BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Kesimpulan
7. Validitas Data
Validitas data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan, apakah penjelasan yang diberikan tentang dunia kenyataan sesuai dengan sebernanya yang terjadi.
Dalam upaya untuk memperoleh data pengumpulan data, dalam hal ini peneliti menggunakan cara-cara sebagai berikut:
a. Memperpanjang Kehadiran Peneliti
Tujuan memperpanjang kehadiran peneliti adalah memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya tentang implementasi model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran Matematika di kelas VA di SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah tahun pelajaran 2019/2020 dan untuk mengecek kembali kebenaran yang diperoleh jika data yang diperoleh masih kurang lengkap.
37Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 249.
38Ibid.,hlm. 90.
b. Ketekunan Pengamat
Peneliti mengupayakan keabsahan data atau temuan, maka peneliti memerlukan suatu ketekunan dalam menyelesaikan berbagai macam data yang telah diperoleh melalui berbagai macam metode.
Tujuanya adalah untuk menghindari kesalahan baik dari pihak responden, maupun kekeliruan dalam menyusun data, sebab masih ada kemungkinan terdapat kekiliruan dalam mengumpulkan data yang sebenarnya atau fakta. Dengan pengamatan yang teliti dan ketekunan peneliti dalam memperoleh data sehingga dapat memperoleh data yang dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dinyatakan valid.
c. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data yang telah ada.39
Dalam hal ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi yang sekaligus menguji kreadibilitas data. Melalui pengecekan data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Namun triangulasi teknik yang dipakai peneliti adalah sebagai berikut:
a) Triangulasi Metode
Menurut Patton dalam Moleong dua strategi yakni “pengecekan derajat kepercayaan penemu hasil peneliti dengan beberapa teknik
39Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 241.
pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.40
b) Triangulasi Teori
Triangulasi teori merupakan anggap bahwa fakta tidak dapat di periksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.41
c) Triangulasi Data
Sugiyono menjelaskan triangulasi sumber yakni mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.42
H.Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasan ini peneliti nantinya akan menerapkan data yang ditemukan di lapangan yaitu SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah. Dalam pembahas selanjutnya peneliti akan membahas tentang Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas VA di SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020. Adapun sistematika penelitian ini diantaranya:
BAB I membahas pendahuluan yang meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan settingpenelitian, telaah pustaka, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II berisi paparan data dan temuan yang mendeskripsikan tentang seluruh data dan temuan peneliti .
40Lexy J Moleong, Metode..., hlm. 331.
41Ibid.,hlm. 331.
42Sugiyono, Metode..., hlm. 241.
BAB III merupakan pembahasan yang memaparkan penyajian dan analisis data terhadap paparan data dan temuan yang terdapat pada bab II yang meliputi:
implementasi model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika di kelas VA di SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah dan Kendala-kendala guru dalam implementasi model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran matematika.
BAB IV merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang diberikan oleh peneliti setelah melakukan penelitian.
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah Sekolah Dasar Negeri 1 Darmaji adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang berada di Desa Darmaji Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah NTB yang sudah diakui keberadaanya oleh masyarakat sekitarnya dan pemerintah. SDN 1 Darmaji resmi berdiri pada tahun 1928.43
2. Lokasi Geografis SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah
Letak geografis SDN 1 Darmaji yang dimaksud adalah gambaran umum tentang lokasi lingkungan SDN 1 Darmaji yang berlokasi di Desa Darmaji Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.Letak SDN 1 Darmaji sangat strategis yaitu dekat dengan jalan raya dan juga berada didekat pemukiman penduduk yang memudahkan siswa dan siswi bersekolah. Luas tanah yang dimiliki oleh SDN 1 Darmaji sampai saat ini adalah 40 are. Adapun letak SDN 1 Darmaji sebagai berikut:
Sebelah Timur : Berbatasan dengan sawah penduduk Sebelah Barat : Berbatasan dengan jalan raya
Sebelah Utara : Berbatasan dengan rumah penduduk Sebelah Selatan : Berbatasan dengan rumah penduduk.44
43Dokumentasi, Profil SDN 1 Darmaji, Tanggal 26 April 2020.
44Dokumentasi, Profil SDN 1 Darmaji, Tanggal 26 April 2020.
