PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemahaman konsep meliputi penguasaan definisi, pemahaman cara menyelesaikan masalah, dan pengoperasian matematika dengan benar. Jika pemahaman konsep matematika siswa kurang baik maka siswa tersebut tidak akan memahami materi selanjutnya, misalnya materi geometri.
Rumusan Masalah
Berdasarkan jawaban subjek S02 pada soal nomor 1, subjek S02 kurang memahami konsep pengertian sudut. Berdasarkan jawaban subjek S01 pada soal nomor 1, subjek S01 kurang memahami konsep definisi sudut.
Tujuan dan Manfaaat
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi penelitian dilakukan di MI Sirajul Huda Paok Dandak, Dusun Paok Dandak, Desa Mangkung, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah.
Telaah Pustaka
Sebanyak 8 siswa dipilih sebagai subjek.10 Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas konsep matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Farhan dan Heri Ratnawati dengan hasil penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis inkuiri ditinjau dari kinerja pembelajaran, kemampuan representasi matematis dan motivasi belajar.
Kerangka Teori
Salah satu keterampilan matematika yang penting dimiliki siswa adalah pemahaman konseptual. Mengaitkan syarat-syarat perlu dan/atau cukup bagi suatu konsep 2) Indikator pemahaman konsep menurut Kurikulum 200617. a) Mewakili suatu konsep.
Metode Penelitian
Reduksi data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemeriksaan dan perangkingan data menurut 7 indikator keterampilan konsep sudut siswa. Triangulasi dalam penelitian ini digunakan untuk memeriksa keabsahan data dengan menggunakan sesuatu selain data untuk tujuan pengendalian atau sebagai data pembanding.
Sistematika Pembahasan
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Daftar siswa dibuat dengan memasukkan kode yang menunjukkan nama mata pelajaran yang dipilih dalam penelitian, disertai dengan nilai rapor matematika siswa.
Data Hasil Validasi Soal
Peneliti mengubah struktur pertanyaan sesuai arahan agar subjek penelitian mudah memahaminya. 3 Memperbaiki susunan kata pada pertanyaan nomor 4. Peneliti mengubah susunan kata pada pertanyaan sesuai.
Data Hasil Penelitian
Peneliti menggunakan teori ini sebagai kriteria untuk mengelompokkan siswa yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi rendah. Daftar Prestasi Belajar Siswa Matematika Kelas V MI Sirajul Huda Paok Dandak. Dari daftar nilai prestasi siswa pada mata pelajaran matematika diperoleh kriteria siswa yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi rendah.
Dari tabel diatas terlihat bahwa siswa MI Sirajul Huda Paok Dandak Kelas V mempunyai prestasi belajar matematika yang hampir setara antara siswa yang berprestasi tinggi dan rendah. Jumlah siswa yang memperoleh hasil sangat baik sebanyak 9 siswa, dan jumlah siswa yang memperoleh hasil kurang baik sebanyak 10 siswa. Berdasarkan prestasi belajar matematika siswa dan refleksi guru terhadap kemampuan mengemukakan pendapat dan memahami konsep matematika, maka diperoleh mata pelajaran S01 dan S05 sebagai mata pelajaran dengan keberhasilan tinggi.
Kedua mata pelajaran ini mempunyai prestasi belajar matematika paling rendah diantara seluruh siswa kelas V MI Sirajul Huda Paok Dandak. Subjek S02 dan S07 diperoleh berdasarkan data keberhasilan belajar matematika siswa dan refleksi guru terhadap pemahaman konsep matematika dan kemampuan menyatakan pendapat.
Analisis Data
Dilihat dari kutipan wawancara, subjek S02 belum memahami apa yang dimaksud dengan contoh dan apa yang bukan. Dilihat dari cuplikan wawancara subjek S02 pada soal nomor 5, subjek S02 menyatakan kurang memahami pertanyaan tersebut. Dilihat dari jawaban subjek S02 terhadap pertanyaan nomor 6, subjek S02 belum memahami permasalahan pada pertanyaan tersebut.
