• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Study Terdahulu

Dalam dokumen LEMBAR KERJA SISWA (Halaman 35-42)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

B. Kajian Study Terdahulu

Kajian pustaka (literature review) adalah proses kegiatan menelaah dan membaca bahan-bahan pustaka seperti buku-buku atau dokumen-dokumen, mempelajari dan menilai prosedur dan hasil penelitian yang sejenis yang pernah dilakukan orang lain, dan mempelajari laporan-laporan hasil observasi dan hasil survei tentang masalah yang terkait dengan topik permasalahan yang akan diteliti.27

Penelitian mengenai pengaruh model kooperatif number head together terhadap hasil belajar matematika siswa diteliti oleh :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahlussubandi dengan judul penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe number head together terhadap hasil belajar PAI pada siswa kelas V SD Islam Darussalam Lingsar. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe number head together dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan bahwa rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada hasil penelitian siklus I selama dua kali pertemuan diperoleh hasil belajar siswa berturut-turut dengan nilai rata-rata 74, dengan persentasi ketuntasan secara kalsikal 61% pada

27 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan (Jenis, Metode, Prosedur), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), hlm. 205.

21

pertemuan pertama dan 72%. Dan siklus dua meningkat menjadi 74%

pada pertemuan pertama dan 94% pada pertemuan kedua. Yang dikategorikan tuntas secara klasikal. Sedangkan skor aktivitas guru dan siswa pada siklus I yaitu 67% pada pertemuan pertama dan 73% pada pertemuan kedua, dengan kategori cukup baik atau cukup aktif, dan siklus II mencapai 93% pada pertemuan ketiga dan 100% dan dengan kategori sangat baik.28

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Perbedaanya yaitu pada penelitian Ahlussubandi menggunkan penelitian tindakan kelas, sedangkan penelitian ini adalah eksperimen. ruang lingkup ilmu yang diteliti Ahlussubandi yaitu mata pelajaran PAI sedangkan penelitian ini mata pelajaran Matematika.

Tempat penelitian yang dilakukan Ahlussubandi di SD Islam Darussalam Lingsar, sedangkan tempat penelitian ini MTs Ittihadul Bayan Kec.

Sekotong.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Kholifatul Mahfudiyah, dengan judul penelitian pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe number head together terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 1 Sumbergempol Tahun Ajaran 2015/2016”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran NHT dan variabel terikatnya adalah motivasi dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan

28 Ahlussubandi, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PAI Pada Siswa Kelas V SD Islam Darussalam Lingsar, (Skripsi, FTK UIN Mataram, Mataram 2016), hlm. 16.

kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN I Sumbergempol. Dalam pengambilan sampel digunakan teknik random sampling. Sampel yang digunakan, yaitu kelas VII G sebagai kelas kontrol dan kelas VII H sebagai kelas eksperimen.

Sampel berjumlah 74 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket dan dokumentasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, angket digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa, sedangkan dokumentasi digunakan untuk menggali dokumen sekolah dan untuk dokumentasi ketika penelitian berlangsung. Uji yang digunakan dalam analisis data adalah uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas VII SMPN

1 Sumbergempol tahun ajaran 2015/2016. Hal ini terbukti dari perhitungan data diperoleh thitung= 3,866 > ttabel = 1,671 dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05. 2) Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII

SMPN 1 Sumbergempol tahun ajaran 2015/2016. Hal ini terbukti dari perhitungan data diperoleh thitung = 2,555 > ttabel = 1,671 dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05.29

Penelitian tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Kesamaan tersebut yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Namun peneliti ini memiliki

29Kholifatul Mahfudiyah, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Tehadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMPN 1 Sumbergempol, (Skripsi FTK IAIN Tulangagung, 2016), hlm. 2.

