• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi a. Pengertian Menulis

A. Kajian Teori

5. Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi a. Pengertian Menulis

Susanto (2016: 247) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:968) menulis mempunyai arti: (1) membuat huruf (angka, dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya), (2) melahirkan pikian atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan, (3) menggambarkan, melukis, dan (4)

membatik (kain) mengarang cerita, membuat surat, berkirim surat.

Mulyati, dkk (2014: 7.4) menyatakan bahwa menulis pada dasarnya merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan menginformasikan, dan mempengaruhi pembaca.

Menurut Munirah (2015: 4) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

b. Tujuan Menulis

Menulis digunakan oleh orang terpelajar untuk berbagai tujuan seperti mencatat, merekam, meyakinkan, memberitahukan dan mempengaruhi. Menurut Hugo Harting (dalam Munirah, 2015: 6) merangkum tujuan penulisan sebagai berikut:

1) Tujuan penugasan. Pada tujuan ini, sebenarnya penulis menulis sesuatu karena ditugasi. Misalnya tugas ditugasi merangkum, membuat laporan dan sebagainya.

2) Tujuan altruistik. Penulis bertujuan menyenangkan, menghindarkan kedudukan, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan menyenangkan.

3) Tujuan persuasif. Penulis berujuan menyakinkan para pembaca akan kebenaran yang diutarakan.

4) Tujuan penerangan. Penulis bertujuan memberikan informasi atau keterangan penerangan pada pembaca.

5) Tujuan pernyataan diri. Penulis bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri kepada pembaca melalui tulisannya, pembaca dapat memahami sang penulis.

6) Tujuan kreatif. Penulis bertujuan agar para pembaca dapat memliki nilai aristik atau nilai kesenian.

7) Tujuan pemecahan masalah. Dalam tulisan ini, penulis berusaha memecahkan masalah suatu masalah yang dihadapi.

c. Manfaat Menulis

Menurut Susanto (2019: 254) kegunaan menulis dapat diperinci, sebagai berikut:

1) Menulis membantu kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui.

Menulis mengenai suatu topik, merangsang pemikiran kita mengenai topik tersebut dalam membantu kita membangkitkan pengetahuan dari pengalaman masa lalu.

2) Menulis menghasilkan ide-ide baru. Tindakan menulis merangsang pemikiran kita untuk mengadakan hubungan mencapai antara ide-ide yang tidak pernah akan terjadi, seandainya kita tdak menulis.

3) Menulis membatu kita mengorganisasikan pikiran dan menempatkannya dalam suatu wacana yang berdiri sendiri.

4) Menulis membuat pikiran seseorang siap untuk dibaca dan dievaluasi. Kita dapat membuat jarak dengan ide kita sendiri dan melihatnya lebih objektif pada waktu kita siap menuliskannya.

5) Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru. Kita akan dapat menyimpannya lebih lama, jika kita menuangkan dalam bentuk tulisan.

6) Menulis membantu kita memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsur- unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konsep visual, sehingga dapat diuji.

d. Tahap-tahap Menulis

Menurut Susanto (2016:256) tahap-tahap proses menulis ada lima tahap didentifikasikan sebagai berikut :

1) Tahap pra-menulis (Prewriting)

Tahap pra-menulis merupakan tahap siap menulis, atau disebut juga dengan tahap penemuan menulis. Aktivitais dalam tahap ini meliputi:

a) Memilih topik

b) Memikirkan tujuan, bentuk dan audiensi: dan

c) Memanfaatkan dan mengorganisasi gagasan-gagasan.

Pada tahap pra-menulis siswa berusaha mengemukakan apa yang akan mereka tulis.

2) Tahap penyusunan draf tulisan (drafting).

Dalam proses menulis, siswa menulis dan menyaring tulisan mereka melalui sejumlah konsep. Selama tahap penyusunan konsep siswa berfokus dalam pengupulan gagasan. Perlu disampaikan kepada siswa bahwa tahap ini tidak perlu merasa takut melakukan kesalahan. Aktivitas dalam tahap ini meliputi:

a) Menulis draf kasar b) Menulis konsep utama

c) Menekankan pada pengembangan isi.

