• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Soal UN dan OSN

Dalam dokumen Ekonomi Internasionalll (Halaman 56-65)

Data ekspor dan impor pada tahun 2015 (dalam ribuan rupiah) sebagai berikut

Negara A Negara B

Ekspor Rp. 99.000.000,00 Rp. 105.000.000,00 Impor Rp. 120.000.000,00 Rp. 90.000.000,00

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa neraca perdagangan negara A adalah....

A. Defisit Rp. 21.000.000.000,00 dan B defisit Rp. 15.000.000.000,00 B. Defisit Rp. 21.000.000.000,00 dan B surplus Rp. 15.000.000.000,00 C. Surplus Rp. 21.000.000.000,00 dan B surplus Rp. 15.000.000.000,00 D. Surplus Rp. 21.000.000.000,00 dan B defisit Rp. 15.000.000.000,00 E. A dan B seimbang masing-masing Rp. 120.000.000.000,00 dan

Rp. 105.000.000.000,00 Pembahasaan :

Kunci Jawaban : B

(Dalam ribuan rupiah)

Negara A Negara B

Ekspor Rp 99.0000.000,00 Rp 105.000.000,00 Impor Rp 120.000.000,00 Rp 90.000.000,00

(Rp21.0000.000,00) Rp 15.000.000,00

Negara A defisit Rp 21.000.000,00 dan Negara B surplus Rp 15.000.000,00.

2. Soal UN 2016/2017

Tuan Lee pengusaha ekspor impor barang yang memiliki Angka Pengenal Impor (API), pada tanggal 5 Mei 2016 mengimpor dari Thailand sejumlah barang dengan nilai faktur US $ 500.000,00, biaya asuransi 3% dan biaya angkut 5%. Pada tanggal tersebut Bank Indonesia menetapkan kurs beli 1 US$

Rp. 13.150,00 dan kurs jual Rp. 13.200,00 sedangkan Menteri Keuangan RI menetapkan Kurs 1 US$ Rp. 13.300,00.

Bedasarkan data tersebut, besarnya nilai impor yang didapat Tuan Lee adalah....

A. Rp. 7.182.000.000,00 B. Rp. 7.128.000.000,00 C. Rp. 6.600.000.000,00 D. Rp. 6.118.000.000,00 E. Rp. 6.072.000.000,00 Pembahasan

Kunci Jawaban : B

• Kurs Jual adalah harga saat bank menjual valas, digunakan pada saat menukar dari mata uang dalam negeri menjadi mata uang asing.

• Kurs Beli adalah harga saat bank membeli valas, digunakan pada saat menukar dari mata uang asing menjadi mata uang dalam negeri.

• Kurs Menteri Keuangan adalah kurs yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan yang dipakai sebagai dasar pelunasan Bea Masuk, Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Ekspor dan Pajak Penghasilan.

Kurs yang digunakan adalah Kurs Jual karena yang ditanyakan adalah nilai impor, bukan nilai Faktur Pajak dengan asumsi Tuan Lee membeli US$ dari bank.

Nilai impor = (Nilai faktur + Biaya asuransi +Biaya Angkut) x Kurs Jual

=US$500,000.00+{(3%xUS$500,000.00)+(5%xUS$500,000.00)}x Rp.13.200

= (US$ 500,000.00 + US$ 15,000.00 + US$ 25,000.00) x Rp. 13.200,00

= US$ 540,000.00 x Rp. 13.200,00

= Rp. 7.128.000.000,00

3. SOAL UN 2016/2017

Perhatikan pernyataan berikut ini!

Ekspor +400

Impor - 600

Neraca Perdagangan - 200 Pinjaman Akomodatif +200

Saldo 0

Berdasarkan data tersebut, disimpulkan bahwa...

A. Nilai ekspor lebih besar dari pinjaman akomodatif B. Terjadi surplus 200 dikarenakan pinjaman akomodatif C. Nilai pinjaman akomodatif sama dengan impor barang D. Saldo neraca pembayaran menambah tabungan negara E. Niali impor lebih kecil dari nilai ekspor neraca perdagangan Pembahasan

Jawaban : A

Berdasarkan data tersebut:

• jawaban A benar bahwa nilai ekspor lebih besar daripada pinjaman akomodatif. Ekspor 400 dan Pinjaman Akomodatif 200.

• Jawaban B salah karena terjadi defisit 200 (Ekspor-Impor=400-600=- 200)

• Jawaban C salah karena nilai Pinjaman Akomodatif lebih kecil daripada nilai impor (Pinjaman Akomodatif 200, nilai Impor 600).

