BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Kerangka Masalah
Gambar 2.2 kerangka masalah nyeri akut
umur Jenis Kelamin Gaya Hidup Obesita Elatistisitas arterosklerosis Hipertensi
Kerusakan vaskuler Pembulu darah
Perubahan Struktur Penyumbatan pembuluh darah
Vasokontriksi
Gangguan sirkulasin otak resistensi darah
meningkat
Nyeri kepala
Agen Pencedera fisiologis Tidak mengetahui
mengontrol tekanan darah tinggi
Pasien tidak mampu manajemen kesehatannya
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif Keluarga tidak mampu memberikan dukungan kepada pasien terkait manajemen kesehatan
Konflik pengambilan keputusan
46
Pengkajian dilakukan pada 28 februari 2021 pukul 09.00 WIB dirumah keluarga Tn. I desa Tampung Kec. Lekok, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi keperawatan.
3.1 Pengkajian 3.1.1 Identitas Umum 3.1.1.1 Identitas keluarga
1. Nama : Tn I
2. Alamat dan telepon : Tampung tengah Kec Lekok Kab.Pasuruan
3. Pekerjaan KK : Karyawan
4. Agama : Islam
5. Umur : 45 Tahun
6. Pendidikan KK : SMA
7. Suku : Jawa
8. Nomer Telp : 085804xxxxxx
3.1.1.2 Komposisi Keluarga
Tabel 3.1 komposisi Keluarga No Na
ma J
K Hub.
kelua dengarga n KK
Umur Pen- Didik an
Status Imunisasi
BCG Polio DPT Hepatitis Camp
ak Ket
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn I L Suami 45 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Ny
S P Istri 40 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 An.
A P Anak 23 Mahas
iswa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 An.
F P Anak 15 Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 An.
B P Anak 9 Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Genogram
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Anak : Meninggal
9. Tipe Keluarga :
Tipe Nurclear Family yaitu dalam keluarga terdiri dari bapak, ibu, anak
10. Suku bangsa :
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa Jawa.
11. Agama : Islam
12. Status social ekonomi keluarga
Jumlah pendapatan perbulan : 3.500.000,00 Sumber pendapatan perbulan : Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari jasa pedagang
Penghasilan :
Berdagang: 3.500.000,00
Kebutuhan yang dibutuhkan keluarga : Makan : 400.000,00
Listrik : 150.000,00 Lain : 500.000,00+
1.350.000,00
Barang-barang yang dimiliki : televisi, kipas angin, sepeda, 2 almari, 2 set kursi tamu.
Jumlah pengeluaran perbulan : 1.350.000,00 13. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi di luar rumah yang diadakan 2xsetiap/ tahun.
I. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 14. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.I merupakan tahap V keluarga dengan anak remaja (anak tertua dengan umur 24tahun )
15. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tidak ada
16. Riwayat kesehatan keluarga inti
a. Tn. I sebagai Kepala Keluarga jarang sakit mempunyai hipertensi sejak 1 th yang lalu, rutin kontrol ke rumah sakit 1 bulan sekali untuk cek lab dan mengambil obat rutin, tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan maupun kebutuhan dasar lainnya mempunyai penyakit hipertensi pada saat pengkajian :
TD : 150/80 mmhg S : 37 C BB : 65 Kg
N : 80 x/m R : 20 x/m TB : 180 cm
b. Tn. I jarang sekali sakit tidak mempunyai masalah kesehatan yang serius, tidak ada masalah istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang lain, tidak mempunyai keturunan hipertensi.
c. Ny. S jarang sakit tidak mempunyai masalh dengan istirahat, makan, maupun kebuthan dasar yang lainnya.
d. An.A jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan, Imunisasi sudah lengkap.
e. An.F Jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan, imunisasi sudah lengkap.
f. An.B Jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan, imunisasi sudah lengkap.
17. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. I menderita hipertensi tapi keluarganya Tn.I dari pihak Bapak/
Ibu tidak ada yang menderita hipertensi.
