BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
2. Pengumpulan dan Penyajian Data
Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha batu bata yang ada di wilayah Wanasaba Lombok Timur. Karakteristik responden didasarkan pada jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir.
Pengolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden
46
sebagai objek penelitian. Gambaran umum objek penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Responden Persentase
1 2
Laki-laki Perempuan
19 13
59,4%
40,6%
∑ - 32 100%
Menurut kategori jenis kelamin, dapat dilihat bahwa responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki sebanyak 19 orang atau sebesar 59,4%, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 13 orang atau sebesar 40,6%. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah pengusaha batu bata laki-laki lebih dominan dibandingkan pengusaha batu bata perempuan.
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Adapun karakter responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
47
Tabel 4.2Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Responden Persentase
1 2 3 4
17 – 25 tahun 26 – 40 tahun 41 – 55 tahun 55 – 60 tahun
0 3 21
8
0%
9,4%
65,6%
25,0%
∑ - 32 100%
Menurut kategori usia responden, dapat dilihat bahwa responden didominasi usia antara 41-55 tahun sebanyak 21 orang atau sebesar 65,6%, kemudian diatas usia 55 tahun sebanyak 8 orang atau sebesar 25,0%, dan usia 26-40 tahun sebanyak 3 orang atau sebesar 9,4%. Ini artinya pengusaha batu bata didominasi oleh kaum dewasa.
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Adapun karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3Karakterisitik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Responden Persentase
1 2 3 4 5 6
SD/Sederajat SMP/Sederaat SMA/Sederajat
Diploma S1 S2
15 10 5 0 2 0
46,9%
31,3%
15,6%
0%
6,3%
0%
∑ - 32 100%
48
Menurut kategori pendidikan terakhir, dapat dilihat bahwa responden didominasi oleh responden yang berpendidikan SD sebanyak 15 orang atau sebesar 46,9%, diikuti lulusan SMP sebanyak 20 orang atau sebesar 31,3%, kemudian lulusan SMA sebanyak 5 orang atau sebesar 15,6% dan lulusan S1 sebanyak 2 orang atau sebesar 6,3%
b) Penyajian Data Hasil Angket
Setelah data berhasil dikumpulkan dalam suatu penelitian, peran dari penyajian data sangat penting karena penyajian data merupakan salah satu bukti bahwa peneliti sudah melakukan penelitian. Pengisian kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert yang terdiri atas: (a) Sangat Setuju diberi skor 5; (b) Setuju diberi skor 4; (c) Ragu-ragu diberi skor 3;(d) Tidak Setuju diberi skor 2 dan (e) Sangat Tidak Setuju diberi skor 1.
1) Variabel Modal (X1)
a. Saya selalu menambahkan modal untuk produksi usaha saya
49
Tabel 4.4 Indikator Penambahan Modah Usaha
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 3 9.4 9.4 9.4
S 17 53.1 53.1 62.5
SS 12 37.5 37.5 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel di atas menyatakan bahwa 37,5% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena sering menambahkan modal pada usaha batu bata yang dimiliki, dan sebesar 53,1% menyatakan Setuju dengan skor 4terhadap penambahan modal usaha karena pengusaha batu bata selalu menambahkan modal pada usahanya, namun 9,4,0%masih merasa ragu-ragu dengan skor 3karena merasa tidak selalu menambahkan modal pada usahanya.
b. Modal yang dipergunakan sangat bermanfaat untuk usaha saya
Tabel 4.4 Indikator Manfaat Modal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 5 15.6 15.6 15.6
S 17 53.1 53.1 68.8
SS 10 31.3 31.3 100.0
Total 32 100.0 100.0
50
Tabel diatas menyatakan bahwa 31,3% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena merasa modal yang dimiliki sangat bermanfaat untuk produksi usahanya, dan 53,1%
menyatakan setuju dengan skor 4 karena pengusaha batu bata merasa modal yang dimiliki cukup bermanfaat untuk produksi usahanaya, namun 15,6% masih ragu-ragu dengan skor 3 karena merasa modal yang dimiliki sedikit dan kurang bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan produksi.
