• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keinginan Merasakan Kebebasan dalam Bekerja

Dalam dokumen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (Halaman 30-36)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Keinginan Merasakan Kebebasan dalam Bekerja

Kebebasan untuk menjalankan usaha merupakan keuntungan lain bagi seorang pengusaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaannya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri.

Beberapa pengusaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadinya secara fleksibel. Kenyataannya banyak seorang pengusaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi mereka menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri (Hendro, 2005).

Schermerhorn (1996) mengatakan terdapat ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan seorang pengusaha yaitu mampu menentukan nasibnya sendiri, pekerja keras dalam mencapai keberhasilan, selalu tergerak untuk bertindak secara pribadi dalam mewujudkan tujuan menantang, memiliki toleransi

terhadap situasi yang tidak menentu, cerdas dan percaya diri dalam menggunakan waktu yang luang.

Menurut R. Pandojo (1982) beberapa alasan merasakan pekerjaan bebas dijadikan sebagai Motivasi seseorang untuk menjadi pengusaha yaitu :

1. Fleksibel waktu

Umumnya, bebas mengerjakan tugas kapan saja asal bisa diselesaikan sebelum batas waktu yang telah ditentukan. Jadi, seorang pengusaha bisa libur semaunya dan bisa lebih dekat dengan keluarga dan juga tidak perlu pergi ke kantor yang mungkin harus melewati kemacetan yang membuat stress.

2. Tidak perlu mendapatkan tekanan dari atasan atau perusahaan

Seorang pengusaha bekerja untuk dirinya sendiri, jadi tidak ada atasan yang akan memarahi atau menyuruh untuk melakukan sesuatu yang tidak disukai.

Tidak ada peraturan perusahaan yang akan menyulitkan dalam bekerja.

3. Pendapatan yang lebih besar

Seorang pengusaha akan mendapatkan pendapatan yang lebih besar dari pada orang yang bekerja untuk suatu instansi atau perusahaan karena semua keuntungan dapat dinikmati sendiri. Seorang pengusaha bisa mengatur sendiri besarnya pendapatan yang ingin diterima.

Dalam suatu penelitian di Inggris menyatakan bahwa Motivasi seseorang membuka bisnis adalah 50% ingin mempunyai kebebasan dengan berbisnis sendiri, hanya 18% menyatakan ingin memperoleh uang dan 10% menyatakan jawaban membuka bisnis untuk kesenangan, hobi, tantangan atau kepuasan pribadi dan melakukan kreativitas. Sedangkan penelitian di Rusia 80%

menyatakan mereka membuka bisnis karena ingin menjadi bosdan

memperoleh otonomi serta kemerdekaan pribadi (Buchari Alma, 2009).

Menurut Robert. T. Kiyosaki (2008) dengan mempunyai usaha sendiri, seorang pengusaha akan mempunyai jam kerja yang bebas, tidak terikat jam kantor, serta bebas dari pelanggaran disiplin kantor. Jika bisnis yang dijalankan sudah berjalan dengan baik tidak perlu setiap hari pergi ke kantor karena bisa didelegasikan kepada orang lain. waktu bisa dibagi untuk kegiatan bisnis yang lain atau aktifitas lain. Meski seorang pengusaha memerlukan disiplin yang tinggi tetapi dengan memiliki usaha sendiri, dapat mengatur waktu sesuai keinginan sendiri tanpa diatur oleh orang lain.

E. Toleransi Akan Resiko

Dalam pengambilan keputusan pelaku bisnis atau seorang pengusaha sebaiknya mempertimbangkan tingkat toleransi akan adanya resiko. Seorang pengusaha dapat dikatakan risk averse (menghindari resiko) dimana mereka hanya mau mengambil peluang tanpa resiko, dan seorang pengusaha dikatakan risk lover (menyukai resiko) dimana mereka mengambil peluang dengan tingkat resiko yang tinggi. Kegiatan akan selalu memiliki tingkat resiko yang berbanding lurus dengan tingkat pengembalianya. Apabila anda menginginkan pengembalian atau hasil yang tinggi, anda juga harus menerima tingginya tingkat resiko. Setiap individu memiliki tingkat toleransi yang berbeda – beda terhadap resiko, ada yang senang dengan resiko dengan tingkat pengembalian yang diinginkan dan ada yang takut akan resiko.

