• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Pembelajaran In Service Learning 1 (In-1)

Dalam dokumen Ekonomi Internasionalll (Halaman 43-54)

Berisi aktivitas pembelajaran yang bertujuan agar peserta diklat (Guru) dapat memahami materi Kerjasama Internasional dan Perdagangan Internasional yang terdapat dalam bahan bacaan, dan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan tepat. Dalam kegiatan pembelajaran in 1, ini peserta diklat akan melakukan beberapa kegiatan berupa:

a. kajian materi Kerjasama Internasional dan Perdagangan Internasional;

b. pengembangan desain pembelajaran terkait materi;

c. menyempurnakan desain dan penilaian yang tepat terkait materi yang dibahas dalam UP untuk dipraktekkan di kegiatan on the job learning.

Kegiatan 1: Mengkaji Materi Kerjasama Internasional dan Perdagangan Internasional.

Aktivitas dalam kegiatan 1 adalah mengkaji materi kerjasama internasional dan perdagangan internasional. Untuk kegiatan kajian materi ini bisa dilakukan dengan pendekatan pembelajaran aktif menggunakan model pembelajaran discovery learning. Model pembelajaran penyingkapan (discovey learning) adalah model pembelajaran untuk memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai pada satu kesimpulan. (Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses). Keterlibatan secara aktif peserta diklat dalam mengkaji materi dinilai penting untuk dapat menyingkapkan konsepsi dalam materi pendapatan nasional, pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, dan ketenagkerjaan.

Berikut ini langkah-langkah kegiatan 1 kajian materi, menggunakan sintak model pembelajaran discovery learning.

1) Fasilitator memberikan stimulus untuk kegiatan mengkaji materi berupa tayangan terkait permasalahan kerjasama ekonomi internasional, perdagangan internasional, dan neraca pembayaran.

2) Peserta diklat mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam lembar kerja yang dibagikan. Untuk kegiatan ini peserta diklat bekerja dalam kelompok sebanyak 4-5 orang per kelompok.

3) Pengumpulan data, pada tahap ini peserta diklat mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber berkenaan dengan permasalahan.

4) Mengolah data, berbagai informasi yang sudah dikumpulkan diolah, ditemukan hubungannya, direview, dianalisis dan diorganisir sedemikian rupa sehingga dapat ditemukan pengetahuan baru untuk menyelesaikan permasalahan.

5) Verifikasi/pembuktian, bertujuan agar peserta diklat menemukan pemahaman terhadap konsep materi melalui kegiatan menghubungkan dengan dunia nyata yang ditemui sehari-hari. Langkah ini bisa dilakukan dalam bentuk presentasi.

6) Kesimpulan, pada tahap ini diharapkan peserta diklat dapat menyimpulkan berbagai konsep yang dipelajari.

LK. Peserta Diklat 01.1. Kerjasama Ekonomi Internasional

KONTAN.CO.ID - Keinginan pemerintah menggenjot hubungan dagang internasional dan investasi menghadapi banyak ganjalan. Salah satunya dari daya saing.

Rizal Affandi Lukman, Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional menyatakan daya saing industri nasional sampai saat ini masih kalah dibanding negara lain. Salah satu faktor disebabkan tingginya harga gas industri dan tumpang tindih regulasi.

Untuk harga gas, meski pemerintah dua tahun lalu sudah menerbitkan paket kebijakan ekonomi berisikan penurunan harga gas industri, tapi penurunan baru berlaku untuk industri pupuk, baja, dan petrokimia. Padahal, dalam Perpres No.40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi, penurunan harga gas industri rencananya akan dilakukan terhadap tujuh sektor industri yaitu pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan.

"Perbedaan harga gas tersebut membuat level playing field tidak sama, maka perlu kebijakan sektor energi yang tepat agar daya saing ini imbang," katanya dalam Dialog Pemerintah Badan Usaha tentang Perdagangan Internasional dan Investasi, Senin (4/9).

Daya saing juga tergerus masalah lain. Pertama, berkaitan dengan pajak.

Thomas T Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal bilang Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu memaparkan bahwa 70% penghasilan pajak berasal dari pajak penghasilan usaha perusahaan.

Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa industri nasional selama ini menghadapi beban besar dari pungutan pajak. Alhasil, industri nasional susah berkembang dan berdaya saing. Masalah lain, berbelitnya perizinan usaha yang sampai saat ini masih terjadi. Walaupun masih bermasalah, Thomas mengatakan, pemerintah tidak akan mundur. Pemerintah akan tetap melanjutkan perundingan kerjasama perdagangan internasional dan investasi.

Pemerintah memandang, penyelesaian kesepakatan kerjasama perdagangan internasional mempunyai manfaat besar untuk Indonesia dan industri dalam negeri. Keuntungan bisa didapat dari keringanan tarif bea masuk produk ekspor Indonesia ke negara mitra dagang. Keuntungan juga bisa didapat dalam investasi.

