• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keabsahan Data

Dalam dokumen 180301150 PRO - etheses UIN Mataram (Halaman 52-55)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

6. Keabsahan Data

Keabsahan data pada sebuah penelitian bertujuan untuk membuktikan apakah data yang diproleh dari lapangan betul-betul valid atau tidak, yakni memadukannya dengan landasan teori yang menjadi landasan hasil penelitian yang di dapatkan di lapangan. Untuk mendapatkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan tekhnik pemeriksaan. Pelaksanaan tekhnik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.

Ada empat kriteria yang digunakan yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (comfirtibility).45 Keabsahan data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang diamati sesuai dengan kenyataan dan apakah

44 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 345

45 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualit atif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991), h.324.

penjelasan yang diberikan tentang dunia kenyataan sesuai dengan apa yang terjadi.

Untuk memperoleh data yang valid diperlukan teknik pemeriksaan yang tepat. Salah satu cara yang paling penting dan mudah dalam uji keabsahan hasil penelitian adalah dengan melakukan Triangulasi sebagai Teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber data, metode dan teori.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan sumber yaitu peneliti membandingkan hasil wawancara yang diperoleh dari masing-masing sumber atau informan penelitian sebagai pembanding untuk mengecek kebenaran informasi yang didapatkan. Selain itu peneliti juga melakukan pengecekan derajat kepercayaan melalui teknik triangulasi dengan metode, yaitu dengan melakukan pengecekan hasil penelitian dengan teknik pengumpulan data yang berbeda yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi sehingga derajat kepercayaan data dapat valid.

H. Sistematika Pembahasan

Bab I, pada bab ini peneliti menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, objek dan maanfaat penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, dan metode penelitian.

Bab II, pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan paparan data dan temuan. Paparan data berdasarkan hasil temuan yang di dapat peneliti di lapangan mengenai strategi dan bentuk-bentuk komunikasi penyiar Radio dakwah Hamzanwadi dalam meningkatkan minat pendengar.

Bab III, pada bab ini peneliti akan mediskusikan hasil dari temuan berdasarkan kerangka teori. Hasil temuan yang akan di dapat dari penelitian ini adalah mengenai strategi dan bentuk-bentuk komunikasi penyiar Radio dakwah Hamzanwadi dalam meningkatkan minat pendengar.

Bab IV, pada bab ini peneliti akan memberikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

39 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Profil Radio Hamzanwadi

1. Gambaran Umum Radio Hamzanwadi

Radio Hamzanwadi merupakan radio dakwah yang benaung di bawah yayasan sosial dan pendidikan terbesar, Nahdhatul Wathan di Nusa Tenggara Barat yang berpenduduk lebih dari empat (4) juta jiwa. Radio Hamzanwadi merupakan salah satu media netral dan fleksibel yang dapat diterima dan didengar secara langsung oleh masyarakat pendengar dengan berbagai latar belakang pendidikan, sosial, ekonomi dan politik. Sebagai media yang netral, Radio Hamzanwadi tetah mampu memberikan pencerahan kepada umat mengenai pentingnya menggalakkan pembangunan multi aspek, khususnya pembangunan moral, spiritual dan material yang berimbang dan menyeluruh.46

Dengan pola dan format siaran yang disajikan oleh Radio Hamzanwadi diharapkan akan lahir penganut islam yang menyebarluaskan makna dan nilai-nilai islam yang rahmatan lil'alamin yang memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai beragarna dan toleran dalam bermasyarakat yang universal.

46 PT. Radio Hamzanwadi, Company profile PT. Radio Hamzanwadi FM 107. Mhz.

(Pancor: PT. Radio Hamzanwadi, 2020) h. 2

Sesuai dengan motto Suara Petunjuk dan Penyeluk Hati Radio Radio Hamzanwadi, terus berupaya menjadi lembaga penyiaran yang profesional yang mampu mengoptimalkan potensi informasi dalam rangka menegakkan dan menghormati nilai-nilai beragama dan bemasyarakat yang penuh toleran. Melalui media eleklomik ikut serta membangun masyarakat yang adil, makmur, aman sentosa dan sejahtera lahir dan balin.

