• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Penelitian yang Relevan

Dalam dokumen Download (9MB) (Halaman 34-40)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Hasil telaah yang dilakukan penulis sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti antara lain:

1. Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan oleh Umi Wuryanti dan Badrun Kartowagiran pada tahun 2016 dengan judul “Pengembangan Media Video Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Karakter Kerja Keras Siswa Sekolah Dasar” menunjukkan bahwa, media video animasi pada materi “Persiapan Kemerdekaan Indonesia” dinyatakan layak oleh ahli materi dan ahli media untuk digunakan dengan kategori “Sangat Baik”, media video animasi pada materi “Persiapan Kemerdekaan Indonesia” efektif digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar dan karakter kerja keras

48 Dea Elvina Damitri, “Keunggulan Media Powerpoint Berbasis Audio Visual Sebagai Media Presentasi Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Teknik Bangunan,” Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan 06 (2020): 2.

49 Kamil, “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia Dengan Menggunakan Media Power Point Dan Media Torso,” 66.

25

siswa kelas V Gugus Sodo, Kecamatan Paliyan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat pada variabel independen (X), yaitu sama-sama meneliti media video animasi. Dengan perbedaan terdapat pada variabel (Y), penelitian terdahulu membahas motivasi belajar siswa dan karakter kerja keras siswa, sedangkan penelitian ini hanya membahas motivasi belajar. Sehingga bisa dikatakan bahwa penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya.

2. Berdasarkan penelitian skripsi yang dilakukan oleh Indriana Puspita pada tahun 2017 dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media Video Animasi Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII-1 Di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan” menunjukkan bahwa, Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video animasi sangat efektif dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara, observasi, serta dokumentasi yang dilakukan peneliti kepada siswa, yaitu: Media video animasi memudahkan siswa dalam memahami pelajaran, Belajar menggunakan media video animasi membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan, Media video animasi meningkatkan keaktifan dan semangat siswa dalam belajar. Berdasarkan hal tersebut, maka media video animasi sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam kelas VIII-1 di SMP Negeri 9 Tangerang Selatan. Pada penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan dengan peneliti. Persamaannya yaitu meneliti sama-sama membahas tentang penggunaan media video animasi. Sedangkan perbedaan terdapat penelitian yang saya lakukan dengan menggunakan variabel dependen (Y), yakni motivasi belajar. Dan penelitian terdahulu menggunakan jenis penelitian kualitatif- deskriptif, sedangkan penelitian ini menggunakan jenis penelitian komparatif. Sehingga bisa dikatakan bahwa penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya.

3. Berdasarkan penelitian skripsi yang dilakukan oleh Asmah pada tahun 2019 dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Dengan Menggunakan Media Animasi Di MTs Al-Wasliyah KM 6 Medan” menunjukkan bahwa, Pembelajaran dengan menggunakan media animasi dapat meningatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih khususnya dimateri sholat jenazah. Hasil ini dapat dilihat dari data penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Pada siklus I didapat nilai rata-rata 74,08 % dimana 18 orang siswa atau ( 51,42%) siswa sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar ( jumlah nilai ≥ 75 ), sedangkan 17 siswa atau 48,57 % lainnya belum mencapai ketuntasan belajar ( jumlah nilai ≤ dari 75 ). Namun pada siklus ke II ini didapat nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 81,54 % dimana 30 siswa atau 85,71 % siswa telah mencapai tingkat ketuntasan hasil belajar, sedangkan 5 orang siswa atau 14,28 % lainnya belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat pada variabel independen (X), yaitu sama-sama meneliti media video animasi pada pelajaran fiqih.

Dengan perbedaan terdapat pada variabel (Y), penelitian terdahulu meneliti hasil belajar siswa, sedangkan penelitian ini meneliti motivasi belajar. Dan penelitian terdahulu jenis penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas, sedangkan penelitian ini menggunakan jenis penelitian komparatif. Sehingga bisa dikatakan bahwa penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya.

4. Berdasarkan penelitian skripsi yang dilakukan oleh Padilatul Husni pada tahun 2021 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Kota Jambi” menunjukkan bahwa, Berdasarkan data motivasi belajar bahwa motivasi belajar siswa setelah digunakan video animasi lebih tinggi dibanding dengan motivasi belajar sebelum diberikan perlakuan.