Praag dan Cramer (2002) secara eksplisit mempertimbangkan peran resiko dalam pengambilan keputusan seseorang untuk menjadi seorang pengusaha. Rees dan Shah (1986) menyatakan bahwa perbedaan pendapatan pada pekerja individu yang bebas (pengusaha) adalah tiga kali lipat dari yang didapat oleh individu yang bekerja pada orang lain, dan menyimpulkan bahwa toleransi terhadap resiko merupakan sesuatu yang membujuk untuk melakukan pekerjaan mandiri (pengusaha). Douglas dan Shepherd (1999) menggunakan resiko yang telah diantisipasi sebagai alat untuk memprediksi Motivasi seseorang untuk menjadi pengusaha, dinyatakan β€œ semakin toleran seseorang dalam menyikapi suatu resiko, semakin besar insentif orang tersebut untuk menjadi pengusaha.”

Persepsi terhadap resiko berbeda-beda tergantung kepada kepercayaan seseorang, kelakuan penilainan dan perasaan dan juga termasuk factor-faktor pendukungnya, antara lain latar belakang pendidikan, pengalaman praktis di lapangan, karakteristik individu, kejelasan informasi, dan pengaruh lingkungan sekitar (Akintoye & Macleod, 1996).

Terdapat perbedaan persepsi tentang resiko itu sendiri, meskipun tidak terlalu mencolok, antara lain (Akintoye & Macleod, 1996) :

1. Faktor-faktor yang mempunyai efek merugikan terhadap kesuksesan pelaksanaan proyek secara financial maupun ketepatan waktu, dimana factor waktu itu sendiri tidak selalu dapat di identifikasi.

2. Sesuatu keadaan secara fisik, kontrak maupun financial menjadi lebih sulit daripada yang telah disetujui dalam kontrak.

3. Kesempatan untuk membuat keuntungan diatas kontrak, dimana kepuasan klien, harga kontrak, dan waktu penyelesaian diutamakan.

4. Suatu kondisi dimana peristiwa-peristiwa yang tidak direncanakan terjadi.

F. Kerangka Pikir

Berdasarkan landasan teori dan tinjauan pustaka yang ada, maka kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini disajikan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 1.

Kerangka Pikir

Toleransi akan resiko (X3)

Keinginan merasakan kebebasan dalam bekerja (X2)

Rasa percaya diri dari keberhasilan berwirausaha (X1)

Minat Berwirausaha (Y)

G. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini yaitu :

1. Rasa percaya diri dari keberhasilan berwirausaha berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Keinginan merasakan kebebasan dalam bekerja berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Toleransi akan resiko berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Waktu penelitian dimulai dari bulan April sampail bulan Mei 2014.

B. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

a. Data Kualitatif

Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka atau dalam bentuk uraian (Santoso, 2003), misalnya jenis kelamin, pekerjaan orang tua dan sebagainya.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitaif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau data yang dapat dihitung (Santoso, 2003), misalnya usia seseorang, dan sebagainya.

2. Sumber Data a. Data primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002).

Data primer penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi responden secara langsung atau daftar pertanyaan kepada responden di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

b. Data sekunder

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. (Indriantoro dan Supomo, 2002).

Data sekunder dalam penelitian ini merupakan hasil analisis dari sumber-sumber yang di dapat dari internet maupun dari buku.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : 1. Kuesioner (angket)

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka. Pengukuran variable dilakukan dengan skala Likert yang meggunakan metode scoring sebagai berikut :

Sangat Setuju (SS) = Diberi bobot / skor 5 Setuju (S) = Diberi bobot / skor 4 Netral (N) = Diberi bobot / skor 3 Tidak Setuju (TS) = Diberi bobot / skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = Diberi bobot / skor 1

Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan. Sedangakan angka 5 menunjukkan bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.

