• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.3 Kegiatan Operasional Objek Penelitian

9. Departemen Marketing

Departemen Marketing memiliki tugas dan tanggung jawab dalam hal : a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut

pemasaran

b. Memonitorin dan mengarahkan proses proses diseluruh divisi direktoran pemasaran

c. menetapkan pedoman barang dan jasa

d. Memberikan masukan pada direktur utama dalam memutuskan hal hal yang berkaitan dengan pemasaran

Gambar diatas merupakan kegiatan operasional produksi barang dan alur pembuatan sparepart motor Honda Vario :

1. Proses Bending

proses bending merupakan proses penekukan atau pembengkokan menggunakan alat bending manualmaupun menggunakan mesin bending.

Pengerjan bending biasana dilakukan pada bahan plat baja karbon rendah untuk menghasilkan suatu produk dari bahan plat..

2. Proses Piercing

Piercing adalah proses mengindentasi permukaan benda kerja dengan menggunakan punch dalam rangka untuk membuat sebuah rongga pada benda kerja (mengindentasi: membuat lekukan atau cekungan). Pada proses ini benda kerja bisa ditahan (dibatasi) di dalam sebuah wadah (cetakan) atau bisa juga tidak ditahan. Perubahan bentuk yang terjadi pada benda kerja tergantung pada berapa banyak tahanan atau batasan diberikan.

3. Proses Notching

Notching adalah proses pemotongan lembaran logam dari tepinya. Notching biasanya merupakan proses produksi ringan yang dioperasikan secara manual. Selama proses notching, tepi benda kerja dihilangkan dengan menggunakan beberapa pisau potong yang diatur dengan sudut yang tepat satu sama lain.

4. Proses Cutting

Proses cutting adalah proses pemotongan komponen yang dihasilkan dari proses calendaring seperti lembaran tipis yang berlebih pada bagian sekeliling

produk dengan spesifikasi sudut berdasarkan pada prosedur dengan menggunakan mesin cutting.

5. Proses Welding

proses penyambungan antara metal atau non-metal yang menghasilkan satu bagian yang menyatu, dengan memanaskan material yang akan disambung sampai pada suhu pengelasan tertentu, dengan atau tanpa penekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

6. Proses Inspection

Proses Inspection adalah proses pemeriksaan produk terakhir berdasarkan standart untuk memastikan kualitas, pemeriksaan tersebut meliputi: visual , ketidaksesuaian ukuran dengan jig .

7. Proses Brushing

Proses Brushing adalah proses membersihkan debu atau kotoran sisa welding atau pengelasan yang kurang rapi.

8. Proses Repair

Proses Repair adalah proses perbaikan material yang cacat atau NG dalam kategori masih bisa untuk di perbaiki.

57

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Data Penelitian

Pengumpulan data penelitian ini diperoleh dengan menyebar angket kuesioner secara langsung kepada karyawan PT CNC Departemen Welding Subframe yang berjumlah 200 orang. Metode dalam pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus slovin dengan sampel sebanyak 67 karyawan.

5.1.1 Deskripsi Demografi Responden

Deskripsi demografi responden merupakan gambaran mengenai karaktreristik responden seluruhnya yang merupakan karyawan PT CNC Departemen Welding Subframe Penyajian deskripsi responden dalalm penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 5.1 berikut :

Tabel 5.1

Deskripsi Data Responden

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 5.1 diatas menjelaskan bahwa kuesioner yang disebar kepada responeden sebanyak 67 kuesioner dan yang kembali 67 semuanya dapat diolah.

Keterangan Total

Kuesioner yang disebar 67

Kuesioner yang tidak kembali 0

Kuesioner yang kembali 67

Kuesioner yang tidak dapat diolah 0

Kuesioner yang dapat diolah 67

5.1.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT CNC Departemen Welding Subframe dengan menggunakan sampel sebanyak 67 orang dengan karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan masa kerja, Untuk mengetahui lebih jelasnya kita dapat lihat dalam penjelasan masing-masing karakteristik berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini dengan jenis kelamin pria sebanyak 67 orang atau 100%.

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Laki-

laki 67 100,0 100,0 100,0

2. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 5.3

Karakteristik responden berdasarkan usia

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini yang berusia 18-30 tahun sebanyak 66 orang atau 98.5%, usia antara 31-40 tahun berjumlah 1 orang atau 1.5%.

3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 5.4

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa responden dengan pendidikan terakhir SMA/SMK berjumlah 66 orang atau 98.5%, dan tingkat Diploma berjumlah 1 orang atau 1.5%.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18-30 Tahun 66 98,5 98,5 98,5

31-40 Tahun 1 1,5 1,5 100,0

Total 67 100,0 100,0

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid SMA/SM

K 66 98,5 98,5 98,5

Diploma 1 1,5 1,5 100,0

Total 67 100,0 100,0

4. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Dari hasil penelitian tabel 5.5 menunjukan karakteristik responden berdasarkan masa kerja sebagai berikut :

Tabel 5.5

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden dengan masa kerja 0-9 tahun sebanyak 64 orang atau 95.5%, responden dengan masa kerja 10-19 tahun sebanyak 2 orang atau 3.0%, dan responden dengan masa kerja 20-29 tahun sebanyak 1 orang atau 1.5%.

5.2. Uji Validitas dan Uji Reabilitas 5.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dengan menggunakan software SPSS versi 22.0. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pearson correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pernyataan-pernyataan.

Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikasi dibawah 0.05, dan rhitung > rtabel.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0-9 Tahun 64 95,5 95,5 95,5

10-19 Tahun 2 3,0 3,0 98,5

20-29 Tahun 1 1,5 1,5 100,0

Total 67 100,0 100,0

Tabel 5.6

Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja (X1)

Butir Pernyataan Pearson corelation (rhitung) Rtabel N Keterangan

Pernyataan 1 0.561 0.2404 67 Valid

Pernyataan 2 0.477 0.2404 67 Valid

Pernyataan 3 0.628 0.2404 67 Valid

Pernyataan 4 0.399 0.2404 67 Valid

Pernyataan 5 0.603 0.2404 67 Valid

Pernyataan 6 0.508 0.2404 67 Valid

Pernyataan 7 0.607 0.2404 67 Valid

Pernyataan 8 0.759 0.2404 67 Valid

Pernyataan 9 0.711 0.2404 67 Valid

Pernyataan 10 0.704 0.2404 67 Valid

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Berdasarkan hasil tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan memiliki person correlation (rhitung) yang signifikan diatas 0.05 atau rhitung lebih besar dari rtabel, jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel kompetensi adalah valid.

Tabel 5.7

Hasil Uji Validitas Stres Kerja (X2)

Butir Pernyataan Pearson corelation (rhitung) Rtabel N Keterangan

Pernyataan 1 0.595 0.2404 67 Valid

Pernyataan 2 0.510 0.2404 67 Valid

Pernyataan 3 0.662 0.2404 67 Valid

Pernyataan 4 0.738 0.2404 67 Valid

Pernyataan 5 0.700 0.2404 67 Valid

Pernyataan 6 0.660 0.2404 67 Valid

Pernyataan 7 0.729 0.2404 67 Valid

Pernyataan 8 0.612 0.2404 67 Valid

Pernyataan 9 0.737 0.2404 67 Valid

Pernyataan 10 0.689 0.2404 67 Valid

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Berdasarkan hasil tabel 5.7 diatas dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan memiliki person correlation (rhitung) yang signifikan diatas 0.05 atau rhitung lebih besar dari rtabel, jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel kompetensi adalah valid.