II. Data lingkungan 15. Karakteristik rumah
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang yang baik, dan memiliki sistem penerangan ruang yang baik.
Gambar Dena Rumah
16. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang membangun rumah dikerjakan saling gotong royong.
17. Mobilitas geografis keluarga
Sebagai penduduk Kota Pasuruan, tidak pernah transmigrasi maupun imigrasi.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat Tn.I mengatakan mulai bekerja pukul 08.00-16.00 WIB.
19. System pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yaitu 5 orang, ke Rumah Sakit datang sendiri.
III. Struktur keluarga 20. Struktur peran
Formal :
Tn.I sebagai Kepala Keluarga, Ny.S sebagai Istri, An A sebagai Anak, An F sebagai Anak, An. B sebagai anak
Informal : Tn.I dibantu Istrinya untuk mencari nafkah.
21. Nilai atau norma keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawa ke RS atau petugas kesehatan yang terdekat.
22. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi sehari-harinya dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan televisi.
23. Struktur kekuatan keluarga
Tn.I menderita penyakit hipertensi, anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
IV. Fungsi keluarga 24. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan semua 25. Fungsi mendapatkan status social
Tn.I Sudah menikah dengan Ny.S 26. Fungsi pendidikan
Tn.I pendidikan terakhir SMA Perguruan Tinggi 27. Fungsi sosialisasi
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu mentaati norma yang baik
28. Fungsi pemenuhan kesehatan
Penyediaan makanan selalu dimasak terdiri komposisi, nasi, lauk pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari dan bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga merawat dan mengantarkan ke rumah sakit atau petugas kesehatan
29. Fungsi religious
Tn.I selalu menjalankan solat 5 waktu dan selalu berdoa 30. Fungsi rekreasi
Tn.I suka pergi ke pariwisata gunung untuk menghilangkan stres 31. Fungsi reproduksi
Tn.I sudah tidak melakukan hubungan seksual karena merasa sudah tua
32. Fungsi afeksi
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung dibawa ke petugas kesehatan atau rumah sakit
V. Stress dan koping keluarga
33. Stressor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek : Tn.I sering mengeluh pusing
Stresor jangka panjang : Tn.I khwatir karena tekanan darahnya tinggi.
34. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Rumah sakit dengan petugas kesehatan.
35. Strategi koping yang dugunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
36. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn. I tidak ada masalah dalam strategi adaptasi disfungsional
VI. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga Tabel 3.1 Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga Identitas
Klien Tn.I
(45 Thn ) Ny.S
(41 thn ) An.A
(24 thn ) An. F
(16 thn ) An. B (9 thn ) Pola Tidur/Istirahat
Waktu
Tidur Pagi : - Siang : - Malam: 00.00
Pagi : - Siang :- Malam : 21.00
Pagi :- Siang : 13.00 Malam: 23.00
Pagi :- Siang : 14.00 Malam: 22.00
Pagi :- Siang :13.00 Malam:20.00 Waktu
Bangun Pagi : 08.00 Siang : - Malam:-
Pagi : 05.00 Siang : - Malam:-
Pagi : 05.00 Siang : - Malam: -
Pagi : 06.00 Siang : - Malam:-
Pagi : 08.00 Siang : - Malam:- Masalah
Tidur Susah Tidur Tidak ada masalah tidur Tidak ada
