• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan Pengamatan

4. Jumlah Siung Per Tanaman (buah)

putih varietas lumbung hijau umumnya 3,3 – 3,9 cm (samadi, 2005). Dengan pemberian pupuk kascing mampu meningkatkan diameter umbi bawang putih varietas lumbung hijau yaitu pada dosis 15 ton/ha dengan rata-rata 4,86 cm dan sama pada dosis 10 ton/ha dan 5 ton/ha. Hal ini membuktikan bahwa jumlah daun mempengaruhi pembentukan siung bawang putih yang akan mendukung bertambahnya diameter umbi tersebut.

Pemberian pupuk kascing yang mengandung unsur hara makro, salah satunya yaitu unsur K ke dalam tanah dapat menambah jumlah kalium tersedia untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Harjadi (1979) menyatakan bahwa kalium penting dalam memacu pertumbuhan dan memperlancar terjadinya fotosintesis, karena di dalam tubuh tanaman disamping penting untuk proses metabolisme juga menyebabkan fotosintesis berlangsung dengan baik. Kalium berfungsi untuk memperkuat tubuh tanaman agar kokoh seiring dengan pembentukan dan perbesaran diameter umbi. Ukuran umbi pada dasarmya tergantung pada aktivitas pembelahan sekunder yang terjadi pada semua sel umbi tetapi laju pembelahan sel tidak seragam pada semua bagian sel (lakitan,1996).

Menurut Hardiyanto (2007) bawang putih varietas lumbung hijau memiliki diameter umbi sebesar 4,07 cm, sedangkan diameter umbi bawang yang diberikan beberapa dosis pupuk kascing berkisar antara 4,5 – 4,86 cm. Ini menunjukkan pemberian pupuk kascing mampu meningkatkan diameter umbi bawang putih varietas lumbung hijau.

Tabel 4. Jumlah siung per tanaman bawang putih akibat pemberian pupuk organik kascing pada beberapa dosis

Pemberian pupuk Kascing (ton/ha) Jumlah Siung per Tanaman (buah)

15 26.50 a

10 24.75 a

5 23.75 a

0 19.50 b

Rata-rata 23.625

KK = 2.60%

Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut Uji lanjut DMRT taraf nyata 5%.

Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa pemberian dosis kascing berpengaruh terhadap jumlah siung per tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fahrudin (2009) yang menyatakan bahwa kompos kascing mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, K, Ca, Mg, S, fe, Mn, Al, Na, Cu, Zn, Bo dan Mo, serta pemberian kompos kascing juga dapat memperbaiki struktur tanah, memiliki pH netral, serta mampu menahan air dan dapat mendukung pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik seperti mendukung terbentuknya umbi.

Pada Tabel 4 dapat dilihat perlakuan kascing 5 ton/ha, 10 ton/ha, dan 15 ton/ha memiliki pengaruh terhadap jumlah siung bawang putih dibandingkan perlakuan 0 ton/ha kascing. Hasil yang paling tinggi yaitu pada perlakuan 15 ton/ha. Hal ini berarti pemberian pupuk kascing 5, 10, dan 15 ton/ha telah mampu menyediakan unsur hara yang cukup untuk menginisiasi pembentukan siung. Sigit (2005) menyatakan bahwa pemberian unsur P pada tanaman bawang dapat mempercepat pembentukan umbi. Taiz dan Zeiger (2002) juga menyatakan bahwa unsur kalium memiliki peran sebagai kofaktor enzim pada sintesis karbohidrat dan protein, serta meningkatkan translokasi fotosintat ke organ penyimpanan termasuk umbi. Hakim et al. (1986) menyatakan bahwa unsur kalium dibutuhkan tanaman dalam proses pengisian umbi.

Meningkatnya jumlah daun akan meningkatkan kemampuan tanaman dalam mengintersepsi cahaya matahari yang masuk pada kanopi daun tanaman, sehingga

aktifitas fotosintesis semakin terpacu yang menyebabkan fotosintat yang dihasilkan semakin banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan organ tanaman dan meningkatkan jumlah siung. Harjadi (1983) menyatakan bahwa intensitas cahaya yang masuk pada seluruh helaian daun hingga batas optimalnya dapat mengakibatkan proses fotosintesis berlangsung dengan baik. Tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter umbi bawang putih meningkat dengan meningkatnya pemberian pupuk kascing (Tabel 1, 2, dan 3 ). Peningkatan jumlah daun dan bertambah tingginya tanaman ini diikuti dengan meningkatnya jumlah siung dan berat kering umbi mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan proses fotosintesis dengan semakin banyaknya daun, sehingga jumlah siung dan berat kering yang dihasilkan semakin tinggi. Gardner et al. (1991) menyatakan laju fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya jumlah daun tanaman sehingga pertumbuhan tanaman menjadi semakin baik.

