BAB II PAPARAN DAN TEMUAN DATA
C. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak
2021/2022
Peran orang tua dalam mendampingi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung di masa pandemi Covid-19 sangat penting karna peran aktif dari orang tua dapat meningkatkan hasil atau memberikan motivasi tersendiri untuk siswa. Orang tua perlu memberikan pendampingan dan pengawasan yang ketat kepada peserta didik, orang tua justru harus lebih banyak meluangkan waktu untuk anak di rumah sehingga proses belajar anak lebih efesien.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, serta dokumentasi maka diketahui bahwa terdapat beberapa peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada siswa di masa pandemi Covid-19 yaitu:
43
1. Orang tua mendampingi anak belajar di rumah.
Salah satu peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada anak pada Pasca Covid-19 ini adalah dengan mendampingi anak belajar di rumah. Pendampingan orang tua dalam proses pembelajaran di rumah akan membantu anak dalam kelancaran proses belajar di rumah, hal ini juga akan membantu membangun komunikasi yang baik dan harmonis antara orang tua dengan anak.
Terkait dengan hal ini, peneliti melakukan wawancara pada beberapa orang tua dari siswa MI NW Suela tentang peran mereka dalam memberikan motivasi belajar Pada Pasca Covid-19 ini.
Menurut pendapat ibu Munah selaku orang tua dari Dian Karlinda Malita menjelaskan bahwa:
“saya pasti selalu mendampingi anak kalau sedang belajar di rumah, tapi saya dampingi ketika saya sedang memiliki waktu luang dan tidak memiliki pekerjaan di luar rumah. Kalau malam sebelum tidur pastinya saya memiliki banyak waktu untuk mendampingi atau menemani anak belajar”.67
Selama melakukan penelitian, ibu Munah selaku orang tua dari dari Dian Karlinda Malita sesekali mendampingi anaknya belajar di rumah dan juga mengajari anaknya ketika mengalami kesulitan ketika ada beberapa tugas yang belum dipahami anaknya. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti serta hasil dokumentasi yang telah dikumpulkan.
Selanjutnya menurut ibu Mariana orang tua dari Muhammad Subki Jauhari menjelaskan bahwa:
67 Munah, Wawancara, Desa Suntalangu, 02 Agustus 2022.
44
“Tentu saja tugas saya sebagai orang tua untuk mendampingi anak saya belajar dirumah, kadang kalau anak saya kesulitan mengerti tugasnya saya sebbisa mingkin untuk membantu mengajarinya dan menjelaskanya sampai anak saya paham dengan tugas yang diberikan gurunya”.68
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada saat mewawancarai ibu ibu Mariana orang tua dari Muhammad Subki Jauhari, ibu Mariana mendampingi anaknya pada saat anaknya memiliki tugas yang diberikan oleh gurunya di sekolah dan pada saat belajar secara online di grup whats app, ibu Mariana terkadang mengajari anaknya ketika ada materi atau tugas yang belum dipahami oleh anaknya.
Sedangkan menurut ibu Remi selaku orang tua dari Kartika Ayu Dwi Candri menjelaskan pendapatnya bahwa:
“Sebagai orang tua saya selalu menyuruh anak untuk belajar dan mengerjakan tugas dari guru, kadang kalau dibilangin tidak mau nurut apalagi kalau sudah main hp, makanya saya harus lebih banyak menemani atau memantau anak saya ketika belajar di rumah ketika sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya”69
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti di rumah ibu Remi, ibu Remi mendampingi anaknya belajar di rumah pada sorenya sehabis pulang dari ladang, Ibu Remi bekerja sebagai buruh tani dari pagi sampai sore, karena anaknya yang sering bermain hp, ibu remi terkadang harus memarahi anaknya agar anaknya menuruti.
Terkait dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan orang tua di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peran orang tua di masa pandemi Covid-19 ini sangatlah penting bagi peserta didik. Orang tua harus lebih
68 Mariana, Wawancara, Desa Suntalangu, 03 Agustus 2022.
69 Remi, Wawancara, Desa Suntalangu, 04 Agustus 2022.
45
banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan mendampingi anak selama belajar di rumah agar anak merasa termotivasi dan bersemangat dalam belajar, hal ini untuk keberhasilan proses pembelajaran selama pandemi Covid-19.
