• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengumpulan Data

Dalam dokumen pengelolaan wakaf produktif untuk (Halaman 44-49)

BAB III METODE PENELITIAN

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk menjelaskan urutan kerja atau sebagai alat dan cara untuk mengumpulkan data supaya data yang dihasilkan tersusun secara sistematis. Adapun teknik pengumpulan data

31

pada penelitian ini ialah:

1. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi merupakan proses yang kompleks yang dimaksudkan untuk mengamati terhadap peristiwa-peristiwa yang dilakukan dengan cara melihat, mendengarkan, merasakan dan kemudian dicatat subyek penelitiannya. Selain itu, penulis melakukan observasi untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi obyektif realitas sosial baik berupa partisipasi maupun proses yang ada di lapangan. Dalam penelitian ini penulis turun ke lokasi penelitian secara langsung di Yayasan Dompet Dhuafa di Kota Makassar.

2. Wawancara

Dalam sebuah penelitian kualitatif, wawancara adalah teknik atau metode pengumpulan data yang paling penting untuk mendapatkan data secara jelas dan terperinci. Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung atau dengan kata lain antara penulis dan informan saling bertatap mata. Dalam penelitian ini, penulis akan mewawancarai para informan yang menjadi objek dari penelitian ini, sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Secara garis besar, teknik atau metode pengumpulan data dengan cara wawancara ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:

a) Wawancara Terstruktur, yaitu wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda √ (check) pada nomor pertanyaan yang sesuai.

b) Wawancara Tidak Terstruktur, yaitu wawancara yang hanya memuat garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan. Dalam wawancara

dengan model ini, kreativitas pewawancara sangat diperlukan dan bahkan hasil wawancara dengan model ini lebih banyak tergantung dari pewawancara sebagai “pengemudi” jawaban informan.

Dalam hal kaitannya dengan penelitian ini, maka penulis akan menggunakan kedua model wawancara di atas. Mula-mula, penulis akan menyusun daftar pertanyaan yang akan ditanyakan, kemudian jika di tengah perjalanan ada hal menarik yang belum tercover dalam pertanyaan itu, maka penulis akan mengubahnya menjadi tidak terstruktur. Akan tetapi, tetap pada pokok permasalahan yang ada. Model wawancara seperti ini biasa disebut dengan Semi-Terstruktur, yaitu perpaduan antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

c) Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari pengguna metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

F. Metode Analisis Data

Setelah berbagai macam data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka proses selanjutnya adalah mengolah data. Tujuannya adalah agar memperoleh data yang terstruktur, baik, dan sistematis. Adapun tahapan- tahapan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Editing

Edit merupakan proses penelitian kembali terhadap catatan-catatan, berkas-berkas, dan informasi-informasi yang dikumpulkan oleh pencari data (peneliti). Berarti, dalam penelitian ini penulis kembali melakukan penelitian

33

terhadap data-data yang diperoleh, baik berupa data primer maupun sekunder yang berhubungan dengan penelitian pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif di Yayasan Dompet Dhuafa Di Kota Makassar dengan tujuan untuk mengetahui apakah data-data tersebut sudah lengkap, jelas, dan sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh peneliti sehingga kekurangan dan kesalahan data dapat ditemukan dan diminimalisir Klasifikasi.

2. Klarifikasi

Setelah proses edit selesai, maka proses pengolahan data selanjutnya adalah pengkalsifikasian atau pengelompokan data. Penulis akan mengelompokkan data yang diperoleh berdasarkan kategori tertentu sesuai dengan permasalahan yang ada. Tujuannya adalah supaya mempermudah proses pengolahan data selanjutnya, Psehingga muatan dari penelitian ini dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh pembaca. Dalam penelitian ini, penulis akan mengelompokkan data-data yang diperoleh dari pimpinan dan staff di Yayasan Dompet Dhuafa Kota Makassar untuk mengetahui permasalahan yang ada.

