• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOSKRIPSI

B. Kerangka Pikir

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka salah satu ktiteria yang patut diperhatikan adalah hasil belajar bahasa Indonesia di sekolah perlu ditingkatkan.

Sedangkan untuk meningkatkan mutu hasil belajar bahasa Indonesia tersebut perlu adanya minat dan motivasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu proses belajar mengajar, diantaranya adalah tujuan, metode pembelajaran, murid, guru, fasilitas serta struktur mata pelajaran. Akan tetapi muridlah yang banyak menentukan keberhasilan suatu proses belajar mengajar, karena murid sebagai masukan dan keluaran dari proses belajar mengajar, sehingga bagaimanapun baiknya alat

memproses kualitas masukan, faktor muridlah yang akan lebih banyak berpengaruh terhadap kualitas keluaran atau hasil belajarnya.

Minat dan motivasi murid terhadap pelajaran bahasa Indonesia merupakan hal yang tidak dapat dianggap remeh, sebab minat dan motivasi murid juga nantinya akan mempengaruhi proses belajar mengajar dan tentunya nantinya akan mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia murid.

Minat adalah kecenderungan hati yang terarah secara intensif pada suatu objek yang dianggap penting. Minat merupakan kemauan untuk mempelajari dan mencari sesuatu. Begitu pula halnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Murid yang memiliki minat terhadap pelajaran bahasa Indonesia cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap bahasa Indonesia. Sebab minat dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin tinggi minatnya maka akan semakin besar pula kesuksesan belajarnya. Murid yang tinggi minatnya akan giat berusaha, tampak gigi tidak mau menyerah, dan giat belajar untuk meningkatkan hasil belajarnya. Bila murid menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggap penting, dan bila murid melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar mereka akan berminat untuk mempelajarinya. Sehingga dengan meningkatkan minat belajar, maka penguasaan dan pemahaman bahasa Indonesia juga akan meningkat. Atau dengan kata lain minat belajar bahasa Indonesia akan mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia murid.

Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia untuk melakukan aktivitas tertentu dalam rangka mencapai

tujuannya, termasuk di dalamnya perilaku belajar. Motivasi belajar sangat penting peranannya bagi murid dalam usaha mencapai hasil belajar yang tinggi. Murid yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, cenderung menunjukkan semangat dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia. Murid yang demikian cenderung kelihatan lebih menaruh perhatian bersungguh-sungguh dalam belajar dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.

Murid yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan lebih tekun, bersemangat, lebih tahan lama dan memiliki ambisi yang lebih tinggi dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik, dibandingkan dengan murid yang kurang atau tidak memiliki motivasi belajar. Mereka yang tidak memiliki motivasi belajar akan kelihatan kurang atau tidak bergairah dalam belajar maupun mengikuti pembelajaran di kelas, dan tidak menaruh perhatian terhadap pelajaran yang dipelajari. Kondisi murid yang kurang atau tidak memiliki motivasi nantinya akan mempengaruhi hasil belajar mereka juga.

Motivasi dapat berasal dari dalam (motivasi intrinsik) dan berasal dari luar (motivasi ekstrinsik). Keduanya bentuk motivasi tersebut akan memberikan pengaruh terhadap perhatian murid pada pembelajaran bahasa Indonesia dan tentunya juga akan berpengaruh pada hasil belajar murid nantinya. Secara tidak langsung motivasi belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Artinya, hasil belajar bahasa Indonesia murid akan tinggi jika motivasi belajarnya juga tinggi, dan sebaliknya hasil belajar bahasa Indonesia murid akan rendah jika motivasi belajarnya rendah.

Berhasil tidaknya seorang murid dalam belajar bahasa Indonesia dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam diri murid (faktor internal) maupun dari luar diri murid (faktor eksternal). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar murid dapat bersifat mendukung atau menghambat proses belajar itu sendiri. Faktor-faktor internal yang diselidiki dalam penelitian ini adalah minat dan motivasi, dalam hal ini minat dan motivasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan meningkatnya minat belajar bahasa Indonesia murid, maka penguasaan bahasa Indonesia juga akan meningkat, serta didukung oleh motivasi belajar yang tinggi. Maka secara tidak langsung dapat meningkatkan hasil belajar murid yang bersangkutan

Berdasarkan beberapa kajian teori yang telah dipaparkan, ternyata motivasi dan minat belajar sangat berpengaruh pada diri seseorang. Seorang murid yang memiliki motivasi tinggi cenderung melakukan kebiasaan belajar yang baik khususnya dalam pelajaran bahasa Indonesia, akan memberikan peluang besar untuk memperoleh nilai yang tinggi dari hasil belajarnya.

