• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesesuaiaan Pengelolaan Dana Haji Dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.122/DSN-MUI/II/2018 Tentang Pengelolaan Dana BPIH

يذمترلا

B. Kesesuaiaan Pengelolaan Dana Haji Dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.122/DSN-MUI/II/2018 Tentang Pengelolaan Dana BPIH

B. Kesesuaiaan Pengelolaan Dana Haji Dengan Fatwa Dewan Syariah

kemestian invetasi dana haji di instrument konvensional seperti deposito bank konvensional dan obligasi tidak di perbolehkan.”8 Di antara instrument sesuai syariah tesebut adalah Investasi tersebut menggunakan akad Asset to be Leased, Ijarah Sale and lease Back, wakalah atau wakalah bil istismar, sehingga dana tersebut menghasilkan imbal balik, baik berupa ujrah maupun bagi hasil. Investasi juga bisa di sukuk korporasi, di mana salah satu skema dalam mudharabah yang menempatkan otoritas selaku penerima mandapat dari jamaah haji sebagai pemilik modal dan korporasi atau penerbit sukuk sebagai pengelola. Dana ditempatkan pada usaha yang memberikan imbalan hasil secara pasti, yaitu dengan akad murabahah atau investasi sektor riil dengan penempatan langsung mengunakan akad musyarakah keuntungan ditentukan sesuai kesepakatan dan kerugian ditanggung bersama. Dengan demikian, jamaah mendapatkan setoran haji mereka bserta bonus jika ada atau menggunakan skema mudharabah (bagi hasil) jamaah haji sebagai pemilik modal dan penyelenggara haji sebagai pengelola dan jamaah haji mereka beserta bagi hasilnya.

Yang kedua, Investasi memberikan imbalan hasil yang tinggi dengan risiko yang bisa dikendalikan, sebagaimana ditegaskan undang- undang bahwa sebagian dana haji dapat ditempatkan dan diinvestasikan dengan prinsip syariah dan mempertimbangkan faktor resiko. Yang ketiga, asas kemanfaatan yang berdasarkan fiqih yang harus memilih instrumen lebih berkah manfaat dan lebih maslahat, begitu juga kaidah fiqih yang menegaskan, maslahat yang lebih besar didahulukan dari pada maslahat yang lebih sedikit, dan maslahat yang mencakup orang banyak juga didahulukan dari pada maslahat yang mencakup orang sedikit.

8 Dr. Oni Sahroni, M.A, http://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id , Konsultasi

Syariah: Investasi Dana Haji, Diakses pada hari Kamis, 23 Safar 1440/ 01 November 2018, Pukul 11:29

Yang keempat, investasi dilakukan atas persetujuan dan kesepakatan dengan pemilik dana, yaitu jamaah haji secara individu karena mereka adalah pemilik dana dan diperuntukkan atas seizin mereka, untuk meningkatkan kulatias penyelenggaraan ibadah haji mereka.

Selanjutnya, seluruh imbal hasil investasi ini digunakan untuk meningkatkan rasionalitas dan efisiensi penggunaan BPIH (Badan Pengurusan Ibadah Haji), dan meningkatkan manfaat bagi kemaslahatan umat.

kebutuhan pembiayaan infrastruktur nasional membuka peluang investasi keuangan haji untuk mendukung penyediaan infrastruktur. Pasal 48 ayat (1) UU 34/2014 memungkinkan pengembangan keuangan haji melalui berbagai aktivitas investasi, termasuk untuk pembiayaan infrastruktur. Aktivitas investasi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk investasi langsung maupun investasi tidak langsung, dalam investasi aset riil maupun aset keuangan. 9

Investasi keuangan haji dapat dilaksanakan melalui pembelian dan penjualan surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang tercatat pada bursa efek yang bergerak dalam sektor infrastruktur. Terkait dengan penyediaan infrastruktur haji, investasi keuangan haji dapat diarahkan kepada pembelian saham atau penyertaan modal atau pembelian sukuk oleh perusahaan infrastruktur yang menerbitkan sukuk. Selain itu, investasi keuangan haji juga bisa dilakukan melalui pembelian saham atau sukuk yang diterbitkan oleh perusahaan pembiayaan infrastruktur yang dibentuk Pemerintah.

Badan Pengelola Keuangan Haji juga tidak secara langsung masuk kedalam investasi infrastruktur tetapi Badan Pengelola Keuangan Haji

9 Pamungkas, Pengaruh Infrastruktur Ekonomi,, sosial dan admistrasi institusi terhadap pertumbuhan-pertumbuhan provinsi di Indonesia, Skripsi fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2009

membeli sukuk di Kementerian Keuangan dari sukuk tersebut BPKH melakukan investasi melalui sukuk berdasarkan hasil wawancara dengan Tenaga Ahli Sekretariat Badan Pengelola Keuangan Haji, bapak Dece Kurniadi beliau mengatakan: “ketika kita masuk di investasi infrastruktur tidak secara lansung tetapi kita membeli surat berharga”.10 Dimana setelah BPKH membeli surat berharga itu lalu diberikan kepada Manejer Investasi, yang mana BPKH tidak secara langsung memberikan uang tersebut tetapi menggunakan sukuk tetapi sukuk tersebut menjadi jaminan di bank agar Manjer Investasi mendapatkan hasil dari jasanya melalui sukuk yang mana menggunakan akad Wakalah.

Dengan demikian berdasarkan hasil yang peneliti lakukan melalui wawancara Tenaga Ahli sekretariat Badan Pengelola keuangan haji terkait dengan standar oprasional maka dapat disimpulkan pelaksanaan investasi dana haji sudah sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional No.

122/DSN-MUI/II/2018 dimana akad yang digunakan adalah Akad Wakalah. Dimana syarat akad yaitu terdapat muwakil (pemberi Kuasa) yakni Calon Jamaah Haji, BPKH sebagai wakil (penerima kuasa) dan Obyeknya yaitu Instrumen-instrumen investasi. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap uang yang sudah mereka setorkan yang tersimpan di BPKH karena sudah benar-benar terjamin, diawasi oleh berbagai lembaga seperti KPK, polisi dan OJK juga lembaga-lembaga lain sehingga BPKH benar-benar sangat hati-hati dalam berinvestasi.

10 Wawancara dengan Tenaga Ahli Sekretariat Badan Pengelola Keuangan Haji di kantor Kementerian Agama Republik Indonesia, Dece Kurniadi, Jakarta Pusat, 10 Juli 2018 Lantai 4

93 A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan UU No. 34 Tahun 2014 dan juga Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 122 tahun 2018 tentang Pengeloaan Dana Haji BPIH dan BPIH Khusus Berdasarkan Prinsip Syariah, investasi keuangan haji dalam pembiayaan infrastruktur ditujukan untuk mendapatkan nilai manfaat optimal bagi peningkatan penyelenggaraan ibadah haji dengan mengutamakan aspek keamanan dan keutuhan dana calon jamaah haji.

Di samping itu, investasi keuangan haji diprioritaskan pada infrastruktur yang mendukung peningkatan pelayanan haji. dan juga investasi yang dilakukan dalam invetasi dana haji sudah sesuai dengan fiqih muamalah jadi tidak ada kekhwatiran untuk para calon jamaah haji.

2. Dimana dalam pengelolaan dana haji terdapat 2 rangkaian akad yang sama yaitu antara BPKH dengan para Calon Jamaah Haji menggunakan akad wakalah dan BPKH dengan Menejer Investasi menggunakan akad wakalah. Hanya untuk kasus dana haji pengecualian menggunakan Double Wakalah. Hukum menginvestasikan dana haji pada infrastruktur sudah sesuai dengan ketentuan baik pasal-pasal tentang pengelolaan keuangan haji dan kajian hukum Islam secara khusus melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional dinyatakan sudah sesuai dengan syariah. Maka dibolehkan dimana tidak ada indikasi yang mengarah kepada ketidak bolehanya . B. Saran

1. Sebaiknya Badan Pengelola Keuangan Haji melakukan Investasi secara langsung ke infrastruktur agar para calon jamaah haji bisa merasakan

hasil dari investasi tersebut dan juga sebagai kemaslahatan para calon jamaah haji, karena apabila tidak secara langsung ke infrastruktur atau hanya melalui investasi di perbankan syariah seperti sukuk dan surat berharga lainya hasil dari investasi hanya sedikit saja. agar para calon jamaah haji Indonesia tidak begitu mahal membayar biaya selama kegiatan haji berlangsung.

2. Agar Badan Pengelola Keuangan Haji lebih transparan lagi terhadap masyarakat untuk menjelaskan apa yang sudah mereka lakukan dengan uang yang sudah di berikan oleh para calon jamaah haji sehingga tidak timbul polemik yang ada di masyarakat.