• Jawaban D salah karena penambahan tabungan negara terjadi bila neraca pembayaran surplus.

• Jawaban E salah karena nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor

4. SOAL UN 2016/2017

Nilai tukar rupiah di pasar spot terus mengalami tekanan dan BI belum juga melakukan intervensi pasar untuk kebutuhan likuiditas dalam mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah dengan mengendalikan penggunaan devisa. Berdasarkan informasi tersebut pemerintah dapat melakukan kebijakan yaitu....

A. Pemerintah melunasi utang luar negeri B. Pihak swasta melunasi utang luar negeri C. Bank sentral melakukan operasi pasar terbuka D. Pihak swasta meningkatkan perdagangan valas E. Kebijakan setiap transaksi menggunakan rupiah Pembahasan :

Kunci Jawaban : E

Melemahnya nilai tukar Rupiah terjadi karena penawaran Rupiah tinggi sementara permintaannya tetap atau menurun.

• Jawaban A dan B mengakibatkan semakin melemahnya nilai tukar Rupiah karena dengan pembayaran utang luar negeri maka permintaan akan mata uang asing semakin tinggi karena utang luar negeri dibayar dengan mata uang asing negara kreditur.

• Jawaban C Operasi Pasar Terbuka oleh Bank Sentral bertujuan untuk mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat dengan membeli atau menjual surat berharga. Penjualan surat berharga oleh Bank Sentral akan mengurangi jumlah uang yang beredar, sehingga penawaran Rupiah turun dan akan meningkatkan daya beli/nilai riil Rupiah, namun tidak otomatis meningkatkan nilai tukarnya terhadap mata uang asing.

• Jawaban D juga mengakibatkan semakin melemahnya nilai tukar rupiah karena dengan meningkatkan perdagangan valas akan mengakibatkan permintaan valas meningkat.

• Jawaban E paling tepat karena dengan kebijakan setiap transaksi menggunakan Rupiah akan meningkatkan permintaan akan Rupiah dan menurunkan permintaan akan mata uang asing.

5. Berikut ini neraca pembayaran Negara A tahun 2017 (dalam Triliun Rupiah)

Debit Kredit

No. Uraian Jumlah No. Uraian Jumlah

1 Impor Rp. 10.000,00 1 Ekspor Rp. 10.500,00 2 Penerimaan

Jasa Rp. 350,00 2 Penerimaan

Jasa Rp. 250,00 3 Bunga yang

dibayar Rp. 300,00 3 Bunga yang

diterima Rp. 210,00 4 Kredit yang

diberikan Rp. 750,00 4 Kredit yang

diterima Rp. 850,00

Neraca pembayaran di atas menunjukan…

A. surplus Rp.500,00 B. defisit Rp.500,00 C. surplus Rp.410,00 D. defisit Rp.410,00 E. surplus Rp.400,00 Pembahasan :

Kunci Jawaban : C

Jumlah sisi kredit = 10.500 + 250 + 210 + 850 = 11.810 Jumlah sis debit = 10.000 + 350 + 300 + 750 = 11.400

Jumlah kredit lebih besar jumlah debit = Surplus = 11.810-11.400 = 410 (surplus)

6. Sintia berangkat dari Padang tanggal 21 September 2018 untuk berlibur ke Amerika dan pulang pada tanggal 30 September 2018. Sehari sebelum

berangkat ia menukarkan uangnya sebesar Rp 25.460.000,00 ke mata uang Dolar Amerika. Selama berlibur ia menghabiskan uang sebesar US $ 1.500.

Mata Uang

20 September 2018 30 September 2018

Kurs beli Kurs

tengah Kurs jual Kurs beli Kurs

tengah Kurs jual US$1 13.300 13.350 13.400 13.100 13.150 13.200

Setelah kembali ke Padang ia langsung menukarkan kembali seluruh sisa uangnya ke mata uang rupiah. Uang rupiah yang di terima Sintia adalah….

A. Rp.5.854.351,00 B. Rp.5.551.428,00 C. Rp.5.427.142,00 D. Rp.5.353.576,00 E. Rp.5.240.000,00 Pembahasan:

Kunci Jawaban : C

Tanggal 20 September menukar uang Rp. 25.460.000 ke dollar Amerika = kurs Jual

= Rp. 25.460.000 : Rp.13.400 = USD 1.900

Belanja di Amerika USD 1.500, sisa uang USD 1.900 – USD 1.500 = USD 400 Ditukarkan ke Rupiah tanggal 30 September = kurs beli

USD 400 x Rp.13.100 = Rp.5.240.000

7. SOAL UN 2019

Berikut data neraca pembayaran Negara Andora sebagai berikut:

(dalam triliun)

Ekspor +500

Impor -700

Neraca Perdagangan -200

Pinjaman otonom +50

Pinjaman akomodatif -50

Stok nasional -100

Dari data tersebut, bagaimana kondisi neraca pembayaran Negara Andora?