Bagan kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas, maka pernyataan hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh antara motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa”.

Untuk keperluan pengujian, maka secara statistik hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

H0:µ1= 0 melawan H1:µ2> 0 Motivasi dan Minat

Belajar

1. Minat 2. Motivasi 3. Sikap 4. Tekad

1. Fasilitas belajar 2. Perhatian orang tua 3. Iklim keluarga 4. Lingkungan

masyarakat Faktor Internal Faktor Eksternal

Positif Positif

Keterangan:

: Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

: Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto yang bersifat korelasional.

Penelitian ex-post facto disini dirancang untuk mejelaskan adanya pengaruh beberapa variabel yang telah ditetapkan. Penelitian ini menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya yakni motivasi belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang diselidiki dalam penelitian ini terbagi dalam dua jenis, yaitu variabel bebas (dependent variabel) dan variabel terikat (Independent variable).

Veriabel bebas (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dengan simbol X1dan minat belajar dengan simbol X2, sedangkan variabel terikat (Independent variable) yaitu hasil belajar bahasa Indonesia dengan simbol Y.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bersifat “ ex- post facto”, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa..

Desain hubungan antara variabel-variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

46

Gambar 3.1 Desain Penelitian Ex-Post Facto

Keterangan:

X1 : Motivasi belajar bahasa Indonesia pada murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

X2 : Minat belajar bahasa Indonesia pada murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

Y : Hasil belajar belajar bahasa Indonesia pada murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster random sampling. Hal ini dimungkinkan karena pembagian kelas di SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa tidak berdasarkan pada rangking murid sehingga kelas diasumsikan homogen, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

X

1

X

Y

X

2

1. Membuat kerangka sampling dari keseluruhan murid SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa yang terdiri atas 12 kelas yang pararel dimana kelas sebagai unit sampel.

2. Memilih secara acak dua kelas dari 12 kelas yang ada dan pada penelitian ini terpilih kelas VAdan VB.

3. Semua murid yang berada pada kelas yang terpilih dijadikan responden penelitian yang terdiri atas murid kelas VA sebanyak 29 orang dan murid kelas VBsebanyak 26 orang, jadi jumlah seluruh sampel yaitu 55 orang.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologi dan kematangan fisiologis murid.

Beberapa unsur yang dapat mempengaruhi motivasi belajar yakni cita atau aspirasi murid, kemampuan murid, kondisi murid, kondisi lingkungan murid, unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, upaya guru dalam membelajarkan murid.

2. Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh yang memberi rumusan tentang minat

3. Hasil belajar bahasa Indonesia adalah nilai yang dicapai oleh murid melalui evaluasi materi pelajaran bahasa Indonesia yang diberikan oleh guru dalam hal ini setelah proses belajar mengajar berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan instrument yang diberikan kepada setiap sampel penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dari setiap variabel. Adapun instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini

1. Tes hasil belajar.

Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh skor hasil belajar bahasa Indonesia. Butir tes hasil yang digunakan adalah berbentuk pilihan ganda yang disesuaikan dengan materi pelajaran bahasa Indonesia yang telah dipelajari sebelumnya.

2. Kuesioner (angket).

Kuesioner digunakan untuk memperoleh data motivasi belajar dan minat belajar murid. Butir kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diadopsi dari kuisioner peneliti sebelumnya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan meminta responden penelitian untuk menjawab tes dan mengisi kuesioner atau angket secara langsung tanpa perantara orang lain dan selanjutnya hasil pengisian kuesioner dan jawaban tes hasil belajar dikembalikan kepada peneliti untuk diperiksa dan diberi skor.

Tes hasil belajar berbentuk tes pilihan ganda dengan lima alternatife jawaban yang mengukur 3 aspek kognitif yaitu kemampuan ingatan, kemampuan pemahaman, kemampuan penerapan, sedangkan kuesioner motivasi belajar dan minat belajar berbentuk skala penilaian model “Likert” dengan lima alternative pilihan yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), Ragu – ragu (R), Tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Bila sifat pernyataan favourabel (positif) maka

responden akan diberi skor 5 jika memilih SS, 4 jika memilih S, 3 jika memilih R, 2 jika memilih TS dan 1 jika memilih STS, dan sebaliknya jika pernyataan unvavourabel (negatif) maka responden akan di beri skor 1 jika memilih SS, 2 jika memilih S, 3 jika memilih R, 4 jika memilih TS, dan 5 jika memilih STS. Skor yang diperoleh responden tersebut selanjutnya transformasi menjadi skor interval yang sekaligus menjadi skor hasil. Skor akhir yang diperoleh inilah yang akan menjadi data penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Untuk pengolahan data hasil penelitian, digunakan jenis teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial.

a. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing variabel. Untuk keperluan ini digunakan tabel frekuensi, rata- rata dan standar deviasi.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang tingkat motivasi bekajar, minat belajar, dan tingkat hasil belajar bahasa Indonesia, maka dilakukan pengkategorian, untuk data tentang hasil belajar digunakan kategorisasi standar yang diterapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Hartono 2006 : 33). Adapun pengkategorian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tabel Pengkategorian

Interval Kategori

0–34 Sangat Rendah

35–54 Rendah

55 -64 Sedang

65–84 Tinggi

85–100 Sangat Tinggi

Sedangkan untuk skala penelitian motivasi belajar dan minat belajar yang skala likert, maka untuk memperoleh skor yang bersifat interval ditempuh langkah–langkah perubahan dari skala ordinal menjadi skala interval.

Langkah-langkah tersebut, menurut Jasmir (Tiro, 2007), adalah sebagai berikut :

1. Menghitung frekuensi (f) masing – masing kategori dari setiap pernyataan sikap.

2. Menentukan proporsi (p), yaitu dengan membagi setiap frekuensi dengan banyaknya subjek.

3. Menentukan proporsi komulatif (pk), yaitu proporsi suatu kategori ditambah dengan proporsi kategori dikirinya.

4. Menentukan titik tengah proporsi komulatif (pk- komulatif)

5. Nilai Z diperoleh dengan membandingkan tabel Z untuk masing-masing titik tengah proporsi kumulatifnya.

6. Penambahan suatu bilangan sedemikian hingga nilai Z yang negatif menjadi nol.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori motivasi belajar dan minat belajar dibuat berdasarkan metode penilaian yang dijumlahkan (Method of summatedling). Titik tengah dari skor masing-masing kategori jawaban (SS, S, R, TS, STS) merupakan batas interval kategori. Penentuan batas-batas kategori diperoleh dengan menbuat patokan, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Jumlahkan skor untuk tiap-tiap kategori berdasarkan skor dari hasil pembobotan.

2. Tentukan titik tengah dari setiap dua bilangan yang berurutan. Hal tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :

b. Analisis Statistik Inferensial

Statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Dalam hal ini akan digunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum pengujian hipotesis dengan statistik inferensial maka terlebih dahulu dilakukan persyaratan analisis yaitu uji normalitas, uji linearitas, dan uji homogenitas. Pengolahan data untuk setiap analisis dilakukan dengan memakai program SPSS.

Untuk keperluan tersebut digunakan analisis regresi multifel sebagai berikut:

Y =β01X12X2 +ε Dimana :

Y = Hasil belajar Bahasa Indonesia kelas V

X1 = Motivasi Belajar

X2 = Minat Belajar

β0, β1, β2 = Parameter yang akan diduga

Ε = Kesalahan acak model

Sedangkan fungsi taksirannya adalah:

Ŷ= b0+ b1X1 + b2X2

Keterangan :

b0 = penaksir b2 = penaksirβ2 b1 = penaksir β1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan dua macam hasil analisis statistika, yaitu hasil analisis statistik deskripif dan hasil analisis statistik inferensial yakni dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis deskriptif data setiap variabel penelitian meliputi distribusi frekuensi, mean (rata-rata), variansi, standar deviasi (simpangan baku), nilai minimum dan nilai maksimum. Sedangkan hasil analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel- variabel dalam penelitian ini serta mengetahui signifikansi hubungan antar beberapa variabel yang diprediksi.

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan disajikan dua macam analisis statistik, yakni statistik deskriptif dan statistik inferensial.

1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif a. Hasil belajar bahasa Indonesia

Hasil analisis statistik deskriptif yang berkaitan dengan skor variabel hasil belajar disajikan pada tabel 4.1 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.1 statistik deskriptif skor hasil belajar bahasa Indonesia.

Statistik Nilai statistik Ukuran sampel

Skor Ideal Skor maksimum Skor minimum Skor rata-rata Variansi Standar deviasi

55 25 22 9 15,93

8,88 2,98

54

Pada tabel 4.1 tersebut diperoleh informasi bahwa skor rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia murid SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa dari 55 orang yang dijadikan sampel adalah 15,93, variansi 8,88, standar deviasi 2, 98, skor maksimum 22, skor minimum 9 dari skor ideal 25 yang mungkin dicapai untuk keperluan pengkategorian skor responden. Pengkategorian dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor tersebut seperti yang tertera pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar bahasa Indonesia

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa banyak murid dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi, sedangkan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata adalah 15,93 dengan kategori sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia murid SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori sedang.

Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 0% - 34 %

35% - 54%

55% - 64%

65% - 84%

85 % - 100%

0–8,5 8,6–13,5

13,6–16 16,1–21 21,1–25

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

0 10 22 22 1

0%

18,2%

40%

40%

1,8%

Jumlah 55 100

b. Motivasi belajar bahasa Indonesia

Hasil analisis statistik deskriptif yang berkaitan dengan variabel motivasi belajar disajikan pada tabel 4.5 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.3 Satistik Deskriptif Skor Motivasi Belajar Bahasa Indonesia.

Statistik Nilai statistik Ukuran sampel

Skor Ideal Skor maksimum Skor minimum Skor rata-rata Variansi Standar deviasi

55 100

80 50 63,74 50,34 7,09

Pada tabel 4.3 tersebut diperoleh informasi bahwa skor rata-rata motivasi belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa dari 55 orang yang dijadikan sampel adalah 63,74, variansi 50,34, standar deviasi 7,09, skor maksimum 80 dan skor minimum 50 dari skor ideal 100 yang mungkin dicapai untuk keperluan pengkategorian skor responden.

Pengkategorian dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor tersebut seperti yang tertera pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi dan persentase skor motivasi belajar bahasa Indonesia

Skor Kategori Frekuensi Persentase 20–30

31–50 51–70 71 - 90 91–100

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

0 1 46

8 0

0 % 1,8%

83,65%

14,55%

0%

Jumlah 55 100

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa 83,65% murid memiliki motivasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori sedang. Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor rata-rata adalah 63,74 dan termasuk dalam kategori sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori sedang.

c. Minat belajar bahasa Indonesia

Hasil analisis statistik deskriptif yang berkaitan dengan skor interval minat belajar disajikan pada tabel 4.3 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.5 Statistik deskriptif skor minat belajar bahasa Indonesia.

Statistik Nilai statistik Ukuran sampel

Skor ideal Skor maksimum

Skor minimum Skor rata-rata

Variansi Standar deviasi

55 125

99 50 73,94 189,42

13,76

Pada tabel 4.5 tersebut diperoleh informasi bahwa skor rata-rata minat belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa dari 55 orang yang dijadikan sampel adalah 73,94, variansi 189,42, standar deviasi 13,76, skor maksimum 99 dan skor minimum 50 dari skor ideal 125 yang mungkin dicapai untuk keperluan pengkategorian skor responden.

Jika skor variabel ini dikelompokkan kedalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor tersebut seperti pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi dan persentase skor minat belajar bahasa Indonesia:

Skor Kategori Frekuensi Persentase

25–37,5 37,6–62,5 62,6–87,5 87,6–112,5

112,6 - 125

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

0 14 32 9 0

0%

25,45%

58,18%

16,37%

0%

Jumlah 55 100

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 58,18% murid memiliki minat belajar bahasa Indonesia dalam kategori sedang. Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa skor rata- rata adalah 73,94 dan termasuk dalam kategori sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa tahun ajaran 2014/2015 dalam kategori sedang

2. Hasil Analisis Statistik Inferensial a. Pengujian persyaratan analisis

Sebelum teknik analisis regresi digunakan, maka terlebih dahulu diadakan uji persyaratan analisis. Persyaratan yang dimaksud adalah uji normalitas dan uji linieritas. Uji pernyataan ini dilakukan melalui program komputer.

1) Uji Normalitas

Pengujian kenormalan dilakukan dengan komputer program pengolahan data ”SPSS” dengan metode uji normalitas Kolmogorov-Smirnov.

Hasil pengujian normalitas ketiga variabel motivasi, minat dan hasil belajar bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran. Pengujian kenormalan disajikan

dalam bentuk diagram probabilitas normal dengan mempergunakan taraf signifikan= 0,05

Jika H0= data berasal dari populasi berdistribusi normal H1= data tidak berasal dari populasi

Dengan kriteria yang digunakan yaitu terima H0apabila nilai Sig. lebih dari tingkatanyang ditentukan.

Dari lampiran tersebut didapat nilai Sig. Hasil belajar bahasa Indonesia sebesar 0,104, minat sebesar 0,104 dan motivasi sebesar -0,096 lebih dari tingkatan  yang ditentukan maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa data motivasi minat, dan hasil belajar bahasa Indonesia berasal dari populasi berdistribusi normal.

