• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

B. Kemampuan Pemahaman Siswa Berprestasi Tinggi terhadap

Dalam indikator ini subjek menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh kemampuan subjek belum bisa menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu karena subjek belum bisa menjawab soal. Hal tersebut tidak sesuai dengan salah satu indikator pemahaman konsep menurut Permendikbud Nomor 58 Tahun 201439 yang menyatakan siswa dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah

Dalam indikator ini subjek menerapkan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh kemampuan subjek belum bisa menerapkan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah siswa siswa hanya menuliskan sudut yang diketahui dalam soal dan belum bisa menyelesaikan soal tersebut. Hal tersebut tidak sesuai dengan indikator pemahaman konsep menurut Peraturan Dirjen Depdiknas Nomor 560/C/Kep/PP/ 2004 yang dikutif oleh Wahyu40, yang menyatakan siswa dapat mengoperasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

B. Kemampuan Pemahaman Siswa Berprestasi Tinggi terhadap Konsep

Adapun pemahaman siswa berprestasi tinggi terhadap konsep sudut yang dianalisis menggunakan langkah yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman bahwa dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Tahapan dalam analisis data tersebut adalah, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti menganalisis pemahaman siswa dengan tujuh indikator sebagai berikut:

1. Menyatakan ulang sebuah konsep

Dalam indikator ini subjek harus bisa menjelaskan kembali apa yang sudah dijelaskan dengan bahasanya sendiri. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep subjek berprestasi tinggi masih kurang karena kedua subjek masih salah menyebutkan pengertian sudut. Sudut adalah daerah yang terbentuk dari dua sinar garis yang bertemu di satu titik. Hal tersebut sesuai dengan definisi pemahaman menurut Pupuh dan Sobri yang menyatakan belajar konsep lebih menekankan hasil belajar berupa pemahaman faktual dan prinsipil terhadap bahan atau isi pelajaran yang bersifat kognitif.41

2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya.

Dalam indikator ini subjek menggolongkan bentuk dan batasan dari konsep sudut tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. Berdasarkan

41 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, “Strategi Belajar Mengajar”, (Bandung:

Refika Aditama, 2014), hlm.6.

analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh kemampuan subjek sangat baik, karena subjek bisa menggolongkan bentuk dan batasan dari konsep sudut tersebut. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Anderson siswa dikatakan memiliki kemampuan pemahaman matematis jika siswa tersebut mampu mengkonstruksi makna dari pesan-pesan yang timbul dalam pengajaran seperti komunikasi lisan, tulis, dan grafik.42

3. Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep

Dalam indikator ini, subjek memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep pada lingkungan sekiatanya. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh kemampuan subjek sangat baik karena subjek bisa menyebutkan beberapa contoh sudut di sekitarnya. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Anderson siswa dikatakan memiliki kemampuan pemahaman matematis jika siswa tersebut mampu mengkonstruksi makna dari pesan-pesan yang timbul dalam pengajaran seperti komunikasi lisan, tulis, dan grafik.43

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis

Dalam indikator ini subjek menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yang sudah subjek pahami. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh kemampuan subjek cukup baik, hanya saja subjek tidak mencamtumkan bagaimana bentuk reprensi matematis soal tersebut. Hal tersebut sesuia dengan pendapat Kilpatrick,

42 L.W. Anderson dan D.R. Krathwohl, A Taxonomy for Learning, Teaching, and

Assesing: A revission of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives, (New York: Addison Wesley Lonman Inc, 2001)

43 Ibid.

Swafford, & Findell, pemahaman konsep (conceptual understanding) adalah kemampuan dalam memahami konsep, operasi dan relasi dalam matematika.44

5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep

Dalam indikator ini subjek mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh kemampuan subjek sangat baik karena siswa tau syarat cukup ukuran sudut segitiga adalah 1800 dan bagaimana mencari sudut yang ditanyakan dengan menggunakan sudut yang diketahui. Hal tersebut sesuai dengan visi Sumarmo dalam pengembangan pembelajaran matematika untuk memenuhi kebutuhan masa kini yaitu pembelajaran matematika perlu diarahkan untuk pemahaman konsep dan prinsip matematika yang kemudian diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika, masalah dalam disiplin ilmu lain, dan masalah dalam kehidupan sehari-hari.45 6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu

Dalam indikator ini subjek menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh kemampuan subjek sangat baik karena subjek telah memilih prosedur yang benar untuk menyelesaikan soal yang deberikan.

