• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Tinjauan Aplikasi Konsep Syariah Enterprise Theory

5. Keseimbangan

pengungkapan informasi mengenai perhatian bank melalui program-program kegiatan CSR yang dilakukan Bank Sulselbar, dapat dikatakan bahwa Bank Sulselbar telah berupaya memberikan perhatian terhadap seluruh stakeholder terutama lingkungan beserta alasan penyalurannya, selain itu Bank Sulselbar mengungkapkan jumlah rupiah yang diberikan atas penyaluran dana dari program kegiatan tersebut. Paling tidak pengungkapan Bank Sulselbar terhadap laporan tanggungjawab sosialnya telah sesuai dengan yang diajukan Meutia; (2010:239) dalam Mansyur; (2012:87) bahwa pengungkapan (CSR) tanggungjawab sosial hendaknya tidak hanya berupa pengungkapan yang bersifat kualitatif, melainkan juga yang bersifat kuantitatif. Yaitu bank dalam hal ini mengungkapkan dasar pelaksanaan tanggungjawab sosialnya serta jumlah penyaluran dan program kegiatan di dalam laporan tahunannya.

Keseimbangan merupakan salah satu dari karakteristik SET yang menghendaki adanya perhatian terhadap hal yang bersifat material dan spiritual, dalam hal ini pengungkapan yang dilakukan oleh Bank Sulselbar belum cukup banyak diaplikasikan. Dalam laporan tahunannya Bank Sulselbar telah berusaha menunjukkan kepedulian besar terhadap tanggungjawab sosialnya, meskipun masih jauh dari pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan menurut SET.

Dalam hal item-item yang diungkapkan pada Akuntabilitas terhadap Direct, Indirect stakeholder dan alam telah dipenuhi meskipun belum seluruhnya, tetapi hal ini telah cukup sesuai dengan konsep dan karakteristik pengungkapan CSR berdasarkan SET. Meskipun demikian data-data yang diungkapkan dalam laporan tahunan ini masih perlu dilengkapi untuk dapat menjadi suatu informasi

pertanggungjawaban sosial yang dapat dipertanggugjawabkan dan sesuai dengan konsep syariah enterprise theory (SET). Adapun rincian lebih lanjut tentang hasil analisis pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada laporan tahunan Bank Sulselbar berdasarkan syariah enterprise theory (SET) dapat dilihat pada lampiran tabel 5.14 dan 5.16 di halaman berikutnya.

92 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap Laporan Tahunan Bank Sulselbar, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan Bank Sulselbar masih sangat terbatas, secara sukarela, dan mengedepankan profit dalam tujuan usahanya. Disamping itu pengungkapan CSR Bank Sulselbar Syariah dilaporkan dan dilakukan menyatu secara keseluruhan dalam Laporan Tahunan Bank Sulselbar Konvensional.

2. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Bank Sulselbar masih belum sesuai dengan konsep Syariah Enterprise Theory (SET), terutama pada bagian akuntabilitas horizontal terhadap nasabah sebagai direct stakeholder dalam hal pengungkapan pendapatan non halal dan pendistribusiannya, serta laporan dana zakat dan qardhul hasan yang tidak ditampilkan pada laporan tahunannya. Selain itu peningkatan kualitas spiritual karyawan juga kurang mendapatkan perhatian lebih.

B. SARAN

Setelah melakukan penelitian, pembahasan, dan merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan pertimbangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain :

1. Bagi kalangan praktisi, Penulis menyarankan agar Bank Sulselbar lebih memperhatikan akuntabilitas terhadap nasabah sebagai pihak yang memberikan kontribusi langsung terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

Penulis juga menyarankan agar Bank Sulselbar dapat menciptakan keseimbangan informasi guna meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholders. Keseimbangan informasi tersebut dapat dilakukan dengan mengaplikasikan konsep Syariah Enterprise Theory (SET) untuk melakukan kegiatan CSR sekaligus melakukan pengungkapan CSR. Selain itu, Penulis berharap Bank Sulselbar Cabang Syariah untuk membuat dan melaporkan tanggungjawab sosialnya secara terpisah dalam laporan tahunannya dengan Bank Sulselbar Konvensional, meskipun merupakan Unit Usaha Syariah.

