• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan Memahami

Dalam dokumen Menjelaskan Jenis Picture Books (Halaman 42-48)

57

memadukan mata pelajaran IPA, IPS, PPKn, Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia.

58

proses, perbuatan, dan cara memahami atau memahamkan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman merupakan proses atau perbuatan seseorang dalam memahami suatu pengetahuan.

Selanjutnya yaitu definisi konsep, ada beberapa pendapat para ahli terkait definisi konsep yang hampir sama. Definisi Konsep seringkali dipahami dengan sesuatu yang abstrak dari sebuah objek atau fenomena.

Clark & Mayer (2011: 75) mengartikan konsep bahwa “categories of object, event, or symbols designated by single name”. Artinya kategori objek, peristiwa atau simbol yang ditunjuk oleh nama tunggal.

Hal tersebut didukung oleh Chiapetta & Koballa (2010: 113) menyatakan bahwa, “a concept is an abstraction of event, object or phenomena that seem to have certain properties or attributes in common”.

Artinya Konsep adalah abstraksi dari acara, objek atau fenomena yang tampaknya memiliki sifat tertentu atau atribut yang sama). Lebih lanjut pengertian konsep menurut Erman (Putri et al, 2012: 68) menjelaskan bahwa konsep adalah sebuah ide abstrak yang memungkinkan kita mampu untuk mengelompokkan objek ke dalam contoh dan non contoh.

Sejalan dengan Chiapetta & Koballa, Joyce & Weil (1996: 164) menjelaskan pencapaian konsep sebagai “the search for listing of attributes rules that can be used to distinguish exemplars from nonexemplas of various categories” (pencarian daftar, atribut, aturan yang bisa digunakan untuk membedakan contoh dan non contoh dari berbagai kategori). Artinya konsep digunakan untuk menjelaskan daftar, atribut,

59

atau aturan sehingga mampu membedakan contoh dan bukan contoh dari berbagai kategori.

Pendapat lain terkait pengertian konsep yaitu menurut Galotti (2004:

246) menjelaskan bahwa konsep merupakan gambaran beberapa objek, peristiwa, atau pola yang telah tersimpan di dalamnya terdapat pengetahuan yang biasanya dianggap relevan dengan objek, peristiwa atau pola tersebut. Artinya bahwa konsep merupakan kumpulan objek, peristiwa, atau pola yang memiliki kesamaan dan membentuk pengetahuan.

Pendapat yang lain yang terkait dengan pengertian konsep yaitu menurut Chu (Tzu-Hsiang et al, 2014: 17) konsep merupakan dasar dari kemampuan kognitif dan berpikir, dikatakan bahwa manusia biasa menggunakan konsep untuk mengorganisasi dan mengkategori hal-hal dilingkungan dan pengalaman yang didapat. Lebih lanjut Chu mengatakan bahwa konsep merupakan dasar dari belajar.

Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep merupakan sesuatu yang abstrak dari cara, objek, fenomena yang memiliki keteraturan atau kategori yang sama. Sehubungan dengan kemampuan memahami yakni kemampuan kognitif untuk memproses atau mengkonstruksi pesan, informasi melalui lisan maupun tulisan. Sehingga mampu membentuk skema baru dan memadukannya dengan skema pengetahuan yang telah terbentuk.

Kemampuan memahami merupakan proses kognitif yang sering dijumpai dalam tujuan pembelajaran. Menurut Anderson & Krathwohl

60

(2014: 43) memahami adalah mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Hal tersebut menjelaskan bahwa memahami yaitu kemampuan kognitif untuk mengolah informasi yang didapat oleh anak, melalui berbagai sumber secara lisan ataupun tulis, dalam berbagai bentuk maupun gambar. Sehingga pengetahuan satu akan terhubung dengan pengetahuan yang lain dan tidak terpisah-pisah.

Proses memahami yang diharapkan yaitu anak mampu menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ia dapat sebelumnya. Lebih jauh lagi pengetahuan yang sudah terbentuk atau tergambar seperti skema yang telah ada, dipadukan dengan pengetahuan atau skema yang baru di dapat. Anderson & Kartwohl (2014:

106) menjelaskan bahwa pengetahuan konseptual menjadi dasar untuk memahami. Pernyataan tersebut diperkuat oleh pengertian yang diungkapkan oleh Nitko & Brookhart (2011: 225) bahwa “a concept is a class or category of similiar things (objects, people, events or relation)”.

