• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan output summary pada tabel di atas, terlihat pada angka Durbin Watson (D-W) diperoleh nilai d sebesar 1,836. Nilai dl dan du diperoleh dari nilai tabel Durbin Watson dengan statistik 5%

dengan memperhatikan jumlah variabel bebas dan dilihat dari jumlah responden yang digunakan. Maka diperoleh nilai du 1,509. Nilai DW 1,836> nilai du 1,509 dan nilai DW 1,836< nilai 4-du 2,491. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh nilai du < d < 4-du yang berarti dalam melakukan pengujian ini tidak terjadi autokorelasi.

b) Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab permasalahan dan hipotesis yang diajukan ini yaitu pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara parsial maupun secara silmultan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Adapun hasil analisis linear berganda dari program SPSS 17 dalam penelitian ini sebagai berikut

73

Tabel 4.25Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 20.702 3.062 6.760 .000

MODAL .319 .106 .423 3.007 .005

TENAGA KERJA

.334 .097 .484 3.440 .002

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS USAHA BATU BATA

Model persamaan regresinya dapat dilihat dari koefisien (Unstandardized Coefficients B). Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada tabel di atas yang menyatakan pengaruh modaldan tenaga kerja terhadap variabel produktivitas usaha batu bata pada objek yang diteliti dapat disajikan sebagai berikut:

Y = ɑ + b1X1 + b2X2 + e

Y = 20,702 + 0,319X1 + 0,334X2 + e

Dari persamaan regresi tersebut, dapat diartikan bahwa nilai 20,702 merupakan nilai konstanta a yang menunjukkan bahwa apabila variablemodal dan tenaga kerjakonstan atau tetap maka produktivitas usaha batu batasebesar 20,702. Jika terjadi peningkatan untuk variabel modalmaka produktivitas usaha batu bata mengalami peningkatan sebesar 0,319 dan jika terjadi peningkatan tenaga kerja maka

74

produktivitas usaha batu bata juga mengalami peningkatan sebesar 0,334.

c) Uji Hipotesis

1) Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) a. Uji t Parsial (Uji Hipotesis Pertama)

Rumus untuk mencari nilai ttabel = (tingkat kepercayaan dibagi 2; jumlah responden dikurangi jumlah variabel bebas dikurangi 1) atau jika dalam bentuk rumus, maka rumusnya sebagai berikut:

ttabel = (ɑ/2 ; n-k-1) = (0,05/2 ; 32-2-1)

ttabel = (0,025 ; 29) = kemudian dicari pada distribusi nilai tabel maka ditemukan nilai ttabe1 sebesar 2,045

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung

sebesar 3,007 >2,045 dari ttabel dan nilai signifikan sebesar 0,005>

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, yang artinya modal berpengaruh signifikan terhadap produktiitas usaha batu bata.

b. Uji t Parsial (Uji Hipotesis Kedua)

Berdasarkan hasil analisis regresi linear diperoleh nilai thitung

sebesar 3,440 >2,045 dari ttabel dan nilai signifikan sebesar 0,002<

0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima,

75

yang artinya tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas usaha batu bata.

2) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Tabel 4.26 Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 47.467 2 23.734 10.839 .000a

Residual 63.501 29 2.190

Total 110.969 31

a. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA, MODAL

b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS USAHA BATU BATA

Berdasarkan uji Model/Uji Anova pada hasil uji regresi linear berganda untuk melihat pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya maka, diketahui nilai signifikan untuk pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,000< 0,05 dan nilai F hitung 10,839> F tabel 3,32, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti modal (X1) dan Tenaga kerja (X2) secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi produktivitas usaha batu bata (Y)..

76 d) Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mencari seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap naik turunnya variasi nilai variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika R = 0 berarti di antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak ada hubungannya, sedangkan jika R = 1 berarti antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan kuat.