3. Jumlah Peserta Didik SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah
Data terakhir yang diperoleh bahwa jumlah siswa/i SDN 1 Darmaji Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020 sebanyak 254 yang terdiri dari siswa laki-laki 132 orang dan siswi perempuan 122 orang. Untuk lebih jelasnya bias dilihat dibawah ini:
Tabel 2.1
Jumlah Peserta Didik SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 I 13 14 27
2 IIA 11 14 25
IIB 15 9 24
3 III 19 18 37
4 IVA 14 15 29
IVB 17 15 32
5 VA 14 10 24
VB 11 12 23
6 VI 18 15 33
Jumlah 132 122 254
Sumber Data: Profil SDN 1 Darmaji.45
4. Jumlah Guru SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah
Guru merupakan objek pendidik yang bertanggung jawab atas kelangsungan proses belajar mengajar, disamping itu guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi yang tepat dengan kebutuhan peserta didik yang melakukan kegiatan belajar mengajar.
Jumlah guru di SDN 1 Darmaji Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 13 orang, guru PNS sebanyak 7 orang dan guru Honorer 6 orang, sebagaian besar guru tersebut berlatar belakang
45 Dokumentasi, Profil SDN 1 Darmaji, Tanggal 26 April 2020.
pendidikan S1. Dengan demikian para guru telah memiliki bekal dan teori tentang pendidikan.
Tabel 2.2
Jumlah Guru SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020
NO Nama L
/ P
Jabatan Ijazah Terting
gi
Mengajar di-
1 Baiq Hendriani P GK S.Pd IVA
2 Baiq Silvia Aryani P GM S.Pd IIB
3 Baiq Wisrul Udayani P KEPSEK S.Pd
4 Hajjah Hafifah P GK S.Pd III
5 Isnaini Juarniwati P GK S.Pd IVB
6 Kadarusman L GM A.Md I-III
7 Lalu Kasim L GK S.Pd IIA
8 Lalu Muhammad Andrian Hidayat
L GM S.Pd IV-VI
9 Nurminah P GK S.Pd VA
10 Sahdin L GK S.Pd VI
11 Sukiani P GK S.Pd I
12 Suparlan L GK SMA VB
13 Terang L GM S.Pd I-VI
Sumber Data: Profil SDN 1 Darmaji.46
5. Sarana dan Prasarana SDN 1 Darmaji Kopang Lombok Tengah Sarana dan prasarana suatu sekolah sangat mendukung kegiatan belajar mengajar agar dapat berjalan dengan lancar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Juga dapat memberikan kemudahan dalam kegiatan pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik, maka dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SDN 1 Darmaji adalah bangunan terdiri dari: ruang kelas, ruang kepsek, ruang guru, perpustakaan, mushola,WC. Meubeler terdiri dari: meja, kursi, papan tulis, lemari, rak buku. Alat-alat peraga terdiri dari: globe, peta, calistung KIT.
46Dokumentasi, Profil SDN 1 Darmaji,Tanggal 26, April, 2020.
Alat-alat olaharaga terdiri dari: matras, bola kaki, bola voli, bola kasti, papan catur, tenis meja, bulu tangkis.
B.Implementasi Model Pembelajaran Berbasis MasalahPada Mata Pelajaran Matematika di Kelas VA di SDN 1 Darmaji
Model pembelajaran yang digunakan di SDN 1 Darmaji cukup bervariasi, salah satunya adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).Adapun terkait dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran Matematika di kelas VA di SDN 1 Darmaji, peneliti melakukan wawancara dengan guru bidang studi matematika.
Ibu Nurminah selaku wali kelas VA memaparkan bahwa dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, sebelum masuk kelas lebih dahulu menyusun bahan ajar yang sesuai dengan materi yang akan saya sampaikan.47
Bahwa berdasarkan hasil dokumentasi RPP Ibu Nurminah, S.Pd pada mata pelajaran Matematika kelas VA menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).48
Ibu Nurminah S.Pd selaku guru bidang studi Matematika atau sekaligus wali kelas VASDN 1 Darmaji memaparkan manfaat model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) sebagai berikut:
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah memiliki manfaat yang sangat besar bagi para peserta didik dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas, akan membuat siswa akan semakin bersemangat dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran berlangsung, juga akan melatih peserta didik dalam mengeluarkan ide- ide atau pendapatnya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah akan
47Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
48Dokumentasi, RPP Matematika, Tanggal, 17 Juni, 2020.
menjadikan siswa lebih kreatif dan kritis dalam mengkaji setiap bahan pelajaran yang disajikan.49
Ibu Nurminah S.Pd memaparkan hal-hal yang perlu dipersiapakan sebelum kegiatan proses belajar berlangsung yaitu:
Pembuatan RPP, menyiapkan alat evalusi dan media pembelajaran yang diperlukan.