3. Verifikasi

Verifikasi data adalah pembuktian kebenaran data untuk menjamin validitas data yang telah terkumpul. Verifikasi ini dilakukan dengan cara menemui sumber data (informan) dan memberikan hasil wawancara dengannya untuk ditanggapi apakah data tersebut sesuai dengan yang di informasikan olehnya atau tidak.

Dalam penelitian ini, penulis akan menemui sumber data (informan) yaitu pimpinan dan staff Yayasan Dompet Dhuafa Kota Makassar dan untuk

membuktikan kebenaran apakah hasil wawancara yang peneliti catat sesuai dengan yang diinformasikan olehnya atau tidak.

4. Analisis

Selanjutnya penulis menganalisa data-data tersebut dengan cara membandingkan atau menambahi dengan teori-teori yang berhubungan dengan objek penelitian. Dengan proses ini, penulis akan menganalisa dan menyajikan data-data yang diperoleh dari lapangan baik dari observasi maupun wawancara dalam bentuk deskriptif-kualitatif yakni metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang menggambarkan suatu objek keadaan yang terjadi di lapangan.

5. Konklusi

Proses ini dilakukan untuk menarik kesimpulan terhadap data-data yang telah diolah sehingga mampu menjawab masalah terkait objek penelitian yang dilakukan oleh penulis.

6. Identitas Informan

Table 3.1 Identitas Informan

No. Nama Informan Jabatan Inisial

1. Nirwana SPV Program N

2. Reka Rahim Perdana Keuangan dan HC RRP

3. Reka Rahim Perdana Wakif RRP

4. Muh Hasbi Pendamping Kampung Ternak MH

5. Daeng Ngeppe Pengelolah Kampung Ternak DN

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana zakat, Infak, Sedekah, Wakaf (Ziswaf) serta dana lainnya yang halai dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga). Pada 4 September 1994, Yayasan Dompet Dhuafa Republika didirikan. Profesionalitas Dompet Dhuafa kian terasah seiringmeluasnya program kepedulian dari yang semula hanya bersifat lokal menjadi nasional, bahkan internasional. Tidak hanya berkhidmat pada bantuan dana bagi kalangan tak berpunya dalam bentuk tunai, Dompet Dhuafa juga mengembangkan bentuk program yang lebih luas seperti bantuan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan bantuan bencana.

Pada 10 Oktober 2001, Dompet Dhuafa Republika dikukuhkan untuk pertama kalinya oleh pemerintah sebagai Lembaga Zakat Nasional (Lembaga Amil Zakat) oleh Departemen Agama RI. Pembentukan yayasan dilakukan di hadapan Notaris H Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita Negara RI No. 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL. Kantor Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan Ruko Pettarani Indah (Samping Gedung PWI).

Adapun program program Dompet Dhuafa diantaranya yaitu; Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial Dakwah dan Kebencanaan.

2. Visi Dompet Dhuafa

Visi dari Dompet Dhuafa yaitu Terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan yang berbasis pada sistem yang berkeadilan. Selain itu adapun misi dari Dompet Dhuafa antara lain;

3. Misi Dompet Dhuafa

a. Menjadi gerakan masyarakat yang mentransformasikan nilai-nilai kebaikan.

b. Mewujudkan masyarakat berdaya melalui pengembangan ekonomi kerakyatan.

c. Terlibat aktif dalam kegiatan kemanusiaan dunia melalui penguatan jaringan global.

d. Melahirkan “Kader Pemimpin Berkarakter dan Berkompetensi Global”.

e. Melakukan advokasi kebijakan untuk mewujudkan sistem yg berkeadilan.

f. Mengembangkan diri sebagai organisasi global melalui inovasi, kualitas pelayanan, transparansi, akuntabilitas, indepedensi dan kemandirian lembaga.