c. Modal yang saya gunakan kurang lebih 25 juta perbulan Tabel 4.5 Indikator Besar Modal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 6 18.8 18.8 18.8
S 16 50.0 50.0 68.8
SS 10 31.3 31.3 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa 31,3% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena modal yang digunakan lebih dari 20 juta perbulan dan 50,0% menyatakan setuju dengan skor 4 terhadap modal yang saya gunakan kurang lebih 20 juta perbulan, namun 18,8% masih ragu-ragu dengan skor 3.
51
d. Biaya saya untuk membeli bahan baku produksi tidak menghabiskan modal saya
Tabel 4.6 Indikator Manfaat Modal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 7 21.9 21.9 21.9
S 19 59.4 59.4 81.3
SS 6 18.8 18.8 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa 18,8% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena biaya untuk membeli bahan baku produksi tidak menghabiskan modalnya dan 59,4%
menyatakan setuju terhadap biaya untuk membeli bahan baku terkadang juga menghabiskan modal yang dimiliki, namun 21,9%
masih ragu-ragu.
52
e. Modal produksi saya seimbang dengan hasil jumlah produksi yang saya dapatkan.
Tabel 4.7 Indikator Penggunaan Modal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 3 9.4 9.4 9.4
S 17 53.1 53.1 62.5
SS 12 37.5 37.5 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 37,5% pengusaha bat bata sangat setuju dengan skor 5 karena modal yang dimiliki sudah sesuai dengan jumlah produksi yang didapatkan dan 53,1%
menyatakan setuju dengan skor 4 terhadap modal produksi seimbang dengan hasil jumlah produksi, namun 9,4% masih ragu- ragu dengan skor 3.
2) Varibel Tenaga Kerja (X2)
a. saya memiliki jumlah tenaga kerja 5-10 orang
Tabel 4.8 Indikator Jumlah Tenaga Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 3 9.4 9.4 9.4
S 18 56.3 56.3 65.6
SS 11 34.4 34.4 100.0
Total 32 100.0 100.0
53
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 34,4% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena jumlah tenaga kerja yang dimiliki melebihi 10 orang dan 56,3% menyatakan setuju dengan skor 4 karena tenaga kerja yang dimiliki berjumlah 5-10 orang, namun 9,4% masih ragu-ragu dengan skor 3 karena jumlah tenaga kerja yang dimiliki tidak tentu jumlahnya.
b. tenaga kerja yang saya miliki bekerja 6-8 jam perhari
Tabel 4.9 Indikator Efektivitas Tenaga Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 1 3.1 3.1 3.1
S 22 68.8 68.8 71.9
SS 9 28.1 28.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 28,1% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena tenaga kerja dimiliki bekerja 6-8 jam perhari dan 68,8% dengan skor 4setuju terhadap pernyataan tenaga kerja yang saya miliki bekerja 6-8 jam perhari, namun 3,1% masih ragu-ragu.
c. Tenaga kerja yang saya miliki selalu melebihi target dalam produksi
54
4.10 Indikator Efektivitas Tenaga Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 1 3.1 3.1 3.1
TS 3 9.4 9.4 12.5
RR 5 15.6 15.6 28.1
S 14 43.8 43.8 71.9
SS 9 28.1 28.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 28,1% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena tenaga kerja yang dimilik selalu melebihi target dalam prodksi, 43,8% setuju, 15,6%
masih ragu-ragu, 9,4% tidak setuju dan 3,1% sangat tidak setuju terhadap pernyataan tenaga kerja selalu mencapai target produksi.
d. Tenaga kerja yang saya miliki mencukupi untuk mengolah produksi
Tabel 4.11 Indikator Efektifitas Tenaga Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid S 21 65.6 65.6 65.6
SS 11 34.4 34.4 100.0
Total 32 100.0 100.0
55
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 34,4% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena tenaga kerja yang dimiliki sangat membantu dalam mengolah produksi dan 65,6%
setuju dengan skor 4 karena tenaga kerja yang dimiliki cukup membantu dalam mengolah produksi.
