BAB II: TINJAUAN UMUM MENGENAI FITNAH
B. Kata Fitnah dan Derivasinya dalam Al-Qur`an
Kata fitnah dengan segala bentuk derivasinya disebutkan dalam Al- Qur`an sebanyak enam puluh kali. Di dalam kitab al-Mu‟jam al-Mufahras li al-Fâz Al-Qur`an al-Karîm dijelaskan bahwa kata fitnah dalam bentuk fi„il mâdhi disebutkan sebanyak sebelas kali, dalam bentuk fi„il mudâri‟
disebutkan sebanyak dua belas kali, dalam bentuk isim fâ„il disebutkan satu kali, isim maf„ûl satu kali dan isim mashdar disebutkan tiga puluh lima kali.7 Berikut penjabaran kata fitnah dan derivasinya dalam Al-Qur`an :
1. Kata fitnah dalam bentuk fi„il mâdhi
Kata fitnah dalam bentuk fi‟il mâdhi disebutkan sebanyak sebelas kali pada lima macam lafaz yang berbeda dalam Al-Qur`an, yaitu:
6 M. Quraish Shihab, Esiklopedi Al-Qur‟an (Jakarta: Yayasan Bimantara, 1997), h.
100 7Muhammad Fuâd „Abdul Bâqî, Al-Mu„jam Al-Mufahras li Alfâz Al-Qur`an Al- Karîm, (Beirût: Dâr Al-Fikr, 1992), h. 510
a. Lafaz fatannâ
( اَّنَ تَ ف )
disebutkan sebanyak tujuh kali di dalam Al- Qur`an.Terdapat pada QS. al-An`âm [6]: 53 ,QS. Tâhâ [20]: 85, QS. al-„Ankabût [29]: 3, QS. Sâd [38]: 34, QS. ad-Dukhân [44]:17, QS. Tâhâ [20]: 40, QS. Sâd [38]: 24.
b. Lafaz fatantum
(َْمُتْنَ تَ ف)
disebutkan satu kali di dalam Al-Qur`an terdapat pada QS. al-Hadîd [57]: 14.c. Lafaz futintum
(َْمُتْنِتُف)
yang disebutkan satu kali di dalam Al- Qur`an terdapat pada QS. Tâhâ [20]: 90.d. Lafaz fatanû
(اْوُ نَ تَ ف)
disebutkan satu kali di dalam Al-Qur`an pada QS. al-Burûj [85]: 10.e. Lafaz futinû
(اْوُ نِتُف
) disebutkan satu kali di dalam Al-Qur`an pada QS. an-Nahl [16]: 110.2. Kata fitnah dalam bentuk fi‟il mudhâri„
Kata fitnah dalam bentuk fi‟il mudhâri‟ disebutkan sebanyak dua belas kali pada sembilan macam lafaz, yaitu:
a. Lafaz taftinnî
(َِّنِتْفَ ت)
disebutkan satu kali di dalam Al-Qur`an pada QS. at-Taubah [9]: 49b. Lafaz linaftinahum
(َْمُهَ نِتْفَ نِل)
disebutkan sebanyak dua kali di dalam Al-Qur`an terdapat pada QS. Tâhâ [20]: 131 dan QS. al- Jinn [72]: 17.c. Lafaz yaftinakum
(َْمُكَنِتْفَ ي)
disebutkan satu kali di dalam Al- Qur`an pada QS. an-Nisâ [4]: 101.d. Lafaz yaftinannakum
(َْمُكَّنَ نِتْفَ ي)
disebutkan satu kali di dalam Al- Qur`an pada QS. al-A‟râf [7]: 27.23
e. Lafaz yaftinahum
(َْمُهَ نِتْفَ ي)
disebutkan satu kali di dalam Al- Qur`an pada QS. Yûnus [10]: 83.f. Lafaz yaftinûka
(ََكْوُ نِتْفَ ي
) disebutkan satu kali di dalam Al-Qur`an pada QS. al-Mâidah [5]: 49.g. Lafaz layaftinûka
(ََكْوُ نِتْفَ يَل)
disebutkan satu kali di dalam Al- Qur`an pada QS. al-Isrâ [17]: 73.h. Lafaz tuftanûn
(نْوُ نَ تْفُ ت)
disebutkan satu kali di dalam Al-Qur`an pada QS. an-Naml [27]: 47.i. Lafaz yuftanûn
(نْوُ نَ تْفُ ي)
disebutkan sebanyak tiga kali di dalam Al-Qur`an. Terdapat pada QS. at-Taubah [9]: 126 dan QS. al-„Ankabut [29]: 2. QS. az-Zâriyât [51]: 13.