4. Tujuan Dompet Dhuafa

a. Terwujudnya Organisasi DD dengan standar Organisasi Global b. Terwujudnya Jaringan & Aliansi Strategis Dunia yang kuat

37

c. Terwujudnya perubahan sosial melalui advokasi multi-stakeholder &

program untuk terciptanya kesejahteraan Masyarakat Dunia

d. Menjadi lembaga filantropi Islam internasional yg transparan dan akuntabel

e. Membangun sinergi dan jaringan global

f. Terwujudnya Jaringan & Aliansi Strategis Dunia yang kuat

g. Menjadi lembaga rujukan di tingkat global dalam program kemanusiaan dan pemberdayaan

h. Meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap program pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan

i. Mengokohkan peran advokasi untuk mewujudkan sistem yg berkeadilan

j. Menguatkan volunteerism dan kewirausahaan sosial dimasyarakat k. Menumbuhkan kepemilikan asset dimasyarakat melalui

pengembangan industri kerakyataan

l. Terwujudnya tata kelola organisasi berstandar internasional

m. Terwujudnya kemandirian organisasi melalui intensifikasi, ekstensifikasi & diversifikasi sumber daya organisasi

n. Terpeliharanya independensi lembaga dari intervensi pihak lain dan conflict of interest dalam pengelolaan lembaga

o. Menumbuh kembangkan semangat inklusifitas dan altruisme p. Membangun Komunitas berbasis masjid

q. Melahirkan kader dakwah

r. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan Nilai Dasar Islam dalam kehidupan sehari-hari

5. Struktur Organisasi Dompet Dhuafa

Keuangan dan HC Reka Reham P

OB/GA Sudirman

SPV Fundrasing &

Komunikasi Rahmat Hidayat HM

Staff Retail M Yunus

Staff Markom Muh Aswar Habir PIMPINAN CABANG DD

SULSEL Rahmat Hidayat HM

Staff CRM Nurhasnaeni

SPV Program Nirwana

Staff Prog Ekonomi Sulkifli

Staff Prog Sosial

& kesehtan Syarif

Penanggung Jawab KaUnit Pare-Pare

Syahrani Said Staff Prog

Pendidikan Abd Rahman Staff Prog Dakwah

Abd Rahman

Pendamping Prog Ekonomi (Kater)

Muh Hasbi

Pendamping Program Pendidikan

39

B. Hasil Penelitian

1. Pengelolaan Wakaf Produktif

Semenjak berdirinya Dompet Dhuafa di kota Makassar nanti ditahun 2008 baru mulai menerima atau mengelolah wakaf, tetapi pada tahun itu masih sedikit orang yang berdonasi, sekitar 2-3 tahun kebelakang ini baru mulai banyak yang berdonasi dan sudah mulai mengelolah wakaf uang dan tanah.

Jumlah aset wakaf yang terdata di dompet dhuafa periode Januari 2020 sampai September 2020 ini berada dikisaran 211.541.093 juta rupiah termasuk wakaf tanah dengan luas 1,710 m2 yang berada di Desa Ramang Polong kec, Somba Opu kab, Gowa Sulawesi Selatan, wakaf di dompet dhuafa itu terbagi 3 jenis program yaitu; wakaf lahan/tanah, Wakaf Ambulance, Wakaf Al-Quran. Berdasarkan data yang diperoleh dari saudara RRP (21/10/2020) bahwa jumlah donasi yang terkumpul yang telah dihimpun dari tahun 2019 mengalami peningkatan sampai pada periode September 2020. Adapun rinciannya sebagai berikut;

Table 4.1

Rincian Dana Wakaf Per Bulan

Bulan Jumlah Donasi

Januari Rp 9.427.251 Februari Rp 26.851.905 Maret Rp 17.506.065 April Rp 3.040.619 Mei Rp 52.533.432 Juni Rp 3.360.971 Juli Rp 1.515.769 Agustus Rp 5.499.183 September Rp 6.682.543

