BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
B. Saran
Dalam meningkatkan kualitas pengajaran di SDN 1 Damaji Kopang Lombok Tengah, peneliti memberikan beberapa saran atau masukan terkait dengan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) kepada:
1. Guru SDN 1 Darmaji
a) Menigkatkan keterampilan dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dalam kegiatan proses pembelajaran berlangsung agar peserta didik dapat termotivasi dalam mengikuti proses belajar.
b) Menggunakan model pembelejaran berbasis masalah (problem based learning) atau melakukan pengabungan dari beberapa metode dalam kegiatan proses pembelajaran agar meningkatkan kualitas belajar.
c) Dapat meningkatkan keterampilan dalam memilih masalah dengan menggunakn media pembelajaran untuk mendukung mdel pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).
2. Kepala Sekolah SDN 1 Darmaji
Memberikan kebijakan kepada guru dalam hal pengadaan apa yang dibutuhkan oleh guru dalam memberikan materi pelajaran.
3. Kampus UIN Mataram
Mahasiswa dapat diberikan bekal yang lebih mengenai pengalaman tentang model-model pembelajaran dan tentang penerapan model-model pembelajaran yang efektif.
4. Pembaca Skripsi atau Mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian Dapat melakukan perbandingan antara SD/MI yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dengan menggunakan model pembelajaran yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014.
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013.
Alimul Muniroh, Academic Engagement Penerapan Model Problem Based Learning di Madrasah,Yogyakarta: PT LKIS Priniting Cemerlang, 2015.
Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporer, Bandung: JICA, 2003.
Gunantara, dkk, “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V”, Vol. 2, Nomor 1. 2014.
Ika Wahyuni, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Di SDN 1 Lelong Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016, UIN: Mataram, 2016.
Imam Abdul Syukur, “Profesionalisme Guru Dalam Mengimplementasikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kabupaten Nganjuk”, 2014 Isrok’atun, Amelia Rosmala, Model-model Pembelajaran Matematika, Jakarta:
Bumi Aksara, 2018.
Isrok’atun, dkk, Pembelajaran Matematika dan Sains Secara Integratif Melalui Situation Based Learnin, Sumedang: UPI Sumedang Press, 2020.
Jhon W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatid, Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Kementerian Agama Republik Indonesia Al-qur’an dan Terjemahannya, Jakarta:
Nuralam Samat, 2013.
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Ronda Karya, 2005.
Lilis Lismaya, Berpikir Krits & PBL (Problem Based Learning), Surabaya: Media Sahabat Cendikia, 2019.
Lounard Syaulan Sahelatua, dkk, “Kendala Guru Memanfaatkan Media IT Dalam Pembelajaran Di SDN 1 Pagar Air Aceh Besar”, Vol. 3, Nomor 2, 2018.
Lukman Hakim, “Implementasi Model Pembelejaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Lembaga Pendidikan Islam Madrasah”, Vol. 13, Nomor 1, 2015.
Masjaya dan Wardono, “ Pentingnya Kemampuan Literasi Matematika untuk Menumbuhkan Kemampuan Koneksi Matematika dalam Meningkatkan SDM”, Vol. 1, 2018.
Muhammad Hasyim, Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits Di Kelas VII MTS NuruL Yaqin Praya Tahun Pelajaran 2016/2017. UIN: Mataram, 2017.
Mulyono Abdurraahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.
Muri Yusuf, Metode penelitian: Kualitatif Kuantitatif dan Penelitian Gabungan, Jakarta: Kencana, 2015
Nuryayu, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X/B SMA Negeri Bolo Tahun Pelajaran 2016/2017, UIN: Mataram, 2017.
Panen, dkk,Konstruktivisme dalam Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas, 2001.
QS al-Insyirah (94).
Q.S An-Nahl (14).
Retnaning Tyas, “Kesulitan Penerapan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika”,Vol. 2, Nomor 1, April 2020.
Rusman, Model-model Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Saifuddin Mahmud dan Muhammad Idham, Startegi Belajar Mengajar, Jakarta:
Syiah Kuala University Prees, 2017.
Satya Widya, “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Penerapan Problem Based Learing Untuk Siswa Kelas V SD”, Vol. 30, Nomor 1, Juni 2014.
Sriyanto, Mengobarkan Api Matematika Membelajarkan Matematika yang Kreatif dan Mencerdaskan, Sukabumi: CV Jejak, 2017.
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif,Bandung: Alfabeta, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,Bandung: Alfabeta, 2011.
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Naga Swadaya, 2014.
Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual, Jakarta: Kencana, 2017.
Titih Huriah, Metode Student Center Learning, Jakarta: Prenadamedia Group, 2018.
Tim Pengembag MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrapindo Persada, 2012.
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT RajaGrapindo Persada, 2011.
Wahab Jupri, Belajar dan Pembelajaran SAINS Modal Dasar Menjadi Guru Profesional. Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2017.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan, Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016.
Lampiran 1.Dokumentasi RPP
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa
Lampiran 3: Pedoman Wawancara Kepada Guru PEDOMAN WAWANCARA KEPADA GURU
Nama : Nurminah, S.Pd
Hari dan tanggal wawancara : Selasa, 26 April 2020
Jam Wawancara : 09:30-selesai
Tempat Wawancara : Darmaji
1. Bagaimana cara ibu menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) ?
2. Apa saja manfaat dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika?
3. Apa tujuan diterapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika?
4. Apa saja kelebihan diterapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)?
5. Apa saja langlah-langkah ibu dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learnig) ?
6. Apa saja kendala-kendala ibu dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan kenapa hal seperti itu terjadi?
Lampiran 4. Pedoman Wawancara Kepada Siswa PEDOMAN WAWANCARA KEPADA SISWA
Nama : Septia Putri Andita, Tiara Citra Zamzani Hari dan tanggal wawancara : Senin, 29 Mei 2020
Jam Wawancara : 09:00-selesai dan 16:30-selesai Tempat Wawancara : Darmaji
1. Bagaimana cara guru menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika ?
Lampiran 5. Pedoman Wawancara Kepada Siswa PEDOMAN WAWANCARA KEPADA SISWA
Nama : Nadia Nilmala, Lidia Ratih
Hari dan tanggal wawancara : Selasa, 30 Mei 2020
Jam Wawancara : 09:00-selesai dan 16:30-selesai Tempat Wawancara : Darmaji
1. Apa saja kendala yang kamu hadapi ketika guru menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika ?
Lampiran 6. Transkip Hasi Wawancara Kepada Guru TRANSKIP HASIL WAWANCARA KEPADA GURU
Nama : Nurminah, S.Pd
Hari dan tanggal wawancara : Selasa, 26 April 2020
Jam Wawancara : 09:30-selesai
Tempat Wawancara : Darmaji
No Peneliti Guru
1. Bagaimana cara ibu menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) ?
Bahwa dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, sebelum masuk kelas lebih dahulu menyusun bahan ajar yang sesuai dengan materi yang akan saya sampaikan, sehingga peserta didik bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran berlangsung dan juga mengatur tempat duduk peserta didik supaya peserta didik nyaman dalam belajardengan cara menyiapkan bahan ajar yang akan diajarkan
2 Apa saja manfaat dalam menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah memiliki manfaat yang sangat besar bagi para peserta didik dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas, akan membuat siswa akan semakin bersemangat dan antusias dalam mengitui
(problem based learning) pada mata pelajaran matematika?
proses pembelajaran berlangsung, juga akan melatih peserta didik dalam mengeluarkan ide-ide atau pendapatnya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah akan menjadikan siswa lebih kreatif dan kritis dalam mengkaji setiap bahan pelajaran yang disajikan.
3 Apa tujuan
diterapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika?
Untuk mempermudah proses dalam penerapan konsep sehingga siswa akan lebih mudah memahami konsep yang akan kita ajarkan dalam memecahkan masalah.
4 Apa saja kelebihan diterapkannya model
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran
1. Siswa diajarkan untuk berfikir kritis pada tahap awal
2. Siswa bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat.
3. Siswa diajarkan kerjasama dengan teman kelompoknya dan bisa menghargai pendapat dari teman kelompoknya masing-masing.
4. Mempermudah guru dalam proses pembelajaran
matematika? karena disana guru bisa menjadi fasilitator dan monivator dalam pembelajaran.
5. Siswa juga bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika?
1. Melakukan pembukaan dengan salam dan berdo’a.
Hal yang dilakukan pertama kali sebelum memulai pembelajaran adalah melakukan pembukaan dengan salam dan berdo’a, karena
itu hal yang wajib dilakukan sebelum memulai kegiatan pembelajaran
2. Mengecek kehadiran siswa.
Memeriksa kehadiran siswa adalah hal yang harus dilakukan, supaya guru bisa mengetetahui siapa saja yang masuk sekolah dan tidak, dan juga guru bisa mengetahui bagaimana keadaan siswa.
