• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesalahan Siswa Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau Dari

Dalam dokumen LANGKAH POLYA DI - etheses UIN Mataram (Halaman 72-76)

BAB III PEMBAHASAN

A. Kesalahan Siswa Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau Dari

1. Memahami Masalah

Pada tahap memahami masalah terdapat 2 siswa yang tidak mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal yaitu subjek 4 (S4) dan subjek 6 (S6). Hal ini berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti terhadap hasil jawaban subjek terlihat bahwa S4 dan S6 tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal karena menganggap bahwa yang diketahui dan ditanyakan sudah ada di dalam soal itu sendiri sehingga mereka ingin cepat menyelesaikan soal yang diberikan tanpa memahaminya dengan baik terlebih dahulu sehingga berdasarkan proses newman dapat dikatakan sebagai reading error. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil jawaban subjek yang tidak mampu mengkaitkan antara yang diketahui dengan apa yang ditanyakan dalam soal tersebut sehingga berdasarkan proses newman S4 dan S6 dapat dikatakan sebagai komprehension error dan berakibat tidak mampu menyelesaikan tahap selanjutnya dengan baik.

Hal ini sejalan dengan pendapat Widodo dan Sujadi yang mengatakan bahwa siswa yang melakukan kesalahan pada tahapan

memahami masalah dapat mengakibatkan ketidakmampuan siswa menyelessaikan masalah pada tahap berikutnya.33

2. Menyusun Rencana

Pada langkah menyusun rencana terdapat 2 siswa yang tidak mampu memahami soal pada langkah pertama, juga tidak mampu memilih strategi yang tepat pada tahap menyusun rencana. Hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan subjek dalam mentransformasikan kata- kata dalam soal ke dalam bahasa matematika yang sesuai sehingga subjek tersebut dapat dikatakan mengalami transformation error. Hal ini sejalan dengan pendapat Listia Rahmania dan Ana Rahmawati dalam penelitiannya yaitu “subjek tidak menuliskan permisalan yang dipakai untuk menyelesaikan soal karena subjek tidak dapat memahami maksud soal”.

Hal di atas juga sesuai dengan salah satu teori yang dikemukakan oleh Tadda dan Lia yang mengatakan bahwa pada kesalahan pertama yaitu kesalahan konsep, dimana siswa tidak mampu dalam menyelessaikan soal- soal yang sesuai dengan prasyarat. Prasyarat disini ialah tidak mampu mengkaitkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal untuk membuat rencana penyelesaian.34 Pada langkah menyusun rencana ini sama pentingnya dengan memahami masalah karena suatu masalah tidak akan berhasil diselesaikan dengan benar apabila tidak tahu rencana apa

33 Fitri Apriani, Kesalahan..., hlm. 111.

34 Lia Nurwijaya, Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah Polya Ditinjau Dari Minat Belajar, Skripsi, Ponorogo: Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2018.

yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Polya bahwa membuat rencana penyelesaian mungkin tidak mudah, tetapi sesungguhnya keberhasilan utama menyelesaikan masalah bergantung bagaimana rencana yang dibuat.35 3. Melaksanakan Rencana

Pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian, subjek 4 dan subjek 6 tidak tepat dalam menjawab soal karena salah dalam memilih strategi yang akan digunakan sehingga tidak menggunakan langkah- langkah dengan benar yang sesuai dengan langkah-langkah penyelesaian soal cerita program linier dua variabel. Pada proses ini subjek 4 dan subjek 6 mengira bahwa soal cerita yang diberikan ialah soal cerita pada materi SPLDV, sehingga penyelesaian masalah yang dilakukan menggunakan metode gabungan yang digunakan pada penyelesaian masalah SPLDV dan berakibat dalam kesalahan perhitungan terhadap jawaban yang diberikan (process skill error). Hal ini sesuai dengan pendapat dikemukakan oleh Hudojo yang mengatakan bahwa “untuk menyelesaikan masalah orang harus menguasai hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya dan menggunakannya di dalam situasi yang baru.”36 Widyaastuti menyatakan bahwa melaksanakan rencana pemecahan masalah dapat diidentifikasi dengan siswa mampu menyelesaikan masalah dengan lancar dan perhitungan yang dilakukan juga benar.

35 Andi M. dkk, “Analisis Kemampuan Siswa Di Kota Palu Dalam Memecahkan Masalah Segiempat Berdasarkan Gaya Kognitif”, Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako, Vol. 4, Nomor 1, Januari 2015, hal. 72-79

36 Hudojo & Herman, Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika, Malang:

UM Press, 2005.

4. Melihat Kembali

Pada tahap melihat kembali, ada 2 subjek yaitu S4 dan S6 belum terbiasanya dalam memberikan kesimpulan akhir dari hasil jawaban yang diberikan membuat kesulitan subjek dalam menelusuri kesalahan perhitungan yang terjadi pada proses pengerjaannya sehingga tidak dapat mempresentasikan informasi yang ditanyakan dalam soal keseluruhan (encoding error). Hal ini sejalan dengan Nahdataeni yang menyatakan bahwa untuk memeriksa kembali jawaban yang diperoleh, siswa harus mencari kesesuaian antara penyelesaian dengan hal yang diketahui dengan cara mengembalikan hasil yang ia peroleh ke hal yang diketahui.37

37 Nahdataeni. I, “Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Persamaan Linier Dua Variabel Di Tinjau Dari Gaya Belajar Di Kelas Sma Negeri 2 Palu, Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diketahui apa saja jenis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal cerita program linier dua variabel berdasarkan langkah-langkah polya. Hasil penelitian diperoleh 5 jenis kesalahan yaitu kesalahan membaca (reading error), kesalahan memahami (komprehension error), kesalahan transformasi (transformation), kesalahan keterampilan proses (process skill error) dan kesalahan penulisan jawaban (encoding error).