Saudara RRP (21/10/2020) juga mengatakan untuk jumlah donatur pada tahun ini lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya walaupun saat ini kita dalam situasi pandemic, dan adapun orang yang berwakaf pada peiode september ini mencapai 30 orang donatur, adapun beberapa nama-nama sebagai berikut adalah;

Table 4.2

Rincian Donasi Dana Wakaf per Tahun

No. Tahun Wakif Jumlah Donasi

1. 2019 49 313.611.679

2. 2020 93 211.541.093

Table 4.3

Nama Wakif Periode September

Tgl transaksi Nama Wakif Jumlah Donasi

05/09/2020 Agus Nasrul 500.099

11/09/2020 Muh. Khabir 50.025

11/09/2020 Habriadi Jasmin 250.025

11/09/2020 Mardiana 50.025

11/09/2020 Asraf 100.025

11/09/2020 Muh Khabir 500.025

14/09/2020 Hajar hardianti 200.289 14/09/2020 Hajar hardianti 500.607 18/09/2020 Maryunita yusmar 50.052

21/09/2020 Estri Mayasari 500.000

25/09/2020 Muh Andri 300.099

25/09/2020 Israyuda 200.025

25/09/2020 Puji Dwi Astuti 50.099

28/09/2020 Rezky Radhiyah 100.000

Dalam penerimaan wakaf di dompet dhuafa yang pastinya donatur punya harta benda atau harta yang bisa di wakafkan misalkan tanah, silahkan selagi kepemilikan dan surat suratnya lengkap, dan tidak hanya tanah harta yang bisa diwakafkan bisa juga berupa uang tunai. Prosedur pelayanan wakaf di dompet dhuafa juga sama seperti orang yang berzakat. Misalnya sipewakaf datang ke kantor dan ingin berwakaf jadi ditanya dulu wakafnya dalam bentuk

41

apa, dan yang menerima wakafnya disini adalah cs dari dompet dhuafa. Nanti dari cs akan dishare ke team program, diteam program akan melihat jenis wakafnya, misalkan tanah harus di fillstudy dulu apakah benar benar memang ini wakafnya cocok dan berkelanjutan. Untuk wakaf tunai sendiri prosesnya sama diterima oleh cs terus masuk dibagian keuangan dan dicatat dan dimasukkan ke dalam rekening wakaf, kemudian setelah itu masuklah dibagian program dan disampaikan bahwa ada dana dan sekian jumlahnya.

Untuk (Nirwana, 2020).

Seperti yang dikatakan oleh informan N (26/08/2020) pengelolaan wakaf di dompet dhuafa itu yang mengelolah wakaf itu adalah team program bisa juga dikatakan team manager program adalah nadzirnya, dan untuk pengelolaan wakaf sendiri lebih mengarah kepada kepada wakaf-wakaf produktif. Apabila dompet dhuafa menerima wakaf/tawaran dari wakif dan ingin berwakaf tanah, dompet dhuafa tidak serta merta menerima wakaf tersebut. Perlakuannya beda dengan orang berwakaf dan orang yang berzakat, dalam hal ini bahwa ketika ingin menerima tanah wakaf berarti sudah siap dengan segala sesuatu yang benar benar nantinya akan melaksanakan program, karena niatnya orang berwakaf adalah untuk mendapatkan amal jariah, sementara ketika orang yang menerima tanah wakaf ini adalah orang yang belum bisa mengelolah wakaf maka secara otomatis yang mewakafkan atau sipewakaf ini merasa amal jariah yang dia harapkan tidak terlaksana (Nirwana,2020).