A. Surplus sebesar Rp.200 triliun, terlihat dari neraca perdagangan, yaitu selisih antara ekspor dengan impor.

B. Surplus sebesar Rp.150 triliun, sebagai penjumlahan pinjaman otonom dengan stok nasional.

C. Defisit sebesar Rp.150 triliun, sebagai penjumlahan pinjaman akomodatif dengan stok nasional.

D. Defisit sebesar Rp.350 triliun, sebagai hasil saldo neraca perdagangan dikurangi pinjaman otonom.

E. Defiist sebesar Rp.200 triliun, terlihat dari neraca perdagangan, yaitu selisih antara ekspor dengan impor.

Pembahasan:

Kunci Jawaban : C

▪ Karena ekspor < impor maka neraca pembayaran negara Andora Defisit

▪ Jumlah defisit sebesar Rp150 triliun, penjumlahan dari pinjaman akomodatif dan stok nasional.

8. Soal OSK 2018

Kesimpulan yang tepat sehubungan dengan data pada tabel di atas adalah

….

A. Intanisia lebih efisien dalam memproduksi sepatu, jika mengekspor 100 unit sepatu ke Tembaganisia akan memperoleh keuntungan 175 unit televisi.

B. Tembaganisia lebih efisien dalam memproduksi televisi, jika mengekspor 100 unit televisi ke Intanisia akan memperoleh keuntungan 350 unit televisi.

C. Intanisia akan memperoleh keuntungan mutlak 2,25 unit televisi jika melakukan spesialisasi dalam memproduksi sepatu.

D. Tembaganisia memperoleh keuntungan 3,5 unit televisi jika melakukan spesialisasi dalam memproduksi sepatu.

E. Intanisia memperoleh keuntungan 1,75 unit sepatu jika melakukan spesialisasi dalam memproduksi televisi.

Pembahasan : Kunci Jawaban : A

Di Intanisia = 1 Sepatu : 0,25 TV sehingga 1 TV : 1/025 = 1TV : 4 Sepatu Di Tembagnisia = 1 Sepatu : 2 TV sehingga 1 TV : 0,5 Sepatu

Di Intanisia lebih efisien memproduksi sepatu, dan jika mengekspor 100 sepatu ke Tembaganisia akan mendapatkan 200 TV ( karena di Tembagnisia 1 sepatu

= 2 TV), jika memproduksi sendiri, 1 sepatu = 0,25 TV, jika 100 sepatu = 25 TV.

Jadi keuntungan menjual 100 sepatu untuk mendapatkan TV : 200 TV – 25 TV

= 175 TV.

9. SOAL UN 2018

Perhatikan Grafik berikut:

Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa pada tanggal...

A. 5 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami depresiasi sebesar 15 poin

B. 6 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami depresiasi sebesar 50 poin

C. 7 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami apresiasi sebesar 225 poin

D. 8 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami apresiasi sebesar 725 poin

E. 9 Januari, nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami apresiasi sebesar 800 poin

Pembahasan Kunci Jawaban : D

Depresiasi adalah menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terjadi di pasar uang (nilai rupiah semakin besar untuk mendapatkan dolar), sedangkan Apresiasi adalah meningkatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terjadi di pasar uang (nilai rupiah semakin kecil untuk mendapatkan dolar).

▪ Tanggal 5 nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak dapat ditentukan karena tidak ada data pembanding sebelumnya.

▪ Tanggal 6 nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami peningkatan (apresiasi) sebesar 50 poin (Rp13.200 – Rp13.250 = – Rp50).

▪ Tanggal 7 nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami penurunan (depresiasi) sebesar 225 poin (Rp13.425 - Rp13.250) = + Rp225).

▪ Tanggal 8 nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami peningkatan (apresiasi) sebesar 725 poin (Rp12.700 – Rp13.425) = – Rp725).

▪ Tanggal 9 nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami peningkatan (apresiasi) sebesar 100 poin (Rp12.600 – Rp12.700 = – Rp100).

Dalam dokumen Ekonomi Internasionalll (Halaman 56-65)

Dokumen terkait