3. Badan Pengelola Keuangan Haji juga harus lebih berhati-hati dalam memilih investasi harus sesuai dengan prinsip syariah sehingga nantinya tidak mengalami kerugian dan juga menyalahi aturan-aturan yang ada.

Nur Aisah, Lahir di Ujung Pandang 13 September 1995. Anak ke-1 dari 3 saudara lahir dari pasangan suami istri Bapak Sainuddin dan Ibu Hj. Namiah. tempat tinggal jalan legoso raya Pondok Sera Perumahan De Green Terraces Legoso, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Penulis memulai pendidikanya di SDN 021 Bumi Rahayu, Pada Usia 5 tahun tamat pada tahun 2007, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikanya di Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negri 04 Tanjung Selor, Kemudian penulis melanjutkan pendidikan lagi di Madrasah Aliyah Negri (MAN) 01 Tanjung selor, setelah lulus Aliyah tahun 2013 selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Pesantren Darul Qur’an Putri Cikarang yang di Asuh oleh Ustad Yusuf Mansyur. Setelah kurang lebih satu tahun menjadi santri 2014 penulis melanjutkan pendidikan Strata Satu (S1) Fakultas Syariah Program Studi Hukum Ekonomi Syariah di Insititut Ilmu Al- Qur’an (IIQ) Jakarta.

Abidin, M. Zainul, Kementrian Keuangan , Analisis investasi dana haji dalam pembiayaan infrastruktur dan peningkatan kualitas penyelenggaraan Ibadah Haji, 19 Oktober 2016.

Al-Arif, M. Nur Rianto. Lembaga Keuangan Syariah suatu Kajian teoritis Praktik, Bandung: pustaka setia, 2012.

Al-Qur‟an dan Terjemahan, Kementerian Agama Republik Indonesia, Tahun 2017.

Al-Qurtubi, Abu „Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr Al- Anshari. Tafsir Al-Qurtubi jilid VI Juz 6, (Baerut: Dar al Kutub al- Ilmiah, 1993.

Anam, Khaerul. Pasar Modal dan Praktik Pasar Modal Syariah, Bandung:

Pustaka Setia, 2013.

Anshar, Zakaria. Profile Direktorat Jendral Haji dan Umroh, Jakarta:

Direktorat Penyelenggaran Haji dan Umrah, 2008.

Antonio, Muhamad Syafi‟i. Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta:

Gema Insani, 2001.

Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Aziz, Abdul. Manajemen Investasi Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad. Fiqih Muamalah, Jakarta: Sinar Grafika, 2014.

Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 4, Damaskus: Darul Fikr, 2007.

Bagus Rahmadi Supancana, ida. Kerangka Hukum dan Kebijakan Investasi langsung di Indonesi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2006.

Dikun,Suyono. Infrastruktur Indonesia: Sebelum, selama, pasca krisis, (Jakarta: Kementerian Negara PPN atau BAPPENAS, 2003.

Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional, No. 122 /DSN-MUI/II/2018, Tentang Pengelolaan Dana BPIH dan BPIH Khusus Berdasarkan Prinsip Syariah.

Fatwa Dewan Syariah Nasonal Nomor 40/DSN-MUI/X/2002 Tentang Pasar Modal dan Penerapan Prinsip Syriah di Bidan Pasar Modal.

Fatwa DSN-MUI No. 80/DSN-MUI/III/2011, Tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.

dalam presfektif peradilan agama, Jakarta: kencana prenada media group, 2012.

Hadi, Chairul dan Mujiburarahman. Investasi Syariah Konsep Dasar dan Implementasi, Ciputat: lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah, Jakarta: Lembaga Penilitian UIN, 2009.

Hayati, Mardhiyah. Investasi Menurut Presfektif Ekonomi Islam, dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 1 No. 1 Mei 2016.

Hidayat, Taufik Buku Pintar Investasi Syariah, Jakarta: Media kita, 2011.

http://bpkh.go.id/

http://m.merdeka.com/peristiwa/bpkh-mengaku-tak-berwenang-gunakan- dana-haji-untuk-infrastruktur.html

http://m.merdeka.com/uang/bpkh-tetapkan-31-bank-penerima-dan-pengelola- dana-haji.html

http://www.tribunnews.com/nasional/2015/10/20/kemenag-nilai-pelayanan- jemaah-haji-2015-membaik diakses pada hari senin 07 Des. 15 pukul 21.06.

https://haji.kemenag.go.id/v3/content/undang-undang-nomoor-34-tahun- 2014-tentang-pengelolaan-keuanagan-haji

Huda, Nurul dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan praktis, Jakarta: Prenada media group, 2013.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Investasi pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta: kencana prenada media group, 2014.