2. Studi dokumentasi, dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan dari Universitas Muhammadiyah Makassar serta sumber-sumber lain yang berhubungan.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diamati dalam suatu penelitian, menurut Sugiyono (2008:15) disebutkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mengampuh mata kuliah Kewirausahaan .

2. Sampel

Menurut Umar (2008:49), sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi, bila dipandan responden yang bersangkutan cocok sebagai sumber data. Agar sample yang diambil representatif, maka pengambilan sampel akan didasarkan atas pertimbangan umur, tahun masuk dan jenis kelamin.

Untuk menentukan jumlah sampel maka peneliti menggunakan pendapat Slovin dalam Umar (2009:78) dengan rumus:

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁𝑒2 = 3200

1 + 3200(0,04)2 = 80

Jadi sampel penelitian ini adalah 80 orang. Selanjutnya teknik pengambilan sampel dilakukan berdasarkan Accidental Sampling (kebetulan). Siapa yang datang dan terjangkau oleh peneliti dapat diambil sebagai sampel sesuai dengan kriteria-kriteria yang peneliti tetapkan.

Pengambilan sampel dapat dilakukan terhadap mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis yang bertemu dengan peneliti pada saat penelitian dengan kriteria yang pernah mendapatkan mata kuliah kewirausahaan.

E. Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variable dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variable itu. Pengertian operasional variable ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi :

1. Pengertian Minat Berwirausaha

Minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya

2. Pengertian keberhasilan diri dalam berwirausaha

Keberhasilan dalam berwirausaha merupakan pencapaian suatu tujuan usaha yang telah ditentukan.

3. Pengertian kebebasan dalam bekerja

Kebebasan dalam bekerja merupakan sebuah model kerja dimana seseorang melakukan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan tidak berkomitmen untuk

majikan pada jangka panjang tertentu. Berangkat kerja tanpa terikat pada aturan atau jam kerja formal, atau berbisnis jarang-jarang tetapi sekali mendapat untung, untungnya cukup untuk dinikmati berbulan-bulan atau cukup untuk sekian minggu kedepan.

4. Toleransi akan resiko

Resiko merupakan kemungkinan terjadinya suatu hal yang tidak kita inginkan pada waktu yang akan datang, sebagai akibat dari keputusan yang kita ambil. Toleransi akan resiko yaitu berkaitan dengan kemampuan, kreativitas dalam menyelesaikan besar kecilnya suatu resiko yang diambil untuk mendapatkan penghasilan yang diharapkan.

Tabel 2.

Variabel Penelitian dan Indikator penelitian Variabel

Variabel Indikator

Minat berwirausaha (Y) Percaya diri

Inovatif dan kreatif

Memiliki jiwa kepemimpinan Efektif dan efisien

Berorientasi pada masa depan Keberhasilan diri (X1) Semangat dalam bekerja

Orientasi pada tujuan Optimis

Tekun atau ulet Kompeten

Kebebasan dalam bekerja (X2) Tidak suka diatur

Suka mengambil inisiatif Keras kepala

Kebebasan pribadi Bersifat intuisi Toleransi akan resiko (X3) Kolektif

Tanggungjawab Menyukai tantangan Sabar

Kontrol diri

F. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis yakni teknik analisa data kuantitatif yang berpedoman pada Sugiyono (2001:181), bahwa untuk menguji hipotesis dan menganalisis data penelitian yang bersifat hubungan (associative) maka dapat dianalisa dengan metode sebagai berikut :

1. Metode Deskriptif

Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterpresentasikannya, sehingga diperoleh gambaran mengenai kondisi perusahaan/instansi.

2. Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi untuk menemukan atau mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan program computer SPSS versi 20.5.

Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang di ketahui (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2006).

