BAB VI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN
C. Kelayakan dan Efektivitas Model
172
173 yang melibatkan aktivitas mental untuk berpikir. Dengan memadukan empat keterampilan berbahasa yang terintegrasi dalam memproses dan mengkomunikasikan hasil baca terdapat peningkatan kemampuan para siswa dalam memahami bahan bacaan.
Dengan menggunakan strategi metakognitif PQ4R dalam membaca terlihat para siswa pada umumnya menggunakan pola membaca interaktif karena dalam proses pelaksanaan baca dengan metakognitif terlihat mereka melakukan interaksi antara apa yang ada dalam skemata mereka dengan informasi baru yang diterima dari teks yang dibaca.
Mereka kini terbiasa melakukan survei terhadap bahan bacaan, terbiasa melakukan prediksi atas isi wacana, dan membuat pertanyaan seputar bacaan yang diberikan sebelum membaca.
Hal yang perlu diamati dengan seksama yaitu aktivitas siswa pada saat membaca. Terkadang ditemukan siswa menghentikan membaca manakala menghadapi bacaan yang tidak dipahaminya. Namun kesulitan baca bukan pada tataran disleksia. Sebagaimana dikemukakan oleh Geoffrey Underwood dan Viviena Batt (1996: 111) bahwa faktor disleksia mempengaruhi seseorang mengalami kegagalan membaca dikarenakan kerusakan otak. Kesulitan siswa ada
174
pada tataran kurang memahami makna kata tertentu yang terdapat dalam bacaan.
Pada saat seperti itu guru membimbing siswa menemukan arti/makna kata sulit yang dihadapi siswa.
Secara psikologis tindakan guru seperti itu membantu dan menguatkan siswa sehingga kegiatan membaca bukan sebagai kegiatan yang menyulitkan. Pada tahap refleksi dan resitasi siswa pada umumnya bisa menahapi kegiatan tersebut. Ditemukan mereka mencoba mengaitkan pesan dengan realitas kehidupan. Dengan arahan dari guru pada tahap review siswa yang masih belum secara utuh memahami isi bacaan diminta untuk membaca ulang bacaan yang belum dipahaminya.
Berdasarkan penerapan model pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif PQ4R terlihat ada peningkatan kemampuan siswa dalam memahami bahan bacaan. Peningkatan kemampuan membaca tersebut dapat dilihat dari hasil tes pemahaman isi bacaan. Pada umumnya para siswa dapat menjawab pertanyaan bacaan dari mulai yang sifatnya literal, yaitu menemukan ide utama, mengingat rincian yang tersurat, memahami watak pelaku.
Dalam pemahaman inferensial pun terlihat peningkatannya dari hasil tes pemahaman bacaan, para siswa dapat menemukan topik bacaan, memahami rincian tersirat, menemukan hubungan kausal. Begitu pun dalam
175 pemahaman secara evaluatif, para siswa dapat menyimpulkan isi bacaan, dan dalam pemahaman secara apresiatif, para siswa dapat memberikan opini dan sikap terhadap isi teks yang disajikan.
Peningkatan kemampuan siswa memahami bahan bacaan melalui penerapan model ditemukan bahwa para siswa melakukan membaca dengan tidak terpaksa tapi mereka dimotivasi untuk menjadi seorang pembaca yang selalu dapat memahami apa yang mereka baca. Para siswa betul-betul mengoptimalkan metakognitif dengan melakukan perencanaan baca (self Planning). Dalam perencanaan baca ini siswa nampak berusaha membangun skemata untuk mengaitkan dengan prediksi bahan bacaan yang akan dibaca.
Kemudian pada proses metakognitif selanjutnya yaitu pelaksanaan baca, mereka berupaya melakukan pemantauan (self monitoring) dan pengecekan pemahaman baca, mereka mengaitkan informasi yang tertulis dengan pengalaman dan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Terakhir mereka melakukan evaluasi baca (self evaluation), mereka menilai hasil pembacaannya, dan melakukan pembacaan ulang jika
ditemukan bagian bacaan yang kurang dipahaminya.
Pengondisian ini semuanya tercakup dalam aktivitas PQ4R. Selain itu, keterampilan yang nampak meningkat diantaranya keberanian siswa untuk melakukan prediksi
176
dan kecermatan menyusun pertanyaan berkenaan dengan bacaan yang akan dibacanya. Aktivitas pembelajaran penuh diwarnai penanaman nilai dan mental seperti keberanian bertanya, ketelitian mencermati bahan bacaan, pelatihan konsentrasi, dan fokus pada yang dibaca. Aplikasi dari hasil membaca mereka berlomba ingin mempresentasikan dengan kata-kata sendiri isi bacaan yang telah mereka baca.
Jika ini terus diasah atau dilatih mereka akan menjadi pembelajar yang otonom yang selalu haus akan sumber informasi karena mereka mendapatkan kenikmatan ketika mereka membaca.