3) Tahap perbaikan (revisi)

Dalam tahap perbaikan, penulis menyaring ide-ide dalam tulisan mereka. Siswa biasanya mengakhiri proses menulis begitu mereka mengakhiri dan melengkapi draf kasar, mereka percaya bahwa tulisan mereka lengkap. Aktivitas ini meliputi :

a) Membaca ulang draf kasar.

b) Menyempurnakan draf kasar dalam proses menulis.

c) Memerhatikan bagian yang mendapat balikan kelompok menulis.

4) Tahap penyuntingan (editing)

Pada tahap keempat ini, siswa menyempurnakan tulisan mereka dengan mengoreksi ejaan dan kesalahan mekanikal yang lain. Tujuannya agar membuat tulisan menjadi „siap baca secara optimal‟ (optimal readable).

Aktivitas dalam tahap ini meliputi : a) Mengambil jarak dari tulisan.

b) Mengoreksi awal dengan menandai kesalahan.

c) Mengoreksi kesalahan.

5) Tahap pemublikasian (publisihing)

Pada tahap akhir ini,siswa sudah siap mempublikasikan tuisan mereka dan meyempurnakannya dengan membaca pendapat dan komentar yang diberikan teman atau siswa lain, orang tua,dan komunitas mereka sebagai

penulis. Hasll penuliannya melalui kegiatan berbagai hasil tulisan (sharing), yaitu dilakukan dengan melalui kegiatan penugasan siswa untuk membaca hasil karangan didepan kelas.

Dalam dunia pendidikan, kegiatan menulis sangat penting dalam melatih seseorang (anak didik) menuangkan dan mengembangkan ide, penalaman, serta kemampuan berfikir ke dalam bentuk tulisan. Secara lebih rinci, menurut Enre (dalam Munirah, 2015: 3) mengatakan bahwa paling tidak kemampuan menulis sangat penting dalam hal :

1) Menulis menolong seseorang merangsang pemikiran untuk menemukan kembali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam memorinya.

2) Menulis berarti menghasilkan ide-ide baru, mencari pertalian dan hubungan, serta menarik persamaan (analogi) tentang topik-topik yang relevan dengan ide tulisan.

3) Menulis berarti membantu mengorganisasikan pikiran, menjernihkan konsep yang kurang jelas.

4) Menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi dan ide-idenya lebih objektif .

5) Menulis membantu seseorang menyerap dan menguasai informasi baru dan menyimpannya lebih lama.

6) Menulis akan membantu seseorang memecahkan masalah dengan memperjelas unsur-unsrnya dan menempatkan dalam sebuah konteks visual sehingga dapat diuji.

e. Fungsi Menulis

Menurut Susanto (2019: 253) fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi

tidak langsung karena tidak langsung berhadapan dengan pihak lain yang membaca tulisan kita tetapi melalui bahasa tulisan. Menurut Rusyana dalam Susanto (2019:

253) mengklarifikasikan fungsi menulis sesuai kegunaanya, sebagai berikut :

1) Fungsi penataan, yaitu fungsi penatan terhadap gagasan, pikiran, pendapat, imajinasi, dan lainnya, serta terhadap penggunaan bahasa, sehingga menjadi tersusun.

2) Fungsi pengawetan, yaitu untuk mengawetkan pengaturan sesuatu dalam wujud dokumen tertulis.

3) Fungsi penciptaan, yaitu mengarang berarti mewujudkan sesuatu yang baru.

4) Fungsi penyampaian, yaitu mengarang berfungsi dalam menyampaikan gagasan, fikiran, imajinasi, dan lain-lain itu, yang sudah diawetkan menjadi suatu karangan.

5) Fungs melukiskan, yaitu menggambarkan atau mendskripsikan sesuatu.

6) Fungsi memberi petunjuk, berarti dalam karangan itu penulis memberikan petunjuk tentang cara atau aturan melaksanakan sesuatu.

7) Fungsi memerintahkan, yaitu penulis memberikan perintahm permintaan, anjuran, nasihat, agar pembaca menjalankannya, atau larangan agar pembaca tidak melakukan apa yang dilarang penulis.

8) Fungsi mengingat, yaitu penulis mencatat suatu peristiwa, keadaan, keterangan, atau lainnya.

9) Fungsi korespondensi, yaitu fungsi surat dalam memberitahukan, menanyakan, memerintahkan atau meminta sesuatu kepada orang yang dituju, mengharapkan orang itu untuk memenuhi apa yang dikemukakannya itu

serta membalasnya dengan tertulis pula.

f. Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi

Menurut Susanto (2019: 244) pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama di sekolah dasar tidak akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dari ke empat aspek keterampilan berbahasa, keterampilan menulis yang tergolong rumit. Adapun menurut Sutrisna (2019: 212) keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa paling tinggi tinggkatannya dibandingkan keteampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menyimak (mendengarkan).

