• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA PASCA COVID-19 DI MI NW SUELA KABUPATEN

LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Oleh Baiq Nirwana NIM 170106172

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTADAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM

2022

(2)

ii

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK PADA PASCA C0VID-19 DI MI NW SUELA KABUPATEN

LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram

untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Baiq Nirwana NIM 170106172

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTADAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM

2022

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Baiq Nirwana, NIM: 170106172 dengan Judul “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Pasca Covid-19 Di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2021/2022” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ahmad Sulhan, S.Ag.M.Pd.I Hamzan, M.Pd

NIP 197207151998031004 NIP198812312019031021

(4)

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram,……….2022 Hal: Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di Mataram

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan hormat setelah melakukang bimbingan, arahan, dan masukan (Koreksi), kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama Mahasiswa : Baiq Nirwana

NIM : 170106172

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtadaiyah

Judul : “Peran Orang Tua Dalan Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Pasca Covid-19 di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2021/2022”.

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasah skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karna itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segerah di munaqasah-kan.

Waalaikumu’alaikum Wr.Wb.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ahmad Sulhan,S.Ag., M.Pd.I Hamzan,M.Pd

NIP 197207151998031004 NIP198812312019031021

(5)

vi

PENGESAHAN

Skripsi oleh Baiq Nirwana, NIM: 170106172 dengan judul “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Pasca Covid-19 di MI NW Suela Tahun Pelajaran 2021/2022” telah dipertahankan di depan dewan penguji jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtadaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal

Dewan Penguji

Dr. Ahmad Sulhan,S.AgM. Pd.I _______________________

(Ketua Sidang /Pemb.I)

Hamzan M.Pd _______________________

(Sekertaris Sidang/Pemb.II)

Dr. Jumarim,M.HI. _______________________

(Penguji 1)

Mulabbiyah, M.Pd. _______________________

(Penguji II)

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Dr.Jumarim, M.HI NIP: 197612312005011006

(6)

vii

MOTTO

تا َجَرَد َمْلِعْلّااْوُتْوُا ّنْيِذَلّاَو ْمُكْنِم اْوُنّمٰا َنْيِذَلّا ُللها ِعَفْزَي Artinya :

Allah akan meninggikan orang- yang beriman dari kamu sekalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. “(Q.S. AL-Mujadalah: 11)”1

1 Al- Qur’an surah AL-Mujadalah Ayat ke 11

(7)

viii

PERSEMBAHAN:

“Kupersembahkan skripsi ini untuk Seseorang yang mampu membuatku hidup dan bertahan sejauh ini yaitu Ibundaku Tercinta Baiq Rahayu, serta M Anwar Sadat yang selalu mendukungku dan menyemangatiku, keluarga dan saudara- saudaraku yang senantiasa mendo’akanku agar segala urusanku di permudah dan diperlancar,kampus UIN Mataram, untuk semua guru-guru dan dosen-dosenku tercinta.

(8)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya serta shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarga, sahabat, dan seluruh ummatnya. Amin.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini karena bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut.

1. Dr. Ahmad Sulhan, M.Ag,M.Pd.I sebagai Pembimbing I dan Hamzan, M.Pd sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan bimbingan secara terus- menerus sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;

2. Dr. Muammar, M.Pd sebagai ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah;

3. Dr. Jumarim, M.HI. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan;

4. Prof Dr. H. Masnun, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu.

5. Kepada semua dosen yang ada di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram yang telah membagikan ilmu, nasehat, dan bimbingan selama penulis menuntut ilmu di UIN Mataram.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut akan mendapatkanpahala yang berlipat ganda dari Allah swt, dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Amin.

Mataram, 18-01-2022 Penulis

Baiq Nirwana

(9)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 8

E. Telaah Pustaka ... 9

F. KerangkaTeori ... 12

1. Tinjauan Tentang Orang Tua ... 12

a. Pengertian tentang peran orang tua ... 12

b. Tugas dan peran orang tua ... 13

2. Tinjauan Tentang Motivasi Belajar ... 13

a. Pengertian tentang motivasi belajar ... 14

b. Karakterristik motivasi belajar ... 15

c. Tujuan motivasi belajar ... 15

d. Motivasi belajar... 17

e. Jenis motivasi belajar ... 18

(10)

xi

f. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar ... 18

g. Indikator Motivasi Belajar ... 19

3. Covid-19 ... 21

G. Metode Penelitian ... 23

1. Pendekatan Penelitian ... 23

2. Kehadiran Peneliti... 23

3. Lokasi Penelitian... 24

4. Sumber Data ... 24

5. Prosedur Pengumpulan Data ... 25

6. Teknik Analisis Data ... 27

7. Pengecekan Keabsahan Data ... 29

H. Sistematika Pembahasan ... 31

BAB II PAPARAN DAN TEMUAN DATA ... 32

A. Profil MI NW Suela ... 32

1. Sejarah berdirinya MI NW Suela... 32

2. Visi dan misi MI NW Suela ... 33

3. Keadaan geografis MI NW Suela ... 33

4. Keadaan siswa MI NW Suela ... 33

5. Guru dan pegawai MI NW Suela ... 34

6. Keadaan Saranan dan prasaranan MI NW Suela ... 36

7. Struktur organisasi MI NW Suela ... 37

B. Motivasi Belajar Siswa Pada Pasca Covid-19 Di Mi Nw Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2021/2022 ... 38

C. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Pasca Covid-19 Di Mi Nw Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2021/2022... 42

D. Kendala Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Meningkatkan Belajar Anak Pada Pasca Covid-19 Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2021/2022 ... 48

(11)

xii

BAB III PEMBAHASAN ... 54

A. Motivasi Belajar Siswa Pada Pasca Covid-19 Di Mi Nw Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2021/2022 ... 54

B. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Pasca Covid-19 Di Mi Nw Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2021/2022... 54

C. Kendala Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Meningkatkan Belajar Anak Pada Pasca Covid-19 Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2021/2022 ... 61

BAB IV PENUTUP ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 76

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 100

(12)

xiii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jumlah Siswa MI NW Suela, Tabel 2.2 Data Guru MI NW Suela,

Tabel 2.3 Sarana Dan Prasarana MI NW Suela,

(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Organisasi MI NW Suela,

(14)

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Instrumen Observasi,

Lampiran 2 Narasi Observasi,

Lampiran 3 Instrumen Penelitian metode wawancara orang tua siswa di MI NW Suela,,