Keadaan tersebut ditunjukkan oleh nilai rerata setelah diberi perlakuan lebih tinggi daripada rerata sebelum diberi perlakuan. Penggunaan media pembelajaran media video

27

pembelajaran telah banyak memberikan kontribusi terhadap tingginya motivasi belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat pada variabel independen (X), yaitu sama-sama meneliti media video animasi. Dan pada variabel (Y), yaitu motivasi belajar siswa. Sedangkan perbedaannya terdapat penelitian ini meneliti tentang pada pembelajaran fiqih materi qurban. Sehingga bisa dikatakan bahwa penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya.

5. Berdasarkan penelitian skripsi yang dilakukan oleh Zuhriyatul Ni’mah pada tahun 2021 dengan judul “Peran Media Video Animasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Fiqih Siswa Kelas 1 MI Islamiyah Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik” menunjukkan bahwa, peran media video animasi dalam meningkatkan minat belajar pesertadidik kelas 1 MI Islamiyah Pangkah Kulon Ujungpangkah Gresik adalah: Sudah baik hal tersebut terbukti dari hasil wawancara yaitu siswa merasa senang dan antusias serta tertarik saat proses pembelajaran fiqih dengan menggunakan media video animasi selain itu siswa juga semakin berminat dalam belajar. Pada penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan dengan peneliti. Persamaannya yakni sama-sama membahas media video animasi. Sedangkan perbedaanya terdapat penelitian terdahulu membahas yaitu minat belajar siswa, sedangkan dalam penelitian yang saya lakukan variabel terikatnya adalah motivasi belajar siswa. Dan penelitian terdahulu menggunakan jenis penelitian kualitatif- deskriptif, sedangkan penelitian ini menggunakan jenis penelitian komparatif. Sehingga bisa dikatakan bahwa penelitian ini akan berbeda dengan penelitian sebelumnya.

C. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir adalah sebuah model atau gambaran yang berupa konsep yang didalamnya menjelaskan tentang hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Sebaiknya kerangka berpikir dibuat dalam bentuk diagram atau skema, dengan tujuan

untuk mempermudah memahami beberapa variabel data yang akan dipelajari pada tahap selanjutnya.50

Berdasarkan landasan teori di atas, maka dapat diajukan kerangka berfikir sebagai berikut:

1) Apabila penggunanaan media pembelajaran efektif, maka motivasi belajar siswa akan meningkat.

2) Apabila penggunanaan media pembelajaran kurang efektif, maka motivasi belajar siswa akan rendah.

50 Hardani et al., Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu, 2020), 321.

Media Pembelajaran Fikih Materi Kurban

Media Pembelajaran Power Point

Kelas X IIS 1

-

Kelas X IIS 2

-

Media Pembelajaran Video Animasi

Analisis kuantitatif Komparatif

(membandingkan motivasi belajar fikih materi kurban antara yang menggunakan media pemebelajaran Video Animasi dan

Media Pembelajaran Power Point)

Motivasi Belajar Motivasi Belajar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

29

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah penelitian ini telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.51 Berdasarkan rumusan masalah dan analisis teori yang telah penulis sampaikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H03 :

H13 :

Tidak ada perbedaan motivasi belajar fikih materi kurban yang signifikan antara yang menggunakan media pembelajaran video animasi dan media pembelajaran power point pada siswa kelas X IIS di MAN Kota 1 Madiun.

Terdapat perbedaan motivasi belajar fikih materi kurban yang signifikan antara yang menggunakan media pembelajaran video animasi dan media pembelajaran power point pada siswa kelas X IIS di MAN Kota 1 Madiun.

51 Ibid., 96.

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian Kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang didalam usaha penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus, dan kepastian data numerik.52

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, metode penelitian kuantitatif tersebut digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.53

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data angka. Data angka digunakan sebagai alat untuk menentukan suatu keterangan tertentu. Pendekatan kuantitatif ini digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan dua variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu variabel motivasi belajar dengan menggunakan media pembelajaran video animasi dan variabel motivasi belajar dengan menggunakan media power point.

52 Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktik Dengan Menggunakan SPSS (Ponorogo: STAIN Po Press, 2012), 42.

