DAFTAR ISI
9. Jaminan Penawaran Lelang dan Garansi Bank Jaminan Penawaran Lelang
Pengumuman Lelang yang sudah diterbitkan melalui surat kabar harian, atau melalui media lainnya, apabila diketahui terdapat kekeliruan yang prinsipil harus segera diralat. Kekeliruan yang prinsipil dimaksud menyangkut waktu dan tanggal lelang, spesifikasi barang-barang, atau persyaratan lelang seperti besarnya uang jaminan dan batas waktu penyetoran.
Ralat Pengumuman Lelang tidak diperkenankan dilakukan terhadap hal-hal sebagai berikut:
s. mengubah besarnya Uang Jaminan Penawaran Lelang;
t. memajukan jam dan tanggal pelaksanaan lelang;
u. memajukan batas waktu penyetoran Uang Jaminan Penawaran Lelang; atau v. memindahkan lokasi dari tempat pelaksanaan lelang semula.
Rencana ralat Pengumuman Lelang diberitahukan secara tertulis kepada Kepala KPKNL atau Pejabat Lelang Kelas II yang bersangkutan paling singkat 2 hari kerja sebelum pelaksanaan lelang.
Ralat Pengumuman Lelang harus diumumkan melalui surat kabar harian atau media yang sama dengan menunjuk Pengumuman Lelang sebelumnya dan dilakukan paling singkat 1 hari kerja sebelum hari pelaksanaan lelang.
persyaratan adanya Jaminan Penawaram Lelang dapat tidak diberlakukan pada Lelang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya dari tangan pertama; dan Lelang Noneksekusi Sukarela atas barang bergerak selain kendaraan bermotor.
Penyetoran Uang Jaminan Penawaran Lelang dilakukan:
5. melalui rekening KPKNL atau langsung ke Bendahara Penerimaan KPKNL atau Pejabat Lelang Kelas I untuk lelang yang diselenggarakan oleh KPKNL;
7. melalui rekening Balai Lelang atau langsung ke Balai Lelang untuk jenis Lelang Noneksekusi Sukarela, yang diselenggarakan oleh Balai Lelang dan dilaksanakan oleh Pejabat Lelang Kelas I/Pejabat Lelang Kelas II; atau
6. melalui rekening khusus atas nama jabatan Pejabat Lelang Kelas II atau langsung ke Pejabat Lelang Kelas II untuk lelang yang diselenggarakan oleh Pejabat Lelang Kelas II.
Dalam setiap pelaksanaan Lelang, satu penyetoran Uang Jaminan Penawaran Lelang hanya berlaku untuk satu barang atau paket barang yang ditawar.
Terhadap Jaminan Penawaran Lelang berupa Garansi Bank diserahkan paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan lelang kepada KPKNL/Balai Lelang/Pejabat Lelang Kelas II.
Pasal 30A Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/2013 ditegaskan, bahwa Garansi Bank dapat diterima sebagai Jaminan Penawaran Lelang dalam hal memenuhi:
10. diterbitkan oleh Bank BUMN;
11. batasan waktu klaim Garansi Bank masih berlaku sampai dengan 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pelaksanaan lelang; dan
12. memuat ketentuan antara lain:
17. bahwa Bank Penerbit melepaskan hak istimewanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata dan memilih menerapkan Pasal 1832 KUH Perdata;
18. bahwa Bank Penerbit akan membayar kepada penerima Garansi Bank sebesar jumlah yang dipersyaratkan dalam pengumuman lelang, dalam hal pembeli wanprestasi; dan
19. bahwa Bank Penerbit akan membayar kepada penerima Garansi Bank sebesar jumlah yang dipersyaratkan dalam pengumuman lelang paling lama 5 (lima) hari kerja sejak klaim diterima.
Sebelumnya Kepala KPKNL/Balai Lelang/Pejabat Lelang Kelas II meminta konfirmasi secara tertulis kepada Bank Penerbit mengenai keaslian dan keabsahan Garansi Bank, disertai fotokopi Garansi Bank sejak Garansi Bank diterima.
Garansi Bank dinyatakan sah sebagai Jaminan Penawaran Lelang apabila dinyatakan asli dan sah secara tertulis oleh Bank Penerbit.
Jaminan Penawaran Lelang berupa Garansi Bank hanya dapat digunakan sebagai jaminan penawaran untuk 1 (satu) kali lelang.
Uang Jaminan Penawaran Lelang dengan jumlah paling banyak Rp20 juta dapat disetorkan secara langsung kepada Bendahara Penerimaan KPKNL, Pejabat Lelang Kelas I, Balai Lelang atau Pejabat Lelang Kelas II paling lama sebelum lelang dimulai. Sementara itu lelang dengan
Uang Jaminan Penawaran Lelang di atas Rp20 juta harus disetorkan melalui rekening Bendahara Penerimaan KPKNL, rekening Balai Lelang atau rekening khusus atas nama jabatan Pejabat Lelang Kelas II paling lama satu hari kerja sebelum pelaksanaan lelang harus sudah efektif pada rekening tersebut.
Besarnya Uang Jaminan Penawaran Lelang ditentukan oleh Penjual/Pemilik Barang minimal 20% dari Nilai Limit dan maksimal sama dengan Nilai Limit.