Hal tersebut sesuai dengan salah satu indikator pemahaman konsep menurut

44 J Kilpatrick, J Swafford, dan B Findel, Adding It Up: Helping Children Learn Matematic, (Washington DC: National Academy Pres, 2001).

45 Ibid.., hlm.11

Permendikbud Nomor 58 Tahun 201446 yang menyatakan siswa dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah

Dalam indikator ini subjek menerapkan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh kemampuan subjek cukup baik karena sudah bisa menemukan jawaban yang benar, hanya saja subjek tidak menuliskan dengan lengkap nama sudut-sudut yang diketahui. Hal tersebut sesuai dengan indikator pemahaman konsep menurut Peraturan Dirjen Depdiknas Nomor 560/C/Kep/PP/ 2004 yang dikutif oleh Wahyu47, yang menyatakan siswa dapat mengoperasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah

46Permendikbud, Nomor 58, 2014.

47Wahyu Wulan Wardani,”Upaya meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving pada Siswa Kelas VIIID SMP N 1 Kasihan”, jurnal Derivat Vol 1 Nomor 2, hlm. 68-75.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Pada indikator pemahaman konsep yang pertama yaitu meyatakan ulang sebuah konsep, siswa dengan prestasi belajar tinggi dapat memahami apa yang diinginkan oleh soal namun belum bisa mengutarakan jawaban yang benar.

Pada indikator pemahaman konsep yang kedua yaitu mengklasifikasi objek- objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, siswa dengan prestasi belajar tinggi dapat menggolongkan bentuk dan batasan dari konsep sudut tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. Pada indikator pemahaman konsep yang ketiga yaitu memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, siswa dengsn prestasi tinggi dapat menjelaskan tentang sudut dengan bahasa sendiri beserta gambarnya. Pada indikator keempat yaitu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, siswa dengan prestasi belajar tinggi dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Pada indikator pemahaman konsep yang kelima yaitu mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep, siswa yang berprestasi tinggi dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep. Pada indikator pemahaman konsep yang keenam, siswa yang berprestasi tinggi dapat menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu. Pada indikator prmahaman konsep yang ketujuh, siswa yang berprestasi tinggi dapat mengoprasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Pada indikator pemahaman konsep yang pertama yaitu meyatakan ulang sebuah konsep, siswa dengan prestasi belajar rendah dapat memahami apa yang diinginkan oleh soal namun belum bisa mengutarakan jawaban yang benar.

Pada indikator pemahaman konsep yang kedua yaitu mengklasifikasi objek- objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, siswa dengan prestasi belajar rendah dapat menggolongkan bentuk dan batasan dari konsep sudut tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. Pada indikator pemahaman konsep yang ketiga yaitu memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, siswa dengsn prestasi rendah dapat menjelaskan tentang sudut dengan bahasa sendiri beserta gambarnya. Pada indikator keempat yaitu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, siswa dengan prestasi belajar rendah belum bisa menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Pada indikator pemahaman konsep yang kelima yaitu mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep, siswa yang berprestasi rendah belum bisa mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep. Pada indikator pemahaman konsep yang keenam, siswa yang berprestasi rendah belum bisa menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu. Pada indikator prmahaman konsep yang ketujuh, siswa yang berprestasi trendah belum bisa mengoprasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Dari ketujuh indikator diatas terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi rendah. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada inidikator 1, 6 dan 7. Siswa berprstasi rendah

mengasumsikan sudut itu sebagai sebuah simbol dan kesulitan menyelesaikan soal dengan indikator syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.

B. Saran

Penelitan ini masih terdapat kelemahan, oleh karena itu terdapat saran-saran untuk peneliti selanjutnya, antara lain: (1) penelitian ini tidak memberikan perlakuan, tetapi hanya memberikan tes kepada subjek untuk mengetahui kemampuan menyelesaikan soal, oleh karena itu dalam melatih pemahaman siswa diperlukan penerapan dalam proses pembelajaran matematika, (2) subjek penelitian ini hanya dilakukan pada siswa beberapa siswa saja, (3) hasil penelitian ini memperoleh perbedaan pemahaman konsep sudut sudut siswa ditinjau dari prestasi belajar, oleh karena itu dalam pengajaran guru perlu lebih memperhatika siswa yang berprestasi rendah karena pemahamannay masi kurang.