53 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2 ed. (Bandung: Alfabeta, 2019), 16.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian kausal komparatif dimaksudkan untuk menyelidiki kausa atau sebab yang mungkin untuk suatu pola perilaku yang dilakukan dengan uji Independent Sample t-Test yaitu membandingkan subjek dimana pola tersebut ada dengan subjek yang serupa dimana pola tersebut tidak ada atau berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki apakah satu atau lebih kondisi yang sudah terjadi mungkin menyebabkan perbedaan perilaku pada kelompok subjek.54

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di MAN 1 Kota Madiun pada siswa kelas X IIS Tahun Ajaran 2021/2022, yang beralamat Jl.Soekarno Hatta No. 68B Demangan Madiun.

2. Waktu Penelitian

Pada penelitian ini, kegiatan penelitian dilaksanakan selama tiga bulan pada semester genap Tahun Ajaran 2021/2022.

C. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Profil MAN 1 Kota Madiun

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Madiun Status : Negeri

Alamat : Jln.Soekarno Hatta No.68 B Kota Madiun

54 Danuri and Siti Maisaroh, Metode Penelitian Pendidikan (Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru, 2019), 21.

No Telefon : 0351-455477

E-mail : [email protected] Website : www.man1kotamadiun.sch.id Kelurahan : Demangan

Kecamatan : Taman K o t a : Madiun Kode Pos : 63136

No. Statistik : 31135770001 NPSN : 20580047 Tanggal Pendirian: 11 Juli 1991

SK Akreditasi : 1179/BAN-SM/SK/X/2021, Tanggal, 16 Nopember 2021 Status Akriditasi : A

b. Sejarah Berdirinya MAN 1 Kota Madiun

MAN 1 Kota Madiun adalah sebuah lembaga pendidikan yang bernaung dibawah Departemen Agama yang menyelenggarakan pendidikan dengan kurikulum yang sama dengan Departemen Pendidikan Nasional, tetapi diperkaya dengan nilai- nilai keagamaan sebagai cirri khasnya, yang memadukan antara iptek dan imtaq untuk mengantarkan para siswanya.

MAN 1 Kota Madiun didirikan berawal dari Madrasah Aliyah Swasta yang didirikan pada tahun pelajaran 1982 / 1983 yang bernama Madrasah Tsanawiyah Islamiyah. Madrasah Aliyah Tarbiyatul Islamiyah ini berdiri atas dukungan masyarakat, dimana pada waktu itu semakin banyak lulusan Madrasah Tsanawiyah baik negeri maupun swasta yang tidak tertampung di PGAN Madiun, sedangkan Madrasah Aliyah yang ada disekitar Madiun adalah MAN Takeran Magetan dan MAN Kembangsawit Kebonsari Madiun, yang letaknya jauh dari Kota Madiun.

Madrasah Aliyah Tarbiyatul Islamiyah ini berlangsung sampai dua tahun pelajaran yang kemudian berubah status menjadi Madrasah Aliyah Negeri Kembangsawit Filial Kota MAdiun dengan Surat Keputusan Dirjen Bimbaga Islam Nomor: Kep./E/PP.03.2/155/1984, tanggal 21 Mei 1984.

Madrasah Aliyah Negeri Kembangsawit Filial Kota Madiun mengalami perkembangan yang sangat pesat, akhirnya pada tahun pelajaran 1991 / 1992 berubah status menjadi MAN 1 Kota Madiun dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 137/ Th. 1991, tanggal 10 Juli 1991.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.

Strategi yang diterapkan oleh lembaga pendidikan MAN 1 Kota Madiun dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional diatas adalah menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah ( MPMBM ), dalam setiap kegiatan, baik kegiatan intra maupun ekstranya.

Berikut adalah nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat di MAN I Kota Madiun :

a. Bpk. Drs. H. Ismail Hasan Tahun 1991 – 1993 b. Bpk. Drs. Romadlon Tahun 1993 – 2002 c. Bpk. Drs. H.Matori Tahun 2002 – 2005 d. Bpk. Drs. H. Wiyoto. Tahun 2005 – 2010 e. Bpk. Drs. H. Masruchin, M.Pd.I Tahun 2010 – 2016 f. Bpk. Drs. Imam Tafsir, M.Pd Tahun 2017 - sekarang

c. Visi dan Misi MAN 1 Kota Madiun 1. Visi

Terwujudnya siswa yang berjiwa Islami, Unggul , Terampil dan Berakhlakul karimah.