Makanya ketika ada yang ingin berwakaf tanah di dompet dhuafa sebelum diterima dompet dhuafa menegevaluasi kembali apakah tanah yang mau diwakafkan itu cocok dengan program yang akan dilaksanakan, makanya harus difillstudy terlebih dahulu untuk menyesuiakan apa yang bisa dilakukan

atau program apa saja yang bisa dilakukan di tanah tersebut, kecuali kalau wakaf yang sifatnya seperti Al-Quran, pembebasan lahan, maka jatuhnya itu kepada nominal atau wakaf tunai, jadi orang yang berwakaf tunai nanti dompet dhuafa yang beli Al-Quran, alurnya dibantu dalam penyaluran ke masjid masjid yang kekurangan Al-Quran. Termasuk yang berwakaf tunai untuk pembebasan lahan boleh saja, tidak mesti difillstudy karna sudah masuk dalam programnya tinggal dompet dhuafa yang membuka peluang kepada donatur untuk berwakaf tunai di dompet dhuafa dengan cara menawarkan kepada donatur donatur. Beda dengan orang yang berwakaf tanah atau gedung karena mereka mewakafkan sesuatu yang masih mentah dan harus dilakukan fillstudy dulu (Nirwana, 2020).

Saudara N (26/08/2020) juga mengatakan untuk kedepannya dompet dhuafa berharap bisa menerima atau terbuka untuk menerima wakaf juga tanpa harus berkonsultasi ke dompet dhuafa pusat sendiri, dan harapannya untuk misalkan wakaf itu sendiri sangat berpeluang karena salah satu kunci untuk bisa meminimalisir angka kemiskinan. Karna kenapa semua orang punya banyak pemikiran bahwa wakaf itu hanya seputar wakaf saja tidak berpikir bahwa ternyata wakaf tunai juga bisa, dan bagaimana orang bisa tertarik dengan wakaf tunai dengan mensosialisasikan terkait dengan wakaf itu tidak hanya sekedar atau berpikir bahwa wakaf segala sesuatu atau nilainya harus besar misalkan tanah, gedung dll. Disamping itu dompet dhuafa juga berharap BWI juga dapat membantu mensosialisasikan yang terkait dengan wakaf itu sendiri. Untuk donatur juga nantinya kita akan selalu menjaga atau memantanance donatur setiap bulannya untuk selalu mengingatkan atau menawarkan bahwa dompet dhuafa ada beberapa wakaf

43

yang ditawarkan salah satunya adalah wakaf ambulance, al-quran dan wakaf pesantren supaya pengelolaan wakaf di dompet dhuafa dapat terlaksana secara optimal (Raka Rahim Perdana,2020).

Dalam hal penerimaan manfaat penulis juga melakukan wawancara dengan sudara RRP (26/08/2020) yang selaku pernah menjadi wakif atau sipewakaf, RRP memlih dompet dhuafa untuk menyerahkan wakafnya karna penyaluran dan pelaporan dananya yang transparan, wakaf yang diberikan adalah dalam bentuk donasi uang, disamping itu juga RRP (26/08/2020) mengatakan tujuan berwakaf untuk mendapatkan amal jariah yang berkelanjutan, dan menurutnya juga berwakaf itu tidak tidak di atur nilainya.

Seperti yang dikatakan informan RRP (26/08/2020) yang juga memegang jabatan sebagai Keuangan dan HC di dompet dhuafa makassar, tentu manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat yang dibuktikan dengan penyaluran Al-Quran, dan wakaf Al-Quran sendri sudah disebar ke masjid masjid, panti, yayasan yang kekurangan Al-Quran. Kecuali wakaf ambulance karna memang harus betul betul terkumpul dananya baru nanti akan disediakan ambulance sendiri, tetapi untuk pelayanan ambuance selama ini sudah berjalan walaupun ambulancenya itu masih meminjam, dan apabila ada pasien yang ingin dijemput atau diantar bisa menghubungi dompet dhuafa sulsel sendri. Untuk wakaf ambulance masih meminjam dari LKC (layanan kesehatan Cuma-Cuma) nanti kalau dananya sudah terkumpul baru dibelikan ambulance sendri untuk dompet dhuafa makassar.