Sedangkan menurut Mumtaz (2019: 19) keterampilan menulis adalah kemampuan mengekspresikan pikiran melalui simbol-simbol tulisan. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang disebut keterampilan menulis adalah kemampuan yang sangat tinggi tingkatannya dan aktif mengelola informasi yang mampu mengekpresikan ide, gagasan, karangan, olah kata, tata bahasa, serta pemaknaan.

Ada banyak kemampuan dalam menulis untuk siswa salah satunya menulis teks eksplanasi. Adapun menurut Kosasih, dkk (dalam Susdiana, 2017: 3) teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. Oleh karena itu, eksplanasi dapat dibagi berdasarkan topik yang diangkat teks eksplanasi fenomena sosial dan teks eksplanasi tentang fenomena alam.

Sedangkan menurut Taufik dan Dinar Nurhayati (2018: 38) teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan suatu proses atau peristiwa tentang asal-usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena, mungkin bisa berupa peristiwa alam

sosial, ataupn budaya yang bertujuan untuk memberikan penerangan atau ilmu pengetahuan. Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi merupakan salah satu teks yang berkaitan dengan fenomena seperti sosial, alam, budaya dan lain-lainnya.

Beberapa penjelasan diatas, bahwa teks eksplanasi berisi teks penjelas yang bisa disusun oleh siapapun. Adapun menurut Sari (2016: 15) terdapat empat langkah dalam menyusun teks ekplanasi yang akan dipaparkan sebagai berikut:

1) Menetapkan tema/topik tulisan

Peserta didik menetapkan tema berdasarkan hasil pengamatan mengenai perkembangan peristiwa alam yang terjadi. Peserta didik dapat mendasarkan diri pada peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini. Sesuau yang pernag peserta didik saksikan, baca atau alami sendiriakan lebih mudah diungkapkan daripada sesuatu yang jauh dari kehidupannya.

2) Menulis pernyataan umum

Pernyataan umum mengenai fenomena yang akan dibahas, dapat berupa pengenalan fenomena tersebut.

3) Menulis deretan penjelas

Deretan penjelas berisi tentang penjelasan proses fenomena alam bisa terjadi dan tercipta, biasanya terdiri lebih dari satu kalimat

4) Menulis intrepretasi teks penutup yang bersifat pilihan berupa intisari atau simpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas.

Menurut Kosasih (dalam Taufik dan Dinar Nurhayati, 2019: 38) bahwa teks eksplanasi termasuk ke dalam teks yang bersifat faktual. Didalam teks

eksplanasi dijumpai sejumlah fakta-fakta yang bisa berfungsi untuk memperluas wawasan, pengetahuan, keyakinan para pembaca atau pendengarnya. Di dalam teks eksplanasi terdapat penjelasan dan proses terjadinya suatu fenomena secara sistematis, jadi terdapat bagian-bagian struktur teks eksplanasi, sebagai berikut : 1) Identifikasi fenomena

Penulis teks eksplanasi harus menjelaskan terlebih dahulu fenomena apa yang akan dibahas dan bagaimana latar belakang kejadian tersebut.

2) Proses kejadian

Bagaimana kronologis fenomena itu terjadi dan apa penyebab dari fenomena tersebut.

3) Ulasan

Komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan.

Menurut Susdiana (2017: 3) teks eksplanasi dapat berdasarkan topik yang diangkat teks eksplanasi fenomena sosial dan teks eksplanasi tentang fenomena alam. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teks eksplanasi terdiri menjadi tiga aspek: isi, struktur, dan kebahasaan.

1) Isi teks eksplanasi terkait dengan kejelasannya. Penjelasan mengenai suatu fenomena atau peristiwa dalam teks eksplanasi harus dibuat sejelas mungkin.

2) Kalimat-kalimat dalam teks eksplanasi harus padu dan mengikuti struktur teks eksplanasi.

3) Teks eksplanasi harus ditulis berdasarkan dengan kaidah teks yang baku.

Kaidah teks yang mencakup ejaan, tanda baca, pilihan kata kefektifan kalimat dan keterpduan paragraf.

Dokumen terkait