Berdasarkan refleksi pembelajaran yang diikuti oleh observer, guru, dan siswa bahwa pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif PQ4R merupakan pedoman baru bagi mereka, dan merupakan metode yang layak mereka gunakan. Mereka mendapatkan pencerahan dapat menikmati membaca, dan kepuasan dalam membaca. Hal tersebut dimulai ketika mereka memulai membaca dengan merencanakan proses yang harus ditahapi dalam membaca.
Mereka melibatkan diri secara mental menjadi aktif melakukan interaksi dengan teks yang dibaca, dihubungkan dengan skemata yang dimiliki. Selama ini hal itu tidak pernah melakukan pemantauan terhadap pemahaman bacaannya, melalui strategi metakognitif PQ4R siswa melakukan monitoring dan pengontrolan atas pemahaman bacaannya. Pada akhir kegiatan mereka melakukan evaluasi terhadap hasil membaca.
177 Model pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif dirasakan memberikan nuansa baru dan pengalaman baru dalam membaca. Pada umumnya mereka mengatakan bahwa setelah tahu metode dan strategi membaca dan mencobakan strategi itu pada bahan bacaan dan situasi baru mereka menjadi senang membaca, menikmati kegiatan membaca, dan bahkan meningkat pemahaman bacaannya. Jika ini bermanfaat dan mampu meningkatkan keterampilan membaca para siswa tidaklah berlebihan jika model membaca ini menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru, dan pemegang kebijakan dalam hal ini kepala sekolah agar strategi metakognitif PQ4R terus digunakan dalam pembelajaran membaca.
Hasil kegiatan pembelajaran membaca sangat jelas terlihat bahwa secara nyata terlihat aktivitas mentalitas para siswa dalam membaca/memahami bahan bacaan ketika memasuki kegiatan inti pembelajaran. Namun demikian para siswa perlu diberi bekal cara-cara/strategi membaca yang akan menjadikan kebiasaan mereka membaca dan memahami isi bacaan yang dibacanya. Jika hanya disodori bahan bacaan dan disuruh membaca kemudian ditanyakan hasilnya melalui pertanyaan-pertanyaan dari bacaan, ini tidak menjamin bahwa mereka akan berhasil melakukan membaca dan memahami isi bacaan. Sangatlah beralasan
178
jika para siswa tidak membaca karena membaca selalu terpaksa dan membaca dikatakannya sebagai kegiatan yang membosankan. Hal tersebut karena mereka tidak tahu strategi membaca.
179 Akhadiah, Sabarti. Evaluasi dalam pembelajaran Bahasa.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti. 1988.
Akhadiah, Sabarti dkk. Pedoman Pelaksanaan Pengajaran Membaca di SMP. Jakarta: P-3-G. 1993.
Alexander J. Estil (ed) Teaching Reading. Boston: Scott Foresman and company. 1988.
Amirin, Tatang M. Pokok-pokok Teori Sistem. Jakarta:
Rajawali, 1987.
Anderson, Lorin W. and David Krathwohl. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing.New York:
Longman. 2001.
Anderson, Richard C, dkk. Becoming A Nation of Readers.Cambridge: Cambridge University Press 1985.
Anthony, Edward M. Approach, Method, and Technique English Learning. Ann Arbor: University of Michigan Press. 1963.
Arsyad, A. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2002.
DAFTAR PUSTAKA
180
Banathy, Bela H. System Design of Education: A Journey to Create the Future. New York: Englewood Cliffs. 1991.
Briggs, L.J., Gustafson, K.L. & Tellman, M.H., Eds, Instructional Design: Principles and Applications, second edition. Educational Technology Publications.
New York: Englewood Cliffs. 1991.
Brown, H. Douglas. Principles of Language Learning and Teaching. San Fransisco:San Fransisco State University.
2000.
________ Teaching by Principles An Interactive Approach to Language Pedagogy. San Fransisco:San Fransisco State University. 2001.
Bruner, J. S. Toward a Theory of Instruction. Cambridge:
Harvad University.1966.
Burn, Paul. et. al. Teaching Reading in Today’s Elementary Schools. Boston: Houghton, Mifftin Company. 1984.
Carter, Ronald and Mickael N. Long. Teaching Literature.
New York: Longman Publishing. 1991.
Chapman, Carolyn dan Rita King. Differentiated Instructional Strategies for Reading in the Content Areas. California:
Corwin Press, Inc.,2003.
Chauchan, S.S. Innovation In Teaching Learning Process.
New Delhi: Vikas Publiching house PTV.LTD. 1979.
Damayanti, Vismaia. “Strategi Volisional melalui Dramatisasi dalam Meningkatkan Motivasi Membaca”
181 dalam Mendamba Indonesia yang Literat: Esai-esai Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya diedit oleh Kholid A.