3. Menyiapkan psik dan psikis siswa.
Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu guru harus menyiapkan psik dan psikis para peserta didik, supaya dalam menerima materi pelajaran peserta didik sudah siap, baik dari fisik maupun psikis.
4. Guru berusaha mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan diajarkan sekarang.
Mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan diajarkan supaya siswa mengingat materi yang telah disampaikan pada kesempatan sebelumnya dan keterkaitan materi yang lalu dengan materi yang diajarkan sekarang.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan pada kesempatan tersebut.
Sebelum kegiatan inti terlebih dahulu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan pada kesempatan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada siswa tujuan guru dalam mengajarkan materi yang akan disampaikan.
6. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pembelajaran PBL.
Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pembelajaran PBL, supaya siswa-siswi dapat mengerti bagaimana tahapan-tahapan dalam menggunakan PBL.
7. Memberikan contoh kemudian cara
menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan pembelajaran yang akan diajarkan.
Dimana dalam memberikan contoh kemudian cara menyelesaikan soal-soal yang berhubugan dengan pembelajaran yang akan diajarkan supaya siswa mengetahui contohnya dan cara menyelesaikan soal-soal yang diajarkan 8. Menanyakan kepada siswa apa saja yang belum dimengerti, setelah siswa memahami materi yang disampaikan.
Sebelum memberikan siswa tugas terlebih dahulu guru menanyakan kepada siswa apa saja yang belum dimengerti supaya guru bisa menjelaskan kembali kepada siswa sampai mereka memahami materi yang disampaikan 9. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok secara hitrogen.
Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara hitrogen hal ini dilakukan supaya peserta didik yang kurang pintar dan yang pintar bisa bekerja sama dengan teman kelompoknya dalam memecahkan masalah yang diberikan
10.Setelah guru membagikan kelompok, guru membagikan lembar kerja siswa.
Setelah membagikan kelompok, guru membagikan lembar kerja siswa dimana dalam hal ini guru memberikan soal kepada siswa yang harus dipecahkan.
11.Siswa bekerja sama dengan mengerjakan LK (lembar kerja) yang sudah dibagikan.
Siswa bekerja sama dengan mengerjakan LK yang sudah dibagikan dimana dalam kegiatan ini siswa akan berdiskusi dan dapat mengeluarkan pendapatnya dalam memecahkan masalah yang telah diberikan.
12.Guru membimbing setiap kelompok dalam memecahkan masalah.
Siswa bekerja sama dengan mengerjakan LK yang sudah dibagikan dimana dalam kegiatan ini siswa akan berdiskusi dan dapat mengeluarkan pendapatnya dalam memecahkan masalah yang telah diberikan.
13.Setelah siswa selesai diharapkan siswa untuk mempersentasikan hasil masing-masing kelompok didepan kelas.
Setelah selesai diharapkan siswa untuk mempersentasikan hasil masing-masing kelompok didepan kelas hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mencari jawaban dengan teman kelompok.
14.Selanjutnya guru memberikan kesimpulan dari jawaban siswa yang sudah ditampilkan, memperjelas mana yang tepat dan mana yang perlu diperbaiki.
Guru memberikan kesimpulan dari jawaban siswa yang sudah ditampilkan, kemudian guru memperjelas mana yang tepat dan mana yang perlu diperbaiki hal ini dilakukan untuk memberikan keterangan kepada siswa bahwa berdasarkan hasil diskusinya tepat dan mana saja yang perlu diperbaiki
15.Meminta siswa untuk menganalisa masukan, tanggapan, koreksi dari guru.
Meminta siswa untuk menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru, supaya siswa bisa mengetahui mana saja jawaban yang benar dan jawaban yang salah
yang telah guru beritahu dalam langkah sebelumnya.
16.Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil dari kegiatan mengamati.
Dalam kegiatan ini, Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil dari kegiatan mengamati, hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
17.Sebagai penutupnya guru meminta siswa untuk membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran tentang point-point yang muncul dalam kegiatan proses pembelajaran berlangsung.
Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan, ini semua dilakukan untuk mengetahui mana saja siswa yang mendengar penjelasan guru dan yang tidak mendengarkan penjelasan guru.
18.Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan di dalam kelas.
Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan dalam kegiatan
proses belajar, dalam kegiatan ini supaya guru bisa mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah guru sampaikan disaat kegiatan prses belajar berlangsung, sehingga guru bisa memberikan remedial kepada siswa yang masih kurang dan juga guru bisa mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan dalam proses kegiatan pembelajaran selanjutnya.
