BAB IV HAKIKAT PEMBELAJARAN MEMBACA
B. Pembelajaran Membaca
Pembelajaran membaca merupakan proses aktivitas guru dan siswa di kelas dalam memperoleh informasi dari lambang tertulis dengan bantuan media wacana, disertai pengecekan hasil yang diramu sejalan dengan tujuan. Dalam pembelajaran membaca guru hendaknya mendorong siswa untuk dapat memahami berbagai bahan bacaan. Ada tiga tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran membaca. Ketiga tahapan dalam memahami isi bacaan tersebut adalah tahap prabaca, saat baca, dan pascabaca.
1. Tahap Prabaca
Kegiatan prabaca adalah kegiatan yang dilaksanakan sebelum siswa melakukan kegiatan membaca. Fokus kegiatan pembelajaran pada tahap prabaca adalah untuk membangkitkan minat baca dan mengembangkan skemata yang diperlukan untuk memahami bacaan. Skemata adalah latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa tentang suatu informasi atau konsep tentang sesuatu.
Skemata awal merupakan struktur pengetahuan yang menentukan tentang baik atau buruknya seseorang memahami dan menginternalisasikan pengetahuan baru.
Skemata menyediakan kategori dan kerangka kerja untuk memproses dan mengintegrasikan pengetahuan baru
63 (Wallace, 1992: 22). Mengaktifkan skemata akan membuat informasi sangat bermakna. Mengaktifkan skemata siswa sangat penting untuk memahami tentang apa yang telah diketahui siswa.
Menurut teori skema, memahami sesuatu teks merupakan suatu proses interaktif antara latar belakang pengetahuan pembaca dengan teks. Pemahaman yang efisien mempersyaratkan kemampuan pembaca menghubungkan materi teks dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Pemahaman suatu teks tidak hanya semata-mata memahami makna kata-kata dan kalimat dalam suatu teks saja, tetapi juga pemanfaatan pengetahuan pembaca yang berhubungan dengan teks yang dibacanya.
Skemata menggambarkan sekelompok konsep yang tersusun dalam diri seseorang yang dihubungkan dengan objek, tempat-tempat, tindakan, atau peristiwa.
Prabaca merupakan sebuah tahapan membaca yang memiliki tujuan menjadikan pembaca mengenal materi yang akan dibaca secara mendalam. Aktivitas membaca akan lebih mudah dilakukan dengan adanya gambaran awal sehingga sangat membantu pembaca dalam memahami bacaan.
Dengan melakukan kegiatan prabaca, seseorang akan lebih cepat dalam memahami materi yang dibaca. Strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca dimulai tahap prabaca ini yaitu menggunakan strategi metakognitif.
64
Agar dapat berinteraksi dengan bahan bacaan secara lebih intens dalam tahap prabaca ini, siswa melakukan kegiatan aktivitas berikut ini.
a. Meninjau atau menjajaki. Setelah siswa mendapatkan teks, mereka melakukan peninjauan secara cepat terhadap judul teks, subjudul teks, dan pada ilustrasi yang lain. Hal ini dimaksudkan agar mereka mendapatkan gambaran umum isi teks;
b. Merumuskan tujuan membaca dihubungkan dengan bahan bacaan yang akan dibacanya. Setelah memperhatikan judul teks yang diberikan, siswa diarahkan untuk mengetahui apa yang terkandung dalam bacaan. Dengan merumuskan tujuan, mereka memiliki arah dalam melakukan kegiatan membaca;
c. Mengaktifkan pengetahuan awal individu. Pada kegiatan ini siswa diminta mengingat dan menuliskan informasi atau konsep yang dimiliki sehubungan dengan judul teks. Pengetahuan yang telah diaktifkan sebagai informasi lama diharapkan dapat menjadi bekal memasuki atau menyelami teks yang berpotensi mengasimilasi informasi baru. Melalui proses ini akan terjadi asimilasi informasi sehingga mereka
mendapatkan kemudahan pemahaman;
65 d. Membuat pertanyaan. Pada kegiatan ini siswa diminta
membuat pertanyaan-pertanyaan dengan judul sebagai acuan. Kegiatan ini dilakukan agar siswa dapat berkonsentrasi dalam membaca karena mereka sangat betul-betul dapat menjawab pertanyaan yang diajukannya;
e. Membuat prediksi. Setelah melalui langkah-langkah di atas, siswa diharapkan membuat prediksi garis besar isi teks. Prediksi-prediksi itu diharapkan dapat menjadi pemicu perhatian yang akan difokuskan pada langkah pembacaan teks yang sebenarnya;
f. Kegiatan tersebut di atas berfungsi untuk memberikan informasi awal sebelum masuk pada kegiatan interaksi yang sebenarnya dengan teks, atau membaca.
