• Tidak ada hasil yang ditemukan

I=

n× v

N × Z ×100 % Keterangan :

 I = Intensitas serangan (%)

 n = Rata – rata daun terserang

 v = Rata – rata harga numerik

 N = Jumlah total tanaman

 Z = Harga numerik tertinggi

4. Cara pengendalian terhadap hama – hama pohon kelapa yang mengakibatkan kerusakan pada daun kelapa yang diamati, yaitu sebagai berikut :

a. Kumbang nyiur (Oryctes rhinoceros) : (1) sanitasi kebun terhadap sisa-sisa tebangan batang kelapa; (2) menggunakan virus Bacullovirus oryctes dan Mettarrizium arrisophiae; (3) memberikan carbofura (furadan 3G) atau carbaryl (sevin 5G) 10/pohon dengan interval 2 bulan sekali.

b. Sexava sp : (1) cara mekanis : menghancurkan telur dan nimfanya, menangkap belalang untuk menghalangi betina bertelur di pangkal batang dan menangkap nimfa yang akan naik ke pohon; (2) cara kultur teknis: menanam tanaman penutup tanah (LCC), misalnya Centrosema sp., Calopogonium sp., dan sebagainya; (3) cara kemis: menyemprot dengan salah satu atau lebih insektisida, seperti BHC atau Endrin 19,2 EC 2cc / liter air, menyemprotkan disekitar pangkal batang sampai tinggi 1 meter, tanah sekitar pangkal batang diameter 1,5 m 6 liter / pohon. Insektisida lain yang dapat digunakan: Sumithion 50 EC, Surecide 25 EC, Basudin 90 SC atau Elsan 50 EC; (4) cara biologis: menggunakan parasit Leefmansia bicolor tapi hasilnya belum memuaskan.

c. Kutu Aspidiotus sp : menggunakan musuh alami yaitu predator Cryptognatha nodiceps Marshall atau parasit Comperiella unifasciata Ishii.

d. Parasa lepida : (1) menggunakan musuh alami parasit ulat Apanteles parasae; (2) kepompong dapat menggunakan lalat parasit Chaetexorista javana; (3) perogolan pohon yang terserang pada masa stadium ulat atau dengan mengumpulkan kepompongnya; (4) penyemprotan dengan insektisida Dimecron 50 EC. Suprecide 10 atau menyuntik batang dengan Ambush 2 EC 2 – 3 cc / liter air pada stadium larva konsentrasi.

e. Darna sp. : (1) mengadakan pronggolan daun dan kemudian membakarnya; (2) menggunakan parasit musuhnya yaitu parasit kepompong Chaetexorista javana, Ptycnomyaremota, Musca conducens; atau tabuhan – tabuhan parasit Chrysis dan Syntomosphyrum; (3) menyuntikkan pestisida Ambush 2 EC 2 – 3 cc / liter air atau penyemprotan pada stadium larva atau insektisida Agrothion 50 EC dengan konsentrasi 0,2 – 0, 4%, Basudin 60 EC dengan konsentrasi 0,3%.

f. Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros) : memanfaatkan musuh alami Baculo virus orytes menggunakan cara meneteskan virus ke mulut kumbang lalu dilepas, sebagai akibatnya bisa menularkan ke kumbang lainnya. Selain itu juga menggunakan cendawan Metharizium anisopliae yang dimana dapat dicegah khususnya dalam ketika peremajaan menggunakan penanaman tanaman sela dan penutup tanah dan pembuatan perangkap disekitar kebun yang sudah ditabur Metarizhium sp.

DAFTAR PUSTAKA

Agrios, K. A. 2005. Rancangan Percobaan. Universitas Sriwijaya. Palembang

Anggraeni & Wibowo. 2007, Pengaruh Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Produksi Tanaman Sawi (BRassica Junjea L.) Pada Tanaman Alluvial Asal Polewali Mandar. Makassar : Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.

Anggraeni, Y, V. 2009. Efikasi Beberapa Jenis Bubuk Pestisida Nabati Sebagai Seedtreatment Pada Benih Padi yang Disimpan Terhadap Hama Bubuk Padi (Sitophilus oryzae L). Skripsi. Manokrawi : Program Studi Agroteknologi.

Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Papua.

Bappenas, K. S., Muhammad, Z. M., Azhar, A. H., Naveed, H. 1991.

Integrated pestmanagement tactics and predatory coccinellids : a review.

Jounal of entomology andzoology studies, Vol. 4 : 591-600.

Bina. 2002. Pengamatan Hama Perusak Daun Semai Meranti Pakik (Shorea seminis) Di persemaian Balai Diklat Kehutanan Samarinda [skripsi]. Samarinda:

Fakultas Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Gustina M, Ratih S, Nurdin M, Suharjo R. 2016. Inventarisasi patogen di pertanamannanas (Ananas comosus L.) varietas queen di Desa Astomulyo, KecamatanPunggur Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Agrotek Tropika.