Uang Jaminan Penawaran Lelang yang telah disetorkan, dikembalikan seluruhnya tanpa potongan kepada peserta lelang yang tidak disahkan sebagai Pembeli. Pengembalian Uang Jaminan Penawaran Lelang paling lama satu hari kerja sejak permintaan pengembalian dari Peserta Lelang diterima. Permintaan pengembalian tersebut disertai penyerahan asli bukti setor dan fotokopi identitas dengan menunjukkan aslinya serta dokumen pendukung lainnya.
Pengambilan Uang Jaminan Penawaran Lelang yang dilakukan oleh Kuasa Peserta Lelang harus menunjukkan surat kuasa yang secara tegas menyebutkan bahwa pengambilan Uang Jaminan Penawaran Lelang sebagai perbuatan yang dikuasakan. Sedangkan untuk uang Jaminan Penawaran Lelang dari Peserta Lelang yang disahkan sebagai Pembeli, akan diperhitungkan dengan pelunasan seluruh kewajibannya sesuai dengan ketentuan lelang.
Demikian ditegaskan dalam Pasal 33A Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/2013, bahwa Jaminan Penawaran Lelang berupa Garansi Bank dikembalikan kepada peserta lelang yang tidak disahkan sebagai Pembeli paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak permintaan pengembalian diterima oleh KPKNL/Balai Lelang/Pejabat Lelang Kelas II. Hal yang sama untuk Jaminan Penawaran Lelang berupa Garansi Bank dikembalikan kepada Pembeli setelah yang bersangkutan melunasi kewajiban pembayaran lelang, paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak permintaan pengembalian diterima oleh KPKNL/Balai Lelang/Pejabat Lelang Kelas II. Permintaan pengembalian Garansi Bank tersebut di atas disertai penyerahan fotokopi identitas dengan menunjukkan aslinya serta bukti tanda terima penyerahan Garansi Bank.
Jika karena sesuatu hal Pembeli tidak melunasi Kewajiban Pembayaran Lelang sesuai ketentuan (wanprestasi), maka dengan merujuk ketentuan dalam Pasal 34 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/2013, pengembalian Uang Jaminan Penawaran Lelangnya diatur sebagai berikut:
25. dalam pelaksanaan Lelang Eksekusi dan Lelang Noneksekusi Wajib, Uang Jaminan Penawaran Lelang disetorkan seluruhnya ke Kas Negara dalam waktu satu hari kerja setelah pembatalan penunjukan Pembeli oleh Pejabat Lelang;
26. dalam pelaksanaan Lelang Noneksekusi Sukarela yang diselenggarakan oleh KPKNL, Uang Jaminan Penawaran Lelang disetorkan sebesar 50% ke Kas Negara dalam waktu satu hari kerja setelah pembatalan penunjukan Pembeli oleh Pejabat Lelang, dan sebesar 50% menjadi milik Pemilik Barang;
27. dalam pelaksanaan Lelang Noneksekusi Sukarela yang diselenggarakan oleh Balai Lelang bekerjasama dengan Pejabat Lelang Kelas I, Uang Jaminan Penawaran Lelang disetorkan sebesar 50% ke Kas Negara dalam waktu satu hari kerja setelah pembatalan penunjukan Pembeli oleh Pejabat Lelang, dan sebesar 50% menjadi milik Pemilik Barang dan/atau Balai Lelang sesuai kesepakatan antara Pemilik Barang dan Balai Lelang;
28. dalam pelaksanaan lelang yang diselenggarakan oleh Balai Lelang bekerjasama dengan Pejabat Lelang Kelas II, Uang Jaminan Penawaran Lelang menjadi milik
Pemilik Barang dan/atau Balai Lelang sesuai kesepakatan antara Pemilik Barang dan Balai Lelang;
29. dalam pelaksanaan lelang yang diselenggarakan Pejabat Lelang Kelas II, Uang Jaminan Penawaran Lelang menjadi milik Pemilik Barang dan/atau Pejabat Lelang Kelas II sesuai kesepakatan antara Pemilik Barang dan Pejabat Lelang Kelas II.
Terhadap Pembeli dengan Jaminan Penawaran Lelang berupa Garansi Bank tidak melunasi Kewajiban Pembayaran Lelang sesuai ketentuan (wanprestasi), sesuai dengan Pasal 34A Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/2013, Kepala KPKNL/Pemimpin Balai Lelang/Pejabat Lelang Kelas II mengajukan klaim kepada Bank Penerbit Garansi Bank dengan melampirkan surat yang menyatakan Pembeli Lelang telah wanprestasi. Hasil klaim Jaminan Penawaran Lelang itu disetorkan ke Kas Negara/Pemilik Barang/Balai Lelang/Pejabat Lelang Kelas II.
Hukum tidak mengatur mengenai uang jaminan pembeli yang wanprestasi, yang semata- mata disebabkan ketidakmampuan penjual memberikan jaminan akan janji penyerahan barang atau adanya indikasi yang kuat bahwa penjual tidak mungkin melakukan penyerahan barang.
Pengaturan ini perlu dengan pembatasann berupa adanay pernyataan penjual tidak mungkin menyerahkan barang. Dalam hal demikian uang jaminan dikembalikan kepada pembeli tanpa potongan. Artinya hukum harus membedakan pembeli lelang wanprestasi, karena tidak melakukan pembayaran uang hasil lelang dengan pembeli lelang wanprestasi semata disebabkan adanya indikasi ketidakmampuan penjual untuk melakukan penyerahan hak, berdasarkan keterangan tertulis penjual.96