2. Tahap Baca
Setelah melakukan kegiatan prabaca, tahap selanjutnya adalah tahap saat baca (during reading). Tahap ini dimaksudkan sebagai tahap pemberian kesempatan kepada siswa atau pembaca agar berinteraksi langsung dengan teks.
Pada saat membaca guru hendaknya mengarahkan siswa untuk bisa betul-betul konsentrasi membaca. Perlu melakukan pembimbingan agar si swa melakukan pemantauan pemahamannya terhadap isi bacaan dengan melakukan refleksi dan recite bahan bacaan. Dengan
66
kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap baca sebagai berikut ini.
a. Menilai dan merevisi prediksi. Dengan kegiatan menilai dan merevisi prediksi siswa diharapkan terbiasa menilai apakah prediksi yang diajukan benar atau salah. Jika salah, diminta merevisi dan menunjukkan bukti kesalahannya. Begitu pula jika prediksinya benar, siswa menunjukkan bukti bahwa prediksi yang dibuatnya benar. Latihan ini dimaksudkan agar proses membangun makna literal yang dilakukan lebih optimal;
b. Mengasosiasikan. Melalui kegiatan ini siswa dilatih untuk membayangkan dalam benak mereka tentang sesuatu di luar teks yang berhubungan dengan apa yang mereka baca agar makna lebih fungsional dan lebih optimal dalam berinteraksi dengan teks bacaan;
c. Memonitor pemahaman. Pada kegiatan ini fokus perhatian mereka lebih diarahkan pada tujuan pengarang, gagasan utama teks, uraian penjelas.
Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengontrol diri apakah dapat memaknai informasi dengan baik ketika berlangsung pembacaan.
3. Tahap Pascabaca
Setelah melakukan kegiatan prabaca dan baca, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahap pascabaca.
67 Kegiatan pascabaca digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi baru yang dibacanya ke dalam skemata yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi dengan membangun kembali dan memperluas makna. Tahap ini berfungsi sebagai pemantapan proses membaca dari kedua tahap yang dilakukan sebelumnya. Dalam kegiatannya, selain melakukan review terhadap bacaan yang belum dipahaminya, juga dapat melakukan kegiatan sebagai berikut ini.
a. Membuat ringkasan teks. Siswa membuat ringkasan teks berdasarkan hasil pembacaan teks dengan bahasa mereka sendiri. Tujuan kegiatan ini agar siswa dapat memadukan bagian-bagian teks menjadi sebuah kesatuan makna sebagai gambaran pemahaman bacaan terutama inferensial, evaluasi, dan apresiasi;
b. siswa diberi kesempatan menemukan informasi lanjutan tentang topik;
c. siswa diberi sejumlah pertanyaan tentang isi bacaan;
d. siswa diberi kesempatan mengorganisasikan materi yang akan dipresentasikan;
e. siswa diberi kesempatan mengerjakan tugas-tugas untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan;
f. Pembahasan bersama. Pada langkah ini guru dan siswa melakukan pembicaraan tentang hal-hal yang berhubungan dengan hasil pembacaan teks.
68
Pembahasan dapat membantu terciptanya kemantapan pemaknaan teks (Handbook, 2011).