• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Membaca Berbasis Strategi Metakognitif PQ4R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Model Pembelajaran Membaca Berbasis Strategi Metakognitif PQ4R"

Copied!
201
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

3 Membaca sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa merupakan kegiatan yang sangat penting bagi siswa. Dikatakan pula bahwa siswa pada umumnya masih enggan membaca dan merasa kesulitan dalam membaca.

Studi tentang Pembelajaran Membaca

Berdasarkan penerapan model pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif PQ4R terlihat terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi membaca. 177 Model pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif dirasa memberikan nuansa baru dan pengalaman baru dalam membaca.

KONSEP PENGEMBANGAN MODEL

Pengembangan Model

Artinya model pembelajaran membaca yang dikembangkan akan memudahkan siswa dalam menyelesaikan proses membaca dan memperoleh hasil pemahaman membaca yang baik. Strategi yang dapat digunakan untuk belajar membaca dari tahap pra-membaca ini adalah dengan menggunakan strategi metakognitif. Sesuai dengan tujuan belajar membaca yang tertulis di atas, alat peraga merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran membaca.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi metakognitif dalam pembelajaran membaca menekankan pada kesadaran peserta didik. Kebutuhan pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif PQ4R bagi siswa dikelompokkan dalam enam aspek, yaitu: (1) Komponen fokus/tujuan pembelajaran pemahaman bacaan, (2) materi dan bahan bacaan, (3) Strategi dan metode Sintaks/Membaca, (4) Sistem sosial, (5) Evaluasi pembelajaran, (6) Sistem pendukung. Pengembangan model pembelajaran yang diharapkan pada tahap ini adalah model pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif PQ4R yang idealnya mencakup komponen-komponen berikut: tujuan pembelajaran (fokus), dan rangkaian kegiatan, strategi pembelajaran (Sintaks).

Model pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif PQ4R sangat bermanfaat bagi siswa dan guru di sekolah dan juga pendidik. Mengenai penerapan model pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif PQ4R menunjukkan bahwa pengguna umumnya memperoleh pengalaman baru dalam membaca dengan menggunakan strategi dan metode.

Gambar 3.1 Pengembangan Instruksional Model  Gerlach dan Ely
Gambar 3.1 Pengembangan Instruksional Model Gerlach dan Ely

Pengelompokkan Pengembangan Model

MODEL DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN

Model Desain Pembelajaran

Konsep Model yang Dikembangkan

Dua dokumen yang dikaji sebagai kegiatan pra pengembangan model pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif adalah dokumen kurikulum dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Membaca Berbasis Strategi Metakognitif PQ4R Sistem pendukung pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif PQ4R, sesuai dengan materi dan pemilihan bahan bacaan serta media pembelajaran yang dibutuhkan siswa.

Gambar 3.4 Urutan Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan  Teknik  pembelajaran
Gambar 3.4 Urutan Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik pembelajaran

HAKIKAT PEMBELAJARAN MEMBACA

Pembelajaran Membaca

Untuk berinteraksi lebih intensif dengan bahan bacaan pada fase pra-membaca ini, siswa melakukan kegiatan sebagai berikut. Dalam kegiatan ini siswa diminta untuk mengingat dan menuliskan informasi atau konsep yang dimilikinya mengenai judul teks. Melalui kegiatan ini siswa mampu membayangkan dalam benaknya sesuatu di luar teks yang berkaitan dengan apa yang dibacanya sehingga maknanya lebih fungsional dan optimal dalam interaksi dengan teks yang dibaca;

Dalam kegiatannya, selain mereview bacaan yang belum mereka pahami, mereka juga dapat melakukan kegiatan sebagai berikut.

Model Proses Membaca

Proses penggalian makna dari tulisan dalam model bottom-up dipicu oleh informasi grafis yang terkait dengan tulisan tersebut. Menurut Johnson, istilah bottom-up digunakan karena dalam proses ini pembaca memulai dari bawah, dengan teks itu sendiri. Membaca dipandang sebagai proses mentransfer konsep dari tingkat analisis yang lebih tinggi ke analisis perbedaan antara model top-down dan bottom-up.