masalah tidur Tidak ada
masalah tidur Tidak ada masalah tidur Pola Eliminasi
BAB Lancar, 1x
sehari, kuning kecoklatan, bau khas
Lancar, 1x sehari, kuning kecoklatan, bau khas
Lancar, 1x sehari, kuning kecoklatan, bau khas
Lancar, 1x sehari, kuning kecoklatan, bau khas
Lancar, 1x sehari, kuning kecoklatan, bau khas
BAK ± 1000 ml,
jernih berbau khas
± 1000 ml, jernih
berbau khas ± 1000 ml, jernih berbau khas
± 1000 ml, jernih berbau khas
± 1000 ml, jernih berbau khas Kesulitan
BAB/BA K
Tidak ada kesulitan BAB/BAK
Tidak ada kesulitan
BAB/BAK Tidak ada
kesulitan BAB/BAK
Tidak ada kesulitan BAB/BAK
Tidak ada kesulitan BAB/BAK Pola Makan dan
Minum Jumlah
dan jenis makanan
3x sehari, porsi
habis,nasi,lau k pauk, sayur
3x sehari, porsi habis,nasi,lauk pauk, sayur
3x sehari, porsi
habis,nasi,lau k pauk, sayur
3x sehari, porsi
habis,nasi,lau k pauk, sayur
3x sehari, porsi habis,nasi,lauk pauk, sayur Waktu
pemberia nmakanan
Pagi : 08.00 Siang : 13.00 Malam:20.00
Pagi : 08.00 Siang : 15.00 Malam:20.00
Pagi : 08.00 Siang : 13.00 Malam:22.00
Pagi : 08.00 Siang : 13.00 Malam:22.00
Pagi : 08.00 Siang : 15.00 Malam:20.00 Jumlah
dan jenis cairan
Air putih +/-
1.400 ml/hari Air putih +/- 1.400
ml/hari Air putih +/-
1.000 ml/hari Air putih +/-
1.000 ml/hari Air putih +/- 1.000 ml/hari
Waktu pemberia n cairan
Saatmerasakan haus setelah lapar
Saat merasakan
haus setelah lapar Saat merasakan haus setelah lapar
Saatmerasakan haus setelah lapar
Saat merasakan haus setelah lapar Patangan Tidak ada
alergi Tidak ada alergi Tidak ada
alergi Tidak ada
alergi Tidak ada alergi
Masalah makanan danminuman
Tidak ada masalah makan dan minum
Tidak ada masalah
makan dan minum Tidak ada masalah makan dan minum
Tidak ada masalah makan dan minum
Tidak ada masalah makan dan minum Kebersihan Diri
Pemelihar
a badan Mandi 2x/hari, keramas 1x/
2 hari, ganti baju 2x/hari
Mandi 2x/hari, keramas 1x/ 2 hari, ganti baju 2x/hari
Mandi 2x/hari, keramas 1x/
2 hari, ganti baju 2x/hari
Mandi 2x/hari, keramas 1x/ 2 hari, ganti baju 2x/hari
Mandi 2x/hari, keramas 1x/ 2 hari, ganti baju 2x/hari Pemelihar
a gigi dan mulut
Gosok gigi
2x/hari Gosok gigi 2x/hari Gosok gigi
2x/hari Gosok gigi
2x/hari Gosok gigi 2x/hari Pemelihar
a kuku Memotong kuku1x/minggu
Memotong kuku
1x/minggu Memotong
kuku1x/minggu
Memotong kuku1x/minggu
Memotong kuku 1x/minggu
Tabel 3.2 Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga Identitas
Klien Tn.I
(45 Thn ) Ny.S
(41 thn ) An.A
(24 thn ) An. F
(16 thn ) An. B (9 thn ) Keadaan
Umum Keadaan
umum baik, composmentis
Keadaan umum baik,
composmentis
Keadaan umum baik, composmentis
Keadaan umum baik,
composmentis
Keadaan umum baik, composmentis Tanda-tanda
Vital Tekanan
darah 150/80 mmhg 110/70 mmhg 110/80 mmhg 100/70 100/60
Nadi 80 x/m 85 x/m 85 x/m 80 x/m 75 x/m
Suhu 37 °C 36,5 °C 36.0 °C 36.0 °C 35 °C
RR 20 x/m 24 x/m 24 x/m 24 x/m 20 x/m
Tinggi
Badan 168 cm 160 cm 160 cm 163 cm 80 cm
Berat Badan 79 kg 80 kg 54 kg 49 kg 35 kg
Pemeriksaan Kepala dan Leher
Kepala Meshocepal Meshocepal Meshocepal Meshocepal Meshocepal
Rambut Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih
Mata Simetris,
konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
Simetris,
konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan baik
Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik,
penglihatan
Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, penglihatan Hidung Bersih, fungsi
penghidung baik
Bersih, fungsi
penghidung baik Bersih, fungsi penghidung baik
Bersih, fungsi penghidung baik
Bersih, fungsi penghidung Mulut dan baik
tenggorokan Bersih tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Bersih tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Bersih tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Bersih tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Bersih tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan Telinga Simetris,
pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
Leher Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Pemeriksaan
Intergumen dan
Muskuloskeletal
Kulit Sawo matang,
turgor baik Kuning Langsat,
turgor baik Kuning Langsat, turgor baik
Kuning
Langsat, turgor baik
Kuning Langsat, turgor baik Ekstremitas Tidak ada
abdomen Tidak ada
abdomen Tidak ada
abdomen Tidak ada
abdomen Tidak ada abdomen Pemeriksaan
Dada/Thoraxdan Abdomen
Dada Tidak ada
wheezing Tidak ada
wheezing Tidak ada
wheezing Tidak ada
wheezing Tidak ada wheezing
Perut Tidak
kembung tidak nyeri tekan
Tidak kembung,
tidak nyeri tekan Tidak kembung, tidak nyeri tekan
Tidak
kembung, tidak nyeri tekan
Tidak kembung, tidak nyeri tekan Ektremitas Tidak ada
kelainan bentuk
Tidak ada
kelainan bentuk Tidak ada kelainan bentuk
Tidak ada
kelainan bentuk Tidak ada kelainan bentuk Table. 3.3 Pemeriksaan Penunjang Anggota Keluarga
Indentitas Klien Tn.I
(45 Thn ) Ny.S
(41 thn ) An.A
(24 thn ) An. F
(16 thn ) An. B (9 thn )
Diagnosa Medis Hipetensi - - -
Pemeriksaan Diagnostik/penun jang medis
TTV :
150/90 Tidak
dilakukan Tidak
dilakukan Tidak dilakukan Lain-lain Tidak
dilakukan Tidak
dilakukan Tidak
dilakukan Tidak dilakukan
VII. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.I berharap dengan kedatangan mahasiswi politeknik kerta cendekia ini, ada perkembangan kesehatannya dan tidak mudah putus asa.
3.2 Analisa Data Nama : Tn. I Umur : 45
Tabel 3.4 Analisa Data
DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1)DS :Pasien mengatakan nyeri kepala sebelah kanan
2) P = nyeri bertambah saat melakukan aktivitas
3) Q = Nyeri terasa seperti ditusuk- tusuk/cekot-cekot 4) R = kepala sebelah
kanan
5) S = klien mengatakan skala Nyeri 4
6) T = Nyeri yang
dirasakan hilang timbul DO : pasien Nampak memegangi kepala
Mata tampak TTV :sayu
TD : 150/90 mmHg N : 80 x/mnt
Faktor Predisposisi Hipertensi Kerusakan Vaskuler
Pembuluh Darah Penyumbatan pembuluh
darah Vasokonstriksi Gangguan sirkulasi otak
Resistensi darah meningkat Nyeri Kepala Agen pencedera fisiologis
Nyeri Akut
DS :1) Keluarga klien mengatakan kurang
memahami cara
merawat.
2) Keluarga klien mengatakan kesulitan menjalankan
perawatan yang diterapkan
3) Keluarga klien kurang memahami
cara mengenal
masalah Tn “I” yang khawatir tensinya akan bertambah tinggi
Pasien tidak mengetahui bagaimana mengontrol tekanan darahnya yang
tinggi
Keluarga tidak mampu memberikan dukungan kepada pasien terkait manajemen kesehatan
Pasien tidak mampu memutuskan manajemen
kesehatanya
Koflik pengambilan keputusam
Manajemen Kesehatan Keluarga tidak efektif
1) KeluargaDO : klien
tampak kurang
memahami penyakit yang diderita Tn.I 2) Keluarga klien tampak
tidak tepat dalam mengatasi masalah kesehatan tersebut.
