nalar Penafsiran Al-Qur‟an, (Depok : Keira Publising, 2014), hal. 210
35Shalah Abdul Fattah al-Khalidy, Kisah-Kisah Al-Qur‟an Pelajaran dari Orang- Orang Dahulu, Terj. Setiawan Budi Utomo, (Gema Insani Press, 1996), Jilid III, h. 18
36 Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur‟an al-Adzim, Jilid I, h. 355
yang mereka sebut sebagai Venus dan mereka klaim bahwa sebelumnya adalah seorang perempuan, lalu dirubah rupanya itu telah ditempat sejak Allah menciptakan langit dan bumi.37
Penulispun berpendapat cerita ini terdapat keganjalan, dimana seorang wanita yang bernama Zahrah tersebut meminta sesuatu kepada dua malaikat agar ia bisa naik ke langit. Lalu di berubah bentuk menjadi planet Venus. Adapun yang mengatakan bahwa ismul a‟dzam sifat kemalaikatan dari mereka yang dulunya asma itu mereka dapat naik dan terbang ke langit. Kemudian Allah mengubah wanita itu di udara hingga menjadi bintang- bintang yang beredar yang merupakan salah satu dari kumpulan bintang-bintang di sekitar matahari.38
Dimana ini adalah kisah yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Adapun riwayat yang mengatakan bahwa Allah melaknat Zahrah sebab ia memitnah Harut dan Marut itu tidak dibenarkan. 39
Riwayat ini adalah sebagian yang penulis ambil dari tafsir Ibnu Katsir, dimana dari keseluruhan riwayatan ini adalah isâîliyyât. Penulis beranggapan bahwa kisah ini adalah sebuah kebohongan. Dimana dalam tafsir Ibnu Katsir dinyatakan bahwa kisah-kisah tersebut adalah tidak shahih.
37 Mujahidn Muahyan, Isrâiliyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an; Kritik
Nalar Penafsiran Al-Qur‟an, (Depok : Keira Publising, 2014), hal. 216
38Shalah Abdul Fattah al-Khalidy, Kisah-Kisah Al-Qur‟an Pelajaran dari Orang- Orang Dahulu, Terj. Setiawan Budi Utomo, (Gema Insani Press, 1996), Jilid III, h. 20
39 Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur‟an al-Adzim, Jilid I, h. 359
114
b. Dalam Tafsir Al-Khâzin
Adapun isrâiliyyât kisah Harut dan Marut terdapat dalam tafsir al-Khâzin, adalah sebagai berikut:
1. Harut dan Marut adalah yang paling baik di kalangan Malaikat yang dirubah karena berdosa/bercampur.
َاٚسبزخبفَ ضسلااَ ىٌاَ بّٙطج٘أَ ُوسبٍخَ َِٓ ٍٓىٍَِ اٚسبزخبف
َ ,دسبَِٚ دسب٘
َُعاَ ْبوَٚ ُ٘ذجعأَٚ خىئلاٌّاَ حٍصأَ َِٓ بٔبوٚ
بٌاضعَدسبَِٚاضعَدٚسب٘
َ
َبّّٙعاَشٍغف تٔزٌاَبفسبلَبٌّ
Dipilihlah dua Malaikat yang paling baik dari kalangan malaikat dan hambanya dengan sebutan Harut Uzza dan Marut Uzzaya dan keduanya dirubah karena dekat dengan dosa/bercampur.40
Ini adalah kisah isrâîliyyât berdasarkan dalam buku
“Isrâîlyyât dan Haids-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an”41 serta sebagaimana yang tercantum dalam buku Al- Khalidy yakni “Kisah-Kisah Al-Qur‟an Pelajaran dari Orang-Orang Dahulu.”42 Dimana Harut dan Marut yang terkenal di kalangan masyarakat. Yakni Harut dan Marut adalah dua malaikat yang di utus Allah turun ke bumi untuk melarang manusia agar tidak melakukan hal-hal tercela.