Regresi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variable terikat. Pada regresi berganda terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variable bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variable terikat adalah minat mahasiswa untuk berwirausaha, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah latar belakang ekonomi keluarga, keinginan merasakan kebebasan dalam bekerja, dan rasa percaya diri dari keberhasilan berwiurasaha.

Model hubungan variabel dalam penelitian ini disusun dalam persamaan atau fungsi sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +e Keterangan:

Y = Minat berwirausaha

X1 = Latar belakang ekonomi keluarga

X2 = Keinginan merasakan kebebasan dalam bekerja X3 = Rasa percaya diri dari keberhasilan berwirausaha

a = Konstanta Y (apabila nilai x sebesar 0, maka Y akan sebesar a atau konstanta)

b1,b2,b3 = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).

Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. (Sugiono, 2008:210)

G. Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai isi skripsi ini, pembahasan dilakukan secara komprehansif dan sistematik meliputi :

BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menguraiakan tentang latar balakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan keguanaan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : Berisi tentang landasan teori sebagai kerangka acuan pemikiran dalam pembahasan masalah yang akan diteliti dan sebagai dasar analisis yang diambil dari berbagai literature yang berkaitan dengan panelitian ini, kerangka pikir teoritis dan hipotesis.

BAB III : Merupakan bab yang menjelaskan mengenai metode penelitian.

Hal- hal yang terangkum dalam bab ini antara lain variable penelitian termasuk pengukurannya dan definisi operasionalnya, jenis dan sumber data, serta metode analisis yang digunakan.

BAB IV : Bab ini menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian.

BAB V : Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan.

BAB VI : Merupakan bab yang menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diberikan peneliti terhadap penelitian yang telah dilakukan.

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah berdirinya Fakultas Ekonomi Unismuh Makassar

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar lahir pada tanggal 11 Agustus 1978 M atau bertepatan pada tanggal 07 Ramadhan 1398H. Berdasarkan SK Rektor Unismuh Makassar Nomor 021 Tahun 1978, dengan mengangkat Bapak Drs. Ek. H. Wahab Saleh sebagai Dekan pertama dan Drs. Ek. Abd. Azis Sangkala sebagai Sekretaris.

Pada masa awal berdirinya dan memulai aktivitas akademiknya Fakultas Ekonomi Unismuh Makassar hanya mempunyai satu jurusan yaitu Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) dengan 11 orang mahasiswa. Dan pada tahun 1985 penamatan pertama di Fakultas Ekonomi Unismuh Makassar dilaksanakan dengan menamatkan 40 orang mahasiswa.

Dari tahun ke tahun Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar terus mengepakkan sayapnya dan saat ini telah mempunyai tiga jurusan yaitu Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP), Manajemen dan Akuntansi dengan jumlah mahasiswa kurang lebih 5000 orang. Bersamaan dengan semakin berkembangnya minat masyarakat untuk masuk di Fakultas Ekonomi maka dengan Inisiatif Dekan Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA Fakultas Ekonomi resmi berubah nama menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada bulan November 2013.

Untuk mendukung dan memperlancar proses belajar mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar disediakan beberapa sarana dan prasarana yaitu :

1. Laboratorium Komputer 2. Laboratorium Akuntansi 3. Aula

4. Mushollah 5. Perpustakaan 6. Perkantoran 7. SIMAK

Sejak berdirinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar sampai sekarang sudah ada 10 Periode Dekan yang pernah memimpin yaitu : 1. Drs. Ek. H. Wahab Saleh

2. Drs. Ek. Abd. Azis Sangkala 3. Drs. Ek. H. Wahab Saleh 4. H. Muhiddin, SE

5. Drs. Rasyid Abdullah, SE 6. H. Muh. Amide Budi, SE 7. H. Muh. Amide Budi, SE 8. Rahman Rahim, SE, MM

9. Hj. Lily Ibrahim, SE, M.Si 10. Dr. H. Mahmud Nuhung, MA

Pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada periode 2013 – 2017 adalah :

Dekan : Dr. H. Mahmud Nuhung, MA

Wakil Dekan I : Drs. Sultan Sarda, MM Wakil Dekan II : Ismail Rasulong, SE, MM Wakil Dekan III : Drs. Nurson Petta Puji, M.Ag.