Lampiran 4 Instrument penelitian Metode wawancara siswa kelas di MI NW Suela,,

Lampiran 5 Hasil wawancara Wawancara dengan orang tua siswa di MI NW Suela,,

Lampiran 6 Hasil wawancara Wawancara dengan siswa di MI NW Suela,, Lampiran 8 Foto-foto Dokumentasi,

Lampiran 9 Daftar Nama-Nama siswa MI NW Suela,,

(15)

xvi

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK PASCA PANDEMI C0OVID-19 DI MI NW SUELA KABUPATEN

LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Oleh:

Baiq Nirwana 170106172 ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran apalagi di masa pandemi covid-19 ini oleh karna itu tidak terpenuhnya indikator motivasi belajar peserta didik. Permasalahan yang peneliti temukan adalah siswa tidak mempunyai keberanian untuk bertanya, yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, takut ditertawa teman, takut diminta menjelaskan ulang materi yang disampaikan oleh guru. Fokus yang dikaji dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana motivasi belajar siswa pada masa pandemi covid- 19, (2) Bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi covid-19 dan (3) Kendala yang dihadapi orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada masa pandemi covid-19.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dimana peneliti berusaha menggambar secara lengkap fenomena yang terjadi secara sistematik. Adapun metode pengumpula data yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi belajar siswa MI NW Suela termotivasi, baik dari segi kehadirannya maupun respon siswa pada saat belajarnya. Peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada pasca covid-19 di MI NW Suela, yaitu Orang Tua mendampingi anak belajar dari rumah, menciptakan suasa belajar yang nyaman bagi anak, memberikan fasilitas belajar anak. Kendala yang dihadapi Orang Tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada pasca covid-19 yaitu, kesibukan orang Tua, kondisi anak dan lingkungan sekitar.

Kata kunci: Peran Orang Tua, Motivasi Belajar, Siswa SD

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk merubah tingkah laku manusia baik secara kelompok, individu, ataupun seseorang. Dalam penerapannya pendidikan dilakukan dengan cara melakukan pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses atau intraksi yang dilakukan oleh peserta didik dengan pendidik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang disepakati dan dilakukan guru dan murid untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.2

Sejarah baru dalam tatanan dunia berubah diakhir Tahun 2019 akibat munculnya wabah virus covid 19 atau istilah dikenal dengan virus corona.

Penyebaran covid 19 pun sangat pesat sehingga melanda 215 negara di seluruh Dunia termasuk negara Indonesia.Pandemi Covid 19 ini memiliki dampak bagi semua sektor tanpa kecuali seperti sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya. Dampak Pandemi covid 19 ini terhadap sektor pendidikan adalah diterapkannya sistem pembelajaran daring atau virtual, sehingga pembelajaran yang biasanya tatap muka dialihkan menjadi virtual yang mengakibatkan interaksi antara guru dan murid terbatas melalui media sosial saja.3

Langkah pemerintah Indonesia dalam mengurangi penularan covid 19 yaitu diberlakukannya aturan untuk tetap dirumah, social and physical

2 Khadijah, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Cipta Pustaka Media, 2016), hlm. 6

3 Rizqon Halal Syah Aji, “Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran”, Jurnal SALAM, Vol. 7, No. 5, tahun 2020, hlm. 396

(17)

2

distancing, belajar di rumah, beribadah di rumah dan bekerja di rumah .Beberapa Negara memutuskan untuk menutup sekolah dan perguruan tinggi, secara lebih sigap pemerintah menerapkan untuk melakukan pembelajaran secara daring yang semulanya tatap muka dengan bertemu langsung. Sehingga berdampak pada guru, peserta didik, orang tua dan masyarakat sekitar.4

Pembelajaran daring merupakan proses transpormasi pendidikan konvesional kedalam bentuk digital sehingga memiliki tantangan dan peluang tersediri melalui jaringan, pembelajaran dapat diselenggarakan secara masif dengan peserta yang tidak terbatas. Pembelajaran Daring dapat diselenggarakan dan diikuti secara gratis maupun berbayar.5 Pembelajaran daring dapat juga diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis metode, strategi, materi dan interaksi pembelajaran.6

Dalam penerapannya, pembelajaran daring memiliki beberapa dampak positif dan negatif.Diantara dampak positif pembelajaran daring ialah terhindarnya interaksi yang menyebabkan percepatan penyebaran virus covid 19, sedangkan dampak negatifnya ialah terjadinya kemalasan kepada siswa.Pembelajaran daring ini sangat memerlukan bantuan orang tua atau keluarga untuk meninjau serta mengarahkan seorang siswa untuk giat belajar.

4 Hendri Aditya Rigianti, Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Banjarnegara, Jurnal Elementary School, Volume 7, Nomor 2, Juli 2020, H. 297

5 Yusuf Bilfaqih dan M. Nur Qomarudin, Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2015), hlm. 1.

6 Ali Sadikin, dan Afreni Hamidah, “Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19”, Jurnal BIODIK, Vol. 6, No. 2, Tahun 2020, hlm. 216.

(18)

3

Selain itu, keluarga memiliki peran utama dalam pendidikan, karena dalam keluarga inilah anak pertama mendapatkan didikan dan bimbingan.Dikatakan sebagai lingkungan pertama karena sebagian kehidupan anak adalah didalam keluarga sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.7

Interaksi dalam keluarga akan menentukan pola tingkah laku anak terhadap orang lain dan masyarakat. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Kartini Kartono bahwa salah satu kewajiban dan hak utama dari orang tua yang tidak dapat dipindahkan ialah mendidik anak, sebagaimana orang tua memberikan hidup kepada anak-anakanya maka mereka mempunyai kewajiban yang teramat untuk mendidik anak mereka.8

Sebagai orang tua harus mengetahui apa yang harus anak kerjakan, pelengkap apa yang anak perlukan untuk dapat mengerjakan tugas, dan kapan harus diselesaikannya. Keberadaan orang tua dalam memberikan perhatian sangat mempengaruhi motivasi belajar.Tidak jarang ditemukan orang tua mengahabiskan waktu, sibuk bekerja semata-mata hanya untuk kepentingan anak.Ditinjau dari sisi psikologi, kebutuhan anak bukan hanya sebatas kebutuhan materi semata anak juga membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang terdekatnya, khsususnya orang tua.Realitanya, banyak anak yang

7 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, ( Jakarta : PT Raja Gravindo Persada, 2012 ). hlm. 38

8 Kartini Kartono, Peranan Keluarga Dalam Memandu Anak, ( Jakarta : Rajawali, 1985 ), hlm. 38

(19)

4

kurang mendapatkan kebutuhan afeksi (kasih sayang), disebabkan orang tua sibuk mencari uang demi untuk memperbaiki perekonomian keluarga.9

Peran orang tua merupakan peran yang memiliki andil dalam mendukung keberhasilan anaknya terutama dalam hal meningkatkan motivasi belajar anak. Orang tua berperan untuk mengupayakan perkembangan potensi anak, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik. Motivasi yang diberikan orang tua tidak hanya sebatas ucapan, tetapi juga bentuk lain sehingga mampu membangkitkan semangat dan motivasi belajar anak.10

Motivasi merupakan faktor dari dalam diri siswa yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar.11Motivasi berasal dari kata “motive”

yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.