2. Maksud Pendirian Radio Hamzanwadi

PT Radio FM Hamzanwadi didirikan agar dapat memberdayakan potensi komunikasi, transfer intormasi dan dakwah oleh pelaku penyiaran dalam usaha merekonstruksi dan mereformasi pemahaman umat, khususnya umat Islam terhadap tugas-tugasnya sebagai pernikul panji moralitas yang berdasarkan Al-Qu an dar As-sunnah.

Kompleksitas komunikasi dan transfer informasi dalam menghadapi gelombang dan tantangan globahsasi memerlukan langkah-langkah yang progresif, proaktif, intensif, terencana, sistimatis dan seimbang. Semua langkah ini diharapkan melahirkan pandangan baru umat yang melihat kebersamaan, persatuan dan kesatuan dibawah payung nilai-nilai agama dan tradisi sebagai pemberi salusi bagi permasalahan kemanusiaan dan melihat persatuan serta kesatuan sebagai tolak ukur dan dasar bemegara, berbangsa dan bermasyarakat yang aman dan damai sejahtera. Obsesi untuk memberikan kontribusi positif dan memberdayakan potensi informasi inilah yang mendorong Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdhatain, Nahdhatul Wathan (YPH PPD NWDI) Pancor untuk

mendirikan suatu lembaga penyiaran yang diberi nama PT. Radio Harnzanwadi . Sampai saat ini, PT. Radio Hamzanwadi atas izin dan pertolongan Allah SWT mampu dan berhasil melayani opini pendengar di Nusa Tenggara Barat mengenai pentingnya mengadakan perimbangan dalam bidang pembangunan materi dan pembangunan moral di Nusa Tenggara Barat.

3. Visi dan Misi Radio Hamzanwadi a. Visi

Menjadi Lembaga Penyiaran profesional yang mampu mengoptimalkan potensi informasi untuk mendidik dan memberikan pencerahan kepada masyarakat pandengar melalui aktifitas penyiaran yang bermoral dan bermartabat. 47

b. Misi

1) Menghasilkan produk siaran (informasi dan hiburan) yang akurat, dan tepat sasaran bermanfaat

2) Menyebarluaskan pengetahuan dan informasi sesuai dengan urgensi dan tingkat kebutuhan masyarakat pendengar secara terencana dan sistematis

3) Membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang manghayati dan mengamalkan nilai-nilai ke-islaman yang dapat mencerminkan SDM

47 PT. Radio Hamzanwadi, Company profile PT. Radio Hamzanwadi FM 107. Mhz.

(Pancor: PT. Radio Hamzanwadi, 2020) h. 4

yang dapat mengembangkam ilmu pengetahuan, teknologi. dan seni yang rasional dan produktif.

4) Mengumpulkan dan menyediakan basis data dan informasi pendukung upaya-upaya pengembangan Lembaga Penyiaran secara sistematis dan akurat.

5) Menjadi media silaturrahim pengetahuan serta nilai-nilai pendengar yang terdepan dalam menyebarkan ilmu dan norma-norma positif kepada masyarakat

6) Menyajikan hiburan yang menyampaikan pesan-pesan positif yang dapat memberikan pencerahan dan memotivasi agar menjadi masyarakat yang kreatif. 48

4. Struktur Organisasi Radio Hamzanwadi

Pada struktur organisasi Radio Hamzanwadi, terdapat struktur organisasi Radoi Hamzanwadi lama, yakni sebagai berikut.

a. Direktur Utama : Siti Hidayati, S.Pd.I.

b. Direktur Oprasional : H. Rubai Ahmad Munawir, Lc, M. Si c. Penyiar & Reporter : 1. Lalu Darwil, S. Sos. I

2. Fathonah, S. Kom. I d. Penyiar & Marketing : 1. Subuhiyah Asrin

2. Zumratul Aini 3. Hapip Arrohman

48 PT. Radio Hamzanwadi, Company profile PT. Radio Hamzanwadi FM 107. Mhz.

(Pancor: PT. Radio Hamzanwadi, 2020) h. 5

e. Penyiar : 1. Lalu Zulhairi

2. M. Arianto Wijaya Akbar

f. Tehnisi : Muhammad Nasir

g. Supervisor : Drs. Soni Ardiwijaya

Pada struktur organisasi Radio Hamzanwadi, terdapat struktur organisasi Radio Hamzanwadi terbaru, yakni sebagai berikut.