Dilihat dari jawaban Subjek S07 pada soal nomor 1, Subjek S07 kurang memahami konsep pengertian sudut. Dilihat dari cuplikan wawancara subjek S07 pada soal nomor 5, subjek S07 mengatakan bahwa cara menyelesaikan soal tersebut adalah dengan terlebih dahulu menggambar sebuah lingkaran kemudian membaginya dengan empat. Dilihat dari jawaban subjek S07 pada soal nomor 6, subjek S02 belum memahami permasalahan yang terdapat pada soal tersebut.
Dilihat dari jawaban subjek S01 pada soal nomor 4, subjek S01 mampu menyebutkan nama benda-benda disekitarnya yang mewakili sudut. Dilihat dari cuplikan wawancara subjek S01 pada soal nomor 5, subjek S01 mengatakan bahwa cara menyelesaikan soal tersebut adalah dengan terlebih dahulu menggambar sebuah lingkaran kemudian membaginya dengan empat. Dilihat dari jawaban subjek S05 pada soal nomor 1, subjek S05 kurang memahami konsep pengertian sudut.
Dilihat dari cuplikan wawancara subjek S05 pada soal nomor 5, subjek S05 menceritakan bagaimana cara ia menyelesaikan soal tersebut.
Hasil Temuan
Subjek tidak dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup terhadap konsep tersebut, hal ini dibuktikan dengan siswa hanya menuliskan apa yang diketahui pada soal pada jawabannya. Subjek tidak dapat menggunakan, menggunakan dan memilih prosedur atau operasi tertentu karena subjek tidak dapat menjawab pertanyaan. Subjek belum mampu menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan tugas, siswa hanya menuliskan sudut yang diketahui pada tugas dan tidak dapat menyelesaikan tugas.
Kemampuan subjek dalam memberikan contoh dan noncontoh suatu konsep sangat baik karena subjek dapat menyebutkan beberapa contoh sudut sekitar. Kemampuan subjek dalam merepresentasikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis cukup baik, namun subjek tidak menyertakan bentuk representasi matematis soal. Kemampuan subjek dalam mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep sangat baik, karena siswa mengetahui syarat cukup sudut suatu segitiga adalah 1800 dan cara mencari sudut yang dimaksud dengan menggunakan sudut yang diketahui.
Kemampuan subjek dalam menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu sangat baik karena subjek telah memilih prosedur yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Menerapkan. Kemampuan subjek dalam menerapkan konsep atau algoritma dalam menyelesaikan permasalahan siswa cukup baik karena mampu menemukan jawaban yang benar, namun subjek tidak menuliskan secara lengkap nama-nama sudut yang diketahui.
PEMBAHASAN
Kemampuan Pemahaman Siswa Berprestasi Rendah terhadap
Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara diketahui bahwa kemampuan subjek sangat baik, karena subjek mampu mengklasifikasikan bentuk dan batas konsep sudut. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara diketahui bahwa kemampuan subjek sangat baik karena subjek dapat menyebutkan beberapa contoh sudut yang ada disekitarnya. Pada indikator ini subjek menyajikan konsep-konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yang telah dipahami subjek.
Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara diketahui bahwa kemampuan subjek kurang baik, subjek mampu mendeskripsikan soal cerita, namun tidak dapat menuliskan representasi matematis dari soal. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara diketahui bahwa kemampuan subjek belum mampu mengembangkan syarat perlu atau cukup suatu konsep, terlihat dari jawaban siswa hanya menuliskan apa yang diketahuinya pada pertanyaan. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara diketahui bahwa kemampuan subjek belum mampu menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu, karena subjek belum dapat menjawab soal.
Hal ini tidak sesuai dengan salah satu indikator pemahaman konseptual menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 201439 yang menyatakan bahwa siswa dapat menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau pengoperasian tertentu. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara diketahui bahwa kemampuan subjek belum mampu menerapkan konsep atau algoritma untuk menyelesaikan permasalahan siswa, siswa hanya menuliskan sudut-sudut yang diketahui pada soal dan tidak dapat menyelesaikan soal. .