Vol. 4(3):205 - 210.

Harianto. 2009. Pengenalan Dan Pengendalian Hama-Penyakit Tanaman Kakao.

Jember : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.

Hasna, Q. 2012. Penggolongan Penyakit Tumbuhan. Surakarta : UMS.

Hidayat, Purnama. 1994. PengantarEntomologi. Bogor: IPB Press.

Jacob, T. K., & B. S. Bhumannavar. 1991. The coconut rhinoceros beetle Oryctes rhinoceros L.–its incidence and extent of palm damage in the Andaman and Nicobar Islands (India). International Journal of Pest Management, Vol.

37(1):80-84.

Kasumbogo, Untung. 2007. Kebijakan Perlindungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Khono, L. N., & Amir, L. 2003. Uji Aktivtas Larvasida Ekstrak Etanol 96% Biji Mahoni (Swietenia mahagonic jacq) Terhadap Larva Nyamuk Anopheles Aconitus Instar III Serta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya. Semarang : Fakultas Farmasi UMS.

Kusnaedi, K. 2004. Pengendalian Hama Tanpa Pestisida. Jakarta : Penebar Swadaya.

Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms.

NewJersey: Pearson Prentice Hall.

Manjabal.2008. Pengendalian Hayati. Jakarta : UI Press.

Mardiatmoko, G., & Ariyanti, M. (2018). Produksi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.). Ambon: Badan Penerbit Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.

Maskoro, I. 2000. Karakterisasi kelapa Semi Dalam Solo asal Buol Sulawesi Tengah.

Sumatra : ITERA Press.

Mona, M., Lubis, L., dan Pangestiningsih, Y. 2015. Uji Efektivitas Beberapa Insektisida Nabati Untuk Mengendalikan Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) (Lepidoptera : Noctuidae) di Laboratorium. Program Studi Agroteknologi.

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan. Jurnal Onlone Agroteknologi Vol. 1, No. 3 : 112 – 119.

Mungnisjah, W., Q., & Setiawan, A. 1995. Produksi Benih. Jakarta : Bumi Aksara.

Nurhayati. 2011. Epidemiologi Penyakit Tumbuhan. Palembang (ID): Universitas Sriwijaya.

Pracaya. 1993. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta : Penebar Swadaya.

Pracaya. 2004. Hama Dan Penyakit Tanaman Jilid II. Jakarta : Penebar Swadaya.

Pranata, I. R. 1992. Masalah Susut Akibat Serangan Hama Pascapanen.

Bogor : Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Salim. 2012. Perkembangan Bercak daun Kacang Tanah. Yogyakarta : Dalam Prosiding Kongres Nasional XII dan Seminar Ilmiah Perhimpunan Fitopalogi Indonesia.

Semangun, H. 2010. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sembel, D., T. 1999. Dasar – Dasar Biologi dan Ekologi Dalam Pengendalian Serangga. Manado : UNSRAT Press.

Setyamidjaja, D. 1994. Bertanam Kelapa. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Sibarani, S., Saartje, H.N. & Jeffij, V.H. 2014. Kerusakan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera,L.) Akibat Serangan Hama Sexava sp dan O.rhinoceros di Kecamatan Teluk Elpaputih Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Budidaya Pertanian, 10(01): 35-40.

Sudarmo, M. 2005. Pengendalian Hama dan Gulma Pada Tanaman Perkebunan.

Yogyakarta : Kanisius.

Syarief, R. & Halid Hariyadi. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta : Arcan.

Tarigan, D.D. 2005. Diversifikasi usahatani kelapa sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani. Bandung : ITB Press.

Tattar, M. Y., dan Busniah, M. 1991. Serangga Hama dan Predator Pada Pertanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis (L.) Savi Ex Has) Fase Generatif di Kota Padang. Jurnal Pertanian. Padang : Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian, Universitas Andalas.

Thom. 2012. Agen Antagonis. Bogor : Kencana.

Tien. 2009. Mekanisme Peranan Musuh Alami. Malang : UMM Press.

Triharso, H. 2004. Dasar – Dasar Perlindungan Tanaman. Yoyakarta : UGM Press.

Untung, K. 2010. Diktat, Dasar-dasar Ilmu Hama Tanaman. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta : Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

Williams, D., J. 2004. Serangga Dan Peranannya Dalam Kehidupan. Surabaya : Erlangga.

Wirjosoehardjo, S dan A. Budiman, 1985. Situasi haam dan penyakit tanaman kelapa di Indonesia. Seminar Proteksi Tanaman Kelapa. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri.

LAMPIRAN

N o

Gambar keterangan

1  Jumlah 25 pelepah, yang

terserang hama 24 pelepah

 Jumlah 30 pelepah, yang terserang hama 27 pelepah

 Jumlah 4 pelepah, yang terserang hama 4 pelepah.

Dokumen terkait