a. Direktur : Dr. Muhammad Khalqi, M. Si b. Redaktur & Teknisi : Lalu Darwil, S.Sos.I c. Bendahara : Hj. Dukha Yunitasari, S.H., M. Pd

d. Administrasi : Sucita Annisa Belia Istiqomah & Muh. Zainul Khairi e. Marketing : Hapipurrohman

f. Penyiar : 1) Ahmad Badri, 2) Hapipurrohman, 3) Subuhiyah Asrin

4) Sucita Annisa Belia Istiqomah 5) Lalu Darwil, S. Sos. I

5. Jadwal Program PT. Radio Hamzanwadi Tabel 4.1

Program PT. Radio Hamzanwadi49

No Waktu Materi Acara

1 05.00-05.30 Pembukaan (Shalawat Nahdhatain)

2 05.30-06.30 Pengajian TGKH. DR Muhammad Zainul Majdi, MA 3 06.30-08.00 Selamat Pagi RHN (On satu jam); info, lagu, PSE

49 PT. Radio Hamzanwadi, Company profile PT. Radio Hamzanwadi FM 107. Mhz.

(Pancor: PT. Radio Hamzanwadi, 2020) h. 5

4 08.00-10.00 Pengajian dari Mushalla Al-Abrar 5 10.00-12.00 Lintas RHN, Musik dan Kreatifitas 6 12.00-12.30 Al-Quran, Azan Zuhr, Iagu-Iagu religi 7 12.30-13.00 Sepular NTB

8 13.00-14.00 Nusa Tenggara Barat Terkini 9 14.00-15.00 Inspirasi Sahabat

10 15.00-16.00 Kabar Sore, Al-Quran, Azan Ashar, lagu-lagu Islami 11 16.05-17.00 Selamat Sore Nusa Tenggara Barat (Mutual informasi RHN-

Pendengar)

12 17.00-17.30 Islam di Mancanegara, lagu-lagu religi 13 17.30-18.30 Al-qur'an, Azan Magrib, lagu-lagu religi

14 18.30-19.30 Pengajian TGKH. DR Muhammad Zainul Majdi, MA 15 10.30-20.00 Lagu-lagu Religi

16 20.00-22.00 Qishasul Anbiya, Kabar malam, Jendela Peristiwa 17 22.00-22.30 Lagu-lagu Oldis, Renungan malam, penutup

Tabel 4.1

Jadwal Acara Mingguan PT. Radio Hamzanwadi

No Hari Waktu Materi Acara

1 Senin 11:00-12:00 Ekonomi dan Pembangunan (Interactive) 2 Selasa 14:00-15:00 Kabar Nadhatul Wathan

3 Rabu 06:30-08:00 Tanya Jawab Agama Islam (Interactive) 4 Kamis 14:00-14:15 Tinjauan Palestina Dalam Sepekan

5 Jumat 08:00-10:00 Pengajian Umum

6 Jumat 10:00-10:15 Khazanah Dunia Islam 7 Jumat 16:00-16:30 English From Australia 8 Sabtu 16:00-17:00 Perspektif Pendidikan (Interactive) 9 Ahad 10:00-12:00 Kreasi Holiday (Interactive) 10 Ahad 13:00-14:00 Budaya dan Pariwisata 11 Ahad 16:30-18:00

B. Bentuk Komunikasi Penyiar Radio Dakwah Hamzanwadi Dalam Meningkatkan Minat Pendengar

Berdasarkan hasil temuan penelitian, peneliti mendapatkan beberapa bentuk komunikasi penyair radio dakwah Radio Hamzanwadi dalam meningkatkan minat pendengar, yaitu sebagai berikut:

1. Komunikasi Verbal

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan bahwa, Radio Hamzanwadi menerapkan bentuk komunikasi verbal. Bentuk komunkasi ini digunakan oleh Radio Hamzanwadi melalui komunikasi dengan para pendengar berupa penyampaian pesan atau informasi secara lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal dilaksanakan oleh penyiar radio dalam beberapa program diantaranya yaitu program pembukaan (Sholawat Nahdlatain), Selamat pagi RHN, Lintas RHN, Seputar NTB, Nusa Tenggara Barat Terkini dan Inspirasi Sahabat. Setiap program yang ada, tentunya penyiar akan menyampaikan pesan atau informasi secara lisan dalam bentuk kata-kata. Hal ini menandakan bahwa program-program tersebut menggunakan bentuk komunikasi verbal yang disampaikan oleh penyiar radio Hamzanwadi.