2. Bagi peneliti selanjutnya, Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih mempunyai keterbatasan. Jumlah bank yang diteliti hanya satu bank syariah, itupun merupakan unit usaha syariah dari Bank Konvensional bukan Bank Umum Syariah sehingga terbatas dalam generalisasi data hasil penelitian.

Penulis mengharapkan, untuk penelitian selanjutnya jumlah objek penelitian diperbanyak sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian lebih menggambarkan keadaan sebenarnya.

94 Mandatory. Jakarta: Rajawali Pers.

Boone, Louis E dan Kurtz, David L. 2013. Pengantar Bisnis Kontemporer Edisi 13 Buku 1. Jaksel: Salemba Empat.

David, Crowter and Guler, Aras. 2008. Corporate Social Responsibility e-book.

(Online). Diakses dan didownload pada 17 Februari 2014, dari http://bookboon.com/en/defining-corporate-social-responsibility-ebook Dowling, J and Pfeffer, J. 1975. Organizational Legitimacy: Social Values and

Organizational Behaviour. Pacific Sociological Review. Volume 18. pp.

122-136.

Eklington, John. 1997. Cannibals with Forks: The Triple Botton Line of 21 st aacaentury Business. Oxford, Ux K: Capstone.

Fahmi, Irham. 2013. Etika Bisnis: Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: CV Alfabeta.

Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility (CSR). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hopkins, Michael. 2003. The Business Case for CSR: Where are we?.

International Journal for Business Preferment Management Volume 5 Number 2.3.

Kamandanu, Bob. 2014. Dari krisis menuju pemenang. Majalah CSR Indonesia edisi januari 2014. Bogor: PT Caraka Swara Rahardja.

Kartini, Dwi. 2009. Corporate Social Responsibility: Transformasi Konsep Sustainability Management dan Implementasi di Indonesia. Jakarta: Refika Aditama.

Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mansyur, Syuhada. 2012. Pelaporan Corporate Social Responsibility Perbankan Syariah dalam Perspektif Syariah Enterprise Theory: Studi Kasus pada Laporan Tahunan Bank Syariah Mandiri Cabang Makassar. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

Meutia, Inten. 2010. Menata Pengungkapan CSR di Bank Islam (Suatu Pendekatan Kritis). Jakarta: Citra Pustaka Indonesia.

O’Donovan, G. 2002. Enviromental Disclourse in the Annual Report: Extending the Aplicability and Predictive Power of Legitimacy Theory. Accounting, Auditing & Accountability Journal Volume 15 No. 3. pp. 344-371.

Prayogo, Dody. 2011. Socially Responsible Corporation: Peta tanggung jawab sosial dan pembangunan komunitas pada industri tambang dan migas.

Jakarta: UI Press. Hlm 65.

Purhantara, Wahyu. 2010. Metode penelitian kualitatif untuk bisnis. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Purwitasari, Fadilla. 2011. Analisis Pelaporan Corporate Social Responsibility Perbankan Syariah Dalam Perspektif Syariah Enterprise Theory: Studi kasus pada laporan tahunan Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Samsiyah, dkk. Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility Perbankan Syariah Ditinjau dari Shariah Enterprise Theory Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bakti Sumekar Cabang Pamekasan. Jurnal infestasi Vol. 9 No.1 Juni 2013 Hal 47-60.

Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility (CSR). Jakarta: Salemba Empat.

Statistik Perbankan Syariah September 2013, (online), http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Pages/SPS_sep2013.asp x

Suhandari M. Putri. Schema CSR. Kompas edisi 4 Agustus 2007.

Suharto, Edi. Corporate Social Responsibility: What is and Benefits for Corporate. Seminar Dua Hari CSR (Corporate Social Responsibility):

Strategy, Management and Leadership, Intipesan Hotel Aryaduta Jakarta 13-14 February 2008.

