• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL1

B. KerangkaKonseptual

Dalam proses belajar guru harus dapat memilih media yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkannya. Seorang guru dituntuk untuk bisa terampil dalam memilih media yang akan di gunakan dalan proses belajar mengajar. Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan materi atau informasi dalam proses pembelajaran. Media yang menarik akan mendorong siswa untuk mengikuti pelajaran dan lebih semangat, sebaliknya jika media yang digunakan oleh guru cenderung monoton maka siswa akan merasa bosan dalam proses belajar dan tidak akan memperhatikan materi yang di sampaikan oleh guru.

Media yang berperan sebagai alat bantu dalam proses belajar, dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan daya ingat terhadap materi yang di sampaikan oleh guru. Di samping itu, agar proses belajar dapat efektif perlu di sesuaikan dengan gaya belajar siswa. Untuk itu dengan mencoba menerapkan media pembelajaran berbasis visual dalam menganalisi hikayat.

49

Berdasarkan kurikulum pada pengajaran bahasa Indonesia kelas X terdapat materi menganalisi hikayat. Dalam pembelajaran meganalisis hikayat pastinya menemukan beberapa hambatan. Salah satu hambatan tersebut adalah kurangnya media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran.Pembelajaran menganalisis hikayat perlu dikembangkan untuk mendukung proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikembangkan media pembelajaran berbasis visual dalam menganalisis hikayat.

Media pembelajaran harus disesuaikan dengan kompetensi belajar, dan dilakukan uji validitas materi kepada dosen ahli materi dan dosen ahli media. Pengembangan media pembelajaran berbasi visual di harapkan dapat mempelancar proses pembelajaran menganalisis hikayat dan membuat pelajaran menjadi menarik dan menyenangkan.

C. Penelitian Relevan

Penelitian yang releven dengan penelitian yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Handi Tri Hermawati dalam (Jurnal 2019, ) yang berjudul

Pengembangan Pembelajaran Visual Novel Materi Empat Pristiwa Agung Di Sekolah Menengah Pertama”. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah mengembangkan media berbasis visual dan sama-sama menggunakan model pengembangan Borg &Gall . Adapun perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah media pembelajaran visual tersebut tentang pembelajaran materi empat pristiwa agung di Sekolah

50

Menengah Pertama, sedangkan peneliti membuat media pembelajaran berbasis visual dalam menganalisis hikayat.

2. Penelitian Candra Puspita Lestari dalam (Jurnal, 2018) yang berjudul

PengembanganMedia Pembelajaran Berbasis Visual Bagi Pembelajaran BIPA Pemula Di Undiksha”. Perbedaan yang mendasar pada penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu pada subjek penelitian, instrument pengumpulan data dan pengembangannya. Penelitian tersebut menggunakan model pengembangan ADDIE, subjek pada penelitia tersebut yaitu siswa dan instrumen pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan angket. Sedangkan penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg dan Gall, subjek pada penelitian ini yaitu dua ahli media dan materi.

3. Penelitian Emye Tegar Handhika dalam (Jurnal, 2016) yang berjudul “ Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual Novel Renpy Pada Materi Astronomi”. Penelitia tersebut dengan penelitian ini memiliki perbedaan yaitu : penelitian tersebut menggunakan medel pengembangan 4D dan media divalidasi oleh pakar media serta pakar materi, sedangkan penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg dan Gall dan media divalidasikan dengan ahli media serta materi.

51 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasi visual dalam menganalisis hikayat.Media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kualifikasi baik dengan memperhatikan kualitas yaitu kevalidan.

Sugiyono (2016 : 297), menyatakan bahwa “Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang menguji keefektifan produk tersebut”.

Mardiah (2018 : 80) “Penelitian dan pengembangan dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan sebuah produk yang divalidasi oleh beberapa tim ahli yang selanjutnya akan di ujicobakan di lapangan”.

Sugiyono (2019 : 395), menyatakan bahwa Penelitian ini dinamakanDesign and Development. Sebelumnya dinamakan Development Research. Dan penelitian pengembangan adalah kajian yang sistematis tentang bagaimana membuat rancangan suatu produk, mengembangkan/memproduksi rancangan tersebut, dan mengevaluasi kinerja produk tersebut dengan tujuan dapat diperoleh data yang empiris yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat produk, alat-alat dan model yang dapat digunakan dalam pembelajaran atau nonpembelajaran.

Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang dapat digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik.Dalam

52

penelitian pengembangan ini digunakan model prosedural karena dianggap cocok dengan tujuan pengembangan yang ingin dicapai yaitu untuk menghasilkan suatu produk dan menguji kelayakan produk yang dihasilkan.

Jadi, secara singkat penelitian dan pengembangan dapat diartikan sebagai penelitian yang dapat digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.Penelitian ini juga melakukan penelitian Research and Development untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran membaca serta menganalisis hikayat.Media pembelajaran tersebut berbasis visual.Pembuatan serta perancangan produk tersebut diharapkan dapat dijadikan acuan bagi guru dalam melakukan pembelajaran materi menganalisis hikayat maupun pada materi pembelajaran lainnya.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas masalah yang diteliti, atau langkah – langkah apa saja yang akan peneliti ambil dalam melakukan penelitian. Prosedur atau langkah- langkah penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall dapat dilihat sebagai berikut ;

1. Research and Information Collecting, penelitian dan pengumpulan informasi

2. Planning, melakukan perencanaan

3. Development Preliminary Form a Product, mengembangkan produk awal

4. Preliminary Field Testing, pengujian lapangan awal

53

5. Main Product Revision, melakukan revisi utama terhadap produk didasarkan pada sasaran dan uji coba

6. Main Field Testing, melakukan uji coba lapangan utama

7. Operational Product Revision, melakukan revisi terhadap produk yang siap dioperasionalkan

8. Operational Field Testing, melakukan uji lapangan operasional 9. Final Product Revision, revisi produk akhir

10. Desseminational and Implementation, mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk

Berdasarkan kesepuluh langkah-langkah penelitian pengembangan (R&D) menurut Borg dan Gall diatas, dapat disimpulkan dan digambarkan sebagai berikut ;

Gambar 4 :Langkah-langkah penelitian dan pengembangan (R&D) menurut Borg dan Gall (sugiyono 2019 )

Dari kesepuluh langkah-langkah penelitian yang disampaikan oleh Borg dan Gall tersebut akan diadaptasi dan disederhanakan oleh peneliti.

Alasan peneliti menyederhakan langkah-langkah peneltian yaitu, karena keterbatasan waktu dikarenakan pendemi Covid-19, namun semua langkah-

Potensi Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

Revisi Desain Uji Coba

Produk Revisi

Produk Uji Coba

Pemakaian

Revisi Produk

Produksi Masalah

54

langkah yang telah dilalui sudah memenuhi criteria penelitia pengembangan dengan melakukan validasi dan revisi oleh para ahli. Langkah-langkah tersebut akan ditunjukan dalam gambar sebgai berikut ;

Gambar 5. Langkah-langkah penelitian

Prosedur penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis visual dalam menganalisis hikayat ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu sebagai berikut ;

1. Analisis Kebutuhan

Pada analisis kebutuhan didalam penelitian ini diperoleh dari beberapa informasi sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, pengumpulan informasi untuk memenuhi analisis kebutuhan dilakukan melalui hal-hal sebagi berikut;

a. Studi Literatur

Untuk mengembangkan suatu produk pendidikan diperlukan studi literatur.Studi ini ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan teoretis yang memperkuat suatu produk. Studi literatur juga dilakukan untuk mengidentifikasikan sumber-sumber mana yang menjadi pendukung

ANALISIS KEBUTUHAN

DESAIN PRODUK

VALIDASI DESAIN

REVISI PRODUK

AKHIR

55

masalah yang akan diteliti. Sumber literatur pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan materi mengenai menganalisis hikayat, jenis-jenis, ciri-ciri serta unsur-unsur pada hikayat atau pun yang berkaitan dengan materi menganalisis hikayat. Bukan hanya mengumpulkan hal yang berkaitan pada materi tersebut, tetapi juga haru mengumpulkan data yang berkaitan dengan media pembelajaran yang akan dikembangkan, yaitu media pembelajaran berbasis visual. Bagaimana cara mendesai produk dan lainnya yang berhubungan dengan media tersebut.