2. Menciptakan Suasana Belajar yang Nyaman Bagi Anak
Ketenangan lingkungan belajar anak perlu diperhatikan orang tua di rumah terlebih di masa pandemi ini, dimana anak akan mudah stress dan bosan dengan berbagai tugas yang diberikan oleh gurunya. Dengan menciptakan lingkungan rumah yang nyaman dengan memberikan tempat belajar yang bersih dan tidak ribut akan membuat anak menjadi lebih tenang dalam belajar. Hal ini akan membantu proses pembelajaran anak menjadi lebih efektif. Terkait dengan hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang tua di MI NW Suela:
Menurut pendapat ibu Munah selaku orang tua dari Dian Karlinda Malita menjelaskan bahwa:
“Untuk membuat anak saya betah belajar di rumah, saya selalu memberikan tempat belajar yang bersih dan nyaman kepada anak saya, anak saya akan malas belajar jika tempat belajarnya berantakan”70
Pada saat melakukan observasi ke rumah Ibu Munah, Ibu Munah selalu merapikan tempat belajar anaknya agar anak lebih giat dan betah belajar, ibu Munah memberikan meja belajar agar anak tidak capek menunduk ketika belajar.71
70 Munah, Wawancara, Desa Suntalangu, 02 Agustus 2022
71 Observasi, di Desa Suntalangu, 01 Agustus 2022
46
Selanjutnya menurut ibu Mariana orang tua dari Muhammad Subki Jauhari menjelaskan bahwa:
“Kalau rumah lagi rame dan ribut, anak saya tidak pernah mau belajar, makanya kalau sedang ada tugas sekolah saya usahakan rumah dalam keadaan sepi supaya anak saya tidak terganggu dan lebih fokus belajar.”72
Pada saat peneliti melakukan observasi di rumah ibu Ensi, Ibu Ensi mengawasi anaknya belajar dengan keadaan rumah yang sedang sepi hal ini dilakukan agar anaknya lebih fokus dan tidak mudah terganggu dengan hal- hal yang membuat anaknya tidak bisa focus dalam melakukan kegiatan belajar ataupun saat anaknya sedang mengerjakan tugas yang diberikan guru.73
Sedangkan menurut ibu Remi selaku orang tua dari Kartika Ayu Dwi Candri menjelaskan pendapatnya bahwa:
“Kalau rumah sedang ribut anak saya tidak bisa fokus jika sedang belajar, karena itu kalau anak saya sedang belajar saya menyuruh anak-anak saya yang lain untuk tidak membuat keributan di rumah dengan menyuruhnya bermain diluar rumah dengan teman-temanya agar proses belajar kakaknya tidak terganggu.”74
Untuk membuat anaknya lebih giat dan fokus selama belajar, ibu Remi selalu menyuruh anak-anaknya yang lain untuk tidak ribut selama Kartika Ayu Dwi Candri sedang menyelesaikan tugasnya di rumah, ibu Remi juga menyiapkan perlengkapan apa saja yang dibutuhkan oleh
72 Munah, Wawancara, Desa Suntalangu, 02 Agustus 2022
73 Observasi, di Desa Suntalangu, 01 Agustus 2022
74 Remi, Wawancara, Desa Suntalangu, 04 Agustus 2022.
47
anaknya jika proses pembelajaran secara online berlangsung. Seperti: Hp dan Quota data belajar yang stabil.75
3. Memberikan Fasilitas Belajar Anak
Fasilitas yang dimaksud adalah tempat belajar, alat tulis, buku-buku pelajaran, dan lain sebagainya. Fasilitas belajar ini dapat membantu memudahkan anak dalam proses belajar sehingga anak tidak mendapatkan kesulitan dalam belajar. Dalam menyediakan fasilitas belajar anak, orang tua harus mampu memahami kebutuhan anak. dengan demikian adanya kesediaan dari orang tua untuk memenuhi kebutuhan fasilitas belajar anak dapat mendorong anak untuk lebih giat dalam belajar, sehingga mendapat prestasi yang diinginkan.