Hal ini diungkapkan langsung oleh informan dalam penelitian ini yaitu Redaktur radio Hamzanwadi Bapak Lalu Darwil, yang menyatakan bahwa:

pendengar. Kita menyampaikan informasi melalui lisan dengan pendengar dan mereka akan mendengar apa yang kita sudah bicarakan tentang informasi tersebut. Melalui itu nanti pendengar akan memahami isi pesan yang kita sampaikan dan akan lebih mudah

50

50 Wawancara, Lalu Darwil, Pancor 17 Juni 2022.

Bentuk komunikasi verbal dalam proses penyiaran radio juga dibenarkan oleh Sucita Annisa Belia Istiqomah, selaku penyiar radio Hamzanwadi yang mengungkapkan selama sesi wawancara dengan peneliti, bahwa:

bentuk komunikasinya langsung secara lisan saya sampaikan saat sedang siaran, informasi seperti tema program, tamu atau pengisi siaran akan saya sampaikan langsung kepada pendengan ketika siaran berlangsung 51

Hal ini juga didukung dari hasil wawancara dengan salah satu pendengar Radio Hamzanwadi yang menyatakan bahwa:

bentuknya seperti memberikan pesan ataupun informasi secara langsung ke pendengar. Seperti kajian-kajian Islam berupa Al-

pendengar. Ya seperti itulah caranya kurang lebih 52

Peneliti menemukan bahwa proses komunikasi verbal yang dilakukan oleh penyiar Radio Hamzanwadi dilakukan saat para penyiar mulai menyapa pendengar dengan menjelaskan terkait dengan jenis acara atau topik siaran yang sedang dan akan berlangsung. Dalam beberapa kesempatan, penyiar juga akan melakukan komunikasi secara verbal dengan para pendengar yang terhubung melalui saluran telepon dengan berdialog secara langsung antara penyiar dengan pendengar, komunikasi verbal melalui sambungan telepon ini dilakukan dalam beberapa sesi, seperti dalam sesi tanya-jawab, menyampaikan pertanyaan-pertanyaan atau memberikan permintaan (request) terkait dengan topik yang sedang dibicarakan.

51 Wawancara, Sucita Annisa Belia Istiqomah, Pancor 09 Januari 2023

52 Wawancara, Sohibul Muhajalin, Pancor 17 Juni 2022.

Berdasarkan hasil wawancara dan temuan peneliti selama proses observasi berlangsung peneliti dapat menyimpulkan bahwa bentuk komunikasi dakwah yang dilakukan Radio Hamzanwadi yaitu bentuk komunikasi verbal. Bentuk komunikasi ini digunakan oleh Radio Hamzanwadi melalui komunikasi dengan para pendengar berupa penyampaian pesan atau informasi secara lisan maupun tulisan. Tentunya pesan atau informasi yang disampaikan berupa kata-kata atau lebih tepatnya adalah bahasa verbal.

2. Komunikasi Non-Verbal

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan bahwa, Radio Hamzanwadi menerapkan bentuk komunikasi non verbal. Bentuk ini dilaksanakan di program dakwah yaitu di program Inspirasi Sahabat yang dimana program ini penyiar radio menghadirkan kisah-kisah

penyampaian komunikasinya melalui gesture dan intonasi dari penyiar radio.

Hal tersebut bisa dipahami oleh pendengar dengan memahami intonasi, jeda, atau penekanan kata pada saat penyiar radio berbicara.