2. Desain Produk

1) Perancangan Desain Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual Dalam Menganalisis Hikayat

Pembuatan serta rancangan media visual pada penelitian ini dilakukan dalam beberapa perangkat. Perangkat keras (Hadware) yang digunakan yaitu Android dan Laptop, sedangkan perangkat lunak (software) yang digunakan yaitu, Kinemaster (untuk mengelola dan mengedit), Internet ( untuk mendownlod background), dan E- book (sebagai referensi mencari materi). Untuk mengetahui pembuatan media pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut :

1. Menyiapkan Bahan yang Diperlukan

Bahan yang diperlukan dalam membuat media pembelajaran dapat diunduh diinternet berupa materi menganalisis hikayat serta gambar/background yang menarik.

56 2. Pembuatan dan Pengeditan Media Visual

Dalam pembuatan dan pengeditan visual, hal yang pertama dilakukan yaitu menentukan gambar/background, membuat naskah dan kemudia mengedit media pembelajaran tersebut dengan menggunakan aplikasi power point dan kinemaster. Setelah membuat media pembelajaran awal dengan materi Hikayat, selanjutnya melakukan proses pengeditan agar media yang dibuat menarik. Pengeditan media pembelajaran menggunakan aplikasi Kinemaster.Kinemaster adalah aplikasi luar biasa dalam pengeditan media pembelajaran/ video berfitur lengkap. kinemaster juga membantu kita dengan mudah membuat beberpa media pembelajaran. Ada pun tampilan dari aplikasi Power point yaitu, sebagai berikut :

Gambar 6. Tampilan Awal Power Point

57

Ikon untuk menambah ikon untuk membuat video aktivitas baru

Gambar 7 : Tampilan Awal Kinemaster

Untuk menambah fitur Memasukan musik

Rekaman audio

Gambar 8 : Penjelasan Fitur 3. Validasi Desain

Validasi desain adalah proses kegiatan yang digunakan untuk menilai apakah desain tersebut layak untuk dipergunakan, dimana produk yang dihasilkan didalam penelitian ini adalah Media Pembelajaran Berbasis Visual pada Meteri Menganalisis Hikayat sebagai penunjang pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menganalisi hikayat.

Validasi desain dalam penelitian ini akan dinilai oleh dua ahli media dan materi untuk melihat apakah produk yang dibuat masih memiliki kekurangan. Data yang digunakan untuk mengetauhi hasil dari validasi

58

tersebut yaitu berupa data angket yang disediakan , hasil validasi akan diketauhi berdasarkan pendapat dari responden yang diisi dalam kuesioner.

4. Revisi

Setelah melakukan proses validasi oleh ahli media dan materi, maka dilakukan revisi produk. Berbagai saran, kritikan dan tanggapan dari para ahli akan dianalisis. Dari hasil analisis itulah peneliti memperbaiki produk yang dihasilkan. Selanjutnya dilakukan revisi sesuai masukan yang diberikan oleh ahli media dan materi sampai produk yang akan dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

5. Produk Akhir

Apabila semua tahap telah dilalui dengan baik sesuai dengan penilaian validasi dari ahli media dan materi yang mengatakan bahwa produk ini menarik dan layak digunakan, maka dapat dikatakan bahwa produk ini telah selesai dan bisa dikembangkan serta teruji kelayakannya.Artinya produk yang dihasilkan berupa produk yang teruji dan layak digunakan.

Adapun media yang sebelum dikembangkan dalam media pembelajaran ini yaitu berupa buku paket Bahasa Indonesia Kelas X SMA, media ini mempunya perbedaan dari media yang akan dikembangkan yaitu media yang akan dikembangkan berupa media berbasis visual dalam bentuk film bisu.

a. Media pembelajaran sebelum dikembangkan yaitu dapat dilihat pada gambar berikut :

59 Buku Paket

Cover

Tujuan Peta Konsep Pembelajaran

KD

3.7. Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam hikayat baik lisan maupun tulisa

4.7. Menceritakan kembali isi hikayat yang didengar dan dibaca

Gambar 9: Media yang belum dikembangkan

Gambar di atas merupakan media yang sebelum dikembangkan dan digunakan guru dalam proses pembelajaran. Kemudia peneliti mengembangkannya dengan media pembelajaran berbasis visual dalam menganalisis hikayat.

60

b. Contoh mediapembelajaran yang akan dikembangkantahap awal Tampilan Awal

Salam Pembuka Materi Tugas

Kompetensi Dasar

Gambar 10 : Media Pembelajaran yang Dikembangkan

61 C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan agustus sampai febuary 2022.

Berikut tabel waktu penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual dalam Menganalisis Hikayat”.

