• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori

1. Konsep Tentang Guru a. Pengertian Guru

Guru adalah sesorang yang mempunyai hak dan kekuasaan untuk melakukan seswatu di sekolah maupun di luar sekolah.9 Guru juga merupakan orang yang berwenang dan

9Syaiful Bahri DJamarah, “Guru dan angka didik dalam Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm 32

bertanggung jawab untuk membimbing sesuatu dengan tujuan pendidikan.10

Menurut terminologis, guru sering diartikan sebagai orang yang memimpin peserta didik dalam hal belajar dan bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi (fitrah) peserta didik, baik Melibatkan, Kemampuan mempengaruhi, maupun kemampuan berhubungan dengan aktifitas fisik yang berkaitan dengan proses mental dan psikologi.11 Dari beberapa pendapat sebelumnya dapat kita ketahui bahwa guru adalah orang yang memotivasi dalam hal belajar mengajar yang sudah lulus dari perguruan tinggi dan mempunnyai ijasah dan memiliki kopetensi.

10 Hamzah B. Uno & Nina Lamantenggo, “Tugas Guru Dalam Pembelajaran” (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hlm. 2

11Chaerul Rochman dan Hais Gunawan, “Pengembangan Kompetensi Kepribadian Guru” (Bandung: Nuansa Cendekia, 2011), hlm. 23-24

Dapat kita ketahui bahwa guru secara umum adalah seseorang yang mengabdikan diri untuk menanamkan atau membagikan ilmunya untuk orang lain. Secara khusus guru bertanggung jawab penuh pada pembelajaran peserta yang didiknya. Jadi guru adalah yang memberikan pemahaman kepada peserta didik dan memberi motivasi, sama halnya dalam pepatah gagalnya seorang murid itulah gagalnya seorang guru yang bertanggung jawab atas tanggungannya.

b. Tugas dan Peran Guru

Guru yang tingkat kehormatan didalam masyarakat, memiliki tugas dan fungsi sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, dan penilai.guru sebagai pendidik, mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian sempurna.

Guru sebagai pengajar, merencanakan program pengajaran, melaksanakan program yang

sudah disusun atau direncanakan dan melakukan penilaian setelah melaksanakan program tersebut.

Guru sebagai pembimbing, dalam hal ini guru harus dapat merumuskan tujuan secara jelas dan harus gampang dipahami oleh para peserta didik dan tidak membingungkan maksut dan tujuan yang diberikan oleh guru, menetapkan waktu pembelajaran, menetapkan metode yang dipakai, menggunakan petujuk dalam pembelajaran serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan pemahaman yang ditangkap oleh peserta didik. Guru sebagai penilai yaitu penyususnan tes dan instrument penilaian melaksanakan penilaian terhadap peserta didik secara objektif mengadakan pembelajaran remedial peserta didik.12

Tugas guru dalam proses belajar mengajar meliputi tugas pedagogi dan tugas adminstrasi.

12 Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm 43-45

Tugas paedagogis adalah tugas membantu, membimbing dan memimpin. Menurut Moh Rifai dalam situasi mengajar guru yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinan dan bertanggung jawab atas kepemimpinan yang dilakukan, iya tidak melalukan intruksi-intruksi dan tidak dibawa intruksi orang lain kecuali diri sendiri setelah masuk kedalam situasi kelas. Jadi setelah masuk kelas tugas guru sebagai pemimpin kelas dan bukan semata-mata mengontrol atau mengritik peserta didik, sebagai guru, guru harus bisa mencairkan suasana kelas dan tidak membuat para peserta didik merasa tegang saat kedatangan dirinya sebgai guru dan guru harus membuat peserta didik senyaman mungkin saat berada dalam kelas dan membuat anak anak merasa santai saat belajar atau menuntut ilmu.

c. Aqidah Akhlak dan Pembelajaran 1. Pengertian Aqidah Akhlak

Kedudukan Aqidah Akhlak dalam kehidupan sangatlah penting dalam sendi kehidupan seorang Muslim. Aqida Akhlak merupakan proses atau inti kemanakah tujun hidup manusia. Apabila Aqidah Akhlak nya bagus maka sejahtera dan damai lahir dan batinnya. Namum sebaigknya jika Aqidah Akhlak buruk tentu akan rusak lahir dan batinnya. Oleh karena itu Aqidah dan Akhlak merupakan salah satu kunci jatuh bangunnya peradaban suatu bangsa.Aqidah adalah kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan dimana hati membenarkannya sehingga timbullah ketenangan jiwa.

Sedangkan pengertian lain dari aqidah adalah kepercayaan kepada Allah yang Maha Esa.

Dimana kepercayaan tersebut mencakup enam

kepercayaan atau disebut rukun iman yaitu keperacyaan kepada Allah, Malaikat, Rasul utusan Allah, kitab yang diturunkan-Nya, hari kiamat, serta Qada’ dan Qadar Allah.

Aqidah secara umum adalah kepercayaan, keimanan, keyakinan secara mendalam dan benar lalu merealisasikannya dalam perbuatannya, sedangkan aqidah dalam Agama Islam berarti percaya sepenuhnya kepada ke-Esa-an Allah, dimana Allah-lah pemegang kekuasaan tertinggi dan pengatur atas segala apa yang ada di jagad raya.

Aqidah diibaratkan sebagai pondasi bangunan. Sehingga aqidah harus dirancang dan dibangun terlebih dahulu dibandingkan bagian-bagian lain. Aqidah pun harus dibangun dengan kuat dan kokoh agar tidak mudah goyah yang akan menyebabkan bangunan menjadi runtuh. Bangunan yang

dimaksud disini adalah Islam yang benar, menyeluruh dan sempurna.Aqidah merupakan misi yang ditugaskan Allah untuk semua Rasulnya, dari pertama sampai dengan yang terakhir. Aqidah tidak dapat berubah karena pergantian nama, tempat, atau karena perbedaan penapat suatu golongan.13

2. Tujuan pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah

Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:

a. Menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia Muslim yang terus

13 Wahyudi Dedi, Pengantar Akidah Akhlak Dan

Pembelajarannya, (Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books, 2017), hlm. 1- 2

berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari aqhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai- nilai akidah Islam.14

Dokumen terkait