Harras dkk. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI. 2003.
Dick, Walter and Lou Carey. The Systematic Design of Instruction. New York: Harper Collin Publishers. 1996.
Doolittle, P.E. dan Camp W.G. Constructivism: The Career and Technical Education Perspektif, Kirk Swortsel (Ed): Journal of Vocational and Technical Educational.
Volume 16, number 1. 1999.
Eggen and Kauchak. Strategies for Teacher: Teaching Conten and Thinking Skill. Boston: Allyn and Bacon.1995.
English, L. & Halford, G. Mathematics Education: Model and Processes. Hisdalle NJ: Lawrence Erlbaum. 1995.
Estil, Alexander J. Teaching Reading. Boston : Scott Foresman and company, 1988.
Finocchiaro, Marry. English As A second/Foreign Language:
From Theory to Practice. New Jersey: Printice-Hall Regents. 1989.
Flavel,J.H. Metacognitive Aspects of Problem Solving, In L.B.
Resnick (Ed), The Nature Intelligence, Hillsdale, NJ:
Erlbaum. http://tip.psychology.org/meta.html diunduh tanggal 23 November 2011 pukul 20.30.
Gagne dan Briggs. Principles of Instructional Design (Fourth Edition). San Diego: Rinehart an washington, Inc. 1992.
182
Gall, Meredith D., dkk. Educational Research: An Introduction. Boston: Allyn and Bacon. 2003.
Gerlach dan Ely. Instructional Design & Development. New York: Syracuse University Publ.1980.
Gillet, Jean Wallace, and Charles Temple. Understanding Reading Problems. New York: Harper Collin College, 1992.
Glaser, R. Advances in Instructional Psychology. New York:
Erlbaum. 1987.
Goodman, Kenneth. “The Reading Proses” dalam Interactive Approaches to Second Language Reading. Carrel dkk.
(ed), Cambridge: Camridge University Press, 1992.
Greenberg. Model in the Policy Process. New York: Russel Sage Foundation, 1976.
Gustafson, Kent L. Survey of Instructional Development Model. (Fourth edition). New York: Eric Clearinghouse on Information & Technology Syracuse University, 2002.
Hamalik, O. Media Pendidikan. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti..1994
Hamreus. The Systematic Approach to Instructional Development in The Contributor of Behavioral Science to Instructional Technology. Monmouth: Oregon State System of Higher Education, Teaching Research Division, 1968.
183 Hardjasudjana, Ahmad Slamet. Membaca. Jakarta:
Universitas Terbuka Press. 1990.
Heinich, Robert dkk. Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. 1996.
Hill, W.F. Learning: A Survey of Psychological Interpretation.
Boston: Allyn and Bacon. 2002.
Howell, Kenneth W dan Victor Nolet. Curriculum-Based Evaluation Teaching and Decision Making. Sidney:
Wadsworth. 2000.
Israel, Susan E.dkk. Metacognition In Literacy Learning. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher. 2005.
Joyce, Bruce and Marsha Weil. Models of Teaching. Boston:
Allyn and Bacon. 2009.
Kemp, J.E. Instruksional Design. Belmont: Fearon Tilman Publisher, Inc., 1977.
Knuth dan Jones. What Does Research Say About Reading?
(http://www.ncrel.org/sdrs/areas/stw-esys/str- red.htm
Kusumo, Aji, Clara Rosa Puji Yogyanti. Self Regulated learning Indonesia higher Education. Jakarta:
Atmajaya Research Center, 1996.
Larkin, Sirley. Metacognition. London: Routledge. 2010.
Livingstone, Metacognition: An Overview State Univ.
Tersedia pada:
http://www.gse.buffalo.edu/fas/schuel/cep564/metac
184
og.htm. Diunduh pada tanggal 16 Juni 2011, pukul 21.00.
McNeil, John D. Reading Comprehension. New Jersey: Scott, Foresman Company, 1984.
Morrison, dkk. Designing Effective Instruction 5th edition.
New Jersey: Jhon Willey & Son, Inc. 2007.
Oon Seng, Tan, dkk. Educational Psychology: A Practitioner Researcher Approach (An Asian Edition). Singapura:
Thomson, 2003.
Oon Seng, Tan dkk., Pedagogical Approach.
http://www.nsir.org/chaidri.
Oller, John W. Jr, Language Tests at School A Pragmatik Approach. London: Longman 1979. Paul Burn, et. al.
Teaching Reading in Today’s Elementary Schools .Boston: Houghton, Mifftin Company. 1984.
Pearson, David P. Reading Research. New York: Longman, 1984.
Peter W. Foltz. Comprehension, Coherence and Strategies in
Hypertext and Linear Text:
(http://www.psych.nmsu.edu/pfolt/refrints/Ht.