2. Wakaf Prdoktif Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat strategi dompet dhuafa yaitu ada 5 pilar, yaitu;

a. Dalam Bidang Dakwah

CORDOFA (Corps Da’I Dompet Dhuafa) merupakan program bidang dakwah yang berinisiatif untuk meneruskan kewajiban dakwah dan pendampingan masyarakat di daerah pedalaman guna meningkatkan kualitas kehidupan sosial beragama yang berislami. Daerah yang pernah menjadi dampingan program cordofa diantaranya kampung gusung, kampung salobatu dan kampung panaikang yang berada di kabupaten pangkep dengan jumlah penerima manfaat 140 PM. Adapun target selanjutnya untuk program cordofa yaitu kabupaten Jeneponto dengan target penerima manfaat sebanyak 300 PM.

b. Dalam Bidang Sosial

Dompet Dhuafa melaksanakan program tanggap bencana dan lamusta (Layanan Mustahik). DD Peduli, program siap tanggap bencana yang merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk membantu penanganan penanggulangan bencana melalui respon cepat dan tindakan yang tepat.

LAMUSTA (Layanan Mustahik) merupakan program respon ajuan masyarakat untuk melayani para mustahik yang masuk dalam kategori asnaf, serta kegiatan yang bersifat sosial dengan sasaran penerima manfaat dari kaum dhuafa.

c. Di Bidang Kesehatan

Donpet Dhuafa telah berperan aktif dalam melayani kaum dhuafa sejak tahun 2005 melalui kagiatan pos sehat. Sejak tahun 2009, dompet dhuafa membangun klinik Cuma-Cuma bagi pasien kalangan masyarakat miskin yang berlokasi di jl. Abdullah Dg Sirua no 170A. klinik LKC memiliki fasilitas poli umum, poli gigi, apotek dan ambulance gratis. Melalui

45

layanan kesehatan Cuma-Cuma (LKC), beragam kegiatan telah dilakukan, baik bersifat preventif, promotif dan kuratif. Saat ini ada 2535 member LKC dan ada 10 pos sehat di beberapa lokasi diantaranya, Borong, Manggala, Tallo, Deppassawi, Sinrijala, Pampang, dan Mamajang Luar.

d. Dalam bidang ekonomi

Terdapat dua program pemberdayaan, yaitu rumah produksi dan social trust fund. Rumah Produksi merupakan program pemberdayaan masyarakat miskin melalui usaha produktif, dengan membentuk kelompok usaha dan program berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan.

Rumah produksi yang beralamat di Perdos Unhas Jl. Sastra 1 Blok A/24 Antang Kec. Manggala Makassar. Social Trust Fund merupakan program pemberdayaan ekonomi yang memberikan pinjaman modal usaha dengan pengembalian tanpa ada tambahan dari pinjaman yang diberikan kepada penerima manfaat.

e. Dalam bidang pendidikan,

terdapat 3 program yaitu SEKOCI, Mariki’ Sekolah, SMT (School of Master Teacher) SEKOCI (Sekolah Cerdas Indonesia) merupakan program pendidikan sekolah gratis pinggir kota untuk anak dhuafa dan pendampingan yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan. Fokus capaian program adalah pemenuhan kebutuhan dasar siswa dan sekolah, perbaikan kualitas pembelajaran dan perbaikan kualitas manajemen sekolah. Saat ini ada dua sekolah dampingan Dompet Dhuafa Sulsel diantaranya MI Fathur Rahman yang lokasinya di Jl. Maccini Sombala dan MI Miftahul Khair yang lokasinya di Hartako Indah. Mariki’

Sekolah merupakan program pendampingan dan pemberian beasiswa untuk siswa dhuafa tingkat SMP, bantuan yang diberikan meliputi biaya iuran sekolah, perlengkapan sekolah, biaya transportasi, dan pendampingan pelatihan meliputi capacity building. Saat ini program mariki’ sekolah terlaksana di tiga daerah yaitu Pangkep, Makassar dan Jeneponto. SMT (School of Master Teacher) merupakan program pendidikan tiga bulan bagi guru sekolah dasar dengan peserta didik mayoritas dhuafa. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas (3P) Pengajar, Pendidik dan Pemimpin.