Umam, Khaerul. 2013. Manajemen Perbankan Syariah. Bandung: Pustaka Setia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Jakarta: Departemen Hukum dan HAM.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Jakarta: Departemen Hukum dan HAM.

Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yusuf, Yasir. 2010. Aplikasi CSR pada bank syariah: suatu pendekatan maslahah dan Maqasid syariah. EKSIBISI, Vol 4, No 2, 98-115.

100

31 Desember 2012 31 Desember 2011 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASI

Pendapatan Bunga dan Syariah Bunga

Jumlah

Beban Bunga dan bagi Hasil Syariah Bunga

Jumlah

Jumlah pendapatan bunga – bersih

PENDAPATAN (BEBAN) OPERASI LAINNYA

Provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan Administrasi

Lain-lain

Beban Personalia

Beban umum dan administrasi

Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah

Laba operasional

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASI Pendapatan non operasi

Beban non operasi JUMLAH

LABA SEBELUM TAKSIRAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN

BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini

Pajak Tangguhan

JUMLAH LABA BERSIH

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

Laba operasional bersih per saham Laba bersih per saham

Sumber : Annual report bank sulselbar 2012

1.096.743.459.929 962.591.509.056 1.096.743.459.929 962.591.509.056

358.470.838.478 323.453.796.985 358.470.838.478 323.453.796.985 738.272.621.451 639.137.712.071

25.389754.180 31.728.318.752 36.765.761.743 32.428.578.850 9.931.543.068 24.211.424.024 (275.278.664.211) (207.785.303.133) (141.149.783.528) (124.853.329.933) (198.262.633.261) (173.636.927.670) 188.838.962.341 152.858.751.967) (353.765.029.669) (265.048.487.143) 384.507.591.783 374.089.224.929

4.960.663.225 426.714.446 (12.837.493.272) (11.369.967.331) (7.876.834.047) (10.941.252.885)

376.630.757.736 363.147.972.044

106.090.311.750 103.112.082.000 (5.925.260.411) 6.547.221.210

100.165.051.339 109.659.303.210 276.465.706.397 253.488.668.834

- -

276.465.706.397 253.488.668.834

717.952 744.954

527.012 520.001

Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2011.

RUPS mengesahkan penggunaan laba perseroan Tahun Buku 2011 sebesar Rp.253.488.688.834, (Dua ratus lima puluh tiga milyar empat ratus delapan puluh delapan juta enam ratus enam puluh delapan ribu delapan ratus tiga puluh empat rupiah), yang akan diperuntukkan untuk :

Deviden untuk pemegang saham sebesar 60 % (Enam puluh persen);

Dana Corporate Social Responsibility sebesar 2.5 % (Dua koma lima persen);

Cadangan umum sebesar 20 % (Dua puluh persen);

Cadangan tujuan sebesar 17.5 % (Tujuh belas koma lima persen).

Sumber : GCG report bank sulselbar 2012 Catatan :

Dana yang disisihkan untuk Program CSR Bank Sulselbar tahun 2012 adalah 2,5% dari laba bersih tahun 2011, yakni 2,5 % dari Rp. 253.488.668.834 atau sejumlah Rp.6.337.216.721 juta. Penyisihan laba bersih perseroan untuk alokasi penggunaan Dana CSR tahun 2012 telah disetujui pemegang saham melalui mekanisme RUPS.

Selama tahun 2012 Bank Sulselbar telah menyalurkan dana untuk Program CSR sebesar Rp 3.148.870.500 juta. Dana CSR tersebut hanya sekitar 49% dari anggaran CSR yang disisihkan untuk Program CSR tahun 2012 yaitu sebesar Rp 6.337.216.721 juta.

Penyaluran dana untuk kegiatan CSR dilakukan secara proporsional, menyeimbangkan antara program yang direncanakan dengan permohonan diterima.