23

perbedaan yaitu pada penelitian yang dilakukan Kholifatul Mahfudiyah variabel terikat yang diteliti yaitu dua variabel, motivasi dan hasil belajar sedangkan peneliti hanya satu variabel yaitu hasil belajar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu random sampling dengan jumlah sampel 74 siswa, sedangkan peneliti menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 50 siswa. Tempat penelitian yang dilakukan Kholifatul Mahfudiyah yaitu di kelas VII SMPN 1 Sumbergempol sedangkan peneliti di MTs Ittihadul Bayyan Kec. Sekotong Nusa Tenggara Barat.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Fika Dewi, dengan judul pengaruh model kooperatif tipe number head together terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas V SDN 1 Raman Endra T.P 2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan desain eksperimen Non-Equivalent Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V, sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket untuk mengukur efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together, dan soal tes pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa. Analisis data menggunakan Independent Sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut berdasarkan uji hipotesis

melalui Independent Sample t-test yang menunjukan nilai sign 2-tailed=

0,017 < α = 0,05 dan thitung = 2,506 > ttabel = 2,028.30

Penelitian tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Kesamaan tersebut yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Namun peneliti ini memiliki perbedaan yaitu pada penelitian yang dilakukan Fika Dewi objek penelitianya kelas V SDN sedangkan peneliti memakai siswa VII MTs.

Alat pengumpul data berupa tes dan dokumentasi sedangkan alat pengumpul data yang digunakan Fika Dewi berupa angket dan tes.

Tempat penelitian yang dilakukan oleh Fika Dewi di SDN 1 Raman Endra Bandar Lampung sedangkan tempat penelitian ini akan dilakukan di MTs Ittihadul Bayyan Kec. Sekotong Nusa Tenggara Barat.

C. Kerangka Berpikir

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diukur dengan hasil belajar yang diperoleh selama mengikuti proses pembelajaran. Perolehan hasil belajar Matematika Kelas VII MTs Ittihadul Bayan masih belum cukup baik.

Rendahnya nilai hasil belajar Matematika siswa mencerminkan masih rendahnya kemampuan matematika siswa. Melihat betapa pentingnya pencapaian nilai hasil belajar matematika dalam pembelajaran, maka rendahnya nilai hasil belajar matematika siswa merupakan permasalahan yang harus diperhatikan oleh guru.

30 Fika Dewi, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SDN 1 Raman Endra,” (Skripsi, FKIP Universitas Lampung, Lampung, 2016), hlm. 2.

25

Proses pembelajaran yang baik membutuhkan model pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student centered), bukan berpusat pada guru (teacher centered). Pengetahuan yang baru diperoleh siswa dikonstruksi dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Pengetahuan yang diperoleh siswa tidak harus berasal dari guru, tetapi juga dapat diperoleh dari lingkungan. Salah satu model pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student centered) adalah model pembelajaran kooperatif, salah satunya tipe Numbered Heads Together (NHT).

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT, tahapannya dimulai dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dengan kemampuan berbeda, bertujuan untuk saling membantu dalam memahami materi pelajaran, sehingga semua siswa dalam kelompok mencapai hasil belajar yang tinggi.

Masing-masing siswa dalam kelompok tersebut diberi nomor, yang bertujuan agar setiap siswa menguasai materi sehingga siap maju mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya jika nomornya yang dipanggil oleh guru. Siswa berpikir bersama dalam satu kelompoknya untuk menjalin kerja sama satu sama lain. Seluruh siswa berkesempatan menyumbangkan ide-ide dan hasil pemikiran mereka, kemudian mempertimbangkan jawaban yang paling tepat untuk dipresentasikan pada tiap-tiap kelompok, kemudian guru memanggil salah satu nomor dan siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Metode ini sangat cocok untuk melatih kerja sama dan memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini diharapkan ada pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Ittihadul Bayan Kec. Sekotong.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis penelitian ini adalah Ada Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs Ittihadul Bayan Sekotong.”

