E. DaftarPustaka
2. KemampuanAkhir Yang Diharapkan : Mahasiswa diharapkanmampu memahami dan menjelaskan konsep dasar pajak internasional
B. BahanKajian
1. Konsep dasar perpajakan internasional
2. Konsep juridical versus economic double taxation 3. Sumber hokum perpajakn internasiona;
4. Konsep Anti-tax avoidance
5. Pengertian dan tujuan penghindaran pajak berganda (P3B) C. Kegiatan Belajar, Media dan Alat Pengajaran
Tahap Kegiatan
Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media & alat pengajaran Pendahuluan 1. Menanyakan pertanyaan
dasar berkaitan dengan materi kuliah
2. Memberi penguatan pada jawaban yang benar maupun salah
Menjawabpertanyaa n
Mendengarkan danmemperhatikan Memperhatikan
White board
Penyajian 3. Menjelaskan Konsep dasar perpajakan internasional 4. Menguraikan Konsep
juridical versus economic double taxation
5. MenjelaskanSumber hokum perpajakn internasiona 6. Menjelaskan Konsep Anti-tax
avoidance
7. Menjelaskan Pengertian dan tujuan penghindaran pajak berganda (P3B)
Memperhatikan dan mencatat
Memperhatikan dan mencatat
Menjawab
Memperhatikan dan mencatat
Memperhatikan dan mencatat
Menjawab
Infokus dan handout
Penutup 8. Menanyakan hal yang kurang dipahami
9. Menyimpulkan perkuliahan
Mahasiswa yangg ditunjuk menjawab Memperhatikan Memperhatikan
Whiteboard, buku teks, dan handout
D. Evaluasi : Ditanyakan dalam ujian tengah semester Contoh soal :
1. Jelaskan Konsep Anti-tax avoidance!
2. Sebutkan pengertian dan tujuan penghindaran pajak berganda (P3B)!
E. DaftarPustaka Referensi :
1. Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakn. Undang-Undang RI Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakn (UU KUHP)
2. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Pajak Penghasilan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh) 3. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Undang-Undang RI Nomor 18 tahun 2000 (UU PPN & PPnBM)
4. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 1985 (UU PBB)
5. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Bea Materai.
Undang-Undang RI Nomor 13 tahun 1985 (UU Bea Materai)
6. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2000 (UU BPHTB) 7. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) atas Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa. Undang-Undang RI Nomor 19 tahun 2000 (UU Penagihan dan Surat Paksa)
8. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 1997 (UU Sengketa Pajak) 9. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Dokumen
Perusahaan. Undang-Undang RI Nomor 8 tahun 1997 (UU Dokumen)
10.Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Pajak dan Retribusi Daerah. (UU Pajak & Retribusi Daerah)
11.Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 dan 26 (Kep. Dir. Jen. Pajak No. KEP-545/PJ/2000. PER-15/PJ.2006). (Peraturan Pelaksana PPh 21)
12.Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (SAK).
13.Peraturan pelaksana perpajakan dalam bentuk Undang-Undang yang terkait, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Surat Edaran DJP, dll
14.CD Tax Guide
15.Gunadi, Pajak Internasional Lembaga Penerbit UL (G1)
16.John Hutagaol, Pemahaman Praktis: Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda. (JH) 17.Wahyu, Perpajakn Indonesia Buku 1 dan 2, Penerbit Salemba Empat, 2007. (W).
18.Zain, Muhammad, Manajemen Perpajakan, Salemba Empat (Z).