Motif juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (keseiap siagaan), dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin keberlangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan yang ada dapat tercapai. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan darimluar dirinya mutlak diperlukan.12

9 Aphrodiwa M, Panduan Orang Tua Dan Guru Untuk Anak Dengan Disgafia, (Kesulitan Belajar), ( Jakarta : 2013 ), hlm. 43-44.

10 Lilia Kusuma Ningrum, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Di Kelurahan Margorejo 25 Polos Kecamatan Metro Selatan, Skripsi, IAIN Metro 2019, hlm., 3.

11 Haryanto,Ilmu Penetahuan Social Sekolah Dasar, ( Cerdas Press : Mataram, 2010 ), hlm. 45

12Fathurrohman Pupuh Dan Sutikno Sobri, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Reflika Aditama,2010), hlm. 19-20

(20)

5

Motivasi belajar merupakan hasrat untuk belajar dari seorang individu.

Seorang siswa dapat belajar secara lebih efisien apabila ia berusaha belajar secara maksimal. Artinya, ia memotivasi dirinya sendiri. Motivasi belajar bisa daring dari dalam diri siswa yang rajin membaca buku dan memiliki ingin rasa tahu yang tinggi terhadap suatu masalah.Motivasi belajar dapat dibangkitkan, ditingkatkan, dan dipelihara oleh kondisi-kondisi di luar, seperti pujian dari orang tua, hadiah dan penghargaan apabila anak berhasil dalam ujian.13

Dalam pencapaian prestasi belajar yang dilakukan oleh anak di sekolah sangat erat hubungannya atau kata lain dipengaruhi oleh peran orang tuanya didalam keluarga. Anak yang belajar dirumah dengan adanya perhatian dan orang tua seperti tersedianya fasilitas belajar, adanya pengawasan, dan jadwal untuk belajar akan membantu anak lebih berpeluang dalam mencapai prestasi yang baik. Artinya, anak akan termotivasi bilamana ada dukungan yang positif dari orang tuanya.

Namun pada kenyataanya masih banyak anak yang kurang motivasi dalam belajar online, mereka hanya senang menghabiskan waktu mereka untuk bermain game dan bermain bersama temannya. Kemudian lagi ditambah dengan lingkungan pergaulan dengan teman-teman yang tidak baik sehingga mengakibatkan tidak adanya kepedulian untuk belajar. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil observasi peneliti dengan siswa MI NW Suela beserta orang tuanya, bahwa selama pembelajaran online diperoleh informasi bahwa masih terdapat siswa yang mempunyai prestasi rendah di sekolah, dan siswa kurang

13 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Cv Pustakasetis, 2011), hlm. 20-21

(21)

6

peduli terhadap pelajarannya selama pembelajaran daring. Siswa mengatakan bahwa kurangnya motivasi dari lingkungan sekitar terkhususnya keluarga yaitu kedua orang tua sehingga membuat prestasi belajar kurang baik.

Hal itu juga diperkuat lagi dengan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur yaitu Bapak Mustamiudin beliau mengatakan :

“Di MI NW Suela ini selama pembelajaran online siswa begitu tidak teratur dan konsisten belajar, dalam proses pembelajaran online banyak dari siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran, atau ada juga yang tidak masuk dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran berlangsung begitu banyak siswa yang sulit diatur, asik bericara sendiri dan tidak memperhatikan guru ketika dijelaskan apalagi dalam pembelajaran daring yang saat ini sedang berlangsung.

Dari permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk dikaji lebih dalam lagi dan mengadakan penelitian dengan judul“PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK PASCA COVID-19 DI MI NW SUELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2021/2022”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mengambil beberapa rumusan maslalah antara lain:

1. Bagaimana motivasi belajar siswa pada pasca covid 19 di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur tahun 2021/2022?

(22)

7

2. Bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada pasca covid 19 di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur tahun 2021/2022?

3. Apa saja kendala yang dihadapi orang tua dalam meningkatan motivasi belajar siswa pada pasca covid 19 di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur tahun 2021/2022?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mendeskripsikan motivasi belajar siswa pada pasca covid 19 di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur tahun 2021/2022.

b. Mendeskripsikan peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada pasca covid 19 di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021/2022

c. Mendeskripsikan kendala yang dihadapi orang tua dalam meningkatan motivasi belajar siswa pada pasca covid 19 di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur tahun 2021/2022.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan formal dan non formal yakni sebagai dasar pendahuluan bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas permasalahan yang serupa dengan penelitian ini.

(23)

8

b. Manfaat secara praktis

1) Manfaat bagi kepala madrasah adalah hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pasca covid 19.

2) Manfaat bagi guru adalah penelitian ini dapat dijadikan acuan sumber informasi dan refrensi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

3) Manfaat bagi orang tua adalah hasil dari penelitian ini dapat memberikan feedback berupa evaluasi bagi lembaga orang tua terhadap proses peningkatkan motivasi belajar anak.

4) Manfaat bagi peneliti adalah penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta teori-teori tentang meningkatkan motivasi belajar siswa.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memperjelas pembahasan agar tidak keluar dari fokus penelitian maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah membahas hal- hal yang terkait dengan fokus penelitian yaitu “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Pasca Covid 19 di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2021/2022”

2. Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di MI NW Suela, dengan melihat Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Pasca Covid 19 di

(24)

9

MI NW Suela. MI NW Suela memiliki siswa yang beragam, baik dari latar belakang asal tempat tinggal dan perbedaan pola tingkah laku maupun status sosial dan ekonominya. Disamping itu MI NW Suela merupakan salah satu sekolah madrasah yang berada di Suela kecamatan Suela yang letaknya dekat dengan pemukiman warga dan MI NW Suela merupakan lembaga pendidikan swasta dan memiliki akreditasi B.

Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan peneliti di MI NW Suela bahwa MI NW Suela merupakan sekolah yang letaknya masih berada pada pemukiman warga yang dimana permasalahan-permaalahan yang diteliti lebih menonjol terdapat di MI NW Suela, kondisi dimana anak-anak memiliki semangat dan motivasi belajar yang kurang, dan mayoritas orang tua mereka berkerja sebagai petani atau buruh tani yang membuat waktu mendampingi anak menjadi sedikit. Peneliti beranggapan bahwa kondisi tersebut sesuai dengan konsep penelitian yang dilakukan peneliti.

E. Telaah Pustaka

Adapun sebagai penjelasan mengenai perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu, maka tercantum telaah pustaka. Telaah pustaka yang digunakan peneliti adalah untuk menggali hal-hal yang dipaparkan oleh peneliti terdahulu adalah sebagai berikut:

1. Hasil studi oleh Siti Hamida dan Elpri Darta Putra yang berjudul “Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Pasca COVID- 19”. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa Peran orang tua sangat besar

(25)

10

terhadap keberhasilan anak, maka dibutuhkan peran orang tua sebagai fasilitator yang memfasilitasi semua kebutuhan belajar anak. Tidak hanya sebagai fasilitator dan motivator, peran orang tua juga sebagai pembimbing bagi anak. Orang tua membimbing, membantu, memantau, serta mengarahkan anak dalam belajar. Akibat pemberian motivasi orang tua seperti memfasilitasi semua kebutuhan belajar anak, selalu menjadi motivator bagi anak, memberikan semangat untuk anak, memberikan anak pujian dan hadiah jika anak melakukan hal baik, membimbing, membantu, memantau serta mengarahkan anak dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan minat belajar anak. Peran orang tua sangat dibutuhkan oleh anak untuk mendorong anak lebih semangat dalam proses belajar. Karena dengan adanya dorongan itu, anak akan termotivasi dan jiwa anak akan tersentuh karena kasih sayang orang tua kepada anak selalu ada. Hambatan yang dialami oleh orang tua dalam memotivasi belajar anak antara lain faktor ekonomi yang kurang mendukung, sehingga orangtua kurang mampu memberikan fasilitas belajar anak. Terkait dengan kurangnya kerja sama antara guru dan orang tua, beberapa orang tua berpendapat bahwa apabila anak berada di sekolah, ini menjadi tanggug jawab pihak sekolah dalam membimbing anak belajar, sehingga beberapa orangtua masih kurang memberikan andil dan keikutsertaanya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.14 Letak perbedaan antara studi ini dengan penelitian

14 Siti Hamida dan Elpri Darta Putra yang berjudul “Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Masa Pandemi COVID-19”, Mimbar Ilmu, Vol. 26, No.

2, Tahun 2021, hlm. 306.

(26)

11

yangakan diteliti yaitu pada lokasi penelitian di MI NW Suela dan faktor penghambat serta pendukung peningkatan motivasi anak.

2. Skripsi oleh Umi Farida Ningsih yang berjudul “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Pasca Covid-19 di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo”. Dalam skripsi ini dipaparkan bahwa Peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada Pasca Covid-19 di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang telah terlaksana dengan baik, para orang tua berusaha selalu meningkatkan motivasi belajar anak yaitu dengan cara menyediakan fasilitas belajar anak, mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, mengawasi waktu belajar anak, mengawasi kesulitan belajar anak, serta membantu kesulitan belajar anakdalam skripsi ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.15 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang hendak diteliti adalah pada letak dan konten penelitian yaitu peneliti hendak mengkaji peran orang tua dalammeningkatkan motivasi anak di MI NW Suela dan faktor penghambat serta pendukung peningkatan motivasi tersebut.

3. Hasil Studi oleh Arifia Sabila Hayati yang berjudul “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Dengan Sistem Daring Pada Masa Pandemi Di Desa Depokrejo Kuben”.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dari penelitian diatas, orang tua yang kurang memperhatikan kegiatan pembelajaran anak yang ada dirumah serta sibuk

15Umi Farida Ningsih “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Tirta Kencana Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Tahun Pelajaran 2019/2020”, (Skripsi,FTIKUIN STS Jambi,Jambi, 2020) hlm. 65.

(27)

12

dengan pekerjaan masing-masing, tetapi ada juga orang tua yang mau mengarahkan anaknya untuk belajar dirumah dan saling mengkomunikasikan serta menonton anak untuk belajar bersama.16 Terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamanya adalah sama-sama meneliti tentang peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak, tehnik pengumpulan data, Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis penelitian, hasil, dan tempat penelitian.

F. Kerangka Teori

1. Tinjauan tentang Orang Tua a. Pengertian Peran Orang Tua

Riyadi berpendapat bahwa peran adalah suatu orientasi dan konsep dari bagian yang dimainkan oleh suatu pihak dalam oposisi sosial. Dengan peran tersebut, sang pelaku baik itu individu maupun organisasi akan berperilaku sesuai harapan orang atau lingkungannya.Peran dapat diartikan seperangkat perilaku dengan kelompok, baik kecil maupun besar, yang kesemuannya menjalankan berbagai peran. Selain itu, Peran juga diartikan sebagai tindakan yang membatasi seseorang maupun suatu organisasi untuk melakukan suatu kegiatan berdasarkan tujuan dan ketentuan yang telah disepakati bersama agar dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.17

16Arifia Sabila Hayati , “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Dengan Sistem Daring Pada Masa Pandemi Di Desa Depokrejo Kuben”, Vol.27, No. 2, Oktober 2020, hlm.23

17 Syaron Brigette Lantaeda, dkk., “Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan RPJMD Kota Tomohon”, Jurnal Administrasi Publik, Vol. 4 No. 48, 2017, hlm. 3

(28)

13

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan.18

b. Tugas dan Peran orang tua

Orang tua memiliki lebih banyak waktu dengan anak dibandingkan guru.Orang tua harus menjadikan diri mereka sebagai tauladan, pendidik dan pengajar untuk anaknya. Mengajarkan, menilai, mengevalusi dan memberikan motivasi untuk anak agar bisa mencapai apa yang diharapkan untuk anak. Anak adalah salah satu titipan Allah dan merupakan harta yang tidak akan ternilai dalam kehidupan orang tua. Orang tua berperan sebagai pendidik adalah dengan mengasuh, membimbing, memberi teladan, dan membelajarkan anak.19

Secara umum peran orang tua ialah memenuhi kebutuhan- kebutuhan anak, baik dari sudut organis-psikologi, anatara lain

18 Candra Handayani, dkk., “Pentingnya Peran Orang Tua dalam Memberikan Motivasi Belajar Selama Pandemi Covid-19”, Jurnal Education, Vol. 7, No. 4, 2021 hlm. 1351

19 Idi Warsah, Pendidikan Islam dalam Keluarga, (Palembang: Tunas Gemilang Press, 2020), hlm. 12

(29)

14

makanan; maupun kebutuhan-kebutuhan psikis, seperti kebutuhan akan perkembangan intelektual melalui pendidikan, kebutuhan akan rasa dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalaui perawatan, asuhan, ucapan-ucapan dan perlakuan-perlakuan baik terhadap anak. Menurut Maemunawati Ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh orang tua selama bersama dengan anak mereka yaitu :

1) Memberikan suasana yang nyaman untuk anak belajar 2) Mendampingi anak belajar dirumah

3) Menjadi contoh yang baik untuk anak 4) Membimbing dan menasehati anak 5) Berkomunikasi dengan guru.20 2. Tinjauan tentang Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motivasi diartikan sebagai suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan stimulus untuk mencapai adanya tujuan. Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan

20 Siti Maemunawati dan Muhammad Alif, Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19, (Banten: 3M Media Karya Serang, 2020), hlm. 30

(30)

15

belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.21

Menurut Dimayati dan Mudjiono, motivasi dipandang sebagai dengan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk prilaku belajar. Di samping itu, motivasi adalahdorongan dasar yang menggerakan sesorang yang bertingkah laku. Adapun motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak pisikis didalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar,menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar tersebut demi mencapai suatu tujuan. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa motivasi memiliki 2 komponen, yaitu : 1) Kebutuhan, tejadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan

antara apa yang dimiliki dari apa yang ia harapkan.

2) Tujuan, adalah hal yang ingin dicapai oleh individu. Seseorang yang mempunyai tujuan tertentu dalam melakukan suatupekerjaan, maka ia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh semangat.22

b. Karateristik Motivasi Belajar

Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, pada dasarnya motivasi memiliki fungsi sebagai pendorong timbulnya perilaku belajar. Sebaliknya, tanpa motivasi tidak akan timbul perilaku belajar. Menurut Sadirman secara umum siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi maka dalam kegitan belajar mengajarnya akan

21 Masni dan Harbeng, “Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa”, Jurnal Ilmiah Dikdaya, Vol. 5, Nomor 1, 2017, hlm. 12.

22Ibid, hlm. 180.

(31)

16

berhasil dengan baik dan cenderung menjadi orang yang sukses.

Adapun ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dapat dijabarkan sebagai berikut yaitu tekun menjalankan tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap berbagai masalah, lebih senang bekerja sendiri, cepat bosan pada tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya dan senang mencari dan memecahkan soal-soal.23

c. Tujuan Motivasi Belajar

Tujuan motivasi belajar adalah untuk menggerakkan atau menggugah keberhasilan seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk mencapai hasil belajar yang optimal dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. Adapun langkah-langkah tujuan motivasi belajar adalah sebagai berikut :

1) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai

Tujuan yang jelas dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh karna itu guru perlu menjelaskan dulu tujuan yang ingin dicapai sebelum pembelajaran dimulai.

23 Agus Budi Hartono, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Tpgether (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitasi dan Hasil Belajar Matematika Kompetensi Lingkaran Bagi Peserta Didik Kelas VIII D Semester 2 SMP Negeri 9 Sukarta Tahun Pelajaran 2016/ 2017”, (Jurnal Pendidikan Empirime, 2018), hlm. 126.

(32)

17

2) Membangkitkan minat siswa

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa diantaranya hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa, sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa, menggunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi, menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan motivasi belajar memiliki kedudukan yang penting dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada diri siswa.

d. Motivasi Belajar

Motivasi belajar dalam menentukan penguatan belajar.

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang menentukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilalui. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar, peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengankemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya oleh anak.Motivasi menentukan ketekunan belajar, seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu berusaha mempelajari dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasik yang lebih baik.

(33)

18

e. Jenis Motivasi Belajar

Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Adapun motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar disetiap motivasi berhubungan dengan tujuan atau suatu cita-cita. Dengan demikian, makin tinggi suatu tujuan maka makin kuat motivasi seseorang untuk mencapai tujuan.Faktor yang tidak kalah penting pengaruhnya pada motivasi belajar peserta didik adalah faktor luar yang berpengaruh pada motivasi belajar peserta didik ialah guru, orang tua, lingkungan belajar, dan sarana prasarana pembelajaran24

f. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar.

Menurut Dimayati faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa ialah sebagai berikut.

1) Cita-cita atau aspirasi jiwa 2) Kemampuan siswa

3) Kondisi siswa

4) Kondisi lingkungan siswa

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran dan

24 Lingkaran Bagi Peserta Didik Kelas VIII D Smester 2 SMP Negeri 9 Sukarta Tahun Pelajaran 2016/2017”, (Jurnal Pendidikan Empirime, 2018), Hlm. 126.

(34)

19

6) Upaya guru dalam mengelola kelas.25 g. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Sardiman, indikator motivasi belajar adalah tekun menghadapi tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak cepat puas), menundukkan minat terhadap bermacam-macam, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada hal-hal yang rutin (hal-hal yang berulang- ulang begitu saja), dapat mempertahankan pendapatnya.Selain itu, menurut Hartin Handoko indikator motivasi belajar diantaranya yaitu kuatnya kemauan untuk belajar, jumlah waktu yang disediakan untuk belajar, kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain, dan ketekunan dalam mengerjakan tugas.26

Menurut Sardiman dalam buku Shilpy A. Octavia, memaparkan beberapa indikator dari dari motivasi belajar, diantaranya yaitu tekun mengerjakan tugas, ulet dalam mengahadapi kesulitan ketika belajar, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah yang diberikan oleh guru ketika proses belajar mengajar, lebih senang belajar mandiri, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang diberikan, adanya penghargaan

25 Pupu Seful Rahmat, Psikologi Penelitian, (Jakarta Timur: PT Bumi Aksara, 2018), hlm. 145.

26Elmirawai, dkk, “Hubungan Antara Aspirasi Siswa dan Dukungan Orang Tua dengan Motivasi Belajar Serta Implikasinya terhadap Bimbingan Konseling”, (Jurnal Ilmiah Konseling, 2013), Vol 2, No 1.hlm. 9

(35)

20

dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.27 Sedangkan menurut Hamzah B. Uno memaparkan beberapa indikator motivasi belajar antara lain sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar 5) Adanya kegiatan menarik dalam belajar 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.28

Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa indikator yang menunjukkan siswa memiliki motivasi dalam belajar, diantaranya yaitu siswa akan ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar, rasa ingin tahunya akan lebih tinggi seperti sering bertanya, mendengarkan serta mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh guru, rajin masuk sekolah, datang ke sekolah tepat waktu, dan lain sebagainya.