Proses membaca pada model interaktif merupakan gabungan dua model proses bottom-up dan proses top-down.

Tujuan Pembelajaran Membaca

Barret menjelaskan lebih lanjut tingkat pemahaman ini ke dalam keterampilan bawahan yang lebih spesifik. Dengan demikian, tingkat pemahaman ini hanya mengharuskan pembaca memahami informasi langsung yang diberikan secara eksplisit dalam teks. Tingkat pemahaman ini menuntut pembaca untuk mampu menarik kesimpulan dari keseluruhan isi teks berdasarkan informasi yang dinyatakan secara tersurat maupun tersirat.

Dalam penulisan ini tingkat pemahaman yang digunakan dalam pembahasan mengacu pada taksonomi yang diajukan Barret, yaitu pemahaman literal, pemahaman inferensial (inferring), pemahaman evaluatif, dan pemahaman evaluatif.

Materi Ajar Membaca dan Bahan Bacaan

Selain hal di atas, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah persepsi guru terhadap bahan ajar atau bahan bacaan berkaitan dengan kendala dan faktor pendukung serta tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pertimbangan di atas merupakan upaya untuk mengakomodir kekhawatiran yang terjadi selama ini, yaitu jumlah bahan/bahan bacaan yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan tidak sesuai dengan standar kompetensi yang telah digariskan. alasan ini. 85 Bahan ajar yang berkaitan dengan aspek pemahaman isi bacaan harus disajikan kepada siswa agar siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pembelajaran membaca.

Pemahaman isi bacaan yang ingin dicapai adalah pemahaman literal, inferensial, evaluatif, dan evaluatif.

Tingkatan Pemahaman Membaca

Lebih lanjut dikatakan juga bahwa pemahaman literal adalah kemampuan untuk menangkap informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Recognizability adalah kemampuan untuk mengidentifikasi atau menampilkan informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Tingkatan pemahaman membaca inferensial Pemahaman inferensial adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung (tersirat) dalam teks.

Memahami suatu teks secara inferensial berarti memahami apa yang tersirat dari informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks tersebut.

Strategi Pembelajaran Membaca

Selain itu, mereka akan mereview apa yang telah mereka baca dan mencoba mencari tahu apa yang belum mereka pahami dengan menggunakan pengetahuan sebelumnya (misalnya tentang sintaksis dan kosa kata) dan keterampilan lain untuk memahami teks dalam bacaan tersebut. Kegiatan pembelajaran yang relevan dapat diwujudkan melalui penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa. Guru harus selalu memikirkan kegiatan apa saja yang dapat dilaksanakan agar siswa mempunyai kompetensi yang ditentukan; (5) materi dalam kegiatan pembelajaran dapat mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan; (6) rumusan kegiatan pembelajaran harus memuat secara jelas materi yang ingin dikuasai berdasarkan analisis kebutuhan; 7) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran paling sedikit mengandung dua unsur ciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan belajar siswa, yaitu kegiatan (siswa dan guru) dan objek pembelajaran.

Isi pembelajaran bukan sekedar membaca teks tertentu, menjawab akhir suatu bab dan mendengarkan pemaparan guru tentang apa yang dibaca.

Media Pembelajaran Membaca

  • Evaluasi Pembelajaran Membaca

Aktivitas pertama atau paling mendasar dari strategi metakognitif adalah memusatkan perhatian pada proses membaca. Sesuai dengan prinsip di atas, prosedur dalam strategi metakognitif terdiri dari beberapa metode. Dengan demikian menunjukkan bahwa model pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif PQ4R bagi siswa, guru, dan pembaca efektif, memadai, dan layak digunakan sebagai model pembelajaran membaca.