Menurut pendapat ibu Munah selaku orang tua dari Dian Karlinda Malita menjelaskan bahwa:
“Iya tentu sebagai orang tua pasti kami akan memberikan apa yang dibutuhkan anak, apalagi kalau menyangkut tentang fasilitas belajar seperti meja belajar, buku pelajaran dan alat tulis.”76
Selanjutnya menurut ibu Mariana orang tua dari Muhammad Subki Jauhari menjelaskan bahwa:
“Saya selaku orang tua selalu memberikan segala keperluan yang dibutuhkan anak karena merupakan tanggung jawab saya sebagai orang tua, selagi saya sanggup membelinya, iya pasti saya akan beli seperti meja belajar, buku tulis, sama polpen ataupun perlengkapan yang diperlukan anak saya.”77
Sedangkan menurut ibu Remi selaku orang tua dari Kartika Ayu Dwi Candri menjelaskan pendapatnya bahwa:
75 Observasi, di Desa Suntalangu, 01 Agustus 2022
76 Munah, Wawancara, Desa Suntalangu, 02 Agustus 2022 .
77 Mariana, Wawancara, Desa Suntalangu, 03 Agustus 2022.
48
“Di saat pandemi ini kebutuhan belajar anak menjadi semakin banyak karena harus belajar secara online. Jadi saya menyediakan meja belajar, alat tulis, Hp dan quota data juga sehingga keperluan anak saya bisa tercukupi.” 78
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terhadap orang tua siswa di Desa Suntalangu bahwa peran mereka sebagai orang tua sebagai fasilitator dilaksanakan dengan baik. Para orang tua mengungkapkan bahwa mereka selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh anak. karena mereka menyadari bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab mereka sebagai orang tua. Kebutuhan belajar yang dimaksud adalah meja belajar, buku tulis, polpen, dan Hp untuk menunjang proses pembelajaran secara online.79
D. Kendala Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Pasca Covid 19 Di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021/2022
Dalam pelaksanaan belajar anak selama pasca covid 19 ini terkadang peran orang tua sangat berperan penting untuk jalanya proses belajar karna jika orang tua tidak berperan proses berjalan tidak dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Berikut beberapa kendala orang dalam memberikan motivasi belajar pada siswa Pada Pasca Covid-19 yaitu;80
1. Kesibukan Orang Tua
Dalam pelaksanaan belajar anak di rumah orang tua sangat berperan penting. Dukungan orang tua sangat diperlukan dalam
78 Remi, Wawancara, Desa Suntalangu, 04 Agustus 2022.
79 Observasi, di Desa Suntalangu, 01 Agustus 2022.
80 Observasi, MI NW Suela, 20 Juli 2022.
49
mewujudkan keberhasilan pendidikan buah hatinya. Namun, masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan perannya dalam mendukung pendidikan anak dan menyerahkan sepenuhnya pada sekolah. Sebagai guru bagi anaknya, orang tua harus mampu mendampingi anak saat belajar.
Mendampingi anak saat belajar merupakan salah satu bentuk perhatian orang tua terhadap anak. hal tersebutlah yang mampu meningkatkan motivasi belajar anak.81 terkait dengan hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang tua siswa di MI NW Suela sebagai berikut:
Menurut ibu Munah selaku orang tua dari Dian Karlinda Malita menyatakan pendapatnya yaitu:
“Terkadang saya bekerja di luar rumah, jadi untuk mengontrol anak belajar tidak bisa saya lakukan setiap saat, paling di waktu-waktu tertentu kalau lagi tidak ada pekerjaan yang saya lakukan sehingga bisa mengontrol anak saya belajar.”82
Selanjutnya menurut ibu Mariana selaku orang tua dari Muhammad Subki Jauhari menyatakan bahwa:
“saya bekerja sebagai petani dari pagi sampai sore, jadi pada waktu tersebut saya tidak bisa mendampingi anak belajar, hanya waktu malam saja bisa berkumpul dengan anak itupun jika saya tidak terlalu capek karna pekerjaan yang cukup banyak disawah ”83 Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa di MI NW Suela sebagai berikut:
Menurut pendapat dari Dian Karlinda Malita siswa di MI NW Suela selaku anak dari ibu Munah:
82 Munah, Wawancara, Desa Suntalangu, 02 Agustus 2022
83 Mariana, Wawancara, Desa Suntalangu, 03 Agustus 2022
50
“Kalau belajar di rumah saya didampingi pada saat malam hari saja kak, karena orang tua masih bekerja di luar rumah.”84
Hal ini juga disampaikan oleh Muhammad Subki Jauhari selaku MI NW Suela selaku anak dari ibu Mariana:
“kalau pagi sampai siang tidak ditemani belajar kak, malamnya baru di temani belajar sama ibu karna ibu dan ayah yang sibuk bekerja disawah”85
Hasil dari observasi juga mendukung hasil wawancara yang dimana beberapa orang tua siswa pada saat pagi hari sampai sore mereka selalu bekerja di luar rumah sebagai petani ataupun sebagai buruh di ladang orang lain. Sehingga hal ini menyebabkan orang tua tidak dapat mendampingi anaknya belajar diluar rumah pada pagi sampai sore hari.
Mereka hanya bisa mendampingi dan berkumpul pada malam harinya. 86 2. Kondisi anak
Kondisi anak memiliki kondisi yang berbeda-beda. Kondisi tersebut yang akan mempengaruhi kemauan atau motivasi anak dalam belajar. Kondisi anak yang pemalas atau kemampuan belajarnya yang kurang menyebabkan motivasi anak menurun. Hal tersebut yang menjadi kesulitan bagi orang tua dan guru dalam memberikan motivasi belajar pada anak.
Selama melakukan penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang tua dan guru dari siswa di MI NW Suela sebagai berikut:
84 Dian Karlinda siswa MI NW Suela, Wawancara, Desa Suntalangu, 02 Agustus 2022.
85 Muhammad Subki Jauhari siswa MI NW Suela, Wawancara, Desa Suntalangu, 04 Agustus 2022
86 Observasi, Desa Suntalangu, 01 Agustus 2022.
51
Menurut ibu Munah selaku orang tua dari Dian Karlinda Malita menyatakan pendapatnya yaitu:
“anak saya terkadang malas mengerjakan tugasnya kalau sudah bermain hp, dia sering bermain game di hp dan juga menonton kartun di youtobe sehingga kuota yang dibeli cepat habis”.87
Selanjutnya menurut ibu Mariana selaku orang tua dari Muhammad Subki Jauhari menyatakan bahwa:
“Karena banyaknya tugas yang diberikan guru di sekolah, anak saya sering mengeluh, makanya anak saya terkadang malas mengerjakan tugas.”
Sedangkan menurut ibu Remi selaku orang tua dari Kartika Ayu Dwi Candri menyatakan pendapatnya, bahwa:
“Anak saya juga kalau sudah bermain game, dia akan malas mengerjakan tugasnya ”.88
Sedangkan menurut ibu Husnul Hotimah selaku Guru yang mengajar di MI NW Suela menyatakan pendapatnya bahwa:
“Kalau di kelas, siswa terkadang terlihat jenuh dan tidak suka jika diberikan tugas lagi, mungkin karena setiap hari diberi tugas”.89 Hasil observasi pada saat proses belajar di rumah dan di kelas juga memperkuat hasil wawancara yang dilakukan peneliti, dimana ketika sedang belajar di rumah siswa terkadang malas untuk mengerjakan tugasnya jika sudah bermain hp dan bermain game dan ketika di kelas siswa akan merasa jenuh dan malas pada saat guru memberikan tugas.
87 Munah, Wawancara, Desa Suntalangu, 02 Agustus 2022 .
88 Mariana, Wawancara, Desa Suntalangu, 03 Agustus 2022..
89 Husnul Hotimah Guru di MI NW Suela, Wawancara, 26 Juli 2022.
52
Terkadang anak juga tidak mau nurut pada orang tua mereka. Hal ini terlihat pada hasil dokumentasi dibawah ini.90
3. Keadaan Sekitar
Lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh seorang anak untuk proses pembelajarannya yang efektif selama di rumah. Keadaan sekitar rumah yang mendukung anak dalam belajar di rumah yaitu sinyal yang dibutuhkan ketika belajar secara online harus lancar. Namun di Suela kondisi sinyalnya masih terbilang lemah, terlebih ketika sedang mati lampu. Terkait dengan hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan ibu Remi selaku orang tua dari Kartika Ayu Dwi Candri :
“Anak saya semangat belajarnya kurang, waktunya lebih sering digunakan untuk bermain, karena waktunya banyak di rumah.
Kalau mati lampu sinyalnya juga kadang hilang, sehingga anak saya terlambat mengumpulkan tugas.”91
Hal senada juga disampaikan oleh ibu Mariana orang tua dari Muhammad Subki Jauhari:
“Anak saya kalau melihat teman-temannya bermain pasti ikutan bermain, karena jarak rumah juga berdekatan. Makanya anak saya sering terpengaruh dengan lingkungan disini.”92
Peneliti juga melakukan wawancara yaitu dengan Dian Karlinda Malita selaku anak dari ibu Munah:
“Pada saat belajar online di Whatsapp kalau sedang mati lampu kak jaringan kami hilang, kadang tidak bisa ikut belajar, ketinggalan
90 Observasi, Desa Santalangu, 01 Agustus 2022.
91 Remi, Wawancara, Desa Suntalangu, 04 Agustus 2022.
92 Mariana, Wawancara, Desa Suntalangu, 03 Agustus 2022..
53
tugas dan materi hasilnya kadang-kadang tidak ngumpulin tugas.
Jadinya nggak dapat nilai.”93
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di MI NW Suela bahwa saat anak melihat teman-temannya yang lain bermain, maka anak ingin ikut bermain sehingga malas untuk belajar dan kurang fokus saat belajar karena perhatian mereka teralihkan. Kemudian ketika proses pembelajaran berlangsung secara online anak-anak terkendala dengan masalah sinyal di desa tersebut yang belum merata terlebih ketika sedang mati lampu jaringan sinyalnya terkadang hilang sehingga kegiatan belajar anak menjadi tidak efektif. Hal tersebutlah yang membuat motivasi atau semangat belajar anak menjadi menurun.
.
93 Munah, Wawancara, Desa Suntalangu, 02 Agustus 2022 .
54
BAB III PEMBAHASAN
Pembahasan ini disusun dengan merujuk kepada hasil temuan peneliti yang peneliti dapatkan dari lapangan melalui proses wawancara, observasi dan dokumentasi di MI NW Suela. Dalam bab pembahasan ini peneliti akan menyajikan data hasil temuan di lapangan yang kemudian di kaitkan dengan kerangka teori sehingga nantinya dapat ditarik kesimpulan serta dapat menjawab fokus penelitian yang telah dirumuskan.
A. Motivasi Belajar Siswa Pada Pasca Covid 19 di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur tahun 2021/2022
Dalam usaha mencapai tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar. Belajar merupakan aktivitas yang disengaja dan dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, maka dari itu dengan belajar inilah anak yang tadinya belum mampu melakukan seuatu menjadi mampu.94 Sedangkan mengajar diartikansebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Motivasi dalam belajar itu merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Di dalam kegiatan belajar, anak sangat memerlukan motivasi. Misalnya siswa yang akan ikut ujian, itu mereka membutuhkan sejumlah informasi atau ilmu atau berbagai pengetahuan untuk mempertahankan dirinya dalam ujian, seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha
94Naniek Kusumawati dan Endang Sri Maruti, Strategi Belajar Mengajar Disekolah Dasar, (Jawa Timur: CV. AE. MEDIA GRAFIKA, 2019), h. 1
55
mempelajarinya dengan baik dan semampunya, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang bisa tekun belajar. Motivasi adalah perubahan tingkah laku seseorang secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan dalam mencapai tujuan tertentu.