Penyisihan dana CSR dibentuk sebesar Rp.6.337.216.721, realisasi sampai dengan 31 Desember 2012 sebesar Rp 3.148.870.500, sehingga saldo liabilitas Corporate Social Responsibilty pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.3.188.346.221.

Periode laporan keuangan 31 Desember 2013 Bank kembali membebankan dana CSR ke dalam laba rugi yakni 2,5 %.

102

Wonomulyo pada 02 April 1992. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan Muhammad Yakub Kadir, S.Pd dan Rahmah Muchtar, S.Pd. Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak- kanak HS Muhdar Raudatul Adfal tahun 1997, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 024 Pelitakan pada tahun 1998. Tahun 2003, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 4 Wonomulyo dan pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Wonomulyo pada program IPA. Pada tahun 2010, penulis diterima di Universitas Muhammadiyah Makassar melalui jalur seleksi umum pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selama menjalani perkuliahan, penulis turut aktif dalam berbagai kegiatan organisasi mahasiswa, baik eksternal maupun internal.

27 Tabel 2.1

Item-item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Akuntabilitas terhadap Tuhan dan Direct Stakeholders)

Dimensi Item yang diungkapkan Nilai Prioritas Jenis

Akuntabilitas Vertikal Tuhan

1. Opini Dewan Pengawas Syariah Rahmatan lil alamin D Kualitatif

2. Menggunakan fatwa dan aspek operasional yang dipatuhi dan tidak

dipatuhi beserta alasannya Rahmatan lil alamin D Kualitatif

Akuntabilitas Horisontal : Direct Stakeholders

Nasabah

1. Kualifikasi dan pengalaman anggota DPS Rahmatan lil alamin D Kualitatif 2. Kegiatan yang dilakukan oleh anggota DPS Rahmatan lil alamin D Kualitatif

3. Renumerasi bagi anggota DPS Rahmatan lil alamin D Kualitatif

4. Ada atau tidak transaksi/ Sumber Pendapatan/ Biaya yang tidak sesuai

syariah Rahmatan lil alamin D Kualitatif

5. Jumlah transaksi yang tidak sesuai syariah Rahmatan lil alamin H Kualitatif

6. Alasan adanya transaksi tersebut Rahmatan lil alamin H Kualitatif

7. Informasi produk dan konsep syariah yang mendasarinya Rahmatan lil alamin D Kualitatif

8. Laporan dana zakat dan qardhul hasan Berbagi D Kualitatif

9. Audit atas laporan dana zakat dan qardhul hasan Berbagi D Kualitatif

10. Penjelasan atas sumber dan penggunaan dana zakat Berbagi D Kualitatif

11. Penjelasan atas sumber dan penggunaan dan qardhul hasan Berbagi H Kualitatif

12. Menjelaskan penerima dana qardhul hasan Berbagi H Kualitatif

13. Kebijakan usaha untuk mengurangi transaksi non syariah di masa

mendatang Berbagi D Kualitatif

14. Jumlah pembiayaan dengan skema Profit and Lost Sharing (PLS) Berbagi D Kualitatif 15. Presentase pembiayaan PLS dibandingkan pembiayaan lain Berbagi H Kualitatif

28 16. Kebijakan atau usaha memperbesar porsi PLS di masa mendatang Berbagi H Kualitatif

17. Alasan atas jumlah pembiayaan dengan skema PLS Berbagi H Kualitatif

Karyawan

1. Kebijakan upah dan remunerasi Berbagi H Kuantitatif

2. Mengungkapkan kebijakan non diskriminasi yang diterapkan terhadap

karyawan dalam hal upah, training, kesempatan meningkatkan karir. Berbagi D Kualitatif 3. Pemberian pelatihan dan pendidikan kepada karyawan Berbagi D Kuantitatif 4. Data jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan

termasuk pekerja kontrak Berbagi H Kuantitatif

5. Banyaknya pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada karyawan Berbagi H Kuantitatif

6. Penghargaan kepada karyawan Berbagi T Kualitatif

7. Adakah pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas karyawan Berbagi D Kuantitatif 8. Upaya untuk meningkatkan kualitas spiritual keluarga karyawan Berbagi D Kuantitatif 9. Ketersediaan layanan kesehatan dan konseling bagi karyawan dan

keluarganya Berbagi H Kualitatif

10. Fasilitas lain yang diberikan kepada karyawan dan keluarga seperti

beasiswa dan pembiayaan khusus Berbagi T Kuantitatif

Sumber: Meutia; (2010: 243-246)