Hal ini dapat dimaknai bahwa melalui konsep dapat merumuskan sebuah prinsip-prinsip, karena konsep berisi kategori benda atau objek yang memiliki persamaan.

Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih kategori atau klasifikasi pengetahuan yang lebih kompleks dan tertata (Anderson & Kartwohl, 2014: 71). Pengetahuan konseptual berisi mengenai fakta-fakta yang

61

dikategorikan dan hubungkan menjadi lebih kompleks, tertata serta lebih mudah untuk dipelajari.

Setelah mengetahui definisi konsep menurut para ahli, selanjutnya yaitu pengertian terkait kemampuan memahami. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, paham diartikan mengerti benar atau tahu benar.

Sedangkan pemahaman diartikan sebagai perbuatan memahamai atau memahamkan. Santrock (2011: 295) menjelaskan bahwa “conceptual understanding is a key aspect of learning. An important teaching goal is to help students the main concept in a subject rather than just memorize isolated facts”. Kemampuan memahami berarti kunci dari sebuah pembelajaran.

Lebih dalam lagi, tentang kemampuan memahami bahwa siswa memiliki kemampuan untuk menguasai materi. Sehingga melalui kemampuan memahami siswa akan mampu untuk membedakan, menjelaskan, membandingkan, memberi contoh, menyimpulkan, dan mengungkapkan kembali ide atau objek menggunakan bahasa siswa sendiri, dituturkan oleh Widyastuti & Pujiastuti (2014: 148).

Tujuan penting dalam pembelajaran yaitu membantu siswa untuk membantu memahami konsep utama dari sebuah subjek daripada hanya sekedar untuk menghafalkan fakta-fakta. Melalui pembelajaran guru memberikan kegiatan yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep mereka, mengeksplorasi pengetahuan mereka daripada menghafalkan fakta-fakta yang sudah ada pada buku paket.

62

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan memahami merupakan suatu hal yang penting, karena dari kemampuan memahami siswa dapat mengembangkan pengetahuan mereka kearah yang lebih tinggi. Peran guru dalam proses pembelajaran yaitu membantu siswa untuk memahami, mengajak mengeksplorasi pengetahuan.

Artinya, menghindarkan dari aktifitas yang sifatnya mempasifkan siswa, seperti menghafalkan konsep.

Pengkategorian pada proses dimensi kognitif digunakan untuk memudahkan dalam menentukan tujuan pendidikan. Pengkategorian dalam dimensi kognitif yang terkenal adalah dari bloom atau yang biasa disebut taksonomi bloom. Taksonomi Bloom pada dimensi kognitif terdapat enam tingkatan yaitu knowledge, comprehension, application, analysis, synthesis, evaluation. Tahapan tersebut kemudian di revisi oleh Anderson & Krathwohl menjadi remember, understand, apply, analyze, evaluate, create.

Ketegori-kategori yang direvisi oleh Anderson & Krathwohl merupakan pengkategorian dari proses yang sering dijumpai menuju yang jarang dijumpai. Berarti kategori kognitif yang disusun, dari proses yang biasa dilakukan oleh siswa menuju ke hal yang jarang dijumpai siswa.

b. Proses Kemampuan Memahami

Blomm et al. (1956: 91-94) kemampuan memahami dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu translasi (translation), interpretasi (interpretation), dan eksplorasi (extrapolation). Ketiga bagian dari kemampuan memahami akan dijelaskan sebagai berikut.

63 1) Translasi (Translation)

Translasi sebagai kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu yang dinyatakan dengan cara lain dari pernyataan asli yang telah dikenal sebelumnya. Bloom et al menambahkan (1956: 91-92) indikator pencapaian kemampuan-kemampuan translasi sebagai berikut.

a) The ability to translate problem given in tehnical or abstract phraseoloy into concrete or lets abstract phraseologi.

Pernyataan tersebut berarti kemampuan menterjemahkan suatu masalah yang diberikan dengan kata-kata abstrak menjadi uraian kata-kata konkret.

b) The ability to translate relationship expressed in symbolic form including ilustration, maps, table, diagrams, graphs and mathematical and other formulas, to verbal form or vice versa. Pernyataan tersebut berarti kemampuan menterjemahkan hubungan yang terkandung dalam bentuk simbolik, meliputi ilustrasi, peta, tabel, diagram, grafik, persamaan matematis, dan rumus-rumus lain ke dalam bentuk verbal dan sebaliknya.

Dalam dokumen Menjelaskan Jenis Picture Books (Halaman 42-48)

Dokumen terkait