Motivasi adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan belajar. Kegiatan belajar yang tidak didasarkan oleh motivasi akan jauh dari kata keberhasilan bahkan tidak memperoleh keberhasilan. Dengan kata lain, belajar tanpa motivasi akan sulit untuk memperoleh keberhasilan optimal. Hal ini menunjukkan bahwa

27 Shilphy A. Octavia, Motivasi Belajar dalam Perkembangan Remaja, (Yogyakarta:

Deepublish, 2020), Hlm. 73.

28 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 23.

(36)

21

motivasi orang tua dan guru terhadap kegiatan belajar anak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pencapaian prestasi belajar anak. dengan adanya motivasi seorang anak akan merasa semangat dan terpacu untuk belajar dengan tekun dan mencapai hasil yang membanggakan orang tuanya. Proses pembelajaran akan berhasil jika berdasarkan pada motivasi yang ada dalam diri siswa. Siswa mungkin dapat dipaksa untuk belajar, akan tetapi ia tidak mungkin dapat dipaksa untuk menghayati perbuatan itu sebagaimana mestinya yang berdampak pada hasil belajar.

3. Covid-19

Sekarang ini seluruh dunia, termasuk Indonesia sedang terkena wabah yang dikenal dengan Covid-19.Covid-19 merupakan singkatan dari corona virus disease yang ditemukan pada tahun 2019.Covid-19 termasuk dalam jenis penyakit infeksi menular yang menginfeksi paru-paru para penderitanya yang disebabkan oleh novel coronavirus (virus corona) jenis baru. Virus corona yang saat ini sedang mewabah memiliki nama resmi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus tersebut pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Kota Wuhan, China.

Di Indonesia, kasus pertama pasien pengidap Covid-19 diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020. Jumlah pasien yang terjangkit virus corona tersebut sebanyak dua orang yang

(37)

22

merupakan warga negara Indonesia yang berdomisili di depok. Sejak saat itu, jumlah pasien yang terkena virus Covid-19 semakin bertambah.29

Melihat semakin banyaknya pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, pada tanggal 17 Maret 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan surat edaran (SE) No.

36962/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan Corona Virus Desease (Covid-19), dalam SE Mendikbud tersebut terdapat poin mengenai pola pembelajaran bagi daerah yang terkena dampak Covid-19, yaitu memberlakukan pembelajaran secara daring dari rumah bagi siswa, mahasiswa, pegawai, guru, dan dosen melakukan aktivitas bekerja, mengajar dari rumah (bekerja dari rumah/BDR) melalui sarana daring.

SE Mendikbud tersebut mengalami beberapa perubahan sesuai dengan situasi pandemi Covid-19 dan sampai saat ini masih tetap diberlakukan kebijakan belajar, bekerja, dan beribadah dirumah walaupun ada sebagian orang yang tidak menerapkannya.30

Jadi, di Pasca Covid-19 ini peran orang tua sangatlah penting untuk mendidik anak dan mengawasi anak mereka pada saat belajar di rumah.Karena anak-anak memerlukan pantauan dari orang tua dalam belajar di tengah Pasca Covid-19 ini. Orang tua juga perlu mengawasi anak mereka menggunakan internet, karena masih banyak anak yang salah dalam menggunakan internet,orang tua harus mengontrol, mengawasi,

29 I Ketut Sudarsana Dkk, Covid-19 Perspektif Pendidikan, (Denpasar: Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm. 13.

30Ibid., hlm. 14

(38)

23

mendampingi dan mengarahkan anak pada saat belajar di rumah, agar anak belajar secara efektif dan efisien dalam jangkauan orang tua.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Adapun dalam penelitan ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Dalam bukunya, Sugiyono menyebutkan:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme (memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif), digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.31

Jenis pendekatan kualitatif deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memperoleh keterangan yang mendalam mengenai Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Masa Pandemi di MI NW Suela Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran 2021/2022.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif berfungsi menjadi instrumen kunci dan sekaligus sebagai pengumpul data.32Peneliti sebagai instrument kunci maksudnya adalah berhasil tidaknya penelitian sangat tergantung pada tingkat keterlibatan peneliti dengan demikian kehadiran

31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 9.

32 Tim Revisi Pedoman Penulisan Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi UIN Mataram Tahun 2020, (Mataram: UIN Mataram, 2020), hlm. 28.

(39)

24

peneliti sangat mutlak diperlukan : Peneliti (manusia) adalah sebagai alat yang akan berinteraksi maupun berhubungan yang akrab dalam hal kerjasama dengan objek atau responden lainnya, peneliti sangatlah berperan di lapangan untuk dapat mendapatkan atau mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.

Adapun data-data yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini adalah data-data yang berhubungan dengan peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi di MI NW Suela.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI NW Suela Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

4. Sumber Data

Menurut Lofland sumber data adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya.

Istilah lain dari kata sumber data adalah informasi. Sumber data atau informasi adalah orang-orang yang mampu memberikan keterangan berbagai data yang berhubungan dengan penelitian.33 Jenis sumber data pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu : a. Sumber data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara langsung mengamati dari narasumber atau mengamati langsung di lapangan34, cara mengambil data primer dalam penelitian ini adalah melalui observasi dan wawancara langsung.

33Ibid, hlm. 157

34 James A. Blcek, Dean J, Champion, methods and Inssyus in SocialnResearh Metode dan Masalah-Masalah Sosial, ter.E Koswara dkk, (Jakarta : Refika Anggota IKAPI 2001) cek-3, hlm. 231

(40)

25

Suatu kehadiran istrumen atau peneliti sangat penting, yang akan menjadi kunci dalam proses peneliti, kehadiran peneliti dilokasi yang akan memberika kesimpulan dari hasil penelitiannya dengan mendeskripsikan informasi yang berbentuk data yang di temukan di lapangan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti selama penelitian dari awal hingga akhir meneliti.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Dengan maksud peneliti tidak perlu hadir dan dimanapun data yang dikumpulkan, contoh mengambil data atau dokumen yang sudah ada.35

5. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun sumber data dalam penelitian kualitatif adalah dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.36 Dalam mengumpulkan data di lapangan, peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut:

a. Observasi

Menurut Margono, metode observasi adalah suatu metode pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala-gejala yang tampak pada sebuah objek penelitian.37Observasi harus dilakukan menurut prosedur dan aturan-aturan tertentu atau sistematis. Menurut Sugiyono, observasi dapat dibedakan menjadi observasi partisipasidan

35Ibid.