2) Uji kecocokan model ( linieritas )

Pengujian kecocokan model (linieritas) dilakukan dengan komputer program pengolahan data ”Anova” dengan metode uji F.

Dari uji F pada lampiran diperoleh F = 12,324 dengan P = 0,0001 dan α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara linear model sudah dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar bahasa Indonesia.

Karena pengujian analisis terpenuhi maka dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan menggunakan regresi linear ganda bahasa Indonesia, dengan kata lain motivasi belajar bahasa Indonesia (X1) dan minat belajar bahasa Indonesia (X2) dapat digunakan sebagai prediksi hasil belajar bahasa Indonesia murid (Y).

b. Pengujian hipotesis

Untuk keperluan pengujian hipotesis digunakan analisis regresi linier ganda dengan taraf signifikan α = 0,05 dengan model regresi yang digunakan adalah :

Ŷ= b0+ b1X1+ b2X2

Hasil analisis regresi dengan menggunakan program komputer, dapat dilihat pada lampiran. Rangkuman analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 dan tabel 4.8 dibawah ini :

Tabel 4.7 Hasil Anova dari regresi linier ganda diantara Y, X1dan X2.

ANOVAa Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 346.546 2 173.273 67.663 .000b

Residual 133.163 52 2.561

Total

479.709 54

Tabel 4.8 Nilai Coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.012 1.983 .510 .612

Motivasi .030 .035 .071 .845 .402 .761 1.314

Minat .176 .018 .813 9.706 .000 .761 1.314

1) Uji hipotesis pertama (Y)

Dari program analisis data ”Anova” diperoleh persamaan regresi linier ganda antara hasil belajar bahasa Indonesia dengan motivasi dan minat belajar bahasa Indonesia sebagai berikut :

Y = 1,012 + 0,030 X1+ 0,176 X2

Kriteria penolakan Ho jika p maka Ho ditolak berarti H1diterima.

Hasil perhitungan pada lampiran diperoleh nilai p = 0,0001 yang lebih kecil dari taraf signfikan = 0,05. Hal ini menunjukkan Ho ditolak menerima H1. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi dan minat belajar bahasa Indonesia secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

Konstribusi motivasi belajar dan minat belajar bahasa Indonesia mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa tahun ajaran 2014 - 2015 sebesar 0,712 atau 71,2% diperoleh dari nilai koefisien determinasi sebesar 0,722 atau 72,2 %.

2). Uji hipotesis kedua (X1)

Untuk menguji hipotesis ketiga digunakan nilai P dengan variabel bebas motivasi belajar bahasa Indonesia. Kriteria penolakan H0 yaitu P   maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hasil perhitungan pada lampiran diperoleh nilai P = 0,402 yang lebih besar dari pada tarapf signifikan  = 0,05. Ini berarti bahwa H0 diterima atau implikasinya motivasi belajar bahasa Indonesia tidak berpengaruh terhadap terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa tahun ajaran 2014 - 2015 dengan memperhitungkan vaiabel minat.

3). Uji hipotesis ketiga (X2)

Untuk menguji hipotesis kedua digunakan nilai P dengan variabel bebas minat belajar bahasa Indonesia. Kriteria penolakan H0 yaitu P   maka H0

ditolak dan H1 diterima. Hasil perhitungan pada lampiran menunjukkan nilai P = 0,0001 yang lebih kecil dari pada taraf signifikan  = 0,05, ini berarti bahwa H0 ditolak atau H1 diterima. Karena H1 diterima maka implikasinya minat belajar bahasa Indonesia mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa dengan memperhitungkan variabel motivasi pada taraf signifikan  = 0,005.

B. Pembahasan

1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa tergolong sedang. Dari 55 responden yang diteliti, terdapat 40 % murid memiliki hasil belajar bahasa Indonesia yang tergolong sedang, dengan skor rata- rata hasil belajar bahasa Indonesia sebesar 15,92 dan berada dalam kategori sedang. Ini berarti bahwa secara umum, hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Tahun ajaran 2014/ 2015 perlu ditingkatkan.

Hasil analisis deskriptif yang lain menunjukkan motivasi belajar bahasa Indonesia dalam kategori sedang. Dari 55 responden yang diteliti, terdapat 83,65% murid yang memiliki motivasi belajar bahasa Indonesia yang tergolong sedang. Sedangkan skor rata-rata sebesar 63,74 berada pada kategori sedang. Ini berarti secara umum motivasi belajar bahasa Indonesia murid kelas V SD Inpres Sapiria Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Tahun ajaran 2014/2015 berada dalam kategori sedang.

Dokumen terkait