3. Kata fitnah dalam bentuk isim mashdar
Kata fitnah dalam bentuk isim mashdar disebutkan sebanyak tiga puluh lima kali pada sebelas macam lafaz yang berbeda, yaitu:
a. Lafaz futûnan
(أًنْوُ تُ ف)
disebutkan satu kali di dalam Al-Qur`an pada QS. Tâhâ [20]: 40.b. Lafaz fitnatun
(ٌَةَنْ تِف)
disebutkan sebanyak sebelas kali di dalam Al- Qur`an. Terdapat pada QS. al-Baqarah [2]: 102, 193, QS. al- Mâidah [5]: 71, QS. al-Anfâl [8]: 28, 39, 73 QS. al-Anbiyâ` [21]:111, QS. al-Hajj [22]: 11, QS. an-Nûr [24]: 63, QS. az-Zumar [39]: 49 dan QS. at-Thagâbûn [64]: 15
c. Lafaz al-fitnatu
( ََا َُةَنْ تِفْل)
yang disebutkan sebanyak dua kali di dalam Al-Qur`an. Terdapat pada QS. al-Baqarah [2]: 191 dan QS.al-Baqarah [2]: 217.
d. Lafaz al-fitnati
( ََا َِةَنْ تِفْل)
yang disebutkan sebanyak tiga kali di dalam Al-Qur`an. Terdapat pada QS. âli-`Imrân [3]: 7, QS. an- Nisâ [4]: 91 dan QS. at-Taubah [9]: 49.e. Lafaz alfitnata
(ََةَنْ تِفْلا)
disebutkan sebanyak tiga kali di dalam Al- Qur`an. Terdapat pada QS. at-Taubah [9]: 47, QS. at-Taubah [9]:48 dan QS. al-Ahzâb [33]: 14.
f. Lafaz fitnatan
(ًَةَنْ تِف)
disebutkan sebanyak 10 kali di dalam Al- Qur`an. Terdapat pada QS. al-anfâl [8]: 25, QS. Yûnûs [10]: 85, QS. al-Isrâ` [17]: 60, QS. al-Anbiyâ` [21]: 35, QS. al-Hajj [22]:53, QS. al-Furqân [25]: 20, QS. as-Safât [37]: 63, QS. al-Qamar [54]: 27, QS. al-Mudatsir [74]: 31 dan QS. al-Mumtahanah [60]: 5.
