• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya-karya al-Qurthubî

BIOGRAFI PENULIS DAN PROFIL KITAB TAFSIR

A. Al-Qurthubî

2. Karya-karya al-Qurthubî

Para ahli sejarah menyebutkan sejumlah hasil karya Al-Qurthubî selain kitab Al jâmi’ Li Aẖkam Al-Qur`an diantara karya-karya lainnya adalah:

1) Al-Tadzkirah fi Aẖwal al-Mautâ wa Umȗr al-Ȃkhirah 2) Al-Asnâ fi Syarẖ al-Asmâ’ al-Husnâ

8 Ahmad Isa Yusuf Al-Isa, Al Ara’ al-Ushuliyyati li Imam Al-Qurthubî min Khilali Tafsirihi, (Beirut : Dar Al-Kutub Al-Islamiyyah, 2005), h. 32

9 Ahmad Isa Yusuf Al-Isa, Al Ara’ al-Ushuliyyati li Imam Al-Qurthubî min Khilali

Tafsirihi, h. 32-33

49

3) Al-Tidzkâr fi Afdhal al-Adzkâr

4) Syarẖ al-Tiqshâ fi al-Aẖadîts al-Nabawî

5) Al-I’lam bimâ fi Dîn an-Nashârâ min al-Mafâsid wa al- Auhâm wa Izhhâr Mahâsin Dîn al-Islâm.

6) Qam’u Al-Hars bi Az-Zuhd wa Al-Qana’ah 7) Risâlah fi Al-Qam Al-Hadîts

8) Kitab Al-Aqdhiyyah

9) Al-Mishbâh fi Al-Jam’i baina Al-Fâl wa Shahah

Merupakan sebuah kitab tentang bahasa Arab yang merupakan hasil ringkasan Al-Qurthubî terhadap kitab Al- Af’al karya Abu Al-Qâsim Ali bin Ja‟far Al-Qatha‟ dan kitab As-Shahhah karya Al-Jauhari. Dalam kitab tafsirnya antara lain:

10) Al-Muqtabas fi Syarẖ Muwaththa’ Malik bin Anas 11) Al-Lima’ fi Syarẖ Al- Isyrinat An-Nabawiyyah.10 3. Profil Kitab Tafsir Al-Jâmi’ li Aẖkam Al-Qur`an

a. Motivasi Penulisan Kitab Tafsir Al-Jâmi’ li Aẖkam Al- Qur`an

Al-Qurthubî telah menjelaskan apa yang melatar belakangi penulisan kitab tafsir ini, beliau menjelaskannya pada bagian pendahuluan kitab tafsirnya, yakni:

“Kitab Allah merupakan kitab yang mengandung seluruh ulum as-Syara’ yang berbicara tentang masalah hukum dan kewajiban, Allah Swt menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW.

menurutku, aku harus menggunakan hidupku dan mencurahkan karunia ini untuk menyibukkan diri dengan Al-Qur`an, dengan cara menulis penjelasan yang ringkas, memuat intisari-intisari tafsir, bahasa, I’rab, qira’at, menolak penyimpangan kesesatan, menyebutkan hadis-hadis Nabi dan sebab turunnya ayat sebagai keterangan dalam menjelaskan hukum-hukum Al-Qur`an,

10 Imam Al-Qurthubî, Tafsir Al-Qurthubî, Cet. I, h. xvii

mengumpulkan penjelasan makna-maknanya, sebagai penjelasan ayat-ayat yang samar dengan menyertakan qaul-qaul ulama salaf dan khalaf.11

b. Gambaran Umum Tafsir Al-Jâmi’ li Aẖkam Al-Qur`an Kitab tafsir al-Qurthubî telah mengalami beberapa cetakan.

Diantaranya adalah penerbit Dâr Ihyâ‟ at-Turâts al-„Arabi, Beirut, tahun 1372 H/1952 M. Di Mesir oleh penerbit Dâr al-Ghad al-„Arabi, tahun 1405 H/1988 M. 12

Kitab tafsir Al-Jâmi’ Li Aẖkam Al-Qur`an termasuk kitab tafsir terbesar yang didasarkan pada kajian fikih. Kitab ini adalah sebuah ensiklopedia tafsir yang bernilai tinggi dan sangat berharga.

Di dalamnya sang penulis telah mencurahkan segenap jerih payahnya, yang berciri kritikan, bersifat obyektif, dan tarjiẖ (pengunggulan pendapat yang mendekati kebenaran) cemerlang yang disandarkan pada kekuatan bakat dan ketajaman mata batin. Imam Al-Qurthubî juga mengumpulkan pendapat-pendapat para ulama tafsir terkemuka yang hidup sebelum masanya.13

Kitab ini mencakup berbagai mazhab fikih, terutama ketika menafsirkan ayat-ayat hukum. Syaikh Adz-Dzahabi menjelaskan Al- Quthubi telah bersikap obyektif dalam menyampaikan pembahasan- pembahasan yang ada dalam kitab tafsirnya. Tidak tendensius dalam menyampaikan kritikannya.14