29 Tabel 2.2

Item-item Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Akuntabilitas terhadap Indirect Stakeholders dan Alam)

Dimensi Item yang diungkapkan Nilai Prioritas Jenis

Akuntabilitas Horisontal

Indirect Stakeholders

1. Inisiatif yang dilakukan untuk meningkatkan akses masyarakat luas atas

jasa keuangan bank islam Rahmatan lil alamin D Kualitatif

2. Adakah kebijakan pembiayaan yang mempertimbangkan isu-isu diskriminasi dan HAM

(Misal: Tidak membiayai perusahaan atau usaha yang mempekerjakan anak dibawah umur)

Rahmatan lil alamin D Kualitatif 3. Adakah kebijakan pembiayaan yang mempertimbangkan kepentingan

masyarakat banyak (Misal: Tidak menggusur rakyat kecil atau tidak

membodohi) Rahmatan lil alamin D Kualitatif

4. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mendorong perkembangan UMKM Rahmatan lil alamin D Kualitatif 5. Jumlah pembiayaan yang diberikan terhadap UMKM Rahmatan lil alamin H Kuantitatif 6. Jumlah dan presentase pembiayaan yang diberikan kepada nasabah Rahmatan lil alamin H Kuantitatif 7. Kontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang

agama, pendidikan dan kesehatan Rahmatan lil alamin D Kualitatif

8. Jumlah kontribusi yang diberikan dan sumbernya Rahmatan lil alamin T Kuantitatif 9. Sumbangan/ sedekah untuk membantu kelompok masyarakat yang

mendapat bencana Rahmatan lil alamin T Kuantitatif

Akuntabilitas Horisontal

Alam 1. Kebijakan pembiayaan yang mempertimbangkan isu-isu lingkungan seperti

hemat energy, kerusakan hutan, pencemaran air dan udara. Rahmatan lil alamin D Kualitatif 2. Mengungkapkan jika ada pembiayaan yang diberikan kepada usaha-usaha Rahmatan lil alamin D Kualitatif

30 yang berpotensi merusak lingkungan seperti perkebunan, kehutanan dan

pertambangan.

3. Jumlah pembiayaan kepada usaha-usaha yang berpotensi merusak

lingkungan seperti perkebunan, kehutanan dan pertambangan. Rahmatan lil alamin D Kuantitatif 4. Alasan melakukan pembiayaan tersebut. Rahmatan lil alamin H Kualitatif 5. Meningkatkan kesadaran lingkungan kepada pegawai dengan pelatihan,

ceramah, atau program sejenis. Rahmatan lil alamin H Kualitatif

6. Kebijakan internal bank yang mendukung program hemat energy dan

konservasi. Rahmatan lil alamin H Kuantitatif

7. Kontribusi terhadap organisasi yang memberikan manfaat terhadap

pelestarian lingkungan. Rahmatan lil alamin T Kualitatif

8. Kontribusi langsung terhadap lingkungan (Menanam pohon dan

sebagainya) Rahmatan lil alamin T Kuantitatif

9. Kebijakan selain diatas yang dilakukan oleh bank syariah. Rahmatan lil alamin D/H/T Kualitatif/

Kuantitatif Sumber: Meutia; (2010: 246-249)

Keterangan :

D= Daruriyyat (Sangat Penting), H= Hajiyyat (Pelengkap), T= Tahsiniyyat (Hiasan)

88 Tabel 5.13

Hasil Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan Syariah Enterprise Theory (SET) pada Laporan Tahunan PT. Bank Sulselbar Tahun 2012

(Akuntabilitas terhadap Tuhan dan Direct Stakeholders)

Dimensi Item yang diungkapkan Nilai Prioritas Jenis

Akuntabilitas Vertikal

Tuhan 1. Opini Dewan Pengawas Syariah Rahmatan lil alamin D Ada

2. Menggunakan fatwa dan aspek operasional yang dipatuhi dan tidak dipatuhi

beserta alasannya Rahmatan lil alamin D Ada

Akuntabilitas Horisontal : Direct Stakeholders

Nasabah

1. Kualifikasi dan pengalaman anggota DPS Rahmatan lil alamin D Ada

2. Kegiatan yang dilakukan oleh anggota DPS Rahmatan lil alamin D Ada

3. Renumerasi bagi anggota DPS Rahmatan lil alamin D Ada

4. Ada atau tidak transaksi/ Sumber Pendapatan/ Biaya yang tidak sesuai

syariah Rahmatan lil alamin D Tidak Ada

5. Jumlah transaksi yang tidak sesuai syariah Rahmatan lil alamin H Tidak Ada

6. Alasan adanya transaksi tersebut Rahmatan lil alamin H Tidak Ada

7. Informasi produk dan konsep syariah yang mendasarinya Rahmatan lil alamin D Ada

8. Laporan dana zakat dan qardhul hasan Berbagi D Tidak Ada

9. Audit atas laporan dana zakat dan qardhul hasan Berbagi D Tidak Ada

10. Penjelasan atas sumber dan penggunaan dana zakat Berbagi D Tidak Ada

11. Penjelasan atas sumber dan penggunaan dan qardhul hasan Berbagi H Tidak Ada

12. Menjelaskan penerima dana qardhul hasan Berbagi H Tidak Ada

13. Kebijakan usaha untuk mengurangi transaksi non syariah di masa

mendatang Berbagi D Ada

14. Jumlah pembiayaan dengan skema Profit and Lost Sharing (PLS) Berbagi D Ada 15. Presentase pembiayaan PLS dibandingkan pembiayaan lain Berbagi H Ada

89 16. Kebijakan atau usaha memperbesar porsi PLS di masa mendatang Berbagi H Ada

17. Alasan atas jumlah pembiayaan dengan skema PLS Berbagi H Tidak Ada

Karyawan

1. Kebijakan upah dan remunerasi Berbagi H Ada

2. Mengungkapkan kebijakan non diskriminasi yang diterapkan terhadap

karyawan dalam hal upah, training, kesempatan meningkatkan karir. Berbagi D Ada

3. Pemberian pelatihan dan pendidikan kepada karyawan Berbagi D Ada

4. Data jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan

termasuk pekerja kontrak Berbagi H Ada

5. Banyaknya pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada karyawan Berbagi H Ada

6. Penghargaan kepada karyawan Berbagi T Ada

7. Adakah pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas karyawan Berbagi D Ada 8. Upaya untuk meningkatkan kualitas spiritual keluarga karyawan Berbagi D Tidak Ada 9. Ketersediaan layanan kesehatan dan konseling bagi karyawan dan

keluarganya Berbagi H Ada

10. Fasilitas lain yang diberikan kepada karyawan dan keluarga seperti

beasiswa dan pembiayaan khusus Berbagi T Ada

Sumber: Meutia; (2010: 243-246)

90 Tabel 5.14

Hasil Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan Syariah Enterprise Theory (SET) pada Laporan Tahunan PT. Bank Sulselbar Tahun 2012

(Akuntabilitas terhadap Indirect Stakeholders dan Alam)

Dimensi Item yang diungkapkan Nilai Prioritas Jenis

Akuntabilitas Horisontal

Indirect Stakeholders

1. Inisiatif yang dilakukan untuk meningkatkan akses masyarakat luas atas

jasa keuangan bank islam Rahmatan lil alamin D Ada

2. Adakah kebijakan pembiayaan yang mempertimbangkan isu-isu diskriminasi dan HAM

(Misal: Tidak membiayai perusahaan atau usaha yang mempekerjakan anak dibawah umur)