Husna Fadlia, Dian.Peran Otorittas Jasa keuangan dalam perlindungan hukum bagi investor atas dugaan investasi fiktif, dalam Jurnal Hukum, volume 11, No. 2, tahun 2015.

Imam Malik, kitab Al-Muwatha’ bab haji juz I, No. 687.

Isa Muhammad Ibn Surah, Abi. sunan at-Tirmidzi, juz 3, Beirut: Dar al-Fikr, 1995.

Kari, Adimarwan A. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:

Kharisma Putra Utama, 2007.

Kodoatie, Robert J. Pengantar Manjemen Infrastruktur, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Kuncoro, Metode Riset untuk bisnis & ekonomi, Jakarta:Erlangga, 2003.

Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah: Fiqih Muamalah, Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2013.

Muhammad, Manajemen Keuangan Syariah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2014.

Muhammad, Rifqi. Akutansi Keuangan Syariah, Yogyakarta: P3EI, 2010.

Nafik HR, Muhamad. Bursa Efek Dan Investasi Syariah, Jakarta: serambi, 2009.

Nazaruddin, Abdul Wahid. memahami & membedah Obligasi pada Perbankan Syariah, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.

Nuhyatia, Indah. “Penerapan dan Aplikasi Akad Wakalah pada Produk Jasa Bank Syariah”, dalam jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, vol. 3, No.

2, 2013.

Nurhayati, Sri dan Wasilah, Akuntansi syariah di Indonesia, Jakarta:

Salembaa empat, 2012.

Nurhayati, Sri dan Wasilah. Akuntansi syariah di Indonesia, (Jakarta:

Salemba empat, 2012.

Pamungkas, Pengaruh Infrastruktur Ekonomi,, sosial dan admistrasi institusi terhadap pertumbuhan-pertumbuhan provinsi di Indonesia, Skripsi fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2009.

Pardiansyah, Elfi. Investasi dalam Presfektif Ekonomi Islam, dalam Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 8 No. 2 Agustus 2017.

Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

Ponjowinoto, P. Iwan. Kaya & Bahagia Cara Syariah, Jakarta: Penerbit Hikmah, 2010.

Ratnawati, Vince dan Ningrum Khairani, “Perbandingan Kinerja Reksadana syariah dan konvensional”, dalam Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No.1 Oktober 2012.

Rivai, Eithal dan Andi Buchari. Islam Economics Ekonomi Syari’ah Bukan Opsi Tetapi Solusi, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Rodoni, Ahmad dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta:

Zikrul Hakim, 2008.

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah, Jakarta: UIN Jakarta, 2009.

Rokhmatussa‟dyah, Ana dan Suratman. Hukum Investasi & Pasar Modal, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah Jilid 3, Beirut: Daar Fiqr, 1983.

Sahrani, Sahori dan Ru‟fah Abdullah, Fikih Muamalah, Jakarta: Kencana, 2012.

Suhendi, Hendi. Fiqih Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Perasada, 2010.

Suryomurti, Wiku. Super Cerdas Investasi Syariah hidup kaya raya mati masuk syurga, Jakarta: Qultum Media, 2011.

Susanto, Burhanuddin. Pasar Modal Syariah Tinjauan Hukum, Yogyakaryta: UII Press, 2009.

Susanto, Reputation Driven, Corporate Social Responsibility pendekatan strategic management dalam CRS, Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2009.

Suwiknyo, Dwi. Jasa-jasa Perbankan Syariah, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2010.

Syamsuddin, Fiqih Muamalah, Yogyakarta: Persada, 2011.

Tan, Inggrid. Bisnis dan investasi sistem syariah, Yogyakarta: universitas Atma Jaya, 2009.

Undang-undang RI Nomor 34 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan haji.

Wawancara dengan Tenaga Ahli Sekretariat Badan Pengelola Keuangan Haji di kantor Kementerian Agama Republik Indonesia, Dece Kurniadi, Jakarta Pusat, 10 Juli 2018.

Widjaja, HAW. Otonomi Desa, Jakarta: Raja grafindo Persada, 2012.