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Mata Kuliah :Perpajakan Kode Mata Kuliah :KEU 2007 WaktuPertemuan :50 Menit Pertemuan Ke :22
A. TujuanInstruksional
1. CapaianPembelajaran : Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan pengertian Surat Ketetapan Pajak, Jatuh Tempo,Hak Mendahulu, dan Penagihan Dengan Surat Paksa
2. KemampuanAkhir Yang Diharapkan:Menjelaskan pengertian Surat Ketetapan Pajak, Menguraikan Jatuh Tempo, Menjelaskan Hak Mendahulu, dan Menguraikan Penagihan dengan Surat Paksa
B. BahanKajian
a. Pengertian surat ketetapan Pajak b. Penjelasan Jatuh Tempo
c. Pengertian Hak Mendahulu
d. Pengertian Penagihan dengan Surat Paksa C. Kegiatan Belajar, Media dan Alat Pengajaran
Tahap Kegiatan
Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa
Media & alat pengajaran Pendahuluan 1. Menanyakan pertanyaan dasar
berkaitan dengan materi kuliah 2. Memberi penguatan pada
jawaban yang benar maupun salah
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan dan
memperhatikan Memperhatikan
White board
Penyajian 3. Menjelaskan Pengertian surat ketetapan Pajak
4. Menguraikan Penjelasan Jatuh Tempo
5. Menjelaskan Pengertian Hak Mendahulu
6. Menjelaskan Pengertian Penagihan dengan Surat Paksa
Memperhatikan dan mencatat Mempersiapkan alat dan bahan Mengerjakan praktikum Mengerjakan ujian
Handout, Lembar Kerja Siswa (LKS) ,Lembar Ujian Praktikum (LUP)
Penutup 7. Menanyakan hal yang kurang dipahami
8. Menyimpulkan perkuliahan
Mahasiswa yang ditunjuk
menjawab Memperhatikan Memperhatikan
Whiteboard, buku teks, dan handout
D. Evaluasi : Ditanyakan dalam ujian tengah semester Contoh soal :
1. Apa yang dimaksud dengan surat ketetapan pajak?
2. Apa yang dimaksud dengan jatuh tempo dalam penagihan pajak?
3. Apa saja hal yang dapat membuat tunggangan pajak dalam surat ketetapan pajak dapat ditagih padahal belum jatuh tempo?
4. Hal apa saja daluarsa panagihan pajak dikatakan gugur ? 5. Apa yang dimaksud dengan penagihan dengan surat paksa?
6. Bagaimana susunan penagihan pajak secara jadwalan?
E. DaftarPustaka Referensi :
1. Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakn. Undang-Undang RI Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakn (UU KUHP)
2. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Pajak Penghasilan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh) 3. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Undang-Undang RI Nomor 18 tahun 2000 (UU PPN & PPnBM)
4. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 1985 (UU PBB)
5. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Bea Materai.
Undang-Undang RI Nomor 13 tahun 1985 (UU Bea Materai)
6. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2000 (UU BPHTB) 7. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) atas Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa. Undang-Undang RI Nomor 19 tahun 2000 (UU Penagihan dan Surat Paksa)
8. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 1997 (UU Sengketa Pajak) 9. Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Dokumen
Perusahaan. Undang-Undang RI Nomor 8 tahun 1997 (UU Dokumen)
10.Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Pajak dan Retribusi Daerah. (UU Pajak & Retribusi Daerah)
11.Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 dan 26 (Kep. Dir. Jen. Pajak No. KEP-545/PJ/2000. PER-15/PJ.2006). (Peraturan Pelaksana PPh 21)
12.Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (SAK).
13.Peraturan pelaksana perpajakan dalam bentuk Undang-Undang yang terkait, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Surat Edaran DJP, dll
14.CD Tax Guide
15.Gunadi, Pajak Internasional Lembaga Penerbit UL (G1)
16.John Hutagaol, Pemahaman Praktis: Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda. (JH) 17.Wahyu, Perpajakn Indonesia Buku 1 dan 2, Penerbit Salemba Empat, 2007. (W).
18.Zain, Muhammad, Manajemen Perpajakan, Salemba Empat (Z).
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Mata Kuliah :Perpajakan Kode Mata Kuliah :KEU 2007 WaktuPertemuan :50 Menit Pertemuan Ke :23
A. TujuanInstruksional
1. CapaianPembelajaran :Mahasiswa mampu menjelaskan hal-hal yang berkaitan