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Head Together (NHT) Siswa bekerja

sama dalam belajar

Siswa menguasai materi pelajaran Siswa lebih

aktif dalam proses pembelajaran

Memiliki pengaruh terhadap hasil belajar

siswa

27 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti- bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis. Peneliti dengan sengaja dan secara sistematis memasukkan perubahan-perubahan kedalam gejala-gejala alamiah dan kemudian mengamati akibat perubahan-perubahan tersebut.

Dalam melaksanakan eskperimen, peneliti memberikan perhatian besar kepada pengubahan (manipulasi) dan pengendalian (kontrol) variabel serta kepada pengamatan (observasi) dan pengukuran hasil eksperimen31.

Pendekatan dari penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme (logical positivism) yang beroperasi dengan aturan–aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum dan prediksi.32

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas karekteristik tertentu yang ditetapkan

31 Donald Ary Luchy Cheser Jacobs Asghar Razavieh, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, terj. H. Arief Furchan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004) cet. Ke-VI, hlm. 337.

32 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 9.

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.33 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Ittihadul Bayan yang terdiri dari atas 6 kelas.

2. Sampel

Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data, dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menetukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.34 Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dimana teknik ini merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Maka sampel dalam penelitian ini dipilih dari kelas VII A sebagai kelas kontrol dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen. Pengambilan kedua sampel ini di dasari atas pertimbangan bahwa kedua kelas tersebut homogen dan materi dalam penelitian yang diambil juga merupakan materi pelajaran pada kelas VII.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2018/2019 di kelas VII MTs Ittihadul Bayan yang berlokasi di Dusun Telaga Lebur, Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat.

33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.80.

34 Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuanttatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm.56.

29

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya.35

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (variabel independent) dan variabel terikat (variabel dependent)

Model Pembelajaran NHT Hasil Belajar

(variabel independent) (variabel dependent) Gambar 3.1 Variabel Penelitian

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel dependen, yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah model NHT.

Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa.

E. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan desain penelitian quasi experimental. Desain ini ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.36 Dalam quasi experimental design, peneliti memilih nonequivalent control group design.

35 Sugiyono, Metode …, hlm. 38.

36Ibid., hlm. 77.

Desain ini menggunakan pretest yang berfungsi untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sedangkan posttest digunakan untuk menguji hipotesis apakah ada pengaruh NHT terhadap hasil belajar siswa.

Gambar 3.2 Desain Penelitian

F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) a. Rencana pembelajaran Numbered Head Together

Rencana pelaksanaan pemebelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan tatap muka satu pertemuan atau lebih untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Adapun RPP dengan menggunakan pembelajaran Numbered

Pretest

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Numbered Head Together Konvensional

Posstest Posstest

Data x1 Data x2

Uji Statistik

Pretest

31

Head Together yang dibuat pada penelitian ini adalah rencana kegiatan pembelajaran untuk lima pertemuan, dua pertemuan dilakukan untuk pretest, posstest dan tiga kali pertemuan dilakukan untuk pembelajaran.

Bentuk kegiatan pembelajaran pada rencana perangkat pembelajaran Numbered Head Together adalah pendahuluan dimana guru memberitahukan materi yang akan dipelajari, memberikan motivasi dan apersepsi, serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

Materi yang akan dipelajari yaitu perbandingan. Dalam langkah pembelajaran guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan setiap anggota kelompok memiliki kemampuan akademik yang berbeda, selanjutnya anggota kelompok diberikan nomor kepala dari 1 sampai 5 sehingga setiap siswa memiliki nomor yang berbeda, lalu guru memberikan LKS yang akan dikerjakan oleh siswa untuk merangsang dan menggali pengetahuan siswa, siswa berfikir bersama dalam satu kelompok untuk menjalin kerjasama satu sama lain. Pada kegiatan ini guru berkeliling pada setiap kelompok, guru menjadi fasilitator, motivator, memperhatikan setiap kelompok dan memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang bermasalah. Kemudian guru memanggil salah satu nomor dan siswa yang nomornya sama mengangkat tanganya dan mempersentasikan jawabanya untuk seluruh kelas. Kegiatan selanjutnya yaitu penutup, guru dan siswa sama-sama menyimpulkan materi pembelajaran dan menemukan manfaat dari

pembelajaran yang sudah dilakukan. Untuk lebih jelasnya terlampir dalam bentuk RPP.