Wakil Dekan IV : Drs. H. Ali Hakka Ketua Jurusan IESP : Hj. Naidah, SE, M.Si Ketua Jurusan Manajemen : Aris Pasigai, SE, MM Sekretaris Jurusan Manajemen : Samsul Risal, SE, MM

Ketua Jurusan Akuntansi : Ismail Badollahi, SE, M.Si.Ak.

Sekretaris Jurusan Akuntansi : Abd. Salam, SE, M.Si.

Sedangkan Personalia Pimpinan Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar adalah sebagai berikut :

Kepala Usaha : Nurhaeda, S.Pd.

Ka. Subbag Akademik : Harto, S.Pd.

Ka. Subbag Umum & Perlengkapan : Mardiah, SE Ka. Subbag Kemahasiswaan : Nur Aliah, S.Ag.

B. Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar Visi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar :

β€œMenjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang terkemuka, unggul, terpercaya, mandiri dalam mengembangkan penguasaan dan pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam bidang ilmu ekonomi dan studi pembangunan, manajemen, dan akuntansi.

Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar :

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang dilandasi nilai keislaman dan diarahkan sesuai kebutuhan.

2. Menyelenggarakan pembinaan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil sampel Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar Sebanyak 80 instrumen. Pengumpulan data dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner.

Dari kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data identitas responden. Penyajian data mengenai identitas responden untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri dari pada responden.

1. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin dapat memberikan perbedaan pada perilaku seseorang. Dalam suatu bidang usaha, jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda yang dilakukan oleh individu. Penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut ini.

Tabel 3

Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 29 36,3%

Perempuan 51 63,7%

Jumlah 80 100%

Sumber : Angket 2014 yang diolah

Tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 51 orang atau 63,7%, dan sisanya adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 29 orang atau 36,3%.

2. Komposisi Responden Berdasarkan Usia

Dalam keterkaitannya dengan perilaku individu, usia biasanya menunjukkan gambaran akan pengalaman dan tanggung jawab individu.

Tabulasi usia responden dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4

Komposisi responden berdasarkan usia

Umur Jumlah Persentase

18 – 20 Tahun Tahun

36 45%

21 – 22 Tahun 39 48,7%

23 – 24 Tahun 4 5%

>25 Tahun 1 1,3%

Jumlah 80 100%

Sumber : Angket 2014 yang diolah

Berdasarkan tabel 4 tersebut dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pada kelompok umur 21 – 22 tahun, yaitu sebanyak 39 orang atau 48,7%. Disusul umur 18-20 tahun sebanyak 36 orang atau 45%. Kemudian umur 23-24 tahun sebanyak 4 orang atau 5%. Sedangkan kelompok umur yang paling sedikit adalah lebih dari 25 tahun atau kelompok umur tertua, yaitu sebanyak 1 orang atau 1,3%. Hal ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa S1 Universitas Muhammadiyah Makassar sebagian besar berusia awal 20 tahunan.

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Pada bagian ini akan dilihat mengenai kecenderungan jawaban responden atas masing-masing variabel penelitian. Kecenderungan jawaban responden ini dapat dilihat dari bentuk statistik deskriptif dari masing-masing variabel. Kategori jawaban responden dapat ditunjukkan dengan nilai rata- rata jawaban responden tersebut dimana kategori jawaban responden dapat diperoleh sebagai berikut :

RS = m βˆ’ 20 n

RS = 100 βˆ’ 20 5 = 16

Keterangan :

RS = Rentang skala n = Jumlah item

m = Jumlah skor maksimal

Dengan demikian kategori skor jawaban adalah sebagai berikut : 20 – 36 : Sangat rendah

36,1 – 52 : Rendah 52,1 – 68 : Sedang 68,1 – 84 : Tinggi 84,1 – 100 : Sangat tinggi