Kemampuan Pemahaman Siswa Berprestasi Tinggi terhadap
Hal ini tidak sesuai dengan indikator pemahaman konsep menurut Peraturan Dirjen Departemen Pendidikan Nasional nomor 560/C/Kep/PP/2004 yang dikutip Wahyu40 yang menyatakan bahwa siswa mampu menangani konsep atau memecahkan masalah. masalah. algoritma. Hal ini sesuai dengan indikator pemahaman konsep menurut Peraturan Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional nomor 560/C/Kep/PP/2004 yang dikutip oleh Wahyu47 yang menyatakan bahwa siswa mampu menguasai konsep atau mampu memecahkan masalah. masalah. algoritma. Pada indikator pemahaman konsep yang kedua, yaitu mengelompokkan benda berdasarkan sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, siswa dengan prestasi belajar tinggi dapat mengklasifikasikan bentuk dan batas konsep sudut dalam bahasanya sendiri.
Pada indikator pemahaman konsep yang kelima yaitu mengembangkan kondisi perlu atau cukup suatu konsep, siswa yang berprestasi dapat mengembangkan kondisi perlu atau cukup suatu konsep. Pada indikator pemahaman konsep yang keenam, siswa yang berprestasi dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau tindakan tertentu. Pada indikator pemahaman konsep yang kedua yaitu mengelompokkan benda berdasarkan sifat-sifat tertentu sesuai konsep, siswa yang prestasi belajarnya rendah dapat mengklasifikasikan bentuk dan batas konsep sudut dalam bahasanya sendiri.
Pada indikator pemahaman konsep yang kelima yaitu berkembangnya kondisi perlu atau cukup konsep, siswa yang kurang berhasil tidak dapat mengembangkan kondisi perlu atau cukup konsep tersebut. Pada indikator keenam pemahaman konsep, siswa yang lemah belum mengetahui cara menggunakan, menerapkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
PENUTUP
Kesimpulan
Pada indikator pemahaman konsep yang pertama, mengulang suatu konsep, siswa dengan prestasi belajar tinggi dapat memahami apa yang diperlukan dalam soal tetapi tidak dapat mengungkapkan jawaban yang benar. Pada indikator pemahaman konsep yang ketiga, pemberian contoh dan non contoh suatu konsep, siswa yang berprestasi dapat menjelaskan sudut dengan bahasanya sendiri disertai gambar. Pada indikator keempat yaitu penyajian konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, siswa yang prestasi belajarnya tinggi dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
Pada indikator pemahaman konsep yang ketujuh, siswa yang berprestasi dapat menggunakan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Pada indikator pemahaman konsep yang pertama yaitu pengulangan suatu konsep, siswa yang prestasi belajarnya rendah dapat memahami isi pertanyaan tetapi tidak dapat mengungkapkan jawaban yang benar. Pada indikator keempat yaitu penyajian konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, siswa dengan prestasi belajar rendah tidak dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
Pada indikator ketujuh pemahaman konsep, siswa yang berprestasi rendah belum mampu mengelola konsep atau algoritma pemecahan masalah. Dari ketujuh indikator di atas, terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang berprestasi tinggi dan rendah.
Saran
Belajar Bahasa Indonesia Kelas Dewi Hamidah, "Desain Pembelajaran Penjumlahan Bilangan 1-29 Berbasis Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di SD Negeri 117 Palembang". Eva Putri Kurnia dkk., “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII Berdasarkan Gaya Belajar Model Knisley”, 2016.
Hadi, “Pengembangan perangkat ajar matematika dengan PMR pada mata pelajaran jajar genjang dan belah ketupat”. Sumbaji Putranto, “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (SAS) Materi Komparatif dengan Pendekatan Realistic Mathematics (RPA) pada Kurikulum Siswa Kelas VII Sekolah Menengah”, Vol. Vepi Apiati, “Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pendekatan pembelajaran matematika realistik (PMR) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa”.
Wahyu Wulan Wardani, “Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Pada Siswa Kelas VIIID SMP N 1 Kasihan”, Jurnal Derivatif Vol 1 Nomor 2, hal. Wulida Khoirotul Ummah, “Pengembangan bahan ajar operasi hitung perkalian dan pembagian melalui Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk siswa kelas IV MI Bustanul Ulum Batu”. Benda apa saja yang ada di sekitar rumahmu yang berbentuk sudut lancip, siku-siku, atau lancip?
Sudut A ialah sudut tegak Sudut B ialah sudut tegak Sudut D (ADE) ialah sudut tumpul Sudut E ialah sudut lancip.