DAFTAR PUSTAKA

Ami Rahman, Efektivitas Model Pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Materi Pokok Sistem Persamaan Linier Dua Variable Kelas VIII Mts Islah Al-Ummah Batu Mulik kecamatan Gerung Tahun Ajaran 2015/2016, (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram,2015), hlm. 12-13 Anastasia Indriyanti,”Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Prestasi

Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI Sma Santana Maria Yogyakarta”, (Skripsi, FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2018), hlm. 93-94.

Asih, “Pengenalan Pengukuran Sudut (Angel) dan Aplikasinya Di Kelas V Sekolah Dasar (SD N 5 Keramas – Blahbatuh”. Vol. 13, Nomor 2, Tahun 2014, hlm. 74.

Dewi Hamidah, “ Desain Pembelajaran Penjumlahan Bilangan 1-29 Berbasis Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Di SD Negeri 117 Palembang”. Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi, Media Prestasi. Vol. XI, Nomor 1, Juni 2013, hlm.18.

Dictionary. “Angle _ Define Angle”, dalam http//dictionary.com/angel, diakses tanggal 14 April 2018.

Eva Putri Kurnia dk, “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII Berdasarkan Gaya Belajar dalam Model Knisley”, Tahun 2016. hlm. 337.

Habibi Ratu Perwira Negara dan Susilahudin Putrawangsa, “Pengembangan Model Ppratikum untuk Mengembangkan Keterampilan Mahasiswa Calon Guru dalam Penilaian Pembelajaran”, JURNAL TATSQIF, 15 (2) Retrieved from:

http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/tatsqif/article/view/1465.

Hadi, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran matematiks dengan PMR pada Pokok Bahasan Jajar Genjang dan Belah Ketupat”. Skripsi, Perpustakaan Fakultas Matematika UNESA , Surabaya, 2008.

Hanny Fitriana, “Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Skripsi, FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010.

J Kilpatrick, J Swafford, dan B Findel, Adding It Up: Helping Children Learn Matematic, (Washington DC: National Academy Pres, 2001)

Kurikulum 2006

Kurikulum 2013. Versi 3. Maret 2013

L.W. Anderson dan D.R. Krathwohl, A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing:

A revission of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives, (New York: Addison Wesley Lonman Inc, 2001)

Lexy j. M., 2014, metodlogi penelitian kulitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya Offset), hal. 2

Luh Dewi Murniati, dkk. ”Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP”. jurnal pendidikan dan pembelajaran. Vol.46, Nomor 2, juli 2013, hlm.115.

MathisFun. “DefinitionofAngel’, dalam http//mathisfun.com/angel, diakses tanggal 14 April 2018.

Muhammad Farhan dkk,”Keefektifan PBL dan IBL Ditinjau dari Prestasi Belajar, Kemampuan Representasi Matematis, dan Motivasi Belajar”, Vol. 1, Nomor 2, November 2014, hlm. 227

Mundofir Sanusi dkk, “Al Qur’an Terjemah dan Tajwid Warna Al-Majid”, (Jakarta: Beras, 2014), hlm. 596.

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Sinar Baru Algesindo, 1998), hlm 7

Ngalim Purwanto dalam Diah Safitri, “Identifikasi Tentang Penyebab Rendahnya Prestasi Belajar Program Linier Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Iain Mataram Tahun Akademik 2015/2016”, (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2015), hlm 14

Permendikbud, Nomor 58, 2014

Pramita Sari. “Desain Pembelajaran Materi Pengukuran Sudut dengan Pendekatan PMRI untuk Kelas VI”. Vol. 2. Nomor 1, April 2015, hlm. 34

Pramita Sari. “Pemahaman Konsep Matematika Siswa pada Materi Besar Sudut Melalui Pendekatan PMRI”. Vol. 2, Nomor 1, Maret 2017, hlm. 42.

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, “Strategi Belajar Mengajar”, (Bandung: Refika Aditama, 2014), hlm.6.

Rahmita Yuliana Gazali. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika untuk Siswa SMP Berdasarkan Teori Belajar Ausubel”. Vol. 11.

Saluki, ‘Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis WEB dengan Menggunakan Wordpress”. Vol. 5, Nomor 1, Juli 2016, hlm. 82.