Tabel 2.Perincian Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Nama

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan September

2021

Oktober 2021

November 2021

Desember 2021

Januari 2022

Febuari 2022 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Bimbingan

Proposal 2 Revisi

Proposal 3 Seminar

Proposal 4 Revisi

Proposal 5 Pembuatan

Produk 6 Validasi Tim,

Ahli Materi, Ahli Media 7 Revisi

Produk 8 Menganalisis

Data 9 Penulisan

Skripsi 10 Bimbingan

Skripsi 11 Siding

62 D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah empat orang ahli yaitu dua ahli media dan dua ahli materi yang merupakan validator ahli yang menilai media pembelajaran dari aspek pembelajaran, isi, tampilan dan pemrograman. Empat orang ahli media dan materi diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Validator ahli, isi, materi a. Rika Kartika, S.Pd, M.Pd.

b. Dr. Shafwan Hadi Umry, M.Hum 2. Validator ahli media, desain

a. M. Zulfansyuri Siambaton , ST., M.Kom b. Drs. Budianto, M.Pd.

E. Instrument Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data yang digunakan untuk menilai kevaliditasan produk yang sudah dikembangkan, dalam penelitian ini berupa angket (kuesioner).

Sugiyono (2019:199), “Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang menanggapai responden dengan memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup, dimana peneliti telah mempersiapkan jawaban, dan responden tinggal memilih sesuai dengan karakteristik yang sudah ditetapkan oleh peneliti.Penilaian dalam penelitian ini menggunakan skla likert.

63

Sugiyono (2019 :146), dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap potensi dan permasalah suatu objek, merancang suatu produk, proses pembuatan produk dan produk yang telah dikembangkan”.

Jawaban dari setiap item instrument yang menggunkan skla likert mempunyai gradasi dari sangat baik sampai sangat tidak baik, yang dapat berupa kata antara lain : sangat layak, layak, cukup layak, tidak layak, sangat tidak layak. Adapun kisi-kisi untuk instrument pengumpulan data penilaian ini sebagai berikut.

Tabel 3. Kisi-kisi Penilaian untuk Ahli Materi 1. Aspek Pembelajaran

No Aspek penilaian Jumlah

Soal 1 Kesesuaian kompetensi dasar dan

kompetensi inti

1 2 Kesesuaian indikator dan kompetensi dasar 1 3 Ketepatan materi dengan kompetensi dasar

yang dicantumkan dalam media

1 4 Ketepatan pemilihan bahasa dalam

memberikan uraian materi

1 5 Penggunaan bahasa yang tepat dan konsisten 1 6 Membantu meningkatkan keterampilan dan

pemahaman

1 7 Kemudahan memilih menu belajar didalam

media pembelajaran

1 8 kejelasan dalam memberikan informasi 1 9 ketepatan pemilihan bahasa dalam

menguraikan materi

1

64 2. Aspek Isi

No Aspek penilaian Jumlah Soal

10 Kebenaran isi/ konsep materi membaca serta menganalisis hikayat

1 11 Kecakupan materi untuk mencapai

kompetensi dasar membaca serta menganalisis hikayat

1

12 Sajian materi yang sederhana dan menarik 1 13 Kemudahan dalam pemahaman materi 1 14 Kesesuaian contoh dengan materi 1

15 Kejelasan uraian materi 1

16 Kemenarikan penyajian materi 1

17 Ketepatan pemilihan gambar untuk dikaitkan dengan materi membaca serta menganalisi hikayat

1

18 Materi hikayat yang disajikan layak dan jelas

1

Tabel 4. Kisi-kisi Penilaian untuk Ahli Media No Aspek yang

Dinilai

Indikator No

Pernyataan

Jumlah Pertanyaan 1 Tampilan ketepatan pemilihan warna

background

1 1

kesesuaian warna tulisan 2 1

ketepatan pemilihan ukuran pada huruf

3 1

kesesuaian setting gambar pada tampilan media pembelajaran

4 1

kemenarikan gambar pada tampilan media

5 1

penempatan gambar pada media

6 1

kesesuaian gambar pada materi

7 1

2 Pemrograman Kemudahan pemakaian media

8 1

Kemudahan memilih menu programa

9 1

Kemudahan navigasi 10 1

Kemudahan masuk dan keluar program

11 1

65

Ketepatan pengunaan tombol 12 1

Pemberian umpan balik terhadap respon siswa

13 1

Efensiensi dalam penggunaan slide

14 1

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan maka digunakan angket (kuesioner) sebagai penilaian.Angket atau kuisioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Angket adalah teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Angket yang digunakan meliputi:

a. Angket validasi ahli materi.

b. Angket validator ahli media.