Cognition.html)
Pribadi, Benny A. Model Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta:Dian rakyat. 2009.
185 Readence, John E. dkk. Content Area Reading An Integrated
Approach. Iowa: Kendall//Hunt Publishing Company.
1985.
Richards, LC. dan W.A. Rennandya. Methodology of Language Teaching, Camridge: Camridge University Press. 2002.
Richard, Jack C. Curriculum Development in Language Teaching. Camridge: Camridge University Press. 2001.
Riegeluth, Charles M. and A. Carr-Chellman, Intstructional- Design Theories and Models (volume III). New York:
Routledge, 2009.
Royanto, Lucia RM. Melatih Metakognitif dalam Membaca.
(http://www.kompas.com/kompas cetak/0602/12 Rubin, Dorothy. Diagnosis and Correction in Reading
Instruction.Boston: Allyn and Bacon, 1994.
Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik, Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2008.
Saliwangi, Basenang. Pengantar Strategi Belajar Mengajar.
Malang: IKIP Malang Press. 1991.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. 2009.
Santrock, John W. Educational Psyhology. America New York: McGraw-Hill, 2009.
Suparman, Atwi. Desain Instruksional. Jakarta: Universitas Terbuka. 2004.
186
Sarimanah, Eri. “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Bacaan melalui Strategi Metakognitif PQ4R. “ Tesis, Universitas Negeri Jakarta, 2008.
Semiawan, Conny. dkk. Pendekatan Keterampilan Proses.
Jakarta: Grasindo, 1992.
Stoner, John F. Management. New Jersey: Engelwood Cliffs, 2000.
Sudrajat, Akhmad. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode,
Teknik, Model Pembelajaran,
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008.
Diunduh 10 Oktober 2010.
Suharnan. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi, 2005 Tollefson, James W. A System for Improving Teachers,
Questioning dalam Teacher Development Making The Right Moves, Thomas Kral (ed), Washington DC: United States Information Agency, 1996.
Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Surabaya:Prestasi Pustaka. 2007.
Twelker, Paul A., Urbach, Floyd D., & Buck, James E. The Systematic Development of Instruction. Stanford: ERIC Clearinghouse on Media and Technology. 1972.
Underwood, Geoffrey and Vievienne Batt. Reading and Understanding: An Introduction to the Psychology of Reading. Camridge: Backwell Publisher. 1996.
187 Widyamartaya, A. Seni Membaca untuk Studi. Yogyakarta:
Kanisius, 1992.
Wiryodijoyo, Sumaryono. Membaca: Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta: P2LPTK, 1989.
Woolfolk, Anita. Educational Psychology Active Learning Edition, Boston: Allyn and Bacon, 2009.
ERI SARIMANAH, Lahir di Subang Kuningan Jawa Barat, Indonesia pada tanggal 19 Juni 1965 sebagai anak pertama dari empat bersaudara pasangan H. Herman dan Hj. Titi (almarhumah). Penulis dikaruniai 2 orang anak bernama Figiati Indra Dewi dan Agnan Khaira Sidiq.
Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan (S1) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Bandung tahun 1989. Magister Pendidikan (S2) Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta lulus tahun 2008. Meraih gelar Doktor (S3) Pendidikan Bahasa UNJ tahun 2013. Sampai saat ini menjadi pengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Universitas Pakuan. Mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Direktur Bidang SDM dan Keuangan Program Pascasarjana Universitas Pakuan periode 2017- 2022.
RIWAYAT HIDUP
Sering mengikuti seminar baik di dalam maupun luar negeri dalam bidang bahasa, pembelajaran, dan lesson study, antara lain presenter pada International Conference Bridging the Unbridgeable: Changing Paradigms in Malay-Indonesian Studies in commemoration of the 50th Anniversary of the Department of Malay-Indonesian Studies, Hankuk University Seoul Korea Selatan (2014). Presenter pada International Conference World Association On Lesson Study di Bandung (2014), Thailand (2015), Inggris (2016), Jepang (2017).
Presenter International Council On Education For Teaching (ICET), 19 -22, 2015 Naruto University Of Education, Japan. pada The 5th International Conference for School as Learning Community, Gyeongsang nam-Do, Korea Institute of School as Learning Community Mendapat kesempatan sebagai peserta Short Term On Lesson Study for ITTEP (STOLS) selama sebulan di Jepang (2016). Presenter dalam Internasional Conference On Lesson Study (ICLS) di Undikhsa Bali (2015) di UMM (2016), di Universitas Hamzanwadi Lombok (2017), di Unpak (2018). Presenter pada ASEAN Education Symposium, di Universitas Mataram (2017). Keynote speaker pada PGRI-EDUKA International Conference “Collaborative Learning towards Learning Community (2018). Melakukan penelitian dan publikasi hasil penelitian atas biaya Simlitabmas dan biaya mandiri.