19.Siswa yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta di beri nomor urut peringkat, untuk penilaian jawaban.
Dalam kegiatan ini guru memeriksa pekerjaan siswa, dan memberikan paraf bagi siswa yang lebih dulu mengumpulkan jawaban dengan benar, hal ini guru lakukan untuk mengetahui siswa mana saja yang paham dan tidak.
20.Yang terakhir guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.
Dalam kegiatan penutupnya guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang
guru akan sampaikan pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa sudah mengetahui materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan supaya siswa bisa belajar dirumah
5 Apa saja kendala- kendala ibu dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learnig) pada mata pelajaran
matematika ?
1. Kurangnya motivasi siswa
Kurangnya motivasi belajar siswa terjadi karena beberapa faktor yaitu:
a. Kurangnya minat dalam belajar matematika, mengganggap mata pelajaran matematika itu sulit.
b. Tidak memiliki kepercayaan diri dan enggan untuk mencoba karena menggaggap tidak bisa dalam memecahkan masalah
2. Kurangnya sumber belajar
karena kurangnya fasilitas yang ada di sekolah seperti yang ada di perpustakaan, minimnya buku yang ada menyebabkan pengetahuan dan pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika sangatlah kurang dan tidak semua siswa memiliki pegangan buku masing-masing
3.Kemampuan literasi siswa yang masih kurang
Kurangnya kemampuan literasi siswa yang masih kurang merupakan kendala yang saya hadapi, karena kebanyakan siswa tidak bisa menafsirkan, merumuskan, hal ini menyebabkan di saat diberikan tugas, tidak semua peserta didik dapat memecahkan masalah seperti dalam hal rumus, menerapkan dan menapsirkan.
Peserta didik hanya melihat dan mendengar penjelasan dari guru atau temanya, namun belum memahami apa yang dikerjakan temannya atau apa yang dijelaskan oleh guru.
4. Kurangya penguasaan IT (Ilmu Tekhnologi) baik dari guru maupun siswa
Kurangnya penguasaan IT baik dari guru maupun siswa tersebut yang menyebabkan dalam proses belajar mengajar berlangsung terpaku dengan buku saja, kurangya kemampuan siswa dalam mencari materi tentang yang dipelajari yang mengakibatkan siswa hanya bisa belajar jika di berikan guru, hal tersebut sangatlah berdampak dalam proses belajar mengajar berlangsung, yang dimana saya dan siswa hanya terpaku pada buku yang tersediakan
di sekolah saja, tanpa mencari bahan ajar melalui internet. Guru tidak bisa berinovasi dalam mengajarkan peserta didik, karena kurangnya penguasaan IT
5. Waktu yang terbatas
Waktu yang terbatas merupakan kendala yang saya hadapi, karena dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) sangatlah memerlukan waktu yang cukup lama, karena dalam langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah memerlukan waktu yang cukup lama, yang dimana guru akan memberikan motivasi belajar, membagi kelompok, melakukan diskusi dengan kelompok masing-masing, melakukan kajian secara individu berkaitan dengan masalah yang harus diselesaikan, melakukan tukar informasi dengan masing-masing kelompok, beberapa keompok menyajikan solusi yang mereka temukan, dan terakhir evaluasi.
Lampiran 7. Transkip Hasi Wawancara Kepada Siswa TRANSKIP HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA
Nama : Septia Putri Andita
Hari dan tanggal wawancara : Senin, 29 Mei 2020
Jam Wawancara :09:00-Selesai
Tempat Wawancara : Darmaji
No Peneliti Septia Putri Andita
1. Bagaimana cara guru menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika ?
1. Sebelum memulai
pembelajaran kami
mengucapkan salam dan berdo’a terlebih dahulu.
2. Kami diabsen oleh Ibu guru.
3. Ibu guru mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan disampaikan.
4. Ibu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Ibu guru menjelaskan langkah- langkahnya.
6. Ibu Guru memberikan contoh dan contoh soal.
7. Ibu guru menanyakan kepada kami materi yang belum
dimengerti.
8. Kami dibagi kelompok oleh Ibu guru.
9. Kami dibagikan lembar kerja oleh ibu guru.
10.Kami berdisuksi dengan teman kelompok.
11.Kami dibimbing dan ditanyakan yang belum dimengerti.
12.Kami diminta untuk mempersentasikan hasil diskusi.
13.Kami diberitahu jawaban mana yang benar dan yang salah.
14.Kami diminta untuk mengumpulkan hasil diskusi.