Untuk menentukan tingkat validitas media pembelajaran, di pakai pengukuran skala likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudia indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyataan atau pertanyan.

G. Teknik analisis data

Pada penelitian ini teknik yang digunakan dalam menganalisis data yaitu, berupa data kuantitatif sebagai data utama dan kualitatif sebagai data tambahan berupa saran dan masukan dari responden atau validator.Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket yang ditujukan kepada ahli materi,

66

ahli media.Sedangkan data kualitatif diperoleh dari kritik dan saran responden.Tujuan menganalisi data di dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan.

Untuk mengetahui kelayakan produk yang diperoleh dari hasil angket responden, angket yang digunakan dengan pengukuran skala likert dengan interval lima yang menggunakan ceklis.

a. Menghitung jumlah skor yang diperoleh dengan skala likert Tabel 5. Skor Pada Angket

Keterangan Skor Jawaban

Sangat Baik 5

Baik 4

Cukup Baik 3

Tidak Baik 2

Sangat Tidak Baik 1

(Sugiyono, 2019 : 166)

b. Memindahkan nilai skor yang diperoleh menjadi data kualitatif Nilai total skor masing-masing aspek yang diperoleh kemudia diubah menjadi data kualitatif. Untuk menghitung peresentase kelayakan produk yang dikembangkan menggunakan rumus sebagai beriku.

P = 𝑁𝑓𝑥100%

(Adam 2018 : 88) P = angka peresentase data angket

f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum

67

Peresentase Kelayakan =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100%

Kemudian hasil dari peresentase tersebut dapat dikelompokan dalam kriteria intepretasi skor menurut skala likert. Sehingga akan diperoleh kesimpulan tentang responden para ahli, kriteria interpretasi skor menurut skala likert adalah sebagai berikut:

Tabel 6.Kreteria Interprestasi Kelayakan Kriteria Interpretasi Penilaian

Sangat Layak 81%-100%

Layak 61%-80%

Cukup Layak 41%-60%

Tidak Layak 21%-40%

Sangat Tidak Layak 0%-20%

(Rina Setiani 2015 : 61)

68 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dan pengembangan atau Resaerch and Development (R&D)yang dilakukan mengacu pada prosedur pengembangan Brog dan Gall yang dibatasi hanya pada lima langkah. Kelima langkah tersebut adalah 1) analisis kebutuhan, 2) desain produk, 3) validasi desain, 4) revisi, dan 5) produk akhir.Penilitan pengembangan ini menghasilkan sebuah produk berupa media pembelajaran berbasis visual pada materi menganalisis hikayat.

1. Analisis Kebutuhan

Langkah pertama pada penelitian ini adalah analisis kebutuhan.Analisis kebutuhan di lakukan dengan melakukan studi literatur.

Studi literatur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan sumber-sumber mana yang menjadi pendukung masalah yang akan diteliti. Sumber literatur pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan materi mengenai menganalisis hikayat. Berikut adalah sumber-sumber informasi pada penelitian ini yaitu : 1) buku Metode Penelitian dan Pengembangan: Research and Development(Sugiono), 2) buku Media Pembelajaran (AzharArsyad), 3) skripsi Pengembangan Media Pembelajaran Mengapresiasi Teks Cerita Pendek Berbasis Adobe Flash Cs5 Untuk Kelas XI SMA (Rina Setiani), selain sumber-sumber yang telah

69

disebutkan ada beberapa sumber yang melengkapi informasi pada penelitian ini.

2. Desain Produk

Langkah kedua yang harus dilakukan dalam penelitian ini yaitu desain produk, dalam melaukan tahap desain produk hal yang harus dilakukan adalah :

1) Menyiapakan bahan yang dibutuhkan

Bahan yang diperlukan dalam membuat media pembelajaran dapat diunduh diinternet, materi yang akan dibahas dalam penelitian ini diperoleh dari E-book kemendikbud 2017 Bahasa Indonesia kelas X. background/

animasi diperoleh dari pinterest dan youtube.