36Emzir, Analilis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 37.

37 Margono, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 158

(41)

26

observasi non partisipasi. Kemudian dari segi instrument yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur”.38

Peneliti dalam penelitian ini, menggunakan metode observasi non partisipasi. Dimana peneliti akan mengamati pembelajaran daring terkait dengan:

1) Proses pembelajaran di MI NW Suela

2) Peran orang tua dalammeningkatkan motivasi belajar siswa b. Wawancara

Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan.39Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara bebas, yakni wawancara yang pertanyaannya tidak disusun terlebih dahulu, akan tetapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Wawancara bebasdigunakan peneliti untuk memperoleh data yang akurat mengenai subjek yang diteliti. Adapun narasumber dalam penelitian ini antara lain:

1) Kepala Sekolah MI NW Suela 2) Guru-guru di MI NW Suela

3) Beberapa orang tua atau wali siswa MI NW Suela 4) Siswa-siswi MI NW Suela.

38 Sugiyono, Metode..., hlm.145.

39Margono, Metode Penelitian…, hlm. 135.

(42)

27

c. Dokumentasi

Secara sederhana dokumentasi dalam penelitian kualitatif dapat dipahami sebagai salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat, mengkaji, dan menganalisis dokumen-dokumen dan hal-hal yang memiliki keterkaitan dengannya, yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek tersebut.

Sebenarnya teknik dokumentasi merupakan pelengkap dari teknik observasi dan wawancara. Artinya hasil penelitian kualitatif lebih akurat, kredibel dan dapat dipercaya jika didukung oleh dokumen-dokumen yang ada. Dokumen tersebut berfungsi untuk menyelaraskan, meluruskan atau menguatkan hasil observasi dan wawancara.40

Data yang akan dijadikan sebagai bahan dokumentasi dalam penelitian ini dan sesuai dengan yang dibutuhkan antara lain: sejarah sejarah berdirinya MI NW Suela, daftar program, struktur kelembagaan MI NW Suela, visi dan misi, daftar jumlah pendidik dan peserta didik dan dokumentasi lainnya yang relevan.

6. Teknik Analisis Data

Setelah teknik pengumpulan data selesai, maka selanjutnya proses analisis data yang dimana kegiatan mencari atau menumpulkan selama melakukan penelitian pelu menganalisis dengan penuh ketelitian sehingga akan menemukan suatu kesimpulan yang objektif dari data yang diambil

40 M. Sobry Sutikno dan Prosmala Hadisaputra, Penelitian Kualitatif ( Holistica Lombok, 2020), hal. 130

(43)

28

dalam penelitian.Analisis data adalah proses mengorginasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja, seperti yang disarkan data.41

Dalam hal ini, peneliti memakai teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono, aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan dan verifikasi).42

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi yang muncul dalam catatan-catatan lapangan.43Dengan teknik ini, peneliti mengumpulkan dan merangkum data-data yang peneliti temukan mengenai penerapan pembelajaran daring dan persepsi pendidik, dan orang tua terkait pembelajaran daring.Dalam mereduksi data, peneliti dibantu oleh flashdisk, buku catatan, alat tulis, laptop, dan lain sebagainya.

b. Penyajian data

Penyajian data adalah kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.Penyajian data yang digunakan peneliti dalam penelitian

41 Suharsimi arikunto, prosedur penelitian pendekatan praktek, (edisi : v), (Jakarta : rineka cipta, 2002), hlm.206

42Ibid, hlm. 246-253.

43 Hardani, dkk, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitaif, (Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu, 2020), hlm. 163.

(44)

29

kualitatif ini adalah bentuk teks naratif. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.44

c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Penarikan kesimpulan dan verivikasi merupakan langkah ketiga dalam analisis data penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi jika kesimpulan dalam tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.45

7. Validitas/Pengecekan Keabsahan Data

Validitas adalah suatu ukuran yang berupa tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sehingga istrumen yang valid atau sahih akan mendapatkan kevalidan yang tunggal dan istrumen yang kurang valid berakhirnya memiliki validitas rendah.46

Untuk menetapkan keabsahan data dan memperoleh data yang valid, peneliti menggunakan beberapa teknik antara lain:

a. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bertujuan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan

44 Ibid,hlm. 167.

45Ibid, hlm. 171.

46 Ibid, hlm. 243.

(45)

30

yang dicari dan kemudian merumuskan hal-hal tersebut secara rinci agar mendapat data yang benar-benar diperlukan.47

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan meningkatkan ketekunan, maka dapat meningkatkan kredibilitas data karena peneliti akan melakukan pengecekan ulang untuk mengetahui apakah data yang ditemukan itu benar atau tidak.48

b. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-data tersebut.49 Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

Dalam penelitian ini, peneliti akan lebih banyak menggunakan triangulasi dengan sumber dan teknik. Peneliti membandingkan hasil wawancara dari beberapa narasumber dengan melakukan observasi terhadap kenyataan yang sebenarnya di lapangan.

c. Kecukupan Referensi

Kecukupan referensi sangat diperlukan dalam penelitian.

Dengan demikian, kecukupan referensi yang dibutuhkan peneliti adalah tersedianya bahan referensi yang berhubungan dengan kajian

47 Sugiyono, Metode..., hlm. 177

48Ibid, hlm. 274.

49Ibid, hlm. 273.

(46)

31

penelitian sebagai pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah pertama pembahasan terkait motivasi belajar siswa di MI NW Suela, kedua tentang peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MI NW Suela, ketiga tentang faktor penghambat orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MI NW Suela.

(47)

32

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Profil MI NW Suela

1. Sejarah Berdirinya MI NW Suela

MI NW Suela merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berbasis islam tingkat dasar yang berada di wilayah Kecamatan Suela Desa Suela Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Latarbelakang berdirinya MI NW Suela dilandasi adanya kepedulian BP Mustari terhadap agama, beliau mendirikan perkumpulan tempat mengajarkan ilmu-ilmu agama terutama ilmu mempelajari Al-Qur’an (TPQ) di sebidang tanah yang menyatu dengan tanah masjid desa Suela (sekarang sudah menjadi tanah masjid), Murid beliau dari kalangan orang remaja dan dewasa, dan berlangsung kurang lebih selama puluhan tahun ke atas.pada tahun 1981 madrasah tersebut mendapat pengakuan dari Departemen Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan status

“terdaftar”, dengan nomor piagam 232/50/MI/NTB/81 tanggal 20 Mei

1981, sehingga diberikan hak menurut hukum menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dan diperbolehkan untuk mengikuti ujian persamaan madrasah negri.Berdasarkanletak geograsfis MI NW Suela berada antaran -8.524921267439533 lintang dan 116.57174214720726 bujur Berikut profil MI NW Suela.50

50Dokumentasi Profil Sekolah MI NW Suela, Dokumentasi, Dikutip Pada Tanggal 02 Juli 2022.