Dalam buku lain di kisahkan alasan mengapa Malaikat tersebut turun ke bumi. Malaikat mendoakan
40Abu al-Hasan „Alau Ad-Din „Ali bin Muhammad bin Ibrahim bin „Umar bin Khalil al-Syaihi, al-Khâzin, Lubabu at-Ta‟wil Fi Ma‟ani al-Tanzil (Libanon: Dar Al-Khotob Al-Ilmiyah, 2004), Jilid I, h. 65
41 Mujahidn Muahyan, Isrâiliyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an; Kritik
Nalar Penafsiran Al-Qur‟an, (Depok : Keira Publising, 2014), hal. 210
42Shalah Abdul Fattah al-Khalidy, Kisah-Kisah Al-Qur‟an Pelajaran dari Orang- Orang Dahulu, Terj. Setiawan Budi Utomo, (Gema Insani Press, 1996), Jilid III, h. 22
manusia agar ditimpa azab dikarenakan mereka melakukan kekufuran, membunuh jiwa yang suci memakan harta yang haram, mencuri, berzina, dan meminum khamar. Allah meyakini jika Malaikat menepati posisi manusia niscahya malaikat akan melakukan seperti apa yang dilakukan manusia.
Dengan ini malaikat tertantang, maka Allah turunkan dua malaikat untuk menyuruh manusia melaksanakan perintah-Nya dan melarang keduanya untuk durhaka kepada-Nya. 43
Dari kisah ini penulis melihat jika dua malaikat turun ke bumi untuk meluruskan para manusia adalah hal yang masih masuk akal dan diterima oleh kia.
2. Allah memberikan mereka syahwat ketika mereka di dunia untuk melarang manusia dari kemusyrikan, membunuh, berzina dan meminum khamar.
ْأَ بّ٘شِأَٚ ضسلأاَ ىٌاَ بّٙطج٘أَٚ حٛٙشٌاَ بٍّٙفَ للهَ توسٚ
,نششٌآَعَبّ٘بَٙٔٚكحٌبثٍَٓثَبّىحٌ
َ
َبٔضٌاَٚكحٌاَشٍغثًَزمٌاٚ
شّخٌاَةششٚ
“Dan Allah kuasai keduanya dengan syahwat dan Allah turunkan keduannya di dunia serta Allah menuruh keduanya untuk memerintah manusia dengan kebenaran dan melarang keduanya melakukan kemusyrikan, membunuh, berzina, dan meminum khamar.”44
43 Mujahidn Muahyan, Isrâiliyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an; Kritik
Nalar Penafsiran Al-Qur‟an, (Depok : Keira Publising, 2014), hal. 210
44Abu al-Hasan „Alau Ad-Din „Ali bin Muhammad bin Ibrahim bin „Umar bin Khalil al-Syaihi, al-Khâzin, Lubabu at-Ta‟wil Fi Ma‟ani al-Tanzil (Libanon: Dar Al-Khotob Al-Ilmiyah, 2004), Jilid I, h. 64
116
Riwayat ini pun adalah israiliyyat berdasarkan buku
“Isrâîlyyât dan Haids-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an”
serta sebagaimana yang tercantum dalam buku Al- Khalidy yakni “Kisah-Kisah Al-Qur‟an Pelajaran dari Orang-Orang Dahulu.” Lain halnya jika Malaikat diberi syahwat sama hal dengan manusia. Lalu apa bedanya manusia dengan malaikat? Jika dilihat dari kisah ini Malaikat merasa tertantang dengan ujian yang telah Allah berikan.
3. Harut dan Marut merayu Zahrah yakni wanita tercantik di tanah Faris. Hingga akhirnya mereka melakukan hal- hal tercela. Seperti membunuh, meminum khamar, dan berzina.
َ :ًٍلَٚ .طسبفَ ً٘أَ ًّجأَ َِٓ ذٔبوَٚ حش٘ضٌا
َ
َبٍّفَ خىٍَِ ذٔبو
َ.ًَغفًَٔفَظمعًََ٘ٗجحَبصٌَبّ٘ذحأَيبمفَبّٙثٍٛمثَدزخأَب٘بٌأس
ٔاَٚذثؤفَبٙغفَٔٓعَب٘ادٚاشفَُعَٔيبل
ًٌَََٛفَددبعَُث.َذفشص
َ هٌرَ ًثَِ لاعففَ ًٔبثٌا
َُٕصٌاَ ازَ٘ اذجعرَ ْأّلاإلاَ :َ ذٌبلَٚ ذثؤف
َشّخٌابثششرَٚظفٌٕاَلازمرٚ
َ ...