Sri Mayani, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendidikan Matematika Realistik (PMR) pada Materi Program Linear”. Vol. 5, Nomor 1, Tahun 2016, hlm. 26.

Sumbaji Putranto, “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada Materi Perbandingan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Bagi Siswa SMP Kelas VII Sesuai Kurikulum”, Vol. , Nomor, Tahun , hlm.

Vepi Apiati, “Penembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Maslah dan Disposisi Matematika Siswa”. Vol. 3, Nomor 2, Tahun 2017, hlm. 271.

Wahyu Wulan Wardani,”Upaya meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving pada Siswa Kelas VIIID SMP N 1 Kasihan”, jurnal Derivat Vol 1 Nomor 2, hlm. 68-75.

Wiwik Widyawati. “Desain Pembelajaran Sudut Menggunakan Konteks Rumah Limas Di Kelas VII”. Vol. 2, Nomor 2, November 2016, hlm.438.

Wulida Khoirotul Ummah, “Pengembangan Bahan Ajar Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Melalui Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Siswa Kelas IV MI Bustanul Ulum Batu”. Skripsi, FITK Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2014.

Yunni Arnida,”Analisis Pemahaman Konsep Matematika Siswa Sekolah Dasar dalam Penyelesaian Bangun Datar”, Vol. 3, Nomor 1, hlm. 53-61

LAMPIRAN

INSTRUMEN TES 1. Apakah yang dimaksud dengan sudut?

2. Perhatikan gambar dibawah ini!

C D A B

Manakah yang termasuk pernyataan benar atau salah? Jelaskan!

a. Sudut A adalah sudut siku-siku b. Sudut B adalah sudut siku-siku c. Sudut D adalah sudut tumpul d. Sudut C adalah sudut lancip

3. Cocokkan gambar dengan nama yang sesuai dengan menggunakan anak panah?

Sudut lancip

Sudut tumpul

Sudut siku-siku

4. Perhatikan gambar segi tiga berikut ini A

B C

Jika diketahui Sudut A 450 dan sudut B adalah siku-siku.

a. Tentukan ukuran sudut C!

b. Bagaimana cara menyelesaikan soal diatas dan mengapa menggunakan cara tsb.

5. Perhatikan gambar berikut ini

A D

400

B C

a. Berapakah nialai dari sudut ABD

b. Jika sudut ABD adalah siku-siku. Tentukan niali dari sudut DBC!

KISI-KISI SOAL PEMAHAMAN KONSEP

Jenjang Sekolah : SD/MI Alokasi Waktu :30

Menit

Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 7 Pokok Bahasan : Sudut

No Indikator Pemahaman Konsep

Deskripsi Nomor soal 1 Menyatakan ulang

sebuah konsep

Siswa dapat mengulang kembali apa yang yang sudah dijelaskan dengan bahasa sendiri.

1

2 Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya

Siswa dapat menggolongkan bentuk dan batasan dari konsep sudut tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri.

3,2

3 Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep

Siswa dapat menjelaskan

tentang sudut dengan bahasa sendiri beserta gambarnya.

4

4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis

Siswa dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis

5

5 Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep

Siswa dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep

6

6 Menggunakan,

memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu

Siswa dapat menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu

6

7 Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah

Siswa dapat mengoprasikan konsep atau algoritma

pemecahan masalah

7

INSTRUMEN TES 1. Apakah yang dimaksud dengan sudut?

2. Perhatikan gambar trapesium tersebut!

Tentukan sudut berikut!

a. Sudut A termasuk sudut apa?

b. Sudut B termasuk sudut apa?

c. Sudut D (ADE) termasuk sudut apa?

d. Sudut E termasuk sudut apa?

3. Tentukan jenis-jenis sudut berikut ini!

a. Kenapa gambar (a) dikatakan sudut siku-siku?

b. Kenapa gambar (b) dikatakan sudut lancip?

c. Kenapa gambar (c) dikatakan sudut tumpul?

4. Sebutkan 5 benda di sekitarmu yang mewakili bentuk sudut!

5. Cermati soal cerita berikut!

Zawir membawa kue ulang tahun yang berbentuk lingkaran. Kue tersebut akan dibagi rata dengan teman-temannya yaitu Ardian, Ardin dan Wahyu. Berapakah ukuran sudut yang terbentuk dari masing- masing potongan kue tersebut?