b. Konvensional

Bentuk kegiatan pada pembelajaran konvensional yaitu menggunakan metode ceramah, dengan kegiatan pendahuluan guru memberitahukan materi, memberikan apersepsi dan motivasi serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi pembelajaran, memaparkan contoh soal tentang materi yang dipelajari dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum mengerti untuk bertanya, kemudian guru memberikan kesempatan untuk siswa mengerjakan soal latihan yang ada dipapan tulis, dan sebagai penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pelajaran.

2. Tes

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti, dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes. Tes adalah alat atau perosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian.37 Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together. Peneliti menggunakan tes obyektif berbentuk pilihan ganda (multiple choice) sebanyak 10 item dan isian (fill in) yang berjumlah 5 soal.

37Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 66.

33

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Test KD Indikator

Pembelajaran

Level kemampuan Bentu k soal

Jumlah soal C1 C2 C3 C4,C5,C6

Menjel askan rasio dua besaran (satuan ya sama dan berbeda )

Memahami dan

menentukan perbandingan dua besaran (satuanya sama)

√ √ Piliha

n ganda

5

Menentukan perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda

√ √ Piliha

n ganda

5

Memahami dan

Menyelesaikan masalah yang terkait dengan perbandingan senilai

√ √ √ Uraia

n

5

Sebelum instrument diberikan kepada obyek penelitian, instrument di validasi terlebih dahulu kepada para ahli dibidang matematika baik dosen maupun guru matematika. Validitas para ahli merupakan validitas yang diperoleh dari beberapa orang ahli diantaranya terdiri dari dua orang yang ahli pada bidang matematika. Beberapa validator ahli tersebut akan menentukan apakah instrument soal yang dibuat layak atau tidak untuk diguakan sebagai instrument tes. Setelah soal dinyatakan valid oleh validator ahli selanjutnya soal siap di ujikan sebagai instrument tes.

G. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian 1. Tes

Tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee, nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes dalam penelitian ini adalah pretes dan posstest.

2. Pengamatan Rancangan Pembelajaran

Pengamatan yang dimaksud peneliti disini adalah pengamatan mengenai keberhasilan model pembelajaran yang telah diterapkan dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengamatan ini dilakukan oleh guru atau observer lain pada saat peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT) pada kelas eksperimen dan kontrol. Pengamatan ini dilakukan guru untuk menyakinkan pembaca mengenai keberhasilan model yang telah digunakan dalam kelas eksperimen dan kontrol. Pengamatan ini dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

35

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dua kelompok berdistribusi normal atau tidak.38 Uji normalitas yang digunakan adalah chi-kuadrat yang rumusnya adalah :

=

i i i

E E

O 2

2 ( )

Keterangan :

� : chi-kuadrat

�� : frekuensi yang diobservasi

�� : frekuensi yang diharapkan.

Kesimpulan :

x2hitung < x2tabel maka data berdistribusi normal.

x2hitung x2tabel maka data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji ini memperlihatkan bahwa data berasal dari populasi yang seragam atau sama. Pengujian homogenitas dilakukan karena kelompok sampel yang digunakan tidak berkorelasi atau berasal dari kelompok sampel yang berbeda dan diberi perlakuan yang berbeda. Adapun uji homogenitas dalam penelitian ini adalah uji varian terbesar dibanding dengan varian tekecil dengan menggunakan tabel F.39

38 Ibid, hlm. 61.

39Ibid., hlm. 64.