11 Lihat Kitab Tafsir Al-Qurthubî, pada halaman judul

12 Husnul Hakim, Ensiklopedia Kitab-kitab Tafsir, (Depok: Lingkar Studi Al- Qur`an, 2013), Cet. I, h. 98

13 Imam Al-Qurthubî, Tafsir Al-Qurthubî, Terj. Fathurrahman dkk, (Jakarta:

Pustaka Azzam, 2007), Cet. I, h. xvii

14 Imam Al-Qurthubî, Tafsir Al-Qurthubî, Cet. I, h. xvii

51

c. Metode Penulisan Tafsir Al-Jâmi’ lî Aẖkam Al-Qur`ân Metode yang digunakan oleh para mufasir, menurut Al- Farmawi dapat diklasifikasikan menjadi empat, pertama, metode tahlili, dimana dengan metode ini mufasir berusaha menjelaskan seluruh aspek yang dikandung oleh ayat-ayat Al-Qur`an dan mengungkapkan segenap pengetian yang dituju.15

Keuntungan metode ini adalah peminat tafsir dapat menemukan pengertian secara luas daei ayat-ayat Al-Qur`an. Kedua, metode ijmali yaitu ayat-ayat Al-Qur`an dijelaskan dengan pengertian-pengertian garis besarnya saja, contoh yang sangat terkenal adalah Tafsir Jalalain. Ketiga, Metode muqarran yaitu menjelaskan ayat-ayat Al-Qur`an berdasarkan apa yang pernah ditulis oleh mufasir sebelumnya dengan cara membandingkannya. Keempat, metode maudhû’i yaitu dimana seorang mufasir mengumpulkan yat- ayat di dalam suatu topik tertentu, kemudian ditafsirkan.16

Dari penjelasan di atas, metode yang diterapkan oleh Al- Qurthubî dalam tafsirnya adalah metode tahlili karena Al-Qurthubî mencoba menjelaskan dan memetakan kandungan ayat Al-Qur`an dari berbagai seginya dengan memerhatikan urutan ayat-ayat Al- Qur`an sebagaimana yang tercantum dalam mushaf.17

d. Karakteristik Tafsir Al-Jâmi’ Li Aẖkam Al-Qur`an

Adapun karakter dari kitab tafsir ini adalah, dilihat dari setiap kali al-Qurthubî menafsirkan ayat, selalu diawali dengan

15 Abd al-Hayy al-farmawi, al-Bidayah fi Tafsir maudhu’i, (Kairo: Dâr al-Kutb al-

„Arabiyah, 1976), h. 18

16 Abd al-Hayy al-farmawi, al-Bidayah fi Tafsir maudhu’i, h. 34

17 Faizah Ali Syibromalisi, Kitab Tafsir Klasik Modern, (Ciputat: UIN, 2011), Cet,

I, h. 25-26

menyebutkan ayatnya, lalu menjelaskan i’rab, qira’at dan beberapa riwayat, baik dari jalur tabiin maupun lainnya. Bahkan ia tidak peduli apakah jalur periwayatan tersebut bersumber dari mantan ahli kitab, seperti Wahb bin Munabbih dan Ka‟ab al-Akhbâr, maupun yang lainnya.18

Beliau juga memberikan perhatian secara khusus terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah-masalah hukum namun tidak bertele-tele. Dalam penafsirannya, Al-Qurthubî banyak menggunakan syair-syair Arab, yang dimaksudkan untuk menjelaskan maksud dari beberapa kata dari ayat tersebut.19

e. Corak Tafsir Al-Jâmi’ li Aẖkam Al-Qur`an

Dalaam kajian kitab-kitab tafsir klasik atau modern, semuanya mempunyai karakter atau corak tertentu yang menjadi khas sebagai kajian yang mendominasi dalam tafsir tersebut., salah satunya adalah kitab tafsir karya monumental Imam Al-Qurthubî.

Sebagaimana yang dibahas oleh Husain ad-Dzahabi dalam kitabnya yang sangat terkenal dikalangan pengkaji tafsir, yakni at-Tafsir wa al-Mufassirun. Beliau menjelaskan bahwa tafsir Al-Jami‟ Li Ahkam Al-Qur`an adalah kitab tafsir yang digolongkan tafsir bercorak fiqh.20

f. Sistematika Tafsir Al-Jâmi’ li Aẖkam Al-Qur`an

Secara umum, terdapat tiga jenis sitematika yang diterapkan mufasir dalam penulisan kitab tafsirnya. Pertama, sistematika mushhafi yaitu penulisan kitab tafsir yang berpedoman pada urutan susunan surat-surat dan ayat-ayat yang terdapat dalam mushaf.

Dimulai dari QS. Al-Fatihah sampai pada QS. An-Nas. Kedua,

18 Husnul Hakim, Ensiklopedia Kitab-kitab Tafsir, (Depok: Lingkar Studi Al- Qur`an, 2013), Cet. I, h. 100-101

19 Husnul Hakim, Ensiklopedia Kitab-kitab Tafsir, Cet. I, h. 100-101

20 Faizah Ali Syibromalisi, Kitab Tafsir Klasik Modern, (Ciputat: UIN, 2011), Cet.

I, h. 25-26

53

sistematika nuzuli yaitu penulisan kitab tafsir yang berpedoman pada kronologi atau asbâb an-nuzûl turunnya ayat-ayat Al-Qur`an ketiga sitematika maudhu’i yaitu penulisan kitab tafsir yang berdasarkan pada topic-topik tertentu dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang relevan dengan topic-topik tertentu kemudian ditafsirkan.