Berdasarkan refleksi pembelajaran dengan partisipasi pengamat, guru dan siswa, pembelajaran membaca berbasis strategi metakognitif PQ4R merupakan panduan baru bagi mereka dan merupakan metode yang cocok untuk mereka gunakan.

STRATEGI METAGOKNITIF PQ4R

Pengertian Strategi

Penggunaan kata “strategi” berkembang dalam situasi yang tidak berlatar belakang militer, termasuk dalam bidang pendidikan dengan makna baru (Siliwangi, 1991: 7). Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang memuat serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam konteks pengajaran, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu kerangka atau rancangan umum yang memuat serangkaian tindakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.

Strategi membaca ini merupakan proses mental yang dipilih dan digunakan pembaca secara sadar untuk memahami teks.

Hakikat Metakognitif

Metakognisi dalam membaca merupakan kesadaran seseorang pada saat proses membaca apakah ia memahami atau tidak isi teks yang dibacanya. Sedangkan evaluasi proses membaca digunakan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai pembaca dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Dalam melaksanakan proses membaca, pembaca mampu mengkoordinasikan proses-proses membaca yang berlangsung dalam dirinya, sehingga timbul sikap yang tidak (mandiri) bergantung pada pihak lain.

Sedangkan pembaca melakukan evaluasi sebelum, saat, dan sesudah proses membaca untuk mengetahui hasil bacaannya.

Model-Model Metakognitif

Lebih lanjut Flavel menjelaskan bahwa pengetahuan metakognitif terdiri dari pengetahuan atau keyakinan bahwa faktor atau variabel kognitif beroperasi dan berinteraksi dengan kognisi. Flavel lebih lanjut berpendapat bahwa pengetahuan metakognitif tidak berbeda bentuk dan kualitasnya dengan pengetahuan kognitif yang disimpan dalam memori jangka panjang. Mereka mengatur komponen-komponen tersebut ke dalam model hierarki, dimana keterampilan memantau keterampilan metakognitif merupakan prasyarat untuk mengaktifkan keterampilan metakognitif lainnya.

Sedangkan strategi metakognitif digunakan untuk mengatur operasi kognitif seseorang untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas, misalnya dengan sengaja meningkatkan konsentrasi untuk menghindari gangguan.

Model Pembelajaran Membaca Berbasis Strategi

6 Guru memimpin kegiatan membaca: Siswa membuat berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan bahan bacaan yang akan dibacanya. Pratinjau: Siswa melakukan kegiatan review diperpanjang dan menghubungkan hal-hal yang telah diketahui tentang bahan bacaan yang akan dibacanya, serta menarik perhatian dengan cara memeriksa bahan bacaan tersebut atau dengan melakukan skimming untuk mendapatkan gambaran. Pertanyaan: Ajukan pertanyaan kepada setiap pembaca tentang bahan bacaan dengan menggunakan judul sebagai acuan pertanyaannya.

Pertanyaan: Ajukan pertanyaan kepada setiap pembaca tentang bahan bacaan dengan menggunakan judul sebagai acuan pertanyaannya.

Strategi Metagoknitif PQ4R

Langkah-langkah Metode PQ4R dalam

Dokumen materi/bahan bacaan hendaknya menggunakan bahan bacaan yang menggugah motivasi dan minat membaca siswa. Komponen sistem pendukung yang berkaitan dengan bahan bacaan dan bahan bacaan yang dibutuhkan siswa No. Bahan Bacaan dan Bahan Bacaan Yang. Dalam perencanaan membaca ini, siswa tampak berusaha menyusun skema untuk menghubungkan prediksi dengan bahan bacaan yang akan dibacanya.

Hasil kegiatan pembelajaran membaca terlihat sangat jelas yaitu keaktifan mental siswa dalam membaca/memahami materi bacaan pada awal kegiatan inti pembelajaran.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

Proses Pengembangan Model

Hal ini harus diperhatikan oleh guru agar kemampuan berpikir dan menalar siswa dapat ditingkatkan. Siswa hendaknya didorong untuk melakukan proses berpikir yang dapat memudahkan pemahaman terhadap bahan bacaan. 149 pelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih dan merasakan pelatihan keterampilan nyata.