Tabel 5.8

Hasil Uji Validitas Turnover Intention (Y)

Butir Pernyataan Pearson corelation (rhitung) Rtabel N Keterangan

Pernyataan 1 0.723 0.2404 67 Valid

Pernyataan 2 0.723 0.2404 67 Valid

Pernyataan 3 0.687 0.2404 67 Valid

Pernyataan 4 0.688 0.2404 67 Valid

Pernyataan 5 0.719 0.2404 67 Valid

Pernyataan 6 0.758 0.2404 67 Valid

Pernyataan 7 0.735 0.2404 67 Valid

Pernyataan 8 0.749 0.2404 67 Valid

Pernyataan 9 0.758 0.2404 67 Valid

Pernyataan 10 0.476 0.2404 67 Valid

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Berdasarkan hasil tabel 5.8 diatas dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan memiliki person correlation (rhitung) yang signifikan diatas 0.05 atau rhitung lebih besar dari rtabel, jadi dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel kompetensi adalah valid.

5.2.2 Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS versi 22.0 menunjukan bahwa seluruh variabel penelitian mempunyai nilai coronbach alpha lebih besar dari 0.60, sehingga dapat dikatakan bahawa jawaban setiap responden atas butir-butir pernyataan konsisten (reliable). Ukuran reliabilitas tersebut dapat dilihat dalam tabel 5.12 berikut ini :

Tabel 5.9

Hasil Uji Reliabilitas

1. Uji Reliabilitas Kepuasan kerja (X1)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 67 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 67 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,796 10

2. Uji Reliabilitas Stres kerja (X2)

3. Uji Reliabilitas Turnover Intention(Y)

Dari tabel 5.9 menunjukan bahwa setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel karena nilai cronbach Alpha

>0,60. Artinya semua jawaban responden sudah konsisten dalam menjawab setiap item pertanyaan yang mengukur masing-masing variabel.

Variabel tersebut meliputi : Kepuasan kerja, Stres kerja dan Turnover intention.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,856 10

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,891 10

5.3. Uji Asumsi Klasik 5.3.1 Uji Normalitas

Pengujianuji normalitas bertujuan untuk menguji apakah residual dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak. Pada analisis regresi diharapkan residual berdistribusi normal.

Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan Tabel 5.10 Test Of Normality komolgorov-Smirnov di atas diperoleh nilai signifikasi (sig) sebesar 0,200. Karena 0,200 > 0,05 maka residual terdistribusi dengan normal

5.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinealitas dilakukan untuk mengetahui besarnya interkorelasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi,

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 67

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 4,89682856

Most Extreme Differences Absolute ,086

Positive ,086

Negative -,064

Test Statistic ,086

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

maka dinamakan terdapat masalah Multikolinealitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya Multikolinealitas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai toleransi diatas 0,10 dan niali VIF dibawah 10 maka tidak terjadi Multikolinealitas. Dibawah ini merupakan hasil uji Multikolinealitas untuk model regresi pada penelitian ini :

Tabel 5.11

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Dari tabel 5.11 menunjukan bahwa nilai tolerance secara keseluruhan lebih dari 0,10 sedangakan VIF tidak ada yang > 10, artinya model regresi tersebut terbebas Multikolinealitas.

5.3.3 Uji Heterokedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas dan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser, dengan kriteria :

a). Jika nilai sig. ≥ 0,05 maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas b). Jika sig. < 0,05 maka mengalami gangguan heterokedastisitas.

Gejala heterokedastisitas dapat juga dideteksi melalui uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 3,111 3,582 ,869 ,388

Kepuasan

Kerja ,059 ,097 ,050 ,610 ,544 ,859 1,165

Stres Kerja ,809 ,087 ,770 9,308 ,000 ,859 1,165

a. Dependent Variable: Turnover Intention

Tabel 5.12

Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4,832 2,319 2,083 ,041

Kepuasan Kerja -,031 ,063 -,067 -,496 ,621

Stres Kerja -,001 ,056 -,002 -,013 ,989

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Pada tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel independen adalah (0,621), dan (0,989) yang keseluruhan lebih besar dari 0,05 dan artinya model regresi tidak terkena heterokedastisitas.