Hal ini diungkapkan langsung oleh informan dalam penelitian ini yaitu Redaktur radio Hamzanwadi Bapak Lalu Darwil, yang menyatakan bahwa:

penyiar, emosi yang penyiar tampilakan walaupun pendengar tidak bisa melihat ekspresi wajah si penyiar tapi kita bisa memahaminya dengan mengetahui intonasi, jeda, atau penekanan kata pada saat penyair radio berbicara. Jadi, penyiar radio di sini juga menerapkan bentuk komunikasi yang seperti itu juga tentunya 53

53 Wawancara, Lalu Darwil, Pancor 17 Juni 2022.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Sucita Annisa Belia Istiqomah, selaku penyiar radio Hamzanwadi dalam sesi wawancara yang berbeda dengan peneliti, Sucita Annisa Belia Istiqomah menjelaskan bahwa:

-kata biasa saja kalau ketika siaran, pasti kita sebagai penyiar juga harus mampu membangun suasana yang sesuai dengan topik, jadi seolah-olah pendengar merasakan suasana yang sama walau tidak dalam satu tempat, semisal nada suara kita atau paling sering adalah ekspresi kita selama siaran, kapan harus senang atau

54

Hal ini juga didukung dari hasil wawancara dengan salah satu pendengar Radio Hamzanwadi yang menyatakan bahwa:

Jadi menurut saya sih bentuknya juga memberikan emosi dalam penyiaran. Melalui emosi penyiar radio bisa menyampaikan pesan atau informasi kepada pendengar 55

Dalam pandangan lain, Abdul Majid yang merupakan salah satu pendengan radio Hamzanwadi juga menyampaikan hal serupa, dalam sesi wawancara yang peneliti lakukan, yaitu:

seperti membayangkan suasana-suasananya, kadang ada sedih, kadang juga ketawa, tergantung apa yang dibicarakan sih, kalua saat saya

56

Peneliti menemukan bahwa proses komunikasi non verbal yang dilakukan oleh penyiar Radio Hamzanwadi dilakukan secara bersamaan saat para penyiar mulai menyapa pendengar. Selama sesi siaran radio berlangsung, peneliti menemukan adanya bentuk komunikasi non verbal yang dilakukan oleh penyiar, dimana penyiar melakukan gerak tubuh atau gestur

54 Wawancara, Sucita Annisa Belia Istiqomah, Pancor 09 Januari 2023

55 Wawancara, Sohibul Muhajalin, Pancor 17 Juni 2022.

56 Wawancara, Abdul Majid, Pancor 09 Januari 2023

yang menggambarkan relevansinya dengan topik yang sedang bicarakan.

Seperti saat penyiar menggerakan tangan atau tubuh saat menyapa pendengar, penyiar yang tertawa saat berkomunikasi dengan pendengar ketika sambungan telepon berlangsung, juga gerak tubuh lainnya yang dibutuhkan untuk menggambarkan adanya emosi berupa intonasi, jeda, atau penekanan kata pada saat penyair radio berbicara. Berdasarkan hasil wawancara dan temuan peneliti selama proses observasi berlangsung, peneliti menyimpulkan bahwa bentuk komunikasi dakwah yang dilakukan Radio Hamzanwadi yaitu bentuk komunikasi non verbal. Bentuk komunkasi ini digunakan oleh Radio Hamzanwadi melalui pemberian gestur tubuh, ekspresi wajah, emosi yang dilakukan oleh penyiar radio. Hal tersebut bisa dipahami oleh pendengar dengan memahami intonasi, jeda, atau penekanan kata pada saat penyair radio berbicara.

C. Strategi Komunikasi Penyiar Radio Dakwah Hamzanwadi Dalam Meningkatkan Mintat Pendengar

Berdasarkan hasil temuan penelitian, peneliti mendapatkan beberapa strategi komunikasi dakwah Radio Hamzanwadi dalam meningkatkan minat pendengar, yaitu sebagai berikut:

1. Strategi Komunikasi Persuasif

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan bahwa, Radio Hamzanwadi menerapkan strategi komunikasi persuasif. Peneliti menemukan bahwa bentuk strategi komunikasi persuasif dilakukan oleh penyiar radio Hamzanwadi dengan menggunakan Bahasa

persuasif atau Bahasa yang bersifat ajakan dalam menyiarkan dakwah melalui radio. Hal ini dilakukan agar pendengar bisa terpengaruh dengan ajakan atau nasihat yang diberikan oleh penyiar radio Hamzanwadi sehingga perilaku pendengar bisa mengikuti segala nasehat yang telah diberikan oleh penyiar radio Hamzanwadi. Hal ini dilakukan oleh penyiar radio supaya para pendengar dapat merubah sikap dan perilaku mereka sesuai dengan nasehat yang di berikan oleh penyiar radio Hamzanwadi dalam kegiatan penyiaran.

