• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Neonatus (Catatan Perkembangan) 1. Asuhan Kebidanan Neonatus Kunjungan ke I (48 jam)

1. Kehamilan

Melakukan asuhan kebidanan komprehensif kepada Ny. N G4P3003 saat usia kehamilan 30 minggu 2 hari yang bertempat tinggal di Jl. Jend.

Sudirman RT.32 N.54 Kel.Kelandasan Ilir. Selama kehamilannya, Ny. N telah melakukan ANC di tenaga kesehatan sebanyak 14 kali, yaitu 11 kali dilakukan di Puskesmas Klandasan Ilir (2 kali pada trimester pertama,7 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga) dan 3 kali dengan penulis.

Sesuai dengan teori Manuaba (2010) menyatakan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali, 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga.

Menurut penulis tidak ada ditemukan kesenjangan antara teori dengan kasus, karena Ny. N telah melakukan kunjungan sebanyak 14 kali.

Pada Kunjungan ANC Pertama penulis melakukan kunjungan hamil yang pertama pada tanggal 15 Desember 2019 pada Ny. N, hasil pemeriksaan

176

umum dan pemeriksaan fisik ditemukan masalah, Ny. N yaitu anemia ringan HB 8,9 gr %dan kram pada paha

Sesuai dengan teori Anonim (2001) menyatakan anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr % pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil 10,5 gr % pada trimester II

Klasifikasi Anemia menurut WHO dan Dep.Kes RI Normal : Kadar Hb dalam darah ≥ 11 gr% Anemia Ringan : Kadar Hb dalam darah 8 - 10 gr%

Anemia berat : Kadar Hb dalam darah < 8 gr%

Klasifikasi Anemia menurut Manuaba (1998) Tidak Anemia : Hb 11 g r% Anemia ringan : Hb 9 – 10 gr % Anemia sedang : Hb 7 – 8 gr % Anemia berat : Hb < 7 gr %

Sesuai dengan teori Manuaba (2010) menyatakan pada kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu hamil mengalam hemodelusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18% sampai 30% dan hemoglobin sekitar 19%.

Menurut penulis tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus dimana Ny. N mengalami anemia ringan pada usia kehamilan 30 minggu 2 hari

Karena itu untuk mengatasi keluhan, penulis memberikan KIE tentang nutrisi selama kehamilan trimester III Mengonsumsi makanan lebih banyak dan beragam, contoh : sayuran warna hijau, kacang-kacangan, protein hewani penuhi kebutuhan cairan minimal 8 gelas sehari. Serta rutin mengkonsumsi tablet Fe dari puskesmas sesuai anjuran dokter

177

Sesuai dengan teori Sumirnah, (2009) menyatakan keluhan tersebut dapat teratasi dengan diberikannya konseling, Mengonsumsi makanan lebih banyak dan beragam, contoh : sayuran warna hijau, kacang-kacangan, protein hewani (terutama hati) , mengonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin C seperti jeruk, tomat, mangga, dan lain-lain yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi, mengonsumsi suplemen zat besi untuk membantu jika dengan makanan belum dapat mencukupi kebutuhan zat besi.

Tablet Fe adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama kehamilan, bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil. Tubuh bayi tidak dapat membuat cadangan besi sendiri, sehingga harus menyerap cadangan besi ibu. Sehingga ibu hamil harus terus menjaga jumlah cadangan zat besi agar tidak terjadi anemia

Sesuai dengan teori Varney (2007) menyatakan perbesaran uterus menyebabkan penekanan pada pembuluh darah panggul, sehingga dapat mengganggu sistem sirkulasi atau sistem saraf, sementara sistem saraf ini melewati foramen obsturator dalam perjalanan menuju ekstremitas bagian bawah sehingga menyebabkan kram.

Menurut penulis tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus dimana Ny. N mengalami kram paha pada usia kehamilan 30 minggu 2 hari.