2. Misi

a. Melaksankan program penghayatan dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari

b. Pengembangkan potensi akademik siswa secara optimal sesuai dengan minat bakat melalui proses pembelajaran

c. Melaksanakan program pembelajaran yang mampu menghasilkan lulusan yang dapat diterima di PT dan siap terjun di dunia usaha dan industri

d. Memberikan ekstra ketrampilan kepada siswa sebagai modal untuk terjun ke masyarakat

e. Mengembangkan potensi siswa melalui kegiatan olahraga, kesenian dan kegiatan Ekstrakulikuler untuk menempuh disiplin dan kreatifitas

f. Pelaksanaan yang efektif dan efisien untuk peningkatan intelektual dan kecakapan hidup serta terampil

g. Melaksanakan pendidikan yang mengarah kepada pembentukan pribadi yang berbudi pekerti yang luhur

h. Melaksankan penerapan manajemen partisipatif dengan melibatkan stake holder seluruh warga madrasah dan terwujudnya lingkungan madrasah yang kondusif dalam upaya peningkatan kualitas hasil pendidikan

d. Jumlah Rombongan Belajar tahun 2021 / 2022

Tabel 2.1 Data Jumlah Siswa MAN 1 Kota Madiun

No. Kelas Jumlah

Kelas Jumlah Siswa

1

X MIA 1 X MIA 2 X IIS 1 X IIS 2 X IIK

1 1 1 1 1

29 29 18 18 18

JUMLAH 5 112

2.

XI MIA 1 XI MIA 2 XI MIA 3 XI IIS 1 XI IIS 2 XI IIK

1 1 1 1 1 1

26 26 24 26 23 25

JUMLAH 6 150

3 XII MIA 1

XII MIA 2 XII MIA 3 XII IIS 1 XII IIS 2 XII IIK

1 1 1 1 1 1

31 33 31 25 27 26

JUMLAH 6 173

TOTAL KESELURUHAN 435

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang berada pada suatu wilayah yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Pendapat lain menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi, bukan sekedar jumlah yang ada

pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.55

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah keseluruhan siswa kelas X IIS MAN 1 Kota Madiun Tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 36 siswa. Dimana kelas X IIS 1 berjumlah 18 siswa dan kelas X IIS 2 berjumlah 18 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri yang sesuai dengan keadaan yang akan diteliti. Sampel tersebut merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi.

Atau dapat diartikan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi dalam penelitian besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi tersebut, dikarenakan seperti keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.56

Dikarenakan populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka peneliti memilih teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan sampel jenuh. Teknik Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.57 Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 1 dan X IIS 2 tahun ajaran 2021/2022 yang terdiri atas 36 siswa.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu konsep dalam penelitian yang mempunyai nilai. Variabel dapat diartikan juga sebagai pengelompkkan dari dua atribut atau lebih yang logis. variabel

55 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 126.

56 Ibid., 127.

57 Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed Methode, (Jakarta:

Hidayatul Quran Kuningan, 2019), 66.

dapat dikategorikan kedalam variabel diskrit/variabel kategorial dan variabel bersambung/kontinyu. Variabel memiliki kaitan yang erat dengan teori.58 Variabel dalam suatu penelitian terdiri dari dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent variable).

Adapun variabel dalam penelitian ini yang pertama adalah motivasi belajar (𝑌), motivasi belajar siswa merupakan suatu dorongan atau kemamuan seseorang dalam melakukan sesuatu.

Motivasi belajar yang dimaksud dalam peneitian ini adalah motivasi belajar siswa kelas X IIS di MAN 1 Kota Madiun Tahun Ajaran 2021/2022.

Indikator motivasi belajar disini adalah :

1. Motivasi belajar siswa merupakan suatu dorongan atau kemamuan seseorang dalam melakukan sesuatu, seperti:

a. Memiliki minat untuk belajar fikih.

b. Memiliki kemamuan yang kuat untuk belajar fikih.

c. Tekun dalam menghadapi tugas.

d. Memiliki cita-cita masa depan.

e. Hasil belajar yang meningkat.

Adapun variabel dalam penelitian ini yang kedua adalah media video animasi (𝑋), media video animasi merupakan alat bantu pembelajaran yang menampilkan serangkaian gambar- gambar yang bergerak dan tampak seperti hidup. Media video animasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media video animasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas X IIS MAN 1 Kota Madiun Tahun Ajaran 2021/2022.