151 buku teks akan menimbulkan kebosanan bagi siswa yang telah membaca dan memiliki buku teks.

Kebutuhan Siswa dalam Pembelajaran Membaca

Namun guru harus kreatif dalam mencari bahan bacaan yang baik dan menarik yang disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa. Kreatifitas guru sangat diperlukan untuk mengemas atau menyampaikan bahan bacaan yang memotivasi mereka untuk membaca. Selanjutnya kebutuhan siswa terhadap bahan bacaan dan bahan bacaan dapat dilihat secara rinci pada tabel 6.4 di bawah ini.

169 menghubungkan hal-hal yang telah diketahui berkaitan dengan bahan bacaan yang akan dibaca, arahkan perhatian dengan memetakan atau membaca sekilas bahan bacaan tersebut untuk memperoleh gambaran tentang organisasi umum topik pokok dan subtopik.

Gambar 6.1. Model Pembelajaran Membaca Berbasis Strategi  Metakognitif PQ4R
Gambar 6.1. Model Pembelajaran Membaca Berbasis Strategi Metakognitif PQ4R

Kelayakan dan Efektivitas Model

Dengan menggabungkan empat keterampilan berbahasa yang terintegrasi dalam mengolah dan mengkomunikasikan hasil membaca, kemampuan siswa dalam memahami materi bacaan ditingkatkan. Penggunaan strategi metakognitif PQ4R dalam membaca menunjukkan bahwa siswa pada umumnya menggunakan pola membaca interaktif karena dalam proses melakukan membaca metakognitif terlihat interaksi antara apa yang ada dalam skemanya dengan informasi baru yang diterima dari teks yang dibacanya. . Peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi bacaan dengan menggunakan model menunjukkan bahwa siswa tidak harus membaca karena terpaksa, tetapi dimotivasi untuk menjadi pembaca yang selalu dapat memahami apa yang dibacanya.

Namun siswa perlu dibekali metode/strategi membaca yang akan membiasakan mereka membaca dan memahami isi bacaan yang dibacanya.

Gambar

Gambar 3.1 Pengembangan Instruksional Model  Gerlach dan Ely
Gambar 3.2 Model Perancangan dan Pengembangan               Pengajaran Menurut Dick & Carey
Gambar 3.3. Strategi dan Taktik Pengembangan Pembelajaran Reigeluth
Gambar 3.4 Urutan Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan  Teknik  pembelajaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Dalman (2013: 156), Model Membaca Total adalah sebuah bentuk atau pola pembelajaran membaca pemahaman yang di dalamnya berisi tujuan, sumber belajar,

Proses pembelajaran diawali dengan guru membaca salam sebagai tanda pembelajaran dimulai. Guru mengkondisikan kelas dengan mencek kehadiran siswa.

Pembelajaran Membaca yakni. 1) Organisasi informasi sebelum membaca--mengidentifikasi apa yang mereka ketahui; mengajukan pertanyaan tentang apa yang tidak mereka

Model pembelajaran inkuiri mempunyai peranan penting dalam pembelajaran membaca menemukan makna baik bagi guru maupun para peserta didik, diantaranya : 1)

Model pembelajaran inkuiri mempunyai peranan penting dalam pembelajaran membaca menemukan makna baik bagi guru maupun para peserta didik, diantaranya : 1)

Model pembelajaran ROPES mengharuskan siswa mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan sebelum pelajaran dimulai review, kemudian memberikan semangat belajar serta menyampaikan secara

Buku ini merupakan monograf hasil penelitian tentang stratei membaca dan motivasi belajar secara simultan, menganalisis pencapaian dan kendala utama dalam meningkatkan pengalaman

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan menyapa siswa, membuka dengan salam, memimpin doa, mengecek kehadiran, memberikan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan