PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Tanggung jawab sosial atau yang sering disebut dengan Corporate Social Responsibility (selanjutnya disebut CSR) merupakan sebuah wacana yang semakin marak di dunia bisnis di Indonesia, dimana fenomena ini disebabkan oleh semakin meningkatnya tren global mengenai praktik CSR dalam dunia bisnis maupun sosial. banyak permasalahan yang dihadapi masyarakat akibat tindakan perusahaan. CSR sebaiknya dilaksanakan berdasarkan rasa tanggung jawab dalam perusahaan itu sendiri, bukan karena diwajibkan secara khusus oleh peraturan. Pengertian formal tanggung jawab sosial adalah kewajiban manajemen untuk menentukan pilihan dan melakukan tindakan yang berperan dalam terwujudnya kesejahteraan dan masyarakat, Fahmi; (2013:81).
Bank syariah dikembangkan sebagai lembaga bisnis keuangan yang menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam. Tujuan ekonomi syariah bagi bank syariah tidak hanya terfokus pada tujuan komersial yang tercermin dalam mencapai keuntungan sebesar-besarnya, tetapi juga perannya dalam menjamin kesejahteraan masyarakat luas, Umam; (2013:16). Perkembangan bank syariah selama hampir 20 (dua puluh) tahun kehadirannya di Indonesia menunjukkan kinerja yang semakin baik, baik dari sisi kinerja institusi maupun keuangan, termasuk peningkatan jumlah nasabah bank syariah.Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah bulan September 2013 tentang jaringan kantor bank. Shariah (Islamic Banking Network) menunjukkan bahwa jumlah lembaga perbankan syariah meningkat secara signifikan dari 2663 pada tahun 2012 menjadi 2908 pada tahun 2013, yang beroperasi di setiap provinsi di Indonesia (www.bi.go). .pengenal).
Menurut Yusuf, kedudukan bank syariah sebagai lembaga keuangan yang sudah eksis di tingkat nasional dan internasional harus menjadi institusi. Berdasarkan argumentasi di atas maka penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan analisis deskriptif kualitatif terhadap praktik pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu pada organisasi perbankan syariah, maka dari itu penelitian ini diberi judul “Analisis Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perbankan Syariah” Perspektif Sharia Enterprise Theory pada Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bank Sulselbar menjabarkan nilai-nilai budaya perusahaan dalam 5 (lima) pedoman perilaku yang disingkat Prima Prioritas (Profesional, Inovasi, Kolaborasi, IntegrITAS, Pelayanan PRIMA). Upaya tersebut dilakukan Bank Sulselbar melalui penerapan Corporate Social Responsibility (CSR). Sebelum menjadi anggota Dewan Pengawas Syariah Unit Usaha Syariah Bank Sulselbar, beliau merupakan pengajar di
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori
- Konsep tentang Corporate Social Responsibility (CSR)
- Teori-Teori tentang Corporate Social Responsibility
- Nilai-Nilai Syariah
- Item Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Peneltian
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata-kata dan angka-angka yang mengandung makna. Data primer, peneliti menyelidiki langsung objek penelitian dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak manajemen mengenai laporan CSR. Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bank Sulselbar Makassar Tahun 2012 yang diperoleh dari website resmi Bank Sulselbar.
Menurut Purhantara, data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian masyarakat, terdiri dari struktur organisasi data kearsipan, dokumen, laporan dan buku dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian.
Metode Pengumpulan Data
Wawancara merupakan komunikasi langsung dengan pihak terkait dalam hal ini Bank Sulselbar dengan mengajukan serangkaian pertanyaan untuk memperoleh data dan informasi yang jelas dan lengkap. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyalin, melihat dan mengevaluasi laporan dan dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian. Studi literatur, data dan informasi kualitatif diperoleh dengan memperkaya bacaan dari berbagai literatur.
Sebagian besar literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku, jurnal penelitian, artikel penelitian dan penelitian internet.
Metode Analisis
- Defenisi Operasional
- Tahap Analisis Data
Pada tahun 2012, UUS Bank Sulselbar terdiri dari 3 (tiga) Kantor Cabang Syariah (KCS) dan 25 (dua puluh lima) Kantor Layanan Syariah (KLS) yang ditempatkan di 25 kantor cabang konvensional.
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Sejarah singkat
PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Bank Pembangunan Sulawesi Tenggara berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiman Jakarta No. 67 tanggal 13 Juli 1961, nama PT Bank Pembagunan Sulawesi Tenggara diubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara. 002 Tahun 1964, tanggal 12 Februari 1964, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara dilebur menjadi Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dengan modal dasar sebesar Rp.
Dengan adanya pemekaran antara Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dan Provinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara, Bank tersebut akhirnya berubah nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 1976 tentang Perubahan Pertama atas Undang-undang. Peraturan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 1964 tentang Pendirian Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara. 01 Tahun 1993 dan menetapkan modal dasar sebesar Rp 25 miliar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan bernama Bank BPD Sulsel dan berstatus perusahaan daerah (PD). 13 Tahun 2003 tentang Perubahan Status Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari DP menjadi PT dengan modal dasar Rp.
HT.01.01 tanggal 29 Desember 2004 tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan, disingkat Bank Sulsel, dan telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Sulselbar telah beroperasi sejak tahun 2007 berdasarkan Izin Induk Bank Indonesia No. Disusul dengan pembukaan cabang Bank Sulselbar Syariah yang pertama yaitu Bank Sulselbar Sengkang Syariah pada tanggal 28 April 2007 (11 Rabiul Akhir 1428 H), disusul dengan pembukaan cabang Maros Syariah pada tanggal 28 November 2007 (18 Dzulqaidah 1428 H). . ).
Pada awal berdirinya, syariah Bank Sulselbar dipatok sebesar Rp16 miliar. Pada tahun 2007, dibentuk Dewan Pengawas Syariah sehubungan dengan masalah ini sesuai dengan keputusan direksi PT. Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Sulselbar didirikan untuk memberikan alternatif layanan perbankan berbasis syariah kepada masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, UUS Bank Sulselbar fokus pada pembiayaan khususnya pembiayaan produktif dan transaksi ritel lainnya.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, negara telah memberikan dukungan terhadap pengembangan perbankan syariah. UUS Bank Sulselbar ke depan akan terus tumbuh optimal dengan landasan hukum yang kuat. Perkembangan UUS Bank Sulselbar yang mengesankan dari tahun ke tahun tercermin dari laba tahun 2012 yang meningkat 16% mencapai Rp17.441 juta dibandingkan laba tahun 2011 sebesar Rp.
Visi dan Misi
Nilai-nilai
Struktur Organisasi
Uraian Tugas
Fokus program CSR Bank Sulselbar adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berujung pada stabilitas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Corporate Social Responsibility menurut PT. Bank Sulselbar
Tinjauan Aplikasi Konsep Syariah Enterprise Theory
- Akuntabilitas Horisontal: Indirect Stakeholders
- Akuntabilitas Horisontal: Alam
- Keseimbangan
Sebelum menjadi anggota Dewan Pengawas Syariah di Unit Usaha Syariah Bank Sulselbar, beliau pernah menjadi dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar dan merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan. Per 31 Desember 2012, beliau tidak merangkap jabatan Dewan Pengawas Syariah di Lembaga Keuangan Syariah kecuali Bank Sulselbar Syariah. Pengembangan SDI unit usaha Syariah Bank Sulselbar melalui pendidikan dan pelatihan serta pemberian kesempatan pengembangan karir bagi seluruh pegawai.
Program kemitraan Bank Sulselbar pada tahun 2012 berupa bantuan permodalan bagi Industri Gula Merah Tradisional di Kabupaten tersebut. Kegiatan green office yang diterapkan Bank Sulselbar pada tahun 2012 antara lain berdampak langsung terhadap efisiensi. Seperti halnya perhatian Bank Sulselbar terhadap alam, hal ini diungkapkan cukup luas dalam laporan tahunannya.
Dalam melaksanakan pengawasan, DPS melakukan pengawasan sementara terhadap uji sampling di 3 (tiga) kantor cabang Unit Usaha Syariah Bank Sulselbar. Tabungan di Bank Sulselbar Syariah untuk perorangan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat tertentu. Biaya pemeliharaan (sewa) produk Gadai Emas Berkah iB Bank Sulselbar Syariah pada tahun 2012 sebesar Rp 5.100 per gram/bulan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Bank Sulselbar masih sangat terbatas dan bersifat sukarela, dengan mengutamakan keuntungan dalam tujuan bisnisnya. Selain itu, pengungkapan CSR Bank Sulselbar Syariah dilaporkan secara keseluruhan dan diimplementasikan dalam Laporan Tahunan Bank Konvensional Sulselbar. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dilakukan Bank Sulselbar masih belum sesuai dengan konsep Sharia Enterprise Theory (SET), khususnya pada bagian akuntabilitas horizontal kepada nasabah sebagai pemangku kepentingan langsung dalam hal pengungkapan pendapatan non halal dan penyalurannya, serta laporan dana zakat dan qardhul hasan yang tidak dimuat dalam laporan tahunan.
Saran
- Produk dan Jasa UUS (Unit Usaha Syariah)
- Penghargaan Bank Sulselbar tahun 2012
- Laporan Laba Rugi tahun 2011-2012
- Riwayat Hidup
- SK Pembimbing
- Surat Permohonan Penelitian
- Surat Keterangan Penelitian
Inisiatif untuk meningkatkan akses kepada masyarakat luas. Jasa keuangan bank syariah Rahmatan lil alamin D Kualitas. Inisiatif untuk meningkatkan akses kepada masyarakat luas. Rahmatan lil alamin D Ada Pelayanan Keuangan Bank Islam. Fasilitas pembiayaan al mudharabah (bagi hasil) yang diberikan kepada nasabah/mitra Bank Sulselbar Syariah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan nasabah/mitra dalam mengelola pembiayaan.