6. Perhatikan gambar segi tiga berikut ini

Jika diketahui besar sudut A 450 dan sudut B adalah sudut siku-siku.

a. Tentukan ukuran sudut C!

b. Bagaimana cara menyelesaikan soal diatas dan mengapa menggunakan cara tsb.

7. Perhatikan gambar berikut ini

Jika diketahui besar sudut ABD 400 dan sudut ABC adalah sudut siku-siku. Tentukanlah nilai sudut DBC!

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA 1. Apakah yang dimaksud dengan sudut?

2. Apakah adek bisa membedakan contoh sudut dan yang bukan contoh sudut?

3. Bisakah adek menjelaskan apa itu sudut lancip, siku-siku dan tumpul?

4. Apakah adek bisa menyimpulkan apa itu sudut siku-siku, lancip dan tumpul?

5. Apa saja alat/benda yang ada di sekolah ini yang memiliki sudut?

6. Apa saja benda-benda disekitar rumah adek yang membentuk sudut lancip, siku-siku dan tumpul?

7. Apakah arah jarum jam bisa membentuk sudut?

8. Jika Kakak menyebutkan sudut 300 bisakah adek membayangkan berapa besar sudut itu? dan gambarkan kakak dengan sederhana bagaimana bentuknya!

Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian (Kelas V) MI Sirajul Huda Paok Dandak Tahun Pelajaran 2020/2021

No Nama Kode siswa

1 Ahmad Bustomi S01

2 Irpan Hakim S02

3 Ahmad Ermayadi S03

4 Raehan Waldani S04

5 M. Fery Rahman S05

6 Osi Sukmawati S06

7 Fahmi Aziz S07

8 M. Lega Sukma S08

9 Eka Marianti S09

10 Nurul Hidayani S10

11 Nur Aizi S11

12 Muhammad Rifki S12

13 Ihsan Hidayat S13

14 Julia Widiyani S14 15 Ahmad Riadissolihin S15

16 Ridha Maoizah S16

17 Ilqiya Mahira S17

18 Ahmad Aryadi S18

19 Alfian Ramdani S19

Daftar Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V MI Sirajul Huda Paok Dandak

No Kode Siswa Nilai Matematika Kategori Prestasi

1 S01 84 Tinggi

2 S02 73 Rendah

3 S03 80 Tinggi

4 S04 76 Rendah

5 S05 86 Tinggi

6 S06 76 Rendah

7 S07 72 Rendah

8 S08 75 Rendah

9 S09 79 Tinggi

10 S10 77 Rendah

11 S11 80 Tinggi

12 S12 82 Tinggi

13 S13 78 Rendah

14 S14 80 Tinggi

15 S15 74 Rendah

16 S16 80 Tinggi

17 S17 79 Tinggi

18 S18 74 Rendah

19 S19 80 Tinggi

Nilai Rata-rata 78,16

KUNCI JAWABAN TES

1. Sudut adalah daerah yang terbentuk dari dua buah sinar garis yang bertemu.

LAMPIRAN 11

2. Sudut A adalah sudut siku-siku Sudut B adalah sudut siku-siku Sudut D (ADE) adalah sudut tumpul Sudut E adalah sudut lancip

3. a. Karena berbentuk siku-siku nilai sudut tersebut adalah 900 b. Karena berbentuk lancip nilai sudut tersebut adalah 00 ˂ x < 900 b. Karena berbentuk tumpul nilai sudut tersebut adalah 900˂ x < 1800 4. Tergantung jawaban siswa

5. Diketahui sebuah lingkaran yang akan dibagi empat

Ditanyakan berapa sudut yang terbentuk dari masing-masing bagia Jawab 1 : 4 x 3600 = 900

6. Diketahui A = 450 B = 900

Jawab karena bangun tersebut adalah sebuah segitiga berarti jumalah sudut yang dimiliki adalah 1800

Sudut segitiga = + + 1800 = 450 + 900 + C

1800 = 1350 + C 1800– 1350 = C 450 = C

Jadi ukuran sudut C adalah 450

7. Diketahui ABD = 400 dan sudut ABC adalah siku-siku Ditanyakan sudut DBC

Jawab 900 = 400 + DBC 900 – 400 = DBC 500 = DBC

Jadi ukuran sudut DBC adalah 500

Dokumen terkait