Rahmatan lil alamin D Tidak Ada 3. Adakah kebijakan pembiayaan yang mempertimbangkan kepentingan

masyarakat banyak (Misal: Tidak menggusur rakyat kecil atau tidak

membodohi) Rahmatan lil alamin D Ada

4. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mendorong perkembangan UMKM Rahmatan lil alamin D Ada 5. Jumlah pembiayaan yang diberikan terhadap UMKM Rahmatan lil alamin H Ada 6. Jumlah dan presentase pembiayaan yang diberikan kepada nasabah Rahmatan lil alamin H Tidak Ada 7. Kontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang agama,

pendidikan dan kesehatan Rahmatan lil alamin D Ada

8. Jumlah kontribusi yang diberikan dan sumbernya Rahmatan lil alamin T Ada 9. Sumbangan/ sedekah untuk membantu kelompok masyarakat yang

mendapat bencana Rahmatan lil alamin T Ada

Akuntabilitas Horisontal

Alam 1. Kebijakan pembiayaan yang mempertimbangkan isu-isu lingkungan seperti

hemat energy, kerusakan hutan, pencemaran air dan udara. Rahmatan lil alamin D Ada

91 2. Mengungkapkan jika ada pembiayaan yang diberikan kepada usaha-usaha

yang berpotensi merusak lingkungan seperti perkebunan, kehutanan dan

pertambangan. Rahmatan lil alamin D Tidak Ada

3. Jumlah pembiayaan kepada usaha-usaha yang berpotensi merusak

lingkungan seperti perkebunan, kehutanan dan pertambangan. Rahmatan lil alamin D Tidak Ada

4. Alasan melakukan pembiayaan tersebut. Rahmatan lil alamin H Tidak Ada

5. Meningkatkan kesadaran lingkungan kepada pegawai dengan pelatihan,

ceramah, atau program sejenis. Rahmatan lil alamin H Ada

6. Kebijakan internal bank yang mendukung program hemat energy dan

konservasi. Rahmatan lil alamin H Ada

7. Kontribusi terhadap organisasi yang memberikan manfaat terhadap

pelestarian lingkungan. Rahmatan lil alamin T Ada

8. Kontribusi langsung terhadap lingkungan (Menanam pohon dan sebagainya) Rahmatan lil alamin T Ada 9. Kebijakan selain diatas yang dilakukan oleh bank syariah. Rahmatan lil alamin D/H/T Tidak Ada

Sumber: Meutia; (2010: 246-249) Keterangan :

D= Daruriyyat (Sangat Penting), H= Hajiyyat (Pelengkap), T= Tahsiniyyat (Hiasan)

96

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mencukupi. Shalawat dan Salam semoga senantiasa melimpah atas Rasul-Nya Muhammad SAW. Mudah-mudahan taufiq dan hidayah Allah SWT tercurah bagi kita semua.

Sesuai tugas dan tanggung jawabnya, sepanjang tahun 2012 Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Sulselbar Unit Usaha Syariah telah melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa kegiatan operasional Bank Sulselbar Unit Usaha Syariah telah sejalan dengan ketentuan dan prinsip-prinsip syariah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (Fatwa DSN-MUI) dan ketentuan syariah lainnya. Dalam melakukan pengawasan, DPS sementara melakukan pengawasan uji petik, di 3 (tiga) kantor Cabang Bank Sulselbar Unit Usaha Syariah. Pengawasan tersebut meliputi seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan, dan operasional Bank Sulselbar Unit Usaha Syariah, yang antara lain meliputi:

a. Memberikan nasehat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah.

b. Menilai dan Memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank.

c. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan Fatwa DSN-MUI.