"Ada bank eksim dari negara besar anggota G-7 yang melarang pemberian jaminan atas investasi di negara yang tidak punya perjanjian investasi atau perdagangan dengan mereka, nah ini bisa membuat Indonesia sulit," katanya.

Sumber: https://nasional.kontan.co.id/news/kendala-perjanjian-dagang-internasional-indonesia.

Berdasarkan wacana di atas, diskusikan dalam Kelompok Anda hal-hal berikut!

1. Berdasarkan wacana di atas, permasalahan apa saja yang dihadapi Indonesia dalam membangun kerjasama perdagangan internasional?

2. Bagaimana kebijakan./solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut?

3. Apabila pemerintah mengambil kebijakan memberikan subsidi harga gas untuk produksi, apa yang terjadi terhadap ekspor Indonesia.

4. Bagaimana tanggapan pasar global internasional terhadap kebijakan subsidi harga gas Indonesia.

Presentasikan hasil diskusi Anda!

LK. Peserta Diklat 01.2. Keuntungan Berdagang Perhatikan Data berikut!

Diasumsikan seorang tenaga kerja di Italia dalam satu hari dapat memproduksi 120 kilogram keju dan 60 kilogram pasta. Sedangkan tenaga kerja di Jerman dalam satu hari dapat memproduksi 60 kilogram keju dan 24 kilogram pasta. Bisa digambarkan dalam tabel berikut!

Perbandingan produksi Keju dan Pasta di Negara Italia dan Jerman.

Negara Keju Pasta Dasar Tukar

Italia 120 Kg` 60 Kg

Jerman 60 Kg 24 Kg

Dengan data tersebut, di Italia biaya produksi 120 Kg keju = 60 Kg Pasta, maka biaya produksi 1 Kg keju sama dengan 60/120 = 0,5 Kg pasta. Sebaliknya 1 Kg pasta = 120/60 = 2 Kg Keju.

Berdasarkan data dan pernyataan di atas, selesaikan permasalahan berikut!

a. Hitunglah biaya produksi keju dan pasta di Negara Jerman!

Biaya 60 Kg Keju di Jerman sama dengan __24__ kilogram Pasta. Biaya 1 Kg Keju di Jerman sama dengan ______ kilogram Pasta b. Keunggulan komparatif:

Keju dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah di Negara __________, dan Pasta dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah di negara __________.

Oleh karena itu Italia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi __________, dan Jerman memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi __________.

c. Jika diasumsikan ada 100 orang tenaga kerja yang bekerja di Italia dan 100 tenaga kerja yang bekerja di Jerman dan kedua negara melakukan spesialisasi, berapakah jumlah Keju dan pasta yang diperoleh di kedua negara?

Kegiatan 2. Mengkaji RPP, LKPD dan perangkat penilaian

Dalam kegiatan 2 peserta diklat melakukan kajian desain pembelajaran/RPP, LKPD dan perangkat penilaian dan mempresentasikan desain pembelajaran yang menjadi best practice agar bisa berbagi sesama guru.

Langkah kegiatan:

1) Diskusi kelompok (4-5 orang)

2) Mengkaji RPP, LKPD dan perangkat penilaian yang telah disusun oleh anggota kelompok yang dinilai terbaik terkait materi.

3) Menulis hasil diskusi dan saran perbaikan sesuai format yang telah disedikan di LK-02

4) Mempresentasikan hasil kerja kelompok

Format LK 02

No Kegiatan Peserta Didik Kegiatan Guru Waktu

Contoh Desain Pembelajaran materi Kerjasama Internasional (3 x 45 menit) Model Pembelajaran Discovery Learning

No Kegiatan Peserta Didik Kegiatan Guru Waktu 1 Menyimak dan merespon

guru.

Melakukan aktivitas pendahuluan:

▪ Menginformasikan tujuan pembelajaran.

▪ Menginformasikan garis besar aktivitas

pembelajaran yang akan dilakukan.

▪ Menginformasikan cakupan materi secara umum.

• Menyampaikan apersepsi dan motivasi dengan memberikan pertanyaan yang membangkitkan minat peserta didik, misalnya pertanyaan

“Bagaimana

perekonomian suatu negara jika tidak melakukan kerjasama internasional?”

15 menit

2 Membentuk kelompok masing-masing 4-5 orang

Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok heterogen terdiri dari 4-5 orang

5 menit

3 Berdiskusi untuk

menentukan masalah yang berhubungan kerjasama internasional sesuai panduan LKPD

▪ Memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi didalam kelompok.

▪ Mendorong peserta didik untuk saling

Mengungkapkan pendapat.

• Melakukan penilaian proses pembejaran terhadap peserta didik.

15 menit

4 Mencari informasi dari berbagai sumber tentang konsep dan permasalahan kerjasama internasional (Data collection)

15 menit

5 Berdiskusi didalam kelompok untuk menyelesaikan

permasalahan kerjasama internasional.