3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO TANGGAL DIAGNOSA TANGGAL
TERAPI TT
1. 27 Februari 2021 Nyeri akut berhubungan dengan
agens cidera biologis 28 Februari 2021 2. 27 Februari 2021 Manajemen kesehatan keluarga
tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
28 Februari 2021
3.4 Skoring
Tabel 3.3 Nyeri Akut
NO Kriteria Score Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah a) Aktual b) Resiko c) Potensial
32
1 1 3/3x1=1
Tn. I Merasakan nyeri dikepala sebelah kanan masih dalam masa pengobatan
2. Kemungkinan keadaan masalah dapat diubah :
a) Mudah b) Sebagian c) Tidak dapat
21
0 2 1/2x2=1
Keluarga Pasien sangat mengiginkan Tn.I sembuh dari penyakitnya
3. Potensial masalah untuk dicegah:
a) Tinggi b) Cukup c) Rendah
32
1 1 2/3x1=0.6
Potensial masalah untuk dicegah tinggi, dengan memodifikasi gaya hidup, penerapan perilaku gaya hidup bersih dan mematuhi pengobatan
4. Menonjolnya masalah:
a) Segera b) Tidak perlu
segera c) Tidak
dirasakan
21 0
1 1/2x=0.5
Keluarga menyadari dengan mematuhi diet yang dianjurkan dapat menyembuhkan rasa nyerinya
Skor 31
b). Skoring prioritas masalah Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif Tabel 3.3 Skoring prioritas masalah Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
NO Kriteria Score Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah
a) Aktual 3
2 1 3/3x1=1
Tn. I Rasa takut menyebabkan peningkatan TD yang dapat memperburuk keadaan
b) Resiko
c) Potensial 1
2. Kemungkinan keadaan masalah dapat diubah :
a) Mudah b) Sebagian c) Tidak dapat
21
0 2 1/2x2=1
Pemberian penjelasan yang tepat dapat membantu menurunkan rasa takut
3. Potensial masalah untuk dicegah:
a) Tinggi b) Cukup c) Rendah
32
1 1 2/3x1=0.6
Penjelasan dapat membantu mengurangi rasa takut
4. Menonjolnya masalah:
a) Segera
b) Tidak perlu segera c) Tidak
dirasakan
21 0
1 1/2x=0.5
Keluarga menyadari dengan mematuhi diet yang dianjurkan dapat
Skor 31
NO. Diagnosa SLKI SIKI 1. Nyeri akut berhubungan
dengan agens cidera biologis
Setelah dilakukan oerawatan 4 jam diharapkan nyeri berkurang
Kruteria Hasil:
Luaran utama 4) Tingkat nyeri
(a) Ekspresi wajah dari grimace menjadi tidak grimace
(b) Pola istirahat dari terganggu menjadi tidak terganggu
(c) Skala nyeri dari skala 4 turun menjadi 2 Luaran tambahan :
1) Verbalisasi
Menjaga pola tidur
2) Perilaku mengikuti program perawatan dan pengobatan dari memburuk menjadi membaik
3) Perilaku menjalankan anjuran dari memburuk menjadi membaik
Intervensi Utama Manajemen Nyeri
a) Identitas lokasi, karakterisik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas yeri b) Identitas skala nyeri
c) Monitor efek samping pengguna analgetik
Terapeutik
b) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis, terapi music, terapi pijat, aroma terapi, kompres air hangat/dingin, terapi bermain )
Edukasi
c) Jelaskan penyebab. Periode, dan pemicu nyeri
d) Jelaskan strategi merendahkan nyeri e) Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
f) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
ketidakmampuan
Kriteria Hasil Luaran Utama : Manajemen kesehatan keluarga Luaran Tambahan :
1) Ketahanan keluarga 2) Perilaku kesehatan
3) Status kesehatan keluarga 4) Tingkat pengetahuan
1) Promosi perilaku upaya kesehatan Observasi identifikasi perilaku kesehatan yang dapat ditingkatkanp
2) Terapeutik
Berikan lingkungan yang mendukung 3) Edukasi
Anjurkan makan secara teratur dan