Menurut samadi (2005) jumlah siung bawang putih lumbung hijau normalnya berjumlah 13-20 buah. Dengan pemberian beberapa dosis pupuk kascing mampu meningkatkan jumlah siung hingga 30 buah pada saat panen, baik yang sudah terisi penuh maupun yang baru terbentuk.

5. Bobot Segar Umbi per Tanaman (g)

Angka-angka yang diperoleh dari analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk kascing pada berbagai dosis yang berbeda memberikan pengaruh terhadap bobot segar umbi per tanaman bawang putih, selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.

Berdasarkan data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa pemberian pupuk kascing pada dosis 15 ton/ha dan 10 ton/ha terbukti menghasilkan berat umbi segar per rumpun yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Bobot segar umbi per tanaman tertinggi dapat mencapai 42.23 g dengan rata-rata 39.05 g. Hal ini diduga karena pemberian pupuk kascing secara keseluruhan mampu menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik seperti tinggi (Tabel 1), jumlah daun (Tabel 2),

diameter umbi (Tabel 3), jumlah siung per umbi (Tabel 4) sehingga berpengaruh terhadap berat segar umbi bawang putih per tanaman.

Tabel 5.Bobot segar umbi per tanaman akibat pemberian pupuk organik kascing pada beberapa dosis

Pemberian pupuk Kascing (ton/ha) Bobot segar umbi per tanaman (g)

15 39.05 a

10 35.90 a

5 30.22 b

0 26.56 b

Rata-rata 32.935

KK = 2.06%

Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut Uji lanjut DMRT taraf nyata 5%.

Apabila selama pertumbuhan vegetatif tanaman memperoleh unsur hara dalam jumlah yang cukup, maka jumlah daun dan jumlah siung yang didapatkan akan lebih banyak dengan ukuran diameter umbi yang besar. Winarso (2005) menyatakan jika unsur hara dalam keadaan cukup maka fotosintesis akan berjalan lancar, sehingga fotosintat yang dihasilkan akan semakin banyak dan disimpan sebagai cadangan makanan yang akan meningkatkan berat basah tanaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kascing memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan tanpa kascing. Dosis yang tepat dan aerasi cukup akan mendukung pertumbuhan bawang putih secara optimal. Dari data curah hujan didaerah Danau Kembar (lampiran 8.) selama tiga bulan masa tanam dapat dilihat bahwa dalam satu bulan terjadi hujan 8-12 hari, kondisi ini menunjukkan tercukupinya ketersediaan air bagi tanaman bawang putih selama masa pertumbuhannya. Sesuai dengan pernyataan Salisbury dan Ross (1995) jika pengambilan air sel cukup maka volume sel akan bertambah besar sehingga meningkatkan berat basah tanaman.

Pemberian pupuk kascing dapat memperbaiki struktur tanah karena bahan organik yang terkandung didalamnya dapat mengikat partikel tanah menjadi agregat yang lebih baik dan memperbaiki ukuran pori tanah sehingga daya pegang air dan

pergerakan udara didalam tanah menjadi baik, kelembaban tanah pada bedengan pertanaman bawang putih juga dapat terjaga. Kondisi tersebut akan meningkatkan kemampuan tanaman dalam pengambilan nutrisi yang dibutuhkan tanaman secara optimal untuk pembentukan umbi dan perkembangannya sehingga bisa meningkatkan berat tanaman.

Hardiyanto (2007) mendapatkan bobot segar umbi per tanaman bawang putih varietas lumbung hijau dapat mencapai 53,33 g. Dengan pemberian beberapa dosis pupuk kascing ini hasilnya hanya mencapai 39,6 g, ini berarti bobot segar yang didapatkan masih rendah. Ini berarti pupuk kascing dapat meningkatkan bobot segar umbi per tanaman bawang putih tetapi belum bisa meningkatkan secara optimal hingga mencapai bobot 53,33 g. Tetapi hasil yang didapatkan ini melebihi hasil yang diperoleh oleh petani Alahan panjang secara umum yaitu memiliki berat segar umbi pertanaman 28,3 g. Diduga lebih rendah hasilnya tersebut dari hasil Hardiyanto (2007) karena dosis pupuk yang diberikan masih dibawah rekomendasi.

6. Bobot Segar Umbi per Petak (Kg) dan Bobot Segar Umbi per Hektar (ton)

Dokumen terkait