Selain itu juga berdasarkan observasi, peneliti menemukan bahwa bentuk strategi komunikasi persuasif dilakukan oleh penyiar radio Hamzanwadi yaitu dengan mempengaruhi sikap pendapat, dan perilaku pendengar melalui kata-kata yang diucapkan oleh penyiar radio Hamzanwadi.

Hal ini diungkapkan langsung oleh informan dalam penelitian ini yaitu Redaktur radio Hamzanwadi Bapak Lalu Darwil, yang menyatakan bahwa:

Strategi daya tarik pendengar dengan menggunakan bahasa persuasif yang bersifat membujuk. Strategi ini kami gunakan untuk membujuk dan menasehati para pendengar. Jakan kami kan bertakwa dan beriman kepada Alllah beserta rasul. Melalui inilah nanti pendengar bisa terpengaruh dan menambah keilmuan mereka terhadap islam

57

Dalam sesi wawancara yang berbeda, Ahmad Badri sebagai salah satu penyiar radio Hamzanwadi menjelaskan bahwa:

gerakan dakwah NW, tentu ketika siaran saya selalu berusaha untuk menyeru atau mengajak kepada setiap pendengar untuk selalu meningkatkan keimanan & Ketakwaan. Jadi seruan itu, saya rasa adalah bagian dari

57 Wawancara, Lalu Darwil, Pancor 17 Juni 2022.

komunikasi persuasif, untuk mengajak setiap jamaah, pendengar untuk

58

Hal ini juga didukung dari hasil wawancara dengan salah satu pendengar Radio Hamzanwadi yang menyatakan bahwa:

Strategi yang digunakan yaitu bersifat ajakan, saran, dan nasihat kepada pendengar. Radio Hamzanwadi memang seperti itu, mereka mengajak para pendengar dengan ajakan untuk beriman kepada Allah dan menaati segala perintahnya. Tidak lupa juga mereka memberikan ilmu-ilmu islami kepada pendengar agar bisa menambah

59

Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Ilham selaku pendengan radio Hamzanwadi yang mengungkapkan bahwa:

saya senangi ketika mendengan radionya karena setiap mendengar ceramah, selalu kita mendapatkan nasihat,

menyeru ke hal- 60

Gambar 4.3

Strategi Komunikasi Persuasif yang Dilakukan Oleh Penyiar Radio

58 Wawancara, Ahmad Badri, Pancor 09 Januari 2023

59 Wawancara, Sohibul Muhajalin, Pancor 17 Juni 2022.

60 Wawancara, Ilham, Pancor 09 Januari 2023

Salah satu bentuk strategi komunikasi persuasif yang ada di Radio Hamzanwadi salah satunya dapat dilihat saat siaran pengajian Bersama Pengajian TGKH. DR Muhammad Zainul Majdi, MA berlangsung antara jam 05:30-6:30 dan 18:30-19:30. Setiap isi siaran dalam pengejian Bersama tersebut selalu terdapat pesan-pesan dan ajakan kepada setiap jamaah dan pendengar untuk dapat terus meningkatkan nilai-nilai ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas, peneliti menyimpulkan bahwa strategi komunikasi dakwah yang dilakukan Radio Hamzanwadi yaitu strategi komunikasi persuasif. Strategi ini digunakan oleh Radio Hamzanwadi dengan menggunakan Bahasa persuasif atau Bahasa yang bersifat ajakan dalam menyiarkan dakwah melalui radio. Hal ini dilakukan agar pendengar bisa terpengaruh dengan ajakan atau nasihat yang diberikan oleh penyiar radio Hamzanwadi sehingga perilaku pendengar bisa mengikuti segala nasehat yang telah diberikan oleh penyiar radio Hamzanwadi.