(48)

33

2. Visi dan Misi MI NW Suela a. Visi

“Terwujudnya Madrasah yang Berwibawa”.

b. Misi

1) Menanamkan disiplin, perilaku, dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

2) Melaksanakan aktivitas pendidikan dengan tanggung jawab dan disiplin pribadi tinggi, kekeluargaan dan demokratis.

3) Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler yang menekankan pada nuansa keagamaan, kegiatan yang dapat mendukung serta meningkatkan disiplin, motivasi, kreatifitas, dan prestasi peserta didik. 51

3. Keadaan Geografis MI NW Suela

MI NW Suela terletak di Jln. Jurusan Suela – Aikmel 53657 desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok timur Nusa Tenggara Barat yang berada pada lokasi yang cukup strategi dan mudah dijangkau dengan batas-batas bangunan sebelah timur berbatasan dengan rumah warga, sebelah barat berbatasan dengan rumah warga, dan berada di pinggir jalan raya..52

4. Keadaan Siswa MI NW Suela

Siswa merupakan faktor dan komponen yang penting dalam lembaga pendidikan, karena tanpa adanya siswa proses belajar mengajar tidak akan

51Ibid

52 Ibid.

(49)

34

tercapai. Adapun jumlah siswa di MI NW Suela pada kelas 1 sebanyak 25, kelas 2 sebanyak 18, kelas 3 sebanyak 11, kelas 4 sebanyak 17, kelas 5 sebanyak 19, kelas 6 sebanyak 31.

Adapun data-data jumlah siswa-siswi MI NW Suela dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.153

Jumlah siswa-siswi MI NW Suela. Suela Kab. Lombok Timur Tahun Pelajaran 2020/2021

Kelas

Jumlah siswa

Total Perempuan Laki-laki

Kelas 1 18 7 25

Kelas 2 11 7 18

Kelas 3 6 5 11

Kelas 4 12 5 17

Kelas 5 10 9 19

Kelas 6 19 12 31

5. Guru dan Pegawai di MI NW Suela

Tenaga pengajar di MI NW Suela mempunyai tugas utama dalam mengelola pelajaran untuk disampaikan kepada peserta didik. Ketentuan yang ada menunjukkan bahwa tenaga pengajar dalam suatu lembaga pendidikan harus mempunyai ijazah guru untuk menjadi tenaga pengajar.

Guru merupakan seorang pendidik yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar. Guru juga berkewajiban untuk mendidik,

53 Ibid.

(50)

35

mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi perserta didik untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya akan disajikan melalui tabel di bawah ini:

Tabel 2.2

Data Guru MI NW Suela Tahun Pelajaran 2021/202254

No Nama Jabatan

1 Muhammad

Arifuddin, S.Pd.I Kepala sekolah 2 Mustamiuddin, S.Ud Wali kelas I 3 Maemunah, S.Pd.I Wali kelas II 4 Kusuma Jayadi, S.Pd.I Wali kelas III 5 Hernawati, S.Pd Wali Kelas IV 6 Palahum, S.Pd.I Wali kelas V 7 Suciadi, S.Ud Wali Kelas VI

8 Istiqomah, S.Pd Mapel

9 Abdurrahim, S.Pd Mapel

10 Tuti Hamidia, S.Pd Mapel 11 Bustanul Arifin S.Pd.I Mapel 12 Nur Hidayah, S.Pd Mapel

13 Hasrul Hadi Stap TU

14 M. Rusli Umami Stap TU

15 Elpirida nurul S.Pd Mapel

54 Data Guru MI NW Suela, Dokumentasi, Dikutip Pada Tanggal 11 Oktober 2021.

(51)

36

Dari tabel diatas dikemukakan Guru dan tenaga kerja yang ada di MI NW Suela adalah sebanyak 15 orang dengan jabatan berupa: 1 kepala sekolah, 6 wali kelas, 6 guru mata pelajaran dan 2 orang tata usaha, dapat dikatakan cukup dalam menunjang terlaksanya proses belajar mengajar dari tenaga pengajar di MI NW Suela sejumlah 12 orang.

6. Keadaan Saranan dan Prasaranan di MI NW Suela

Pada tahun pelajaran 2021/2022 MI NW SUELA diharapkan telah memiliki standar sarana prasarana yang ideal untuk memenuhi Standar Pelayanan Pendidikan Minimal (SPM) bagi madrasah berstandar nasional sebagai berikut :

Tabel 2.3

Sarana dan PrasaranaMI NW Suela Kec. Suela Kab. Lombok Timur Tahun Pelajaran 2020202155

No Nama barang/

alat

Jumlah

Kebutuhan Satuan Keterangan

1 2 3 4 5

1 Ruang Kelas 6 Ruang

2 Ruang Serba Guna 1 Ruang

3 Ruang UKS 1 Ruang

4 Ruang Perpustakaan 1 Ruang

5 Ruang Toilet / WC 3 Ruang

6 Ruang Kantin

Madrasah 1 M2

7 Lahan Parkir 1 M2

8 Taman Bermain 1 M

Gambar

Tabel 2.3 Sarana Dan Prasarana MI NW  Suela,

Referensi

Dokumen terkait

BAB IV , Bab ini berisi tentang analisis data peran orang tua dalam meningkatkan motivasi anak menghafal Al Qur’an, serta upaya apa saja yang dilakukan orang tua untuk

Begitu juga dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak, maka motivasi dari orang tua sangatlah dibutuhkan karena tanpa adanya motivasi dari orang tua, kecerdasan

meningkatkan motivasi belajar anak, orang tua jarang mendampingi anak ketika mereka belajar. 2) Membagi waktu belajar anak, dalam penelitian ini, orang tua membagi

Bagaimanakah peran orang tua dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Muhammadiyah Pontianak 2) Apa kendala dan permasalahan orang tua dan guru dalam dalam

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh peran orang tua dan kompetensi guru secara simultan terhadap motivasi belajar siswa SMP N 1 Ranah Pesisir, serta kontribusi

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui peran orang tua dan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) Untuk mengetahui Faktor penghambat dan

Bagaimanakah peran orang tua dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Muhammadiyah Pontianak 2) Apa kendala dan permasalahan orang tua dan guru dalam dalam

Secara umum kendala- kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah di masa pandemi Covid-19 adalah kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan orang tua