5.3.4 Uji Linearitas

Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Hasil uji linearitas adalah sebagai berikut:

Tabel 5.13 Hasil Uji Linearitas Variabel Sig.Linearity Sig. deviation from

linearity

Keterangan

Kepuasan kerja 0,007 0,669 Linear

Stres kerja 0,000 0,106 Linear

Sumber : Data penelitian yang diolah 2019

Berdasarkan Tabel 5.13 hasil uji linearitas dapat disimpulkan bahwa data cukup baik karena nilai sig. Linearity data tersebut adalah sebesar 0,007 (lebih kecil dari 0,05) dan nilai sig. Deviation from linearity variabel kepuasan kerja sebesar 0,669 data tersebut lebih besar dari 0,05 dan variabel stres kerja sig. Linearity sebesar 0,000(lebih kecil dari 0,05) dan nilai sig.

Deviation from linearity 0,106 data tersebut lebih besar dari 0,05 yang artinya bahwa semua variabel penelitian adalah linear.

5.4 Regresi Linear Berganda

5.4.1 Persamaan Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk mengetahui apakah masing masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Pada analisis ini apakah kepuasan kerja dan stres kerja, berpengaruh terhadap turnover intention karyawan pada PT CNC Departemen welding subframe. Hasil analisis regresi berganda adalah sebagai berikut :

Tabel 5.14

Hasil Uji Analisis Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,111 3,582 ,869 ,388

Kepuasan Kerja ,059 ,097 ,050 ,610 ,544

Stres Kerja ,809 ,087 ,770 9,308 ,000

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y= a + b1X1+b2X2

Y = 3,111 + 0,059 X1+ 0,809X2

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda diatas, dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

1. Koefisien konstanta sebesar 3,111 ini dapat diartikan bahwa kepuasan konsumen akan bernilai 3,111 apabila masing -masing variabel bernilai konstan atau 0.

2. Nilai koefisien regresi kepuasan kerja (X1) adalah 0,059 memiliki arti apabila variabel kepuasan kerja (X1) mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan nilai dari variabel turnover intention (Y) meningkatan sebesar 0,059.

3. Nilai koefisien regresi variabel stres kerja (X2) adalah 0,809 memiliki arti apabila stres kerja (X2) mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan nilai dari variabel turnover intention (Y) meningkatan sebesar 0,809.

5.4.2 Koefisiensi Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) adalah sebagai berikut :

Tabel 5.15

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

B

Berdasarkan hasil tabel 5.16 besarnya koefisien determinasi berkisar antara angka 0 sampai dengan 1, besar koefisien determinasi mendekati angka 1, maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji adjusted R2 pada penelitian ini diperoleh nilai dari koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,612 Hal ini berarti 61,2%

variabel Turnover intention karyawan dapat dijelaskan oleh ke dua variabel independen yaitu, kepuasan kerja dan stres kerja. Sedangkan selisihnya sebesar 38,8% dijelaskan oleh sebab lain diluar model (diluar penelitian ini).

5.5 Uji Hipotesis 5.5.1 Uji T (Uji Parsial)

Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan signifikansi pengaruh secara individu variabel bebas yang ada didalam model terhadap variabel terikat.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,790a ,624 ,612 4,973 2,075

Sumber data yang diolah 2019

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t variabel bebas adalah sebagai berikut :

Tabel 5.16 Hasil Uji T ( Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,111 3,582 ,869 ,388

Kepuasan Kerja ,059 ,097 ,050 ,610 ,544

Stres Kerja ,809 ,087 ,770 9,308 ,000

a. Dependent Variable: Turnover Intention

Sumber data penelitian yang diolah 2019

Berdasarkan Tabel 5.17 mengenai hasil uji t diatas dapat diketahui sebagai berikut :

a. Variabel kepuasan kerja diperoleh nilai t hitung sebesar 0,610 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,99773 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Artinya, t hitung

<ttabel atau 0,610 < 1,99773 serta nilai signifikansi sebesar 0,544 > 0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya “kepuasan kerja tidak berpengaruh dan signifikan terhadap turnover intentionditolak.

b. Variabel stres kerja diperoleh nilai t hitung sebesar 9,308 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,99773 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Artinya, thitung >

ttabel atau 9,308 > 1,99773 serta nilai signifikan sebesar 0,000<0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya “stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intentionditerima.