2. Strategi Komunikasi Informatif

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan bahwa, Radio Hamzanwadi menerapkan strategi komunikasi informatif. Strategi ini digunakan oleh Radio Hamzanwadi melalui beberapa bentuk antara lain yaitu:

a. Pemberian Informasi Terkini

Pemberian informasi terkini merupakan salah satu bentuk strategi komunikasi informatif yang dilakukan oleh penyair radio Hamzanwadi

dalam melakukan siaran dakwah kepada pendengar. Bentuk ini dilakukan melalui pemberian informasi terbaru atau ter-up to date atau dengan kata lain informasi yang baru saja tersebar dan menjadi buah bibir dikalangan masayarakat. Hal ini dilakukan oleh penyiar radio Hamzanwadi dalam mempengaruhi pendengar dengan pemberian informasi terkini di masyarakat sehingga pendengar akan lebih mempercayai segala ucapan, kata, mapun nasehat yang di lontarkan penyiar radio Hamzanwadi.

Hal ini dibenarkan oleh Bapak Abdul Majid, selaku pendengar radio Hamzanwadi yang mengungkapkan bahwa:

dapat biasanya saya

61

Salah satu bentuk strategi komunikasi informatif yang bersifat pemberian informasi terkini yang dapat dilihat pada Radio Hamzanwadi adalah pada siaran Seputar NTB jam 12.30-13.00, siaran Nusa Tenggara Barat Terkini jam 13.00-14.00, siaran Kabar Sore jam 15.00-16.00, siaran Selamat Sore Nusa Tenggara Barat (Mutual informasi RHN-Pendengar) jam 16.05-17.00, serta pada siaran Islam di Mancanegara, lagu-lagu religi jam 17.00-17.30. Masing-masing tema siaran tersebut selalu menggunakan strategi komunikasi informatif, dimana isi siaran menyampaikan informasi terkini kepada setiap pendengar yang ada.

b. Pemberian Informasi yang Mengandung Fakta

61 Wawancara, Abdul Majid, Pancor 09 Januari 2023

Penyiar radio Hamzanwadi terkadang mengkaitkan komunikasinya dengan fakta dan informasi terkini atau fenomena terkini kepada pendengar. Hal ini bertujuan untuk mempengaruhi pendengar dengan memberikan fakta yang terjadi dikehidupan para pendengar sehingga pendengar akan mudah mempercayai segala jenis ajakan ataupun nasihat yang dilontarkan oleh penyiar radio Hamzanwadi. Hal ini diungkapkan langsung oleh informan dalam penelitian ini yaitu Penyiar radio Hamzanwadi Bapak Happip Arrohmani, yang menyatakan bahwa:

Menampilkan atau menyiarkan sesuai dengan realita, dan memaksimalkan untuk saling sapa menyapa setiap harinya dan dengan cara dijadikan sebagai media hiburan melalui request-request kahalayak, di samping itu juga tetap menjaga kesopanan tanpa harus singgung menyinggung antar sesama. 62

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Ahmad Badri sebagai salah satu penyiar radio Hamzanwadi menjelaskan bahwa:

-jauh, fakta seperti berita yang ada dimasyarakat, atau kisah-kisah kehidupan social keagamaan disampaikan apa adanya, ini juga supaya masyarakat, pendengar

mengetahui fakta- 63

Hal ini juga didukung dari hasil wawancara dengan salah satu pendengar Radio Hamzanwadi yang menyatakan bahwa:

fenomena yang terjadi dikehidupan nyata. Seperti misalnya kami diinformasikan kejadian mukjizat para nabi dan karomah para ulama- ulama. Melalui ini kan kami lebih percaya nanti akan siaran yang diberikan karena memberikan fakta-fakta yang memang benar adanya

64

62 Wawancara, Happip Arrohmani, Pancor 17 Juni 2022.

63 Wawancara, Ahmad Badri, Pancor 09 Januari 2023

64 Wawancara, Sohibul Muhajalin, Pancor 17 Juni 2022.

Dalam dokumen 180301150 PRO - etheses UIN Mataram (Halaman 52-55)

Dokumen terkait