e. Tenaga kerja yang saya miliki mampu mendorong produksi usaha saya
Tabel 4.12 Indikator Efektivitas Tenaga Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 2 6.3 6.3 6.3
RR 1 3.1 3.1 9.4
S 19 59.4 59.4 68.8
SS 10 31.3 31.3 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 31,3% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena tenaga kerja yang dimiliki sangat membantu dalam mendorong produktivitas usahanya, 59,4% setuju dengan skor 4 karena tenaga kerja yang dimiliki cukup membantu dalam mendorong produktivitas usahanya dan 3,1% terhadap pernyataan tenaga kerja yang dimiliki mampu mendorong produktivitas usaha, namun 6,3% masih tidak
56
setuju dengan skor 2 karena tenaga kerja yang dimilik tidak mampu mendorong produktivitas usahanya.
3. Variabel Produktivitas Usaha Batu Bata (Y)
a. Produksi yang saya hasilkan perhari kurang lebih 1000 batu bata Tabel 4.12 Indikator Tingkat Perolehan Hasil
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 1 3.1 3.1 3.1
S 21 65.6 65.6 68.8
SS 10 31.3 31.3 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 31,3% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena produksi yang dihasilkan perhari selalu melebihi 1000 batu bata dan 65,6% setuju dengan skor 4 karena produksi yang dihasilkan kurang lebih 1000 batu bata perhari, namun 3,1% maih ragu-ragu dengan skor 3 karena jumlah produksi perhari tidak tentu.
b.Optimalisasi produktivitas didasarkan pada jumlah modal yang tersedia
57
Tabel 4.13 Indikator Peningkatan Produktivitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 1 3.1 3.1 3.1
S 25 78.1 78.1 81.3
SS 6 18.8 18.8 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 18,8% sangat setuju dengan skor 5 karena produktivitas usahanya sangat bergantung pada jumlah modal yang dimiliki dan 78,1% setuju dengan skor 4 namun 3,1% masih ragu-ragu.
c. Jumlah produktivitas dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja pada saat produksi
Tabel 4.14 Indikator Peningkatan Produktivitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid S 24 75.0 75.0 75.0
SS 8 25.0 25.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 25,0% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena jumlah tenaga kerja sangat mempengaruhi jumlah produktivitas yang didapatkan dan 75,0% setuju dengan skor 4 karena jumlah tenaga kerja yang
58
dimiliki cukup mempengaruhi jumlah produktivitas yang didapatkan.
d. Kualitas produksi yang dihasilkan sudah cukup baik Tabel 4.15Indikator Kualitas dan Waktu Produksi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 1 3.1 3.1 3.1
S 23 71.9 71.9 75.0
SS 8 25.0 25.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 25,0% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena kualitas produksi yang dihasilkan sangat baik dan 71,9% setuju dengan skor 4 karena kualitas produksi yang dihasilkan cukup baik, namun 3,1% masih ragu-ragu dengan skor 3 karena kualitas produksi yang dihasilkan kadang baik kadang pula tidak baik.
59
e. Waktu produksi sudah sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan
Tabel 4.16Indikator Kualitas dan Waktu Produksi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RR 1 3.1 3.1 3.1
S 26 81.3 81.3 84.4
SS 5 15.6 15.6 100.0
Total 32 100.0 100.0
Tabel diatas menyatakan bahwa sebesar 15,6% pengusaha batu bata sangat setuju dengan skor 5 karena waktu produksi selalu sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dan 81,3% setuju dengan skor 4 karena waktu produksi sudah sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, namun 3,1% masih ragu-ragu.
c)Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1) Pengujian Validitas Instrumen
Validitas/ kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Pengukuran validitas butir digunakan rumus korelasi product moment,maka dapat dilihat pada tabel nilai product moment atau menggunakan SPSS untuk mengujinya. Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment
60
atau rhitung dengan nilai kritisnya dengan degree of freedom (df) = (n- 2) dan dengan tingkat signifikansi= 0,05. Kaidah pengujian untuk uji validitas adalah variabel dikatakan valid jika r hitung> r tabeldan sebaliknya jika, r hitung< r tabel maka, variabel tidak dikatakan valid.44
Pengujian validitas dilakukan kepada 32 responden dari pengusaha batu bata di Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana kecermatan dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson dan diolah dengan softwareSPSS 17.Nilai r tabel dihitung dengan menggunakan rumus derajat bebas = n – 2. Pada penelitian ini jumlah responden adalah 32 orang, sehingga pada db = 32 – 2 = 30 dan α = 5% diperoleh nilai koefisien korelasi adalah 0,349.
Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS for windows versi 17 diperoleh hasil uji validitas terhadap masing-masing pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel modal, tenaga kerja dan produktivitas usaha batu bata.
a. Uji Validitas Variabel Modal (X1)
44Eko Putro Widoyoko, Tehnik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014) hlm. 141-147
61
Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pernyataan yang digunakan untuk untuk mengukur variabel modal. Adapun hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.17 Item - Total Statistics Variabel X1
Variabel r hitung r tabel Keterangan Item_1
Item_2 Item_3 Item_4 Item_5
.846 .607 .723 .792 .846
.349 .349 .349 .349 .349
Valid Valid Valid Valid Valid
Mengacu pada tabel tersebut, dari hasil pengelolaan data uji validitas variabel modal diperoleh hasil rhitung> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dalam angket untuk variabel modal dinyatakan valid.
62 b. Uji validitas tenaga kerja (X2)
Tabel 4.18Item - Total Statistics Variabel X2 Variabel r hitung r tabel Keterangan
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5
.895 .586 .821 .701 .888
.349 .349 .349 .349 .349
Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel tersebut, dari hasil pengelolaan data uji validitas variabel tenaga kerja diperoleh hasil rhitung> rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dalam angket untuk variabel tenaga kerja dinyatakan valid.
c. Uji validitas variabel produktivitas usaha batu bata (Y) Tabel 4.19Item - Total Statistics Variabel Y Variabel r hitung r tabel Keterangan
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5
.904 .717 .804 .896 .724
.349 .349 .349 .349 .349
Valid Valid Valid Valid Valid
63
Berdasarkan tabel tersebut, dari hasil pengelolaan data uji validitas variabel produktivitas usaha batu bata diperoleh hasil rhitung> rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dalam angket untuk variabel produktivitas usaha batu bata dinyatakan valid.
2) Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reabilitas instrument merupakan syarat untuk pengujian validitas instrument. Oleh karena itu walaupun instrument yang valid pada umumnya pasti reliable, tetapi pengujian reabilitas instrument perlu dilakukan. Uji reabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach yang berguna untuk mengetahui apakah alat ukur yang dipakai dapat diandalkan atau dipercaya. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, bila koefisien reabilitas nilai Alpha Cronbach> 0,60.45 Dalam penelitian ini untuk menghitung nilai Alpha Cronbach menggunakan bantuan aplikasi SPSSversion 17.
45Ibid, hlm. 159
64
a. Uji Reliabitas Variabel Modal (X1)
Tabel 4.20 Uji Reliability Statistics Variabel X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.816 5
Uji reliabilitas variabel modal dengan menggunakan Cronbacch Alpha, adapun hasil r alpha pada variabelmodal diperoleh sebesar 0,816. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel modal dikatakan reliabel karena r alpha > 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data.
b. Uji Reliabilitas Variabel Tenaga Kerja (X2) Tabel 4.21 Uji Reliability Statistics Variabel X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.821 5
Uji reliabilitas variabel tenaga kerja dengan menggunakan Cronbacch Alpha, adapun hasil r alpha pada variabel tenaga kerja diperoleh sebesar 0,821. Hasil tersebut
65
menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja dikatakan reliabel karena r alpha > 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data.
c. Uji validitas variabel produktivitas usaha batu bata (Y) Tabel 4.22 Uji Reliability Statistics Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.871 5
Uji reliabilitas variabel produktivitas usaha batu bata dengan menggunakan Cronbacch Alpha, adapun hasil r alpha pada variabel produktivitas usaha batu bata diperoleh sebesar 0,871. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel produktivitas usaha batu bata dikatakan reliabel karena r alpha > 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data.