45Riwayat ini pun adalah israiliyyat berdasarkan buku
“Isrâîlyyât dan Haids-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an” serta sebagaimana yang tercantum dalam buku Al-Khalidy yakni
“Kisah-Kisah Al-Qur‟an Pelajaran dari Orang-Orang
45Abu al-Hasan „Alau Ad-Din „Ali bin Muhammad bin Ibrahim bin „Umar bin Khalil al-Syaihi, al-Khâzin, Lubabu at-Ta‟wil Fi Ma‟ani al-Tanzil (Libanon: Dar Al-Khotob Al-Ilmiyah, 2004), Jilid I, h. 64
Dahulu.” 46Penulis melihat kisah inilah yang terdapat keganjalan dalam kisah Harut dan Marut. Dimana Harut dan Marut merayu seorang wanita cantik bernama Zahrah. Jika menurut Mujahidin dia diibaratkan keelokkan Venus diantara bintang-bintang.47 Akan tetapi wanita tersebut menolak dihari pertama, ia mau jika dua malaikat tersebut ikut masuk ke dalam agama yang dianutnya. Hingga hari ketiga dimana dua Malaikat tersebut diberi tiga pilihan diantaranya menyembah berhala, membunuh orang dan meminum khamar. Lalu wanita itu merayu keduanya untuk meminum khamar dimana dosa diantara pilihan tersebut dosa yang paling ringan. Hingga akhirnya mereka meminum khamar lalu berbuat zina dengannya dan membunuh orang yang telah menyaksikan perbuatan keduanya, mereka takut aib keduanya tersebar.
Penulis melihat, disini tidak menggambarkan sosok malaikat yang telah kita ketahui bahwa ia suci dan bebas dari dosa. Jika kita meyakini hal tersebut maka kita bisa meragukan isi rukun iman kedua yakni percaya kepada Malaikat? Lalu bagaimana kita meyakininya, jika sifat dan segala dosa sama halnya dengan manusia?
4. Harut dan Marut di siksa azab dunia sampai hari kiamat dan di campak yang terbuat dari besi, kaki mereka digantung antara langit dan bumi.
46 Mujahidn Muahyan, Isrâiliyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an; Kritik
Nalar Penafsiran Al-Qur‟an, (Depok : Keira Publising, 2014), hal. 210
47 Mujahidn Muahyan, Isrâiliyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an; Kritik
Nalar Penafsiran Al-Qur‟an, (Depok : Keira Publising, 2014), hal. 210
118
َةازعَ اٚسبزخبفَ .حشخلااَ ةازعَٚ بٍٔذٌاَ ةازعَ ٍٓثَ للهَ بّ٘شٍخف
َْبلبعَِ بّٙٔإَ :ًٍلَ ْبثزعٌَ ًثبجثَ بّٙفَ ,عطمٌَٕ ٗٔأَ بٍّعَ رإَ بٍٔذٌا
ْبعٛىَِٕ بّّٙٔاَ :َ ًٍلَٚ .خعبغٌاَ َبٍلَ ىٌاَ بّ٘سٛعشث
َ
َْبثشضٌ
َبّ٘ذجَٛفَشحغٌاٍَُعزٌاَبّ٘ذصلَلاجسَْاَ:ًٍَلَٚ.ذٌذحٌاَطبٍغث
ٍَٓثَ ظٌٍَ بّ٘دٍٛجَ حدٛغَِ بٍّٙٔٛعَ خلسضَِ بٍّٙجسؤثَ ٍٓمٍعِ
شطعٌَبثَْبثزعٌَبَّ٘ٚعثبصأَعثسأَسذلَلاإَءبٌّآٍَثَٚبّٙزٕغٌأ
َ
“Maka Allah memberikan pilihan untuk keduanya antara azab dunia dan azab akhirat. Maka mereka berdua memilih azab dunia karena sesungguhnya azab dunia akan treputus dan keduanya di azab sampai hari kebangkitan (mereka terus di siksa sampai hari kiamat).
Dikatakan pula mereka bahwa keduanya di siksa, di campak yang terbuat dari besi. Dikatakan pula keduanya karena mempelajari sihir maka keduanya digantung dengan kaki-kai di atas, ditusuk matanya, dan dikuliti kulitnya, dan diletakkan antara air dengan mulutnya dengan jarak 4 jari sehingga mereka tersiksa kehausan.”48
Riwayat ini pun adalah israiliyyat berdasarkan buku “Isrâîlyyât dan Haids-Hadis Palsu Tafsir Al- Qur‟an” serta sebagaimana yang tercantum dalam buku Al-Khalidy yakni “Kisah-Kisah Al-Qur‟an Pelajaran dari Orang-Orang Dahulu.”49
Setelah keduanya menyadari akan kesalahannya.