B. Saran

1. Bagi teman-teman mahasiswa yang ingin melanjutkan penelitian ini akan lebih baik apabila menggali lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan-kesalahan yang belum diteliti oleh peneliti dalam hasil penelitian di atas, sehingga dapat mengetahui faktor-faktor kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linier dua variabel.

2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi guru untuk mengembangkan soal yang dapat menggali kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal cerita baik pada materi program linier dua variabel maupun materi lain.

3. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi bermanfaat dan sekaligus pelajaran bagi peneliti sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim Fathani, Matematika: Hakikat dan Logika, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Andi Mirna Athira dkk, “Analisis Kemampuan Siswa Di Kota Palu Dalam Memecahkan Masalah Segiempat Berdasarkan Gaya Kognitif”, Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako, Vol. 4, Nomor 1, Januari 2015.

Aries Yuwono .Profil Siswa SMA Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Tipe Kepribadian. Tesis, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010

Bunga Suci Bintari Rindyana, Tjang Daniel Chandra. “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Berdasarkan Analisis Newman”, Artikel Ilmiah Universitas Negeri Malang, Vol. 1, Nomor 2, 2012.

Dian Fitri Argarini, “Analisis Pemecahan Masalah Berbasis Polya Pada Materi Perkalian Vektor Ditinjau Dari Gaya Belajar”, Jurnal Matematika dan Pembelajaran, Vol. 6, Nomor. 1, Juni 2018, hlm. 91-99.

Faizal, Soal Cerita Matematika”, dalam

https://faizalnizbah.blogspot.com/2013/06/soal-cerita-

matematika.html?m=1 diakses tanggal 14 September 2019, pukul 12:47 Feni Tristanti, “Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Menurut

Polya Pokok Bahasan Volume Kubus Dan Balok Pada Siswa Kelas V SDN 2 Blambangan Banyuwangi Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014”, (skripsi, Universitas Jember, 2014), hlm 9.

Fitri Apriani “Kesalahan Mahasiswa Calon Guru SD Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Soal Pemecahan Masalah Matematika”, Jurnal Of Mathematics Science and Education, Vol. 1, Nomor 1, Desember 2018, hal. 102-117.

Hawa, S. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas, 2008.

Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Malang:

Universitas Malang, 2005.

Itsna Dzuriyati Mahmudah. “Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Program Linier Bentuk Cerita Berbasis Newman di MAN Salatiga”.

Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2017.

Jamin Carson , A Problem With Problem Solving: Teaching Thingking Without Teaching Knowledge, The Mathematics Educator Journal, Vol. 17, Nomor 2, 2007, hlm. 7-14.

KBBI Online, “Arti Kata Analisis” Dalam https://kbbi.we.id/analisis diakses pada 13 September 2019 pukul 11:20

Lia Nurwijaya, Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah Polya Ditinjau Dari Minat Belajar, Skripsi, Ponorogo: Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhamadiyah Ponorogo, 2018.

Listia Rahmania, Ana Rahmawati, Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Persamaan Linier Satu Variabel, Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. 1, Nomor. 2, September 2016.

Maria Kristofora Wati, A. A Sujadi, “Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Masalaha Matematika Dengan Menggunakan Langkah Polya Siswa Kelas VII SMP”, Jurnal PRISMA Universitas Suryakancana, Vol. 6, Nomor. 1, Juni 2017.

Munawaroh, Eka Liani Resta, “Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Himpunan”, Jurnal Pendidikan Matematika RAFA, Vol. 4, Nomor. 2, hal. 105-114.

Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, Jakarta: Kencana, 2014.

N.S, Saad & A.S, Ghani. Teaching Mathematics Secondary School: Theories and Practices. Perak: Universiti Pendidikan Sultan Idris, 200

Nahdataeni. I, “Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Persamaan Linier Dua Variabel Di Tinjau Dari Gaya Belajar Di Kelas Sma Negeri 2 Palu”, Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako.

Puspita Rahayuningsih & Abdul Qohar, Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Scaffolding-nya Berdasarkan Analisis Kesalahan Newman Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Malang, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, Vol. 1, Nomor 2, Desember 2014.

Skripsi Syamsuddin. “Analisis Kesulitan Belajar Program Linier Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Mataram Tahun Pelajaran 2015/2016”. Skripsi, FTK UIN Mataram, Mataram, 2015

Sri Irawati, Analisis Kesalahan Mahasiswa Calon Guru Matematika Dalam Memecahkan Masalah Program Linier, Sigma, Vol. 1, Nomor 1, Semptember 2015.

Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2016.

Suraji, Maimunah, Sehatta saragih. “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis dan Kemampuan Pemecahan Masalah matematis Siswa SMP Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)”, Suska Journal of Mathematics Education, Vol. 4, Nomor 1, 2018.

Sutrisna, Slamet Waluyu, Konsep dan Penerapan Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017.

Triatno, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Kencana, 2011.

Dalam dokumen LANGKAH POLYA DI - etheses UIN Mataram (Halaman 72-76)

Dokumen terkait