Ibu Nurminah S.Pd memaparkan tujuannya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika yaitu:
Untuk mempermudah proses dalam penerapan konsep sehingga siswa akan lebih mudah memahami konsep yang akan kita ajarkan dalam memecahkan masalah.50
Sesuatu model pembelajaran pasti memiliki kelebihan masing-masing, semua itulah yang diperhatikan oleh seorang guru, ibu Nurminah S,Pd memaparkan kelebihan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika diantaranya:
1. Siswa diajarkan untuk berfikir kritis pada tahap awal 2. Siswa bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat.
3. Siswa diajarkan kerjasama dengan teman kelompoknya dan bisa menghargai pendapat dari teman kelompoknya masing-masing.
4. Mempermudah guru dalam proses pembelajaran karena disana guru bisa menjadi fasilitator dan monivator dalam pembelajaran.
5. Siswa juga bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.51
Selain manfaat, tujuan dan kelebihan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) ibu Nurminah juga memaparkan langkah-
49Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
50Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
51Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
langkah dalam implementasi model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika yaitu:
1. Melakukan pembukaan dengan salam dan berdo’a.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh ibu Nurminah S.Pd terlebih dahulu adalah melakukan pembukaan dengan salam dan berdo’a,
sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan ibu Nurminah, S.Pd yang mengatakan bahwa:
Hal yang dilakukan pertama kali sebelum memulai pembelajaran adalah melakukan pembukaan dengan salam dan berdo’a, karena itu hal yang wajib dilakukan sebelum memulai kegiatan pembelajaran.52
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
Kami mengucapkan salam dan berdo’a.53 Septia Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Sebelum memulai pembelajaran kami mengucapkan salam dan berdo’a terlebih dahulu.54
2. Mengecek kehadiran siswa.
Langkah selanjutanya yang dilakukan oleh Ibu Nurminah S.Pd sebelum memulai kegiata proses belajar adalah memeriksa kehadiran peserta didik, sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah, S.Pd yang mengatakan bahwa:
52Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
53Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
54Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
Memeriksa kehadiran siswa adalah hal yang harus dilakukan, supaya guru bisa mengetetahui siapa saja yang masuk sekolah dan tidak, dan juga guru bisa mengetahui bagaimana keadaan siswa.55
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
Kami diabsen satu persatu oleh Ibu guru.56 Septia Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Kami diabsen oleh Ibu guru.57 3. Menyiapkan fisik dan psikis siswa.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah S.Pd sebelum memulai pembelajaran adalah menyiapkan pisik dan psikis peserta didik, sebagaimana hasil wawancara peneliti denga ibu nurminah S.Pd yang mengatakan bahwa:
Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu guru harus menyiapkan psik dan psikis para peserta didik, supaya dalam menerima materi pelajaran peserta didik sudah siap, baik dari fisik maupun psikis.58 4. Guru berusaha untuk mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan
diajarkan sekarang.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah, S.Pd sebelum memulai pembelajaran adalah mengaitkan materi yang lalu dengan materi
55Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
56Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
57Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
58Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
yang akan diajarkan sekarang sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah S.Pd yang mengatakan bahwa:
Mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan diajarkan supaya siswa mengingat materi yang telah disampaikan pada kesempatan sebelumnya dan keterkaitan materi yang lalu dengan materi yang diajarkan sekarang.59
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
Kami dijelaskan materi yang lalu, kemudian ibu guru mengaitkanya dengan materi yang akan diajarkan.60
Septia Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Ibu guru mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan disampaikan.61
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan pada kesempatan tersebut.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah, S.Pd sebelum memulai pembelajaran adalah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan pada kesempatan tersebut sebagiaman hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah S.Pd yang mengatakan bahwa:
Sebelum kegiatan inti terlebih dahulu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan pada kesempatan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada siswa tujuan guru dalam mengajarkan materi yang akan disampaikan.62
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
59Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
60Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
61Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
62Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
Ibu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.63 Septia Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Ibu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran.64 6. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pembelajaran PBL.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah, S.Pd sebelum memulai pembelajaran adalah menjelaskan apa yang dimaksud dengan pembelajaran PBL sebagimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah, S.Pd yang mengatakan bahwa:
Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pembelajaran PBL, supaya siswa-siswi dapat mengerti bagaimana tahapan-tahapan dalam menggunakan PBL.65
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
Ibu guru menjelaskan langkah-langkah PBL.66 Septia Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Ibu guru menjelaskan langkah-langkahnya.67
7. Memberikan contoh kemudian cara menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan pembelajaran yang akan diajarkan.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah, S.Pd dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika adalah memberikan contoh
63Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
64Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
65Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
66Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
67Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