5.5.2 Uji F ( Uji Simultan)

Uji f menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama ( simultan) terhadap variabel dependen/terikat. Hasil uji f adalah sebagai berikut :

Tabel 5.17

Hasil Uji F (Uji Simultan)

Berdasarkan Tabel 5.18 mengenai hasil uji f diatas dapat diketahui bahwa f hitung lebih besar dari ftabel atau 53,149 > 3,14 serta nilai signifikan sebesar 0,000 <0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya “kepuasan kerja dan stres kerja secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap turnover intentionditerima.

5.6 Interprestasi Data atau Pembahasan

1. Pengaruh Kepuasan Kerja (X1) Terhadap Turnover Intention(Y)

Hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap turnover intention pada karyawan PT. CNC Departemen Welding Subframe, berdasarkan hasil pengujian secara parsial bahwa hasil uji t untuk Variabel kepuasan kerja diperoleh nilai t hitung sebesar 0,610 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,99773 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Artinya, t hitung <ttabel atau 0,610 < 1,99773

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2628,585 2 1314,292 53,149 ,000b

Residual 1582,609 64 24,728

Total 4211,194 66

a. Dependent Variable: Turnover Intention

b. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Kepuasan Kerja

Sumber : data penelitian yang diolah 2019

serta nilai signifikansi sebesar 0,544 > 0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya “kepuasan kerja tidak berpengaruh dan signifikan terhadap turnover intentionditolak.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang sebelumnya oleh Adi Irawan Setiyanto & Selvi Nurul Hidayati dalam artikel yang berjudul Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention terbit di jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 5 No. 1, July 2017, 105-110. yang menghasilkan kesimpulan bahwa Kepuasan Kerja tidak berpengaruh terhadap Turnover Intention.

2. Pengaruh Stres Kerja (X2) Terhadap Turnover Intention (Y)

Hasil penelitian menunjukan bahwa Stres Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Turnover Intention pada karyawan PT. CNC Departemen Welding Subframe, berdasarkan hasil pengujian secara parsial bahwa hasil uji t untuk Variabel stres kerja diperoleh nilai t hitung sebesar 9,308 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,99773 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Artinya, thitung > ttabel atau 9,308 > 1,99773 serta nilai signifikan sebesar 0,000<0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya “stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intentionditerima.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang sebelumnya oleh Penelitian yang di lakukan oleh K.Ayu Purnama Dewi dkk, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6, 2016: 3560-3588, dengan judul penelitian Pengaruh Stres Kerja Pada Turnover Intention Yang Dimediasi Kepuasan

Kerja Agen AJB Bumi Putra dengan Hasil penelitan ini menunjukkan stres kerja berpengaruh langsung secara positif pada turnover intention agen AJB Bumiputera 1912 Cabang Renon Denpasar.

3. Pengaruh Kepuasan Kerja(X1) dan Stres Kerja(X2) Terhadap Turnover Intention secara bersama sama (simultan)

Hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan kerja dan stres kerja berpengaruh secara simultan terhadap turnover intention pada karyawan PT. CNC Departemen welding subframe berdasarkan hasil pengujian hasil uji f dapat diketahui bahwa f hitung lebih besar dari ftabel atau 53,149 >

3,14 serta nilai signifikan sebesar 0,000 <0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya “kepuasan kerja dan stres kerja secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap turnover intentionditerima.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang sebelumnya oleh Penelitian yang di lakukan oleh Penelitian oleh Waspodo, Agung AWS.

Nurul Chotimah Handayani. Dkk. 2013. Dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan Pt.

Unitex Di Bogor. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI): Vol. 4, No. 1, 2013. Dengan kesimpulan kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover Intention, Stres kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Turnover Intention, Kepuasan kerja dan stres kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Turnover Intention.

76

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil uji Hipotesis menggunakan uji t Variabel kepuasan kerja diperoleh nilai t hitung sebesar 0,610 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,99773 dan tingkat signifikansi sebesar 0,544. Artinya, thitung < ttabel atau 0,610 < 1,99773 serta nilai signifikan sebesar 0,544 > 0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya “kepuasan kerja terbukti tidak berpengaruh terhadap turnover intentionditolak.