menghindari makanan yang dapat memicu hipertensi kambuh
Intervensi Pendukung :
a) Dukungan pengambilan keputusan b) Dukungan tanggung jawab pada diri sendiri dan keluarga
c) Konseling
e) Edukasi kesehatan
NO. DIAGNOSA HARI/TANGGAL Jam IMPLEMENTASI
1. Nyeri akut
berhubungan dengan agens cidera biologis
Sabtu/ 27 Februari 2021 08.00 1) Membina hubungan saling percaya antara klien, keluarga, dan perawat
a. Menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan perawat kepada pasien dan keluarga
2) Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
P : Nyeri kepala
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk R : Dikepala sebelah kanan S : Skala 4
T : Saat beraktivitas berat
3) Memberikan posisi yang nyaman dan relaksasi nafas dalam
4) Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik dan terapi anti hipertensi
5) Melakukan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri ( mis. kompres air
Nadi : 80 x/menit
R : Dikepala sebelah kanan S : Skala 4
T : Saat beraktivitas berat
2) Anjurkan minum obat dengan tepat dan teratur (Captopril lisnopril atenolol )
Mengukur TTV TTD : 160/90 mmhg Nadi : 80 x/menit
3) Memonitor efek samping analgesic 2. Manajemen
kesehatan keluarga tidak efektif
berhubungan dengan ketidakmampuan
Sabtu/ 27 Februari 2021 08.00 1) Memberikan penyuluhan pada keluarga tentang penyakit Hipertensi
2) Melatih dan mengajarkan senam hipertensi 3) Menganjurkan pada keluarga memeriksa Tn secara teratur setiap minggu dan minum obat secara teratur
4) Memberikan penjelasan diet rendah natrium, diet rendah garam.
NO. Diagnosa Hari/Tanggal Jam Catatan Perkembangan 1. Nyeri akut berhubungan
dengan peningkatan vascular cerebral
Sabtu/27 Februari 2021
Minggu/28 Februari 2021
08.00
15.30
S : Pasien mengatakan nyeri kepala (pusing) sebelah kanan
P : Nyeri bertambah jika melakukan aktivitas Q : Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R : Kepala sebelah kanan S : skala 4
T : hilang timbul
O : klien tampak masih memegang kepalanya TTVTD : 160/90 mmHg
N : 80 x/mnt
A : tujuan teratasi sebagian P : lanjut intervensi
1. Mengkaji skala nyeri
2. Anjurkan minum obat secara teratur dan tepat
S : P : Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang dank lien dapat bergerak beraktivitas secara bertahap
Q : Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk R : Kepala sebelah kanan
O : -
TTVTD : 150/90 mmHg N : 80 x/mnt
A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dihentikan
ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi
tidur dan kontrol secara teratur
O :K/U : Baik TTV :
TD : 150/80 mmHg N : 80 x/mnt
Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara merawat keluarga hipertensi dengan memperhatikan diet, pola tidur dan kontrol teratur
Makanan yang disajikan untuk Tn. I sama dengan anggota keluarga yang lainA : masalah teratasi sebagian P : Intervensi dihentikan
75
Metode penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2014). Pada bab ini dapat disajikan design penelitian, batasan istilah, partisipan, lokasi dan waktu penelitian, pengumpulan data, uji keabsenan data, analisa data, dan etika penelitian.
4.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dimanatahap ini penulis berusaha mengkaji secara menyeluruh meliputi bi, psiko, social, kultural dan spiritual. Dalam melakukan pengkajian, data yang diperoleh berasal hasil wawancara, observasi langsung dan bekerjasama dengan keluarga pasien dan perawat ruangan (Doengoes dkk, 2006).