3. Analisi Data
a) Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas
Uji normalitas untuk melihat penyebaran data apakah sebaran data yang terdistribusi secara normal atau tidak. Adapun hasil
66
perhitungan uji normalitas data menggunakan bantuan SPSS 17 adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1Hasil Pengujian Normalitas – Histogram
Berdasarkan hasil pengujian normalitas pada hasil dari histogram diatas yang memberikan pola distribusi yang melenceng kekanan yang artinya adalah data terdistribusi normal.
67
Gambar 4.2Hasil Pengujian Normalitas – Diagonal
Berdasarkan hasil pengujian normalitas pada gambar di atas, terlihat jelas bahwa hasil uji dengan probability plotmenunjukkan sebaran titik-titik mengikuti garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal.
68
Tabel 4.23Pengujian Normalitas – Shapiro Wilk
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 32
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.43123531
Most Extreme Differences Absolute .116
Positive .109
Negative -.116
Kolmogorov-Smirnov Z .654
Asymp. Sig. (2-tailed) .786
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari hasil uji diatas diperoleh nilai signifikansi dari hasil uji kolmogorov smirnov sebesar 0,786 lebih besar dari nila α sebesar 0,05 ini berarti dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji ini dapat dilihat dari nilai VIF < 10 dan nilai tolerance> 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Model regresi yang yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel
69
independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari besaran Variance Inflation Factor dan Tolerance. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat di tabel berikut ini:
Tabel 4.23Hasil Pengujian Multikolineritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient
s
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleran ce VIF
1 (Constant) 20.702 3.062 6.760 .000
MODAL .319 .106 .423 3.007 .005 .999 1.001
TENAGA KERJA
.334 .097 .484 3.440 .002 .999 1.001
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS USAHA BATU BATA
Berdasarkan pengolahan data pada tabel di atas, dapat dilihat hasil perhitungan nilai Tolerance dan VIF adalah masing-masing 0,999 (lebih besar dari 0,10) dan 1,001 (lebih kecil dari 10), 0,999 (lebih besar dari 0,10) dan 1,001 (lebih kecil dari 10), maka dapat disimpulkan dengan tegas bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian ini.
70 3) Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Heterokedastisitas merupakan indikasi bahwa varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien.Model regresi dikatakan tidak terjadinya gejala heteroskedastisitas yaitu titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
Gambar 4.3Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Berdasarkan output Scatterplot diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelasserta tersebar
71
baik di atas maupun di bawah angka 0.Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
4) Uji Autokorelasi
Tujuan uji autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi bisa dilihat pada tabel D-W (Durbin Watson) yang bisa dijadikan patokan sebagai berikut:
Tabel 4.24 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .654a .428 .388 1.480 1.836
a. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA, MODAL
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS USAHA BATU BATA
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut:
72
a) Nilai d < dl atau d > 4-dl, berarti terdapat autokorelasi.
b) Nilai du < d < 4-du, berarti tidak terdapat autokorelasi.
c) Nilai dl < d < du atau 4-du < d < 4-dl, berarti tidak ada kesimpulan.