2) Pembuatan Produk

Dalam pembuatan produk, hal yang pertama dilakukan yaitu menyesuaikan backgraund, anaimasi dengan materi yang akan dibahas.

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat produk adalah sebuah komputer dan android, perangkat lunak yang digunakan adalah google, power point dan kinemaster.

3. Validasi Desain

Validasi desain bertujuan untuk mengetahui kevalidan dan kelayakan produk yang dihasilkan. Rancangan awal diberikan kepada empat validator ahli media dan materi dengan cara mengisi instrument penelitian berupa angket dengan pengukuran skala likert interval lima. Adapun tim ahli pada penelitian ini yaitu :

70

a) Ahli Materi I : Rika Kartika, S. Pd, M. Pd, salah satu dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UISU yang telah memenuhi syarat untuk menjadi ahli materi.

b) Ahli Materi II : Dr. Shafwan Hadi Umry, M. Hum, salah satu dosen dari Universitas Muslim Nusantara (UMN) yang telah memenuhi syarat untuk menjadi ahli materi.

c) Ahli Media I : M. Zulfansyuri Siambaton, ST., M. Kom, salah satu dosen dari Fakultas Teknik di UISU yang telah memenuhi syarat untuk menjadi validator ahli media.

d) Ahli Media II : Drs. Budianto, M.Pd, salah satu dosen dari Fakultan Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UISU yang telah memenuhi syarat untuk menjadi validator ahli media.

4. Revisi

Revisi bertujuan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang akan dikembangkan. Dengan beberapa perbaikan yang dilakukan melalui saran atau komentar dari validator ahli media dan materi, untuk mengatahui kelayakan dari produk tersebut.

1) Validasi Materi

Validator ahli materi I yaitu Rika Kartika, S. Pd, M. Pd,.Validator memberikan penilaian dengan mengisi angket yang telah disediakan, dan memberikan komentar dan saran untuk perbaikan produk yang di hasilkan.

Berikut adalah hasil penilaian dari validator ahli materi I :

71

Tabel 7 : Hasil Validasi Ahli Materi I

a) AspekKualitasMateri (kompetensi dasar dan bahasa)

No IndikatorPenilaian Skor

1 Kesesuaian standar kompetensi (KD) 4

2 Kesesuaian kompetensi inti (KI) 4

3 Ketepatan materi dengan kompetensi dasar yang dicantumkan dalam media

4 4 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 4 5 Bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia 4 6 Bahasa yang sederhana dan mudah difahami 4 7 Ketepatan pemilihan bahasa dalam menguraikan materi 4 8 Kejelasan sasaran media dengan pembelajaran 3 9 Kejelasan petunjuk belajar pada media pembelajaran 4 10 Cakupan materi berkaitan dengan sub tema yang

dibahas

4 11 Materi ditulis dengan bahasa yang sederhana 4

Jumlah 43

b) Aspek Isi (Sajian, tampilan dan evaluasi materi)

No IndikatorPenilaian Skor

12 Kebenaran isi/ konsep materi 4

13 Kelengkapan materi 4

14 Penyajian materi yang logis dan sitematis 4

15 Kejelasan materi Hikayat 4

16 Aktualisasi materi Hikayat yang di sampaikan 4 17 Penggunaan bahasa dalam menjelaskan materi 4 18 Materi sesuai dengan tingkatkemampuan siswa 4

19 Contoh yang diberikan sesuai materi 3

20 Disertai contoh-contoh gambar yang jelas 4 21 Penyajian materi yang sederhana dan menarik 4 22 Materi hikayat yang disajikan layak dan jelas 4 23 Ketepatan animasi untuk menjelaskan materi 4 24 Ketepatan pemilihan gambar untuk dikaitan dengan

Materi

4

25 Keseimbangan porsi latihan dan materi 4

26 Kesulitan Pengerjaan Latihan 4

27 Variasi Bentuk Soal 4

28 Kesesuaian Rumusan Soal dengan Kompetensi 4

29 Mempermudah dalam menyampaikan materi 4

30 Gambar-gambar komponen yang ditampilkan mudah dimengerti

4

31 Mudah dipahami secara keseluruhan 4

Dokumen terkait