Bank.

f. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek Syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

Berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh DPS selama tahun 2012, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara umum operasional Bank Sulselbar Unit Usaha Syariah telah memenuhi ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI dan opini DPS. Namun demikian, DPS tetap menyarankan agar proses penyempurnaan harus terus dilakukan agar strategi Bank Sulselbar Unit Usaha Syariah dapat tercapai dengan menerapkan Good Corporate Governance untuk menjaga citra perusahaan di masyarakat dan menciptakan perbankan yang sehat dan terpercaya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Prof. Dr. H. Halide Dewan Pengawas Syariah

97

yang digunakan adalah Wadi’ah Yad ad Dhamanah dimana titipan dana nasabah pada bank yang dapat dipergunakan oleh bank dengan seizin nasabah di mana bank menjamin akan mengembalikan titipan tersebut secara utuh (sebesar pokok yang dititipkan). Giro Wadi’ah Bank Sulselbar Syariah tidak memberikan nisbah atau bagi hasil kepada nasabah.

Tabungan Syariah

Simpanan pada Bank Sulselbar Syariah bagi perorangan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.

Tabungan ini merupakan simpanan yang berprinsip Mudharabah (bagi hasil) yang dapat dipergunakan oleh bank (mudharib) dengan imbalan berupa bagi hasil kepada nasabah (Shahibul Maal). Bagi hasil atau nisbah Tabungan Syariah tahun 2012 sebesar 22,50% : 77,50% (nasabah : bank) atau dengan equivalent rate 2,99% p.a.

Haji dan Umroh Tabungan Masa Depan (HATAM iB)

HATAM iB merupakan simpanan pada Bank Sulselbar Syariah dengan prinsip Mudharabah bagi perorangan yang diperuntukkan bagi calon jamaah haji dalam rangka persiapan biaya perjalanan ibadah haji dimana penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Nisbah atau bagi hasil HATAM iB tahun 2012 sebesar 10%:90%

(nasabah : bank) atau dengan equivalent rate 1,33% p.a.

Tabungan Kemitraan

Simpanan dengan pola co branding dengan akad Mudharabah pada Bank Sulselbar Syariah yang didisain khusus bagi seluruh anggota instansi/kelompok dengan syarat – syarat tertentu yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerjasama (MoU) antara instansi tersebut dengan Bank Sulselbar Syariah. Nisbah atau bagi hasil pada tahun 2012 sebesar

yakni suatu perkongsian antara dua pihak dimana pihak pertama selaku pemilik dana (shahibul maal) menyediakan dana, dan pihak kedua selaku pengelola dana (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan dana.

Produk Penyaluran Dana/Pembiayaan Piutang Murabahah Investasi

Fasilitas pembiayaan investasi berdasarkan akad murabahah (jual beli) antara bank dan nasabah sebesar harga perolehan (harga barang yang diperjualbelikan) ditambah dengan keuntungan (margin) yang disepakati bersama. Pembayaran nasabah dilakukan secara tangguh dengan dibayar secara sekaligus atau dicicil/angsuran.

Piutang Murabahah Modal Kerja

Fasilitas pembiayaan modal kerja berdasarkan akad murabahah (jual beli) antara bank dan nasabah sebesar harga perolehan (harga barang yang diperjualbelikan) ditambah dengan keuntungan (margin) yang disepakati bersama. Pembayaran nasabah dilakukan secara tangguh dengan dibayar secara sekaligus atau dicicil/angsuran.

Piutang Murabahah Lainnya

Fasilitas pembiayaan lainnya berdasarkan akad murabahah (jual beli) antara bank dan nasabah sebesar harga perolehan (harga barang yang diperjualbelikan) ditambah dengan keuntungan (margin) yang disepakati bersama. Pembayaran nasabah dilakukan secara tangguh dengan dibayar secara sekaligus atau dicicil/angsuran.

Pembiayaan Mudharabah

Fasilitas pembiayaan berdasarkan akad mudharabah (bagi hasil) yang seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank.

Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai nisbah yang disepakati.

Dokumen terkait