BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
C. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi pemasaran
7 Tabungan Ibu Siaga 5 5 6 6 8 Tabungan Siswa
Mandiri
44 51 55 60
Sumber: data olahan 2020
Dalam prakteknya tidak semulus yang diharapakan namun dalam hal ini jumlah penabung tetap bertambah seiring berjalannya waktu. Karena dalam praktiknya kebanyakan kendala yang dihadapi BMT Al-Iqtishady adalah faktor dari masyarakat yang kurang memahami adanya BMT. Masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa sistem kerja BMT masih sama dengan bank-bank pada umumnya. Akan tetapi meskipun demikian jumlah nasabah penabung masih tetap mengalami peningkatan hal ini dikarenakan pihak marketing dari BMT Al-Iqtishady mampu mengatasi kendala tersebut dan menacari jalan keluar dari setiap masalah yang di hadapi oleh BMT Al- Iqtishady.
1. Masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai BMT
Dalam setiap melakukan pemasaran pastinya marketing akan menghadapi kendala. Meskipun menghadapi kendala baik itu besar maupun kecil, tentunya pihak BMT tidak boleh menyerah dan patah semangat demi kelangsungan usaha kantornya, karena kendala-kendala tersebut merupakan hal yang wajar. Seperti yang telah dijelaskan oleh saudari Arfiani Mardiah61
“ya kalau kendala pastinya ada ya, baik itu usaha apapun pasti ada kendala yang dihadapi. Kendala pertama Yang sering saya hadapi itu respon yang kurang dan penolakan dari masyarakat ketika melakukan promosi di media social dan memberikan brosur ke pasar dan rumah masyarakat sekitar sering mendapat penolakan, kemudian ketika kami masih menjelaskan prosedur- prosedur yang ada di BMT kadang pembicaraan kami sudah dipotong dengan beliau si pemilik rumah ini dengan berkata (masih belum butuh mbak), Tetapi banyak juga yang menanggapi dengan respon positif dengan bertanya (ini BMT pas e mana ya mbak siapa tau butuh). Kemudian kendala yang kedua masyarakat belum terlalu faham dengan BMT itu seperti apa dan bagaimana proses-proses yang ada didalamnya yang akhirnya menyebabkan banyak penolakan. Tetapi tak jarang juga masyarakat yang berada disekitar BMT juga memilih untuk menabung dan melakukan pembiayaan di BMT, yang ketiga masih banyak pula masyarakat yang beranggapan BMT itu sama saja dengan koperasi simpan pinjam pada umumnya”.
Dari hasil wawancara diatas kendala sebenarnya yang paling utama adalah masih kurangnya pemahaman mengenai apa itu BMT?
kemudian bagaimana system operasional yang ada didalamnya? Yang menyebabkan masih kurangnya minat para masyarakat untuk melakukan transaksi baik menabung maupun melakukan pembiayaan pada BMT.
61 Hasil Wawancara dengan mbak Arfianil Mardiah di BMT pada tanggal 04 November 2020 pukul 10:15 WITA BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataram
Solusi untuk menghadapi kendala bauran pemasaran yang dilakukan BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataram .
Ketika menghadapi kendala dalam melakukan promosi tentunya pihak BMT tidak boleh putus asa, karena pasti akan ada solusi untuk menghadapinya, seperti yang telah dijelaskan oleh pak Pauzi62
“kendalanya seperti yang dijelaskan tadi ya, jadi solusinya yang pertama, kita tetap melakukan promosi dengan mendatangi rumah-rumah dengan melakukan pendekatan, kedua, masyarakat diberikan penjelasan mengenai prinsip syariah, dan memberitau perbedaan antara BMT dengan koperasi simpan pinjam biasa.
Ketiga, pada media brosur dibuat semenarik mungkin dengan diberi penjelasan mengenai seperti apa itu BMT Al-Iqtishady, yang dimungkinkan bila dibuat seperti itu masyarakat akan tertarik untuk membacanya”.
Seperti yang dijelaskan pak Pauzi solusi dalam menghadapi kendala-kendala tersebut dengan melakukan pendekatan terhadap masyarakat. Mungkin ketika pihak BMT membagikan brosur kepada warga sekitar, tidak hanya sekedar membagikan saja, tetapi juga dengan menjelaskan bahwa BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataram menjalankan dengan prinsip-prinsip syariah dan dengan system bagi hasil bukan bunga.
Dan ketika menggunakan jasa tabungan, para nasabah akan memperoleh bagi hasil sesuai dengan pendapatan kantor. Mungkin dengan diberi sedikit pengarahan seperti itu masyarakat akan mulai memahami seperti apa itu BMT dan akan beralih segera menggunakan jasa BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataram.
62 Hasil Wawancara dengan pak Pauzi di BMT pada tanggal 04 November 2020 pukul 09:25 WITA BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataram
Saudari sundusiah juga menambahkan untuk solusinya yaitu :63
“selain itu kami anggota dari BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataram untuk memperbanyak jumlah anggota dengan memperbanyak pula relasi atau hubungan atau rekan kerja.”
Jadi, selain melakukan promosi, BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataramjuga menambah relasi dengan para pemilik usaha yang dimungkinkan bisa menarik minat untuk melakukan pembiayaan untuk kelangsungan usahanya atau hanya untuk menabung di BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataram.
2. Masih kurangnya SDM
Kulaitas sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sangat mempengaruhi kenerja suatu perusahaan dimasa akan datang. Dari kaulitas sumber daya manusia akan menciptakan atau mengasilkan sebuah inovasi dan kreativitas yang baik bagi perusahaan tentunya. Hal ini sejalan denganapa yang disampaikan oleh pak Paozi mengenai SDM pada saat wawancara:64
“Tentunya dampak positif yang terjadi ketika sebuah lembaga menerapkan bauran pemasaran secara baik, jadi meskipun dalam praktiknya hanya menggunakan media itu- itu saja, nyatanya peningkatan jumlah nasabah tetap terjadi. Jadi dimungkinkan bila dari pihak BMT menambah media dalam promosi pasti jumlah nasabah akan terus bertambah. Karena masih keterbatasan media dan tenaga ahli yang khusus dalam melakukan promosi menyebabkan jumlah nasabah juga
63 Hasil Wawancara dengan pak Pauzi di BMT pada tanggal 05 November 2020 pukul 09:20 WITA BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataram
64 Hasil Wawancara dengan pak Pauzi di BMT pada tanggal 05 November 2020 pukul 09:30 WITA BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataram
berkurang, tetapi dari pihak BMT tetap melakukan hubungan kerja dengan pemilik usaha”
Meskipun BMT Al-Iqtishady masih menggunakan media brosur untuk proses pemasarannya, dan memperbanyak relasi, tetapi setiap tahunnya juga mengalami jumlah peningkatan nasabah penabung.
65 BAB III