Berdasarkan pengolahan data menggunakan program SPSS 17. diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.27 Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .654a .428 .388 1.480

a. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA, MODAL

Berdasarkan output tabel Model Summary, diperoleh R sebesar 0,654 artinya korelasi antara variabel antara modal, tenaga kerja dan produktivitas usaha batu bata sebesar 0,654. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan tersebut, maka digunakan pedoman sebagai berikut:

a) 0,00 – 0,199 = Sangat Rendah b) 0,20 – 0,399 = Rendah

77 c) 0,40 – 0,599 = Sedang

d) 0,60 – 0,799 = Kuat

e) 0.80 – 0,100 = Sangat Kuat

Berdasarkan pedoman di atas, untuk memberikan kepuasan interpretasi, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,654 termasuk pada kategori “kuat”. Jadi, terdapat hubungan yang kuat antara modal, tenaga kerja dan produktivitas usaha batu bata.

Hasil pada tabel Model Summary menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,428 artinya bahwa modal dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produktivitas usaha batu bata sebesar 42,8%

sedangkan sisanya 57,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat dilihat bahwa secara parsial (individu) modal dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produktivitas usaha batu bata. Penjelasan dari masing-masing pengaruh dijelaskan sebagai berikut:

1. Modal Terhadap Produktivitas Usaha Batu Bata

Teori modal mengtakan bahwa modal dapat diartikan sebagai segala hal yang melekat pada faktor produksi yang dimaksud, seperti mesin-mesin dan peralatan produksi, kendaraan serta bangunan. Modal juga dapat berupa

78

dana untuk membeli segala input variabel untuk digunakan dalam proses produksi guna menghasilkan output industri. Modal adalah faktor usaha yang harus tersedia sebelum melakukan kegiatan. Besar kecilnya modal akan mempengaruhi perkembangan usaha dalam pencapaian pendapatan.

Modal sangat penting dalam mendirikan sebuah usaha, besar kecilnya modal yang dibutuhkan tergantung dari besar kecilnya usaha yang didirikan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh antara modal terhadap produktivitas usaha batu bata. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,007dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,005 tersebut lebih kecil dari 0,05, dengan demikian Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa modal berpengaruh terhadap produktivitas usaha batu bata. Artinya bahwa terdapat pengaruh antara variabel modal terhadap produktivitas usaha batu bata di Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan hasil penelitian yang diolah dengan menggunakan spss 17 dapat juga dijelaskan bahwa jawaban angket (kuesioner) dari responden memiliki keberagaman. Indikator untuk variabel modal yaitu:

79 a. Pertama, Indikator Penambahan modal

Dalam indikator penambahan modal sebagian besar responden yaitu sebesar 53,1% menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan

“saya selalu menambahkan modal untuk produksi usaha”.

b. Kedua, Indikator Manfaat Modal

Dalam indikator keadilan manfaat modal sebagian besar responden yaitu sebesar 53,1% menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan“Modal yang dipergunakan sangat bermanfaat untuk perkembangan usaha saya”.

c. Ketiga, Indikator besar modal

Dalam indikator besar modal sebagian besar responden yaitu sebesar 50,0% menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan “modal yang saya gunakan kurang lebih 25 juta perbulan”.

d. Keempat, Indikator manfaat modal

Dalam indikatormanfaat modal sebagian besar responden yaitu sebesar 59,4% menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan “biaya saya untuk membeli bahan baku tidak menghabiskan modal saya”.

e. Kelima, Indikator manfaat modal

Dalam indikator manfaat modal sebagian besar responden yaitu sebesar 53,1% menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan “modal produksi saya seimbang dengan jumlah produksi yang saya dapatkan”.

80

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan di atas, untuk mengetahui terdapat pengaruh modal terhadap produktivitas usaha batu bata maka peneliti menyebar angket kepada 32 responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga klasifikasi responden yang berkaitan dengan hasil pengukuran produktivitas usaha batu bata yang berasal dari variabel individu, diantaranya jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir. Dari hasil perhitungan karakteristik responden, untuk jenis kelamin pengusaha batu bata lebih banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 59,4%.

Sedangkan untuk usia responden didominasi oleh usia pengusaha batu bata 41-55 tahun yaitu sebanyak 65,6%. Adapun untuk pendidikan terakhir responden, pengusaha batu bata didominasi oleh yang berpendidikan SD/Sederajats yaitu sebesar 46,9%.

2. Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Usaha Batu Bata

Teori tenaga kerja mengatakan bahwa tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.Oleh karena itu tenaga kerja sangat penting dalam kegiatan ekonomi maupun dalam perekonomian suatu negara. Tanpa adanya tenaga kerja kegiatan perekonomian akan lumpuh dan tidak akan berjalan. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan makan jumlah hasil produksi juga semakin meningkat.

81

Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh antara tenaga kerja terhadap produktivitas usaha batu bata. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,440 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,002 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini Ho2ditolakdan Ha2 diterima. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa tenaga kerja berpengaruhterhadap produktivitas usaha batu bata. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel tenaga kerja terhadap produktivitas usaha batu bata di Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan hasil penelitian yang diolah dengan menggunakan SPSS 17 dapat juga dijelaskan bahwa jawaban angket (kuesioner) dari responden memiliki keberagaman. Indikator untuk variabel tenaga kerja yaitu:

b) Pertama, Indikator jumlah tenaga kerja

Dalam indikator jumlah tenaga kerja sebagian besar responden yaitu sebesar 56,3% menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan

“saya memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 5-10 orang”.

c) Kedua, Indikator efektivitas tenaga kerja

Dalam indikator efektivitas tenaga kerjasebagian besar responden yaitu sebesar 68,8% menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan“tenaga kerja yang saya miliki bekerja 6-8 jam perhari”.

82

d) Ketiga, Indikator efektivitas tenaga kerja

Dalam indikator efektivitas tenaga kerja sebagian besar responden yaitu sebesar 43,8% menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan “Tenaga kerja yang saya miliki selalu melebihi target dalam produksi”.

e) Keempat, Indikator efektivitas tenaga kerja

Dalam indikator efektivitas tenaga kerjasebagian besar responden yaitu sebesar 65,6% menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan

“jumlah tenaga kerja yang saya miliki mencukupi untuk membantu saya dalam mengolah produksi”.

f) Kelima, Indikator efektivitas tenaga kerja

Dalam indikator efektivitas tenaga kerjasebagian besar responden yaitu sebesar 59,4% menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan

“tenaga kerja yang saya miliki mampu mendorong produktivitas usaha saya”.

3. Modal Dan Tenaga Kerja Secara Simultan Terhadap Produktivitas Usaha Batu Bata

Dalam teori produktivitas menyatakan bahwa Produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi

83

perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas adalah sumber dan kekayaan alam, tenaga kerja dan modal.

Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa modal dan tenaga kerjaberpengaruhsecara simultan terhadap produktivitas usaha batu bata yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel bebas yang berupa modal dan tenaga kerja terhadap variabel terikat yaitu produktivitas usaha batu bata di Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Adapun besar kontribusi pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap produktivitas usaha batu bata dapat dilihat dari nilai R2 yaitu sebesar 42,8%, nilai ini menunjukkan modal dan tenaga kerja berpengaruh kuat terhadap produktivitas usaha batu bata dan sisanya 57,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sehubungan dengan pengaruh dari kedua variabel baik variabel modal dan variabel tenaga kerja, dapat diambil kesimpulan bahwa kedua variabel tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap produktivitas usaha batu bata di Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.

84 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji t parsial untuk variabel modal diperoleh nilai thitung sebesar 3,007 > 2,045 dari ttabel dan nilai signifikan sebesar 0,005 < 0,05, maka dapat disimpulkan Ho1 ditolak Ha1 diterima, yang artinya modal berpengaruh signifikan terhadap produktivitas usaha batu bata. Adapun hasil uji t parsial untuk variabel tenaga kerja diperoleh bahwa nilai thitung

sebesar 3,440 > 2,045 dari ttabel dan nilai signifikan sebesar 0,002 < 0,05, maka dapat disimpulkan Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, yang artinya tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas usaha batu bata.

2. Secara simultan pengaruh variable X1 dan X2 terhadap Y adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan F hitung 10,389 > F tabel 3,32, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho3 ditolak dan Ha3 diterima yang berarti variabel modal (X1) dan variabrl tenaga kerja (X2) secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi produktivitas usaha batu bata (Y).

85

Dalam dokumen pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap (Halaman 84-97)

Dokumen terkait