Fhitung =� � � �

Dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika Fhitung ≥Ftabel, maka dapat dinyatakan terdistribusi tidak homogen.

b. Jika Fhitung <Ftabel, maka dapat dinyatakan terdistribusi homogen 3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji apakah hipotesis sesuai dengan hasil penelitian atau tidak. Hasil data diperoleh dan dianalisis untuk mengamati ada atau tidaknya pengaruh dari penggunaan model kooperatif learning tipe NHT terhadap hasil belajar Matematika Siswa.

Adapun hipotesis yang diuji sebagai berikut :

Ha : Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar matematia siswa kelas VII Mts Ittihadul Bayan Tahun Pelajaran 2018/2019.”

Ho : Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar matematia siswa kelas VII Mts Ittihadul Bayan Tahun Pelajaran 2019/2020.”

Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik yaitu rumus t-test dengan Polled Varian sebagai berikut40:

1) 1 (1 2

) 1 ( ) 1 (

2 2

1

2 2 2 2 1 1

2 1

n n n

n

s n s n

X t X

− + ++ −

= −

Keterangan :

40 Ibid., hlm. 101.

37

� : rata-rata sampel kelas eksperimen

� : rata-rata sampel kelas kontrol : jumlah sampel kelas eksperimen : jumlah sampel kelas kontrol

� : varians sampel kelas eksperimen

� : varians sampel kelas kontrol

Dengan kriteria ketuntasan jika hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol maka Ha diterima, sebaliknya jika hasil belajar kelas ekperimen lebih rendah dari pada kelas kontrol maka Ha ditolak.

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil dari sebelum penelitian dilakukan atau pra eksperimen dan setelah eksperimen dilakukan baik dari deskripsi kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan juga data hasil eksperimen (posttest). Berikut pemaparanya:

1. Pra Eksperimen

Sebelum melakukan eksperimen peneliti melakukan uji validitas instrument dan uji pretest terlebih dahulu. berikut pemaparan hasil dari kedua uji tersebut.

a. Validasi Instrumen

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan validasi instrument penelitian. Validasi digunakan untuk mendapatkan instrument penelitian yang berkriteria valid. Instrument penelitian yang divalidasi, yaitu:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini divalidasi dengan menggunakan lembar validasi, kemudian RPP dikonsultasikan ke pakar matematika (validator) untuk mendapatkan saran dari pakar tersebut. Pakar yang terlibat dalam validasi RPP ini adalah 2 orang guru matematika. Kemudian peneliti merevisi RPP tersebut berdasarkan saran yang telah diberikan oleh pakar. Diantara

39

saran yang diberikan oleh para validator mengenai kevalidan RPP dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1 Komentar/Saran Validator Mengenai RPP

Validator Komentar/Saran

Arfahmi S.Pd Perbaiki indikator pmbelajaran dan ganti waktu jam pelajaran

Muhadi S.Pd baik

2) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) ini divalidasi dengan menggunakan lembar validasi, kemudian LKS dikonsultasikan ke pakar matematika (validator) untuk mendapatkan saran dari pakar tersebut.

Pakar yang terlibat dalam validasi LKS ini adalah 2 orang guru matematika. Kemudian peneliti merevisi LKS tersebut berdasarkan saran yang telah diberikan oleh pakar. Diantara saran yang diberikan oleh para validator mengenai kevalidan LKS dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.2 Komentar/Saran Validator Mengenai LKS

Validator Komentar/Saran

Arfahmi S.Pd Baik

Muhadi S.Pd Ganti LKS menjadi LKPD

3) Soal Tes (pretest dan posttest)

Soal tes (pretest dan posttest) dalam penelitian ini divalidasi dengan menggunakan lembar validasi, kemudian soal tes (pretest dan posttest) dikonsultasikan ke pakar matematika (validator) untuk mendapatkan saran dari pakar tersebut. Pakar yang terlibat dalam

Dalam dokumen LEMBAR KERJA SISWA (Halaman 35-42)

Dokumen terkait