Indikator media video animasi disini adalah :

1. Media video animasi merupakan alat bantu pembelajaran yang menampilkan serangkaian gambar-gambar yang bergerak dan tampak seperti hidup yang mampu menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang lebih efektif, seperti:

58 Syahrum and Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: Citapustaka Media, 2014), 123.

a. Lingkungan pembelajaran yang kondusif.

b. Kegiatan pembelajaran yang lebih menarik.

c. Kegiatan pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan.

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

a. Angket/Kuesioner

Angket/kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pemberian seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada para responden untuk dijawabnya.59 Dalam buku lain menyatakan bahwa angket/kuesioner adalah beberapa pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya.60 Dalam penelitian ini menggunakan menggunakan skala likert.

Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, serta persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial. Karena menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut akan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang didapat berupa pernyataan atau pertanyaan.61

Metode angket tersebut digunakan untuk mencari data mengenai motivasi belajar Fikih materi kurban dengan menggunakan media pembelajaran video animasi dan media pembelajaran power point. Berikut ini pemberian skor untuk setiap jenjang skala likert baik itu pertanyaan yang positif ataupun yang negatif yang dapat dilihat pada tabel berikut.62

59 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 199.

60 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 151.

61 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 146.

62 Ibid., 153.

Table 3.1 Skor Untuk Jenjang Skala Likert

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini akan peneliti gunakan untuk mencari informasi tentang profil MAN 1 Kota Madiun dan segala sesuatu yang berkaitan dengan madrasah yang sudah dalam bentuk dokumen, misalnya sejarah berdirinya madrasah, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, sarana prasarana, visi, misi, dan lain sebagainya.

2. Instrument Pengumpulan Data

Instrument merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah angket yang diberikan kepada siswa berupa angket mengenai motivasi belajar Fikih. Adapun instrument pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Table 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Pengumpulan Data Judul Penelitian Variabel Penelitian Indikator Komparasi Motivasi

Belajar Fikih Materi Kurban Ditinjau Dari Penggunaan Media Pembelajaran Video Animasi Pada Siswa Kelas X IIS di MAN 1

Motivasi Belajar Fikih Materi Kurban

1. Siswa memiliki hasrat dan keinginan untuk belajar fikih 2. Siswa memiliki minat untuk

belajar fikih.

3. Siswa dapat tekun dalam menghadapi tugas

4. Hasil belajar siswa yang meningkat.

Jawaban Skor Positif Skor Negatif

Sangat sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak sesuai 2 3

Sangat tidak sesuai 1 4

Judul Penelitian Variabel Penelitian Indikator Kota Madiun Tahun

Ajaran 2021/2022

5. Siswa memiliki harapan dan cita- cita masa depan.

6. Siswa memiliki kemauan yang kuat untuk belajar fikih.

7. Adanya lingkungan belajar siswa yang kondusif.

8. Adanya kegiatan belajar siswa yang menarik.

9. Kegiatan belajar Fikih siswa akan lebih efektif dan menyenangkan.

10. Siswa memiliki keuletan dalam menghadapi kesulitan.

G. Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Instrumen

Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data, maka perlu dilakukan uji validitas. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data dapat dikatakan valid adalah data tersebut tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.63 Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengungkapkan data dari variabel secara tepat. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur instrumen tes

63 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 176.

menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan rumus:64

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y

x = jumlah seluruh nilai x

y = jumlah seluruh nilai y

xy = jumlah perkalian antara nilai x dan nilai y N = jumlah seluruh responden

Apabila rxy rtabels, maka kesimpulannya item kuesioner tersebut valid. Apabila rxy <

rtabels, maka kesimpulannya item tersebut tidak valid.65

Dalam pengujian validitas instrumen penelitian, jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 36 responden. Sedangkan jumlah butir soal instrumen penelitian sebanyak 30 pernyataan untuk variabel motivasi belajar.

Dari hasil perhitungan uji validitas variabel motivasi belajar yang berjumlah 30 item instrumen penelitian terdapat 4 item instrumen penelitian yang tidak valid, sehingga ada 26 item instrumen yang valid. Adapun hasil perhitungan uji validitas instrumen motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini:

Tabel 3.3

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Tahap 1

No Soal “r” hitung “r” table Keterangan

1 0,464 0,329 VALID

2 0,170 0,329 TIDAK VALID

3 0,556 0,329 VALID

4 0,665 0,329 VALID

64 Wulansari, Penelitian Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktik Dengan Menggunakan SPSS, 84.

65 Ibid., 84.

Dalam dokumen Download (9MB) (Halaman 34-40)

Dokumen terkait