• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Instrumen penelitian adalah alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data.34 Instrumen sebagai alat pengumpulan data harus betul- betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data

34 Nurul Zuriah. Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) h. 168

36 empiris sebagaiman adanya. Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan instrumen sebagai alat pengumpul data sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran langsung tentang proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penerepan strategi pembelajaran card sort dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Jamaluddin Paok Pondong tahun ajaran 2011. Dalam pedoman observasi ini peneliti akan mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar digunakan beberapa indikator melalui lembar observasi. Adapun indikator-indikator tersebut antara lain:

a. Indikator aktivitas siswa:

1) kesiapan siswa belajar;

2) antusias siswa dalam mengikuti pelajaran;

3) lnteraksi siswa dengan guru;

4) lnteraksi siswa dengan siswa;

5) lnteraksi siswa dalam kelompok;

6) aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran; dan

7) partisipasi siswa dalam merumuskan kesimpulan hasil belajar.

37 b. lndikator perilaku guru:

1). memberikan apersepsi kepada siswa;

2) membangkitkan minat dan motivasi siswa;

3) menciptakan kelas yang kondusif;

4). penyampaian materi;

5). penggunaan strategi giving question and getting answer;

6). pendampingan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung;

dan

7). bersama-sama siswa membuat kesimpulan.

2. Tes

Tes adalah cara yang dapat diguanakan atau prosedur yang perlu di tempuh dalam rangka pengukuran dan penilain di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi siswa.35

Tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketuntasan belajar siswa terhadap pelajaran yang telah diberikan selama proses belajar mengajar dengan strategi pembelajaran card sort pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tes juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana

35 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007), h. 66.

38 tingkat penguasaan materi oleh siswa, tes bersember dari materi yang telah dikelaskan dan didiskusikan bersama, adapun bentuk tes yang digunakan adalah tes essay yaitu suatu tes yang terdiri dari suatu pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa uraian-uraian yang relatif panjang.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catata, transkrip, buku-buku, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya.36

Adapun data yang akan dikumpulkan melalui pedoman dokumentasi adalah data mengenai dokumen atau arsip yang ada di MI Jamaluddin Paok Pondong. Data-data tersebet sebagai berikut:

a. sejarah berdirinya MI Jamaluddin Paok Pondong;

b. keadaan sarana dan prasarana MI Jamaluddin Paok Pondong;

c. letak geografis MI Jamaluddin Paok Pondong;

d. keadaan siswa, guru dan Tu MI Jamaluddin Paok Pondong;dan e. struktur organisasi MI Jamaluddin Paok Pondong.

E.

F. Pelaksanaan Tindakan

Dalam melaksanan PTK hendaknya selalu memperhatikan hal-hal berikut.

1. PTK tidak boleh mengganggu tugas proses pembelajaran dan tugas mengajar guru;

36 Suharsimi, arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan baru, h. 206.

39 2. PTK tidak boleh terlalu banyak menghabiskan waktu, karena itu PTK

sudah harus dirancang dan dipersiapkan dengan rinci dan matang;

3. Pelaksanaan tindakan hendaknya konsisten dengan rancangan yang telah dibuat;

4. Masalah yang dikaji harus merupakan masalah yang benar-benar ada dan dihadapi oleh guru;

5. Pelaksanaan PTK harus mengikuti etika kerja yang berlaku (memperoleh izin dari kepala sekolah, membuat laporan dan lain-lain);

6. PTK dimaksudkan pula untuk membelajarkan guru agar meningkat dalam kemauan dan kemampuan berpikir kritis dan sistimatis; dan

7. PTK hendaknya dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas dan tajam.

40 PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang. Empat kegiatan utama pada setiap siklus yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar1: Rangkaian kegiatan dalam siklus berulang PTK.37

Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari tiga kegiatan. Jika sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, selanjutnya menentukan rancangan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan siklus sebelumnya, namun kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu dengan

37 Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 74.

Permasalahan baru hasil refleksi

Apabila permasalahan belum terselesaikan

Perencanaan tindakan I

Pelaksanaan tindakan I Pengamatan/

pengumpulan data I Pelaksanaan

tindakan II Perencanaan

tindakan II Refleksi II

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

Pengamatan/

pengumpulan data II Refleksi I

Permasalahan

Siklus II Siklus I

41 tujuan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesuliatan yang ditemukan dalam siklus pertama. Rincian pelaksanaan tindakan pada setiap siklus adalah sebagai berikut:

a. Siklus I

Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada siklus I yaitu sebagai berikut:

1) Tahap Perencanaan

Adapun kegiatan yang akan dilakukan di siklus I pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut:

a) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);

b) membuat sekenario pembelajaran dengan penerapan starategi card sort;

c) menyiapakan sumber belajar;

d) membuat pedoman observasi aktivitas belajar siswa;

e) membuat pedoman observasi aktivitas guru; dan f) membuat soal evaluasi belajar siswa

2) Tahap Pelaksanaan

Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada tahapan ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran sesuai sesuai dengan strategi card sort yang telah direncanakan dan disusun oleh peneliti bersama guru, pada tahapan ini ada beberapa hal yang aka dilakukan oleh peneliti yaitu :

a. Pendahuluan.

(1) menyampaikan materi yang akan di pelajaran;

42 (2) menyampaikan tujuan pebelajaran dan memotivasi belajar

siswa;

(3) melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan mengacu kepada rencana pelaksanaan pembelajaran;

(4) mensosialisasikan tentang metode yang digunakan dengan tujuan agar siswa dapat mengenal dan memahaminya; dan (5) guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi

yang akan dipelajari.

b. Tahap Pengamatan

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan secara kontinyu setiap kali pembelajaran berlangsung dalam pelaksanaan tindakan dengan mengamati kegiatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan memakai format observasi, dan menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa (LKS).

3) Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti dan guru bidang studi bersama- sama mengkaji kekurangan dari tindakan yang telah dilaksanakan pada tiap siklus. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melihat data hasil evaluasi yang dicapai peserta didik pada siklus pertama. Hal-hal yang dilakukan pada tahap refleksi ini adalah sebagai berikut:

43 a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.

b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya.

b. Siklus II

Proses pembelajaran siklus II dilakukan jika pembelajaran pada siklus I dinilai memperoleh hasil yang tidak optimal dan ketuntasan belajar belum tercapai, pada siklus II perlu dilakukan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Pada tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada siklus II pada dasarnya sama dengan tahapan-tahapan pada siklus I.

G. Cara Pengamatan

”Pengamatan dalam penelitian didasarkan atas pengalaman langsung yang merupakan alat ampuh untuk mengetes suatu kebenaran data yang kurang meyakinkan, di mana dengan adanya pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.”38 Cara pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara lansung

38 Moleong, Lexy, J. Metodologi Penelitian, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h. 125

44 pelaksanaan sekenario pembelajaran penerapan strategi card sort yang berdampak terhadap proses dan prestasi belajar siswa. “Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis, persentase, nilai tugas, dan lain-lain) atau data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan dan lain-lain.”39

H. Anlisis Data dan Refleksi

Dokumen terkait