Hasil jawaban dari 80 responden terhadap masing-masing variabel penelitian diperoleh sebagai berikut:

a. Deskripsi Variabel Keberhasilan Diri dalam Berwirausaha (X1)

Variabel Keberhasilan diri dalam berwirausaha dalam penelitian ini diukur melalui 5 indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel keberhasilan diri dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 5

Tanggapan Responden Mengenai Tekad/komitmen akan keberhasilan

No. Indikator SS S N TS STS

indeks Frek % Frek % Frek % Frek % Frek %

1

Saya mempunyai semangat bekerja yang tinggi

58 72,5 19 23,8 3 3,8 0 0,00 0 0,00 93,82

2

Saya melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan yang telah saya tetapkan

43 53,8 32 40,0 3 6,3 0 0,00 0 0,00 89,58

3

Saya termasuk orang yang optimis

21 26,3 48 60,0 11 13,8 0 0,00 0 0,00 82,58

4

Saya merupakan orang yang tekun dan ulet dalam bekerja

24 30,0 44 55,0 11 13,8 1 1,3 0 0.00 82,8

5

Saya sudah memiliki kompetensi yang bagus untuk bersaing dengan orang lain dalam dunia kerja

5 6,3 38 47,5 30 37,5 7 8,8 0 0.00 70,32

Rata-rata 83,82

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan jawaban pada skor 5 (sangat setuju) dan 4 (setuju) terhadap indikator-indikator variabel keberhasilan diri. Hal ini menunjukkan adanya bentuk-bentuk pola dan kemauan untuk memotivasi keberhasilan diri yang besar dan baik dalam diri mahasiswa. Rata-rata skor indeks variabel keberhasilan diri diperoleh sebesar 83,82.

Meskipun jawaban sangat setuju dan setuju dominan dari hasil jawaban responden, namun demikian jawaban tidak setuju memiliki jumlah yaitu antara 2 hingga 8 jawaban dari 80 responden. Hal ini menunjukkan bahwa ada mahasiswa yang menilai bahwa masih sulit untuk menilai dan memacu keberhasilan diri mereka sendiri.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden dari penelitian yang dalam hal ini adalah Mahasiswa S1 di Universitas Muhammadiyah Makassar sudah merasa percaya akan keberhasilan dalam berwirausaha yang dapat mereka peroleh sehingga mereka berusaha termotivasi untuk terjun di dunia usaha. Jawaban yang relatif rendah ditunjukkan oleh indikator β€œSaya

sudah memiliki kompetensi yang bagus untuk bersaing dengan orang lain dalam dunia kerja” yaitu mempunyai angka indeks sebesar 70,32.

b. Deskripsi Variabel Kebebasan dalam Bekerja (X2)

Variabel kebebasn dalam bekerja pada penelitian ini diukur melalui 5 buah indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel kebebasan dalam bekerja dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 6

Tanggapan responden mengenai kebebasan dalam bekerja

No Indikator

SS S N T

S STS

Indeks Fre

k % Fre

k % Fre

k % Fre

k % Fre

k % 1

Saya tidak suka mendapat tekanan dari pekerjaan yang saya lakukan

36 45,0 29 36,3 9 11,3 6 7,5 0 0,00 83,82

2

Saya senang mengambil prakarsa atau inisiatif

16 20,0 41 51,3 20 25,0 3 3,8 0 0,00 77,56

3

Saya kadang kala bersikap

keras kepala 6 7,5 32 40,0 27 33,8 14 17,5 1 1,3 66,78

4

Kebebasan pribadi sangat penting bagi saya

24 30,0 37 46,3 15 18,8 3 3,8 1 1,3 79,84

5

Saya cenderung mengikuti bisikan nurani (bersifat intuisi)

20 25,0 36 45,0 21 26,3 2 2,5 1 1,3 77,78

Rata-rata 77,15

Dalam dokumen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (Halaman 30-36)

Dokumen terkait