20 menit

6 Menyusun simpulan mengenai konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional dan ditulis untuk

dipresentasikan. .

15 menit

7 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

• Memfasilitasi presentasi

• Memfasilitasi diskusi

30 menit

8 Menyimak dan merespon guru.

• Memberikan penguatan

• Melakukan aktivitas penutup (umpan balik, evaluasi, penilaian, refleksi)

20 menit

Contoh Desain Pembelajaran materi Perdagangan Internasional (3 x 45 menit) Model Pembelajaran Problem Based Learning

No Kegiatan Peserta Didik Kegiatan Guru Waktu 1 Menyimak dan merespon

guru stimulus yang diberikan guru. (Tahap stimulation)

Melakukan aktivitas pendahuluan:

▪ Menginformasikan tujuan pembelajaran.

▪ Menginformasikan garis besar aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

▪ Menginformasikan cakupan materi secara umum.

• Menyampaikan

apersepsi dan motivasi dengan memberikan pertanyaan yang membangkitkan minat peserta didik, misalnya pertanyaan dengan menayangkan video perdagangan

internasional, atau menyajikan fakta-fakta neraca perdagangan.

15 menit

2 Membentuk kelompok masing-masing 4-5 orang

Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok heterogen terdiri dari 4-5 orang

5 menit

3 Berdiskusi untuk

menentukan masalah yang berhubungan perdagangan internasional sesuai

panduan LKPD (tahap problem

▪ Memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi didalam kelompok.

▪ Mendorong peserta didik untuk saling

15 menit

statement/identifikasi masalah)

Mengungkapkan pendapat.

• Melakukan penilaian proses pembejaran terhadap peserta didik.

4 Mencari informasi dari berbagai sumber tentang konsep dan permasalahan kerjasama internasional (Tahap Data

collection/pengumpulan data)

15 menit

5 Berdiskusi didalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan

perdagangan internasional sesuai panduan LKPD (tahap

verification/pembuktian)

20 menit

6 Menyusun simpulan mengenai konsep dan metode perhitungan pendapatan nasional dan ditulis untuk

dipresentasikan. (tahap generalization/menarik kesimpulan).

15 menit

7 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

• Memfasilitasi presentasi

• Memfasilitasi diskusi

30 menit

8 Menyimak dan merespon guru.

• Memberikan penguatan

• Melakukan aktivitas penutup (umpan balik, evaluasi, penilaian, refleksi)

20 menit

Contoh LKPD Materi Perdagangan Internasional

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MATERI : PERDAGANGAN INTERNASIONAL Nama Peserta Didik: 1. ………

2. ………

3. ………

4. ………

5. ………

KD.3.9. Menganalisis konsep dan kebijakan perdagangan internasional KD.4.9. Menyajikan dampak kebijakan perdagangan internasional Tujuan Pembelajaran: melalui diskusi kelompok peserta didik dapat :

1. Memahami kebijakan perdagangan internasional 2. Menentukan kebijakan perdagangan internasional

3. Menganalisis dampak kebijakan perdagangan internasional

Petunjuk: Bacalah pernyataan-pernyataan berikut dan tentukan jenis hambatan perdagangan apakah yang terjadi. Pada bagian kosong di sebelah kiri masing-masing pernyataan, tuliskanlah huruf yang sesuai untuk menunjukkan jenis hambatan perdagangan yang anda percaya

menggambarkan pernyataan-pernyataan tersebut.

T = Tarif, K = Kuota, E = Embargo, D = Dumping, Su = Subsidi

____ 1. Konflik perdagangan antara AS dengan China makin memanas setelah AS secara sepihak memberlakukan bea masuk atas produk-porduk China ____2.Pemerintah Indonesia melalui Kemenag dengan persetujuan pemerintah Arab Saudi menambah jumlah jamaah haji sebesar 10 ribu.

____ 3. Sudah hamper 40 tahun AS dan sekutunya memberikan sanksi keras berupa pelarangan total perdagangan dan investasi di Iran. Hal itu dilakukan dengan alasan Iran mengembangkan energy nuklir.

____ 4.Untuk menggenjot produksi, Pemerintah menentukan harga BBM untuk produksi lebih murah dibanding harga konsumsi

____ 5. Dengan system kurs tetap yang dianut negeri tirai bambu, China berhasil menguasai pasar dunia atas berbagai produk barang. Bahkan, tak jarang dengan menentukan harga jual yang murah untuk pasar luar negeri.

Kegiatan 3: Merevisi RPP, LKPD dan Perangkat Penilaian Petunjuk Pengerjaan:

1) Diskusi kelompok (4-5 orang)

2) Lakukan revisi atas RPP berdasarkan hasil kerja kelompok dan masukan dari kelompok lain

3) Mempresentasikan hasil kerja kelompok

Dalam dokumen Ekonomi Internasionalll (Halaman 43-54)

Dokumen terkait