2. Dari hasil uji Hipotesis menggunakan uji t Variabel stres kerja diperoleh nilai thitung sebesar 9,308 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,99773 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Artinya, thitung > ttabel atau 9,308 >

1,99773 serta nilai signifikan sebesar 0,000<0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya “stres kerja terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intentionditerima.

3. Dari hasil uji Hipotesis menggunakan uji f diperoleh hasil f hitung lebih besar 53,149 dengan nilai konstanta sebesar 3,14 Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya kepuasan kerja dan stres kerja terbukti secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap turnover intention.

6.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian penulis, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Agar perusahaan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan PT. CNC Departemen welding subframe maka perlu dilakukan upaya menaikkan gaji, memberikan perhatian lebih yang terfokus pada upaya merespon keinginan dan memahami perasaan mereka terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Sehingga mereka pun dapat memberikan konstribusinya lebih optimal pada perusahaan dan menurunkan angka turnover intention.

2. Untuk mengurangi tingkat stres kerja yang terjadi pada PT. CNC Departemen welding subframe manajer harus memberikan pengarahan yang lebih baik terhadap karyawannya. Perusahaan sendiri harus bisa memberikan perhatian berupa pemberian penghargaan (reward) atau bonus ahir tahun yang lebih layak.

3. Dalam masalah turnover intention yang terjadi pada perusahaan dapat diperbaiki dengan meningkatkan kepuasan kerja karyawan dengan lebih baik lagi, dan sebisa mungkin dapat menurunkan stres kerja yang di alami oleh karyawan sehingga karyawan dapat bekerja dengan lebih baik dan memberikan kinerjanya dengan optimal terhadap perusahaan.

4. Hasil penelitian ini sekiranya dapat dijadikan acuan bagi penelitian lainnya, dengan menambahkan variabel lain kerena masih banyak faktor yang mempengaruhi turnover intention.

78

Allen, N. J dan Meyer J. P. 1993. The Measurement and Antecendents ofAffective, Continuance, and Normative Commitment to The Organization. Jurnal of Occupatinal Psychology: Vol. 63, pp. 1-18.

Alshitri, Khalid I. 2013. An Investigation of Factors Affecting Job Satisfaction among R&D Center Employees in Saudi Arabia. Jurnal Of Human Resources Management Research: Vol. 2013. Article ID 279369, DOI:

10.5171/2013.279369. 1-10.

Amalia, R. U dan Suwendra I. W. 2016. e-Journal Bisma Univaersitas Ganesha Jurusan Manajemen. Vol. 4. 2016.

Arshney, Deepanjana. 2014. Impact of Self -Concept on Turnover Intention: An Empirical Study. Jurnal American International Journal of Contemporary Research: Vol. 4, Num. 10. pp87 -96

Bothma, Crish F.C dan Rood Greth. 2013. The Validation of the Turnover Intention Scale. Jurnal Of Human Resource Management: Vol. 11 No.

1.1-12.

Edy Sutrisno. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetak Ke Enam. Jakarta:

Pranada Media Group.

Handoko, T.H. 1992. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

Hariawan, ferry. 2016. Pengaruh Stres Kerja Pada Turnover Intention Yang Dimediasi Kepuasan Kerja Agen AJB Bumi Putra. Jurnal Majalah Ekonomi: Vol. 23 No. 2 Tahun 2018.

Lee, Huang, dan Zhao. 2010. A Study On Factors Affecting Turnover Intention of Hotel Empolyees. Jurnal Asian Economic and Financial Review: Vol. 2, No. 7. pp866-875.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu . 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Manurung, Mona Tiorina. 2012. Analisis pengaruh stres kerja dan kepuasan kerja terhadap Turnover Intention karyawan pada STIKES widya husada Semarang. Jurnal Diponegoro Journal of Management: Vol. 1 No. 4, Tahun 2012.

Dokumen terkait