g. Lafaz fitnata
(ََةَنْ تِف)
yang disebutkan satu kali di dalam Al-Qur`an pada QS. al-„Ankabût [29]: 10.h. Lafaz fitnatahum
(َْمُهَ تَنْ تِف)
disebutkan satu kali di dalam Al-Qur`an pada QS. al-An‟âm [6]: 23.i. Lafaz fiitnatuka
(ََكُتَنْ تِف)
yang disebutkan satu kali di dalam Al- Qur`an. Terdapat pada QS. al-A‟rof [7]: 155.j. Lafaz fitnatakum
(َْمُكَتَنْ تِف)
yang disebutkan satu kali di dalam Al- Qur`an pada QS. az-Zariyât [51]: 14.k. Lafaz fitnatahu
(َُوَتَنْ تِف)َ
yang disebutkan satu kali di dalam Al- Qur`an. Terdapat pada QS. al-Mâidah [5]: 41.4. Kata fitnah dalam bentuk isim fâ„il
Kata fitnah dalam bentul isim fâ‟il disebutkan satu kali yaitu pada lafaz bifâtinîn
(َْيِنِتاَفِب)
dalam QS. as-Safât [37]: 162.25
5. Kata fitnah dalam bentuk isim maf‟ûl:
Kata fitnah dalam bentuk isim maf‟ûl disebutkan satu kali pada lafaz al-maftûn
( نْوُ تْفَمْل) ََا
dalam QS. al-Qalam [68]: 6.Melalui pemaparan di atas telah diketahui mengenai kata fitnah dan derivasinya dalam Al-Qur`an kemudian penulis ingin memaparkan makna fitnah berdasarkan terjemah Al-Qur‟an Departemen Agama, sebagaimana gambaran umumnya:
No Makna Fitnah Jumlah Ayat
01. Gila 1 kali QS. al-Qalam [68]: 6
02. Kekacauan 8 kali
al-Baqarah [2]: 193, âli-Imrân [3]:7, QS. al-Anfâl [8]: 73, dan
QS. at-Taubah [9]: 47, 48, 49 (
َِّنِتْفَ ت
) (َِةَنْ تِفْلا
), QS. al-Ahzâb [33]:14
03. Sesat 2 kali
QS. al-Mâidah [5]: 41 dan QS.
as-Safât [37]: 162 04. Memalingkan 2 kali
QS. al-Mâidah [5]: 49 QS. al- Isrâ [17]: 73
05. Munafik 1 kali QS. al-An„âm [6]: 53 06 Bencana 1 kali QS. al-Mâidah [5]: 71 07 Diserang 1 kali QS. an-Nisâ [4]: 101
08 Syirik 4 kali
QS. al-Baqarah [2]: 191, 217, QS. al-Anfâl [8]: 39 dan QS. an-
Nisâ [4]: 91 09 Mencelakakan 1 kali QS.al-Hadîd [57]: 14 10 Tertipu 1 kali QS. al-A‟râf [7]: 27
11 Siksaan 5 kali.
QS. al-Anfâl [8]: 25, QS. Yûnûs [10]: 83, QS. as-Saffât [37]: 63 dan QS. az-Zariyât [51]: 13, 14
12 Ujian 33 kali
QS. al-Baqarah [2]: 102, QS. al- An‟âm [6]: 53, QS. al-A„râf [7]:
155, QS. al-Anfâl [8]: 28, QS.
at-Taubah [9]: 126, QS. Yûnûs [10]: 85, QS. an-Nahl [16]: 110,
QS. al-Isrâ [17]: 60, QS. Tâhâ [20]: 40 (
ََكَاّنَ تَ ف
), (ًَانْوُ تُ ف)
85, 90,131, QS. al-Anbiyâ [21]: 35, 111, QS. al-Hajj [22]: 11, 53, QS. an-Nûr [24]: 63, QS. Al- Furqân [25]: 20, QS. an-Naml [27]: 47, QS. al-„Ankabût [29]:
2,3, 10, QS. Sâd [38]: 24, 34, QS. az-Zummar [39]: 49, QS.
ad-Dukhân [44]: 17, QS. al- Qamar [54]: 27, QS. at- Taghabûn [64]: 15, QS. al- Mumtahanah [60]: 5, QS. al-Jinn
27
[72]: 17, dan QS. al-Mudatsîr [74]: 31, QS. al-Bûrûj [85]: 10
Melalui pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa kata fitnah dalam Al-Qur`an memiliki dua belas makna yang berbeda yaitu kekacauan disebutkan delapan kali, sesat dan memalingkan, masing-masing disebutkan disebutkan dua kali, syirik disebutkan empat kali, munafik, gila, bencana, diserang, mencelakakan, dan tertipu masing-masing disebutkan satu kali, siksaan disebutkan lima kali, dan ujian disebutkan sebanyak tiga pulu tiga kali dalam Al-Qur`an. Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa makna fitnah yang ada dalam Al-Qur`an sangat berbeda dengan makna fitnah yang di pahami oleh masyarakat pada umumnya.