Pada pengkajian pemeriksaan fisik ini didapatkan data pada Tn. I mengeluh klien mengatakan nyeri kepala sebelah kanan, nyeri bertambah jika melakukan aktivitas, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, kepala sebelah kanan, skala nyeri 4, nyeri menetap dan terus menerus, sedangkan data objektif klien tampak memegangi kepalanya, wajah grimace, melalui pengkajian dalam kasus yang dialami Tn. I yang dialami adanya nyeri hilang timbul dalam skala 4 menjadi ke skala 2. Berdasarkan tinjuan teori yang dikemukakan oleh Smehzer (2010) manifestasi klinis hipertensi salah satunya adalah adanya keterlibatan serebrovaskuler seperti perubahan pada penglihatan, maupun pengecapan pusing,
kelemahan tidak ada kesenjangan dalam teori dan fakta, karena nyeri merupakan salah satu tanda keterlibatan serebrovaskluer
4.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisis data subjektif dan objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakkan diagnose keperawatan. Diagnose keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medic, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain (Nursalam, 2014). Berdasarkan data-data yang didapatkan dari proses pengkajian baik data subjektif/objektif terdapat data yang memungkinkan untuk diangkatnya suatu diagnose keperawatan sesuai diagnose keperawatan sesuai masalah-masalah yang terjadi.
Pada Tn. I diangkat diagnose keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan vaskuler serebral. Pada diagnose keperawatan nyeri akut terdapat batasan karakteristika yaitu perubahan selera makanan, perubahan TD, perubahan frekuensi jantung, perubahan frekuensi pernafasan, adanya laporan/ isyarat tentang nyeri, diaphoresis, perilaku distraksi. Sikap melindungi area nyeri, hambatan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang lain dan lingkungan, indikasi nyeri yang dapat diantisipasi, perubahan posisi untuk menghindari nyeri, sikap tubuh melindungi, melaporkan nyeri secara verbal, dilatasi pupil, gangguan tidur, menurut penulis, diagnose keperawatan nyeri akut diangkat pada pasien Tn.I karena mengatakan nyeri pada kepala, ekspresi wajah pada kedua klien tampak grimace, memegang area kepalanya. Pada keluarga Tn.I diangkat diagnose keperawatan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif yaitu Manajemen
kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi. Pada diagnose keperawatan Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif yaitu Keluarga mengatakan sudah memahami tentang cara merawat keluarga dengan hipertensi dengan memperhatikan diet, pola tidur dan kontrol secara teratur, menurut penulis, diagnose keperawatan keperawatan Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif diangkat pada keluarga pasien Tn. I karena mengatakan tidak mampu dan tidak memahami tentang cara merawat keluarga.
4.3 Intervensi Keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan disesuaikan dengan masalah yang dialami oleh klien dan prioritas masalah sehingga kebutuhan klien dapat terpenuhi. Perencanaan yang tersusun pada tinjauan pustaka sebagian besar dapat diterapkan pada tinjauan kasus. Rencana asuahan keperawatan pada Tn.I diambil pada tinjauan pustaka yang berdasarkan teori asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dengan nyeri akut. Diagnose Nyeri Akut bina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien dan keluarga pasien diruang intervensi.
Intervensi yang diberikan peneliti kepada pasien yaitu berikan saran untuk melakukan aktifitas seperti melihat televise,mendengarkan music agar pasien dapat mengalihkan rasa nyeri yang dialaminya. Menurut penulis alasan mengapa intervensi tersebut dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien sehingga pasien merasakan sedikit kenyamanan. Diruang intervensi berkolaborasi dalam pemberian terapi antihipertensi. Intervensi berkolaborasi dalam pemberian antihipertensi tidak rencana, menurut penulis intervensi tersebut perlu dicantumkan untuk menurunkan tekanan darah. Diagnose