Untuk meningkatkan motivasi belajar yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatornya dalam setiap tahap-tahap tertentu.
Indikator motivasi antara lain sebagai berikut:
1. Durasi kegiatan 2. Frekuensi kegiatan
3. Prestasinya pada tujuan kegiatan
4. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam menghadapi kgiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan
5. Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
6. Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan 7. Tingkat kualifikasi prestasi
8. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan95
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa motivasi belajar siswa MI NW Suela termotivasi, baik dari segi kehadirannya maupun respon siswa pada saat belajarnya. Sebagian besar siswa belajar dengan serius dan tekun serta mengerjakan tugas- tugas yang diberikan oleh guru dengan semangat.
95Ghullam Hamdu, Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar, Jurnal Penelitian Pendidikan 81 Vol. 12 No. 1, April 2011, h. 83
56
Tetapi masih ada juga siswa yang belajar apabila dipaksa oleh gurunya, namun hal tersebut tidak membuat guru-guru MI NW Suela ini merasa bosan dalam mendidik dan memberikan motivasi kepada anak didiknya.
Motivasi pada dasarnya merupakan keinginan (wants) yang ingin dipenuhi, maka hal ini timbul jika ada rangsangan. Rangsangan itu berupa kebutuhan (needs) maupun minat (interest) terhadap sesuatu. Ia sudah tahu apa yang diinginkan, ia sudah mempunyai cita-cita, sudah menemukan apa yang diamati, ia juga ingin mendapatkan nilai yang baik. dari rangangan ini dapat menumbuhkan motivasi untuk belajar. Oleh karena itu, motivasi siswa untuk belajar pada umumnya timbul karena adanya rangsangan, serta kemauan baik yang datang pada dirinya sendiri maupun dari luar dirinya.
B. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Pasca Covid 19 Di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021/2022
Peran orang tua memanglah sangat penting bagi anak-anaknya.
Karena bertujuan untuk anak tetap memperoleh pendidikan dengan baik walaupun di tengah pandemi covid-19 ini. Adanya covid-19 menuntut peran orang tua untuk lebih maksimal dalam pendidikan seorang anak. orang tua di tuntut agar dapat lebih aktif dalam mendukung kegiatan belajar anak dari rumah. Seperti yang dikutip dari jurnal Hermus Hero dan Maria Ermalinda Sni yang menjelaskan bahwa:
Peran orang tua yang seharusnya adalah sebagai orang yang pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anak-anaknya.
Dengan hal tersebut kehidupan kehidupan keluarga terutama peran orang tua merupakan lingkungan pendidikan pertama yang
57
mempunyai peranan penting dalam menentukan dan membina proses perkembangan anak.96
Berdasarkan hasil penelitian di MI NW Suela tentang peran orang tua dan guru dalam memberikan motivasi belajar pada siswa di Pasca Covid-19 dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi maka peneliti akan memaparkan gambaran umum mengenai peran orang tua dan guru dalam memberikan motivasi belajar pada siswa di Pasca Covid-19 ialah sebagai berikut:
1. Orang Tua mendampingi anak belajar dari rumah
Untuk mencegah mata rantai penularan virus corona di sekolah dikeluarkan kebijakan pelaksanaan pendidikan Pada Pasca Covid-19 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui surat edaran pada tanggal 24 Maret 2020, tentang kebijakan “belajar dari rumah (BDR)”.
Hal ini berarti orang tua harus selalu mendampingi anak dari rumah untuk menggantikan peran guru selama di sekolah. Pendampingan orang tua dalam pembelajaran dari rumah selain membantu anak dalam proses belajar juga akan membantu membangun komunikasi yang baik dan intens dengan anak. komunikasi yang yang intens juga akan membantu anak membangun kreativitas anak lewat berbagai aktivitas bersama orang tua. Sebagaimana yang dikutip dari Siti Maimunawati dan Muhammad Alif Menyatakan bahwa:
96Hermus Hero dan Maria Ermalinda Sni, “Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Inpres Iligetang”, Jurnal Riset Pendidikan Dasar, Vol. 1, Nomor 2, Oktober 2018, hlm. 130.