Karena itu untuk mengatasi keluhan penulis menganjurkan Ny.N untuk senam ibu hamil dan kompres dengan air hangat pada bagian yang mengalami kram.

178

Sesuai dengan teori Cunningham (2009) menyatakan untuk mengatasi kram pada paha Lakukan peregangan.Lakukan peregangan dengan meluruskan kaki secara perlahan. Hal ini awalnya mungkin akan membuat kaki terasa sakit. Namun tidak lama setelah itu, kram yang di rasakan akan berkurang. Selain itu, juga bisa mengangkat kaki sekitar 15-20 menit untuk melancarkan peredaran darah. Bisa menggunakan bantal atau menyandarkan kaki ke tembok. Hindari memutar pergelangan kaki ke dalam dan keluar saat sedang kram, karena akan membuat kram yang dirasakan semakin parah.Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi kram kaki adalah dengan mengompresnya menggunakan botol yang berisi air hangat. Cara ini dapat mengurangi ketegangan pada otot.

Pada saat melakukan kunjungan ANC kedua pada tanggal 16 Desember 2019 didapatkan hasil pemeriksaan, yaitu Taksiran Berat Janin (TBJ) pada saat usia kehamilan 36 minggu 6 hari adalah 2790 gram. Hal ini sesuai dengan teori menurut (Damanik, 2014) bahwa Berat badan lahir normal adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir 2500 – 4000 gram.

Menurut penulis tidak ada kesenjangan antara kenyataan dengan teori.

Pada saat melakukan kunjungan ANC ketiga pada tanggal 26 Desember 2020 didapatkan hasil pemeriksaan, yaitu Taksiran Berat Janin (TBJ) pada saat usia kehamilan 38 minggu 2 hari adalah 2945 gram. Hal ini sesuai dengan teori menurut (Damanik, 2014) bahwa Berat badan lahir normal adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir 2500 – 4000 gram.

Menurut penulis tidak ada kesenjangan antara kenyataan dengan teori.

179 Persalinan

Saat memasuki proses persalinan pada tanggal 27 Desember 2019, usia Kehamilan 38 minggu 2 hari.

Menurut JNPK-KR (2008) Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit,.

Menurut penulis tidak ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan, karena saat bersalin usia kehamilan Ny. N cukup bulan sesuai dengan teori yang ada.

Pada Kala I Tanggal 27 Desember 2019 pukul 16.00 WITA Ny. N merasakan keluar lendir darah. Pada jam 16.00 WITA Ny. N memutuskan untuk segera memeriksa diri ke RSUD Gunung Malang Ny.N saat di periksa dalam dengan hasil vulva/uretra tidak ada kelainan, portio tebal lembut, efficement 25%, pembukaan 1 cm, ketuban (+), tidak ada bagian menumbung, presentasi kepala deominator UUK, penurunan kepala hodge I.

DJJ (+) 142 x/menit His 1-2x (10-15 detik) . pada jam 22.00 WITA belum ada kemajuan persalinan hasil pemeriksaan dalam hasil vulva/uretra tidak ada kelainan, portio tebal lembut, efficement 25%, pembukaan tetap 1 cm, ketuban (+), tidak ada bagian menumbung, presentasi kepala deominator UUK, penurunan kepala hodge I. DJJ(+) dalam batas normal, pukul 22.00 karena persalianan belum mengalami kemajuan hasil kolabroasi dengan dokter adalah pemberian drip oksitosin 1 ampul dengan RL 500 Ml,di mulai dari 8 tetes/menit 15 menit pertama kemudian 30 menit 12 tetes/menit kemudaian sampai 20 tetes per menit.kemudian dilakukan observasi selama 6