Dua Malaikat tersebut meminta ampunan kepada Allah,
48Abu al-Hasan „Alau Ad-Din „Ali bin Muhammad bin Ibrahim bin „Umar bin Khalil al-Syaihi, al-Khâzin, Lubabu at-Ta‟wil Fi Ma‟ani al-Tanzil (Libanon: Dar Al-Khotob Al-Ilmiyah, 2004), Jilid I, h. 64
49 Mujahidn Muahyan, Isrâiliyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an; Kritik
Nalar Penafsiran Al-Qur‟an, (Depok : Keira Publising, 2014), hal. 210
hingga Allah memberikan pilihan kepada keduanya antara azab dunia dan akhirat. Dipilihlah azab dunia.
Adapun riwayat lain mengatakan setelah mereka sadar, mereka tidak bisa pulang ke langit hingga mereka memohon ampun untuk dosa-dosa manusia yang ada dibumi.50
Penulis melihat disini bahwa dua malaikat dalam kisah ini adalah sebuah ujian. Dimana mereka ingin diposisikan seperti manusia yang tidak luput dari dosa.
Jika kisah ini tidak benarpun ini menunjukkan bahwa Allah membalas apa siapa yang ingkar pada-Nya terkecuali malaikat seorangpun.
Kisah yang ada di dalam tafsir Al-Khâzin mengandung isrâîlyyât hal ini berdasarkan apa yang ada dalam buku Isrâîlyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an.
Kisah inilah yang tersebar dikalangan masyarakat luas, bahwasannya malaikat bisa tergoda oleh rayuan wanita pada saat itu. Bahkan hal ini bisa dipertanyakan bagaimana kema‟suman malaikat yang telah kita tahu bahwa malaikat yang tidak akan berdosa dan tidak melakukan hal-hal keji seperti itu.
Hal ini pun diperkuat oleh kitab tarikh al-Bidayah wan Nihayah, masih karangannya Ibnu Katsir, menulisankan ringkasan cerita Harut Marut dengan versi Isrâiliyyât ini, kemudian mengaitkannya dengan perkataannya, “Sedangkan apa yang banyak disebutkan oleh para mufassirin dalam kisah Harut
50 Mujahidn Muahyan, Isrâiliyyât dan Hadis-Hadis Palsu Tafsir Al-Qur‟an; Kritik
Nalar Penafsiran Al-Qur‟an, (Depok : Keira Publising, 2014), hal. 210
120
Marut, bahwa az-Zahra adalah seorang wanita yang dirayu dua malaikat itu dan dia menolak kecuali jika mereka mau mengajarkannya ismul a‟zam hingga kemudian mengajarkannya, lalu diucapkannya, dan da dinaikkan ke langit menjadi bintang.
Semua ini saya perhatikan hanyalah karangan orang-orang Yahudi. Kalaupun Ka‟ab Ibnul Ahbar menuliskannya (dalam beberapa bukunya) dan beberapa kelompok salaf lainnya belajar dari dia tentang hal ini, tetapi mereka mengemukakannya dengan cara menghikyatkan saja dan mengatakan bahwa cerita itu bersumber dari Bani Israel.51
Setelah itu beliau berkata, “Dan jika berbaik sangka mungkin kita mengatakan bahwa ini adalah sebagian dari kabar Bani israel seperti riwayat Ibnu Umar dari Ka‟ab Ibnul Anbar terdahulu dan mungkin dari Khufarat mereka yang tidak mereka percayai.”
Sayyid Quthb berkomentar tentang kisah Hariut dan Marut,
“Tentang siapakah dua malaikat Harut dan Marut ini, dan kapankah mereka berada di daerah Babil, sesungguhnya kisah mereka tidak menyangkal isyarat ini dan tidak membantahnya.
Isyarat global yang ada dalam global yang ada dalam Al-Qur‟anul Karim ini telah ada dalam sebagian perpincangan yang dulunya telah terkenal dikalangan orang-orang yang membeicarakannya.
Sebenarnya, dalam penjelasan yang global itu ada metode untuk mencapai tujuan. Disana belum ada sesuatu yang membuka
51 Shalah Abdul Fattah al-Khalidy, Kisah-Kisah Al-Qur‟an Pelajaran dari Orang- Orang Dahulu, Terj. Setiawan Budi Utomo, (Gema Insani Press, 1996), Jilid III, h. 20
peluang ke arah penjelasan yang lebih rinci karena perincian cerita itu bukanlah suatu tujuan.”52