15.Kami diminta oleh Ibu guru
untuk membuat
rangkuman/kesimpulan
tentang pelajaran yang sudah dijelaskan.
16.Kami diminta untuk
mengerjakan tugas yang ada di buku.
17.Ibu guru meminta kami untuk mengumpulkan kedepan jawaban yang sudah jadi dan diberikan tanda.
18.Kami diminta untuk mempelajari maetri yang akan disampaikan ibu guru pada pertemuan selanjutnya.
Lampiran 8. Transkip Hasi Wawancara Kepada Siswa TRANSKIP HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA
Nama : Tiara Citra Zamzami
Hari dan tanggal wawancara : Senin, 29 Mei 2020
Jam Wawancara : 16:30-selesai
Tempat Wawancara : Darmaji
No Peneliti Tiara Citra Zamzami
1. Bagaimana cara guru menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika ?
1. Kami mengucapkan salam dan berdo’a.
2. Kami diabsen satu persatu oleh Ibu guru.
3. Kami dijelaskan materi yang lalu, kemudian ibu guru mengaitkanya dengan materi yang akan diajarkan.
4. Ibu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Ibu guru menjelaskan langkah- langkah PBL.
6. Kami diberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, kemudian diberikan contoh
soal-soal dan cara menyelesaikannya.
7. Ibu guru menayakan materi yang belum dimengerti.
8. Kami dibagi kelompok oleh Ibu guru.
9. Kami dibagikan lembar kerja untuk dikerjakan dengan teman kelompok.
10.Kami bekerjasama dengan teman kelompok.
11.Kami bekerjasama dengan teman kelompok.
12.Kami dibimbing oleh ibu guru dalam mengerjakan soal yang diberikan.
13.Setelah selesai mengerjakan soal yang diberikan Ibu guru kami diminta untuk mempersentasikan didepan kelas.
14.Ibu guru memberitahu kami mana jawaban yang benar dan
mana jawaban yang salah.
15. Kami diminta untuk mengumpulkan hasil dari diskusi.
16.Ibu guru meminta kami untuk membuat
rangkuman/kesimpulan
terhadap materi yang sudah kami pelajari.
17.Ibu guru juga meminta kami untuk mengumpulkan jawaban kedepan jika sudah jadi dan diberikan nilai.
18.Kami diminta untuk mempelajari materi yang akan disampaikan ibu guru dipertemuan selanjutnya.
Lampiran 9. Transkip Hasi Wawancara Kepada Siswa TRANSKIP HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA
Nama : Nadia Nilmala
Hari dan tanggal wawancara : Selasa, 30 Mei 2020
Jam Wawancara : 09:00-selesai
Tempat Wawancara : Darmaji
No Peneliti Nadia Nilmala
1. Apa saja kendala yang kamu hadapi ketika guru menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika?
1. Kadang-kadang saya belum mengerti apa yang dijelaskan oleh Ibu Guru, sehingga saya kurang bersemangat ketika mengikuti pelajaran matematika dan juga teman- teman yang bisa tidak mau memberitahu atau mengajariku walaupun kami dalam satu kelompok.
2. Tidak semua teman-teman mempunyai pegangan buku masing-masing,
diperpustakaan juga masih kurang bukunya, sehingga
jawaban kami apa adanya saja.
3. Saya belum bisa dalam mencari informasi, merumuskan dan menafsirka soal yang diberikan,kadang-kadang juga saya belum mengerti apa yang dijelaskan oleh Ibu guru.
4. Waktunya yang terbatas sehingga dalam mencari jawaban dalam pemecahan masalah seadanya saja.
Lampiran 10. Transkip Hasi Wawancara Kepada Siswa TRANSKIP HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA
Nama : Lidia Ratih
Hari dan tanggal wawancara : Selasa, 30 Mei 2020
Jam Wawancara : 16:30-selesai
Tempat Wawancara : Darmaji
No Peneliti Lidia Ratih
1. Apa saja kendala yang kamu hadapi ketika guru menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran matematika?
1. Terkadang juga saya kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika ketika materinya sulit.
2. Buku yang tersedia disekolah masih sangat kurang, sehingga ketika kita mencari informasi/data sangatlah seadanya saja, tidak sesuai yang diharapkan oleh Ibu guru.
3. Saya juga tidak bisa mencari jawaban di internet, karena saya tidak tau caranya.
Lampiran 11, Dokumentasi Wawancara Guru
Lampiran 11. Dokumentasi Wawancara Siswa
LAMPIRAN-LAMPIRAN