kemudian cara menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan pembelajaran yang akan diajarkan sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah, S.Pd yang mengatakan bahwa:
Dimana dalam memberikan contoh kemudian cara menyelesaikan soal-soal yang berhubugan dengan pembelajaran yang akan diajarkan supaya siswa mengetahui contohnya dan cara menyelesaikan soal- soal yang diajarkan.68
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
Kami diberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, kemudian diberikan contoh soal-soal dan cara menyelesaikannya.69
Septia Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Ibu Guru memberikan contoh dan contoh soal.70
8. Menanyakan kepada siswa apa saja yang belum dimengerti, setelah siswa memahami materi yang disampaikan
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah, S.Pd dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika adalah menanyakan kepada siswa apa saja yang belum dimengerti, setelah siswa memahami materi yang disampaikan sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah, S.Pd yang mengatakan bahwa:
Sebelum memberikan siswa tugas terlebih dahulu guru menanyakan kepada siswa apa saja yang belum dimengerti supaya guru bisa
68Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
69Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
70Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
menjelaskan kembali kepada siswa sampai mereka memahami materi yang disampaikan.71
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
Ibu guru menayakan materi yang belum dimengerti.72 Septia Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Ibu guru menanyakan kepada kami materi yang belum dimengerti.73 9. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara hitrogen.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah, S.Pd dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika adalah membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara hitrogen sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah S.Pd yang mengatakan bahwa:
Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara hitrogen hal ini dilakukan supaya peserta didik yang kurang pintar dan yang pintar bisa bekerja sama dengan teman kelompoknya dalam memecahkan masalah yang diberikan.74
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
Kami dibagi kelompok oleh Ibu guru.75 Septia Putri Andita mengatakan bahwa:
Kami dibagi kelompok oleh Ibu guru.76
71Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
72Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
73Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
74Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
75Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
76Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020
10. Setelah guru membagikan kelompok, guru membagikan lembar kerja siswa.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah, S.Pd dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika adalah setelah membagikan kelompok, guru membagikan lembar kerja siswa sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah, S.Pd yang mengatakan bahwa:
Setelah membagikan kelompok, guru membagikan lembar kerja siswa dimana dalam hal ini guru memberikan soal kepada siswa yang harus dipecahkan.77
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
Kami dibagikan lembar kerja untuk dikerjakan dengan teman kelompok.78
Septian Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Kami dibagikan lembar kerja oleh ibu guru.79
11. Siswa bekerja sama dengan mengerjakan LK (lembar kerja) yang sudah dibagikan.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah, S.Pd dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika adalah siswa bekerja sama
77Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
78Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
79Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
dengan mengerjakan LK yang sudah dibagikan, sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah, S.Pd yang mengatakan bahwa:
Siswa bekerja sama dengan mengerjakan LK yang sudah dibagikan dimana dalam kegiatan ini siswa akan berdiskusi dan dapat mengeluarkan pendapatnya dalam memecahkan masalah yang telah diberikan.80
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
Kami bekerjasama dengan teman kelompok.81 Septia Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Kami berdisuksi dengan teman kelompok.82
12. Guru membimbing setiap kelompok dalam memecahkan masalah.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah, S.Pd dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika adalah Guru membimbing setiap kelompok dalam memecahkan masalah, sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah,S.Pd yang mengatakan bahwa:
Guru membimbing setiap kelompok dalam memecahkan masalah dalam kegiatan ini guru membimbing setiap kelompok dalam mencari jawaban berdasarkan yang telah di berikan.83
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
80Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
81Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
82Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
83Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
Kami dibimbing oleh ibu guru dalam mengerjakan soal yang diberikan.84
Septia Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Kami dibimbing dan ditanyakan yang belum dimengerti.85
13. Setelah selesai diharapkan siswa untuk mempersentasikan hasil masing masing kelompok didepan kelas.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Ibu Nurminah, S.Pd dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika adalah setelah selesai diharapkan siswa untuk mempersentasikan hasil masing-masing kelompok didepan kelas, sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nurminah, S.Pd yang mengatakan bahwa:
Setelah selesai diharapkan siswa untuk mempersentasikan hasil masing-masing kelompok didepan kelas hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mencari jawaban dengan teman kelompok.86
Selain gurunya, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa yang bernama Tiara Citra Zamzami yang mengatakan bahwa:
Setelah selesai mengerjakan soal yang diberikan Ibu guru kami diminta untuk mempersentasikan didepan kelas.87
Septia Putri Andita juga mengatakan bahwa:
Kami diminta untuk mempersentasikan hasil diskusi.88
84Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
85Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
86Nurminah, Wawancara, Darmaji, 26, April, 2020.
87Tiara Citra Zamzami (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.
88Septia Putri Andita (Siswa), Wawancara, Darmaji, 29, Mei, 2020.