Berdasarkan output summary pada tabel di atas, terlihat pada angka Durbin Watson (D-W) diperoleh nilai d sebesar 1,836. Nilai dl dan du diperoleh dari nilai tabel Durbin Watson dengan statistik 5%
dengan memperhatikan jumlah variabel bebas dan dilihat dari jumlah responden yang digunakan. Maka diperoleh nilai du 1,509. Nilai DW 1,836> nilai du 1,509 dan nilai DW 1,836< nilai 4-du 2,491. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh nilai du < d < 4-du yang berarti dalam melakukan pengujian ini tidak terjadi autokorelasi.
b) Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab permasalahan dan hipotesis yang diajukan ini yaitu pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara parsial maupun secara silmultan dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Adapun hasil analisis linear berganda dari program SPSS 17 dalam penelitian ini sebagai berikut
73
Tabel 4.25Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 20.702 3.062 6.760 .000
MODAL .319 .106 .423 3.007 .005
TENAGA KERJA
.334 .097 .484 3.440 .002
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS USAHA BATU BATA
Model persamaan regresinya dapat dilihat dari koefisien (Unstandardized Coefficients B). Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada tabel di atas yang menyatakan pengaruh modaldan tenaga kerja terhadap variabel produktivitas usaha batu bata pada objek yang diteliti dapat disajikan sebagai berikut:
Y = ɑ + b1X1 + b2X2 + e
Y = 20,702 + 0,319X1 + 0,334X2 + e
Dari persamaan regresi tersebut, dapat diartikan bahwa nilai 20,702 merupakan nilai konstanta a yang menunjukkan bahwa apabila variablemodal dan tenaga kerjakonstan atau tetap maka produktivitas usaha batu batasebesar 20,702. Jika terjadi peningkatan untuk variabel modalmaka produktivitas usaha batu bata mengalami peningkatan sebesar 0,319 dan jika terjadi peningkatan tenaga kerja maka
74
produktivitas usaha batu bata juga mengalami peningkatan sebesar 0,334.
c) Uji Hipotesis
1) Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) a. Uji t Parsial (Uji Hipotesis Pertama)
Rumus untuk mencari nilai ttabel = (tingkat kepercayaan dibagi 2; jumlah responden dikurangi jumlah variabel bebas dikurangi 1) atau jika dalam bentuk rumus, maka rumusnya sebagai berikut:
ttabel = (ɑ/2 ; n-k-1) = (0,05/2 ; 32-2-1)
ttabel = (0,025 ; 29) = kemudian dicari pada distribusi nilai tabel maka ditemukan nilai ttabe1 sebesar 2,045
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung
sebesar 3,007 >2,045 dari ttabel dan nilai signifikan sebesar 0,005>
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, yang artinya modal berpengaruh signifikan terhadap produktiitas usaha batu bata.
b. Uji t Parsial (Uji Hipotesis Kedua)
Berdasarkan hasil analisis regresi linear diperoleh nilai thitung
sebesar 3,440 >2,045 dari ttabel dan nilai signifikan sebesar 0,002<
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima,
75
yang artinya tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas usaha batu bata.
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Tabel 4.26 Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 47.467 2 23.734 10.839 .000a
Residual 63.501 29 2.190
Total 110.969 31
a. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA, MODAL
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS USAHA BATU BATA
Berdasarkan uji Model/Uji Anova pada hasil uji regresi linear berganda untuk melihat pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya maka, diketahui nilai signifikan untuk pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,000< 0,05 dan nilai F hitung 10,839> F tabel 3,32, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti modal (X1) dan Tenaga kerja (X2) secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi produktivitas usaha batu bata (Y)..
76 d) Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mencari seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap naik turunnya variasi nilai variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika R = 0 berarti di antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak ada hubungannya, sedangkan jika R = 1 berarti antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan kuat.
Berdasarkan pengolahan data menggunakan program SPSS 17. diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.27 Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .654a .428 .388 1.480
a. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA, MODAL
Berdasarkan output tabel Model Summary, diperoleh R sebesar 0,654 artinya korelasi antara variabel antara modal, tenaga kerja dan produktivitas usaha batu bata sebesar 0,654. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan tersebut, maka digunakan pedoman sebagai berikut:
a) 0,00 – 0,199 = Sangat Rendah b) 0,20 – 0,399 = Rendah