Disisi lain dalam mensejahterahkan masyarakat dalam pengelolaan tanah wakaf yang diberikan donatur kepada dompet dhuafa dengan luas tanah wakaf yang dijadikan kampung ternak yang telah disebutkan saudara RRP (26/08/2020) seluas 1.710 m persegi, dan yang tanah wakaf ini adalah seorang donatur yang bernama dr. Umar Malinta. Penulis juga melakukan wawancara dengan saudara MH (28/08/2020) selaku pendamping kampung ternak dan juga sebagai pengawas yang ditunjuk oleh dompet dhuafa dalam pengelolaan tanah wakaf tersebut. Saudara MH (28/08/2020) mengatakan waktu pertama kampung ternak dibentuk dompet dhuafa sulsel mencari orang di sekitaran lokasi tanah wakaf itu sendiri. Mereka disediakan tempat tinggal dengan menjaga lahan wakaf tersebut. Dari sinilah tanah wakaf produktif tersebut dimanfaatkan kemudian dikembangkan dengan program yang namanya kampung ternak. Dalam lahan itu juga digunakan untuk pembangunan kandang ayam kemudian mereka yang merawat peternakan dan kalau ada hasilnya akan dibagi, dari pengelolah juga mendapat upah dan sisanya akan digunakan lagi untuk mengembangkan program wakaf itu

47

sendiri, misalnya pembelian bibit hewan baru dan penyebarluasan kandang.

Dompet dhuafa juga membantu memberikan dua indukan dan satu pejantan, hasil dari anak indukan sendiri si pengelolah sendri yang miliki, tidak ada hak untuk kantor, untuk penjualannya ke warga sekitar atau warga yang membutuhkan, biasa juga ada yang datang langsung membeli. Untuk pendapatan pengelolah kampung ternak sendiri dalam perbulannya itu belum menentu, nanti ada penjualan baru ada pendapatan. Karena dalam menanam sayur atau merawat peternakan juga butuh proses juga sampai panen, tetapi untuk mengatasi permasalahan pendapatan bulanan ini sudah diusulkan kepada pimpinan dompet dhuafa Makassar dengan sebesar 1,5 juta rupiah untuk upah perbulannya tetapi belum di acc sama pimpinan. Nanti setelah acc bapak DN sendiri selaku pengelolah akan fokus pada kampung ternak, karna untuk saat ini kalau pendapatannya mau di rata-ratakan palingan tidak sampai 500 ribu perbulannya, tetapi walaupun pendapatannya sekian bapak DN sendiri merasa sangat terbantu untuk tambahan penghasilannya sendiri (Muh.

Hasbi,2020).

Di kampung ternak sendiri tidak hanya fokus sama satu hewan saja, selain ayam di kampung ternak juga berternak kambing, sapi, kelinci, bebek, itik, dan ikan koi yang ada beberapa jumlahnya. Tidak hanya itu dikampung ternak sendiri ada tanaman seperti cabe kecil, kangkung, paria, pisang, nangka, manga, sirsak. Dalam pengelolaan wakaf produktif ini bapak DN (28/08/2020) selaku pengelolah mengatakan dalam peternakan hasilnya dari perkembangbiakan hewan ternak sendiri nantinya akan disalurkan ke penjual atau warung di sekitaran lokasi lahan wakat ini, adapun rincian jumlah hewan ternak yang ada di kampung ternak sendiri antara lain (Daeng Ngeppe,2020).

Dalam dokumen pengelolaan wakaf produktif untuk (Halaman 44-49)

Dokumen terkait