180

jam pukul 04.00 WITA Memantau kemajuan persalinan seperti: DJJ, kontraksi,. Kemudian memantau Pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan umum, kesadaran, tekanan darah, nadi, respirasi His 1-2x (10-15 detik )ibu.Pembukaan 2 cm dan ketuban (+) eff 25% portio tebal Hodge H1 karena kemajuan persalinan yang belum significan di rencanakan untuk pemberian drip oksitosin kedua pukul 08.00 kemudian dilakukan observasi selama 6 jam pukul 14.00 belum ada kemajuan persalinan Pembukaan masih tetap 2 cm dan ketuban (+) eff 25% portio tebal hasil kolaborasi pukul 18.00 WITA anjuran dokter obgyn adalah dilakukan nya seksio cesarea mengingat pasien Ny.N di lakukan induksi oksitosin 2 kali tetapi belum ada kemajuan persainan,pukul 19.00 WITA Ny.N masuk ke ruangan operasi.

Sesuai dengan teori Wiknjosastro (2013) menyatakan kala I inpartu ditandai dengan his yang teratur, keluarnya lendir darah, karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement) kala dimulai dari pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm) lamanya kala I untuk primigravida berlangsung ±12 jam, sedangkan pada multigravida sekitar ± 8 jam. Sesuai dengan APN langkah awal pertolongan persalinan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk pertolongan persalinan.

Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan pada multigravida sekitar 8 jam, Berdasarkan Kurve Friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm per jam dan pembukaan multigravida 2 cm per jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan. (Sulistyawati, 2010)

181

Menurut penulis pada proses persalinan kala I Ny. N ditemukannya kesenjangan antara teori dimana kasus kala I berlangsung lama atau di kenal dengan partus lama yaitu berlangsung selama 26 jam kemudian tidak di ditandai dengan His yang teratur,sehingga Ny.N harus dilakukan Seksio Cesarea mengingat komplikasi yang dapat terjadi pada persalinan akibat gagal induksi 2 kali. Berdasarkan teori Teibang (2012) partus lama di tandai dengan fase persalinan kala I berlangsung lebih lama, lama fase aktif dan fase laten menjadi lebih lama akibat kegagalan dilatasi serviks dalam waktu yang dapat di terima . Berdasarkan teori Chamberllain (1994) penyebab terjadinya partus lama, tunggal atau banyak. Sejauh ini penyebab yang paling sering adalah kontraksi uterus yang tidak efektif; hal ini dapat merupakan satu- satunya kelainan atau dapat dikaitkan dengan yang lain seperti disproporsi atau presentasi abnormal.

Untuk pencegahan penyulit dan pencegahan dini menjadi hal yang vital.

Penyebab penyulit persalinan lama meliputi keletihan maternal dan infeksi.

Komplikasi persalinan lama dapat meliputi Distres janin, KPD dan Cedera jaringan lunak. Oleh karena itu penatalaksanaan persalinan dengan Forcep atau seksio cesarea kemungkinan menjadi penting untuk mengurangi komplikasi.

Pada Kala II Ny. N. dilakukan pertolongan persalinan dengan seksio cesarea dalam proses persalinannya , persalinan Ny. N berjalan dengan lancar dan hasil pemantauan persalinan dalam keadaan baik. Bayi lahir SC dan segera menangis, setelah dilakukan pemotongan tali pusat, bayi langsung diletakkan di dada Ny. N untuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

182

Pada Kala III melakukan asuhan manajemen aktif kala III dengan proses seksio

Pada Kala IV Pukul 22.00 WITA Penulis melakukan observasi tersebut setiap 15 menit pada jam pertama setelah melahirkan dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah melahirkan. Hasil pemeriksaan TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, terpasang DC , TTV dalam batas normal, perdarahan ± 100 cc.

Sesuai dengan teori Saifuddin (2010) menyatakan kala IV adalah kala pengawasan dari 15 menit setelah bayi dan plasenta lahir untuk memantau kondisi ibu. Harus diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.

Menurut penulis tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus, karena telah dilakukan pemantauan kala IV secara komprehensif pada Ny. N dan dapat mengantisipasi terjadinya masalah atau komplikasi.

Dokumen terkait